Disusun oleh :
Laela Cahyu Andini (2152000041)
Nosi Setyaningrum (2152000043)
Aisyah Firiani (2152000053)
Nunik Pratiwi (2152000054)
Tyas Andariani (2152000055)
Desi Ayu Pamungkas (2152000065)
Kelompok 2
Kelas 2B
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami mampu melengkapi materi dan menyelesaikan penyusunan makalah kami yang berjudul
Hakekat Keterampilan Membaca. Ucapan terima kasih kepada Bapak Kenang Tri Hatmo,
M.Pd selaku dosen pengampu kami yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para pembaca mampu mengetahui definisi dan
implementasi yang ada dalam keterampilan membaca. Walaupun tidak bisa dipungkiri masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan, kami berharap makalah kami bermafaat dan
dapat tersampaikan maksud dan tujuan penyusunan makalah ini serta menambah wawasan bagi
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13
iii
BAB 1
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca adalah kegiatan yang melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks
dengan suara atau dalam hati. Semua orang pasti akan dengan mudah belajar membaca, akan
tetapi tidak semua orang memiliki ketrampilan membaca. Seseorang yang memiliki
ketrampilan membaca pasti akan mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dan
dihindari dalam membaca agar bacaan yang dibacanya mudah dipahami. Dari sekian banyak
orang yang sudah bisa membaca, mereka belum tentu memiliki ketrampilan akan membaca.
Hal tersebut terjadi, karena adanya beberapa faktor, baik dari luar ataupun dalam.
Oleh karena itu, penulis akan menyapaikan beberapa pemaparan mengenahi ketrampilan
membaca, antara lain: pengertian ketrampilan membaca, tujuan ketrampilan membaca,
masalah dalam ketrampilan membaca, jenis-jenis membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi
ketrampilan membaca, dan teknik-teknik dalam ketrampilan membaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keterampilan membaca?
2. Apa tujuan dari keterampilan membaca?
3. Apa saja permasalah umum dalam membaca?
4. Apa saja jenis-jenis membaca?
5. Apa faktor-faktor yang memepengaruhi kemampuan membaca?
6. Apa saja teknik-teknik membaca?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari keterampilan membaca.
2. Mengetahui apa tujuan dari keterampilan membaca.
3. Mengetahui masalah umum dalam membaca.
4. Mengetahui tentang jenis-jenis membaca.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca.
6. Mengetahui teknik-teknik dalam membaca.
BAB 2
PEMBAHASAN
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan
(informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan
memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah
fikir memahami makna yang terkandung dalam rangkaian simbol-simbol tersebut.
Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar dilaksanakan
sesuai dengan pembedaan atas kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi. Pembelajaran di kelas-
kelas awal disebut pembelajaran membaca permulaan, sedangkan di kelas-kelas tinggi disebut
pembelajaran membaca lanjut. Kemampuan membaca permulaan ditandai oleh kemampuan
melek huruf, yakni kemampuan mengenali lambang-lambang tulis dan dapat membunyikannya
dengan benar. Sementara pada kemampuan membaca lanjut ditandai oleh kemampuan melek
wacana, artinya pembaca bukan hanya sekedar mengenali lambang tulis, bisa
membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik isi/makna bacaan yang
dibaca.
Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa yang harus mereka
kuasai agar dapat mengikuti seluruh kegiatan dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan
cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam
konteks pembelajaran dikelas, peran guru dalam proses membaca antara lain menciptakan
pengalaman yang memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemampuan siswa untuk
memahami teks. Pesan atau makna yang terkandung dalam teks becaan merupakan interaksi
timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis antara pengetahuan dasar yang dimiliki
pembaca dengan kalimat-kalimat, fakta, dan informasi yang tertuang dalam sebuah bacaan.
Informasi yang terdapat dalam bacaan merupakan informasi yang kasat mata atau dapat disebut
dengan sumber informasi visual.
2
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi
kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan
pengetahuan. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Dikatakan reseptif karena membaca merupakan suatu kegiatan berbahasa yang bertujuan
memperoleh atau memahami informasi dari bahan bacaan. Oleh karenanya membaca memiliki
peran penting dalam pengembangan pengetahuan karena sebagian besar pengetahuan diperoleh
melalui membaca (Iskandarwassid dan Sunendar, 2015: 245).
