Pada Era sekarang Peserta didik seringkali menyepelekan budaya belajar dan literasi padahal
sangat di wajibkan dan diperuntukkan untuk peserta didik membudayakan belajar dan literasi
karena keberhasilan seorang siswa dapat mencapai prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh
faktor keduanya .Budaya belajar merupakan serangkaian kegiatan dalam melaksanakan tugas
belajar yang dilakukan belajar sebagai kebiasaan , dimana jika kebiasaan itu tidak
dilaksanakan , berarti melanggar suatu nilai atau patokan yang ada, dan menjadikan
belajarsebagai kegemaran dan kesenangan, sehingga motivasi belajar muncul dari diri sendiri,
yang akhirnya produktifitas belajar meningkat. Efek budaya yang lebih mematikan terjadi
ketika kebanyakan orang mengalami penurunan budaya. Keterbelakangan budaya disebabkan
oleh sekelompok masyarakat yang tidak dapat mengubah kebiasaan dan adat istiadat yang
diyakini kebenarannya. Sekolah yang berada di tengah masyarakat secara tidak langsung
mempengaruhi budaya sekolah yang ada namun pada jaman sekarang budaya belajar dan
budaya literasi sering sekali dilupakan , anak jaman sekarang banyak yang lebih memilih
bermain selepas pulang sekolah dibandingkan mengulang atau membaca pelajaran yang
dipelajari di sekolah karena dalam pikiran mereka untuk apa membaca maupun belajar ? di
era sekarang sudah sangat apapun bisa didapatkan di internet contoh kecilnya sebuah jawaban
dari soal ujian maupun latihan sehingga membuat peserta didik merasa belajar maupun
membaca sudah tidak diperlukan lagi. Penanaman budaya belajar dan literasi memang
tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan , kerja sama dari semua lapisan
masyarakat menjadi hal utama dalam penanaman budaya belajar dan literasi . Sekolah adalah
salah satu sarana Pendidikan formal , sehingga Sekolah bisa dijadikan dalam membudayakan
literasi , hal ini terkait pada peran guru untuk menerapkan budaya belajar terutama literasi
yang dirancang Kemikbud, gerakan 15 menit membaca sebelum KBM, harus mendapat
apresisasi dan dukungan dari kita semua . Selain sekolah, peranan orang tua dalam keluarga
juga menjadi pelopor penanaman budaya literasi dalam lingkup kecil. Contohnya saat
penanaman literasi agama dalam keluarga, kegiatan tadarus atau pemaknaan isi kitab suci
menjadi penanaman yang baik untuk anak-anak khususnya. Orang tua sekaligus menjadi
cermin perilaku terhadap apa yang dilakukan anak-anaknya.
Jadi, mulailah untuk membiasakan diri menerapkan budaya belajar dan literasi . Harapan kita
bersama, dengan terwujudnya budaya belajar dan literasi dapat menciptakan peserta didik
yang berkreatif , berprestasi yang lebih maju dan berwawasan .