Anda di halaman 1dari 25

Tugas Ke-5

“KETERAMPILAN MEMBACA”

Oleh:

NIKMATULLOH
NPM: 210102395

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama tama penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat sehat dan sempat sehingga penulis bisa menjalankan
proses Pendidikan di bangku perkuliahan dan berkat Allah SWT makalah ini bisa
terselesaikan Alhamdulillah.

Kedua kalinya sholawat dan salam tak lupa pula penulis curahkan kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari
zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Sebelumnya penulis ucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu


mata kuliah “Keterampilan Berbahasa Indonesia”, yang telah memberikan penulis
tugas makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Tidak dapat dipungkiri, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah


ini masih banyak kekurangan dan kesalahan terlebih penulis masih dalam tahap
pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari Bapak dosen dan pembaca. Semoga kita sama-sama dapat
mengambil hal yang baik dan membuang hal yang bururk dari isi makalah ini.
Sekian dari penulis lebih dan kurangnya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pancor, 20 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................. 3
D. Manfaat ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 4

A. Definisi Keterampilan Membaca ........................................................ 4


B. Tujuan Keterampilan Membaca ........................................................... 5
C. Manfaat Keterampilan Membaca ......................................................... 8
D. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca ..................................................... 10
E. Proses Keterampilan Membaca ............................................................ 11
F. Pembelajaran Membaca di SD ............................................................. 14
G. Mengajarkan Keterampilan Membaca di SD ....................................... 17

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 20

A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca adalah jendela ilmu. Dengan membaca kita membuka
pintu gerbang menuju segala penjuru dunia. Dengan membaca pun, kita
seolah menjelajah ke berbagai tempat, menembus ruang dan waktu.
Membaca merupakan bentuk penghargaan kita terhadap masa lalu,
memperkaya masa kini, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa
depan. Membaca juga bisa diibaratkan dengan menyimak tulisan dan
merasuk ke hati jika ada yang berkesan. Membaca juga diibaratkan dengan
menangkap hasil pikiran orang lain, yang nantinya bisa disampaikan
kembali melalui keterampilan berbicara.
Membaca adalah sebuah keajaiban yang bisa dipelajari. Sungguh
ajaib ketika kita bisa menyerap pokok-pokok pikiran, bentangan informasi,
inti sari dari ide-ide, ekspresi rasa dan kreativitas, dan menjadikannya
pemahaman-pemahaman dalam pikiran kita. Bayangkan begitu mudahnya
kita menyalin siraman data dan pengetahuan dengan membaca. Membaca
adalah kunci untuk memasuki keriuhan informasi.
Membaca sangat berfungsi dalam hidup dan kehidupan manusia.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa membaca adalah kunci menuju
gudang ilmu. Orang yang banyak membaca, orang tersebut akan banyak
ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa membaca
merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang
harus menjadi sebuah kebiasaan,
Membaca merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang
berada pada tatanan ketiga, setelah menyimak dan berbicara. Membaca
merupakan suatu tindakan yang tidak sekedar menafsirkan tulisan, tetapi
juga melibatkan banyak hal, antara lain: aktivitas visual, berfikir,
psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca bersifat reseptif karena dengan
membaca, seseorang akan memperoleh informasi, ilmu, pengetahuan, dan

1
pengalaman-pengalaman baru, serta memungkinkan seseorang mampu
mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas
wawasannya.
Memaca merupakan salah satu cara kita untuk memperbaiki dan
meningkatkan efektifitas diri kita. Membaca melibatkan partisipasi aktif
kita. Seluruh emosi, hasrat dan minat kita juga harus terlibat dalam proses
membaca, sehingga membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Kemampuan membaca seseorang bukan karena kebetulan saja,
tetapi karena seseorang tersebut belajar dan berlatih. Disinilah letak
pentingnya pembelajaran membaca. Pembelajaran membaca di sekolah
dasar dinilai sangat pentting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
pembelajaran membaca tidak hanya berperan dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa anak, namun lebih jauh yaitu untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang lainnya. Namun
kenyataannya pembelajaran membaca yang dilaksanakan di skolah dasar
masih belum memuaskan dan belum sesuai dengan harapan.
Berkaitan dengan hal itu, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca di sekolah dasar. Salah satu
upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan berbagai
strategi pembelajaran membaca yang mampu membentuk perilaku
membaca yang baik dan sekaligus untuk meningkatkan kemampuan
membaca.
B. Rumusan Masalah
A. Apa definisi keterampilan membaca?
B. Apa saja tujuan keterampilan membaca?
C. Apa manfaat keterampilan membaca?
D. Apa saja jenis keterampilan membaca?
E. Bagaimana proses keterampilan membaca?
F. Bagaimana pembelajaran membaca di SD?
G. Bagaimana strategi mengajarkan keterampilan membaca di SD

