Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP PENDIDIKAN LITERASI


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Multiliterasi

Dosen Pengampu :
Musa’adatul Fatriyah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Azmil Nadia Khoirunnisa’ ( 152210006 )
Devi Putri Lailatul Fadilah ( 152210008 )
Imelda Pradana Putri ( 152210017 )

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
Rahmat dan Ridho-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini, kami diberikan amanat
untuk membahas materi perkuliahan ini. Sholawat serta salam kamipanjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kami semua dari zaman
kebodohan menuju zaman yang terang benerang yakni ajaran islam.
Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu yakni ibu
Musa’adatul Fitriyah, M.Pd.I adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Pembelajaran Multiliterasi”.
Disini kami juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kami tak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kami memohon maaf jika dalam
penulisan makalah ini, masih banyak kesalahan yang kami buat. Kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.

Lamongan, 7 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian Literasi...............................................................................2
B. Tujuan Literasi.....................................................................................3
C. Manfaat Dari Literasi...........................................................................4
D. Jenis-Jenis Literasi...............................................................................5
E. Prinsip-Prinsip Literasi........................................................................7
F. Macam-Macam Literasi.......................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup.
Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dengan
kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat
keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan
membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik. Rendahnya reading
literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif
karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, akibat
lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan
menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa.
Jumlah perpustakaan dan buku-buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan
membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum
dianggap sebagai critical problem. sementara banyak masalah lain yang
dianggap lebih mendesak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri
nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk
menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa.
Sederhananya, setiap anak di sekolah dasar diwajibkan membaca buku-buku
bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam
materi bacaannya sebelum proses pembelajaran di kelas dimulai. Secara luas,
literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan menulis. Hal ini
juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan
pengetahuan, bahasa, dan budaya. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar,
berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan- santun, tak punya sikap tenggang
rasa, tak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita
rakyat misalnya. banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang
begitu luhur.

1
Sekolah Dasar merupakan masa anak-anak pada usia emas (golden age)
sehingga penting untuk menanamkan nilai- nilai budi pekerti luhur. Gerakan
literasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan budi
pekerti luhur. Guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk
belajar, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus
menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa
memotivasi rasa ingin tahu siswa dan. memicu siswa untuk berpikir kritis. Hal
ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan
literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran,
guru juga. harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar, seperti
mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas, karena
kegiatan membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan
siswa untuk kreatif dan berdaya cipta.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan literasi?
2. Apakah tujuan kegiatan dari literasi?
3. Apa manfaat dari literasi?
4. Apa sajakah jenis-jenis literasi?
5. Apa sajakah prinsip-prinsip literasi?
6. Apa saja macam-macam literasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari literasi
2. Mengetahui tujuan kegiatan dari literasi
3. Mengetahui manfaat dari literasi
4. Mengetahui jenis – jenis literasi
5. Mengetahui prinsio-prinsip literasi
6. Mengetahui macam-macam literasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Literasi
Literasi dalam bahasa inggris yaitu literacy, berasal dari bahasa
Latin yaitu litera (huruf) sering diartikan sebagai keaksaraan. Jika dilihat
dari makna huruf ialah literasi berarti kemampuan seseorang untuk
membaca dan menulis. Sering kali, orang yang bisa membaca dan menulis
disebut literat, sedangkan orang yang tidak bisa membaca dan menulis
disebut iliterat atau buta aksara. Kern (2000, hlm. 3) menjelaskan literasi
sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Selain itu literasi juga
memiliki kesamaan arti dengan belajar dan memahami sumber
bacaan.Romdhoni (2013, hlm. 90) menyatakan bahwa literasi merupakan
peristiwa sosial yang melibatkan keterampilan-keterampilan tertentu, yang
diperlukan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam
bentuk tulisan.1
konsep literasi telah diuraikan dalam banyak sumber dengan sudut
pandang masing-masing. Namun, sebagai patokan pemahaman dalam
tulisan ini disadur pengertian literasi dari tulisan Arifian (2016: 234-235)
dengan mempertimbangkan pandangan dari sumber lain seperti tampak
dalam uraian berikut ini. Mula-mula konsep literasi dipahami secara
terbatas sebagai kemampuan memahami simbol-simbol bahasa secara
tertulis (Abidin, 2014: 181). Oleh karena itu, dikatakan bahwa kemampuan
literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis atau kemampuan
mamahami dan menggunakan huruf/aksara. Hal ini senada dengan
pendapat Barton (Nurgiyantoro, 2010: 120) bahwa kemampuan literasi
berarti being able to read and write. Dari pengertian ini tampak bahwa
pada awal mula literasi menjadi garapan ekslusif bidang bahasa. Namun,
pandangan tersebut tidak mutlak benar sebab sesuatu yang berwujud
simbolis melalui tulisan bukan hanya huruf melainkan juga angka. Jika
alasan ini diterima, literasi berarti sesuatu yang berhubungan dengan huruf
1
NUR’SAKINA RA, ‘Kajian Teori36–13 ,)2017( 12.1 ,’‫< ن‬http://digilib.uinsby.ac.id/1534/5/Bab
2.pdf>.

2
dan angka. Dengan demikian kemampuan literasi berarti kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung.2
B. Tujuan Literasi
Dalam kegiatan literasi memiliki dua tujuan yang sering ditemui dalam
lingkup literasi yaitu adanya tujuan umum dan tujuan khusus yang masing-
masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan di dalamnya yaitu sebagai
berikut:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum Literasi adalah menumbuh kembangkan budi pekerti
peserta didik dengan melalui pembudyaan ekosistem literasi
sekolah yang diwujudkan dalam kegiatan Literasi dengan tujuan
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Literasi adalah:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi membaca dan
menulis siswa di sekolah/madrasah
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah/madrasah agar literat
3. Menjadikan sekolah/madrasah sebagai wahana dan taman
belajar yang menyenangkan dan ramah bagi anak-anak agar
warga sekolah/madrasah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran-pembelajaran lainnya
dengan cara menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.
C. Manfaat Literasi
Manfaat literasi untuk siswa di sekolah dasar antara lain:
a) Membangun kemampuan pemahaman: Literasi membantu siswa
dalam mengolah informasi, mengidentifikasi pertanyaan,
memperoleh pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena ilmiah.

2
Florianus Dus Arifian, ‘Sketsa Konsep Literasi Modern Dalam Bidang Bahasa’, Jurnal Pendidikan
Dan Kebudayaan Missio, 10.1 (2018), 27–38 <https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i1.52>.

3
b) Membangun kemampuan komunikasi: Literasi membantu siswa
dalam mengkomunikasikan informasi dengan baik, seperti dalam
konteks pendidikan yang berbasis digital.
c) Membangun kemampuan kritis: Literasi membantu siswa dalam
mengkritiskan informasi dan mengumpulkan data yang terpercaya.
d) Membangun kemampuan praktis: Literasi membantu siswa dalam
menggunakan kemampuan diri dalam berbagai situasi, seperti
dalam konteks pendidikan yang berbasis digital.
e) Literasi merupakan dasar pembelajaran pada masa depan, yang
membantu siswa dalam mengolah informasi, mengkomunikasikan,
dan menggunakan kemampuan diri. Tujuan literasi di sekolah
dasar dapat dikelompokkan menjadi:
f) Mengembangkan pemahaman: Literasi membantu siswa dalam
mengolah informasi, mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena ilmiah.
g) Mengembangkan komunikasi: Literasi membantu siswa dalam
mengkomunikasikan informasi dengan baik, seperti dalam konteks
pendidikan yang berbasis digital.
h) Mengembangkan kritis: Literasi membantu siswa dalam
mengkritiskan informasi dan mengumpulkan data yang terpercaya.
i) Mengembangkan praktis: Literasi membantu siswa dalam
menggunakan kemampuan diri dalam berbagai situasi, seperti
dalam konteks pendidikan yang berbasis digital.
D. Jenis- jenis literasi
Jenis literasi adalah kemampuan yang dibutuhkan dalam berbagai
aspek kehidupan, yang meliputi berbagai macam kemampuan, seperti
membaca, menulis, menghitung, menganalisis, dan mengkomunikasikan
informasi.3
Menurut Setyawan (2018), berikut ini ada beberapa jenis literasi :

3
Ibnu Fiqhan Muslim and Fahmi Salsabila, ‘Gerakan Literasi Di Kalangan Mahasiswa Sebagai
Pengaruh Pembelajaran Daring (Online)’, Research and Development Journal of Education, 7.2
(2021), 424 <https://doi.org/10.30998/rdje.v7i2.10224>.

4
1) Literasi Digital, adalah penguasaan dasar secara teknis tentang
cara menjalankan komputer dengan jaringan internet, dan
disertai dengan memahami dan bisa berpikir kritis serta
melaksanakan penilaian pada media digital serta dapat
merancang suatu konten komunikasi.
2) Literasi Kesehatan, adalah kemampuan untuk mendapatkan,
mengolah dan memahami informasi dasar tentang kesehatan
serta layanan-layanan apapun yang dibutuhkan di dalam
menciptakan keputusan kesehatan yang sesuai dengan ketentusn
yang berlaku.
3) Literasi Visual, merupakan keahlian untuk menafsirkan,
menegosiasikan dan menciptakan arti dari informasi yang
berupa gambar visual. Literasi visual dapat pula kita definisikan
sebagai kemampuan dasar untuk menterjemahkan teks yang
tertulis di interpretasikan menjadi produk desain visual berupa
gambar atau video.
4) Literasi Finansial, yaitu kemampuan di dalam
menyelenggarakan penilaian terhadap informasi serta ketetapan
yang efektif pada penggunaan dan juga penataan keuangan,
dimana kemampuan yang dimaksudkan mencakup berbagai hal
terdapat hubungan dengan bidang keuangan (Vhalery, Leksono,
dan Irvan, 2019; Albertus, Leksono, dan Vhalery, 2020).
5) Literasi Kritikal, merupakan suatu pendekatan instruksional
yang menyarankan untuk mengangkat perspektif secara
responsif terhadap teks, dengan kata lain jenis literasi ini dapat
kita pahami sebagai kemahiran untuk memotivasi para pembaca
agar dapat aktif menganalisis teks serta mengungkapkan pesan
yang menjadikan dasar argumentasi teks.
6) Literasi Data, merupakan kemampuan untuk mendapatkan
keterangan dari data, lebih tepatnya kemampuan untuk
mengartikan kerumitan analisis data.

5
7) Literasi Teknologi, adalah kemampuan seseorang agar dapat
berkarya secara independen ataupun bekerjasama bersama orang
lain dengan penuh tanggung jawab, efektif dan juga tepat
dengan mengaplikasikan instrumen teknologi untuk
mendapatkan, mengelola, selanjutnya mengintegrasikan,
menilai, membuat serta mengkomunikasikan berbagai
informasi.
8) Literasi Informasi, adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang di dalam mengidentifikasi kapankah suatu informasi
dibutuhkan dan keahlian untuk menciptakan serta mengevaluasi,
kemudian memafaatkannya dengan efektif dan dapat
mengkomunikasikan informasi yang dituju dalam bermacam-
macam format yang jelas serta mudah untuk dipahami.
9) Literasi Statistik, merupakan keahlian untuk memahami
statistik. Penafsiran mengenai hal ini memang dibutuhkan oleh
masyarakat agar dapat memahami materi-materi yang
disebarluaskan oleh media
Sedangkan Ferguson berpendapat, literasi terdiri dari beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Literasi Dasar (Basic Literacy), literasi jenis ini bertujuan
memaksimalkan kemampuan untuk berbicara, mendengarkan,
membaca, menghitung, dan menulis. Dalam literasi dasar,
kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca,
menulis, dan menghitung (counting) berhubungan dengan
keahlian analisis untuk menggambarkan sebuah informasi
(drawing), mengkomunikasikan, memperhitungkan
(calculating), serta mempersepsikan informasi (perceiving)
berdasarkan interpretasi dan penentuan kesimpulan pribadi.
2. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), setelah memiliki
keahlian dasar kemudian literasi perpustakaan difungsikan
untuk memaksimalkan Literasi Perpustakaan yang sudah ada.

6
Tujuannya, pemahaman tentang adanya perpustakaan menjadi
salah satu sarana memperoleh informasi.
3. Literasi Media (Media Literacy), merupakan kemampuan untuk
mengenal berbagai macam bentuk media yang berbeda, seperti
media cetak, media elektronik (media televisi, media radio),
media digital atau media internet, serta memahami tujuan
penggunaannya.
4. Literasi Teknologi (Technology Literacy), adalah kemampuan
mencerna kelengkapan yang menirukan teknologi seperti
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), serta
adab dan etika dalam memakai teknologi. Berikutnya, dapat
mengerti teknologi guna mencetak, mengakses internet, dan
mempresentasikan. Dalam praktiknya, juga penafsiran
memanfaatkan komputer (Computer Literacy) yang mencakup
beberapa kegiatan yaitu mematikan dan menghidupkan
komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mempraktikan
program perangkat lunak. Seiring dengan melimpahnya
informasi karena pertumbuhan teknologi pada saat ini,
dibutuhkan cara paham yang baik dalam mengelola informasi
yang diperlukan masyarakat.
5. Literasi Visual (Visual Literacy), merupakan pemahaman
tingkat lanjutan antara literasi teknologi dan literasi media,
yang mengembangkan kemahiran dan kepentingan belajar
menggunakan materi audiovisual dan visual secara kritis serta
bermartabat. Pengertian dari materi visual yang setiap harinya
memenuhi kehidupan kita, baik dalam internet, bentuk tercetak,
maupun di televisi, haruslah terkontrol dengan baik.
Bagaimanapun di dalam materi yang disuguhkan banyak
manipulasi serta hiburan yang harus dipilah berdasarkan moral
dan kepatutan.
E. Prinsip – prinsip Literasi

7
Menurut Kern terdapat tujuh prinsip pendidikan literasi (2000: 16-17)
yaitu sebagai berikut :
1. Literasi melibatkan interpretasi Penulis dan pembaca berpartisipasi
dalam tindakan/peran ganda dalam interprestasi, penulis
menginterpretasi dunia (peristiwa,pengalaman, ide, dan lain-lain)
dan pembaca mengiterpretasikan interpretasi penulis dalam bentuk
konsepsinya sendiri mengenai dunia.
2. Literasi melibatkan kolaborasi Penulis menulis untuk audiens
bahkan jika mereka menulis untuk dirinya sendiri. Keputusan
mereka tentang yang akan dikatakan dan tidak akan dikatakan
didasarkan pada pemahaman mereka tentang audiens. Pembaca
harus memberikan kontribusi berkaitan dengan motivasi,
pengetahuan , dan pengalaman mereka sehingga teks penulis
bermakna
3. Literasi melibatkan konvensi orang-orang membaca dan menulis
tidak universal namun diatur oleh konvensi budaya yang
berkembang dan dimodifikasi untuk tujuan individu
4. Literasi melibatkan pengetahuan kultural. Fungsi membaca dan
menulis, terutama dalam sistem sikap, kepercayaan, kebiasaan,
cita-cita, dan nilai. Pembaca dan penulis mengoperasikan dari luar,
sistem budaya tertentu yang berisiko salah paham ataau
miskomunikasi oleh pengoperasian dari luar sistem budaya
dipahami oleh orang-orang yang berada dalam sistem budaya
tersebut.
5. Literasi melibatkan pemecahan masalah. Karena kata-kata selalu
melekat pada konteks linguistik dan situasi yang melingkupinya,
maka tindak menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
melibatkan upaya membayangkan hubungan-hubungan di antara
kata-kata, frasa-frasa,kalimat-kalimat, unit-unit makna, teksteks,
dan dunia-dunia. Upaya memikirkan, mempertimbangkan ini
merupakan suatu bentuk pemecahan masalah.

8
6. Literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri. Kata-kata selalu
berhubungan dalam linguistik dan konteks situasi, membaca dan
menulis melibatkan bingkai hubungan antarkata, antarunit-unit
makna, dan antarteks dengan katakata konkret atau riil ataau
imajinatif.
7. Literasi melibatkan penggunaan bahasa. Literasi tentang sistem
menulis, bukan hanya pada sistem-sistem bahasa, melainkan juga
berhubungan dengan penggunaan bahasa mensyaratkan
pengetahuan tentang bagaimana bahasa itu digunakan baik dalam
konteks lisan maupun tertulis untuk menciptakan sebuah wacan.4
F. Macam- macam Literasi
Macam-macam literasi yang penting untuk anak SD antara lain:
1) Literasi Baca Tulis: Kemampuan dalam membaca dan menulis,
yang merupakan dasar pembelajaran pada masa depan.
2) Literasi Numerasi: Kemampuan dalam menghitung dan
menganalisis angka dan simbol, yang bertujuan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3) Literasi Sains: Kemampuan dalam memahami dan
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
dan menjelaskan fenomena ilmiah.
4) Literasi Digital: Kemampuan dalam menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (TIC), yang merupakan dasar
pembelajaran di era digital.
5) Literasi Finansial: Kemampuan dalam memahami konsep dan
risiko dalam konteks finansial.
6) Literasi Budaya: Kemampuan dalam memahami dan bersikap
terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
7) Semua literasi ini berkaitan dengan pemahaman dan
kemampuan dalam mengolah informasi, mengkomunikasikan,
dan menggunakan kemampuan diri, yang merupakan dasar
pembelajaran di era digital.

4
I Lisnawati and Y Ertinawati, ‘Literasi Melalui Presentasi’, Metaedukasi, 1.1 (2019), 1–12.

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
literasi merupakan peristiwa sosial yang melibatkan keterampilan-
keterampilan tertentu, yang diperlukan untuk menyampaikan dan
mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan. Dari pengertian ini tampak
bahwa pada awal mula literasi menjadi garapan ekslusif bidang bahasa.
Namun, pandangan tersebut tidak mutlak benar sebab sesuatu yang berwujud
simbolis melalui tulisan bukan hanya huruf melainkan juga angka. Jika alasan
ini diterima, literasi berarti sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan
angka. Dengan demikian kemampuan literasi berarti kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung. Tujuan literasi di sekolah dasar adalah untuk
membangun kemampuan pemahaman, komunikasi, kritis, dan praktis dalam
mengolah informasi, mengkomunikasikan, dan menggunakan kemampuan
diri. Manfaat literasi juga untuk Memperluas wawasan dan pengetahuan,
Membantu berpikir kritis untuk membantu dalam mengambil keputusan,
Membuat otak bekerja lebih optimal, Mengasah kemampuan dalam
menangkap dan memahami informasi dari bacaan.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifian, Florianus Dus, ‘Sketsa Konsep Literasi Modern Dalam Bidang Bahasa’,
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 10.1 (2018), 27–38
<https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i1.52>
Lisnawati, I, and Y Ertinawati, ‘Literasi Melalui Presentasi’, Metaedukasi, 1.1
(2019), 1–12
Muslim, Ibnu Fiqhan, and Fahmi Salsabila, ‘Gerakan Literasi Di Kalangan
Mahasiswa Sebagai Pengaruh Pembelajaran Daring (Online)’, Research and
Development Journal of Education, 7.2 (2021), 424
<https://doi.org/10.30998/rdje.v7i2.10224>
RA, NUR’SAKINA, ‘Kajian Teori36–13 ,)2017( 12.1 ,’‫ن‬
<http://digilib.uinsby.ac.id/1534/5/Bab 2.pdf>
Arifian, Florianus Dus, ‘Sketsa Konsep Literasi Modern Dalam Bidang Bahasa’,
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 10.1 (2018), 27–38
<https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i1.52>
Lisnawati, I, and Y Ertinawati, ‘Literasi Melalui Presentasi’, Metaedukasi, 1.1
(2019), 1–12
Muslim, Ibnu Fiqhan, and Fahmi Salsabila, ‘Gerakan Literasi Di Kalangan
Mahasiswa Sebagai Pengaruh Pembelajaran Daring (Online)’, Research and
Development Journal of Education, 7.2 (2021), 424
<https://doi.org/10.30998/rdje.v7i2.10224>
RA, NUR’SAKINA, ‘Kajian Teori36–13 ,)2017( 12.1 ,’‫ن‬
<http://digilib.uinsby.ac.id/1534/5/Bab 2.pdf>

12

Anda mungkin juga menyukai