Disusun oleh:
Nama: Fahmi Dermawan
Risky Wahyudi
Azura Helmi
XI MIPA I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya
sehingga makalah Program Gerakan Literasi Sekolah ini dapat diselesaikan dengan baik. tidak
lupa shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita sebagai umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
B. Rumusan Masalah
Gerakan Literasi Sekolah merupakan program yang sangat baik dan perlu diterapkan,
karena dengan dengan salah satu program literasi dapat meningkatkan budaya membaca
khususnya peserta didik. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini
difokuskan pada:
1. Bagaimana penerapan Gerakan Literasi Sekolah bagi SMA Negeri 09 Mandau.
C. Tujuan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan:
1. Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah,
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan,
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan
dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Literasi
Dalam konteks pengajaran tradisional, penguasaan keterampilan membaca dan menulis
merupakan penanda penguasaan literasi (Baguley, Pullen, & Short, 2010). Pada saat itu,
seseorang yang dapat membaca dan menulis dianggap literat. Saat ini, literasi didefinisikan
bukan hanya sekadar mampu membaca dan menulis, namun lebih luas lagi yakni “mampu
berbicara dengan santun, mampu berperilaku sosial serta menjalin silaturahmi, mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan, mampu memahami budaya, dan mampu menempatkan
literasi dalam kehidupan untuk dapat berkomunikasi dengan efektif” (UNESCO, 2012). Dalam
konteks pembelajaran, literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat,
menyimak, menulis dan berbicara (Wiedarti & Kisyani, 2016, lihat juga Jackman dkk., 2014).
Literasi berkembang dari sekadar tulisan di atas kertas menjadi teks multimodal dalam
bentuk cetakan elektronik dan tulis-audio-visual. Penguasaan kemampuan literasi berkembang
menjadi kemampuan multiliterasi. Menurut Abidin (2016) multiliterasi dimaknai sebagai
“keterampilan menggunakan beragam cara untuk menyatakan dan memahami ide-ide dan
informasi dengan
menggunakan bentuk-bentuk teks konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif,
simbol, dan multimedia”. Beragam teks yang digunakan dalam satu konteks ini disebut teks
multimodal.
B. Komponen Literasi
1. Literasi Dasar (Basic Literacy)
Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan
kesimpulan pribadi.
2. Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal,
memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam
menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan,
penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
3. Literasi Media (Media Literacy)
Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk
media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media
digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
4. Literasi Teknologi (Technology Literacy)
Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan
yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika
dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi
untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga
pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup
menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan
program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan
teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang
dibutuhkan masyarakat.
5. Literasi Visual (Visual Literacy)
Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media
dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan
memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap
materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital
(perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di
dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan
kepatutan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang dilakukan
untuk menggambarkan atau menjelaskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi tertentu seperti yang telah dijelaskan dalam pengertian di atas,
bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan hanya sebatas
mengumpulkan data-data yang apa adanya dan mendeskripsikannya dengan tepat.
Bab IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerakan Literasi Sekolah (LGS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Hal yang paling mendasar dalam praktik literasi
adalah kegiatan membaca. Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari
berbagai hal lainnya. Kemampuan ini penting bagi pertumbuhan intelektual peserta didik.
Melalui membaca peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan mengeksplorasi dunia yang
bermanfaat bagi kehidupannya. Membaca memberikan pengaruh budaya yang amat kuat
terhadap perkembangan literasi peserta didik.
Oleh karena itu diharapkan semua pihak terkait dapat ikut secara proaktif berperan dalam
kegiatan ini sesuai dengan tupoksi masing-masing.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang menjadi saran yaitu:
1. Kegiatan literasi di sekolah dikemas secara lebih menarik agar siswa-siswi tidak bosan
untuk melaksanakan kegiatan literasi di sekolah;
2. Penambahan buku di pojok baca;
3. Kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan program literasi di sekolah agar
dapat memberikan dukungan dan kerja sama;
4. Diharapkan kepada sekolah untuk terus melaksanakan program literasi di sekolah dan
menjadi contoh bagi sekolah lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/09/Panduan-Gerakan-
Literasi-Sekolah-di-SMA.pdf
https://id.scribd.com/document/539960377/Program-Gerakan-Literasi-Sekolah-SMA
https://repositori.kemdikbud.go.id/20561/1/Panduan%20GLS%20SMA%20%28Edisi
%20Revisi%202020%29.pdf
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2017-1-1-86206-151413207-bab5-03082017094008.pdf