2
C. Tujuan

Dari rumusan masalah yang sudah disebutkan dapat kita ketahui


tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

A. Untuk mengetahui definisi keterampilan membaca


B. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membaca
C. Untuk mengetahui manfaat keterampilan membaca
D. Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan membaca
E. Untuk mengetahui bagaimana proses keterampilan membaca
F. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran membaca di SD
G. Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam mengajarkan
keterampilan membaca di SD
D. Manfaat

Makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman untuk penulis


khususnya dan pembaca pada umumnya bahwa bagaimana keterampilan
membaca itu sangat penting dimiliki bagi pendidik dan peserta didik,
kemudian memberikan pemahaman juga terkait definisi, tujuan, manfaat,
jenis-jenis dalam keterampilan membaca sampai dengan metode atau cara
yang digunakan dalam mengajarkan keterampilan membaca di SD.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keterampilan Membaca

Membaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki lima


makna dan maksud di antaranya: melihat serta memahami isi dari apa yang
tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); mengeja atau
melafalkan apa yang tertulis; mengucapkan; mengetahui atau meramalkan;
memperhitungkan atau memahami. Selain itu, membaca juga merupakan
proses berpikir sehingga dapat memahami maksud dari tulisan yang dibaca.
Berdasarkan hal itu, membaca pada hakikatnya adalah suatu tindakan yang
tidak sekedar menafsirkan tulisan, tetapi juga melibatkan banyak hal, antara
lain: aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.

Terdapat berbagai macam pengertian tentang membaca, terutama


dikalangan para ahli bahasa (linguis). Namun pada intinya tentu saja menuju
satu sasaran yang sama. Pada dasarnya mereka sependapat bahwa bacaan
berisi tentang ide-ide dan juga gagasan. Hakikat membaca merupakan
keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu.
Menurut Tarigan (dalam Silvia Ratna), membaca adalah proses yang
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Sedangkan menurut
Sumadoyo (2011:1), membaca merupakan kegiatan interaktif untuk
memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan
dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan
oleh penulis.

Pemahaman lain tentang membaca menurut Nuriadi (2008: 29),


membaca adalah proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Salah
satu aktivitas fisik dalam membaca adalah saat pembaca menggerakkan
mata sepanjang baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Membaca

4
melibatkan aktivitas mental yang dpat menjamin pemerolehan pemahaman
menjadi maksimak. Membaca bukan hanya sekedar menggerakkan bola
mata dari margin kiri ke kanan tetapi jauh dari itu, yakni aktivitas berpikir
untuk memahami tulisan demi tulisan.

Berdasarkan pengertian membaca yang dipaparkan oleh para ahli


bahasa, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan proses yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh informasi. Dibutuhkan
kemampuan untuk menerjemahkan dan memahami informasi yang tersedia
selagi mental dan fisik kita juga bekerja. Membaca juga merupakan kegiatan
positif karena kita dapat memperluas pengetahuan. Dengan demikian
membaca merupakan kegiatan-kegiatan yang penting bagi seseorang yang
ingin meningkatkan diri untuk memperluas wawasannya meliputi proses
pengasosian huruf, penerjemahan, dan pemahaman makna isi bacaan.

Membaca menjadi sebuah kegiatan penalaran yang dikaitkan


dengan sebuah tugas bahasa. Dengan demikian dapat dikatakan membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulisan. Oleh karena itu, membaca disebut sebagai
kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena
dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh
melalui bacaan memungkinkan seseorang mampu mempertinggi daya
pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya.

B. Tujuan Keterampilan Membaca

Membaca bertujuan menerima informassi dari apa yang ditulis


dalam teks bacaan. Menurut Kurnia (2017. 42) tujuan membaca yaitu untuk
mendapatkan isi yang komperehensif dan memahami makna bahan bacaan.
Seperti halnya Tarigan (dalam Ahyar dan Syahriandi, 2015, hlm 3) tujuan

5
membaca adalah demi mengetahui dan mendapatkan sebuah pesan dari
sebuah bacaan, mencerna isi serta memahami makna yang terdapat dalam
teks bacaan. Makna erat kaitannya dengan tujuan kita maupun intensif kita
pada teks bacaan.

Tujuan umum menurut Sunarti (2021, hlm 12) terbagi menjadi 3


jenis yaitu:

1. Membaca untuk mempelajari yakni membaca isi buku, memahami


keseluruhan isi buku serta memahami isi buku secara komprehensif,
seperti karya ilmiah, skripsi, jurnal, dll.
2. Membaca untuk usaha yaitu membaca berbagai informasi untuk
memahami makna yang terkandung dalam iformasi yang berhubungan
erat dengan usaha yang sedang dilaksanakannya misalnya pegawai
kantor, pendidikan, organisasi dan lain-lain.
3. Baca untuk bersenang-senang adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang diwaktu senggang dan memuaskan perasaan serta imajinasi
dari pembaca, seperti novel, komk, cerpen, dll.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Tarigan (dalam Yesika,


Pribowo dan Alfiani, 2020, hlm 38) bahwa tujuan membaca adalah:

1) Menangkap ide pokok atau gagasan utama dalam kalimat, paragraf,


wacana dengan tepat.
2) Memilih butir-butir informasi penting mengenai sesuatu
3) Menemukan organisasi bahan bacaan
4) Menarik kesimpulan
5) Memperkirakan sebuah makna bacaan dan memprediksi dampak-
dampak makna tersebut
6) Merangkum kejadian-kejadian yang etrdapat dalam bacaan
7) Membedakan antara informasi terkait dan tidak terkait
8) Dapatkan informasi dari beragam sumber termasuk kamus, internet,
jurnal, buku, ensiklopedia.

6
Membaca mempunyai tujuan umum yakni untuk mencari dan
memperoleh informasi dari sumber tertulis. Informasi ini didapatkan
dengan menafsirkan bentuk yang ditunjuk. Pendapat lain dikemukakan oleh
Simbolon (2019, hlm 67) membaca memiliki tujuan yakni untuk
memperoleh dan memperbarui pengetahuan, misalnya membaca utnuk
tujuan kesenangan ataupun pengalaman, sekaligus kaitkan fakta yang baru
dengan fakta yang sudah ada. Sama halnya dengan pendapat Rahayu,
Winoto dan Rohman (2016, hlm 156) tujuan membaca sangat tergantung
pada keterbacaan, jenis bacaan serta kondisi pembaca, misalnya membaca
novel atau komik dilakukan pembaca bertujuan untuk mendapatkan hiburan
dan membaca saat waktu senggang, akan berbeda dengan membaca sebuah
buku ilmiah yang bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai topik
buku ilmiah tersebut.

Berdasarkan beberapa teori yang sudah disebutkan dapat


disimpulakn tujuan membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan
kepentingan yang dihadapi oleh pembaca, apakah itu umum maupun khusus
tetap akan mendapatkan sebuah pengetahuan atau informasi. Apabila hanya
membaca saja tanpa memahami apa yang sedang dibaca maka tujuan
membaca tersebut tidak akan tercapai. Berikut beberapa tujuan membaca
diantaranya:

1. Untuk mendapatkan sebuah informasi serta pemahaman yang tersirat


dalam sebuah informasi tersebut, yaitu hal ini dilakukan untuk
mendapatkakn berbagai pengetahuan yang bermanfaat untuk
mengembangkan persepsi dan pengetahuan seseorang.
2. Untuk kesenangan, yaitu membaca dilakukan untuk mendapatkan
kesenangan, kenikmatan dan kesegaran dari bacaan yang dibaca.
3. Membaca untuk mempelajari, yaitu membaca demi memahami seluruh
isi buku, baik gagasan pokok maupun gagasan penjelasan, sehingga
pembaca dapat memiliki pemahaman yang komperehensif tentang isi
buku atau jurnal.

7
4. Untuk memperbaharui pengetahuan sebelumnya mengenai suatu topik,
yaitu dengan membaca kita mendapatkan pengetahuan terbaru
mengenai suatu topik dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang kita
miliki sebelumnya.
5. Untuk memperoleh fakta-fakta, yaitu ketika kita membaca, kita dapat
menemukan penemuan karakter dan mengetahui apa yang terjadi
padanya.
6. Dapatkan ide utama dengan membaca yaitu membaca untuk menemikan
topik dan masalah bacaan.
7. Baca untuk membandingkan yaitu bertujuan untuk menemukan
persamaan, perbedaan dua hak atau lebih.

C. Manfaat Keterampilan Membaca


Banyak sekali manfaat membaca. Membaca memungkinkan peserta
didik untuk menambah informasi bagi diri sendiri, menambah ide dan
memperluas pengetahuan. Senada dengan pendapat Pratiwi (2020, hlm 2)
seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang luas dengan kegiatan
membaca, membaca dengan lancar akan mempengaruhi pembelajaran
lainnya. Sama halnya dengan pendapat Istiarni dan Triningsih (2018, hlm
105) bahwa membaca buku memiliki banyak manfaat diantaranya:
1. Memiliki pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki,
semakin baik juga dalam menghadapi setiap perlawanan yang akan
dihadapi di masa depan.
2. Memperluas kosa kata. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak
kata yang diperlukan dan ini akan membuka jalan untuk menjadi kosa
kata harian. Dengan memperbanyak kosakata dapat membantu dalam
pengembangan karir kita, misalnya orang-orang yang pandai membaca,
pintar berbicara, serta memiliki pengetahuan luas cenderung lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan yang kuang dalam kemampuan kosa
kata.

8
3. Stimulasi mental. Membaca membuat otak kita aktif dan
memungkinkan kita menjalankan fungsinya dengan baik. Beberapa
studi menujukkan bahwa membaca buku dapat meningkatkan kesehatan
mental dan bahkan mencegah penyakit Alzheimer dan Demensia.
4. Mengurangi stress. Membaca buku dapat membantu mengurangi
produksi hormon kortisol, menenangkan suasana hati dn menurunkan
tingkat stres
5. meningkatkan kemampuan dalam berpikir analistis
6. Melatih konsentrasi. Saat membaca buku, fokus kita pada isi bacaan dan
kita akan melupakan hal-hal lainnya yang berada diluar buku
7. Ketenangan
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Lubis (2020, hlm 129)
bahwa membaca membantu seseorang melihat masalah dari perspektif yang
berbeda dan melihatnya sebagai masalah yang perlu diselesaikan. Membaca
memiliki banyak manfaat antara lain, mengembangkan daya piker,
menambah pengetahuan serta meningkatkan daya ingat dan pemahaman.
Dengan memabac secara teratur seseorang mengembangkan kemampuan
untuk memproses pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu
menerapkannya dalam kehidupan.
Berlandaskan pendapat para ahli sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa manfaat membaca adalah :
1) Memiliki pengetahuan. Dengan membaca kita memiliki banyak
pengalaman hidup. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki,
semakin baik kita siap menghadapi tantangan hidup kita sekarang dan
dimasa depan.
2) Memperluas kosa kata. Dengan membaca bisa memperkaya kosakata
yang sudah dimiliki sehingga bisa digunakan dalam sehari-hari,
misalnya kita berbicara dengan orang lain, kita akan mendapatkan
kepecayaan diri.
3) Bisa menstimulasi otak. lewat membaca buku kita tetap menjaga agar
otak tetap aktif dan melakukan fungsinya dengan baik.

9
4) Dapat meningkatkan hubungan sosial. Melalui membaca, kita dapat
belajar mengenai aspek kehidupan sosial dari segi karakteristik
masyarrakat, budaya dan kehidupan sosial. Sehingga kita sudah tahu
bagaimana berperilaku ketika mengunjungi tempat-tempat tersebut.
5) Melatih konsentrasi. Saat membaca buku semua fokus bergeser ke teks
bacaan dan akan melupakan orang lain diluar buku.

D. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca


Kegiatan membaca dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini
dapat dilihat dari sudut pandang. Menurut Rikmasari dan Lestari (2018, hlm
267) Ada dua jenis tinjauan yang berkaitan dengan jenis membaca antara
lain, segi teknik dan segi sasarannya. Pada segi teknik yaitu dibagi menjadi
dua macam yaitu membaca dalam hati dan membaca nyaring. Saat aktivitas
membaca nyaring menggunakan penglihatan dan ingatan dan juga
membutuhkan kegiatan auditori. Di sisi lain, dalam aktivitas membaca
dalam hati, pembaca menggunakan memori visual dalam hal aktivitas
berada pada penglihatan dan memori. Jenis membaca segi sasarannya yaitu,
membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca jenis permulaan ini
memfokuskan pada kelancaran suara peserta didik saat membaca saja. Di
sekolah dasar membaca permulaan ini dilakukan pada peserta didik kelas
rendah yakni di kelas satu dan dua. Sedangkan membaca lanjutan adalah
dilaksanakan pada kelas tinggi yaitu kelas tiga sampai enam.
Adapun ungkapan lain yang dikemukakan oleh Tarigan (dalam
Sakila 2019, hlm 28) bahwa secara umum, kita dapat membedakan antara
jenis kegiatan membaca yakni membaca ekstensif dan membaca intensif.
Menurut Harras (dalam Ahmad, 2017, hlm 78) jenis membaca dilihat dari
cakupan bahan bacaan dikategorika menjadi 2, yaitu membaca intensif dan
ekstensif. Ada tiga jenis membaca ekstensif yaitu membaca sekilas,
membaca dangkal dan membaca survey. Sedangkan untuk jenis membaca

10
intensif dibagi menjadi dua yaitu membaca telaah bahasa dan membaca
telaah isi.
Berdasarkan teori beberapa jurnal diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa jenis-jenis membaca terbagi menjadi tiga yaitu:
1) Segi sasaran pembaca, yaitu membaca awal dan membaca lanjutan.
Membaca awal atau permulaan ini dilaksanakan pada kelas satu dan dua
sekolah dasar.
2) Segi terdengar suara atau tidak, yaitu membaca dalam hati dan nyaring.
Membaca dalam hati yaitu menitikberatkan pada pemahaman peserta
didik pada isi teks bacaan. Sementara itu membaca nyaring
menitikberatkan peserta didik melek huruf.
3) Segi cakupan bacaan, yaitu membaca intensif dan ekstensif
a. Membaca ekstensif, dikategorikan tiga jenis yakni membaca sekilas,
dangkal, dan survey
b. Membaca intensif dikategorikan dua jenis yakni membaca telaah
bahasa dan membaca telaah isi.

E. Proses Keterampilan Membaca


Membaca pada prinsipnya merupakan interaksi antara pembaca dan
penulis. Interaksi tersebut tidak langsung, namun bersifat komunikatif.
Komunikasi antara pembaca dan penulis akan makin baik jika pembaca
mempunyai kemampuan yang lebih baik. Pembaca hanya dapat
berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan oleh pengarang sebagai
media untuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan pengalamannya.
Dengan demikian pembaca harus mampu menyusun pengertian-pengertian
yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang disajikan oleh pengarang sesuai
dengan konsep yang terdapat pada diri pembaca.
Pembaca dapat menyusun pengertian-pengertian tersebut dengan
berbagai konsep pada suatu saat tertentu yang selanjutnya secara berangsur-
angsur mengembangkan kemampuan berpikir secara lebih luas dan

11
mendalam. Hal tersebut menunjukkan bahwa membaca bukanlah suatu
kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan suatu sintesis berbagai proses yang
tergabung dalam suatu sikap ialah sikap pembaca yang aktif.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa sebenarnya, pada peringkat
yang lebih tinggi, membaca itu bukan sekedar memahami lambang-
lambang tertulis, melainkan berarti proses memahami, menerima, menolak,
membandingkan, dan meyakini pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh
si pengarang. Membaca banyak dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh pembaca. Unsur-unsur apakah yang terlibat
dalam setiap kegiatan membaca itu? Berikut ini akan dikemukakan
beberapa hal yang ada kaitannya dengan proses membaca, yakni membaca
sebagai proses psikologi, membaca sebagai proses sensori, membaca
sebagai proses perseptual, membaca sebagai proses perkembangan, dan
membaca sebagai proses perkembangan keterampilan.
Menurut Harjasujana dan Mulyati (1997:26), proses membaca ada
lima macam, yaitu prposes psikologi, proses sensori, proses perceptual,
proses perkembangan dan proses pengembangan keterampilan.
a. Membaca sebagai suatu proses psikologi
Membaca dengan proses psikologi ialah membaca yang melibatkan
unsur psikis atau mental dalam memahami suatu informasi. Unsur
psikologi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
intelegensi, usia mental, jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi,
bahasa, ras, kepribadian, sikap, pertumbuhan fisik, kemampuan
fisik, kemampuan persepsi, dan tingkat kemampuan membaca.
b. Membaca sebagai suatu proses sensoris
Membaca sebagai proses sensoris mengandung pengertian bahwa
kegiatan membaca itu dimulai dengan melihat, rangsangan masuk
lewat indra penglihatan mata. Setelah itu dilakukan pemaknaan atau
pengucapan terhadapnya. Sedangkan rangsangan huruf Braille
masuk lewat syaraf-syaraf jari. Proses membaca ini juga

12
dipengaruhi berbagai faktor, misalnya kepenatan, kegelisahan,
kebimbangan, dan rasa tidak percaya diri.
c. Membaca sebagai proses perseptual
Secara umum proses persepsi dimulai dengan melihat, mendengar,
mencium, mengecap, dan menerka. Namun demikian dalam
kegiatan membaca cukup memperhatikan pada indra penglihatan
dan pendengaran. Menurut Vernon dalam Harjasujana (1997: 15),
mengatakan bahwa proses perseptual dalam membaca itu terdiri dari
empat bagian, yaitu: kesadaran akan rangsangan visual, kesadaran
akan persamaan pokok untuk mengadakan klarifikasi umum kata-
kata, klasifikasi lambang-lambang visual untuk kata-kata yang ada
di dalam kelas umum, dan identifikasi kata-kata yang dilakukan
dengan jalan menyebutkannya. Pada umum oranng sepakat bahwa
persepsi itu mengandung stimulus asosiasi makna dan
interpretasinya berdasarkan pengalaman tentang stimulus itu, serta
respon yang menghubungkan makna dengan stimulus atau lambang.
d. Membaca sebagai proses perkembangan
Membaca pada dassarnya merupakan proses perkembangan yang
terjadi sepanjang hidup seoseorang, kita tidak tahu kapan
perkembangan mulai dan berakhir. Meski membaca merupakan
proses perkembangan, geraknya tidaklah berada dalam jarak-jarak
yang beraturan dan tidak perlu tertentu waktunya. Dalam upaya
mencamkan membaca sebagai proses perkembangan ada dua hal
yang perlu diperhatikan, yaitu membaca merupakan sesuatu yang
diajarkan dan bukan sesuatu yang terjadi secara insidental.
Contohnya seorang anak tidak akan dapat membaca dengan jalan
menonton orang lain membaca dan membaca merupakan suatu
proses.
e. Membaca sebagai suatu proses perkembangan keterampilan
Proses membaca sebagai perkembangan keterampilan mengandung
arti membaca merupakan sebuah keterampilan berbahasa (language

13
skills) yang sifatnya objektif, bertahap, bisa digeneralisasikan,
merupakan perkembangan konsep, pengenalan dan identifikasi,
serta merupakan interpretasi mengenai informasi. Membaca sebagai
perkembangan keterampilan merupakan latihan yang sangat
kompleks yang sangat bergantung pada bermacam-macam faktor.

F. Pembelajaran Membaca di SD
Pembelajaran membaca di SD terdiri atas dua bagian, yakni
membaca permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan bertujuan
agar siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata, kalimat, dan mampu
membaca berbagai jenis bacaan dalam berbagai konteks. Sementara
membaca lanjut bertujuan agar siswa mampu memahami informasi yang
disampaikan.
Seorang guru SD harus mampu memahami kompetensi dasar apa
yang akan dicapai dan dikembangkan dalam pembelajaran membaca. Ia
harus memahami teori membaca yang berhubungan dengan jenis-jenis
membaca, metode, dan tujuan dari tiap jenis membaca tersebut. Jika guru
sudah memahami hal-hal tersebut, pembelajaran membaca akan
berlangsung maksimal.
Pembelajaran membaca di sekolah menekankan pada tujuan
pemahaman, penyerapan pemerolehan kesan dan pesan atau gagasan yang
tersurat. Untuk tujuan tersebut seorang siswa harus dapat mengenali kata
demi kata, pemahaman kelompok kata/frasa, kalusa, kalimat atau teks
secara keseluruhan. Kegiatan membaca dilaksanakan di sekolah melibatkan
pemikiran, penataran, emosi dan disesuaikan dengan tema dan jenis bacaan
yang dihadapinya.
Proses pembelajaran membaca secara garis besar harus terdiri atas
tiga tahapan yaitu :tahapan prabaca, tahapan membaca, dan tahapan
pascabaca. Ketiga tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

14
Tahapan Atau Kegiatan Prabaca

Tahapan atau kegiatan prabaca adalah kegiatan pembelajaran yang


dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan
prabaca ini guru mengarahkan perhatian pada pengaktifan mata yang
berhubungan dengan teks bacaan. Skema itu sendiri adalah latar belakang
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang informasi
atau konsep tentang sesuatu. Skema menggambarkan sekelompok konsep
yang tersusun dalam diri seseorang yang dihubungkan dengan objek,
tempat-tempat, tindakan atau peristiwa. Dalam hal ini siswa harus memiliki
konsep-konsep tentang tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan bahasa
bicara dan bahasa tertulis.

Kegiatan Membaca

Setelah kegiatan prabaca, maka selanjutnya dilaksanakan kegiatan


inti pembelajaran membaca. Tahapan ini sering disebut tahapan membaca.
Pada tahap ini banyak sekali variasi yang dapat dilakukan guru sejalan
dengan strategi baca yang dipilih guru atau siswa. Penentuan kegiatan pada
tahap ini akan sangat bergantung pada metode pembelajaran membaca apa
yang dipilih. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, antara lain (a)
menemukan inti gagasan, (b) mengidentifikasi kata kunci, (c) mengutip
bacaan, (d) menjaring data, (e) mengisi format isi bacaan, (f) merespon
bacaan, (g) membuat peta konsep bacaan, (h) Sharing ide dan diskusi, (i)
menguji prediksi, (j) menjaring kata sulit, dan (k) menguji fakta dan opini.

Kegiatan Pascabaca

Kegiatan pascabaca merupakan tahapan pembelajaran membaca


yang bertujuan untuk menguji kemampuan membaca sekaligus
memantapkan kemampuan membaca para siswa.

Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar (SD) merupakan langkah


penting dalam perkembangan membaca anak. Menurut Muammar (2021),

15
ada beberapa poin penting dalam pembelajaran membaca di sekolah dasar,
yakni:

1). Tahapan pembelajaran

Secara umum pembelajaran membaca di sekolah dasar dibagi menjadi


beberapa tahap, mulai dari mengenal huruf dan bunyinya hingga
membaca kalimat dan teks yang lebih kompleks. Guru menerapkan
metode dan strategi yang sesuai dengan perkembangan anak pada setiap
tahap.

2). Pengakuan surat

Anak-anak diajarkan sejak usia dini untuk mengenali huruf-huruf


alfabet dan bunyinya. Dia belajar melafalkan huruf, mengenalinya, dan
menetapkan bunyi yang sesuai.

3). Membaca kata-kata

Begitu anak mengenal huruf, mereka belajar membaca kata-kata


sederhana. Siswa belajar menggabungkan bunyi huruf menjadi kata-
kata dan, dengan bantuan guru, membaca kata-kata.

4). Baca Kalimat

Ketika anak-anak tahu cara membaca kata-kata, mereka


mengembangkan keterampilan membaca mereka dengan membaca
kalimat. Ia belajar memahami struktur kalimat, intonasi dan makna
kalimat yang dibacanya.

5). Baca teks yang lebih kompleks

Dengan kemajuan yang meningkat, anak-anak juga membaca teks yang


lebih kompleks seperti cerita pendek atau teks informasi. Anda akan
mengembangkan pemahaman membaca, kosa kata dan keterampilan
analisis teks yang lebih dalam.

6). Latihan Membaca

16
Membaca merupakan bagian penting dari pembelajaran membaca di
sekolah dasar. Keterampilan membaca ditawarkan kepada anak-anak,
yang dapat mereka latih dengan berbagai bahan bacaan seperti buku
cerita, buku teks atau artikel pendek. Anda juga diajak untuk membaca
di luar sekolah, baik di sekolah maupun di rumah.

7). Kembangkan minat membaca

Selain keterampilan membaca teknis, penting untuk merangsang minat


anak dalam membaca. Guru SD menciptakan lingkungan yang
mendorong minat baca dengan menyediakan bahan bacaan yang
menarik dan menyelenggarakan kegiatan membaca yang
menyenangkan.

8). Kerjasama dengan orang tua

Saat belajar membaca, kerjasama antara sekolah dan orang tua sangat
penting. Orang tua dapat membantu anaknya dengan membaca bersama
di rumah, mengajaknya membaca, dan mengajaknya ke perpustakaan.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan


kecepatan yang berbeda. Guru SD melihat perkembangan setiap anak dan
menyesuaikan dengan kebutuhannya.

G. Mengajarkan Keterampilan Membaca di SD


Ada beberapa strategi pemebelajaran membaca yang dapat
diterapkan di sekolah dasar, antara lain sebagai berikut.
a. Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition
(CIRC)
Dalam semua aktivitas ini siswa belajar dalam kelompok
belajar yang het erogen. Semua kegiatan melibatkan siklus
reguler yang melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan
indenpenden, prapenilaian, latihan tambahan, dan tes. Strategi
CIRC pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

17
siswa dalam memahami isi bacaan sekaligus membina
kemampuan menulis reproduksi atas bahan bacaan yang
dibacanya. Metode CIRC dapat membantu guru memadukan
kegiatan membaca dan menulis sebagai kegiatan integratif
dalam pelaksanaan pembelajaran membaca.
b. Startegi turnamen membaca
Strategi ini merupakan pengembangan model
pembelajaran kooperataif yang digagas Slavin. Menurut Slavin
(2005) model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran yang mengutamankan adanya kelompok-
kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai
tingkat kemampuan yang berbeda-beda (ada yang tinggi,
sedang, dan rendah ). Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan
untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan utama strategi turnamen membaca adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan dan
sekaligus mengukur tingkat kinerja kooperatif siswa dalam
kelompok. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk
mengembangkan karakter sosial dan individual pada diri siswa.
c. Strategi Grup Investigasi
Strategi pembelajaran membaca kooperatif Grup
investigasi pertama kali dirancang oleh Hebert Thelen. Metode
ini kemudian disempurnakan Sharan dan rekan sejawatnya di
Tel Aviv University. Dalam pelaksanaan pembelajaran
membaca, metode ini sangat tepat digunakan dalam kegiatan
membaca ekstensif. Dalam hal ini siswa melakukan investigasi
terhadap berbagai macam wacana guna menemukan hubungan
antara wacana tersebut. Tujuan akhirnya adalah siswa mampu
membuat sebuah laporan membaca yang bersumber dari

18
berbagai sumber bacaan sebagai wujud pemahaman mereka
terhadap bahan bacaan yang dibacanya.
d. startegi Jigsaw Membaca
Pembelajaran jigsaw membaca adalah salah satu tipe
pembelajaran membaca yang mendorong siswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai
prestasi yang maksimal. pembelajaran ini menggabungkan
kegiatan membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara
sehingga selain meningkatkan kemampuan membaca siswa juga
dapat meningkatkan keterampilan berbahasa yang lain.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca merupakan proses yang dilakukan oleh pembaca untuk
memperoleh informasi. Dibutuhkan kemampuan untuk menerjemahkan dan
memahami informasi yang tersedia selagi mental dan fisik kita juga bekerja.
Membaca juga merupakan kegiatan positif karena kita dapat memperluas
pengetahuan. Dengan demikian membaca merupakan kegiatan-kegiatan
yang penting bagi seseorang yang ingin meningkatkan diri untuk
memperluas wawasannya meliputi proses pengasosian huruf,
penerjemahan, dan pemahaman makna isi bacaan.
Membaca bertujuan menerima informassi dari apa yang ditulis
dalam teks bacaan. Menurut Kurnia (2017. 42) tujuan membaca yaitu untuk
mendapatkan isi yang komperehensif dan memahami makna bahan bacaan.
Seperti halnya Tarigan (dalam Ahyar dan Syahriandi, 2015, hlm 3) tujuan
membaca adalah demi mengetahui dan mendapatkan sebuah pesan dari
sebuah bacaan, mencerna isi serta memahami makna yang terdapat dalam
teks bacaan.
Membaca membantu seseorang melihat masalah dari perspektif
yang berbeda dan melihatnya sebagai masalah yang perlu diselesaikan.
Membaca memiliki banyak manfaat antara lain, mengembangkan daya
piker, menambah pengetahuan serta meningkatkan daya ingat dan
pemahaman. Dengan memabac secara teratur seseorang mengembangkan
kemampuan untuk memproses pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin
ilmu menerapkannya dalam kehidupan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun
contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada guru
maupun calon guru untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui

20
analisis hakikat membaca kemudian mengetahui metode serta strategi
pembelajaran membaca pada setiap jenjang sekolah.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aisa, S. dkk.. Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui

Metode SAS di Kelas II SDN Pinotu. Jurnal Kreatif Tadulako. Vol. 2 No.
1

Harjasujana, A. dkk. 1988. Materi Pokok Membaca. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Harjasujana, A, dan Vismaia Damaianti. (2003). Membaca dalam Teori dan

Praktik. Bandung: Penerbit Mutiara.

Mislikhah, S. Strategi Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar. Fakultas Tarbiah

dan Ilmu Keguruan IAIN jember.

Susanti, E. 2022. Keterampilan Membaca. Bogor: Penerbit IN MEDIA

Tarigan, H.G. (1986). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G., Kholid dan A. Ruhendi Saefullah (ed.). (1989). Membaca dalarn

Kehidupan. Bandung: Angkasa

22

Anda mungkin juga menyukai