Anda di halaman 1dari 3

1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.

SKENARIO KASUS 1
Pagi itu setelah bel jam istirahat adalah waktunya jam pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu
oleh Pak Ilhaj. Namun Ica masih berada di kantin sekolah untuk sarapan pagi karena dia belum
sarapan di rumah. Setelah 15 menit jam bel istirahat usai, dia baru menghabiskan sarapannya
dan dia segera berlari menuju kelas nya. Namun Pak Ilhaj sudah berada di dalam kelas dan tidak
mengijinkan Ica untuk masuk ke kelas karena dia terlambat. Karena tidak diijinkan masuk kelas,
Ica hanya duduk tertegun di taman sekolah. Pak Nizar selaku Guru Piket pada saat itu mendapat
WA dari Pak Ilhaj melaporkan kejadian tersebut. Kemudian Pak Nizar memanggil Ica yang
sedang duduk ditaman untuk masuk ke ruangan untuk menanyakan kejadian tersebut.
Pak Nizar : Ica, bapak mendapat laporan dari guru Bahasa Indonesia. Sepertinya kamu dalam
masalah dengan Pak Ilhaj. Apa yang terjadi sebenarnya?
Ica : Iya Pak. Tadi waktu jam Bahasa Indonesia, saya terlambat masuk ke dalam kelas
beliau Pak.
Pak Nizar : Ow, jadi kamu terlambat masuk. Kenapa bisa terlambat masuk?
Ica : Saya masih makan di kantin pak, sehingga saya terlambat masuk.
Pak Nizar : memangnya berapa menit kamu terlambat?
Ica : Sekitar 15 menit pak kurang lebihnya.
Pak Nizar : Ada tidak yang terlambat selain kamu?
Ica : Tidak ada pak
Pak Nizar : Jadi gara-gara ini kamu tidak diberi izin oleh pak Ilhaj untuk mengikuti
pembelajaran di kelas?
Ica : Iya pak, kesepakatan kelas nya begitu.
Pak Nizar : Baiklah Ica, bapak disini akan membantu memberikan solusi kepada kamu. Mari
kita bersama-sama berpikir bagaimana mencari solusi untuk memperbaiki situasi
kamu dengan pak Ilhaj agar lebih baik (Menstabilkan Identitas)
Ica : Baik Pak.
Pak Nizar : Bapak mengerti kamu makan di kantin karena lapar mungkin kamu belum makan
di rumah tadi pagi. Dan itu hal wajar. (Validasi tindakan yang salah)
Ica : Iya pak
Pak Nizar : Namun kamu lupa bahwa kita mempunyai keyakinan kelas pada saat jam
pelajaran berlangsung. Menurut kamu apa itu? (Menanyakan Keyakinan Kelas)
Ica : Disiplin datang tepat waktu dan saling menghormati pak
Pak Nizar : Jadi apakah kedua hal tersebut sudah kamu tunjukkan?
Ica : Iya pak belum saya tunjukkan.
Pak Nizar : Meskipun makan merupakan kebutuhan dasar hidup kita, kita dapat memenuhinya
tanpa membuat orang lain merasa tidak nyaman. Bagaimana menurut kamu?
Ica : Iya pak saya mengerti.
Pak : Baik kalau begitu, sekarang kamu kembali ke kelas, bapak sudah meminta izin ke
pak Ilhaj agar kamu dapat mengikuti kelas beliau dan jangan kamu mengulangi lagi
ya, semoga kedepan kamu dapat berperilaku yang lebih baik
Ica : Baik. Terima Kasih Pak
Setelah dari ruangan Pak Nizar, Ica didampingi Pak Nizar menuju ke kelas menemui Pak Ilhaj
untuk meminta maaf, ia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

SKENARIO KASUS 2
Pagi itu adalah waktunya jam istirahat di sekolah. Banyak anak-anak bermain di halaman
sekolah, tak terkecuali Ica yang juga sedang bermain di halaman sekolah. Dia terlihat sangat
senang bermain Bola Voli, tak lama bermain lewatlah Wanti di dekat Ica, kemudian bola yang
dipakai Ica mengenai kepala Wanti, dan Wanti kemudian menangis karena hal itu. Melihat
kejadian itu, Pak Nizar yang sedang piket memanggil Ica untuk masuk ke dalam ruangan untuk
menanyai kejadian tersebut.
Pak Nizar : Ica. Bapak mendapat laporan kamu sedang bermasalah dengan teman sekelasmu
Wanti? Apa yang sebenarnya terjadi?
Ica : Iya pak. Tadi saat jam istirahat saya bermain bola voli, namun bola itu mengenai
kepalanya dan dia menangis pak.
Pak Nizar : Ow. Jadi waktu kamu main voli, bolanya kena kepalanya?
Ica : Iya pak
Pak Nizar : Kemudian setelah itu?
Ica : Setelah itu dia menangis pak
Pak Nizar : Baiklah nak. Disini bapak bukan akan mencari siapa yang salah, namun bapak
berusaha memberikan solusi terbaik kepada kamu agar situasi kamu dengan Wanti
menjadi baik lagi (Menstabilkan Identitas)
Ica : Iya pak
Pak Nizar : Bapak paham kalau kamu bermain voli karena memang itu hobi yang paling kamu
senangi namun hal tersebut dapat juga merugikan orang lain apabila kamu tidak
berhati-hati. (Validasi tindakan yang salah)
Ica : Iya pak
Pak Nizar : Apakah kamu masih ingat dengan keyakinan kelas kita? Apa yang kita percayai
bersama? Bagian mana yang belum kamu tunjukkan? (Menanyakan Keyakinan
Kelas)
Ica : Iya pak. Bersikap positif antar satu sama lain pak
Pak Nizar : Baik. Jadi apa hal itu sudah kamu tunjukkan?
Ica : Belum pak
Pak Nizar : Bapak paham kamu senang bermain voli namun kalau kamu bermain tidak
hati-hati, kamu dapat merugikan orang lain. Apakah itu yang termasuk bersikap
positif antar satu sama lain?
Ica : Tidak Pak
Pak Nizar : Baik Nak. Meskipun kamu ingin mendapatkan kesenangan ketika bermain voli,
namun kamu perlu hati-hati agar tidak merugikan orang lain. Karena kamu main di
halaman sekolah nak
Ica : Iya pak
Pak Nizar : Nah sekarang kamu meminta maaf sama Wanti dan kamu harus selalu mengingat
keyakinan kelas kita agar kamu tetap berperilaku baik.
Ica : Baik. Terima Kasih Pak.
Setelah mendapat pemahaman dari Pak Nizar, Ica didampingi Pak Nizar segera menemui Wanti
untuk meminta maaf, mereka berpelukan dan keadaan kembali normal seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai