SMP EKA TJIPTA PERDANA KABUPATEN SERUYAN LATAR BELAKANG Budaya positif di sekolah adalah sekumpulan nilai-nilai kebajikan yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan, keseharian yang dipraktikkan oleh kepala sekolah dan seluruh guru dengan mengutamakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Kurikulum merdeka belajar diharapkan menjadi langkah awal dalam pembentukan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila sebagai bagian dari mengawal generasi bangsa Indonesia selanjutnya. Selama ini Pendidikan memberikan hukuman bagi murid yang melanggar peraturan sekolah namun saat ini hukuman tidak diperbolehkan karena akan berdampak bagi mental murid. Konsekuensi yang diberikan bagi murid yang melanggar keyakinan sekolah atau kelas yang sudah disepakati bersama. LATAR BELAKANG Melalui disiplin positif dapat mengembangkan karakter murid agar menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai kebajikan yang dapat membawa keselamatan dan kebahagiaan pada diri sendiri dan memiliki sikap jiwa sosial yang baik. Dengan keyakinan sekolah yang sudah disepakati bersama sehingga warga sekolah melakukan pembiasaan- pembiasaan positif baik di lingkungan sekolah maupun di kelas. TUJUAN Melatih murid untuk menjalankan pembiasaan positif di lingkungan sekolah dan kelas
Menumbuhkan nilai Profil Pelajar Pancasila pada diri
murid dalam pembelajaran dan keseharian
Menumbuhkan sikap tanggung jawab pada diri
sendiri
Menumbuhkan sikap disiplin pada diri sendiri
Menumbuhkan sikap saling menghargai pada diri sendiri
dan orang lain TOLOK UKUR Dengan terwujudnya budaya positif di sekolah maka sikap disiplin positif murid menjadi lebih baik, lebih tertib, karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila sudah berjalan dengan baik. Apabila murid melanggar keyakinan sekolah dan kelas yang telah disepakati maka murid diberi bimbingan oleh guru untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi dengan menggunakan tahapan segitiga restitusi. Murid juga tidak diberi hukuman tetapi diberikan konsekuensi yang sudah disepakati bersama. Linimasa tindakan yang akan dilakukan 1. Membuat rancangan tindakan aksi nyata dan mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah. 2. Mengumpulkan guru BK, wali kelas dan guru mapel terkait rancangan aksi nyata. Menanyakan kepada wali kelas dan guru mapel untuk membuat kesepakatan atau keyakinan kelas. Keyakinan kelas yang sudah disepakati beserta konsekuensinya di tulis dan ditempelkan pada mading kelas. 3. Guru mapel dan wali kelas memantau muridnya dalam pelaksanaan keyakinan kelas. 4. Menanyakan kembali kepada rekan guru mapel dan wali kelas sejauh mana kondisi murid saat keyakinan kelas sudah dijalankan dan permasalahan apa yang terjadi. 5. Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil yang sudah didapatkan dan berharap pelaksanaan budaya positif dan konsisten dan tidak hanya di sekolah melainkan bisa diterapkan dirumah dan dilingkungan sekitar tempat tinggal. 6. Mengumpulkan komite, orang tua murid untuk mendiskusikan kesepakatan sekolah agar budaya positif yang sudah berjalan di sekolah dapat berlanjut di lingkungan tempat tinggal murid. Dukungan yang dibutuhkan
Dukungan yang paling utama yaitu dukungan dari kepala
sekolah, guru BK, rekan sejawat (guru mapel dan wali kelas), murid, dan orang tua murid. Sarana dan prasarana diperlukan untuk membantu jalannya pembiasaan positif di sekolah demi terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif. HASIL AKSI NYATA Adapun hasil dari Tindakan aksi nyata yang sudah dilakukan adalah : 1. Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh murid 2. Menguatnya karakter positif seperti religious, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (setiap jum’at melakukan literasi membaca kitab suci dan setiap hari shalat dzuhur berjamaah di masjid) 3. Menguatnya katakter peduli kebersihan dan Kesehatan (sebelum masuk ke sekolah mencuci tangan, mengecek suhu, mengecek kuku serta selalu rutin mengecek bekal dan minum) 4. Menguatnya karakter saling tolong menolong baik menolong teman dan guru HASIL AKSI NYATA 5. Menguatnya karakter disiplin dalam berpakaian dan memakai atribut lengkap (sebelum masuk ke sekolah guru piket mengecek kerapihan berpakaian dan atribut lengkap) 6. Menguatnya karakter bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan baik tugas mata pelajaran maupun yang berkaitan dengan kerapihan dan kebersihan kelas 7. Menguatnya karakter bergotong royong mewujudkan kebersihan lingkungan di sekitar sekolah (setiap hari sabtu murid akan bergotong royong membersihkan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah) 8. Menguatnya karakter toleransi yang ditunjukkan dengan saling menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama, suku, ciri fisik, dan gender. Refleksi dan Evaluasi Setiap 3 bulan sekali, keyakinan kelas dan sekolah dievaluasi dan diperbaiki. Apabila terjadi pelanggaran maka diselesaikan dengan menggunakan penyelesaian segitiga restitusi. Jika setiap item butir keyakinan kelas sudah membudaya maka dipertahankan dan tambah dengan item lainnya sehingga akan semakin banyak item budaya positif yang dapat ditumbuhkan pada peserta didik. Selain itu perlu koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua agar penanaman budaya positif lebih cepat terealisasi, berkembang dan terawat dilingkungan masyarakat atau dilingkungan tempat tinggal. DOKUMENTASI TINDAKAN AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH DAN KELAS 1. Komunikasi kepada Kepala Sekolah tentang perencanaan tindakan aksi nyata budaya positif tentang keyakinan sekolah. 2. Komunikasi dengan rekan sejawat tentang tindakan aksi nyata Budaya Positif yang akan dilakukan dengan memberikan keyakinan sekolah dan kelas yang akan membangun budaya positif di sekolah dan di kelas. 3. Kepala sekolah dan guru memberitahukan keyakinan sekolah yang akan menjadi budaya positif di sekolah 4. Wali kelas dan guru mata pelajaran memantau muridnya dalam pelaksanaan keyakinan kelas. 5. Komite, Orang tua murid dan murid beserta guru mendiskusikan tentang kesepakatan sekolah. 6. Menerapkan Budaya Positif Di Sekolah dan Kelas
Setiap pagi sebelum masuk ke kelas murid mencuci tangan
Setiap pagi sebelum masuk ke kelas murid dicek suhu, bekal, kerapihan pakaian, kelengkapan atribut, dan kebersihan kuku oleh guru piket Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai murid bergiliran melakukan piket kebersihan lingkungan sekolah dan setelah selesai piket murid memberikan paraf atau tanda tangan dibuku yang sudah disediakan. Setiap hari literasi membaca buku selama 15 menit sebelum pembelajaran dan di cek oleh guru piket Setiap hari shalat dzuhur berjamaah di masjid Setiap hari jum’at membaca kitab suci selama 15 menit sebelum pembelajaran dan di cek oleh guru piket Setiap hari sabtu mengadakan sabtu bersih. Membersihkan lingkungan sekolah dan sekitar lingkungan sekolah Sopan santun kepada guru dan teman Saling menghargai dan menghormati teman yang berbeda agama, suku, ciri fisik dan gender TERIMA KASIH