Sejalan dengan pendapat di atas, Mikulecky (2007) menyatakan bahwa membaca adalah
kegiatan yang kompleks yang melibatkan banyak jenis keterampilan. Kemampuan seorang
pembaca dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca sebagian besar bergantung pada
kemampuan pembaca menerapkan keterampilan itu dalam membaca.
Menurut Anderson terdapat 7 tujuan membaca. tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
3
1. Memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
2. Memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3. Mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or
organization).
4. Membaca bertujuan untuk menyimpulkan isi yang terkandung dalam bacaan (reading
for inference).
5. Mengelompokkan atau mengklasifikasikan jenis bacaan (reading to classify).
6. Menilai atau mengevaluasi isi wacana atau bacaan (reading to evaluate).
7. Membandingkan atau mempertentangkan isi bacaan dengan kehidupan nyata (reading
to compare or contrast).
Selain tujuan di atas, ada tujuan membaca lainnya, yaitu :
Teknik membaca yang dipergunakan masih belum tepat karena anak membaca dengan
vokalisasi yaitu membaca dengan bersuara. Selain bersuara ada juga yang mengangguk-
anggukan kepalanya serta menggerakkan anggota tubuh yang lain. Faktor inilah yang
menyebabkan hasil pemahaman anak masih rendah.
4
Sikap anak yang tidak dapat tenang saat membaca menunjukkan bahwa anak kurang
berkonsentrasi dalam membaca. Perhatian anak tidak terfokus pada bacaan yang tengah ia
baca sehingga anak tidak memahami dengan jelas isi bacaan yang ia baca.
Keterkaitan guru dalam hal membaca dapat mempengaruhi cara mengajar siswa dalam
membaca. Selain itu apresiasi guru terhadap kerajinan siswa dalam membaca juga balum
maksimal yaitu guru jarang memberikan penghargaan untuk siswa yang rajin membaca.
Anak yang tidak memiliki buku masing-masing terutama buku teks sehingga beberapa
anak harus bergabung dengan yang lain saat membaca. Perpustakaan yang seharusnya
menjadi fasilitas untuk anak juga kurang memenuhi dalam menyediakan jumlah buku.
Buku yang terdapat di perpustakaan juga kurang di bandingkan dengan jumlah siswa. Ada
beberapa buku yang kurang sesuai dengan usia anak. Serta keragaman buku juga kurang.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menjadikan anak malas membaca karena anak
harus bergabung dengan teman lainnya dalam membaca.
Letak sekolah yang berada di tepi jalan raya membuat sekolah menjadi ramai karena
lalu lalang kendaraan. Aspek permasalahan yang dialami yaitu:
D. Jenis-Jenis Membaca
1. Membaca Nyaring
Membaca nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit dan kompleks.
Dikatakan rumit dan kompleks karena di dalam membaca nyaring diperlukan pemahaman
5
terhadap aksara di atas halam kertas serta memproduksi suara yang tepat dan bermakna.
Perlu diingat bahwa membaca nyaring pada hakikatnya merupakan masalah lisan.
Seorang pembaca nyaring yang baik selalu ingin menyampaikan sesuatu/informasi yang
penting berupa informasi baru, suatu pengalaman berharga, uraian yang jelas, karakter yang
menarik, sekelumit humor yang segar, atau sebait puisi kepada pendengarnya. Agar dapat
membaca nyaring dengan baik pembaca juga dituntut menguasai keterampilan-
keterampilan persepsi sehingga dapat memahami kata-kata dengan cepat dan tepat.
1) Memeriksa, meneliti indeks, dan daftar kata yang terdapat dalam buku.
2) Melihat, memeriksa, dan meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku.
3) Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku.
Disebut juga dengan sebutan membaca skimming. Membaca sekilas atau skimming
adalah jenis membaca yang membuat mata kita bergerak cepat melihat, memperhatikan
bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi. Ada tiga tujuan utama
dalam membaca sekilas/skimming yaitu:
6
b) Membaca Intensif
Membaca intensif pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk
memahami secara mendalam isi atau informasi dalam bacaan. Tujuan utama membaca
intensif terletak pada keberhasilan pembaca dalam memahami secara utuh argumen-
argumen yang logis, urutan atau struktur teks, pola-pola simbol, nada tambahan yang
bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan tujuan penulis, serta sarana linguistik
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis ini berhubungan dengan kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan
jenis kelamin. Faktor fisiologis dapat berpengaruh dalam kemampuan membaca anak.
