SMAN 1 Sinjai
1. Latar Belakang
Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga diperlukan karena sebagai
pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung
jawab. Oleh karena itu, dua konsep yaitu posisi kontrol guru dan disiplin positif yang
menjadi landasan dari budaya positif. Jika budaya positif ini terwujud di sekolah yang
kita jalankan akan memberikan lingkungan belajar yang positif, suasana pembelajaran
yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Maka dalam hal ini saya memilih untuk menyebarkan pemahaman atas Modul 1.4
Budaya Positif ini akan saya lakukan melalui kegiatan desiminasi yang melibatkan
Kepala Sekolah, dan Rekan Sejawat di SMAN 1 Sinjai .
Aksi Nyata Budaya Positif ini bertujuan menumbuhkan Budaya Positif dalam diri
setiap warga sekolah sehingga Budaya Positif nampak dalam sikap dan perilaku warga
sekolah..
Aksi Nyata Budaya Positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain:
c. Mengajak seluruh warga sekolah untuk meyakini dan membuat keyakinan kelas
Kegiatan Seminar Penerapan Budaya Positif ini dilaksanakan pada hari Rabu 11
Januari 2023 yang dihadiri oleh kepala sekolah dan rekan sejawat. Dalam Seminar
Budaya Positif ini, kami mengajak seluruh pendidik dapat memahami dan memulai
penerapan Budaya Positif sehingga sekolah menjadi tempat penyelenggaraan pendidikan
yang berpihak pada peserta didik. Terutama dalam menerapkan proses segitiga restitusi
dalam meyelesaikan setiap permasalahan peserta didik di sekolah dengan menjalankan
posisi kontrol guru sebagai manajer. Peserta seminar sangat antusias menyimak materi
dan mengikuti proses menyusun keyakinan kelas dan menerapkan posisi manajer dalam
segitiga restitusi.
Kegiatan Aksi Nyata selanjutnya adalah mengajak rekan sejawat/ untuk menyusun
keyakinan kelas di setiap kelasnya masing-masing. Dengan disusunnya keyakinan kelas
ini, seluruh warga kelas diharapkan dapat meyakini setiap rumusan keyakinan kelas dan
menerapkannya, sehingga Budaya Positif dapat segera tercipta di sekolah.
Rangkaian kegiatan Aksi Nyata yang telah kami lakukan melalui kegiatan seminar
penerapan budaya positif ini telah memberikan pemahaman kepada pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah mengenai penerapan Budaya Positif dan mulai diterapkannya
Budaya Positif di sekolah, terkhususnya budaya positif dalam penyusunan keyakinan
kelas dan menjalankan segitiga restitusi dengan posisi kontrol guru sebagai manajer
dalam menyelesaikan permasalahan kedisiplinan peserta didik dikelas maupun di sekolah.
6. Tindak Lanjut
Dalam pelaksanaan Aksi Nyata ini, ada beberapa hal belum terlaksana secara
maksimal, yaitu penyusunan keyakinan kelas. Ada beberapa kelas yang belum
melaksanakan perumusan keyakinan kelas. Hal ini disebabkan oleh kurang tersedianya
waktu sehingga peserta didik dan wali kelasnya/ dengan guru bidang studinya belum
mempunyai kesempatan untuk menyusun keyakinan kelas. Tindak lanjutnya adalah terus
saling berkolaborasi dengan para wali kelas dan rekan sejawat guru bidang studi untuk
bisa konsisten dalam pembuatan keyakinan kelas setiap pergantian tahun ajaran/semester.
7. Dokumentasi
https://youtu.be/0QPL7NHuF1U