Anda di halaman 1dari 18

SDN WIJAYA KUSUMA 07

Latar Belakang
Selama seseorang merasa tekanan tekanan dari lingkungan maka proses pembelajaran sulit terjadi
dan salah satu tanggung jawab kita sebagai pendidik adalah menghilangkan atau mencabut
gangguan gangguan yang menghalangi proses pengembangan potensi murid. Untuk itulah
menciptakan lingkungan positif perlu dilakukan agar terbentuk budaya positif, budaya positif terwujud
melalui lingkungan yang aman dan nyaman akan memberikan murid kesempatan dan kebebasan
untuk berproses , belajar, membuat kesalahan dan belajar lagi, sehingga mampu menerima dan
menyerap suatu pelajaran.
Membangun karakter Murid dapat dilakukan dengan pembiasaan Disiplin Positif. Pemberian
Hukuman ataupun penghargaan selama ini dianggap sebagai bentuk pembelajaran disiplin bagi
murid. Mungkin pada saat murid mendapatkan hukuman atau penghargaan, murid akan bertindak
atau bersikap seperti yang kita harapakan tapi itu hanya bersifat sementara karena motivasinya dari
luar atau motivasi eksternal. Pemberian hukuman ataupun penghargaan juga dapat mendorong
murid untuk berbohong supaya terhindar dari hukuman.
Cara yang tepat untuk menanamkan budaya positif di sekolah yaitu dengan menerapkan restitusi
terhadap murid yang melakukan pelanggaran. Dengan restitusi, murid dapat menyadari kesalahannya
dan mencari solusi dari kesalahannya secara mandiri sehingga murid dapat kembali kepada
kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.
Tujuan
• Mewujudkan budaya positif
• Membentuk keyakinan kelas
• Menumbuhkan nilai nilai positif atau kebajikan
• Mengambil posisi control sebagai manager dan melaksanakan segitiga restitusi dalam
menyelesaikan masalah
• Terwujudnya karakter karakter murid yang selalu menerapkan budaya positif
Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan ini yaitu dengan terbentuknya keyakinan kelas dapat menumbuhkan
motifasi internal pada diri murid, Menumbuhkan nilai nilai kebajikan pada diri murid, guru
mampu menerapkan posisi manager dan menggunakan segitiga restitusi dalam
memecahkan masalah, murid mampu menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya,
murid memiliki karakter yang kuat terutama profil pelajar pancasila, murid memiliki rasa
tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi dalam melakukan kebaikan dan murid mampu
menerapkan dan menjaga komitmen yang telah disepakati bersama.
Manfaat Kegiatan
Melalui keyakinan kelas yang telah disepakati dilaksanakan di SDN Wijaya Kusuma 07
khususnya di kelas VI A, diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

Menumbuh kembangkan budaya positif pada SDN Wijaya Kusuma 07 sehingga peserta
didik memiliki karakter yang kuat sesuai dengan yang diharapkan seperti yang tertuang
dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ada dalam Kurikulum Merdeka.
Peserta didik juga dapat mengatasi masalah-masalah yang ada pada dirinya.
Materi Kegiatan
Materi kegiatan Budaya Positif ini terdiri dari :
Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan melakukan kolaborasi
dengan teman sejawat
Merubah kesepakatan kelas menjadi sebuah keyakinan kelas
berama di dalam kelas
Menamkan keyakinan yang telah disepakati agar bisa
dilaksanakan dengan baik
Melakukan pengimbasan atau desiminasi kepada rekan-rekan
guru di lingkungan SDN Wijaya Kusuma 07
Melakukan pendekatan restitusi kepada peserta didik dalam
menyelesaikan masalahnya
Waktu Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada mulai setiap hari Kegiatan Belajar Efektif dimulai dari
tanggal 9 November 2023 sampai dengan 6 Desember 2023. Kegiatan ini dilakukan
di dalam kelas dan ruang guru melibatkan stek holder di sekolah.

Tempat
Kegiatan dilaksanakan di lingkungan sekolah SDN Wijaya Kusuma 07 dan izin yang
telah diberikan oleh pihak sekolah. Untuk penyampaian materi yang bersifat tertulis,
maka dilakukan di dalam kelas dan ruang guru dengan sarana dan prasarana
penunjang yang mampu mempermudah pemahaman kegiatan ini.
Hasil yang dicapai
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa pencapaian hasil 80%
siswa kelas VI A memahami dan melaksanakan keyakinan kelas yang sudah dibuat. Dengan
harapan dari 85 % ini bisa membawa pengaruh terhadap peserta didik kelas yang lain.

15 % peserta didik yang belum melaksanakan keyakinan kelas dengan baik disebabkan oleh
beberapa kendala masih kurangnya pemahaman keyakinan kelas yang telah dibuat. Motivasi
intrinsik dalam diri peserta didik masih belum tumbuh sesuai dengan harapan.

Hambatan yang muncul dalam kegiatan ini antara lain:

Kegiatan ini memang harus dilakukan dengan Kerja sama semua stekholder yang ada di
sekolah. Untuk kegiatan ini saya masih belum melakukan pendekatan kepada orang tua siswa
yang seharusnya dilakukan sosialisasi terhadap orang tua siswa. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu yang diberikan
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini antara lain: Budaya Positif Guru Penggerak
menekankan pentingnya guru untuk menjadi penggerak bagi budaya positif di sekolah. Guru
harus menjadi contoh yang baik bagi siswa dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
belajar. Guru juga harus menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan
keterlibatan siswa. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan
akademik dan pribadi mereka.
Hal lain yang mesti saya pelajari dalam menciptakan budaya positif adalah bahwa budaya
positif ini tidak dapat dilakukan sendirian dan hanya di dalam satu kelas saja, tapi butuh
dukungan dari semua warga sekolah. Karena dengan dukungan dan kolaborasi dari semua
warga sekolah, budaya positif ini dapat tercipta dengan baik dan selaras dengan ekosistem
sekolah. Apalagi anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang terus membutuhkan
motivasi dari guru dan semua warga sekolah agar mereka mampu memahami bahwa budaya
positif tersebut baik untuk dilakukan secara terus-menerus menjadi budaya yang positif di
sekolah demi mewujudkakn murid di masa depan yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai