Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD KELAS


RENDAH

MATA KULIAH PENDIDIKAN BSI DI SD KELAS AWAL

Dosen Pengampu : Hendra Saputra,S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh :
Yuni Lina Sari ( 19160122 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( STKIP-PGRI ) BANDAR LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di SD Kelas Rendah” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW. Yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Hendra Saputra,S.Pd.,M.Pd. Selaku


Dosen Mata Kuliah “Pendidikan BSI di SD Kelas Awal” yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 10 Januari 2021


Penulis,

(Yuni Lina Sari)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Pengertian Membaca Pemahaman............................................................3

2.2 Tujuan Membaca Pemahaman...................................................................4

2.3 Aspek-Aspek Membaca Pemahaman........................................................4

2.4 Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman....................................................5

2.5 Cara Memahami Bacaan.............................................................................5

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu materi yang membahas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD kelas
rendah yaitu “Membaca Pemahaman” Menurut Lerner (dalam Dalman, 2013),
kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika
anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca maka ia
akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-
kelas berikutnya. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca
untuk belajar.

Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifat
reseptif perlu dimiliki siswa SD agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena
itu, peranan pengajaran bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca di SD
menjadi sangat penting. Pengajaran bahasa Indonesia di SD yang bertumpu pada
kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu diarahkan pada tercapainya
kemahirwacanaan.

Membaca merupakan suatu proses di mana pikiran tanpa bantuan apapun selain kata-
kata dalam bacaan itu dapat meningkatkan pemahaman. Untuk dapat mencapai taraf
mengerti dalam kegiatan membaca diperlukan keterampilan-keterampilan tertentu
(Surastina, 2010:5). Di samping itu, sangat diperlukan latihan-latihan agar siswa
mengetahui cara-cara memahami bacaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1 Apakah yang dimaksud dengan Membaca Pemahaman?
2 Apa saja tujuan dari membaca pemahaman?

1
3 Apa saja aspek-aspek membaca pemahaman?
4 Apa saja prinsip-prinsip membaca pemahaman?
5 Bagaimana cara-cara memahami bacaan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bpk.
Hendra Saputra,S.Pd.,M.Pd. Pada Mata Kuliah “Pendidikan BSI di SD Kelas Awal”
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Membaca Pemahaman

Pemahaman adalah salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada
hakikatnya pemahaman sebuah bahan bacaan dapat meningkatkan ketrampilan
membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi,
kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan
bacaan. Tujuan membaca ialah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37).

Kemampuan membaca pemahaman sebagai kesanggupan atau kemampuan siswa


memahami dan memaknai, menyeleksi fakta, gagasan, serta menarik kesimpulan dari
informasi-informasi dalam teks secara menyeluruh.

Membaca pemahaman menurut Tarigan ( 1986:56 ) merupakan sejenis membaca yang


bertujuan untuk memahami : 1) Standar-standar atau norma-norma kesastraan, 2)
resensi kritis, 3) drama tulis, dan 4) pola-pola fiksi.

pemahaman merupakan esensi dari kegiatan membaca. Dengan demikian, apabila


seseorang setelah melakukan aktivitas membaca dapat mengambil pesan dari bacaan,
maka proses tersebut dikatakan berhasil. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang
setelah melakukan kegiatan membaca tetapi belum dapat mengambil pesan yang
disampaikan oleh penulis, maka proses tersebut belum berhasil.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dalman (2013), bahwa salah satu keterampilan
yang harus dimiliki oleh siswa adalah keterampilan membaca pemahaman. Membaca
pemahaman adalah membaca yang menitikberatkan pada pemahaman si pembaca.

3
Membaca pemahaman memfokuskan kepada pemahaman si pembaca. Untuk
melakukan membaca pemahaman, pembaca haruslah berkonsentrasi. Kosakata yang
dikuasai pembaca juga dapat mempengaruhi kualitas membaca pemahaman. Faktor lain
yang mempengaruhi membaca pemahaman adalah tingkat intelektual si pembaca.
Namun, karena kemampuan membaca pemahaman termasuk sebuah keterampilan,
sehingga kemampuan membaca pemahaman pun dapat dilatih, dan faktor yang
mempengaruhi kualitasnya, seperti tingkat intelektual pembaca, tentunya dapat
diminimalkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Membaca pemahaman adalah kemampuan seseorang


dalam merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang dibaca dengan
menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki untuk mengerti ide pokok,
detail penting, dan seluruh pengertian serta mengingat bahan yang dibacanya.

2.2 Tujuan Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan utamanya untuk
memahami bacaan secara tepat dan cepat. Tujuan membaca pemahaman adalah sebagai
berikut (Lestari, 2011:17):
1) Menemukan ide pokok
2) Memilih butir-butir penting
3) Mengikuti petunjuk-petunjuk
4) Menemukan citra visual dan citra lainnya
5) Menarik simpulan
6) Menduga makna dan merangkai dampaknya
7) Menyusun rangkuman
8) Membedakan fakta dari pendapat.

2.3 Aspek-Aspek Membaca Pemahaman

Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi (Tarigan, 2008:12):

4
1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
2) Memahami signifikasi atau makna maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan
kebudayaan, reaksi pembaca.
3) Evaluasi atau penilaian (isi,bentuk).
4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.

2.4 Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman

Prinsip-prinsip yang paling mempengaruhi pemahaman membaca ialah seperti yang


dikemukakan berikut ini (Rahim, 2007:3-4):
1) Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial.
2) Keseimbangan kemahiran adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu
perkembangan pemahaman.
3) Guru membaca yang professional (unggul) memengaruhi belajar siswa.
4) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam
proses membaca.
5) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
6) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai
tingkat kelas.
7) Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman membaca.
8) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
9) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.

2.5 Cara Memahami Bacaan

1. Mengisi “Peta Cerita” Untuk Buku Fiksi & “Diagram Pengatur” Untuk Buku
Non Fiksi.

Contoh Peta Cerita

5
Judul:
Penulis:
Ilustrator:

Tokoh: Tempat: Waktu:

Masalah
Masalah: Jalan Cerita: Solusi:

Pesan Moral:

Contoh Diagram Pengatur

Sub Bab Sub Bab


& &
ringkasan isinya ringkasan isinya

Judul Bab

Sub Bab Sub Bab


& &
ringkasan isinya ringkasan isinya

Tujuan Peta Cerita & Diagram Pengatur yaitu Agar murid dapat mengerti dan
memahami isi bacaan dengan cepat.

6
2. Berpikir sambil Mendengar
Tujuannya agar murid konsentrasi saat mendengar pengajaran dan murid bisa
menyebutkan kembali pelajaran yang didengarnya. Cara mengajarkannya yaitu;
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk berpikir saat guru membaca cerita.
 Setelah guru membaca cerita, minta murid menceritakan apa saja yang ada
dalam pikiran mereka. (murid bebas bercerita)

3. Membuat Hubungan dengan Diri Sendiri


Tujuannya agar murid berani bericara dengan bebas dan bisa menarik pelajaran
yang baik dari bacaan yang mereka dengar. Cara mengajarkannya yaitu;
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk memikirkan pengalaman mereka yang sama dengan cerita yang
dibaca guru.
 Setelah guru membaca cerita, minta murid menceritakan pengalaman mereka
yang sama dengan cerita yang dibacakan guru. (murid bebas bercerita)

4. Mengungkapkan Perasaan terhadap Bacaan


Tujuannya yaitu melatih murid untuk bersikap terbuka dan tidak takut
mengungkapkan perasaannya. Cara mengajarkannya yaitu;
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk mengungkapkan perasaan mereka setelah mendengar cerita yang
dibaca guru. (senang, sedih, kecewa, bangga, takut, cemas, capek, bingung,
semangat)
 Setelah guru membaca cerita, minta murid menceritakan perasaan mereka.
(murid bebas bercerita)

5. Menanggapi Bacaan
Tujuannya yaitu melatih murid untuk berani menyatakan pendapat. Cara
mengajarkannya yaitu;

7
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk mengatakan pendapat mereka setelah mendengar cerita yang dibaca
guru. (suka/ tidak suka, setuju/ tidak setuju)
 Setelah guru membaca cerita, minta murid mengatakan pendapat mereka. (murid
bebas bercerita)

6. Membuat Hubungan dengan Bacaan Lain


Tujuannya yaitu melatih murid untuk mengingat bacaan yang pernah dibaca dan
menarik hubungan dengan bacaan lain yang hampir sama/ bacaan yg saling
mendukung. Cara mengajarkannya yaitu;
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk menghubungkan dengan bacaan lain yang pernah mereka dengar.
(ada kesamaan atau tidak dengan bacaan lain yang pernah mereka dengar)
 Setelah guru membaca cerita, minta murid bercerita. (murid bebas bercerita)

7. Membuat Gambar di dalam Kepala


Tujuannya yaitu melatih murid untuk berpikir kritis dan berani mengungkapkannya.
Cara mengajarkannya yaitu;
 Guru memberi instruksi agar murid mendengar cerita dengan baik dan meminta
murid untuk memikirkan sesuatu setelah mendengar cerita yang dibaca guru.
 Setelah guru membaca cerita, minta murid menceritakan apa saja yang ada
dalam pikiran mereka. (murid bebas bercerita).

8. Diagram T-I-P (Tahu-Ingin-Pelajari).


Tujuannya antara lain;
1. Untuk memahami bacaan & menumbuhkan rasa ingin mempelajari bacaan lebih
dalam.
2. Bisa melihat perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah membaca bacaan.
3. Bisa melihat diri sendiri, apakah bisa menerima perubahan pengetahuan setelah
membaca bacaan.

8
Persiapan
1. Baca buku:
a. Buku 1: buku yang akan dibacakan. Tentukan bagian isi buku yang akan
diajarkan.
b. Buku 2: buku cerita yang pernah dibacakan. Tentukan bagian isi buku 2 yang
mirip dengan isi buku 1.
2. Dari Buku 1, tentukan:
a. Satu bagian yang akan dijadikan contoh untuk langkah 1 (Buku 1 Bagian 1).
b. Satu bagian lain yang akan dijadikan contoh untuk langkah 2 (Buku 1 Bagian
2).
3. Gambarkan Diagram T-I-P di papan.

Contoh Diagram T-I-P:

Judul:
Penulis: Ilustrator:
Apa yang Saya :
Tahu Ingin Pelajari
(Guru (Guru 1. Setelah membaca buku, murid melakukan
membaca bertanya: analisis (memeriksa kembali dengan
penggalan Apa yang saksama sambil membandingkan keadaan
buku yang murid ingin sebelum dan sesudah membaca.)
akan ketahui 2. Menentukan apakah ada perubahan
dipelajari & tentang pengetahuan di kolom Tahu  dituliskan
guru bacaan itu) di kolom Pelajari.
bertanya apa 3. Menentukan apakah pertanyaan-
yang sudah pertanyaan di kolom Ingin terjawab
murid tahu dituliskan di kolom Pelajari.
tentang 4. Menentukan perasaan/pikiran terhadap
topik itu) informasi yang baru diterima 
dituliskan di kolom Pelajari.

9
5. Setelah mengisi kolom Pelajari, baca
kembali semua informasi yang didapat.
Kemudian rangkum menjadi 1 kalimat
tentang hal yang sudah dipelajari.

9. Membuat Hubungan dengan Dunia Lain


Tujuannya yaitu melatih murid untuk bisa membuat hubungan antara bacaan yang
sedang didengar atau dibaca dengan keadaan sekitar yang murid ketahui
Cara mengajarkannya yaitu;
1. Guru memberi instruksi terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan.
2. Guru membacakan sebuah teks bacaan.
3. Setelah membaca guru meminta anak untuk memikirkan apakah pernah
mendengar atau melihat hal yang hampir sama dengan bacaan yang telah dibaca
guru.
4. Guru menerima jawaban bebas dari anak.

10. Visualisasi
Tujuan yaitu melatih murid untuk bisa membuat hubungan antara bacaan yang
sedang didengar atau dibaca dengan diri sendiri, bacaan lain, dan keadaan sekitar
yang murid ketahui.
Cara mengajarkannya yaitu;
1. Guru memberi instruksi terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan.
2. Guru membacakan sebuah teks bacaan.
3. Setelah membaca guru meminta anak untuk mengaitkan bacaan yg didengar atau
dibaca tadi dengan; pengalaman sendiri, bacaan lain, atau lingkungan sekitar.
4. Guru menerima jawaban bebas dari anak.

11. Inferensi
Cara mengajarkannya yaitu menggunakan apa yang diketahui, fakta yang ada,
pengetahuan sebelumnya, kemudian berpikir maju untuk membuat keputusan.

10
12. Menentukan yang Penting
13. Membuat Pertanyaan
14. Merangkum & Bersintesa

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa adalah keterampilan membaca pemahaman.
Membaca pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam merekonstruksi pesan yang
terdapat dalam teks yang dibaca dengan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan
yang dimiliki untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian serta
mengingat bahan yang dibacanya.

Untuk melakukan membaca pemahaman, pembaca haruslah berkonsentrasi. Kosakata


yang dikuasai pembaca juga dapat mempengaruhi kualitas membaca pemahaman.
Faktor lain yang mempengaruhi membaca pemahaman adalah tingkat intelektual si
pembaca. Namun, karena kemampuan membaca pemahaman termasuk sebuah
keterampilan, sehingga kemampuan membaca pemahaman pun dapat dilatih, dan faktor
yang mempengaruhi kualitasnya, seperti tingkat intelektual pembaca, tentunya dapat
diminimalkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fahrudin. (2009). Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemhaman dan Sikap


Bahasa dengan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek (Sebuah Survei di
Sekolah Dasar Negeri SE-Gugus YUdistira.Kecamatan Selogiri. (Kabupaten
Wonogiri). Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.Surakarta.
Hidayah, N., & Hermansyah, F. (2016). Hubungan Antara Motivasi Belajar dan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri
2 Bandar Lampung Tahun 2016/2017. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar, 87-93.
Ismawati, Esti, & Faras. (2012). Belajar Bahasa di Kelas Awal. Yogyakarta: Ombak.
(2020). Pemahaman. Dalam H. Saputra, Modul BSI di SD Kelas Awal (hal. 21-23).
Bandar Lampung.
Untari, M. F., & Saputra, A. A. (2016). Keefektifan Media Komik Terhadap
Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas III SD. Mimbar Sekolah
Dasar, 87-93.

12
13

Anda mungkin juga menyukai