Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teori Membaca secara umum

MATA KULIAH : MEMBACA KOMPREHENSIF

DOSEN PENGAMPU : Mesterianti Hartati , M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Agustina Cyndi 311910009

Andini 311910016

Annisa citra Safitri 311910022

Amelia Khairunnisa 311910015

Selvi Fatina 311910005

Sri Lestari 311910004

KELAS A (PAGI)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP-PGRI)

PONTIANAK

2020
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT . Karena atas rahmat dan nikmat
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “teori membaca secara umum".
Makalah ini kami susun untuk memperoleh nilai tugas kelompok semester III pada mata
kuliah“MEMBACA KOMPREHENSIF ”. Shalawat serta salam saya ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada manusia untuk membimbing
umatnya ke jalan yang diridhoi Allah SWT. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah
yang berhubungan dengan judul makalah. Kami berharap semoga isi makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih
belum sempurna, masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan dikarenakan kurang
luasnya wawasan kami , oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran ataupun
sanggahan yang sifatnya membangun demi Kesempurnaan makalah ini.

Pontianak , 28 September 2020


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………............................................ ii

Daftar isi……………………………………………….................................. iii

BAB I Pendahuluan……………….........................................……………….1

A. Latar BelakangMasalah……………............................................………...1

B. Perumusan Masalah……………………….............................................…2

C. Tujuan …..…………..............................................……..……...................2

BAB II Pembahasan…………………….......................................……….….3

A.Pengertian Membaca..........................................………………….............3

B.Pengertian Keterampilan..............................................................................8

C. Membaca adalah suatu keterampilan berbahasa.........................................9

BAB III Penutup.............................................................................................11

A.Kesimpulan.................................................................................................11

Daftar Pustaka …………………………………....…...............................…12


BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Budaya membaca belum menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal ini terlihat dari
minimnya kebiasaan masyarakat dalam membaca, indikasi yang paling sederhana adalah dalam
membaca surat kabar. Mereka lebih meminati budaya menonton melalui media televisi.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya
sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan
metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol
tulisan(huruf) ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir membaca mencakup
aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman
kreatif.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis.
Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat
dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Membaca juga merupakan proses pengembangan keterampilan, nilai dari keterampilan
memahami kata-kata, kalimat- kalimat, paragraf-paragraf alam bacaan sampai dengan
memahami secara kritis dan evaluative keseluruhan isi bacaan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah
seseorang yang mampu mengenal simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus dalam
membantu mengingat dan memahami pesan apa yang dibaca atau yang tertulis serta memahami
arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
B.Perumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud dengan membaca?
2. Apa saja tujuan membaca?
3. Aspek-aspek membaca?
4. Pendekatan dalam membaca ?
5. Apa yang dimaksud dengan keterampilan ?
6. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa ?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan yang dicapai dalam penelitian sebagai
berikut.
1. Untuk menjelaskan pengertian membaca.
2. Untuk mendeskripsikan tujuan membaca.
3. Untuk mendeskripsikan aspek-aspek membaca.
4. Untuk menjelaskan pengertian keterampilan.
5. Untuk mengetahui membaca suatu keterampilan berbahasa.
BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Membaca
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Anderson,bahwa membaca ialah suatu proses untuk
memahami yang tersirat dalam tersirat,melihat pemikiran yang terkandung didalam kata-kata
yang tertulis,lain hal nya tarigan yang mendefinisikan membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,yang hendak disampaikan
melalui media kata-kata atau bahasa tertulis.
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung di dalam bahan tulis. Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata- kata atau bahan tulis. Gilet dan Temple menyatakan bahwa
membaca adalah kegiatan visual, berupa
serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris- baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata
dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman
terhadap bacaan.

Membaca juga merupakan proses pengembangan keterampilan,


nilai dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat- kalimat, paragraf-paragraf alam bacaan
sampai dengan memahami secara kritis dan evaluative keseluruhan isi bacaan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah
seseorang yang mampu mengenal simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus dalam
membantu mengingat dan memahami pesan apa yang dibaca atau yang tertulis serta memahami
arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.

1.Pengertian Membaca Menurut Para Ahli


a. Tilaar (1999:382), bahwa membaca sesungguhnya adalah fondasi dari proses belajar.
Masyarakat yang gemar membaca (reading society) akan melahirkan masyarakat belajar
(learning society), karena membangun perilaku dan budaya membaca adalah kunci untuk
membangun masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society) yang berbasis pada
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
b.Farr (1984:5) mengemukakan, “Reading is Heart of Education” yang artinya membaca
merupakan jantung pendidikan. Dalam hal ini, orang yang sering membaca, pendidikanya akan
maju dan ia akan memiliki wawasan luas. Tentu saja hasil membacanya itu akan menjadi skema
baginya. Skema ini adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seseorang. Jadi, semakin
sering seorang membaca, maka semakin besarlah peluang mendapatkan skema dan berarti maju
pulalah pendidikanya. Hal inilah yang melatarbelakangi banyak orang yang mengatakan bahwa
membaca sama dengan membuka jendela dunia. Dengan membaca kita dapat mengetahui seisi
dunia dan pola berpikir kita pun akan berkembang.

c.Andeson (1972:209-210) menjelaskan, bahwa membaca adalah suatu proses penyadian


kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process). Istilah penyandian kembali
(recording) digunakan untuk mengantikan istilah membaca (reading) karena mula-mula lambang
tertulis diubah menjadi bunyi, baru kemudian sandi itu dibaca, sedangkan pembacaan sandi
(decoding process) merupakan suatu penafsiran atau interprestasi terhadap ujaran dalam bentuk
tulisan. Jadi, membaca itu merupakan proses membaca sandi berupa tulisan yang harus
diinterpestasikan maksudnya sehingga apa yang diinginkan oleh penulisnya dapat dipahami
dengan baik.

d.Menurut Harjasujana dan Mulyati (1997:5-25), membaca merupakan perkembangan


ketrampilan yang bermula dari kata dan berlanjut kepada mmebaca kritis.

e.Damaianti (dalam Harras,dkk., 2003:3) mengemukakan bahwa membaca merupakan hasil


interaksi antara persepsi terhadap lambang-lambang yang mewujudkan bahasa melalui
keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan pengetahuanya tentang alam sekitar.

f.Rusnyana (1984:190) mengartikan membaca sebagai suatu kegiatan memahami pola-poladalam


penampilanya secara tertulis untuk memperoleh informasi darinya.
g.Sejalan dnegan beberapa pendapat di atas, Klein,dkk. (dalam Rahim, 2005:3) mengemukakan
bahwa membaca mencakup: pertama, membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah
informasi dari teks atau pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang
utama dalam membantuk makna. Kedua, membaca adlah strategis. Pembaca yang afektif
menggunakan berbagai strategi, membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka
mengontruk makna ketika membaca. Ketiga, membaca interaktif. Keterlibatan pembaca dengan
teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca suatu yang bermanfaat, akan
menemukan beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah
dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. Dari uraian diatas dapat
dikatakan bahwa mambaca merupakan proses memahami kata dan memadukan arti kata dalam
kalimat dan struktur bacaan, sehingga pembaca mampu memahami isi teks yang dibacanya dan
pada akhirnya dapat merangkum isi bacaan tersebut dengan menggunakan bahsa sendiri.

h.Menuruit Tarigan (2008), membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakanoleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendk disampiakn oleh penulis media kata-kata/bahasa
itu. Dalam hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam tulisan.
Tarigan menambahkan membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk memahami
yang tersirat dalam yang tersirat,melihat pikiran yang terkandung didalam kata-kata yang
tertulis.Sedangkan menurut Finochiaro dan Bonomo mengatakan bahwa membaca adalah
memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis.Berdasarkan
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh memahami pesan tertulis yang menggunakan
bahasa tertentu yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca nya. Setelah memahami
pengertian membaca tersebut,kita perlu memahami mengenai faktor,tujuan dan maksud
seseorang dalam membaca.

Henry Guntur Tarigan menyebutkan tiga komponen dalam keterampilan membaca, yaitu:
1. Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal.
3. Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.
Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca adalah
suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-
kadang dengan orang lain yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada
lambang-lambang tertulis.

2.Faktor-faktor membaca
Membaca merupakan salah satu proses kejiwaan yang sangat rumit yang berlangsung pada diri
pembaca.Menurut Silitonga keberhasilan pengajaran membaca dalam tugas binanya ditentukan
oleh beberapa faktor termasuk yang dominan dalam hal ini ialah:
a).Faktor dari dalam diri siswa sendiri,seperti minat, perhatian, kematangan jiwa, dan sikap
sosial.
b).Faktor dari luar siswa,seperti lingkungan sekitarnya, situasi, kondisi sosial, ekonomi keluarga,
kondisi sekolah, kondisi program pengajaran membaca.
Menurut penjelasan tersebut,maka dapat diuraikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
membaca siswa dapat dipengaruhi dari dua faktor,yaitu faktor dari dalam siswa dan faktor dari
luar siswa.Yang dimaksud faktor dari dalam diri siswa adalah faktor yang muncul atas inisiatif
siswa tersebut. Semakin tinggi ini inisiatif siswa untuk membaca, maka semakin tinggi pula
keinginan untuk membaca,dan sebaliknya semakin rendah inisiatif siswa untuk membaca,maka
semakin rendah pula keinginan siswa untuk membaca.Selain inisiatif juga terdapat berbagai
macam yang mempengaruhi keinginan siswa untuk membaca,diantaranya minat, perhatian,
kematangan jiwa dan sikap sosial.
Sedangkan faktor dari luar adalah faktor yang muncul atas kejadian-kejadian atau rangsangan-
ransangan dari lingkungan sekitarnya diantaranya,lingkungan sekolah,lingkungan rumah dan
lingkungan masyarakat.Selain itu terdapat pula kondisi sosial, ekonomi keluarga, kondisi sekolah
dan kondisi program pengajaran membaca.Kedua faktor diatas perlu dikembangkan dengan
sebaik-baiknya untuk dimanfaatkandengan tepat untuk mengembangkan atau meningkatkan
mutu kemampuan membaca siswa.

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan. (Hodgson 1960:43-44).
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a
recording and decoding prosess), melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan
sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa
lisan (oral language meaning). (Anderson 1972: 209-210).
Secara singkat dapat dikatakan bahwa reading adalah bringing meaning to and getting meaning
from printed or written material. Memetik serta memhami arti atau makna yang terkandung di
dalam bahan tertulis (Finochiaro and bonomo 1973: 119).
3. Tujuan Membaca Arti (meaning) berhubungan dengan maksud dan tujuan antara lain:
a. Membaca atau menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh
para tokoh, atau perincian fakta-fakta.
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
c. Membaca untuk menjadi organisasi cerita (reading for sequence or organization).
d. Membaca untuk menyimpulkan membaca inferensi (reading for inference).
e. Membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
f. Membaca untuk mengevaluasi (reading to evaluate).
g. Membaca untuk memperbandingkan dan mempertentangkan (reading to compare or contrast).
(Anderson 1972 :214).

Keterampilan membaca
4. Aspek-aspek membaca ada 2 yaitu
•keterampilan yang bersifat mekanis dan pemahaman.
•Mengembangkan ketrampilan membaca yang harus dilakukan oleh guru untuk membantu
pelajar.

5.Pendekatan Dalam Membaca


Pendekatan yang diterapkan dalam studi membaca untuk menghasilkan teori membaca berkisar
pada tiga macam pendekatan, yaitu :
- Pendekatan Konseptual
Meliputi bermacam-macam metodologi pendekatan kesemuanya berangkat dari suatu konsepsi
tentang membaca dan berkesudahan dengan suatu model tertentu tentang proses membaca.
- Pendekatan Empirikal
Mencakup bermacam-macam pendekatan yang bertolak dari pengalaman serta penghayatan
proses membaca, baik dari penyusunan teori itu sendiri maupun dari orang-orang lain yang
dijadikan subjek penelitian.

- Pendekatan Eksperimental
Meliputi berbagai macam pendekatan yang kesemuanya berangkat dari suatu eksperimen tertentu
yang ditujukan terhadap seperangkat perilaku membaca yang dapat diamati, dikaji, dan
kemudian dianalisis untuk disimpulkan menjadi suatu teori membaca tertentu.

B.Pengertian keterampilan
Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku
yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil
tertentu. Menurut KBBI, keterampilan adalah kecakapan orang untuk memahami bahasa dalam
menulis, membaca, menyimak, atau berbicara. Menurut Nadler dalam Shvoong Business
Management pengertian keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat
diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
Selanjutnya menurut Dunnette keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk
melaksankan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan
pengalaman yang didapat.
Keterampilan membaca dibedakan menjadi beberapa klarifikasi yaitu :
Membaca pemahaman ialah kegiatan membaca yang dimaksudkan untuk memahai makna yang
terkandung dalam satu teks.
Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang
digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan singkat dan cepat. Broughton
menyebutkan yang termasuk dalam membaca ekstensif adalah membaca survey, membaca
sekilas, dan membaca dangkal.
Membaca cepat ialah proses membaca untuk memahami isi-isi bacaan dengan cepat.Membaca
cepat memberi kesempatan untuk membaca secara lebih luas, bagian-bagian bacaan yang sudah
sangat dikenal atau dipahami dihiraukan saja. Perhatian dapat difokuskan pada bagian bagian
yang baru atau bagian-bagian yang belum dikuasai. Dengan membaca cepat dapat diperoleh
pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya dalam waktu yag singkat.
Sebagai suatu keteramplan berbahasa, membaca merupakan suatu hal yang harus dipenuhi
oleh semua anggota komunitas yang membuka diri dalam cakrawala pemikiran positif,
referensial, berfikir luas multidimensional, dan kearah depan demi kemajuan kualitas hidup dan
kehidupan manusia.
Keterampilan membaca memengaruhi kebiasaan dan budaya membaca. Orang yang mempunyai
hobi membaca secara reflektif senantiasa meningkatkan kualitas membacanya. Dalam diri
seseorang akan terbina saat membaca yang ada disekitarnya.

C.Membaca adalah suatu dari empat keterampilan berbahasa


membaca mencakup tiga komponen yaitu:
a. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca;
b. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal;
c. Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning (Broughton (et al) 1978 :90).
Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa mencakup empat segi yaitu:
• keterampilan menyimak (listening skills)
• keterampilan berbicara (speaking skills)
• keterampilan membaca (reading skills)
• keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan ini merupakan satu kesatuan atau catur tunggal. Semakin terampil
seseorang berbahasa maka semakin jelas pula jalan pikirannya.
• Hubungan antara berbicara dengan menyimak
Ujaran (speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi). Anak akan belajar
berbicara dari apa yang ia dengar atau yang ia simak. Meningkatkan keterampilan menyimak
berarti meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
• Hubungan antara menyimak dengan berbicara.
Keterampilan menyimak juga menjadi dasar seseorang belajar membaca secara efektif.
Peningkatan keterampilan menyimak juga akan meningkatkan keterampilan membaca. Untuk
memperkaya kosa kata, meningkatkan pemahaman umum, dan memiliki ide-ide, kita perlu
mengasahnya dengan membaca kemudian mendiskusikannya baik sebelum, selama, ataupu
sesudah membaca.

• Hubungan berbicara dengan membaca.


Kemampuan umum bahasa lisan akan mempermudah pemahaman dalam membaca. Kemampuan
umum disini misalnya pengucapan yang jelas (artikulasi), penggunaan kalimat yang tepat,
perbendaharaan kosa katanya ba-nyak, dan mampu menghubungkan suatu peristiwa dalam
urutan yang wajar.
• Hubungan antara ekspresi lisan dan ekspresi tulis.
Ekspresi lisan dan tulis memiliki persamaan. Sebelum dapat menulis anak memiliki
perbendaharaan kata, kosa kata, pola-pola kalimat dari ia belajar berbicara. Komunikasi tulis
cenderung lebih unggul dalam isi, pikiran, struktur kalimat, lebih formal dalam gaya bahasa dan
jauh lebih teratur dalam pengertian ide-ide. Seorang penulis akan memperbaiki tulisannya
sebelum menyelesaikan tulisannya.
Membaca sebagai suatu keterampilan
Dalam keterampilan membaca mencakup tiga komponen , yaitu :
• Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca.
Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk mengnal bentuk yang berupa gambar,
lengkungan, garis, dan sebagainya.
• Korelasi aksara (tanda baca) dengan unsur linguistik yang formal.
• Hubungan lebih lanjut dari keduanya dengan makna.
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung di dalam bahan tulis. Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
oleh penulis melalui media kata- kata atau bahan tulis. Gilet dan Temple menyatakan bahwa
membaca adalah kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti baris- baris
tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan
kelompok kata untuk memperoleh pemahaman terhadap bacaan.
Membaca juga merupakan proses pengembangan keterampilan, nilai dari keterampilan
memahami kata-kata, kalimat- kalimat, paragraf-paragraf alam bacaan sampai dengan
memahami secara kritis dan evaluative keseluruhan isi bacaan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah
seseorang yang mampu mengenal simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus dalam
membantu mengingat dan memahami pesan apa yang dibaca atau yang tertulis serta memahami
arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. keterampilan adalah kapasitas yang
dibutuhkan untuk melaksankan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil
pengalaman yang didapat.
Daftar Pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung:
Angkasa).
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tampubolon. 1990 Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung : Angkasa Bandung
Nurhadi. 2007 . Membaca Cepat dan Efektif Malang : Sinar Baru Algensindo
Abdul Ghofur , Guru Bahasa Indonesia dan wali kelas V MI Roudlotus Salam Mojokerto ,
wawancara pribadi , Mojokerto , (17 Desember 2014)

Anda mungkin juga menyukai