Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA SEKOLAH

DISUSUN : TEAM SMA N 1 KOTA GAJAH

SMA NEGERI 1 KOTA GAJAH


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Budaya sekolah adalah suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai,


keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang dipegang bersama oleh
seluruh warga sekolah yang telah diyakini dan terbukti dapat menyelesaikan
segala persoalan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga pola nilai
dan asumsi tersebut dapat diajarkan pada generasi baru agar mereka memiliki
pandangan yang benar tentang bagaimana mereka harus memahami, berfikir,
merasakan, dan bertindak dalam menghadapi berbagai situasi dan lingkungan
yang ada.
Eksistensi budaya sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka meningkatkan kualitas sekolah. Hal tersebut karena dengan melihat
budaya dari sebuah sekolah kita mampu melihat bagaimana perilaku dan
kebiasaan warga sekolah dalam beradaptasi dengan lingkungan, kemudian cara
pandang warga sekolah dalam menyikapi persoalan di lingkungan sekolah,
sehingga budaya sekolah tersebut dapat dijadikan landasan dan arah dalam
mengembangkan pendidikan demi tercapainya tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan. Budaya sekolah yang baik ditandai dengan kemauan berprestasi,
kemandirian dan inovasi, kolektifitas/ bekerja sama, rasa saling mempercayai dan
selalu berusaha menjadi pribadi-pribadi yang dapat dipercaya, dan percaya diri
bahwa masa depan di tangan sendiri/ ditentukan sendiri, bukan berada di tangan
orang lain.
Melihat tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia seutuhnya, setiap satuan pendidikan memiliki
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi didukung dengan adanya
instrumen-instrumen pengembangan kualitas sehingga mampu memberi referensi
kepada pengelola sekolah bagaimana merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan dan mengevaluasi perkembangan sekolahnya di berbagai bidang.
Namun berbagai kebijakan baru tersebut belum sepenuhnya mampu
mengembangkan budaya sekolah dalam menanamkan nilai-nilai kepada peserta
didiknya. Hal itu ditandai dengan masih banyaknya masalah di sekolah seperti
masalah disiplin dalam menaati aturan sekolah, perilaku mencontek ketika ujian,
budaya belajar dan membaca yang rendah, serta budaya kompetisi antar siswa
yang masih rendah juga. Masalah-masalah tersebut juga merupakan dampak dari
perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih serta adanya
pergeseran-pergeseran nilai. Melihat masalah tersebut semakin menunjukkan
betapa pentingnya pengembangan budaya sekolah yang dapat mengatasi
permasalahan yang ada.

Budaya sekolah yang bagus sangat membantu dalam penanaman


kedisiplinan, kerja keras, dan kejujuran melalui proses pembiasaan. Anak-anak
yang tengah mengenyam pendidikan di sekolah apabila mereka tumbuh dalam
lingkungan sekolah yang ramah anak, ide-ide mereka dihargai, desain belajar
menggembirakan, guru-guru inspiratif, dan budaya sekolah bersih-demokratis
kemungkinan besar mereka akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang paripurna
(insan kamil). Dari deskripsi tersebut kita mengetahui betapa pentingnya
menciptakan budaya sekolah yang baik.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penumbuhan disiplin
positif di SMA Negeri 1 Kotagajah untuk mewujudkan visi sekolah dengan
mengedepankan kolaborasi antar warga sekolah.

B. Tujuan
Tindakan aksi nyata penerapan budaya positif di sekolah yang dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:

1. Pembiasaan budaya positif dalam pembelajaran di kelas dapat meningkatkan


daya nalar murid;
2. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang aktif kreatif yang menciptakan
pembelajaran menyenangkan dan berpihak pada murid;
3. Melatih tanggung jawab dan kedisiplinan murid di lingkungan kelas dan
sekolah.
4. Melatih menyusun strategi yang efektif agar tercipta budaya positif yang dapat
mengembangkan karakter murid sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

C. Tolak Ukur Keberhasilan


Untuk mengetahui tingkat keberhasilan murid sejauh mana kegiatan ini sudah
dilakukan dan mengontrol aksi nyata agar terarah dan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, maka digunakan tolak ukur sebagai berikut:

1. Menunjukkan sikap kritis, beretika dan kreatif dalam pembelajaran;


2. Mengikuti pembelajaran dengan aktif dan semangat dari keyakinan kelas yang
disepakati;
3. Berani bertanya dan menjawab terhadap masalah yang dihadapi;
4. Menyelesaikan tugas yang diberikan dan tanggungjawab dalam proses
pembelajaran.

