Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI TUGAS PANCASILA

ISU TEMA TENTANG INDONESIA DARURAT LITERASI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

NAMA ANGGOTA:

1. Sadrina Pramesti (131221028)

2. Firda Amalia Agustin (005221010)

3. Mardhatillah Syahrani Fauziyah (113221019)

4. Hafidatur Rofi’ah (142221067)

5.Aliya Febrianti (162221031)

6.Danira Kartika Wulandari (184221016)

7.Johannes David Tanjung (191221069)

8. Muhammad Nur Habib (413221035)


Latar Belakang

Di era saat ini problematika di Indonesia sangat banyak sekali, salah satunya di bidang Pendidikan.
Generasi muda Indonesia saat ini rendah akan minat baca dan budaya literasi. Dengan mempertahankan
SDM yang unggul dan berkualitas, maka bangsa Indonesia harus bisa menyiapkan generasi muda yang
mampu mempertahankan eksistensi dan tanah air Indonesia. Dengan menjalani budaya literasi, Karena
membaca adalah sumber ilmu pengetahuan. Ditengah perkembangan teknologi saat ini tentunya
berpengaruh terhadap minimnya literasi anak bangsa, karena kita disuguhi teknologi yang instan,
dimana segala sesuatu yang kita butuhkan bisa kita dapatkan melalui media sosial. Dengan kondisi
seperti ini, sangat mengkhawatirkan bangsa Indonesia, karena sangat berdampak pada aspek kuantitas
dan kualitas Pendidikan. Berdasarkan data dari UNESCO, minat baca Indonesia sangat memprihatinkan
dengan perbandingan 1000 banding 1, yang berarti dari 1.000 orang hanya 1 yang memiliki minat baca
tinggi. Sedangkan pembudayaan literasi sangat penting demi mewujudkan SDM Indonesia yang unggul
dan berkualitas. Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata,
karena budaya membaca merupakan salah satu ciri peradaban modern. Indonesia perlu menggalakkan
literasi untuk menumbuhkan kebiasaan dalam membaca.

Rumusan Masalah

• Apa saja faktor yang menurunkan minat baca para generasi muda saat ini?
• Upaya apa yang dilakukan dalam mempertahankan budaya literasi di Indonesia?

Jawab
• Ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya minat membaca generasi muda saat ini
diantaranya, faktor internal yang menyebabkan adalah kemampuan membaca, dan kurangnya
kebiasaan membaca orang tersebut. Sedangkan faktor eksternal penyebab rendahnya minat
mebaca adalah lingkungan Pendidikan yang kurang mendukung, keterbatasan buku/bahan bacaan,
pengaruh menonton televisi serta penggunaan media sosial yang instan. Dari faktor-faktor tersebut
yang mempengaruhi budaya literasi seseorang menurun, terutama faktor teknologi yang
berkembang pesat saat ini. banyak sekarang referensi bacaan online seperti berita online terkini
yang membuat masyarakat mudah untuk mendapatkan informasi, tetapi secara tidak langsung
minat literasi akan berkurang, dan berita online yang dibaca kemungkinan ada yang hoax, maka dari
itu seseorang yang mencari informasi melalui media sosial harus mencari tahu kebenarannya
melalui referensi buku bacaan yang akurat.
• Sebagai generasi muda tentunya harus bisa membantu dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia,
Menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara, Indonesia berada di peringkat 60 dengan
tingkat literasi rendah, maka dari itu Upaya yang dilakukan dalam mempertahankan budaya literasi
di Indonesia adalah mengajak anak-anak bangsa untuk berkunjung ke perpustakaan, jadikan
membaca sebagai kebutuhan bukan sebagai hobi, dan menjadi,kan literasi sebagai bahan dalam
menangkal kebohongan terhadap informasi-informasi palsu (hoax), dengan budaya literasi maka
pemikiran manusia Indonesia harus lebih sadar untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi
bangsanya dan mereka akan lebih teratur dalam mengolah informasi dan pada akhirnya tidak akan
terpengaruh oleh kesenjangan bangsa dalam merusak persatuan Indonesia.

Pemaknaan dan perwujudan pancasila

Dari kelima sila Pancasila kegiatan membaca dapat dimaknai dan diresapi dalam sila ke satu hingga sila
ke lima.

Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa dapat dimaknai bahwa kegiatan membaca
digunakan sebagai kebutuhan mutlak setiap orang untuk memberikan pemikiran yang luas dan toleransi
terhadap sesame manusia. Seperti dalam keadaan membaca lingkungan sekitar dengan sifat perilaku
manusia yang saling menghargai dan menghormati keberagaman umat beragama, kegiatan membaca ini
ditekankan pada membaca lingkungan sekitar yang berhubungan dengan toleransi antar umat
beragama.

Sila ke dua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab bahwa kegiatan membaca yang dimaknai
pada sila kedua ini adalah setiap orang berhak mendapatkan pengetahuan dari membaca, artinya
masyarakat berhak mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat yang berasal dari budaya literasi.

Sila ke tiga yang berbunyi Persatuan Indonesia bahwa kegiatan membaca yang dimaknai pada sila ke
tiga ini adalah Tindakan nyata untuk memperkuat persatuan Indonesia, yang artinya membaca dengan
media buku yang dituliskan dengan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pengantar Bahasa persatuan bagsa
Indonesia dapat dikatakan sebagai upaya untuk menjaga keteguhan persatuan Indonesia dari segala
berita-berita yang ingin merusak bagsa Indonesia.

Sila keempat yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan bahwa pemaknaan kegiatan membaca adalah usaha untuk
menambahkan wawasan dalam demokrasi di Indonesia. Sila ke empat ini dapat dimaknai sebagai
kegiatan untuk sadar dan berupaya membaca kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan hajat masyarakat banyak.

Sila kelima yang berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang diwujudkan dalam kegiatan
membaca sebagai sebuah kegiatan gotong royong untuk mencerdaskan generasi muda bangsa
Indonesia. Adil dan Makmur adalah kunci utama untuk mencapai kesejahteraan bagsa. Selain itu
kegiatan membaca ini dalam sila ke lima bermakna sebagai kegiatan yang menjunjung kekeluargaan dan
kebersamaan dalam hal meningkatkan kepekaan sosial.

Referensi bacaan :

Reni Susanti, 2022, Indonesia ini Minat Bacnya Rendah,Literasi Rendah,tetapi paling cerewet di media
sosial, Kompas.com, 30 Juni 2022,
<https://bandung.kompas.com/read/2022/06/30/141339778/indonesia-ini-minat-bacanya-rendah-
literasi-rendah-tapi-paling-cerewet-di >

Berlian Tiara, 2022, Indonesia darurat literasi vs Indonesia Emas 2045, kompasiana.com, 12 Juni 2022,
< https://www.kompasiana.com/amp/berliantiara2833/62a5bcdff5f3293baf64a719/indonesia-darurat-
literasi-vs-indonesia-emas-2045 >

Trisna Wulandari, 2022, 31 contoh pengamalan sila 1 sampai5 pancasila, Terapkan yuk!, detik.com, 18
Juli 2022, < https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6185048/31-contoh-pengamalan-sila-1-sampai-5-
pancasila-terapkan-yuk >

Anda mungkin juga menyukai