OLEH
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan kesepakatan menciptakan
pilihan-pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
Apa makna ‘Disiplin’?
Kata disiplin sering dikaitkan dengan tata tertib,
teratur, dan kepatuhan pada peraturan. Kata disiplin
juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu
sungguh berbeda karena belajar dengan disiplin tidak
harus dengan memberi hukuman. Justru itu adalah
salah satu alternatif terahir dan kalau perlu tidak
digunakan sama sekali
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa untuk
mencapai kemerdekaan atau dalam konteks
pendidikan kita saat ini, dan untuk menciptakan
murid yang merdeka, syarat utamanya adalah
harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang
dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki
motivasi internal. Jika kita tidak memiliki
motivasi internal, maka kita memerlukan pihak
lain untuk mendisiplinkan kita
Teori Motivasi Perilaku Manusia
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
“Apa yang akan terjadi apabila saya tidak Motivasi Eksternal
melakukannya?”
LingkunganPositif
Keyakinan Kelas
PeraturanKelas
Keyakinan Kelas,
Hukuman, danPenghargaan
Mengapatidak peraturan saja,
mengapaharus Keyakinan Kelas?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda
dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan
menjaga jarak 1.5
meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti
pelatihan?
Guru membimbing siswa membuat keyakinan kelas Siswa menulis dan menempelkan hal yang diharapkan
Contoh Penerapan Membuat Keyakinan Kelas
Guru dan siswa merangkum keyakinan kelas untuk Guru dan siswa menandatanganikesepakatan
dijadikan kesepakatankelas. kelas yang telah dibuat.
DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Pengaruh Jangka Pendekdan Jangka
Panjang
Penghargaan menghukum
Penghargaan mengurangi
ketepatan
Penghargaan merusakhubungan
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”, karena
terlambat ke sekolah.
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke
sekolah
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan untuk
dihargai sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur, 2005
Kebutuhan Dasar Manusia
PENGUASAAN
CINTA KASIH/DITERIMA
KESENANGAN KEBEBASAN
Ibu Ani, guru kelas 5 di SD Pelita Hati, sedang bingung
menghadapi ulah salah satu murid di kelasnya, Agus. PENGUASAAN
“Ayolah, lakukandemi
Ibu…”
“Masa kamu tidakmau,
ingat tidak Ibu pernah
bantu…”
Hasil: Memberonta Menyembunyikan Ketergantungan Menyesuaik Menguatkan pribadi
k Menyangkal an
Menyalahka Berbohong diri,
n oranglain bila
Berbohong dia
was
i
Kaitandeng Murid Murid Murid meletakkan gurudi sebagai orang yang sangat penting di Dunia Berkualitas Murid Murid meletakkan
an meletak meletakkan meletakkan dirinya sebagai
Dunia kan guru di guru individu yang positif
Berkualitas gurudi dalam Dunia peraturan dalam Dunia
luar Berkualitas dan hukumdi Berkualitas
Dunia dunia
Berkualit Berkualitas
as
Murid “Ah, “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman saya. Ternyatabegitu.” “Berapa “Bagaimana
Berkata: biarkan banyak caranya
saja. bintang saya bisa
Nanti yang saya memperbaik
juga harusperole i keadaan?”
marah- h?” “Berapa
marahlagi halaman
.” yang harus
saya
tulis?”
Dampakp Mengulangi Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, tergantung Menitikberatka Mengevaluasi diri,
ada kesalahan n pada sanksi bagaim
Muri atau ana cara
d: hadiahuntuk memper
dirinya. baiki
diri?
Apa itu ‘Restitusi’?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka
bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter
yang lebih kuat (Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukanpaksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi diri adalah cara yang paling baik untuk memperbaikidiri.
7. Restitusi fokus pada karakter bukantindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
Segitiga Restitusi
Dokumentasi Penerapan Segitiga Restitusi