Anda di halaman 1dari 8

RENDAHNYA MINAT BACA MASYARAKAT INDONESIA

PROPOSAL PENELITIAN

Dosen Pengampu:
Nurhaidah, M.Pd.

Oleh:
Giofani Septiawan
NIM H1031211067

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT. atas rahmat
dan pertolongan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul ‘Rendahnya
Minat Baca Masyarakat Indonesia’. Penyusunan proposal penelitian ini bertujuan untuk melatih
kami dalam membuat proposal penelitian yang baik dan benar.
Dalam penulisan proposal penelitian ini, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyelesaikan materi maupun penulisan proposal penelitian ini. Untuk itu, peneliti sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar proposal penelitian ini
menjadi lebih sempurna.
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1) Nurhaidah, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
2) Teman-teman dari kelas Kimia B angkatan 2021, yang telah memberikan saran dan
pendapatnya dalam proses penyusunan proposal penelitian ini.
3) Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber
materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam penyusunan proposal peneilitian ini.
Untuk itu peneliti berharap semoga Allah Swt memberikan imbalan yang setimpal dan
pengampunan kepada mereka yang telah memberikan bantuan.

Pontianak, 2 November 2021


Peneliti

Giofani Septiawan
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
Tujuan Penelitian .......................................................................................................................... 2
Manfaat Penelitian ........................................................................................................................ 2
Bagi Peneliti................................................................................................................................... 2
Bagi Induvidu................................................................................................................................. 2
BAB II…………………………………………………………………………………………….3
LANDASAN TEORI……………………………………………………………………………..3
Teori Membaca…………………………………………………………………………………..3
Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia……………………………………….4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis
(Henry Guntur Tarigan, 2008: 7) . Membaca merupakan salah satu metode belajar yang sangat
efektif bagi pelajar khususnya mahasiswa dalam mencari informasi guna menambah wawasan.
Banyak teknik membaca yang biasa di terapkan oleh sebagian orang guna mendapatkan informasi
dari suatu bacaan. Diantaranya; Skimming, disebut juga sebagai teknik membaca layap,
merupakan sebuah cara membaca dengan mengambil intisari dari bahan bacaan untuk
mempermudah mengetahui isi buku secara cepat; Scanning, merupakan teknik membaca tatap atau
membaca memindai;Selecting, merupakan teknik baca-pilih, yang mana teknik ini digunakan
berdasarkan dengan kebutuhan membaca Anda;Skipping, merupakan teknik bacayang melompati
atau mengabaikan bagian yang dirasa tidak diperlukan.
Membaca merupakan pelajaran pertama bagi peserta didik di bangku sekolah dasar
disamping berhitung. Banyak orang yang mengisi waktu luang dengan membaca buku. Mereka
menggunakan waktu-waktu dengan hal-hal yang positif agar waktu luang dapat terisi dengan
sesuatu yang bermanfaat. Namun, masih banyak orang-orang yang kurang hobi dalam
membaca,padahal membaca memiliki banyak manfaat. Selain menambah wawasan, membaca
dapat merilekskan pikiran, menambah kosakata, dapat mengurangi stress, dapat meningkatkan
kualitas memori, melatih ketrampilan untuk berfikir dan menganalisa, dapat meningkatkan focus
dan konsentrasi, dan dapat juga menstimulasi mental.
1
Berbicara tentang membaca, perlu diketahui bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia
sangat rendah. Hasil studi berjudul "The World's Most Literate Nations" menyebutkan, Indonesia
berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Selain itu, berdasarkan survei PISA yang dirilis OECD
pada tahun 2019, tingkat literasi Indonesia berada di peringkat 10 terbawah dari 70 negara.
Rendahnya tingkat literasi masyarakat menyebabkan tingginya tingkat buta huruf yang dialami
oleh sebagian masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah melakukan berbagai hal guna
meningkatkan literasi masyarakat. Namun hal itu masih dinilai kurang dalam menanggulangi
masalah tersebut.
Banyak dari masyarakat khususnya masyarakat pedalaman yang masih belum bisa
membaca, ini merupakan satu masalah tersendiri, dikarenakan semakin rendah tingkat literasidan
pengetahuan mereka maka semakin tinggi pula tingkat kebodohan masyarakat.Banyak faktor yang
menyebabkan rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia, diantaranya; kebiasaan membaca
belum mulai dari rumah, perkembangan teknologi yang makin canggih, sarana membaca yang
minim, kurang motivasi untuk membaca, sikap malas untuk mengembangkan gagasan.
1
Dalam menyikapi hal ini, pemerintah seharusnya mengambang tindakan guna mangatasi
masalah ini. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti sangat tertarik mengadakan sebuah penelitian
dengan judul ‘Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia’
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti uraikan diatas, maka peneliti akan
mengemukakan masalah tersebut dalam proposal penelitian, antara lain :
a. Apa pentingnya membaca bagi masyarakat?
b. Apa penyebab rendahnya tingkat literasi masyarakatIndonesia?
c. Bagaimana cara pemerintah dalam menangani masalahtersebut?
d. Bagaimana cara kita meningkatkan minat baca?
e. Apa yang harus kita lakukan khususnya kita sebagai mahasiswa dalammenangani hal
tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
a. menjelaskan apa pentingnya membaca bagimasyarakat.
b. Untuk menjelaskan penyebab rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia.
c. Untuk menjelaskan bagaimana cara Untuk pemerintah dalam menangani masalah
tersebut.
d. Untuk menjelaskan bagaimana cara kita meningkatkan minat baca
e. Untuk menjelaskan bagaimana tindakan yang harus kita lakukan khususnya kita sebagai
mahasiswa dalam menangani hal tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah di-capai tujuan penelitian di atas, Maka hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat.
a. Bagi Peneliti
Berkaca dari masalah tersebut sehingga dapat menjadi pelajaran bagi peneliti guna
mengembangkan minat baca dan lebih memperhatikan kondisi masyarakat sekitar.
b. Bagi Individu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesan betapa pentingnya membaca bagi
masyarakat khususnya pelajar, sehingga minat baca masyarakat semakin bertambah.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Teori Membaca
Menurut Djamarah (2005: 24), ”minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk
selalu membaca setiap kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca”. Membaca
adalah cara paling sederhana untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Membaca merupakan
aktivitas yang sangat menyenangkan, terlebih lagi jika dilakukan pada waktuluang. Membaca
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan membaca
dapat memberikan keuntungan bagi pembacanya. Keuntungan yang diperoleh dari membaca
adalah mereka akan mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan,
kesenangan atau hiburan, dan sebagainya.
Orang membaca sebenarnya ingin mengetahui, mendapatkan atau memperoleh ide,
gagasan, ataupun pesan yang ingin disampaikan peneliti melalui bahan bacaan.Hodgon (dalam
Komilasari, 2002: 1) menyatakan: “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang
merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara
individual akan diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersirat tidak akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak akan terlaksana dengan baik”.
Membicarakan masalah membaca ini sangat menarik dan tidak akan pernah selesai. Sudah
banyak ditulis di berbagai media masa cetak maupun online dan juga sering dibicarakan pada
forum seminar, simpsium, maupun diskusi ilmiah lainnya, namun masih saja topik ini sangat
manarik untuk dibicarakan. Minat membaca masyarakat Indonesia sudah menjadi perhatian
banyak pakar pendidikan. Seperti halnya yang dikemukakan Mustafa (Susilowati, 2016) bahwa
dalam penelitian 20 tahun terakhir ini, Indonesia mengalami penurunan dalam kebiasaan membaca
buku.
Beberapa hal yang diduga menjadi faktor rendahnya kebiasaan membaca di Indonesia
adalah harga buku yang tinggi, ketersediaan infrastuktur yang kurang memadai, perpustakaan yang
buruk, bahan bacaan yang sulit di akses, kebiasaan membaca yang tidak ditanamkan orang tua
sejak dini, dan banyaknya media digital yang menimbulkan rendahnya minat baca. Data hasil
survei UNESCO (2012) menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen.
Artinya, dalam seribu masyarakat hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat baca, sehingga
Indonesia dianggap tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lain (ASEAN), sedangkan
rata-rata indeks tingkat membaca di negara-negara maju berkisar 0,45-0,62
(www.republika.co.id). Data ini juga menunjukkan bahwa indeks minat baca di Indonesia
termasuk rendah.

3
Namun demikian, masih banyak para ahli di bidang literasi yang meyakini jika minat baca
masyarakat Indonesia sebenarnya tinggi, hanya saja akses baca serta minimnya taman bacaan dan
buku yang berkualitas menjadi faktor lain yang berakibat pada rendahnya minat baca masyarakat.
Hal ini yang menjadi tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat terutama pemerintah dan juga
lembaga yang bergerak di bidang pendidikan untuk menyediakan akses baca dan buku berkualitas
hingga pelosok negeri. Ketersediaan bahan bacaan dengan buku-buku yang bermutu dan memadai
memungkinkan setiap orang atau anak dapat memilih untuk memilih bahan bacaan sesuai dengan
minat dan kepentingan membaca.
2. Penyebab Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia
2.1 Salah persepsi tentang konsep kemampuan membaca pada sebagian besar masyarakat
termasuk siswa dan guru.
Faktor yang melatarbelakangi karena anggapan yang salah baik pada orang tua maupun guru
terhadap kemampuan membaca itu sendiri. Orang tua, guru dan masyarakat pada umumnya,
menganggap bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa Sekolah Dasar telah
mampu membaca dan menulis permulaan yang biasanya dilaksanakan di kelas I dan II Sekolah
Dasar. Sementara pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu kelas III sampai kelas VI, pengajaran
membaca lanjut (membaca pemahaman) belum mendapat perhatian yang serius dalam arti belum
dimulai ditanamkan secara kontinyu, sehingga membaca di kelas tinggi tersebut seolah-olah masih
menekankan padakegiatan membaca nyaring dan lancar yang merupakan lanjutan dari membaca
dan menulis permulaan di kelas I dan II Sekolah Dasar (Krismanto, Halik, & Sayidiman, 2015).
2.2 Pengembangan kemampuan membaca masih dipersepsikan sebagai bagian dari tanggung
jawab mata pelajaran bahasa saja.
semua mata pelajaran siswa harus membaca materi dan disitulah semua guru mata pelajaran
hendaknya ikut berperan. Misal guru mapel matematika sangat berperan dalam mengembangkan
kemampuan siswa membaca grafik, tabeldan diagram, guru mapel IPS mengembangkan
kemampuan siswa membaca denah, peta, guru mapel IPA mengembangkan kemampuan membaca
prosedur, dsb.
2.3 Proses pembelajaran sekolah dasar masih belum memanfaatkan model, metode, strategi dan
media pembelajaran yang beragam dan sesuai untuk pembelajaran membaca pemahaman.
Model pembelajaran masih monoton pada kegiatan membaca bacaan lalu menjawab soal dibawah
bacaan atau LKS, sehingga aktivitas pembelajaran membaca menjadi membosankan dan
cenderung tidak menarik. Padahal begitu banyak model, metode strategi dan media pembelajaran
membaca pemahaman yang sebenarnya bisa digunakan oleh guru dalam mengajarkan kemampuan
membaca pemahaman dan banyak yang telah mengkaji.
4
2.4 Bahan bacaan, kegiatan pembelajaran dan soal-soallatihan/evaluasi yang ada pada bahan ajar
di sekolah cenderung masih berkutat pada keterampilan berpikir tingkat rendah (low
orderthinking)
Salah satu hal yang terlihat adalah dari kualitas bacaan dan pengalaman belajar dan soalnya. Pada
umumnya soal-soal masih berkutat pada pertanyaan faktual yang menugaskan siswa untuk mencari
tahu: apa, siapa, kapan, di mana, tidak sampai pada: apa yang terjadi, mengapa terjadi,apa yang
terjadi jika dan sebagainya. Bahkan sangat minim bacaan-bacaan kelas 4-6 SD yang menghadirkan
peta, grafik, tabel. Jika pun ada maka pertanyaannya masih bersifat tekstual dan visual yang ada
pada peta, grafik dan tabel, belum sampai pada memaknai data dibalik visualisasi data. Sementara
soal-soal yang ada pada instrumen PISA, PIRLS dan EGRA berbentuk soalHOTS.
2.5 Belum maksimalnya sarana prasarana dan pelayanan perpustakaan sekolah.
Bersumber dari data BPS 2017,secara umum, ketersediaan perpustakaan belum mencapai seratus
persen bahkan kurang dari 80 persen. Jika diasumsikan 1 sekolah 1 perpustakaan, maka
berdasarkan data maka 2 dari 10 SD tidak memiliki perpustakaan. Angka tersebut turun menjadi
3 pada jenjang SMP dan SMA, bahkan pada jenjang SMK, hanya 6 dari 10 sekolah tersedia
perpustakaan (BPS, 2017). Sehingga bagaimana mau mengembangkan kemampuan membaca
apalagi membudayakan membaca dilingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai