Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI MEMBACA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS III SD PADOKAN


TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penulisan

Publikasi dan Karya Ilmiah

Dosen Pengampu : Dr. Amanatie, M.Pd.,M.Si.

Oleh :

Yulita Feri Haryanti

19144600051

A2-19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2022

i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas proposal ini
yang berjudul “Pengaruh Minat dan Motivasi Membaca terhadap Prestasi Belajar PKn
Siswa Kelas III SD Padokan”. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan tugas ini antara lain
kepada :

1. Dr. Amanatie, M.Pd, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Penulisan dan
Publikasi Karya Ilmiah
2. Semua rekan sekelas program sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas A2-
19 Universitas PGRI Yogyakarta, dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini. Untuk
itu, penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga proposal ini
dapat bermanfaat baik bagi penyusun maupun para pembaca.

Yogyakarta, 17 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
A. Latar Belakang .................................................................................................... 3
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
E. Tujuan Pembelajaran ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7
BAB II .............................................................................................................................. 9
KAJIAN TEORI ............................................................................................................. 9
A. Kajian Teori ......................................................................................................... 9
1. Minat dan Motivasi Membaca ........................................................................... 9
2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................................. 16
3. Prestasi Belajar ................................................................................................ 16
4. Pendidikan Kewarganegaraan .......................................................................... 19
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 22
C. Kerangka Berfikir ............................................................................................. 23
D. Hipotesis ............................................................................................................. 24
BAB III .......................................................................................................................... 25
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 25
A. Rancangan Penelitian ........................................................................................ 25
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling .......................................................... 25
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen .................................................... 26
D. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 31

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan indikator yang sangat penting dalam menentukkan
kemajuan suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia seiring dari tahun ke tahun
semakin berkembang bertambah pesat, untuk dapat menyesuaikan perkembangan
pendidikan yang pesat tersebut maka perlu adanya kualitas dan kreativitas sumber
daya manusia dalam jalur pendidikan yang senantiasa harus selalu diperbaiki
dengan tujuan agar lebih baik dan maju dari pada sebelumnya. Salah satu yang
dapat mendorong kemajuan pendidikan antara lain pentingnya membaca, karena
dengan membaca dapat meningkatkan dan memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan serta dapat menambah informasi maupun ide. Dengan pendidikan
tersebut diharapkan seluruh siswa dapat menyalurkan semua kreativitas dan
menjadikan individu yang inovatif.
Membaca adalah salah satu dari keterampilan berbahasa. Membaca
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah proses kegiatan
pembelajaran di sekolah. Dengan kegiatan membaca, seseorang akan memperoleh
informasi. Informasi dari bahan bacaan bersumber dari berbagai media. Membaca
juga menjadi salah satu sarana untuk berkomunikasi. Sebagaimana dinyatakan
oleh Farida Rahim (2005:14) bahwa membaca merupakan komunikasi dari
pemikiran antara penulis dan pembaca. Jadi dengan adanya kegiatan membaca,
siswa dapat memperoleh pengetahuan yang disediakan penulis. Karena dengan
sering membaca, semakin banyak pengetahuan yang akan dimiliki.
Selain itu membaca juga merupakan salah satu pintu utama untuk
mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan ini tentu saja akan dapat mudah untuk
dikuasai dan dipahami secara maksimal melalui proses kegiatan belajar giat dan
tekun yang dilakukan secara terus-menerus. Proses belajar yang efektif antara lain
dilakukan dengan melakukan aktivitas membaca itu sendiri. Dengan dibekali
pengetahuan tersebut manusia mampu menyelesaikan semua permasalahan-
permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-harinya. Tanpa adanya
pengetahuan, tentu saja manusia akan banyak menemukan kesulitan dan tidak

3
dapat memecahkan setiap masalah yang dihadapinya. Sekolah Dasar menjadi
bagian dari pendidikan dasar yang merupakan lembaga pendidikan pertama yang
menekankan siswa untuk belajar membaca, berhitung dan menulis. Kecakapan
keterampilan ini merupakan syarat, wahana dan landasan mutlak bagi siswa untuk
belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa adanya
penguasaan bagi siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam menguasai ilmu
pengetahuan. (Depkibud, 1991/1992:11). Jadi membaca adalah suatu kebudayaan
yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa yang maju tersebut. Oleh itu pada umumnya
masyarakat di negara maju suka membaca karena budaya membaca sudah
ditanamkan dari sejak kecil.
Menurut Anna Yulia (2005:2) jika kita bisa menumbukan minat baca pada
anak, sebenarnya kita sudah meletakkan pondasi untuk menolong anak menjadi
seorang pembelajar sepanjang hayat atau sering disebut lifelong learner karena
buku adalah jendela dunia yang akan membawa kita semua atau anak-anak
kemana saja yang kita inginkan atau suka. Sesuai dengan pendapat dari Farida
Rahim (2005:28), mengenai minat baca. Jadi minat baca adalah keinginan yang
kuat yang disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seseorang yang
mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediannya
untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membawanya atas kesadarannya
sendiri. Sedangkan motivasi dalam membaca merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam membaca dan menjadi pendorong ataupun penggerak
yang terdapat didalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang diarahkan
kepada suatu tujuan yang ingin dicapai. Karena dari bacaan dan dengan membaca
setiap orang akan selalu mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat, Maka
minat dan motivasi membaca harus selalu ditingkatkan.
Pelajaran pada Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan kepada para siswa kelas III di sekolah dasar yang
bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan yang luas serta mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk berperan sebagai
anggota masyarakat dan warga negara yang baik. Maka Pkn secara umum
memiliki peran penting terutama dalam peningkatan pendidikan. Selain itu secara

4
khusus pendidikan PKn juga berperan aktif dalam mencetak para siswa yang
berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir secara kritis, logis, kreatif dan
tentu memiliki inisiatif dalam menghadapi gejala dan masalah social yang
berkembang terutama dalam masyarakat. Namun, sering kali pembelajaran PKn
dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan lebih berkesan hanya
menghafal teori karena jarang untuk dipreaktikkan dan membuat siswa menjadi
bosan, sehingga siswa lain merasa malas untuk membaca buku pembelajaran.
Kurangnya minat dan motivasi membaca pada siswa dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Berdasarkan sumber informasi siswa di SD Padokan kurang antusias
dalam memanfaatkan sarana yang terdapat di perpustakaan. Dilihat dari daftar
buku yang dipinjam, hanya buku-buku paket saja yang dipinjam oleh siswa.
Sehingga buku-buku lain kurang dimanfaatkan oleh siswa. Hal tersebut bisa
terjadi karena kurangnya pihak dari sekolah dalam mensosialisasikan sarana yang
terdapat di perpustakaan dan motivasi budaya membaca pada siswa menjadi
penyebab rendahnya minat membaca. Maka seharusnya aktivitas membaca di luar
jam pelajaran harus dilakukan oleh para siswa sekolah dasar yang dilaksanakan di
perpustakaan sekolah. Jika pada jam istirahat perpustakaan sekolah di padati oleh
para siswa, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa para siswa di sekolah tersebut
memiliki minat baca yuang tinggi. Namun, pada kenyataannya minat dan motivasi
baca yang dimiliki siswa saat ini sangat tampak rendah, karena dalam kehidupan
sehari-hari aktivitas bermain lebih menarik dan mendominasi. Perpustakaan
sekolah yang menjadi salah satu tempat koleksi berbagai macam bacaan justru
jarang mereka kunjungi. Bermain di halaman sekolah dan makan di kantin lebih
mereka gemari di bandingkan membaca buku di perpustakaan. Bahkan membaca
buku pelajaran pun hanya dilakukan ketika jika ada ulangan saja. Selain dari
kurangnya dorongan pihak sekolah, rendahnya minat siswa untuk membaca juga
dipengaruhi oleh bahan bacaan yang tersedia. Minat baca yang rendah tersebut
akan berpengaruh pada rendahnya tingkat pengetahuan dan wawasan siswa. Siswa
mempunyai intesitas membaca yang tinggi akan memiliki tingkat wawasan dan
pengetahuan yang sangat luas, karena dengan membaca seorng siswa dapat

5
memperoleh ataupun menemukan berbagai informasi. Pada dunia pendidikan,
siswa yang memiliki peringkat baik di kelas, umumnya memiliki pengetahuan dan
wawasan yang luas dibandingkan siswa yang peringkat kelasnya dibawah.
Sekolah Dasar Padokan terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul
berada di desa yang mempunyai wilayah luas. Dengan daerah yang luas tersebut
diikuti pula dengan jumlah penduduk yang banyak. Oleh karena itu memilih untuk
melakukan penelitian di SD Padokan. Selain mendapatkan jumlah populasi yang
besar, lokasi yang cukup strategis memungkinkan agar hasil penelitian dapat
dijadikan sebagai acuan sehingga lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
Menyadari akan manfaat minat membaca yang diperkirakan dapat meningkatkan
prestasi belajar membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Minat dan Motivasi Baca Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa
Kelas III SD Padokan”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan, maka dapat ditemukan
beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1. Rendahnya minat dan motivasi membaca pada siswa di SD Padokan.
2. Minat siswa terhadap mata pelajaran PKn dan wawasan sosial yang rendah
sangat mempengaruhi prestasi belajar.
3. Kurangnya intesitas membaca mempengaruhi rendahnya tingkat wawasan
siswa sehingga banyak siswa yang kurang memahami dengan baik isi bacaan
pada mata pelajaran PKn.
4. Prestasi belajar PKn rendah dibandingkan mata pelajaran pokok lainnya.
5. Faktor lingkungan yang kurang memperhatikan dalam pendidikan sehingga
mempengaruhi rendahnya minat membaca pada siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dengan melihat kondisi serta
permaslahan yang komplek, maka peneliti membatasi permasalahan yaitu banyak
siswa yang memiliki minat dan motivasi membaca yang rendah pada siswa di SD
Padokan dan prestasi belajar PKn yang rendah dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lainnya.

6
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang sudah ditentukan, maka rumusan masalahnya
adalah “Adakah pengaruh yang signifikan minat dan motivasi baca terhadap
prestasi belajar PKn siswa kelas III di SD Padokan”.
E. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh minat dan motivasi baca terhadap prestasi belajar
PKn siswa kelas III SD Padokan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan di sekolah dasar
mengenai betapa pentingnya minat dan motivasi baca salah satunya dalam
pembelajaran PKn.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian serta dapat
dijadikan sebagai bahan referensi maupun sebagai masukan bagi peneliti
lainnya.
b. Bagi Guru
Sebagai informasi bagi guru agar mampu dalam menentukkan pendekatan
yang sesuai dengan pembelajaran, sebagai bahan referensi bagi guru dalam
melakukan atau melaksanakan kegiatan pembelajaran serta menambah
pengetahuan guru mengenai minat dan motivasi membaca terhadap prestasi
belajar terutama dalam mata pelajaran PKn.
c. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan prestasi belajar PKn siswa dengan mengembangkan
minat dan motivasi belajarnya serta untuk meningkatkan minat baca siswa
dalam pembelajaran PKn agar untuk memotivasi siswa.
d. Bagi Sekolah

7
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam
mengevaluasi proses belajar baik serta dapat menjadi masukan dalam
mengembangkan cara belajar untuk meningkatkan proses pembelajaran.
e. Bagi Penulis
Dengan ini penulis dapat menambah pengalaman, wawasan serta
pengetahuan mengenai minat dan motivasi membaca serta dampak pada
prestasi belajar dalam mata pelajaran PKn siswa kelas III SD Padokan.

8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Minat dan Motivasi Membaca
a. Pengertian Minat
Menurut Hakiim, Lukmanul (2009:38), minat pada dasarnya
merupakan perhatian yang bersifat khusus. Siswa yang menaruh minat
pada suatu mata pelajaran maka perhatiannya akan tinggi dan minatnya
tersebut berfungsi sebagai pendorong yang kuat untuk terlibat secara aktif.
Berdasarkan pendapat diatas tersebut bahwa minat adalah suatu
ketertarikan yang dimiliki seseorang dalam memperhatikkan atau terlibat
dalam aktifitas belajar yang dilakukan secara aktif. Slamento (2010:180)
mengemukakan bahwa minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
kaitan pada aktivitas, tanpa adanya yang menyuruh. Minat tersebut
diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan.
Berdasarkan pendapatnya tersebut apabila seorang siswa berminat
terhadap sesuatu maka siswa cenderung untuk memberi perhatian yang
lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya serta mengikutikegiatan
yang dilakukan dengan hati gembira dan rasa senang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.
Menurut Sudaryono (2012:125), untuk mengetahui berapa besar minat
yang ada dalam siswa tentu saja dapat diukur melalui ketertarikan,
keterlibatan, kesukaan dan perhatian. Kesukaan terlihat dari kegairahan
siswa dalam mengikuti pembelajaran, ketertarikan dapat diukur dari
respon seseorang untuk menanggapi sesuatu, perhatian dapat diukur dari
apabila seseorang memiliki keseriusan selama proses kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Sedangkan menurut Djamarah (2011:167) dalam Naeklan
Simbolon (2014), terdapat beberapa macam cara yang dapat dilakukan
oleh seorang guru atau pendidik untuk membangkitkan minat siswa yaitu

9
antara lain : membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik
sehingga rela belajar tanpa adanya sebuah paksaan, menghubungkan
bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang
dimiliki anak didik sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran,
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif dan kondusif serta menggunakan berbagai macam bentuk dan
teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.
Maka dari beberapa pendapat diatas mengenai minat dapat
disimpulkan bahwa minat merupakan gejala psikologis seseorang secara
sadar untuk cenderung tertarik dan menyenangi objek sehingga individu
menunjukkan pemusatan terhadap suatu objek tertentu sesuai dengan
keinginannya tanpa adanya sebuah paksaan.
b. Unsur Minat
Menurut Worth (1998:64), unsur-unsur timbulnya minat antara lain :
1) Pertisipasi
Keikutsertaan siswa dalam suatu pelajaran atau keaktifannya akan
menyebabkan timbulnya minat pada siswa. Timbulnya minat jika
terdapat hubungan (sanggup menghargai, memahami, menikmati dan
menghargai suatu pengetahuan atau lainnya). Jadi apabila siswa
sanggup memahami, menghargai dan menikmati sesuatu pengetahuan
khususnya pelajaran, maka siswa akan memiliki minat terhadap ilmu
pengetahuan atau mata pelajaran tersebut.
2) Kebiasaan
Minat dapat timbul karena adanya suatu kebiasaan dimana kebiasaan
ada hubungannya dengan aktivitas yang berulang-ulang. Jika setiap hari
bertemu dan bertatap muka dengan guru serta selalu aktif mengikuti
pembelajaran, maka lambat laun dalam diri siswa akan timbul minatnya
terhadap mata pelajaran.
3) Pengalaman

10
Pengelaman merupakan salah satu penyebab timbulnya minat, karena
adanya pengalaman menyenangkan atau menyedihkan akan membawa
kesan tersendiri bagi dirinya yang kemudian akan masuk ke dalam
jiwanya. Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa unsur-
unsur minat meliputi unsur spesifik seperti perasaan senang, kebutuhan,
ketertarikan, keinginan dan mencari akan hal yang diminati. Beberapa
teori tersebut akan dijadikan sebagai dasar pembuatan instrumenn pada
penelitian ini.
Sedangkan menurut Abdurrahman Abror (1998:112) menjabarkan
unsur-unsur minat antara lain :
1) Unsur kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh
pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat
tersebut.
2) Unsur emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengelaman itu
disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Unsur
konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut
yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan
suatu kegiatan.
c. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dalam menentukkan, mengarahkan
perbuatan agar mencapai tujuan atau motivasi juga merupakan dorongan
yang dimiliki oleh seorang individu yang dapat merangsang untuk dapat
melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar ataupun
alasan seseorang dalam berperilaku atau dalam melakukan sesuatu. Hal
tersebut dapat menjadikan setiap individu memiliki keinginan, usaha dan
dorongan untuk mencapai hasil belajar dan prestasi yang tinggi. Terdapat
banyak teori mengenai motivasi manusia yang telah dikembangkan oleh
para ahli psikologi yang bekerja dalam satu dari tiga kerangka besar antara
lain meliputi behaviour, humanisme dan psikologi kognitif. Menurut
Koeswara dalam displin ilmu psikologi, motivasi merupakan konsep yang

11
digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja
dalam diri organisme atau individu tersebut.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa motivasi dan belajar
merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan.
Karena belajar yang dilandasi motivasi yang sangat kuat akan memberikan
hasil dan prestasi belajar yang lebih baik. Semakin tinggi motivasi siswa
maka semakin tinggi juga hasil prestasi belajar siswa begitupun sebaliknya
jika rendahnya motivasi siswa maka semakin rendah pula hasil prestasi
yang dihasilkan atau dicapai.
d. Pengertian Membaca
Membaca merupakan jendela dunia, karena dengan membaca kita
dapat mengetahui banyak hal yang belum diketahui oleh semua orang.
Kemauan dan kemampuan dalam membaca akan sangat berpengaruh
terhadap pengetahuan dan skill atau keterampilan seseorang. Semakin
banyak membaca maka seseorang tersebut akan semakin banyak
mengetahui hal-hal atau informasi yang penting, maka dari itu seseorang
yang gemar atau sering membaca akan memiliki kualitas dibandingkan
dengan seseorang yang sedikit atau tidak gemar dalam membaca.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dan dilakukan dengan
cara melisankan ataupun hanya dilakukan dalam hati.
Menurut Tarigan (1979:7), membaca adalah suatu proses yang
digunakan serta dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis dapat melalui media kata atau Bahasa tulis.
Selain itu membaca merupakan sebagai salah satu perbuatan yang
dilakukan berdasarkan kerjasama dari beberapa keterampilan seperti
antara lain meliputi memahami, mengamati dan memikirkan. Sehingga
dalam membaca tersebut tidak hanya sekedar membaca bacaan atau buku
saja akan tetapi membaca juga harus mengerti dan memahami isi dari
bacaan yang kita baca ataupun mengamati isi dari informasi yang akan
disampaikan oleh seorang penulis.

12
Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa membaca adalah
suatu proses penggalian makna atau pesan yang ingin disampaikan penulis
melalui sebuah media tulisan. Proses penggalian makna tersebut dilakukan
melalui menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan
sehingga dapat menarik sebuah pesan dari penulis.
e. Tujuan Membaca
Tujuan membaca salah satunya adalah untuk memperoleh
sebanyak-banyaknya informasi, baik ilmu pengetahuan, kesenangan dan
lain sebagainya. Sedangkan menurut (Nurhadi,1987) menyatakan bahwa
tujuan membaca secara khusus yaitu sebagai berikut :
1) Mendapatkan informasi faktual
2) Memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis
3) Memberi penilaian terhadap karya tulis seseorang
4) Memperoleh kenikmatan emosi
5) Mengisi waktu luang

Sedangkan tujuan membaca pada umumnya agar mendapatkan


informasi, memperoleh sebuah pemahaman dan memperoleh
kesenangan. Selain itu menurut Tarigan (2008:9), tujuan utama dari
membaca adalah untuk mencari serta memperoleh sebuah informasi yang
mencakup isi dan memahami makna bacaan. Makna dari, arti (meaning)
itu sendiri sangat erat sekali dan berhubungan dengan maksud tujuan atau
intensif ketika dalam membaca.

Dari beberapa uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


tujuan dari membaca tersebut dapat memperoleh wawasan, pengetahuan,
menyampaikan isi teks dan bahkan untuk memperoleh suatu kesenangan.

f. Manfaat Membaca
Buku dapat dikatakan sebagai gudangnya ilmu. Dengan adanya
buku dapat membuat kita mendapatkan berbagai informasi, pengetahuan
dan wawasan yang luas dari setiap bacaan yang kita baca. Membaca sangat
merupakan hal yang sangat penting dan memiliki peran dalam

13
mencerdaskan setiap individu maka dari itu sangat diharapkan dengan
adanya buku dapat menimbulkan adanya minat terhadap membaca. Selain
itu membaca buku tentu saja terdapat banyak manfaat antara lain :
1) Menambah wawasan dan pengetahuan
Dengan membaca siswa atau seseorang akan mendapatkan berbagai
macam informasi baru yang selama ini mungkin belum diketahui yang
dapat berguna kedapannya karena semakin banyak pengetahuan yang
dimiliki maka akan lebih siap dalam menghadapi tantangan hidup
dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
2) Menambah kosa kata
Semakin banyak melakukan kegiatan membaca maka semakin banyak
mendapatkan penjelasan, kosa kata yang didapatkan dapat berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat tentu saja dapat
membantu untuk membantu dalam penyampaian pendapat dengan
bahasa yang lugas dan dapat menambah rasa percaya diri pada saat
berbicara atau menyampaikan pesan terdadap seseorang.
3) Dapat meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan fokus
Dengan banyak membaca dapat melatih otak untuk lebih fokus dalam
berkonsentrasi mengenai tentang apa yang dibaca.
4) Dapat memperluas pemikiran
Seseorang yang sangat suka membaca akan mendapatkan tingkat
kreativitas yang lebih tinggi.
5) Meningkatkan kualitas memori
Manfaat membaca dapat memberikan andil dalam meningkatkan
kualitas dalam mengingat berbagai macam informasi dan pengetahuan
dari yang bacaan yang dibaca.

