Anda di halaman 1dari 15

Proposal Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN MINAT


TERHADAP KARYA SASTRA PADA SISWA KELAS VI SD SE- KECAMATAN
BANGOREJO
(Di susun guna memenuhi tugas dari mata kuliah Penelitian Pendidikam SD)

Oleh:
Endhita Nanda Oktaviani (180210204169).

Dosen Pembimbing :
Dr. Mutrofin, M.Pd.
Ridho Alfarisi, S.Pd.,M.Si.
Dyah Ayu Puspitaningrum, S.E.,M.Si.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

7
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah member rahmat dan hidayahnya sehingga
penyusun dapat menyusun Proposal yang berjudul “Hubungan Antara Keterampilan
Membaca Dengan Minat Terhadap Karya Sastra Pada Siwa Kelas VI SD Se-Kecamatan
Bangorejo”. Terimakasih juga kami sampaikan kepada . Bapak Dr. Mutrofin, M.Pd., Bapak
Ridho Alfarisi,S.Pd.,M.Si, dan Ibu Dyah Ayu Puspitaningrum, S.E.,M.Si. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Penelitian Pendidikan SD serta teman-teman atas dukungan dan
bantuannya sehingga Proposal yang kami susun semaksimal mungkin ini dapat terselesaikan.
Semoga Proposal ini dapat memberikan ilmu dan wawasan yang lebih luas lagi dan
menjadi sebuah pemikiran baru bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas
Jember. Jika terdapat kesalahan dalam penyusunan Proposal ini, penyusun bersedia untuk
menerima kritik dan saran yang membangun agar dapat mengembangkan pengetahuan
sehingga akan lebih baik lagi untuk makalah selanjutnya. Akhir kata penyusun mengucapkan
terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya

Wassalamualaikum Wr.Wb

24 Desember 2020

Penyusun

7
7
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................6

PENDAHULUAN.....................................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................6

B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................6

C. TUJUAN PENELITIAN...............................................................................................7

D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................................................7

BAB 2.........................................................................................................................................1

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................1

A. Keterampilan Membaca...............................................................................................1

1. Pengertian Keterampilan..........................................................................................1

2. Pengertian Membaca.................................................................................................2

3. Pengertian Keterampilan Membaca........................................................................3

A. Minat Terhadap Karya Sastra.....................................................................................3

B. Hubungan Keterampilan Membaca dengan Minat Terhadap Karya Sastra.........4

C. Penelitian Sejenis Pembelajaran..................................................................................4

D. Hipotesis.........................................................................................................................5

BAB 3.........................................................................................................................................6

METODE PENELITIAN........................................................................................................6

A. Jenis Penelitian..............................................................................................................6

B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................6

C. Populasi dan Sampel.....................................................................................................6

D. Instrumen Perolehan Data...........................................................................................6

E. Teknik Analisis Data.....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

7
BAB 1

PENDAHULUAN

Adapun pada bab ini akan diuraikan mengenai : (A) Latar belakang; B (Rumusan
Masalah; (C) tujuan penelitian; (D) manfaat penelitian.

A. LATAR BELAKANG
Peranan membaca semakin penting bagi masyarakat modern yang hidup di era
informasi. Membaca dalam kehidupan manusia berguna untuk mempelajari ilmu
pengetahuan.Artinya, apabila manusia tidak dapat membaca dan menulis maka dapat
dipastikan mereka tidak dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya (Suyatinah,
2004). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis (Hudgson via Tarigan, 1984:7).
Menumbuhkan minat membaca memerlukan kerjasama yang sinergis antara
orang tua , anak dan juga pihak sekolah. Motivasi dari orang tua dalam menanamkan
minat baca, didukung dengan pihak sekolah yang memberikan fasilitas yang kondusif
dalam menanamkan minat membaca, akan menumbuhkan rasa ingin tahu anak untuk
membaca buku. Penyediaan buku-buku yang menarik , dari segi cerita, tokoh maupun
dari segi tampilan buku misalnya dengan tampilan gambar yang menarik. Minat
membaca sangat penting ditanamkan sejak anak-anak karena membaca sangat
menunjang proses pendidikan anak dan pembentukan karakter moral generasi muda.
Anak usia sekolah dasar pada jenjang kelas menengah dan akhir sebagai
pembaca sastra anak dianggap telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya
dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam sebuah cerita. Hubungan antara
pengalaman dengan pengetahuan membaca merupakan kunci awal dalam memahami
dan menikmati bacaan cerita anak-anak. Anak-anak mulai memilih jenis bacaan yang
mereka anggap sesuai dengan dunianya, jenis bacaan yang menarik minat anak-anak
dapat berupa iku mereda.Dengan kata lain, minat membaca pada anak indonesia
ternyata cukup memprihatinkan (apalagi bacaan sastra) .

B. RUMUSAN MASALAH

7
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada hubungan keterampilan membaca dengan minat terhadap karya sastra
pada siswa kelas VI SD se- Kecamatan Bangorejo ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas , tujuan penelitian sebagai barikut :
1. Mengetahui Hubungan keterampilan membaca dengan minat terhadap karya sastra
pada siswa kelas VI SD se- kecamatan Bangorejo.

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasi penelitian dapat dijadikan sebagai bahan literatur bagi guru. Penelitian ini dapat
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka dalam bidang
pendidikan. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa yang ingin mengembangkan
keterampilan menulis puisi. hasil penelitian ini sebagai informasi dan masukan
mengenai keterampilan membaca dengan minat terhadap karya sastra siswa kelas VI
SD se-kecamatan Bangorejo beserta keterkaitan dari keduanya, sehingga dapat
diketahui hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan dalam pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia.

7
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Adapun pada bab ini akan dibahas mengenai : (A) Keterampilan membaca ; (B) Minat
terhadap karya sastra ; (C) Hubungan keterampilan membaca dengan minat terhadap karya
sastra; (D) Penelitian sejenis pembelajaran ; (E) Hipotesis Penelitian .

A. Keterampilan Membaca
1. Pengertian Keterampilan
Setiap orang memiliki keterampilan yang merupakan suatu talenta dari yang
maha kuasa. sebagian orang menyadari akan keterampilan yang dimilikinya, akan
tetapi sebagian orang lagi beum atau tidak menyadari keterampilan dalam dirinya
sendiri. Definisi keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengubah sesuatu
hal menjadi lebih bernilai dan memiliki makna. Menggunakan keterampilan bisa saja
dengan pikiran, akal dan kreatifitas jika keterampilan itu diasah, tidak menutup
kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.
Setiap para ahli memiliki pandangannya sendiri mengenai definisi keterampilan
berikut pengertian keterampilan menurut para ahli :
a. Menurut Gordon Keterampilan merupakan sebuah kemampuan dalam
mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Definisi keterampilan
menurut gordon ini cenderung mengarah pada aktivitas psikomotor.
b. Dunette Keterampilan berarti mengembangkan pengetahuan yang didapatkan
melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas.
c. Menurut Iverson Keterampilan tidak hanya membutuhkan training saja, tetapi
kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih membantu menghasilkan
sesuatu yang bernilai dengan lebih cepat.
d. Menurut Robbins Keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :
 Basic Literacy skill ( keahlian dasar) : keahlian dasar sudah pasti harus dimiliki
oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.
 Technical skill ( keahlian secara teknis ) : Keahlian secara teknis yang didapat
melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan
alat digital lainnya.

7
 Interpersonal skill (keahlian secara perorangan ) : keahlian setiap orang dalam
melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi
pendapat dan bekerja secara tim/kelompok.
 Problem Solving ( Pemecahan masalah) : keahlian seseorang dalam memcahkan
masalah dengan menggunakan logikanya . dari pendapat para ahli yang sudah
dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan setiap orang harus
diasah melalui program training atau bimbingan lain. Training dan sebagainya
pun di dukung oleh kemampuan dasar yang sudah dimiliki seseorang dalam
dirinya. Jika kemampuan dasar digabung dengan bimbingan secara intensif tentu
akan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri
dan orang lain.

2. Pengertian Membaca
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
ha, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan
proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lain. Sebagai suatu
proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.

Membaca merupakan proses memahami dan merekonstruksi makna yang


terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang terkandungdalam teks
bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis antara
pengetahuan dasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat-kalimat , fakta, dan
informasi yang tertuang dalam sebuah bacaan . informasi yang terdapat dalam bacaan
merupakan informasi yang kasat mata atau dapat disebut dengan sumber informasi
visual.

Berdasarkan pendapat tentang membaca diatas dapat diambil kesimpulan


bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata
bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca merupakan suatu proses penyandian
kembali dan pembacaan sandi ( menghubungkan kata-kata yang mempunyai makna
bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang

7
bermakna ). Jadi, membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran
tertulisnya.

3. Pengertian Keterampilan Membaca


Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa. Yang harus
mereka kuasai agar dapat mengikuti seluruh kegiatan dalam proses pendidikan dan
pembelajaran . membaca hendaknya mempunyai tujuan , karena seseorang yang
membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan
orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam konteks pembelajaran dikelas , peran
guru dalam proses membaca antara lain menciptakan pengalaman siswa yang
memperkenalkan , memelihara, dan memperluas kemampuan siswa untuk memahami
teks.
Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis, mebaca
sebagai suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung dalam bahasa tulis. Membaca sebagai suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata / bahasa tulis.
Sesuai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca
adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan atau
informasi yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.

B. Minat Terhadap Karya Sastra


Minat terhadap karya sastra adalah dorongan dalam diri manusia untuk
menaruh perhatian serta merelakan dirinya terikat pada karya sastra. Membaca karya
sastra akan berbeda jika dibandingkan dengan membaca karya ilmiah. Saat membaca
karya sastra pembaca akan menemukan keindahan-keindahan yang tercermin dari
keserasian, keharmonisan antara keindahan bentuk, dan keindahan isi (Tarigan ,
1987:138). Aminuddin (2000:20) menyatakan , bahwa membaca sastra dapat juga
meningkat menjadi kegiatan membaca kritis. Dalam kegiatan membaca karya sastra,
pembaca bukan hanya bertujuan memahami, menikmati dan menghayati, melainkan
juga bertujuan memberi penilaian.

7
Kegiatan membaca sastra menggunakan pikiran dan perasaan secara kritis
untuk menemukan dan mengembangkan suatu monsep dengan membandingkan isi
teks sastra yang dibaca dengan pengetahuan, pengalaman, serta realitas lain yang
diketahui pembaca. Kegiatan membaca sastra dalam tahap ini bertujuan
mengidentifikasi, membandingkan, menyimpulkan, dan menilai. Membaca sastra juga
dapat ditautkan dengan kegiatan membaca kreatif, yaitu kegiatan membaca yang
dilatari tujuan menerapkan perolehan pemahaman dari membaca untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang bersifat aplikatif.

C. Hubungan Keterampilan Membaca dengan Minat Terhadap Karya Sastra


Keterampilan membaca yang baik akan mendorong seseorang untuk memiliki
minat untuk membaca. dengan membaca akan memperkaya pengetahuan dan
bermacam-macam informasi lain. Seseorang yang memiliki ilmu/pengetahuan yang
baik akan lebih bervariatif dalam menemukan hal yang baru, sehingga gagasan yang
disampaikan akan mudah dipahami pembaca. Suatu ide/gagasan yang muncul dari diri
seseorang merupakan kreativitas yang luar biasa. Kreativitas tidak akan berkembang
jika tidak dikembangkan. Sementara, minat terhadap karya sastra dapat terwujud
apabila seseorang memiliki keterampilan membaca yang baik. Minat terhadap karya
sastra tidak akan tumbuh apabila seseoranga tidak memiliki keterampilan membaca
yang baik.Di sinilah, keterampilan membaca diharapkan mampu mendorong
seseorang untuk lebih memiliki minat (membaca karya sastra khususnya), karena
dengan membaca, seseorang akan memperoleh lebih banyak pengetahuan. Orang
yang mempunyai pengetahuan tinggi akan mampu memahami isi dan pesan yang ada
dalam sebuah karya sastra, sehingga minat terhadap karya sastra itu sendiri akan lebih
muncul. Membaca karya sastra akan terwujud apabila ada minat, banyak membaca
supaya bertambah pengetahuan , dan harus disertai dengan keterampilan yang baik.

D. Penelitian Sejenis Pembelajaran


Hasil Penelitiann sebelumnya (penelitian sejenis ) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca karya sastra (XI)
Terhadap keterampilan menulis cerpen (Y). Analisis pertama menggunakan teknik
analisis product moment antara kebiasaan membaca karya sastra (XI) dengan
keterampilan menulis cerpen (Y) sebesar 0,00 pada taraf kesalahan 5 % dengan harga

7
r hitung 0,315 dengan p = 0,00 <0,05 dan r tabel 0,113 pada taraf kesalahan 5 %,
harga r hitung lebih besar dari r tabe 0,113 dengan taraf kesalahan di bawah 5 %
sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca karya sastra memberikan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis cerpen siswa.
Dengan terbiasa membaca karya sastra pengalaman batin siswa akan terasah,
sedangkan pengetahuan dan wawasan siswa akan bertambah. Wawasan dan
pengetahuan tentang sastra inilah yang akan membantu siswa dalam membentuk
keterampilan berbahasa lainnya . seperti yang diungkapkan Rahmanto (2005:16),
bahwa pembelajaran dan pengetahuan sastra setidaknya membantu siswa dalam empat
aspek, yakni membantu meningkatkan keterampilan berbahasa, meningkatkan
pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta menunjang pembentukan
watak atau karakter, sebab karya sastra memiliki fungsi sebagai media etika (moral),
estetika (kepekaan terhadap seni atau keindahan), dan didaktika (pendidikan). Dengan
wawasan dan pengetahuannya tentang sastra, keterampilan siswa untuk menciptakan
karya akan terangsang intensitas atau kebiasaan siswa dalam membaca karya sastra
merupakan sebuah indikator untuk melihat kecakapan siswa dalam berkarya. Siswa
dengan intensitas membaca karya sastra yang tinggi, tidak akan kesulitan dalam
menulis cerita pendek. Hal ini ditunjukkan dengan skor sikap kebiasaan membaca
karya sastra yang tergolong tinggi yakni sebesar 77 pada angket yang telah diisi.
Mempunyai sikap yang cukup pada usaha untuk mendapat bahan bacaan. Kebiasaan
membaca karya sastra sangat membantu mewujudkan ide, inspirasi, maupun ilham
yang muncul ke dalam sebuah karya cerita yang menarik.

E. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori diatas, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut. Ada hubungan antara variabel X
(Variabel bebas) dan Variabel Y (Variabel terikat), dimana variabel X adalah tingkat
keterampilan membaca, sedangkan variabel Y adalah minat terhadap karya sastra.
Jadi, siswa yang memiliki keterampilan membaca yang baik akan memiliki minat
yang lebih besar terhadap karya sastra .

7
BAB 3

METODE PENELITIAN

Adapun pada bab ini akan diuraikan mengenai : (1) Jenis Penelitian ; (2) tempat dan
waktu penelitian ; (3) populasi dan sampel penelitian ; (4) instrumen perolehan data ; dan (5)
teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian korelasional survey, dan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian akan dilaksanakan di SD se-Kecamatan Bangorejo, dan
waktu yang diperlukan dalam penelitian akan dilaksanakan kurang lebih 4 minggu.

C. Populasi dan Sampel


Populasi : Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI SD se-
kecamatan bangorejo.
Sampel : Sampel dalam Penelitian ini adalah beberapa siswa kelas VI SD
terpilih yang berasal dari 5 SD berbeda di kecamatan Bangorejo.

D. Instrumen Perolehan Data


Instrumen perolehan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuisioner untuk memperoleh data tentang minat terhadap karya sastra,
dan menggunakan tes untuk mengukur keterampilan membaca siswa kelas VI SD se-
kecamatan Bangorejo.

E. Teknik Analisis Data

7
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson
Product Moment. Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment
(KPM) merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(uji hubungan ) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.

7
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2000). Pengantar Apresiasi Karya Sastra . Bandung: PT. Sinar Baru.

Harjanto, B. (2011). Merangsang dan Melejitkan Minat Baca Anak Anda .


Jogyakarta : Manika Books.

Keraf, G. (1996). Terampil Berbahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka .

Kezia Bejaxhiu, G. (2009). Hubungan Minat Terhadap Karya Sastra Dengan Hasil
Membaca Karya Sastra Pada Matakuliah Deutsche Literatur Mahasiswa 2009 Jurusan Sastra
Jerman Universitas Negeri Malang.

Prastisi, S. (2009). Membaca . Semarang: Griya Jawi.

Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Aksara.

Suyatinah, d. (2004). Peningkatan Keterampilan Membaca Pada Siswa Kelas 1


Sekolah Dasar Melalui Penerapan Metide SAS dan Alat Peraga Gambar . Salatiga: FKIP
UKSW.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (1987). Pengajaran Wacana . Jakarta : Balai Pustaka.

Tarigan, H. G. (1984). Prinsip- Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.

Wicaksana, G. (2011). Buat Anakmu Gila Baca . Jogyakarta: Buku Biru.

7
7

Anda mungkin juga menyukai