Gangguan fungsi pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan dapat
menghambat kemampuan anak belajar membaca. Meskipun tidak memiliki gangguan pada
alat penglihatannya, beberapa anak mengalami kesulitan dalam belajar membaca. Hal
tersebut dapat dikarenakan belum berkembangnya kemampuan dalam membedakan
simbol, huruf, angka, dan kata, misalnya membedakan b, d, q dan p. Selain gangguan
kesehatan yang menetap, kelelahan fisik juga tidak menguntungkan bagi anak untuk
belajar, khususnya belajar membaca.
2. Faktor Intelektual
Faktor intelektual juga mempengaruhi kemampuan membaca anak. Faktor intelektual
meliputi kemampuan global individu untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir
rasional, dan merespon lingkungan secara efektif. Walaupun faktor intelektual
berpengaruh, intelegensi anak sepenuhnya tidak mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak
dalam membaca permulaan.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca anak. Faktor
lingkungan tersebut yaitu :
7
Lingkungan dapat membentuk sikap, pribadi, nilai, dan kemampuan bahasa anak.
Anak yang tinggal dalam keluarga yang harmonis dan penuh cinta kasih, orang tua yang
selalu menemani dan membimbing anaknya dalam belajar tidak akan menemukan
kesulitan yang berarti dalam belajar membaca.
4. Faktor Psikologis
Faktor yang juga dapat mempengaruhi kemampuan membaca anak yaitu faktor
psikologis. Faktor psikologis ini mencakup motivasi, minat, dan kematangan sosial, emosi,
dan kepercayaan diri.
a) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor kunci dalam belajar membaca. Tindakan
membaca berasal dari kognitif. Ahli psikologi pendidikan seperti Bloom dan Piaget
mengemukakan bahwa interpretasi, pemahaman, dan asimilasi adalah dimensi hierarkis
kognitif. Namun aspek kognisi tersebut berasal dari aspek afektif seperti percaya diri,
minat, pengontrolan perasaan negatif, serta tertunda-tunda dan kemauan untuk
mengambil resiko.
b) Minat
Minat merupakan rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Indikator minat belajar antara lain :
a) Stabilitas emosi
8
b) Kepercayaan diri
c) kemampuan berpartisipasi dalam kelompok
Seorang anak harus dapat mengontrol emosinya pada tingkat tertentu. Anak yang sulit
untuk mengontrol emosinya akan mendapatkan kesulitan dalam belajar membaca. Sebaliknya
dengan anak yang dapat mengontrol emosinya, akan lebih mudah fokus pada teks bacaan
sehingga tidak sulit dalam belajar.
Percaya diri sangat penting untuk anak-anak. Anak yang kurang percaya diri akan
kesulitan untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya walaupun tugas tersebut sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Mereka sangat menyukai orang lain sehingga mereka akan
kesulitan untuk mengikuti kegiatan mandiri dan selalu meminta untuk diperhatikan oleh guru.
1. Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang,
dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari lingkungannya.
Lingkungan yang baik dipengaruhi oleh orang-orang yang akan memberikan dorongan
positif disetiap aspek kehidupannya.
2. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi sangat memberikan dampak positif bagi berbagai kalangan,
terutama kalangan akademisi dan pelajar. Teknologi tentunya juga memberikan dampak
negatif bagi sipengguna teknologi tersebut, salah satunya adalah dengan adanya teknologi,
buku yang biasanya dibaca dengan jumlah eksemplar yang tebal tak terlihat lagi, karena
sudah dikemas dalam bentuk ebook dalam aplikasi gadged, sehingga minat untuk membaca
buku dalam bentuk eksemplar sudah menurun dan pengguna teknologi lebih sering
membuka gadged dari pada membuka buku. Banyaknya fitur-fitur yang terdapat dalam
sebuah gadged secara otomatis tidak akan membuat sipembaca fokus. Bagaimanapun
tampilan dan keutamaan yang ditonjolkan oleh ebook, membaca buku dengan eksemplar
tidak akan pernah tergantikan.
3. Copy Paste
Salah satu budaya yang sering terjadi dikalangan pelajar adalah copy paste. Copy paste
sering terjadi apabila pelajar ataupun kalangan pengguna teknologi lainnya menggunakan
komputer ataupun internet untuk mencari tugas, artikel, berita ataupun informasi yang
dibutuhkan. Budaya copy paste sangat berpengaruh terhadap minat baca, karena dengan
9
copy paste para pengguna teknologi merasa mudah dan diuntungkan, sehingga membaca
tidak lagi dihiraukan.
5. Kurangnya Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, ajakan dan ketertarikan seseorang akan sesuatu.
Motivasi membaca sangat dibutuhkan untuk memdorong seseorang gemar dalam
membaca. Jika seseorang sudah mengetahui dan memahami manfaat dari membaca, maka
seseorang akan menyadari betapa pentingnya membaca dan ketertarikannya akan semakin
tinggi untuk membaca.
Faktor-faktor tersebut akan menjadi pengaruh besar seseorang dalam membaca. Untuk
meningkatkan minat baca seseorang maka hendaknya kita bangun lingkungan yang positif
dengan ajakan dan dorongan baca yang tinggi, memanfaatkan teknologi dengan positif,
menghilangkan budaya copy paste, memberikan sarana yang memadai bagi pembaca, dan
memberikan motivasi kepada anak maupun lingkungan kita agar melahirkan generasi yang
gemar membaca.
1. Skimming
Skimming disebut juga sebagai teknik membaca layap, merupakan sebuah cara
membaca dengan mengambil intisari dari bahan bacaan untuk mempermudah mengetahui
isi buku secara cepat. Meskipun membaca dengan cepat, akan tetapi, Anda tetap perlu
membacanya secara runut mulai dari daftar isi, hingga akhir halaman yang memiliki
kesimpulan.
2. Scanning
10
Scanning merupakan teknik membaca tatap atau membaca memindai. Tujuan membaca
dengan menggunakan teknik ini yaitu untuk mendapatkan fakta ataupun informasi
tertentu. Tekniknya yakni dengan membaca secara meloncat-loncat dari bagian satu ke
bagian lainnya. Hal yang ditekankan pada teknik scanning yaitu meskipun dituntut
membaca cepat, namun juga perlu mencari poin-poin penting dalam bahan bacaan
tersebut.
3. Selecting
Selecting merupakan teknik baca-pilih, yang mana teknik ini digunakan berdasarkan
dengan kebutuhan membaca Anda. Teknik ini umumnya dilakukan sebelum melakukan
aktivitas membaca, contohnya ketika membaca judul berita di koran. Umumnya, selecting
digunakan oleh seseorang yang ingin menemukan literatur atau referensi untuk
mengembangkan tulisannya. Sehingga, tulisan yang diciptakan akan lebih berbobot dan
informatif.
4. Skipping
Skipping merupakan teknik baca yang melompati atau mengabaikan bagian yang dirasa
tidak diperlukan. Jika telah mengerti isi dari bagian tertentu dalam bacaan, maka
melewatinya tidak menjadi masalah.
11
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan
(informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif. Dikatakan reseptif karena membaca merupakan suatu kegiatan berbahasa yang
bertujuan memperoleh atau memahami informasi dari bahan bacaan. Membaca sendiri dibagi
menjadi dua yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati. Dalam membaca kita dapat
menggunakan bebarapa teknik membaca, seperti skimming, scanning, selecting, dan skipping.
Pemilihan teknik yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi apa yang ingin kita
peroleh dari bahan bacaan tersebut.
B. Saran
Dengan demikian, dalam suatu keterampilan membaca terdapat bagian pendukung yang
sangat penting. Sehingga seseorang dalam membaca diperlukan pedoman-pedoman serta
pemahaman mengenai jenis dan faktor dalam keterampilan membaca. Membaca tidak hanya
suatu hal yang asal-asalan dan otodidak, membaca haruslah mampu menerapkan suatu
keterampilan membaca dengan tepat menelaah apa isi dan pesan yang disampaikan dalam suatu
bacaan tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lamb & Arnold. (1976). Pengaruh Keterampilan Membaca. Jakarta Timur : Pustaka Sinar
Harapan.
13