Anda di halaman 1dari 18

JENIS LITERASI MEMBACA DASAR

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Literasi di Madrasah

Dosen Pengampu

Dr. Ade Destri Deviana M.Pd I

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Halimah A

Melyyani

Salmila Yanti

Siti Nor Alisa

Sri Rahmi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN

AMUNTAI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya, akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita
semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.

Makalah disusun guna memenuhi tugas dosen pembimbing ustazah Dr. Ade
Destri Deviana,M.Pd.I pada mata kuliah Pendidikan Literasi di Madrasah. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang “ Jenis-jenis Literasi Dasar Dalam Membaca”.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
pengalaman kami masih memiliki kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan yang kami buat.Harapan kami semoga makalah ini dapat dimanfaatkan
untuk menambah pengetahuan bagi kami dan pengalaman bagi pembacanya. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih.

Amuntai, 8 Maret 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................4

A. Pengertian Literasi.......................................................................................4

B. Manfaat Literasi Membaca: Dasar..............................................................6

C. Jenis-Jenis Literasi Dasar............................................................................8

BAB III........................................................................................................................11

PENUTUP...............................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11

B. Saran..........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berbahasa merupakan modal yang penting bagi seseorang
untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Baca-tulis (literasi) merupakan
bagian dari kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai.
Kemampuan membaca dan menulis menjadi modal utama terutama untuk
anak-anak dalam proses belajarnya kelak. Membaca dan menulis merupakan
salah satu langkah awal untuk seseorang agar dapat mengembangkan dirinya.
Kemampuan baca tulis yang dimiliki oleh seorang anak juga akan
berpengaruh pada pendidikannya dimasa yang akan datang. Kemampuan
membaca yang rendah bisa diasosiasikan dengan rendahnya prestasi sekolah,
kurangnya kemampuan literasi saat dewasa, serta meningkatnya masalah
prilaku dan tingkat putus sekolah.
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa membaca banyak sekali memberikan
dampak positif.Membaca akan menambah pengetahuan dan memberikan
wawasan. Selain itu, membaca juga dapat melatih seseorang untuk berfikir
kritis, begitupun dengan kegiatan menulis. Melalui kegiatan menulis
seseorang dapat belajar untuk menuangkan gagasan dan fikiran berupa tuisan
juga berlatih untuk merangkai kata. Oleh karena itu,dengan kemampuan baca
tulis seseoraang akan dapat mempelajari ilmu lain dengan mudah,bisa
mengomunikasikan gagasan serta mengekspresikan diri. Sehingga hal itupun
akan membentuk sumber manusia yang unggul.
Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan
wawasan baru yang akan meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih
mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang Berdasarkan
hal itu,maka kemampuan baca tulis (literasi) sejak dini perlu dikembangkan
dengan baik. Namun, disisi lain diakui atau tidak minat baca siswa khususnya
di Negara kita masih terhutung sangat rendah.Hal tersebut dapat terlihat dari
intensitas membaca siswa yang peneliti amati. Rata-rata siswa melakukan
kegiatan membaca pada saat belajar saja, diluar itu sedikit sekali siswa yang
melakukan kegiatan membaca, bahkan tidak sedikit pula yang tidak membaca
sama sekali. Terlebih lagi di zaman serba canggih ini, mereka lebih senang
menghabuiskan waktu dengan gadjet mereka.
Rendahnya minat baca di Indonesia tercermin dari beberapa fakta yang
memuat tentang prestasi bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara-
negara lain di dunia antara lain, berdasarkan studi lima taunan yang

1
dikeluarkan oleh progress in Internasional reading literacy study (PIRLS)
pada tahun 2006 yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD) hanya
menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel.
Menurut Andy F. Noya, host acara Kick and Andy yang juga duta
2011,”potensi bangsa Indonesia sangat tinggi secara kuantitas.Namun fakta
membuktikan bahwa kondisi minat baca di Indonesia berdasarkan temuan
UNDP tahun 2010, Human Development indeks masih sangat rendah berada
di tingkat 112 dari 175 negara. Selain itu data yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2006 menunjukkan bahwa masyarakat lebih banyak
tertarik dan memilih untuk menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan
radio (40,3 %) ketimbang membaca koran (23,5%)
Minat baca seseorang yang rendah akan berpengaruh bagi kemampuan
membacanya. Artinya ada kaitan yang erat antara minat baca dan kemampuan
baca. Haltersebutsesuai dengan pendapat Supriyoko (2009) yang menyatakan
bahwa secara teoritis ada hubungan yang positif antara minat baca (reading
interest) dengan kebiasaan membaca (reading habit) dan kemampuan
membaca (reading ability). Rendahnya minat baca masyarakat, menjadikan
kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasan membaca yang rendah ini
menjadikan kemampuan membaca menjadi rendah. Itulah yang sedang terjadi
dimasyarakat kita sekarang ini.
Selain itu, fakta juga membuktikan bahwa masih banyak anak sekolah
di beberapa daerah , terutama di daerah terpencil yang tidak bisa membaca
dan menulis. Fakta tersebut menunjukkan keadaan yang memprihatinkan
mengenai kualitas para pelajar Indonesia. Kualitas para siswa itu tentu saja
berpengaruh pada proses pendidikan pada jenjang berikutnya kelak.
Hal tersebut dapat disebabkan beberapa faktor, baik secara pribadi
maupun secara umum. Secara pribadi biasanya, berkaitan dengan kurangnya
motivasi dalam diri siswa untuk menanamkan bahwa membaca buku
merupakan suatu kegiatan yang perlu dan bermanfaat. Secara umum, faktor
yang sangat berpengaruh besar adalah lingkungan sekitar siswa yang memang
jauh dari kebiasaan dan budaya membaca.
Seseorang yang sudah membudayakan membaca akan menjadikan
membaca sebagai kagiatan yang sangat penting dan menjadikan membaca
sebagai suatu kebutuhan. Namun masalahnya saat ini adalah masih banyak
orang yang tidak membudayakan kegiatan membaca ini. Masalah budaya
membaca muncul karena motivasi dan minat baca yang rendah.Minat
merupakan kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu (Mulyasa, 2009). Minat juga dapat berupa perhatian,

2
atau ketertarikan berlebih yang mendorong seseorang melakukan sesuatu.
Sumber dari minat adalah dorongan dalam diri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan literasi membaca: Dasar ?
2. Apa manfaat literasi membaca: Dasar?
3. Apa saja jenis literasi membaca: Dasar ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian literasi membaca : Dasar
2. Untuk mengetahui Manfaat literasi membaca : Dasar
3. Untuk mengetahui jenis literasi membaca : Dasar

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi
Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin
“literatus” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini,
literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.
Pengertian Literasi Menurut Para Ahli
1. Menurut Elizabeth Sulzby
Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi ialah kemampuan berbahasa yang
dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara,
menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis
dan membaca.
2. Menurut Harvey J. Graff
Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi ialah suatu kemampuan dalam diri
seseorang untuk menulis dan membaca.
3. Menurut Jack Goody
Menurut Jack Goody, Literasi ialah suatu kemampuan seseorang dalam
membaca dan juga menulis.
4. Menurut Merriam – Webster
Menurut kamus online Merriam – Webster, Literasi ialah suatu kemampuan
atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya
terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami
ide-ide secara visual.
5. Menurut UNESCO
Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization”, Literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama
ketrampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang
mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.
6. NAYCH
Literasi merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mendorong anak-
anak untuk berkembang sebagai pembaca serta penulis sehingga dalam hal ini
sangat membutuhkan yang namanya interaksi dengan seseorang yang
menguasai literasi.
7. Menurut Alberta
Menurut Alberta, Literasi ialah kemampuan membaca dan menulis,
menambah pengetahuan dan ketrampilan, berpikir kritis dalam memecahkan

4
masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat
mengembangkan potensi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
8. National Institute for Literacy
National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai “kemampuan
individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan
masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan
masyarakat.” 1
Literasi adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan
sesuatu dengan tepat melalui kegiatan membaca, menulis, menyimak, atau
berbicara.Pendapat lain menyatakan bahwa literasi adalah keahlian yang
berhubungan dengan kegiatan membaca, menulis, dan berfikir yang berfokus
untuk peningkatan kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif, dan
inovatif. Literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis, tetapi meliputi
keterampilan berfikir kritis memanfaatkan sumber pengetahuan yang
berbentuk cetak, visual, maupun digital 2
Literasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap
siswa. Namun menurut survey yang dilakukan PISA ditemukan bahwa
kebiasaan literasi belum membudaya dikalangan siswa sekolah dasar. Perlu
adanya tindakan yang harus dilakukan untuk mengubah perilaku tersebut.
Program 6M mengamati (observe), mencipta (create), mengkomunikasikan
(communicate), mengapresiasikan (appreciate), membukukan (post),
memamerkan (demonstrate), merupakan suatu program yang bertujuan
menciptakan budaya literasi di kelas. 3
Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis,
mendengarkan dan berhitung. Tujuan literasi dasar ialah untuk
mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis,
berkomunikasi dan berhitung. Mendikbud (2017) menyatakan bahwa, bangsa
yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang
melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang besar ditandai
dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi, dan aktif
memajukan masyarakat dunia.
Keberliterasian dalam konteks ini bukan hanya masalah bagaimana
suatu bangsa bebas dari buta aksara, melainkan juga yang lebih penting,
bagaimana warga bangsa memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing
dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesejahteraan dunia.

1
Aprida Niken Palupi dkk,”Peningkatan Literasi di sekolah dasar” (Madiun:CV Bayfa
Cendekia Indonesia,2020) hlm.1-2.
2
Dina Cahya rohim. “Peran literasi dalam meningkatkan minat baca siswa di sekolah
dasar”. Vol, 6 No, 3. (2020).
3
Aulia Akbar, “Membudayakan literasi dengan program 6M di sekolah dasar” vol.3 no.1,
(2017)

5
Dengan kata lain, bangsa dengan budaya literasi tinggi menunjukkan
kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berfikir kritis, kreatif, komunikatif
sehingga dapat memenangi persaingan global.4

B. Manfaat Literasi Membaca: Dasar


Literasi Dasar (Basic Literacy) yaitu kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting)
berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta
menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman dan pengambilan
kesimpulan pribadi.5

Membaca, salah satu aktivitas dalam kegiatan berliterasi, merupakan kunci


bagi kemajuan pendidikan. Jendela bagi masuknya beragam ilmu pengetahuan.
Keberhasilan suatu pendidikan sedianya tidak diukur dari banyaknya anak yang
mendapatkan nilai tinggi dalam suatu pelajaran, melainkan banyaknya anak yang
gemar membaca di suatu kelas. Tanyalah pada guru, berapa siswa di kelasnya
yang gemar membaca, bukan berapa siswa yang mendapat nilai tinggi di mata
pelajaran yang diampunya.

Banyak penelitian menyebutkan bahwa kegiatan membaca berbanding lurus


dengan kemampuan akademik seorang anak, terlebih jika dijalani dalam suasana
menyenangkan. Clark dan Rumbold (Reading for Pleasure; A Research
Overview, 2006) menyebutkan banyak manfaat mengenai kegiatan membaca
untuk kesenangan, di antaranya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
(OECD, 2002), pemahaman teks dan tata bahasa (Cipielewski and Stanovich,
1992; Cox and Guthrie, 2001), kaya perbendaharaan kata (Angelos and McGriff,
2002), sikap membaca yang positif (Guthrie and Alvermann, 1999), rasa percaya
diri yang tinggi (Guthrie and Alvermann, 1999), senang membaca sepanjang
hayat (Aarnoutse and van Leeuwe, 1998).

Pendidikan di sekolah pada dasarnya tidak dimaksudkan mencetak anak agar


bisa mendapatkan nilai tinggi di akhir pelajaran ini yang sering dilupakan guru.
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak berbudi pekerti luhur dan berakhlak
mulia. Kegiatan membaca, yang berujung pada siswa yang gemar membaca,
merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Maka selayaknya setiap fase
kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah didominasi oleh kegiatan membaca

4
Kompasiana beyond blogging
https://www.kompasiana.com/omank/5a83a394dcad5b29f823ffe2/inilah-6-literasi-dasar-yang-perlu-
anda-ketahui diakses pada hari selasa 8 maret 2022 pukul 08.30
5
Mulyo Teguh. “Gerakan Literasi Sekolah Dasar”. (Maret, 2017).

6
(literasi). "Ruang" inilah yang kemudian menjadi fokus perhatian Hamid: apakah
KBM di semua sekolah sudah berbasis literasi? Jika ingin meningkatkan mutu
pendidikan, di titik inilah (ruang kelas) semua harus dimulai. Baginya, integrasi
literasi dalam KBM adalah keniscayaan, Tidak bisa tidak.6

Adapun untuk metode ataupun cara membaca yang bagus untuk diterapkan,
yaitu membaca mandiri. Pertanyaannya kemudian, adakah metode membaca lain
selain membaca mandiri? Jawabannya: ada! Setidaknya ada tiga Metode lain
selain membaca mandiri, yaitu membaca nyaring (read Aloud), membaca
bersama (shared reading), dan membaca terpandu (guided reading).

1. membaca nyaring atau read aloud, guru membacakan Buku dengan suara
lantang sementara siswa menyimak. Di tengah Kegiatan membaca, ia bisa
mengajak siswa untuk menerka isi cerita. Usai membacakan buku, ia bisa
melontarkan pertanyaan kepada Siswa tentang isi buku; tokoh-tokohnya,
pesan cerita, dll. Intinya, ada Dialog dan interaksi yang menghubungkan
antara guru, siswa, dan isi Cerita.
2. membaca bersama (shared reading). Di sini guru membacakan kata atau
kalimat dalam buku dengan suara nyaring. Kemudian, guru dan siswa
membaca bersama-sama kalimat yang tadi dibacakan. Melalui metode ini,
guru dapat mencontohkan bagaimana membaca buku secara baik dan
menyenangkan, yaitu dengan mengatur tempo dan irama suara. Sementara
siswa dapat meniru pelafalan kata/kalimat dan memahami maknanya melalui
Tempo dan irama suara serta ekspresi guru. Agar mudah terbaca siswa, guru
dapat menggunakan buku berukuran besar (big book). Biasanya, buku besar
berupa buku bacaan anak dan ensiklopedia.
3. membaca mandiri (independent reading). Di sini, masing-masing anak
membaca sendiri buku pilihannya. Mereka bisa membaca dalam hati, bisa
pula membaca dengan bersuara. Perlu diperhatikan, guru perlu menyepakati
lebih dulu dengan siswa, apakah akan membaca dalam hati atau bersuara.
Dikhawatirkan. Jika di antara siswa ada yang membaca dalam hati dan
bersuara, biasanya siswa yang membaca dalam hati akan terganggu
konsentrasi membacanya.

Apapun metode membaca yang dipakai, inti dari kegiatan membaca


adalah membangun suasana nyaman dan menyenangkan ketika berinteraksi

6
Billy Antoro, “Gerakan Literasi Sekolah”, (Jakarta:Direktorat jenderal pendidikan dasar
dan menengah kementrian pendidikan dan kebudayaan ,2017) hal 13.

7
dengan buku. Guru dapat berdiskusi dengan siswa mengenai metode yang
akan dipakai.7

Setelah melihat tujuan literasi yang begitu baik, hal ini tentunya
masyarakat akan mendapatkan berbagai manfaat darinya, dan adapun
beberapa manfaat literasi ialah sebagai berikut:

1. Menambah pembendaharaan kata “kosa kata” sesorang


2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan
membaca dan menulis
3. Mendapat berbagai wawasan informasi baru
4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik
5. Kemampuan memahami akan suatu informasi akan semakin meningkat
6. Meningkat kemampuan verbal seseorang
7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang
8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang
9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna
dan menulis.8

C. Jenis-Jenis Literasi Dasar


Dalam hal ini meskipun penggunaan istilah literasi sudah sangat jamak,
namun pada dasarnya istilah tersebut tetap merujuk pada kemampuan dasar
seseorang dalam membaca dan menulis, mengacu pada literasi, berikut ini
ialah beberapa jenis literasi yaitu:
1. Literasi Dasar
Pola jenjang kemahiran dasar ini:
Peserta didik mampu menemukan informasi, memahami secara literal,
menyimpulkan isi, menilai format penyajian, dan merefleksi isi dalam
beragam konteks untuk domain teks sastra yang kompleksitasnya rendah
dan teks informasi yang kompleksitasnya sedang.
Didalam Literasi Dasar ini ada beberapa target yang harus dicapai baik itu
untuk siswa maupun untuk guru.
a. Target untuk Siswa
Kompetensi yang ingin dicapai pada tingkat ini adalah peserta didik
menemukan informasi dari segala materi yang disajikan dalam
pembelajaran. Kompetensi ini dilengkapi dengan dua subkompetensi
yang ingin dicapai yaitu
1) Mengakses dan mencari informasi eksplisit dalam teks
2) Mencari dan memilih informasi yang relevan
b. Target untuk Guru
1) Guru memahami secara teoritis tentang konsep dasar, prinsip, dan
prosedur kompetensi, memahami dan menemukan informasi dan
subkompetensi, mengakses dan mencari informasi eksplisit dalam
teks, mencari dan memilih informasi yang relevan kepada peserta
didik yang mencapai jenjang kemahiran dasar.
2) Guru mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pendekatan,
strategi dan teknik mengawali pembelajaran berdasarkan wawasan
teoritis untuk mengajarkan kompetensi, memahami dan menemukan
informasi pada peserta didik jenjang kemahiran dasar.

8
3) Guru menguasai wawasan dan langkah-langkah penyajian materi
dalam pembelajaran serta mampu mengaplikasikannya dalam
pembelajaran secara nyata pada peserta didik yang mencapai
jenjang kemahiran dasar.
4) Guru memperoleh wawasan secara komprehensif untuk melakukan
refleksi dan menentukan tindak lanjut aktivitas dan pengalaman
belajar yang dicapai siswa serta dapat menerapkannya dalam
pelaksanaan pembelajaran kompetensi, memahami dan menemukan
informasi kepada peserta didik yang mencapai jenjang kemahiran
dasar.

2. Literasi Perpustakaan
3. Literasi Media
4. Literasi Teknologi
5. Literasi Visual9
Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic
Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta
didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi
dasar tersebut mencakup :
a. Literasi Baca dan Tulis

7
Ibid.,hlm 39-41.
8
Pengertian literasi menurut para ahli, tujuan, manfaat, jenis dan prinsip
http://unsoer.ac.id/dunia-kampus/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-
prinsip/ diakses pada hari selasa 8 maret 2022 pukul 15.00
9
Siti Masitoh, “Blendedd Learning Berwawasan Literasi Digital Suatu Upaya Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran dan Membangun Generasi Emas 2045”,Proceeding of the ICECRS, vol 1 No
3(Maret 2018).

9
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi
untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk
mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk
berpartisipasi di lingkungan sosial. Dalam kecakapan ini yang diukur adalah
kecakapan membaca dan menulis mencari informasi baik melalui penggunaan
pasilitas fisik maupun digital.10
b. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa
memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengomunikasikan
berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah
praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; (b) bisa
menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik,
tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan. c. Literasi Sains
c. Literasi sains
adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan
fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami
karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi
membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan
kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
d. Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum
dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-
hari.
e. Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan
1. pemahaman tentang konsep dan risiko,
2. keterampilan, dan
3. motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif
dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik
individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan
masyarakat.

Deti Nudiati dan Elih Sudiapermana, “Literasi Sebagai Kecakapan Hidup Abad 21 Pada
10

Mahasiswa”, Indonesia Journal Of Learning Education And Counseling, Vol. 3 No.2 (September,
2020).

10
f. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami
dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Sementara itu, literasi kewargaan. adalah pengetahuan dan kecakapan dalam
memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.11
Keenam daya literasi tersebut terintegrasi pada setiap mata pelajaran di
sekolah, terutama pelajaran SD yang menggunakan kurikulum Tematik.
Pemahaman yang benar terhadap literasi dan bagaimana menampakkan daya
literasi bagi para pendidik mutlak harus dikuasai sehingga para pendidik tidak
sekedar melaksanakan kegiatan literasi tanpa suatu tujuan yang berarti.
Sesuatu yang terkait dengan pengembangan kecakapan hidup (Life Skill)
dapat dikatakan sebagai literasi itu sendiri.12

11
Atmazaki dkk, Panduan gerakan literasi nasional (Jakarta: TIM GLN Kemendikbud,
2017),ha.l 6-8.
12
Bambang Trimansyah, Model Pembelajaran Literasi untuk Pembaca Awal (Jakarta: Badan
Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019) hal. 3

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin
“literatus” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini,
literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis. Literasi
adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu dengan
tepat melalui kegiatan membaca, menulis, menyimak, atau berbicara.Pendapat
lain menyatakan bahwa literasi adalah keahlian yang berhubungan dengan
kegiatan membaca, menulis, dan berfikir yang berfokus untuk peningkatan
kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif, dan inovatif. dan
adapun beberapa manfaat literasi ialah sebagai berikut:
1. Menambah pembendaharaan kata “kosa kata” sesorang
2. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan
membaca dan menulis
3. Mendapat berbagai wawasan informasi baru
4. Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik
5. Kemampuan memahami akan suatu informasi akan semakin meningkat
6. Meningkat kemampuan verbal seseorang
7. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang
8. Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi
seseorang
9. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang
bermakna dan menulis.
Kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis, mengacu pada
literasi, berikut ini ialah beberapa jenis literasi yaitu:
1. Literasi Dasar
2. Literasi Perpustakaan
3. Literasi Media
4. Literasi Teknologi
5. Literasi Visual

12
B. Saran
Disini penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dari
pembahasan makalah ini, mungkin dari cara penulisan, bahasa yang
digunakan, da nisi pokok dari materi yang disampaikan, maka dari itu penulis
mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari kawan-kawan untuk
perbaikan makalah kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2019.“Pengertian literasi menurut para ahli, tujuan, manfaat, jenis dan
prinsip” http://unsoer.ac.id/dunia-kampus/pengertian-literasi-menurut-
para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/ diakses pada hari selasa 8
maret 2022 pukul 15.00
Akbar, Aulia. 2017. Membudayakan literasi dengan program 6M di sekolah dasar.
Volume 3. No 1.
Antoro, Billy. 2017. Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta:Direktorat jenderal
pendidikan dasar dan menengah kementrian pendidikan dan
kebudayaan.
Atmazaki dkk. 2017. Panduan gerakan literasi nasional. Jakarta: TIM GLN
Kemendikbud.
Deti Nudiati dan Elih Sudiapermana. 2020. Literasi Sebagai Kecakapan Hidup Abad
21 Pada Mahasiswa. Indonesia Journal Of Learning Education And
Counseling. Volume 3. No 2.
Masitoh, Siti. 2018. Blendedd Learning Berwawasan Literasi Digital Suatu Upaya
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Membangun Generasi
Emas 2045. Proceeding of the ICECRS. Volume 1. No 3.
Palupi, Aprida Niken. Dkk. 2020. Peningkatan Literasi di sekolah dasar.
Madiun:CV Bayfa Cendekia Indonesia.
Rohim, Dina Cahya.2020. Peran literasi dalam meningkatkan minat baca siswa di
sekolah dasar. Volume 6. No 3.
Rokhman. 2018. “Inilah 6 Literasi Dasar yang Perlu Anda Tahu”.
https://www.kompasiana.com/omank/5a83a394dcad5b29f823ffe2/inil
ah-6-literasi-dasar-yang-perlu-anda-ketahui diakses pada hari selasa 8
maret 2022 pukul 08.30
Trimansyah, Bambang. 2019. Model Pembelajaran Literasi untuk Pembaca Awal.
Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

14

Anda mungkin juga menyukai