ARTIKEL
OLEH :
NIM 23381072017
NIM 23381071081
ZAINAL ARIFIN
Membaca adalah jendela dunia, dalam kalimat tersebut jelas dikatakan bahwa
dengan membaca kita punya pengetahuan atau wawasan yang pastinya dibutuhkan
untuk mempersiapkan masa depan. Dengan membaca akan lahir sebuah pemikiran
akan keingintahuan yang lebih dalam karena ketidaktahuan yang belum puas atau
belum bisa terjawabkan. Di era serba digital sekarang ini terdapat dua faktor yang dapat
mempengaruhi kehidupan seseorang. Pertama, faktor positif hal ini akan sangat
menguntungkan apabila seseorang bisa memanfaat kemajuan teknologi dengan baik
untuk berkembang. Sebaliknya, pada faktor negatif jika kita lihat di era serba digital
seperti sekarang ini, kebanyakan mayarakat indonesia lebih menyukai penggunaan
sosial media hanya sebatas untuk kesenangan semata yang tidak ada faedahnya sama
sekali.
Menurut Sutarno (2006: 68), peranan yang dapat dijalankan taman bacaan
masyarakat sebagai berikut:
a. Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan sumber informasi,
pendidikan, penelitian, preservasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta
tempat rekreasi sehat, murah dan bermanfaat.
b. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan
antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam
koleksi yang dimiliki.
c. Mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan
komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara taman bacaan
masyarakat dengan masyarakat yang dilayani.
d. Dapat berperan sebagai lembaga untuk mngembangkan minat baca, kegemaran
membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyedia
berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masyarakat.
e. Berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, motivator bagi mereka yang ingin
mencari, memanfaatkan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pengalamannya.
f. Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan
manusia.
g. Berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakatdan
pengunjung taman bacaan masyarakat. Meraka dapat belajar secara mandiri
(otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan, dan
mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
h. Petugas taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai
(user education), dan pembinaan, serta menanamkan pemahaman tentang
pentingnya taman bacaan masyarakat bagi orang banyak.
Kebaruan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ditemukan
3
tahapan dalam menerapkan literasi baca-tulis yang dijalankan, diantaranya: tahap
pembiasaan, tahap pengembangan dan pahap pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan
pada hasil penelitian dan analisis mengenai tahapan pembiasaan, pengembangan, dan
pembelajaran yang telah diteliti di bawah ini. Dalam tahap pembiasaan ada sejumlah
prinsip acuan kegiatan literasi yang digunakan oleh para pendidik di SDN Unggulan
Bontomanai, yang dimana sesuai dengan rancangan program pemerintah dalam
pelaksanaan GLS. Hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam
rancangan kurikulum sekolah.
1) Peserta didik mampu membaca serta dibacakan bermacam buku selain isi
buku
pelajaran.
2) Peserta didik mampu membawa buku untuk dibaca dari buku bacaan dari
rumah
maupun menggunakan berbagai buku bacaan yang dimiliki sekolah.
3) Dalam melaksanakan tahap ini, pelaksanaan kegiatan literasi tidak dibarengi
dengan penambahan tugas lainnya pada peserta didik.
4) Tindakan lanjutan setelahnya dalam tahap ini adalah pembuatan kegiatan
diskusi atau
belajar bersama dalam pembahasan buku atau teks yang telah dibaca, yang
dilakukan secara bersama di dalam kelas.
5) Pelaksanaan kegiatan literasi dalam tahap ini dilakukan dengan berbagai
metode
dan strategi agar pelaksanaanya menyenangnkan dan menarik.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.
Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami
suatu kejadian yang dialami dalam penelitian secara keseluruhan dengan cara
mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks tertentu.
Sedangkan penelitian deskriptif merupakan suatu kegiatan yang memusatkan pada
ontologis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar atau kalimat yang memilki
makna serta memicu adanya pemahaman yang nyata (Nugrahani, 2014: 4). Adapun
sumber datanya terdiri atas data primer dan data sekunder bisa berupa jurnal, buku,
foto maupun internet yang terkait dengan penelitian. Prosedur pengumpulan data
melalui metode simak dengan beberapa teknik dasar berupa teknik sadap, teknik simak
bebas libat cakap, dan teknik catat (Mahsun, 2012: 92-93) serta dokumentasi yang
merupakan catatan peristiwa yang sudah ada sebelumnya seperti hasil penelitian yang
sudah diperoleh (Sugiyono, 2019: 240). Analisis data melalui reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan (Pahleviannur, dkk., 2022:139141). Tulisan penelitian ini
mendeskripsikan sesuai dengan artikel artikel yang bertujuan untuk menganalisis yang
telah ketahui. Mengenai “Ketertarikan Minat Baca Masyarakat Indonesia di Era Revolusi
Industri 4.0” Dalam penelitian ini memperoleh Pengumpulan data dilakukan dengan
menelusuri artikel yang ada dijurnal online Google Cendekia dan/atau Scholar. Dalam
penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data pengambilan data dengan cara
mencari artikel-artikel dari Beragam sumber media.
2. PEMBAHASAN
A. Ketertarikan Minat baca
1. Pengertian Minat
Minat adalah kecendrungan seseorang terhadap sesuatu yang disukai
dan diinginkan oleh seseorang untuk dilakukan. Minat merupakan keinginan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Guillfrod dalam Munardi
(1996:146) minat adalah kecendrungan tingkah laku umum seseorang
tertarik pada kelompok tertentu. Sementara itu, Tidjan, dkk 92008: 87)
menjelaskan bahwa bila individu mempunyai minat maka akan mendorong
individu untuk berbuat sesuatu. Minat baca juga akan tumbuh bila ada
kemauan, keinginan dan dorongan dari diri siswa sendiri, guru maupun
orangtua. Rasa ingin tahu sesuatu dalam bentuk bacaan yang diminati setiap
individu akan mendapat jawaban atas pertanyaan.
2. Pengertian Membaca
Dari segi linguistic membaca adalah suatu proses penyandian kembali
dan pembahasan sandi (a recording and decoding process), barlainan
dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian
(encoding). Sebuah aspek pembaca sandi (decoding) adalah
menghubungkan kata-kata tulis (Written word) dengan makna bahsa lisan
(oral language meaning) yang bersama sama dalam suatu keseluruhan yang
terpadu.
1. Syafi’I (1999:7) juga menyatakan bahwa membaca adalah suatu
proses yang bersifat fisik atau yang disebut dengan psikologis yang
berupa pikiran dengan cara berfikir dalam mengolah informasi.
2. Farris (1993:304) mendefinisikan bahwansannya membaca adalah
alat untuk pemprosesan kata kata konsep, informasi serta gagasan
gagasan yang dikemukakan oleh pengarang dengan pengetahuan
dan pengalaman membaca sehingga menjadi suatu keterampilan.
3. Dalam KBBI (2000:62), membaca adalah melihat, serta memahami
isi dari apa yang tertulis didalamnya, dan di baca secara lisan atau
bisa dilakukan dengan membaca di dalam hati.
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA