Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT

BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA


NEGERI KEBAKKRAMAT
TAHUN PELAJARAN
2015/2016

SKRIPSI

Oleh :

RICKA INTAN SETYANI

NIM K8411062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016
ABSTRAK

Ricka Intan Setyani. K8411062. HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA


PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
SOSIOLOGI SISWA XI IPS SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN
2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas
Maret. Januari. 2016.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016. (2) Untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016. (3) Untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara pemanfaatan media pembelajaran dan minat belajar dengan hasil belajar Sosiologi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat. Sampel yang digunakan sejumlah 106 Siswa
diambil dengan Teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi ganda.
Kesimpulan penelitian ini bahwa : (1) Hipotesis yang berbunyi Terdapat hubungan yang
signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran dengan hasil belajar Sosiologi siswa kelas
XI IPS SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016 dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh nilai signifikansi <0,05, yaitu
0,001. Jadi dapat dinyatakan bahwa korelasi signifikan, dengan hasil korelasi sebesar 0,305.
(2) Hipotesis yang berbunyi Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan
hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran
2015/2016 dinyatakan diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh
nilai signifikansi <0,05, yaitu 0,000. Jadi dapat dinyatakan bahwa korelasi sangat signifikan,
dengan hasil korelasi sebesar 0,413. (3) Hipotesis yang berbunyi Terdapat hubungan yang
signifikan antara pemanfaatan media pembelajaran dan minat belajar dengan hasil belajar
Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016
dinyatakan diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh Fhitung
(14,029) > Ftabel (3,08), dengan signifikansi <0,05, yaitu 0,000. Jadi dapat dinyatakan bahwa
korelasi signifikan.

Kata kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Media pembelajaran, Minat belajar.


jawab.
A. PENDAHULUAN Pendidikan dapat memberikan
Pendidikan merupakan salah satu
bekal yang diperlukan oleh setiap siswa
kebutuhan pokok manusia. Melalui
dalam menjalankan kehidupan
pendidikan manusia diajarkan bagaimana
bermasyarakat. Siswa akan memperoleh
memberdayakan diri. Pendidikan
pengetahuan dan pengalaman yang
mengajarkan manusia bagaimana
diperlukan agar mampu bersaing dalam
berinteraksi dengan masyarakat dari
kehidupan bermasyarakat. Melalui
kelompok lain, bagaimana cara
pendidikan, diharapkan kualitas sumber
bersosialisasi di dalam masyarakat dan
daya manusia di Indonesia semakin kreatif,
dapat mengikuti perkembangan jaman.
inovatif dan cerdas. Tujuan pendidikan di
Melalui pendidikan pula transfer
Indonesia dapat dikatakan tercapai apabila
pengetahuan terjadi, maka dengan
siswa memiliki keinginan, ketertarikan atau
pendidikan manusia dapat memberdayakan
minat belajar yang tinggi dalam mengikuti
dirinya sendiri. Oleh sebab itu, setiap
proses pembelajaran untuk mencapai hasil
negara di dunia berlomba-lomba
belajar yang optimal. Disini guru sebagai
meningkatkan kualitas pendidikan yang
pendidik berperan penting dalam
dimiliki supaya tidak tertinggal dari negara
meningkatkan minat belajar siswa, guru
lain. Tak terkecuali Negara Indonesia yang
harus berupaya melaksanakan proses
berupaya dengan berbagai cara untuk
pembelajaran yang menarik supaya dapat
meningkatkan kualitas pendidikan yang
meningkatkan minat belajar siswa.
dimiliki, seperti halnya yang ditekankan
Salah satu upaya dalam
dalam Tujuan Pendidikan Nasional
meningkatkan minat belajar siswa sebagai
Undang-undang No.20 Tahun 2003
bagian dari tujuan pendidikan nasional
tentang sistem pendidikan nasional yaitu:
dapat dilakukan dengan menciptakan
Pendidikan nasional bertujuan
proses pembelajaran yang menyenangkan.
mengembangkan kemampuan dan
Proses pembelajaran merupakan kegiatan
membentuk watak serta peradaban bangsa,
yang dilakukan siswa sehingga tencapai
bertujuan untuk berkembangnya potensi
tujuan pendidikan nasional, yaitu
peserta didik agar menjadi manusia yang
mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
dari itu, proses pembelajaran harus
Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu,
dilaksanakan dengan menyenangkan
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
sehingga siswa tertarik mengikuti pelajaran
negara yang demokratis serta bertanggung
dan ikut berpartisipasi di dalamnya.
Umumnya pembelajaran yang berlangsung pembelajaran menjadi efektif dan
di dalam kelas sangat kaku dan ketat. menyenangkan.
Padahal siswa mengharapkan belajar Pembelajaran pada dasarnya
dengan cara menyenangkan, sebab mereka merupakan proses komunikasi yang
menyadari dengan proses pembelajaran melibatkan guru sebagai sumber informasi
yang menyenangkan akan membuat mereka mengenai materi pelajaran dan siswa
benar-benar tertarik dan bersungguh- sebagai penerima pesan. Guru sebagai
sungguh mengikuti semua bentuk kegiatan penyampai pesan dan pendidik harus kreatif
pembelajaran. Hal ini merupakan tugas serta inovatif supaya dapat menumbuhkan
penting bagi guru agar siswa tertarik minat belajar dalam diri setiap siswa. Salah
mengikuti proses pembelajaran yang satu kunci penting agar dapat meningkatkan
berlangsung di dalam kelas. minat belajar dan memudahkan siswa
Guru yang mengajar dengan metode menerima pesan mengenai materi pelajaran
ceramah saja akan menjadikan siswa jenuh adalah dengan penggunaan media
mengikuti proses pembelajaran. Siswa juga pembelajaran yang menarik dan
merasa tidak bebas dalam mengemukakan menyenangkan dalam setiap kegiatan
pendapatnya. Mereka akan merasa takut pembelajaran. Dalam menyampaikan pesan
dan disalahkan apabila jawabannya salah dan informasi mengenai materi pelajaran
dan hal tersebut akan membuat siswa sulit harus menggunakan media pembelajaran
untuk mengembangkan potensi dalam diri yang tepat. Apabila media yang digunakan
mereka. Siswa menganggap bahwa guru dalam proses pembelajaran tepat dan
mengetahui segalanya dan apa yang menyenangkan maka minat belajar akan
disampaikan oleh guru adalah benar. Selain tumbuh dalam diri setiap siswa dan
itu, komunikasi yang terjadi nantinya hanya informasi mengenai materi pelajaran akan
satu arah, yaitu guru ke siswa. Padahal tersampaikan kepada siswa. Jika setiap
dalam proses belajar siswa sangat siswa memiliki minat untuk belajar, maka
dipengaruhi oleh emosi. Apabila siswa proses pembelajaran akan berjalan dengan
merasa terpaksa mengikuti pelajaran, kodusif sebab siswa akan mengikuti
otomatis mereka akan kesulitan menerima kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
materi yang disampaikan oleh guru, sebab sungguh.
mereka tidak tertarik atau berminat dalam SMA Kebakkramat merupakan
mengikuti proses pembelajaran tersebut. salah satu sekolah menengah atas di
Maka dari itu guru harus menciptakan Kabupaten Karanganyar yang memiliki
suasana yang kondusif dan membuat media pembelajaran lengkap di setiap
kelas. SMA Negeri Kebakkramat sudah paket untuk menunjang agar hasil belajar
memiliki media pembelajaran LCD siswa menjadi lebih optimal.
Proyektor yang terpasang di setiap ruang Dalam proses pembelajaran, guru
kelas. Hal ini menarik karena SMA Negeri dituntut untuk mampu mengembangkan
Kebakkramat berada di pedesaan namun media pembelajaran yang sesuai dengan
memiliki perhatian besar dalam kondisi sekolah, lingkungan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dengan karakteristik peserta didik sehingga
pengadaan media pembelajaran LCD mendorong peserta didik untuk berperan
Proyektor di setiap ruang kelasnya. Selain aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
itu, ruang laboratorium, perpustakaan dan Guru sebagai pendidik dituntut untuk
ruang komputer yang digunakan sebagai mampu menggunakan dan memanfaatkan
media dalam pembelajaran juga lengkap. media pembelajaran yang ada di
SMA Negeri Kebakkramat juga lingkungan sekolah. Penggunaan media
menyediakan wifi di sekolah yang dapat pembelajaran yang menarik dan
dengan mudah diakses oleh guru dan siswa menyenangkan diharapkan mampu
guna menunjang proses pembelajaran. meningkatkan minat belajar siswa sehingga
Berdasarkan pengalaman peneliti hasil belajar siswa menjadi lebih optimal.
selama tiga bulan menjalani Program Melihat keseriusan pihak SMA
Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu pada Negeri Kebakkramat dalam pengadaan
bulan September hingga November 2014 media pembelajaran dan usaha guru
dan hasil diskusi dengan guru Sosiologi Sosiologi dalam meningkatkan minat
yang mengajar mata pelajaran Sosiologi di belajar siswa, peneliti tertarik untuk
kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat, meneliti mengenai hubungan antara
guru mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS pemanfaatan media pembelajaran dan
memiliki perhatian pada upaya minat belajar dengan hasil belajar siswa,
meningkatkan minat belajar siswa. Beliau sebab media merupakan salah satu
telah menerapkan media pembelajaran komponen yang sangat penting dalam
yang sesuai dengan kurikulum KTSP. pembelajaran dan dapat dipandang sebagai
Media pembelajaran yang diterapkan oleh salah satu strategi yang efektif dalam
guru sudah di sesuaikan dengan kondisi membantu pencapaian tujuan
sekolah. Guru sudah menggunakan media pembelajaran. Media sebagai alat bantu
power point guna menunjang proses mengajar seiring berjalanya waktu
pembelajaran Sosiologi. Selain itu, guru mengalami perkembangan sesuai dengan
juga menggunakan media LKS dan buku kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jenis media pun cukup banyak sehingga dari yang sangat sederhana sampai dengan
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, yang amat kompleks, dalam belajar dapat
waktu, keuangan, maupun materi yang terjadi hambatan-hambatan, dalam hal
disampaikan. Media pembelajaran dapat tertentu belajar memerlukan adanya
membantu meningkatkan kualitas bantuan dan bimbingan dari orang lain.
pendidikan. Dengan adanya media tidak Hasil Belajar
hanya membantu guru, tetapi memudahkan Menurut Agus Suprijono (2012:5)
siswa memahami materi pembelajaran. hasil belajar adalah pola-pola perubahan,
B. TINJAUAN PUSTAKA nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-
Belajar sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil
Menurut Hitzman dalam Muhibbin
belajar digunakan sebagai objek penilaian
Syah (2009:66) belajar adalah suatu
yang menilai penguasaan peserta didik
perubahan yang terjadi dalam diri
terhadap tujuan pembelajaran.
organisme manusia atau hewan, disebabkan
Evaluasi Hasil Belajar
oleh pengalaman yang dapat
Muhibin Syah (2009:197) evaluasi
mempengaruhi tingkah laku organisme
hasil belajar artinya penilaian terhadap
tersebut. Perubahan yang ditimbulkan oleh
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
pengalaman tersebut baru dapat dikatakan
yang telah ditetapkan dalam sebuah
belajar apabila mempengaruhi organisme.
program.
Prinsip-Prinsip Belajar
Minat Belajar
Prinsip-prinsip dalam belajar
Menurut Ahmad Susanto (2015:58)
menurut Suyono dan Haryanto (2014:128),
minat belajar adalah dorongan dalam diri
sebagai berikut: belajar merupakan bagian
seseorang atau faktor yang menimbulkan
dari perkembangan, belajar berlangsung
ketertarikan atau perhatian secara efektif,
seumur hidup, keberhasilan belajar
yang menyebabkan dipilihnya suatu
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
kegiatan yang menguntungkan,
lingkungan, kematangan, serta usaha
menyenangkan dan lama-kelamaan akan
individu secara aktif, belajar mencakup
mendatangkan kepuasan dalam dirinya.
semua aspek kehidupan, kegiatan belajar
Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya
berlangsung di sembarang tempat dan
Minat Belajar
waktu, belajar berlangsung baik dengan
Menurut Rosyidah dalam Susanto
guru maupun tanpa guru, belajar yang
(2015: 60) minat belajar yang timbul dari
terencana dan disengaja menuntut motivasi
dalam diri seorang individu pada dasarnya
yang tinggi, perbuatan belajar bervariasi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu minat
yang berasal dari pembawaan dan minat fungsi fiksatif, fungsi distributif, fungsi
yang timbul karena faktor dari luar. psikologis, dan fungsi sosio-kultural.
Pembentukan Minat Belajar Jenis Media Pembelajaran
Menurut Sukartini dalam Susanto Menurut Rayandra Ashyar
(2015: 63) perkembangan minat tergantung (2012:44) semua media dikelompokkan
pada kesempatan belajar yang dimiliki oleh menjadi empat jenis, yaitu : media visual,
seseorang. Perkembangan minat sangat media audio, media audio-visual, dan
tergantung pada lingkungan dan orang- multimedia.
orang dewasa yang erat pergaulannya Karakteristik Media Pembelajaran
dengan mereka, sehingga secara langsung Menurut Rayandra Ashyar
akan berpengaruh pula terhadap (2012:53) jenis media pembelajaran
kematangan psikologisnya. Lingkungan memiliki karakteristik, sebagai berikut : 1)
bermain, teman sebaya, dan pola asuh media pembelajaran visual dibagi menjadi
orangtua merupakan factor-faktor yang dua jenis, yaitu media visual non-proyeksi
dapat mempengaruhi perkembangan minat dan media visual proyeksi, 2) Media audio
sesorang. Di samping itu, sesuai dengan memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi,
kecenderungan masyarakat yang senantiasa yaitu radio, piringan hitam, pita kaset suara,
berkembang, lingkungan keluarga, sekolah, compact disc (CD). 3) Media video dapat
masyarakat dan pola pergaulan akan diklasifikasikan sebagai media audio-
merangsang tumbuhnya minat baru secara visual. Video merupakan rekaman gambar
lebih terbuka. dan suara dalam pita kaset video yang dapat
Media Pembelajaran ditayangkan ke dalam layar televisi dengan
Menurut Zainal Aqib (2014:50) menggunakan perangkat keras video tape
media pembelajaran merupakan segala recorder (VCD). 4) multimedia merupakan
sesuatu yang dapat digunakan untuk penggabungan atau pengintegrasian dua
menyalurkan pesan dan merangsang atau lebih format media yang akan berpadu
terjadinya proses belajar pada si pembelajar seperti teks, grafik, animasi dan vieo untuk
(siswa). membentuk aturan informasi ke dalam
Fungsi Media Pembelajaran sistem komputer.
Fungsi media pembelajaran C. METODE PENELITIAN
menurut Rayandra Ashyar (2012:29) Metode penelitian yang digunakan
sebagai berikut : media sebagai sumber adalah metode kuantitatif dengan tipe studi
belajar, fungsi sematik, fungsi manipulatif, korelasi. Populasi yang digunakan adalah
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2015/2016. Pemanfaatan media pembelajaran
Sedangkan sampel yang digunakan dalam di SMA Negeri Kebakkramat di peroleh
penelitian ini yaitu kelas XI IPS 1 sampai angka statistic sebesar 0,066 dengan derajat
kelas XI IPS 5. Teknik sampling atau kebebasan 106 dan harga signifikansinya
pengambilan cuplikan dalam penelitian ini menunjukkan angka 0,200. Berdasarkan
menggunakan cluster random sampling. pada harga signifikansi tersebut maka dapat
Teknik pengumpulan data disimpulkan bahwa pada fasilitas
menggnakan teknik angket dan pembelajaran di SMA Negeri Kebakkramat
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis Ho diterima karena 0,200 > 0,05.
data yang dilakukan dalam penelitian ini Kemudian untuk minat belajar
adalah dengan menggunakan uji analisis siswa di SMA Negeri Kebakkramat
regresi ganda. diperoleh angka statistic sebesar 0,070
D. HASIL PENELITIAN dengan derajat kebebasan sebesar 106 dan
Penyusunan Instrumen untuk harga signifikansi menunjukkan
Penelitian ini menggunakan angka 0,200. Harga signifikansi tersebut
instrumen pengumpulan data berupa menjukkan bahwa Ho diterima dikarenakan
angket. Angket media pembelajaran dan 0,200 > 0,05.
minat belajar diberikan dalam tipe soal Hasil belajar Sosiologi siswa di
pilihan ganda (multiple choice). Instrumen SMA Negeri Kebakkramat diperoleh angka
penelitian yang digunakan oleh peneliti statistic sebesar 0,078 dengan derajat
adalah berupa angket untuk mengukur kebebasan sebesar 106 dan untuk harga
manfaat media pembelajaran dan minat signifikansi menunjukkan angka 0,125.
belajar siswa, maka akan digunakan skala Harga signifikansi tersebut menjukkan
Likert untuk pengukuran manfaat media bahwa Ho diterima dikarenakan 0,125 >
pembelajaraan dan minat belajar tersebut. 0,05.
Masing-masing soal dalam satu Uji Linearitas
variabel terdapat 20 butir soal. Jika setiap Hasil pengujian linearitas X1
responden menjawab item soal dengan dengan Y, didapatkan nilai p sebesar 0,919
selalu akan mendapatkan skor 4 x 20 = 80, dan nilai F sebesar 0,642. Sebagaimana
sering 3 x 20 = 60, pernah 2 x 20 = 40 dan kriteria di atas bahwa jika p > 0,05 maka
tidak pernah 1 x 20 = 20. dinyatakan berkorelasi linear. Dengan nilai
Pengujian Prasayat Analisis p yang di dapatkan sebesar 0,919 > 0,05
Hasil Uji Normalitas maka dapat dinyatakan X1 dengan Y
berkorelasi linear. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan memberikan kontribusi sebesar 14,85%
antara masing-masing variabel bebas dalam peningkatan hasil belajar sosiologi.
dengan variabel terikat dalam bentuk linear Hasil penelitian menunjukkan
(hubungan garis lurus). Fhitung (14,029) > Ftabel (3,08) yang artinya
Hasil pengujian linearitas X2 variabel independen (media pembelajaran
dengan Y, didapatkan nilai p sebesar 0,348 dan minat belajar) secara bersama-sama
dan nilai F sebesar 1,113. Sebagaimana berhubungan signifikan dengan variabel
kriteria di atas bahwa jika p > 0,05 maka hasil belajar sosiologi. Hal ini
dinyatakan berkorelasi linear. Dengan nilai membuktikan gabungan kedua variabel
p yang di dapatkan sebesar 0,348 > 0,05 akan saling mendukung dalam
maka dapat dinyatakan X2 dengan Y meningkatkan hasil belajar siswa.hasil
berkorelasi linear. Sehingga dapat koefisien determinasi (R2) diperoleh
disimpulkan bahwa terdapat hubungan sebesar 0,214. Hal ini berarti variabel bebas
antara masing-masing variabel bebas (media pembelajaran dan minat belajar)
dengan variabel terikat dalam bentuk linear memberi sumbangan dengan peningkatan
(hubungan garis lurus). atau penurunan hasil belajar Sosiologi.
Pembahasan Hasil Analisis Data Variabel bebas (media pembelajaran dan
Hasil penelitian ini menunjukkan minat belajar) memberikan kontribusi
nilai korelasi sebesar 0,305 dengan angka sebesar 21,4% sedangkan sisanya dapat
signifikansi 0,001 < 0,05 yang artinya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak di
media pembelajaran memiliki hubungan teliti oleh peneliti.
yang signifikan dengan hasil belajar E. KESIMPULAN
Sosiologi. Hasil sumbangan efektif sebesar Hipotesis yang berbunyi Terdapat
6,55%, artinya media pembelajaran hubungan yang signifikan antara
memberikan kontribusi sebesar 6,55% pemanfaatan media pembelajaran dengan
dalam peningkatan hasil belajar sosiologi. hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS
Hasil penelitian ini menunjukkan SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran
nilai korelasi sebesar 0,413 dengan angka 2015/2016 dinyatakan diterima.
signifikansi 0,000 < 0,05 yang artinya Berdasarkan hasil analisis regresi linier
minat belajar memiliki hubungan yang berganda diperoleh nilai signifikansi <0,05,
sangat signifikan dengan hasil belajar yaitu 0,001. Jadi dapat dinyatakan bahwa
Sosiologi. Hasil sumbangan efektif sebesar korelasi signifikan, dengan hasil korelasi
14,85%, artinya media pembelajaran sebesar 0,305.
Hipotesis yang berbunyi Terdapat Kasmadi & Sunariah, N.S. (2014).
Panduan Modern Penelitian
hubungan yang signifikan antara minat
Kuantitatif : Bacaan Wajib Bagi
belajar dengan hasil belajar Sosiologi siswa Peneliti, Guru, dan Mahasiswa
Program S1 dan S2 di Lingkungan
kelas XI IPS SMA Negeri Kebakkramat
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
tahun pelajaran 2015/2016 dinyatakan
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil belajar.
diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
linier berganda diperoleh nilai signifikansi
<0,05, yaitu 0,000. Jadi dapat dinyatakan Sanjaya, W. (2014). Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta : Kencana
bahwa korelasi sangat signifikan, dengan Prenadamedia Group.
hasil korelasi sebesar 0,413.
Sari, R.A. (2014). Hubungan Minat Belajar
Hipotesis yang berbunyi Terdapat
Siswa Dengan Hasil Belajar IPS di
hubungan yang signifikan antara
SD Gugus 1 Kabupaten Kepahiang.
pemanfaatan media pembelajaran dan
Skripsi. Jurusan Ilmu Pendidikan.
minat belajar dengan hasil belajar Sosiologi
Universitas Bengkulu.
siswa kelas XI IPS SMA Negeri
Kebakkramat tahun pelajaran 2015/2016 Sarwono, J. (2006). Metode penelitian

dinyatakan diterima. Berdasarkan hasil Kuantitatif dan Kualitatif.

analisis regresi linier berganda diperoleh Yogyakarta : Graha Ilmu.

Fhitung (14,029) > Ftabel (3,08), dengan Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece, J.L.
(2013). Motivasi dalam Pendidikan
signifikansi <0,05, yaitu 0,000. Jadi dapat : Teori, Penelitian dan Aplikasi.
dinyatakan bahwa korelasi signifikan. Jakarta Barat: Indeks.

DAFTAR PUSTAKA Sinambela, L.P. (2014). Metodologi


Penelitian Kuantitatif : Bidang Ilmu
Aqib, Z. (2014). Model-Model, Media, dan
Administrasi, Kebijakan Publik,
Strategi Pembelajaran Konstektual
Ekonomi, Sosiologi, Komunikasi.
: Inovatif. Bandung : Yrama Widya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran.
Sudjana, N. (2014 ). Penilaian Hasil Proses
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Belajar Mengajar. Bandung :
Ashyar, R. (2012). Kreatif
Mengembangkan Media Rosda.
Pembelajaran. Jakarta : Gaung
Persada. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan : Pendekatan Kuantatif,
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian
Kualitatif dan R&D. Bandung :
Kuantitatif. Bandung : PT Remaja
Alfabeta.
Rodaskarya.
Suprijono, A. (2012). Cooperative
Learning : Teori & Aplikasi
Paikem. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana.

Sutrisno, H. (2001). Metodologi Penelitian.


Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
Suyono & Hariyanto. (2014). Belajar dan
Pembelajaran. Bandung : Rosda.

Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta


: Rajawali Pers.

Taufiq, M.A. (2014). Hubungan Media


Pembelajaran LCD Proyektor Dan
Motivasi Belajar Dengan Prestasi
Belajar Siswa SMA Negeri
Ngemplak Boyolali Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Sosiologi
Antropologi. UNS.
Widiyanto, J. (2010). SPSS for Windows :
Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta : BP FKIP
UMS.
Yusuf, A.M. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan : Penelitian
Kuantitantif, Penelitian &
penelitian Gabungan. Jakarta :
Prenanda Media Group.
Zuldafrial. (2012). Penelitian Kuantitatif.
Yogyakarta : Yuma Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai