Anda di halaman 1dari 11

1.4.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.

4
Budaya sekolah yang telah dijalankan diantaranya : 1. Pembiasaan 5 S No S ( senyum, salam, salim,
sopan, santun, dan No Smoking) 2. Pembiasaan literasi dengan pojok baca di sekolah 3. Pembiasaan
ibadah seperti berdoa sebelum, dan sesudah kegiatan 4. Pembiasaan tadarrus 5 pertama di jam awal
setiap hari 5. Pembiasaan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan kelas, merapihkan peralatan setelah selesai digunakan 6. Pembiasaan
Gerakan lihat dan ambil sampah (Gilas) 7. Pembiasaan disiplin datang tepat waktu, dan memakai
seragam lengkap 8. Pembiasaan dhuha setiap jumat pagi

Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?

Menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah sangat penting dan memiliki dampak besar
pada berbagai aspek dalam pendidikan. Tujuannya antara lain:

1. Peningkatan Kesejahteraan Siswa: Suasana positif di sekolah menciptakan lingkungan


yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental siswa. Siswa yang merasa aman,
nyaman, dan dihargai di sekolah akan lebih mungkin merasa bahagia dan termotivasi
untuk belajar.
2. Ketertarikan Siswa: Lingkungan sekolah yang positif dapat menjadi faktor penting
dalam menarik siswa baru. Orangtua dan siswa sering mencari sekolah yang menawarkan
suasana yang positif dan mendukung perkembangan siswa.
3. Motivasi Belajar: Suasana positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Ketika
siswa merasa didukung, mereka cenderung lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran, berusaha keras, dan mencapai prestasi yang lebih baik.
4. Prestasi Akademik: Suasana positif dapat berdampak positif pada prestasi akademik.
Siswa yang merasa diberdayakan dan didukung oleh guru dan staf sekolah akan lebih
mungkin untuk mencapai potensi mereka secara maksimal.
5. Peningkatan Hubungan Guru-Siswa: Suasana positif dapat memperkuat hubungan
antara guru dan siswa. Hubungan yang kuat ini dapat meningkatkan interaksi di kelas,
memudahkan komunikasi, dan membantu guru memahami kebutuhan individu siswa.
6. Keselamatan Sekolah: Suasana positif dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Siswa yang merasa diberdayakan dan didukung cenderung lebih sedikit terlibat dalam
perilaku negatif atau konflik di sekolah.
7. Kerjasama Tim Guru: Suasana positif juga penting dalam meningkatkan kerjasama dan
kolaborasi antara rekan guru. Tim guru yang mendukung satu sama lain memiliki potensi
untuk merancang kurikulum yang lebih efektif dan memberikan dukungan yang lebih
baik kepada siswa.
8. Keterlibatan Orangtua: Orangtua lebih mungkin terlibat secara aktif di sekolah ketika
mereka merasa bahwa anak-anak mereka mendapat pendidikan di lingkungan yang
positif dan aman.
9. Pengembangan Pribadi dan Sosial: Suasana positif juga mendukung perkembangan
pribadi dan sosial siswa. Mereka dapat belajar keterampilan sosial, empati, dan
kecerdasan emosional dalam lingkungan yang mendukung.
10. Pengaruh Jangka Panjang: Suasana positif di sekolah dapat memberikan dampak
jangka panjang pada kehidupan siswa. Mereka dapat membawa pengalaman positif ini ke
dalam kehidupan mereka setelah lulus dari sekolah.

Dengan demikian, menciptakan suasana positif di sekolah bukan hanya tentang menciptakan
lingkungan yang menyenangkan, tetapi juga tentang memberikan dasar yang kuat untuk
perkembangan akademik dan pribadi siswa serta kesuksesan sekolah secara keseluruhan.

Menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah sangat penting dan memiliki dampak besar
pada berbagai aspek dalam pendidikan. Antara lain terciptanya lingkungan yang mendukung
kesejahteraan fisik dan mental siswa, sehingga siswa yang merasa aman, nyaman, dan dihargai
di sekolah akan lebih mungkin merasa bahagia dan termotivasi untuk belajar yang pada
akhirnya prestasi akademik mereka akan meningkat. Selanjutnya untuk menarik siswa baru,
maksudnya Orangtua dan siswa sering mencari sekolah yang menawarkan suasana yang positif
dan mendukung perkembangan siswa di sekolah. Hal lainnya adalah memperkuat hubungan
antara guru dan siswa. Hubungan yang kuat ini dapat meningkatkan interaksi di kelas,
memudahkan komunikasi, dan membantu guru memahami kebutuhan individu siswa. Di samping
itu dengan budaya positif di sekolah Orangtua akan lebih mungkin terlibat secara aktif di
sekolah dikarenakan mereka merasa bahwa anak-anak mereka mendapat pendidikan di
lingkungan yang positif dan aman. Dan yang terpenting budaya positif akan memiliki Pengaruh
Jangka Panjang pada kehidupan siswa. Mereka dapat membawa pengalaman positif ini ke
dalam kehidupan mereka setelah lulus dari sekolah.

Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana
positif di lingkungan Anda selama ini?

Sebagai seorang pendidik atau pimpinan sekolah, Anda memiliki peran yang sangat penting
dalam menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah Anda. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan suasana positif:

1. Menetapkan Visi dan Nilai-Nilai Bersama: Tentukan visi yang jelas untuk sekolah
Anda dan definisikan nilai-nilai inti yang akan membimbing seluruh aktivitas di sekolah.
Pastikan visi dan nilai-nilai ini dipahami dan diterapkan oleh semua anggota komunitas
sekolah.
2. Komunikasi Terbuka: Buatlah budaya komunikasi terbuka di sekolah Anda. Jadwalkan
pertemuan reguler dengan staf, siswa, dan orangtua untuk mendengarkan ide, masukan,
dan perasaan mereka. Pastikan bahwa semua pihak merasa didengar dan dihargai.
3. Pendekatan Kepemimpinan Kolaboratif: Terapkan pendekatan kepemimpinan yang
kolaboratif dengan melibatkan rekan kerja dan staf dalam pengambilan keputusan yang
relevan. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan yang positif.
4. Modelkan Perilaku Positif: Tunjukkan keteladanan dengan perilaku positif, etika kerja
yang tinggi, dan respek terhadap semua anggota komunitas sekolah. Anda adalah contoh
bagi yang lain.
5. Dukung Kesejahteraan Siswa: Pastikan bahwa lingkungan sekolah mendukung
kesejahteraan fisik dan mental siswa. Dukung program pembelajaran sosial dan
emosional yang membantu siswa mengatasi stres dan mengembangkan keterampilan
sosial mereka.
6. Dukung Kesejahteraan Guru: Ingatkan staf sekolah Anda tentang pentingnya
kesejahteraan guru. Dukung mereka dengan peluang pengembangan profesional,
dukungan emosional, dan keseimbangan pekerjaan-kehidupan yang sehat.
7. Pendidikan Karakter: Integrasikan pembelajaran karakter ke dalam kurikulum dan
aktivitas ekstrakurikuler. Ajarkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kejujuran,
dan empati kepada siswa.
8. Disiplin Positif: Terapkan pendekatan disiplin yang positif dengan fokus pada
pembelajaran dan pertumbuhan siswa daripada hukuman semata. Berikan siswa
kesempatan untuk memperbaiki perilaku mereka.
9. Penghargaan dan Pengakuan: Selenggarakan program penghargaan dan pengakuan
yang memotivasi siswa dan staf untuk berprestasi. Apresiasi usaha dan prestasi mereka
secara teratur.
10. Evaluasi dan Penyempurnaan Berkelanjutan: Lakukan evaluasi berkala terhadap
budaya sekolah Anda dan buat perubahan yang diperlukan. Jadilah terbuka terhadap
umpan balik dari semua anggota komunitas sekolah.
11. Dukungan Orangtua: Libatkan orangtua dalam pendidikan anak-anak mereka dengan
mengadakan pertemuan, seminar, dan kegiatan bersama. Mereka adalah mitra dalam
mendukung perkembangan siswa.
12. Keanekaragaman dan Inklusi: Promosikan budaya yang menerima dan menghargai
keanekaragaman. Pastikan bahwa semua siswa merasa diterima dan didukung, tanpa
memandang latar belakang mereka.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menciptakan budaya sekolah
yang positif, yang akan memberikan dampak positif pada siswa, staf, dan seluruh komunitas
sekolah. Penting untuk mengutamakan pendekatan inklusif dan berkelanjutan untuk menciptakan
budaya positif yang berkesinambungan di lingkungan sekolah Anda.

langkah yang dapat saya lakukan untuk menciptakan suasana positif: 1. Menetapkan Visi dan
Nilai-Nilai Bersama seluruh stakeholder di sekolah, 2. Menciptakan budaya Komunikasi
Terbuka dengan menjadwalkan pertemuan reguler dengan staf, siswa, dan orangtua untuk
mendengarkan ide, masukan, dan perasaan mereka. 3. Melakukan Pendekatan Kepemimpinan
Kolaboratif dengan melibatkan rekan kerja dan staf dalam pengambilan keputusan yang
relevan. 4. Menjadi role model Perilaku Positif, etika kerja yang tinggi, dan respek terhadap
semua anggota komunitas sekolah. 5. Menciptakan sekolah yang mendukung Kesejahteraan
Siswa secara fisik dan mental siswa. 6. Memberikan Dukungan terhadap Kesejahteraan Guru
melalui pengembangan profesional, dukungan emosional, dan keseimbangan pekerjaan-
kehidupan yang sehat. 7. Mengintegrasikan Pendidikan Karakter ke dalam kurikulum dan
aktivitas ekstrakurikuler seperti integritas, tanggung jawab, kejujuran, dan empati. 8.
Menerapkan Disiplin Positif dengan fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan siswa daripada
hukuman semata. 9. Memberikan Penghargaan dan Pengakuan yang memotivasi siswa dan staf
untuk berprestasi. 10. Melibatkan orangtua dalam pendidikan anak-anak mereka dengan
mengadakan pertemuan, seminar, dan kegiatan bersama. Menjadikan mereka sebagai mitra
dalam mendukung perkembangan siswa. 11. Membudayakan Keanekaragaman dan Inklusivitas
siswa sehingga semua siswa merasa diterima dan didukung, tanpa memandang latar belakang
mereka.

Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang
berpihak pada murid?

Terdapat hubungan erat antara menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah dan proses
pembelajaran yang berpihak pada murid. Suasana positif yang diciptakan di sekolah memiliki
dampak langsung pada kualitas pembelajaran dan perkembangan siswa. Berikut adalah beberapa
cara hubungan antara keduanya:

1. Motivasi Belajar yang Meningkat: Suasana positif di sekolah, yang mencakup


hubungan yang baik antara siswa dan guru, lingkungan yang aman, dan dukungan
emosional, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa yang merasa nyaman dan
didukung akan lebih termotivasi untuk belajar dengan tekun.
2. Ketahanan Terhadap Stres: Suasana positif dapat membantu siswa mengatasi stres dan
tekanan yang mungkin mereka alami. Ketika siswa merasa diterima dan didukung,
mereka lebih mungkin mengatasi tantangan akademik dengan lebih baik.
3. Kesejahteraan Mental: Suasana positif di sekolah juga berperan penting dalam
kesejahteraan mental siswa. Lingkungan yang positif dapat membantu mencegah masalah
kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat mengganggu proses
pembelajaran.
4. Hubungan Guru-Siswa yang Baik: Hubungan yang baik antara guru dan siswa adalah
kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran. Suasana positif menciptakan fondasi yang
kuat untuk hubungan ini, yang pada gilirannya dapat meningkatkan interaksi di kelas,
komunikasi, dan pemahaman guru terhadap kebutuhan siswa.
5. Partisipasi dan Keterlibatan Siswa: Siswa yang merasa diterima dan dihargai
cenderung lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Mereka akan lebih berani
mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan terlibat dalam aktivitas pembelajaran.
6. Ketepatan Sasaran Pembelajaran: Guru yang bekerja dalam suasana positif akan lebih
efektif dalam menyampaikan materi pelajaran. Mereka juga lebih mungkin merancang
pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa, sesuai dengan kebutuhan dan minat
mereka.
7. Pengurangan Perilaku Disruptif: Suasana positif dapat membantu mengurangi perilaku
yang mengganggu di kelas. Siswa yang merasa terhubung dan terlibat dalam
pembelajaran cenderung lebih sedikit terlibat dalam perilaku negatif.
8. Peningkatan Prestasi Akademik: Akhirnya, suasana positif yang menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung dapat berdampak positif pada prestasi akademik.
Siswa yang merasa didukung dan termotivasi cenderung mencapai hasil yang lebih baik
dalam pembelajaran.

Dengan demikian, menciptakan suasana positif di sekolah adalah langkah yang sangat penting
dalam memastikan bahwa proses pembelajaran berpihak pada murid. Suasana yang positif
memberikan landasan yang kuat untuk perkembangan siswa secara akademik, sosial, dan
emosional, serta membantu menciptakan lingkungan di mana pembelajaran dapat berlangsung
dengan efektif.

Suasana positif yang diciptakan di sekolah memiliki dampak langsung pada kualitas
pembelajaran dan perkembangan siswa. Motivasi Belajar siswa Meningkat karena mereka
merasa nyaman dan didukung oleh guru serta lingkungan belajarnya. Siswa memiliki ketahanan
Terhadap Stres karena merasa merasa diterima dan didukung, mereka lebih mungkin
mengatasi tantangan akademik dengan lebih baik. Lingkungan yang positif dapat membantu
mencegah masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat mengganggu
proses pembelajaran. Suasana positif pada akhirnya akan menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung serta berdampak positif pada prestasi akademik. Siswa yang merasa didukung dan
termotivasi cenderung mencapai hasil yang lebih baik dalam pembelajaran.

Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila
belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?

Menurut saya Penerapan disiplin di sekolah saya sudah cukup baik dengan pembiasaan sambut siswa
pada pagi hari di gerbang sekolah sekaligus untuk memeriksa kerapihan dan kelengkapan atribut yang
digunakan oleh siswa. Terkadang masih ada beberapa siswa yang tidak menggunakan atribut lengkap
dan rambutnya gondrong untuk anak laki-laki. Siswa yang melanggar diberikan peringatan agar segera
merapikan rambutnya dan melengkapi atributnya serta namanya dicatat di dalam buku pelanggaran.
Yang belum berjalan secara efektif antara lain masalah membuang sampah pada tempatnya, merawat
tanaman di sekolah. Hal ini dikarenakan beberapa hal, yaitu : 1). Belum seluruh warga sekolah merasa
bahwa disiplin mengelola sampah menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas OB, dsb; 2).
Belum dibuat aturan yang dipersiapkan bagi pelanggar; Berdasarkan hal tersebut, maka menurut saya
yang dapat dilakukan adalah sbb : 1). Mensosialisasikan kembali kepada siswa dan orangtua/wali
tentang tata tertib dan sanksi yang dikenakan jika terjadi pelanggaran; 2). Memberikan pemahaman
kepada seluruh warga sekolah bahwa penerapan disiplin adalah menjadi tugas dan tanggung jawab
seluruh warga sekolah, bukan pihak-pihak tertentu saja.
1. Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai,
kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah
impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana
sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana
guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya,
bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah
dan terhadap guru-guru yang lain?

2. Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin
di sekolah Anda, bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang
positif di sekolah Anda? Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan
menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya,
salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut
dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di
sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu
sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang,
tanpa tekanan dan nyaman.

Gambaran sekolah impian saya adalah sekolah yang memiliki fasilitas atau sarana prasarana yang
lengkap untuk menunjang proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan murid di sekolah
sehingga murid dapat belajar dengan semangat. Lingkungan yang asri, bersih, nyaman, hijau dan sehat
warga sekolahnya. Di samping itu saya memimpikan murid yang selalu bersemangat, sopan dalam
bertutur kata, peduli kepada sesama dan mempunyai akhlak yang baik, aktif dan kreatif. Sudah barang
tentu saya memimpikan mempunyai murid dengan segudang prestasi baik akademik ataupun non
akademik. Bila saya mendapatkan kesempatan sebagai pemimpin di sekoah, saya akan membangun
kepercayaan dan komunikasi yang baik baik ke atas (Pembuat kebijakan) ke samping (guru, orang tua
siswa & staff) dan ke bawah (siswa). kolaborasi yang baik dengan seluruh warga sekolah. Menjadi role
model bagi warga sekolah.

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang
pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda
setelah mempelajari modul ini?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama
siswa, ada beberapa harapan yang ingin saya lihat berkembang pada diri saya setelah
mempelajari modul ini:

1. Kemampuan untuk Menciptakan Lingkungan yang Positif: Saya berharap dapat


mengembangkan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan
sekolah yang positif, inklusif, dan aman bagi semua siswa. Saya ingin memastikan bahwa
setiap siswa merasa diterima, didukung, dan merasa nyaman untuk tumbuh dan belajar.
2. Kepemimpinan yang Mendorong Pertumbuhan Siswa: Saya ingin menjadi seorang
pemimpin yang mendorong pertumbuhan siswa, bukan hanya dalam hal akademik, tetapi
juga dalam pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan karakter. Saya ingin
siswa merasa didorong untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
3. Penerapan Disiplin Positif: Saya berharap dapat menerapkan pendekatan disiplin yang
positif dalam sekolah, yang mengedepankan pembelajaran dan pemulihan daripada
hukuman semata. Saya ingin siswa memahami bahwa membuat kesalahan adalah bagian
dari proses pembelajaran dan bahwa kita semua memiliki peluang untuk tumbuh dan
berubah.
4. Pembelajaran Sosial dan Emosional: Saya ingin meningkatkan pemahaman saya
tentang pentingnya pembelajaran sosial dan emosional dalam pendidikan. Saya berharap
dapat mengintegrasikan keterampilan ini ke dalam kurikulum dan membantu siswa
mengembangkan kecerdasan emosional yang kuat.
5. Keterlibatan Siswa: Saya ingin mengembangkan cara yang efektif untuk melibatkan
siswa dalam proses pengambilan keputusan sekolah dan memungkinkan mereka untuk
memiliki suara dalam pengembangan sekolah.
6. Hubungan Guru-Siswa yang Kuat: Saya berharap dapat mendukung perkembangan
hubungan yang kuat antara guru dan siswa di sekolah. Saya ingin siswa merasa nyaman
untuk mendekati guru mereka dengan pertanyaan, masalah, atau kebutuhan mereka.
7. Pemberdayaan Guru: Saya ingin mendukung pengembangan profesional guru dan staf
sekolah, memberikan mereka sumber daya dan peluang untuk terus berkembang dan
menjadi pemimpin pembelajaran yang lebih baik.
8. Keadilan dan Keanekaragaman: Saya berharap dapat mengedepankan keadilan dan
keanekaragaman dalam pengambilan keputusan sekolah dan dalam budaya sekolah yang
saya pimpin. Saya ingin memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama
untuk berhasil.
9. Pengembangan Pribadi: Akhirnya, saya ingin terus mengembangkan diri sebagai
seorang pemimpin yang lebih baik, belajar dari pengalaman, umpan balik, dan
pengetahuan baru untuk terus memperbaiki diri dan memengaruhi positif warga sekolah.

Harapan-harapan ini mencerminkan komitmen saya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa, yang memprioritaskan pendidikan sosial dan
emosional, dan yang mempromosikan nilai-nilai seperti inklusi, keadilan, dan disiplin yang
positif. Saya ingin menjadi pemimpin yang memberikan dampak positif pada setiap siswa yang
saya layani.

Harapan yang ingin saya lihat berkembang pada diri saya setelah mempelajari modul ini antara
lain: 1) Dapat mengembangkan kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan
lingkungan sekolah yang positif, inklusif, dan aman bagi semua siswa. 2) Saya ingin menjadi
seorang pemimpin yang mendorong pertumbuhan siswa, bukan hanya dalam hal akademik,
tetapi juga dalam pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan karakter. 3) Saya
berharap dapat menerapkan pendekatan disiplin yang positif dalam sekolah, yang
mengedepankan pembelajaran dan pemulihan daripada hukuman semata. sehingga siswa
memahami bahwa membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran dan bahwa kita
semua memiliki peluang untuk tumbuh dan berubah. 4) Saya ingin mendukung pengembangan
profesional guru dan staf sekolah, memberikan mereka sumber daya dan peluang untuk terus
berkembang. 5. Saya ingin terus mengembangkan diri sebagai seorang pemimpin yang lebih
baik, belajar dari pengalaman, umpan balik, dan pengetahuan baru untuk terus memperbaiki
diri dan memengaruhi positif warga sekolah.

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah
mempelajari modul ini?

Harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid setelah mereka mempelajari
modul budaya positif ini:

1. Pemahaman tentang Pentingnya Budaya Positif: Anda berharap bahwa murid-murid


akan memahami betapa pentingnya menciptakan dan mempertahankan budaya positif di
sekolah. Mereka harus mengerti bahwa budaya yang positif mendukung pertumbuhan,
pembelajaran, dan kesejahteraan mereka.
2. Keterampilan Sosial dan Emosional yang Kuat: Anda ingin melihat perkembangan
keterampilan sosial dan emosional pada murid-murid. Harapannya, mereka dapat
mengatasi konflik dengan lebih baik, berinteraksi dengan baik dengan teman sekelas, dan
mengelola emosi mereka dengan sehat.
3. Penghargaan terhadap Keanekaragaman: Anda berharap bahwa murid-murid akan
menghargai keanekaragaman dan inklusi dalam lingkungan sekolah. Mereka harus
memahami bahwa setiap individu berkontribusi pada keberhasilan dan kekayaan budaya
sekolah.
4. Komitmen terhadap Disiplin Positif: Anda ingin melihat murid-murid mengadopsi
pendekatan disiplin positif dalam hubungan mereka dengan sesama siswa. Harapannya,
mereka akan lebih suka mengambil pendekatan yang mempromosikan pembelajaran
daripada hukuman.
5. Motivasi untuk Belajar: Anda ingin melihat murid-murid lebih termotivasi untuk
belajar dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Harapannya, mereka akan
melihat sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berkembang.
6. Kepemimpinan Siswa: Anda berharap bahwa beberapa murid akan muncul sebagai
pemimpin dalam mempromosikan budaya positif di sekolah. Mereka bisa menjadi model
peran dan menginspirasi yang lain untuk berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
7. Ketangguhan Mental: Anda ingin melihat perkembangan ketangguhan mental pada
murid-murid. Mereka harus mampu mengatasi stres, tekanan, dan tantangan dengan cara
yang sehat dan produktif.
8. Kesadaran akan Pengaruh Positif: Anda berharap bahwa murid-murid akan menyadari
pengaruh positif yang dapat mereka miliki pada lingkungan sekolah. Harapannya, mereka
akan terlibat dalam upaya untuk mempertahankan budaya positif ini.
9. Penghargaan terhadap Pendidikan: Anda ingin melihat murid-murid menghargai
pendidikan dan memahami bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang
sukses. Harapannya, mereka akan memiliki motivasi untuk meraih prestasi akademik
yang lebih baik.
10. Kesadaran Akan Tanggung Jawab: Anda berharap bahwa murid-murid akan
mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri, teman
sekelas, dan sekolah secara keseluruhan. Harapannya, mereka akan berperan aktif dalam
menjaga budaya positif.
Penting untuk mengkomunikasikan harapan-harapan ini secara jelas kepada murid-murid dan
memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka mencapainya. Dengan
menciptakan lingkungan yang mendukung budaya positif di sekolah, Anda memberikan peluang
kepada murid-murid untuk tumbuh dan berkembang dalam suasana yang memungkinkan mereka
untuk mencapai potensi mereka secara penuh.

Harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid setelah mempelajari modul
budaya positif ini: 1) memahami betapa pentingnya menciptakan dan mempertahankan budaya
positif di sekolah karena berdampak pada pertumbuhan, pembelajaran, dan kesejahteraan
mereka.2) berkembang keterampilan sosial dan emosionalnya sehingga mereka dapat mengatasi
konflik dengan lebih baik, berinteraksi dengan baik dengan teman sekelas, dan mengelola emosi
mereka dengan sehat. 3) menghargai keanekaragaman dan inklusi dalam lingkungan sekolah. 4)
lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga
mereka melihat sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berkembang. 5)
menjadi role model dan menginspirasi yang lain untuk berkontribusi pada lingkungan yang
lebih baik. 6) tangguhan mentalnya. mampu mengatasi stres, tekanan, dan tantangan dengan
cara yang sehat dan produktif. 7) terlibat dalam upaya untuk mempertahankan budaya positif di
luar lingkungan sekolah. 8) memiliki motivasi untuk meraih prestasi akademik yang lebih baik.

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan:

1. Pelatihan dalam Disiplin Positif: Modul ini kemungkinan akan mencakup pelatihan
tentang penerapan disiplin yang positif di sekolah, yang mencakup strategi dan
pendekatan untuk membangun lingkungan belajar yang mendukung dan merangsang
pertumbuhan siswa.
2. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional: Anda dapat mengharapkan
pelatihan atau materi tentang pengembangan keterampilan sosial dan emosional, baik
bagi siswa maupun bagi guru. Ini mencakup pemahaman tentang pentingnya empati,
resolusi konflik, dan manajemen emosi dalam budaya positif.
3. Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL): Modul ini mungkin memasukkan konsep
dan strategi terkait dengan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah, termasuk
penerapan program-program SEL di kelas dan sekolah.
4. Kampanye Kesadaran: Anda dapat mengharapkan kegiatan yang mendorong kesadaran
tentang pentingnya budaya positif dan inklusi di sekolah. Ini dapat mencakup kampanye
kesadaran, forum diskusi, atau proyek-proyek yang melibatkan siswa, guru, dan orangtua.

Materi:

1. Pendekatan Disiplin Positif: Materi dalam modul ini akan mencakup konsep dan
strategi terkait dengan pendekatan disiplin positif, yang mendorong pemahaman bahwa
disiplin seharusnya lebih berfokus pada pembelajaran daripada hukuman.
2. Pembelajaran Sosial dan Emosional: Modul ini akan menyediakan pengetahuan
tentang pentingnya pengembangan keterampilan sosial dan emosional pada siswa dan
cara mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.
3. Pengaruh Budaya Sekolah: Anda akan mempelajari bagaimana budaya sekolah
memengaruhi pembelajaran siswa dan bagaimana Anda sebagai guru penggerak dapat
berperan dalam menciptakan budaya yang positif.
4. Keanekaragaman dan Inklusi: Modul ini kemungkinan akan mencakup materi tentang
menghargai keanekaragaman dan menciptakan lingkungan inklusif di sekolah.

Manfaat:

1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Modul ini akan membantu Anda meningkatkan


kualitas pembelajaran di sekolah dengan fokus pada pendekatan yang mendukung
pertumbuhan siswa.
2. Mengurangi Konflik: Anda akan belajar cara mengurangi konflik di sekolah dengan
menerapkan pendekatan disiplin yang positif dan pengembangan keterampilan sosial dan
emosional pada siswa.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Siswa: Modul ini akan membantu Anda menciptakan
lingkungan yang mendukung kesejahteraan siswa, termasuk kesejahteraan mental
mereka.
4. Mendorong Pemimpin Pembelajaran: Anda akan menjadi pemimpin pembelajaran
yang dapat memberikan dampak positif pada lingkungan belajar dan budaya sekolah.
5. Meningkatkan Hubungan Guru-Siswa: Anda akan belajar bagaimana membangun
hubungan yang positif antara guru dan siswa, yang merupakan kunci untuk pembelajaran
yang efektif.
6. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Budaya Positif: Modul ini akan membantu Anda
mengintegrasikan nilai-nilai budaya positif, seperti empati, inklusi, dan penghargaan
terhadap keanekaragaman, ke dalam praktik dan pola pikir di sekolah.

Modul ini mencakup pelatihan tentang penerapan disiplin yang positif di sekolah, yang
mencakup strategi dan pendekatan untuk membangun lingkungan belajar yang mendukung dan
merangsang pertumbuhan siswa. saya mengharapkan materi tentang pengembangan
keterampilan sosial dan emosional manajemen emosi dalam budaya positif. Khususnya
penerapan program ESQ di kelas dan sekolah. Diskusi tentang praktik-praktik baik yang telah
dijalankan oleh peserta di sekolah lain terkait dengan budaya positif perlu dilakukan.
Standar Nasional Pendidikan: Lingkungan yang positif sangat diperlukan agar
pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana
tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 12 yaitu:

1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b


diselenggarakan dalam suasana belajar yang:
a. interaktif;
b. inspiratif;
c. menyenangkan;
d. menantang;
e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan
f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa,


“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan
seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik)
yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat
memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air,
membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi
dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I
No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937)

Anda mungkin juga menyukai