Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN AKSI NYATA

MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF

RANI – CGP ANGKATAN 5


SMP EKA TJIPTA PERDANA
KABUPATEN SERUYAN
LATAR BELAKANG
Budaya positif di sekolah adalah sekumpulan nilai-nilai kebajikan
yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian yang
dipraktikkan oleh kepala sekolah dan seluruh guru dengan
mengutamakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Kurikulum
merdeka belajar diharapkan menjadi langkah awal dalam
pembentukan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila sebagai
bagian dari mengawal generasi bangsa Indonesia selanjutnya. Selama
ini Pendidikan memberikan hukuman bagi murid yang melanggar
peraturan sekolah namun saat ini hukuman tidak diperbolehkan
karena akan berdampak bagi mental murid. Konsekuensi yang
diberikan bagi murid yang melanggar keyakinan sekolah atau kelas
yang sudah disepakati bersama.
LATAR BELAKANG
Melalui disiplin positif dapat mengembangkan
karakter murid agar menjadi pribadi yang memiliki
nilai-nilai kebajikan yang dapat membawa
keselamatan dan kebahagiaan pada diri sendiri dan
memiliki sikap jiwa sosial yang baik. Dengan
keyakinan sekolah yang sudah disepakati bersama
sehingga warga sekolah melakukan pembiasaan-
pembiasaan positif baik di lingkungan sekolah
maupun di kelas.
TUJUAN
Melatih murid untuk menjalankan pembiasaan positif di
lingkungan sekolah dan kelas

Menumbuhkan nilai Profil Pelajar Pancasila pada diri


murid dalam pembelajaran dan keseharian

Menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri


sendiri

Menumbuhkan sikap disiplin pada diri sendiri

Menumbuhkan sikap saling menghargai pada diri sendiri


dan orang lain
TOLOK UKUR
Dengan terwujudnya budaya positif di sekolah
maka sikap disiplin positif murid menjadi lebih
baik, lebih tertib, karakter yang sesuai dengan
Profil Pelajar Pancasila sudah berjalan dengan
baik. Apabila murid melanggar keyakinan sekolah
dan kelas yang telah disepakati maka murid diberi
bimbingan oleh guru untuk menyelesaikan
masalah dan mencari solusi dengan menggunakan
tahapan segitiga restitusi. Murid juga tidak diberi
hukuman tetapi diberikan konsekuensi yang
sudah disepakati bersama.
Linimasa tindakan yang akan dilakukan
1. Membuat rancangan tindakan aksi nyata dan mengkomunikasikannya
kepada kepala sekolah.
2. Mengumpulkan guru BK, wali kelas dan guru mapel terkait rancangan
aksi nyata. Menanyakan kepada wali kelas dan guru mapel untuk membuat
kesepakatan atau keyakinan kelas. Keyakinan kelas yang sudah disepakati
beserta konsekuensinya di tulis dan ditempelkan pada mading kelas.
3. Guru mapel dan wali kelas memantau muridnya dalam pelaksanaan
keyakinan kelas.
4. Menanyakan kembali kepada rekan guru mapel dan wali kelas sejauh
mana kondisi murid saat keyakinan kelas sudah dijalankan dan
permasalahan apa yang terjadi.
5. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil yang sudah didapatkan
dan berharap pelaksanaan budaya positif dan konsisten dan tidak hanya di
sekolah melainkan bisa diterapkan dirumah dan dilingkungan sekitar
tempat tinggal.
6. Mengumpulkan komite, orang tua murid untuk mendiskusikan
kesepakatan sekolah agar budaya positif yang sudah berjalan di sekolah
dapat berlanjut di lingkungan tempat tinggal murid.
Dukungan yang dibutuhkan

Dukungan yang paling utama yaitu dukungan dari kepala


sekolah, guru BK, rekan sejawat (guru mapel dan wali kelas),
murid, dan orang tua murid. Sarana dan prasarana diperlukan
untuk membantu jalannya pembiasaan positif di sekolah demi
terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif.
HASIL AKSI
NYATA
Adapun hasil dari Tindakan aksi nyata yang sudah
dilakukan adalah :
1. Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan
disepakati oleh murid
2. Menguatnya karakter positif seperti religious, beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (setiap
jum’at melakukan literasi membaca kitab suci dan setiap
hari shalat dzuhur berjamaah di masjid)
3. Menguatnya katakter peduli kebersihan dan Kesehatan
(sebelum masuk ke sekolah mencuci tangan, mengecek
suhu, mengecek kuku serta selalu rutin mengecek bekal
dan minum)
4. Menguatnya karakter saling tolong menolong baik
menolong teman dan guru
HASIL AKSI
NYATA
5. Menguatnya karakter disiplin dalam berpakaian dan
memakai atribut lengkap (sebelum masuk ke sekolah
guru piket mengecek kerapihan berpakaian dan atribut
lengkap)
6. Menguatnya karakter bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan baik tugas mata pelajaran maupun
yang berkaitan dengan kerapihan dan kebersihan kelas
7. Menguatnya karakter bergotong royong mewujudkan
kebersihan lingkungan di sekitar sekolah (setiap hari
sabtu murid akan bergotong royong membersihkan
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah)
8. Menguatnya karakter toleransi yang ditunjukkan
dengan saling menghormati dan menghargai teman yang
berbeda agama, suku, ciri fisik, dan gender.
Refleksi dan Evaluasi
Setiap 3 bulan sekali, keyakinan kelas dan sekolah
dievaluasi dan diperbaiki. Apabila terjadi pelanggaran
maka diselesaikan dengan menggunakan
penyelesaian segitiga restitusi. Jika setiap item butir
keyakinan kelas sudah membudaya maka
dipertahankan dan tambah dengan item lainnya
sehingga akan semakin banyak item budaya positif
yang dapat ditumbuhkan pada peserta didik. Selain
itu perlu koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua
agar penanaman budaya positif lebih cepat
terealisasi, berkembang dan terawat dilingkungan
masyarakat atau dilingkungan tempat tinggal.
DOKUMENTASI TINDAKAN AKSI NYATA
BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH DAN KELAS
1. Komunikasi kepada Kepala Sekolah tentang
perencanaan tindakan aksi nyata budaya positif
tentang keyakinan sekolah.
2. Komunikasi dengan rekan sejawat tentang
tindakan aksi nyata Budaya Positif yang akan
dilakukan dengan memberikan keyakinan sekolah
dan kelas yang akan membangun budaya positif di
sekolah dan di kelas.
3. Kepala sekolah dan guru memberitahukan keyakinan sekolah
yang akan menjadi budaya positif di sekolah
4. Wali kelas dan guru mata pelajaran memantau
muridnya dalam pelaksanaan keyakinan kelas.
5. Komite, Orang tua murid dan murid beserta
guru mendiskusikan tentang kesepakatan sekolah.
6. Menerapkan Budaya Positif Di Sekolah dan Kelas

Setiap pagi sebelum masuk ke kelas murid mencuci tangan


Setiap pagi sebelum masuk ke kelas murid dicek suhu,
bekal, kerapihan pakaian, kelengkapan atribut, dan
kebersihan kuku oleh guru piket
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai murid bergiliran
melakukan piket kebersihan lingkungan sekolah dan
setelah selesai piket murid memberikan paraf atau tanda
tangan dibuku yang sudah disediakan.
Setiap hari literasi membaca buku selama 15 menit
sebelum pembelajaran dan di cek oleh guru piket
Setiap hari shalat dzuhur berjamaah di masjid
Setiap hari jum’at membaca kitab suci selama 15 menit
sebelum pembelajaran dan di cek oleh guru piket
Setiap hari sabtu mengadakan sabtu bersih. Membersihkan
lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah
Sopan santun kepada guru dan teman
Saling menghargai dan menghormati teman
yang berbeda agama, suku, ciri fisik dan
gender
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai