Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH:
04 Norhidayah 1810125120028
14 M. Syarif Akbar Arridho 1810125210049
26 Melinda Fitria 1810125220054
30 Tasya Kamina 1810125220058
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Keterampilan Membaca Pada Kelas Tinggi (VI) di SD”.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga dari
makalah ini, kita dapat menambah pengetahan dan bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II ISI
A. Pengertian Membaca...............................................................................3
B. Tujuan Dan Fungsi Membaca Untuk Siswa SD.....................................4
C. Teknik-Teknik Membaca Untuk Siswa SD............................................5
D. Keterampilan Membaca Yang Diinginkan Di Kelas Vi (6) SD..............6
E. Contoh Teks Bacaan Untuk Kelas Vi (6) SD..........................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................29
B. Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dapat membaca secara intensif agar dapat menemukan ide pokok atau
permasalahan suatu kalimat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca?
2. Apa saja tujuan dan fungsi membaca?
3. Apa saja teknik-teknik membaca untuk siswa SD?
4. Bagaimana keterampilan yang di inginkan di kelas VI?
5. Apa saja contoh teks bacaan untuk kelas VI ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian membaca.
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari membaca.
3. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan untuk membaca siswa
SD.
4. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan yang di inginkan di kelas VI.
5. Untuk mengetahui contoh-contoh teks bacaan untuk siswa kelas VI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MEMBACA
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis (Hodgson dalam Tarigan 1979:7).
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas
visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan Mountain
dalam Rahim 2008:2). Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa
yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
Secara linguistik, membaca merupakan proses pembacaan sandi (decoding
process). Artinya dalam kegiatan membaca ada upaya untuk menghubungkan
kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language
meaning). Dengan kata lain Anderson dalam Tarigan (1979:7) mengatakan
bahwa kegiatan membaca merupakan kegiatan mengubah tulisan/ cetakan
menjadi bunyi-bunyi yang bermakna.
Senada dengan pernyataan di atas, beberapa penulis beranggapan bahwa
‘membaca’ adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis
tersebut melalui fonik menjadi membaca lisan (oral reading) (Tarigan
1979:8). Dalam kegiatan membaca ternyata tidak cukup hanya dengan
memahami apa yang tertuang dalam tulisan saja, sehingga membaca dapat
juga dianggap sebagai suatu proses memahami sesuatu yang tersirat dalam
yang tersurat (tulisan). Artinya memahami pikiran yang terkandung dalam
kata-kata yang tertulis. Hubungan antara makna yang ingin disampaikan
penulis dan interpretasi pembaca sangat menentukan ketepatan pembaca.
Makna akan berubah berdasarkan pengalaman yang dipakai untuk
menginterpretasikan kata-kata atau kalimat yang dibaca (Anderson dalam
Tarigan 1979:8).
3
Jadi, membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan
didahului oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan
memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan
atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut
pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu
kesatuan dalam pandangan sekilas.
B. TUJUAN MEMBACA
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi
dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan
terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca
sebagai suatu ketrampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda
baca, mengenali hubungan antara aksara dan tanda baca dengan unsur
linguistik yang formal, serta mengenali hubungan antara bentuk dengan
makna atau meaning (Broughton et al dalam Sue 2004:15). Dengan demikian,
kegiatan membaca tidak hanya berhenti pada pengenalan bentuk, melainkan
harus sampai pada tahap pengenalan makna dari bentuk-bentuk yang dibaca.
Makna atau arti bacaan berhubungan erat dengan maksud, tujuan atau
keintensifan dalam membaca (Tarigan 1979:9).
Anderson dalam Tarigan (1979:9-10) mengemukakan beberapa tujuan
membaca antara lain:
Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for details or facts). Membaca tersebut bertujuan untuk
menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan telah dilakukan oleh
sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang
tokoh.
Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
Membaca untuk mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk
menemukan ide pokok bacaan dengan membaca halamn demi halaman.
Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequenceor organization). Membaca tersebut bertujuan
4
untuk mengetahui bagian-bagian cerita dan hubungan antar bagian-
bagian cerita.
Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for
inference). Pembaca diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan
penulis.
Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for
classify). Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang
tidak wajar mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). Jenis
membaca tersebut bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan
ukuran-ukuran tertentu. Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan
membandingkan dan mengujinya kembali.
Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to
compare or contrast). Tujuan membaca tersebut adalah untuk
menemukan bagaimana cara, perbedaan atau persamaan dua hal atau
lebih.
FUNGSI MEMBACA
Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas,
membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-
karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll.
Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk
berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata.
Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.
Fungsi Praktis
5
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis
dalam kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele,
resep membuat minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan,
memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan.
Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai
informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan
tamasya yang mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-
novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala
dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan
membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain
mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan
berita, karya sastra, pengumuman, dll.
Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-
rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat
kabar, dll.
C. TEKNIK-TENIK MEMBACA UNTUK SISWA SD
1. Membaca Cepat
a.Pengertian Membaca Cepat
6
dengan memenuhi tujuan membaca dan keutuhan bahan bacaannya.
Sedangkan menurut Soedarso dalam speed reading (gramedia cetakan
II,2004) membaca cepat ialah semacam latihan untuk mengolah secara
cepat proses penerimaan informasi.
7
diperkenalkan sejak kita berada di kelas II sekolah dasar, tapi secara
intensif diberikan pada saat kelas III dengan tujuan membaca dalam hati
ialah melatih kemampuan dalam memahami isi wacana /bacaan.
8
Menurut Abidin (2014), Pembelajaran membaca yang dilakukan di
sekolah harus diarahkan agar mencapai beberapa tujuan utama pembelajaran
membaca. Tiga tujuan utama pembelajaran membaca di sekolah adalah:
a. Memungkinkan siswa agar mampu menikmati kegiatan membaca.
b. Mampu membaca dalam hati dalam kecepatan bacaan yang flexible
c. Serta memperoleh tingkat pemahaman yang cukup atas isi bacaan.
9
mengalami lebih dari 5 kesalahan, maka dapat disimpulkan bahwa buku
tersebut belum sesuai dengan kemampuannya, langkah selanjutnya guru
akan membantu anak untuk menemukan buku mana yang sesuai dengan
kemampuannya, begitu pula sebaliknya jika dalam membaca buku, anak
tidak menemukan kesulitan sama sekali, maka guru akan mengarahkan
anak pada buku yang lebih tinggi lagi tingkatannya. Sehingga anak-anak
akan membaca buku sesuai pada tatarannya dan terpacu untuk
meningkatkan kemampaun membaca.
E. Contoh Teks Bacaan Kelas VI SD
1. Menentukan isi bacaan
a. Dalam membuat pertanyaan dari suatu bacaan kata yang umum digunakan
adalah apa (menanyakan benda), siapa (menanyakan orang), mengapa
(menanyakan sebab), dimana (menanyakan waktu), dan bagaimana
(menanyakan cara, hal, keadaan, dan sebagainya).
b. Dalam hal menjawab, suatu pertayaan, pembaca harus menggunakan
kaliamat yang sempurna, singkat, padat, jelas, dan berhubungan dengan isi
atau hal yang ditanyakan.
Berikut adalah contok teks bacaan mengenai informasi.
10
berlangsung di Jalan Mayor Kusmanto, Gladag dan halaman Gedung DHC
45 yang menjadi monumen peninggalan warisan budaya. Sejak pukul 7.00
para penari yang sebagian besar anak-anak sekolah dari lima kecamatan
itu sudah mulai berkumpul dan membentuk semacam barisan di jalan
maupun halaman gedung tua yang kondisinya memprihatinkan itu. Dan
ternyata antusias juga terlihat dari penari. Kalau sebelumnya sudah
dipatok 1.000 orang penari yang hadir, ternyata yang datang ikut menari
sebanyak 1.100 orang penari. Disadur oleh Sri dari Suara Merdeka, Senin,
30 April 2007.
11
Unsur intrinsik
b. Latar
c. Alur
d. Sudut Pandang
12
Cerita dikategorikan menggunakan sudut pandang orang pertama
sentral apabila dalam tokoh sentralnya adalah pengarang yang secara langsung
terlibat di dalam cerita. Dalam mengantarkan tokohnya pengarang menggunakan
kata ganti aku, saya (orang pertama).
Sudut pandang orang ketiga serba tahu, yaitu pengarang berada di luar
cerita dan menjadi pengamat yang tahu segalanya, bahkan berdialog langsung
dengan pembacanya. Di sini seolah-olah pengarang bisa melukiskan ciri fisik dan
perasaan tokoh secara mendalam. Pengarang menggunakan kata ganti ia, dia,
menyebut nama orang (orang ketiga).
e. Gaya bahasa
f. Tema
g. Amanat
13
Semangka Emas
14
emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih
kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan
berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya
melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang
yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis
karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah.
1. Tema : Sosial
2. Tokoh dan watak:Dermawan:Peduli,dermawan,suka menolong, tidak
sombong,tidak rakus. Muzakir: kikir, sombong, suka mengejek,tidak suka
menolong,tidak peduli ,rakus harta. Saudagar : adil. Burung pipit : suka
menolong
3. Alur : maju
4. Latar:1.Tempat : Sambas,Kalimantan Barat
2.Waktu : Siang hari
3.Suasana : Senang,Sedih
15
5. Amanat: Bersikaplah baik kepada siapa pun karena kelak akan mendapatkan
balasan yang baik pula dan sebaliknya janganlah bersikap buruk kepada
siapapun karena balasan yang diterima juga akan berupa balasan buruk.
a. Fungsi laporan
1) memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan, kebijakan,
keputusan atau pemecahan masalah.
2) memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan
kegiatan.
3) merupakan bahan untuk pendokumentasian.
4) merupakan sumber informasi.
b. Tujuan laporan
1) mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah.
2) mengadakan pengawasan dan perbaikan.
3) mengambil suatu keputusan yang lebih efektif.
c. Syarat pembuatan laporan
1) menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan benar.
2) mengemukakan isi laporan dengan lengkap dan sistematis.
3) Didasari oleh fakta yang benar dan meyakinkan
4) Menarik dan enak dibaca
d. Kerangka Laporan
1) Pendahuluan
16
2) Isi laporan
3) Penutup laporan
Berisi kesimpulan
17
oksigen dan serapan air ke dalam tanah pada daerah penyangga, khususnya
wilayah selatan kota Jakarta.
Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam surat kabar atau
majalah. Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana, surat pembaca,
atau dongeng anak. Selain di surat kabar, rubrik juga dimuat di majalah.
Rubrik biasanya berisi usulan, kritik, saran, pertanyaan, kegemaran, dll.
Membaca Rubrik :
18
tersebar dan ter-save dengan manis di HP penggemarnya. Cepat, praktis, dan yang
pasti gratis.
"Soalnya kalau beli CD aslinya mahal. Hi…hi…hi…udah gitu, belum tentu suka
lagu yang lain. Apalagi nyimpen CD repot. Nanti kalau tergores, bagaimana?"
Mungkin itu pembelaan-pembelaan yang muncul di pikiran kita.
Eits…tapi sadar tidak sih kalau sebenarnya tindakan kita itu secara enggak
langsung sudah mendukung pembajakan?
…..
Namun, apa pun alasannya, pembajakan itu sama dengan mencuri. Hal itu
sudah diatur dalam hukum. Jadi, meskipun banyak pembenaran dari diri kita, ada
pelurusan juga dari hukum lo. Intinya ya, kita bisa dikenai sanksi hukum!
19
Unsur-unsur Puisi
a. Tema; makna
a) citraan perasa
Dinginya! Dinginnya!
b) citraan visual
Lihatlah
c) citraan gerak
20
d) citraan pendengaran
b. Rasa
c. Nada
“DOA”
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
21
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Doa” Karya Chairil Anwar
Tema: Ketuhanan
Nada dan Suasana:
22
Agar bisa melakukan amanat tersebut, pembaca bisa merenung (termenung)
seperti yang dicontohkan penyair.
Jenis Drama
Unsur-unsur dalam drama
Unsur dalam drama terdiri atas tokoh, alur, latar, dan tema.
a. Tokoh
23
Tokoh dalam drama digolongkan dalam beberapa jenis.
Berdasarkan peranannya, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan.
Berdasarkan fungsi tampilannya, dikenal tokoh protagonis, antagonis, dan
tritagonis. Berdasarkan pengungkapan wataknya, ada tokoh bulat dan
tokoh datar.
b. Alur
c. Latar
24
DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA
SEPI. TIBA-TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO.
Drama
Hamid : Minto … Minto! Kau masih tidur di siang hari begini? (SUMINI
ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS) Suminto
ada?
Sumini : Ada. Mas … Mas … ini ada Pak Hamid! (MINTO MUNCUL
DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG)
Hamid : Lho aneh …! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel.
Suminto :Dia mau pergi, ada urusan.
Hamid : Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja
sambil rekreasi. Ini kan hari Minggu?
Suminto : Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang tak ada, malas
mau pergi. Diam di rumah, banyak yang nagih utang.
Hamid : Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak.
Sumini : Perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid.
Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan.
(MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN) Saya
pergi dulu, Mas! (MINI PERGI KELUAR)
25
Hamid : Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi
anehnya, engkau selalu kelihatan lesu.
Suminto : Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini
sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya
terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua
puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang
yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid, tapi
makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan istriku,
atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka
yang mengutangkan kepada istriku.
Hamid : Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara
berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya
kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji
yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam
segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat.
Suminto : Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan?
Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid.
Hamid : Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang
begitu. Aku cuma menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar kamu
dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tapi … sudahlah, Minto,
aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket badmintonmu.
Suminto : Sudah tidak ada.
Hamid : Ke mana?
Suminto : Sudah kujual untuk menutup kekurangan.
Berdasarkan petikan naskah drama “Sayang Ada Orang Lain”, kalian dapat
mengidentifikasikan unsur intrinsik yang ada, sebagaimana contoh berikut.
1. Tema
26
Secara umum petikan drama di atas mengandung tema kondisi ekonomi
yang kekurangan. Hal tersebut dapat dilihat dari petikan dialog tokoh
Suminto; Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak
seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma
bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup
dengan utang, meminjam, kalau perlu menjual barang yang layak dijual … (dan
seterusnya).
Amanat atau pelajaran yang dapat diambil dari petikan naskah drama di
atas di antaranya, yaitu seseorang harus bijaksana dalam menyikapi tuntutan
kehidupan berkenaan dengan keadaan ekonomi yang kekurangan.
Amanat atau pesan tersebut dapat disimpulkan dari dialog tokoh, antara
lain: Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu.
Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu
pesimis dengan gajimu yang tidak cukup, tapi dengan gaji yang tidak cukup itu
kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah
tanggamu menjadi kuat.
3. Alur
4. Penokohan
27
dialog; Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa
berbuat senista itu, Pak Hamid.
Hal tersebut dapat dilihat dalam petunjuk lakuan maupun dialog tokoh yang
terdapat dalam teks naskah, di antaranya; Di rumah Suminto yang sempit dan
sederhana. Suasana sepi … dan dialog: … Ini kan hari Minggu? (dan
seterusnya).
28
Penjelasan lokasi Kantor Dinas Pariwisata berdasarkan denah tersebut, dapat
kalian deskripsikan seperti berikut ini.
Kantor Dinas Pariwisata terletak di Jalan Ikrar Bakti. Dari sini, Ibu silakan jalan
lurus ke barat hingga ujung Jalan Darma Bakti ini. Setelah sampai ujung, Ibu
akan menemukan Jalan Garuda, silakan belok ke kanan atau arah utara. Ikuti
Jalan Garuda tersebut, Ibu akan melewati Bundaran Kota dan setelah itu sebuah
jembatan. Setelah jembatan tersebut, Ibu akan menemukan pertigaan, tepatnya di
depan SMA 1 Mandiri. Silakan Ibu belok ke kanan, di situ Jalan Ikrar Bakti. Ikuti
jalan tersebut hingga melewati sebuah perempatan. Nah, setelah perempatan
itulah Kantor Dinas Pariwisata. Kantor Dinas Pariwisata terletak di kiri jalan,
berseberangan dengan lapangan sepak bola.
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
membaca merupakan kegiatan mengeja atau melafalkan tulisan didahului
oleh kegiatan melihat dan memahami tulisan. Kegiatan melihat dan
memahami merupakan suatu proses yang simultan untuk mengetahui pesan
atau informasi yang tertulis. Membutuhkan suatu proses yang menuntut
pemahaman terhadap makna kata-kata atau kalimat yang merupakan suatu
kesatuan dalam pandangan sekilas.
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi
dari sumber tertulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan
terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca
sebagai suatu ketrampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda
baca, mengenali hubungan antara aksara dan tanda baca dengan unsur
linguistik yang formal, serta mengenali hubungan antara bentuk dengan
makna
Membaca juga memiliki fungsi sebagai berikut: fungsi intelektual, pemacu
kreativitas, praktis, religion, informative, rekreatif, social, pembunuh sepi.
Teknik membaca untuk anak SD kelas VI adalah dengan membaca
nyaring dan membaca dalam hati.
Contoh teks bacaan untuk kelas VI SD adalah yaitu teks laporan, rubrik,
informasi, drama anak anak, dongeng, cerpen, puisi dan lain sebagainya.
B. Saran
Dalam memberikan pembelajaran mengenai membaca kita sebagai calon guru
memang harus menguasai dasar bagaimana cara penyampaian pembelajaran
tersebut sehingga kita harus menguasai apa itu tujuan, manfaat, teknik, jenis-
jenis bahan bacaan untuk kelas 6 SD
Hendaknya kita sebagai calon guru menguasai semua yang terdapat dalam
komponen-komponen membaca agar tercapainya pembelajaran sesuai dengan
yang kita harapkan kepada siswa untuk dapat membaca dengan lancer sehingga
30
dapat mengurangi jumlah dari buta aksara yang terdapat di Indonesia dan dapat
membantu meningkatkan semangat membaca siswa kelas 6.
31
DAFTAR PUSTAKA
32