D. Deskripsi Tindakan
Dalam melakukan dan mengembangkan aksi nyata budaya positif dalam
lingkungan sekolah dengan melibatkan kepala sekolah, guru/teman sejawat, murid
dan warga sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan aksi nyata budaya positif di
sekolah adalah:

1. Membuat rencana aksi nyata, berkoordinasi dan berkomunikasi kepada kepala


sekolah;
2. Melakukan pengimbasan penerapan budaya positif kepada guru/rekan sejawat;
3. Melakukan kesepakatan pembentukan keyakinan kelas;
4. Mendokumentasikan kegiatan aksi nyata;
5. Melakukan kolaborasi dan berbagi dengan guru/rekan sejawat berkaitan
strategi membangun budaya positif di kelas;
6. Penerapan disiplin positif;
7. Melakukan evaluasi dan refleksi kegiatan tindakan aksi nyata dalam rangka
membudayakan kebiasaan positif di sekolah;

E. Hasil Tindakan
a. Strategi menumbuhkan budaya positif dengan membuat kesepakatan/keyakinan
kelas dengan murid. Hasil kesepakatan keyakinan kelas sebagai langkah dalam
proes perubahan kelas pada nilai-nilai kebajikan. Langkah-langkah dalam
membentuk kesepakatan keyakinan kelas adalah:
 Guru mengumpulkan murid dalam kelas sesuai dengan jam belajar;
 Guru penyampaian nilai-nilai kebajikan tentang rasa nyaman dalam belajar
 Murid memberikan pendapat tentang rasa nyaman untuk belajar;
 Guru mendengarkan pendapat murid
 Guru berdiskusi dengan murid tentang poin-poin penting yang disepakati
sebagai keyakinan kelas;
 Hasil kesepakatan dibuat dan dipatuhi semua murid dalam kegiatan
pembelajaran di kelas;
 Kesepakatan keyakinan kelas dipajang di depan kelas untuk dapat dan
mudah dibaca dari segala sudut ruangan kelas.
b. Tindakan refleksi atas penerapan budaya positif disiplin yang dilakukan di
lingkungan sekolah dengan melaksanakan kesepakatan/keyakinan kelas.
Langkah-langkah tindakan refleksi yang dilakukan guru terhadap murid atas
penerapan budaya positif di lingkungan sekolah adalah:
 Guru memberikan reward berupa pujian atau bisa berupa hadiah bagi
murid yang benar-benar melakukan kesepakatan keyakian kelas;
 Guru memanggil murid yang belum mengikuti kesepakatan keyakinan
kelas secara pribadi dengan langkah-langkah restitusi;
 Murid merespon dengan tindakan patuh dan taat dari keyakinan kelas yang
dibuat karena murid merasa senang dan nyaman dalam melaksanakannya.

F. EVALUASI
 Namun dalam praktek langsung ada sedikit hambatan karena masih terbawa
konsep lama dan kata-kata yang diungkapkan belum sepenuhnya bersikap
seperti manager.
 Harapan kedepan sebagai guru harus cepat tanggap dan berusaha menjadi
manager dalam menuntun anak dalam budaya positif.
 Perlu peningkatan kolaborasi dengan rekan sejawat agar kesepakatan kelas
benar-benar dapat di laksanakan di semua kelas, sehingga budaya positif
melalui kesepakatan kelas dapat terwujud di sekolah.
 Pembiasaan disiplin positif yang sudah ada di sekolah perlu dukungan
berkelanjutan agar terbentuk karakter positif dan visi impian mewujudkan
siswa dengan profil pelajar Pancasila tercapai.
G. Refleksi
Penerapan aksi nyata budaya positif yang dilakukan sebagai langkah awal dan
menjadikan motivasi harapan besar bagi rekan sejawat dan warga sekolah untuk
melakukan revolusi paradigma perubahan. Praktik baik budaya positif bisa
diterapkan dalam lingkungan sekolah sehingga tercapainya konsep penerapan
budaya positif yang lebih aktual dan membumi.
Harapan terbesar dari aksi nyata budaya positif ini dapat menjadi suatu
pembelajaran, tempat berproses, wadah untuk berdiskusi, dan menumbuhkan
semangat untuk menggali dan mengembangkan potensi murid kita yang berkarakter
kuat, mandiri, dan merdeka. Teruslah menjadi penggerak bagi guru, murid, serta
segenap tatanan komponen sekolah untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Budaya Bersalaman Menghormati Guru

Budaya Solat Berjamaah (Sholat Duha, Dzuhur, Ashar)


Budaya Berdoa Sebelum KBM

Budaya Menyanyikan Bagimu Negeri (Pukul 15.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai