Penulis:
Yuyun Anggi Pratiwi
VIII-1
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yusnawati, S.Ag. selaku guru mata
pelajaran riset saya yang memberikan dorongan masukan kepada saya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penelitian........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2
A. Pengertian Membaca..................................................................................2
B. Jenis-Jenis Membaca..................................................................................2
C. Penyebab Kurangnya Minat Baca.............................................................4
D. Akibat Kurangnya Membaca....................................................................5
E. Upaya Meningkatkan Minat Baca.............................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................8
BAB V PENUTUP................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
ABSTRAK
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Membaca
Menurut Burn, Roe danRoss (1984) membaca merupakan proses
penerimaan simbol oleh sensori, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau
kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari
kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara
kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali
kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan
mengingat apa yang merela pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan
fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca.
Membaca menurut Tarigan (1985) adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, suatu metode yang
dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang orang
lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada
lambang-lambang tertulis. Sedangkan menurut Finochiaro dan Bonomo(Tarigan,
1985) mendefinisikan secarasingkat, membaca adalah memetik sertamemahamai
arti makna yang terkandungdi dalam bahan tertulis.
Pengertian membaca menurut Juel (Sandjaja, 2005) mengartikan bahwa
membaca adalah proses untuk mengenal kata danmemadukan arti kata dalam
kalimat danstruktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah
seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.
B. Jenis-Jenis Membaca
a. Membaca Nyaring dan Membaca dalam Hati
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan
(dengan nyaring) kepada orang lain. Karena tujuan utamanya mengkomunikasikan
isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan
dengan suara nyaring lambing-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga
dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau
muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang bunyi bahasa tersebut
2
dapat tersampaikan secara jelas dan tepat oleh orang-orang yang mendengarnya.
Dengan demikian, jelaslah bahwa proses membaca nyaring sesungguhnya
bukanlah hal yang mudah. Soedarso (1998:18) mengatakan bahwa saya membaca
nyaring lebih sulit dibandingkan dengan membaca dalam hati.
b. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas. Pada
remaja diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal memiliki baik jenis
maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program membaca ini
sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas
kepada para remaja yang mengikutinya. Membaca ekstensif meliputi tiga jenis
membaca yakni:
1. Membaca Survey
2. Membaca Sekilas
3. Membaca Dangkal
c. Membaca Intensif
Membaca intensif, merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan
secara saksama. Dalam membaca ini, para remaja hanya membaca satu atau
beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif
merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan
membaca secara kritis.
Jenis membaca intensif antara lain:
1. Membaca Teliti
2. Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
a. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana,
penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya
mencari kesalahan.
b. Membaca Ide
3
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk
mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang
bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a)
mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang
dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari
dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
c. Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam
hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan
kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
C. Penyebab Kurangnya Minat Baca
Banyak penyebab dari kurangnya minat baca remaja atau generasi muda
pada saat sekarang ini, diantaranya disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Budaya Bercerita
Budaya mendengarkan, menonton, dan berbicara ditengarai menjadi sebab
kurangnya minat masyarakat untuk mau mengunjungi perpustakaan. Masyarakat
Indonesia lebih suka bercerita dibandingkan dengan membaca, gejala ini tidak
lepas dari kebiasaan masa lalu di mana tradisi lisan masih menguasai Indonesia.
2. Banyaknya Jenis Hiburan
Permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-
anak dan orang dewasa dari buku, surfing di internet walaupun yang terakhir ini
masih dapat dimasukkan sebagai sarana membaca. Hanya saja apa yang dapat
dilihat di internet bukan hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang
kadangkala kurang tepat bagi konsumsi anak-anak.
3. Banyaknya Tempat Hiburan
Banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman
rekreasi, tempat karaoke, night club, mall, supermarket.
4. Malas
4
Sifat malas yang merajalela dikalangan anak-anak maupun dewasa untuk
membaca dan belajar demi kemajuan diri masing-masing untuk menambah ilmu
pengetahuan.
5
Salah satu kesalahan terbesar dari seseorang yang ingin mulai
membiasakan diri untuk membaca adalah image buku dan bacaan yang
sebenarnya ia buat sendiri: berat dan membosankan. Padahal banyak sekali jenis
buku dengan karakteristik yang beragam. Saya dulu memulainya dengan
membaca cerita fiksi seperti cerpen dan novel, berlanjut ke buku-buku praktis
(yang pake kata kunci: cara, langkah, tips, kiat, dll), lalu berlanjut lagi ke buku
motivasi dan pengembangan diri, hingga sekarang saya sudah mulai baca buku-
buku politik dan sejarah. Satu hal yang pasti: sesuaikanlah dengan minat anda.
Agar niat untuk membaca tidak hanya berasal dari pikiran, tetapi juga dari hati.
3. Menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman untuk Membaca.
Bila anggapan penting membaca itu sudah melekat, maka tidak semuanya
yang baca berhasil memindahkan semua informasi yang didapat dari bacaannya
itu pada memori otaknya, disebabkan momentum waktunya yang kurang tepat.
Atau seringkali malas baca disebabkan waktunya kurang tepat. Beragam orang
yang punya momentum baca yang tepat: ada yang suka membaca saat jam
pelajaran kosong saat sekolah, atau lagi istirahat di sekolah, ada juga yang
nyaman membacanya membaca saat perjalanan, beberapa saat sebelum tidur, dan
saat di perpustakaan. Pakailah waktu-waktu yang biasa kita habiskan untuk
bengong dan menunggu dengan membaca!
4. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu
Minat baca harus dipicu dari diri kita untuk menumbuhkan rasa ingin tahu.
Kita harus membuat pertanyaan setiap hal yang ada di sekitar kita dan carilah
jawabannya di buku. Atau bisa juga melihat-lihat buku di toko atau perpustakaan
dan cobalah pertanyakan, “Apasih isi buku ini?” Biasanya rasa ingin tahu dan
penasaran sangat efektif untuk menggerakkan diri ini untuk melakukan sesuatu.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
8
Rasa malas yang kerap muncul, ketidakinginan mengetahui suatu hal yang
baru, sudah merasa puas akan hal yang sudah ada, serta rasa bosan untuk
membaca buku.
b. Faktor Eksternal
Budaya berbicara yang sudah lama muncul, terpengaruh oleh teman,
kemajuan IPTEK yang terus diemban dan dimanfaatkan setiap waktunya,
banyaknya jenis hiburan yang tersedia. Dan kebanyakan remaja zaman sekarang
semakin candu akan hal itu. Apalagi pada media sosial, seperti TikTok, Instagram
dsb.
Berbagai penyebab yang menyebabkan Remaja di Indonesia kurang
menaruh minat dalam membaca sangat disayangkan, karena membaca adalah
suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang terutama para
pelajar dan dengan membaca wawasan akan terbuka luas, berfikir dari perspektif
yang berbeda. Dengan membaca mereka akan mengetahui apa yang sebelumnya
belum pernah diketahuinya. Dan juga dengan membaca pengetahuan seseoarang
akan menjadi luas tentunya.
Dari penyebab diatas, sebenarnya itu adalah masalah yang benar-benar
sedang dialami oleh generasi milenial pada saat ini. Tapi setidaknya kita sebagai
generasi milenial bisa mengantisipasi hal tersebut sehingga, para generasi milenial
akan menjadi generasi yang mempunyai wawasan yang luas, berintelektual dan
menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa dan negaranya, terutama untuk para
Remaja di Indonesia.
C. Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Minat Baca
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca remaja,
diantaranya menyediakan tempat-tempat yang nyaman untuk membaca seperti
halnya perpustakaan yang berada di sekolah, di kota atau bisa juga membuat
perpustakaan di rumah. Dengan tentunya perpustakaan tersebut menyediakan
buku-buku yang nantinya bisa dibaca oleh remaja-remaja tersebut di
kotanya/sekolahnya. Karena biasanya di setiap kota, dibangun perpustakaan
umum oleh pemerintah untuk masyarakat setempat dan sekitarnya. Dan juga
9
sediakan fasilitas yang membuat para remaja nyaman, damai, dan tentram ketika
membaca buku.
Untuk memanfaatkan buku yang ada pun tidak sulit, para remaja diberi
kemudahan untuk meminjam berbagi jenis buku yang disediakan. Tetapi, nantinya
yang meminjam buku harus mengembalikan buku yang telah dipinjam kepada
perpustakaan itu kembali sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Dengan
tersedianya perpustakaan tersebut diharapkan para remaja bisa lebih giat lagi
membaca buku-buku yang tersedia yang berguna menambah ilmu dan
pengetahuan mereka.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tarigan (1985) Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, suatu metode yang
dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang orang
lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada
lambang-lambang tertulis. Sedangkan menurut Finochiaro dan Bonomo (Tarigan,
1985) mendefinisikan secarasingkat, membaca adalah memetik serta memahamai
arti makna yang terkandung di dalam bahan tertulis.
Penyebab rendahnya literasi membaca pada remaja di Indonesia ada 2
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Dampak Kurangnya Membaca pada Remaja di Indonesia adalah,
sempitnya akan ilmu pengetahuan, mudah terpengaruh hoax, berfikir hanya satu
perspektif saja.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa
1. Menyediakan perpustakaan, di rumah, di sekolah, di pusat kota.
2. Menyediakan buku-buku yang menarik dan bermanfaat bagi para
pembaca.
3. Menyedikan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan para remaja yang
ingin/sedang membaca buku.
B. Saran
Untuk para remaja yang memiliki waktu luang, minat membaca maka
segeralah untuk datang ke perpustakaan, meskipun dengan sarana dan prasarana
yang kurang memadai. Pergunakanlah waktu luang kita dengan aktivitas yang
bermanfaat yaitu dengan salah satu caranya adalah membaca buku/artikel/bacaan
apapun yang bermanfaat bagi wawasan kita kedepannya.
Oleh sebab itu, penulis mengajak para remaja di Indonesia untuk selalu
dapat berkunjung ke perpustakaan setempat demi meningkatkan minat baca
sehingga dapat memberi banyak manfaat bagi diri sendiri dan orang lain
11
DAFTAR PUSTAKA
Pustaka.
Visi Pustaka.
Masri Sareb Putra. R. 2008, Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta:Indeks
http://google.com/upaya.meningkatkan.minat.baca
http://google.com//akibat.kurang.membaca
12