Maka dapat disimpulkan bahwa membaca akan mendapatkan banyak


manfaat karena tidak hanya memahami apa yang dibaca dalam kehidupan
sosial sosial sehari-hari, membantu terhubung dengan dunia luar. Selain itu
dapat meningkatkan pengembangan diri, memenuhi tuntutan intelektual,

14
meningktkan minatnya terhadap suatu bidang, membuka hal-hal yang
aktual dan membuka cakrawala dunia.

g. Minat Membaca
Minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan
ketekunan serta penunjang yang sangat penting untuk mendorong rasa
ingin tahu seseorang terhadap suatu bacaan dengan tujuan untuk
mengetahui informasi yang awalnya tidak diketahui sehingga menjadi
mengerti. Apabila tidak ada minat baca maka apa yang didapatkan oleh
seseorang mengenai suatu hal tidak akan dapat diketahui secara baik dan
utuh. Menurut Purwanto bahwa minat membaca merupakan disposisi yang
tidak akan tampak akan tetapi dapat ditafsirkan dari perilaku yang nampak
seperti mengunjungi perpustakaan, membeli atau belanja buku, jumlah
buku koleksi pribadi dan jumlah jam membaca pada setiap harinya.
Menurut Herman Wahadaniah (Yunita Ratnasari, 2011:16), minat
membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan
perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan
seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari
orang lain. Minat membaca merupakan suatu kecenderungan kepemikiran
ksebuah keinginan atau ketertarikan yang kuat dan disertai usaha-usaha
yang terus menerus dan diikuti dengan rasa senang tanpa sebuah paksaan
atas kemauan sendiri atau dorongan dari luar sehingga seseorang tersebut
akan memahami dan mengerti apa yang dibaca dari bacaan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan
suatu perhatian dan keinginan seseorang yang disertai usaha dan rasa
senang untuk membaca. Maksud dari minat membaca itu sendiri adalah
tolak ukur keinginan membaca dari seseorang siswa sekolah dasar dalam
kesehariannya yang dapat dibuktikan melalui intensitas dari membaca
majalah, surat kabar ataupun buku.
h. Motivasi Membaca

15
Motivasi baca adalah salah satu dorongan dari dalam hati seseorang untuk
melakukan kegiatan membaca dengan maksud atau tujuan untuk memperoleh
banyak informasi, pengetahuan dan wawasan dalam membuka cakrawala
dunia.

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar


Piaget (Rita, 2008: 106), menyatakan bahwa masa kanak-kanak akhir
tergolong pada masa operasional konkret, dimana anak berpikir logis terhadap
objek yang konkret. Berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Terjadi
peningkatan dalam hal pemeliharaan. Mengelompokkan bendabenda yang
sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda. Mulai banyak
memperhatikan dan menerima pandangan orang lain. Materi pembicaraan
lebih ditujukan kepada lingkungan sosial, tidak pada dirinya sendiri.
Berkembang pengertian tentang jumlah, panjang, luas dan besar.
Menurut Rita (2008: 104), masa sekolah dasar atau masa usia sekolah
sering dijabarkan sebagai masa kanak-kanak akhir. Masa ini dialami anak usia
6 tahun sampai masuk masa pubertas dan masa remaja awal yang berkisar
pada usia 11-13 tahun. Pada masa ini anak sudah matang bersekolah dan siap
masuk sekolah dasar.
Menurut Rita (2008: 109), mencapai usia 8 tahun anak membaca penuh
semangat terutama ceritera-ceritera khayal. Pada usia 10-12 tahun perhatian
membaca mencapai puncaknya. Materi bacaan semakin luas. Anak laki-laki
menyenangi hal-hal yang sifatnya menggemparkan, misterius dan kisah-kisah
petualangan. Anak perempuan menyenangi ceritera kehidupan seputar rumah
tangga.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi merupakan indikator yang sangat penting dari hasil yang
diperoleh pada saat mengikuti pendidikan. Prestasi yang dimiliki setiap
individu tentu saja berbeda-beda. Selain itu prestasi dapat diartikan
sebagai hasil pencapaian belajar yang telah dilakukan, dikerjakan karena
adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Maka dari itu presentasi

16
belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh setiap orang atau individu
dalam usaha belajar sesuai dengan kemampuannya yang ditandai dengan
perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri setiap orang yang
diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu sesuai dengan bobot yang
dicapainya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Prestasi belajar pada siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya
antara lain dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar
antara lain faktor yang berasal atau bersumber dari luar individu itu sendiri
yang meliputi :
1) Faktor lingkungan non sosial
Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial seperti
gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga Siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang digunakan
siswa.
2) Faktor lingkungan sosial
Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam
berbagai situasi sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang siswa.
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang
digunakan Siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi pembelajaran
materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat operasional yang
direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai
tujuan belajar tertentu.
Dari beberapa faktor di atas, dapat mempengaruhi prestasi belajar
yang mana dapat berpengaruh terhadap hasil kemampuan siswa. Selain
itu, yang memengaruhi prestasi belajar adalah, waktu dan kesempatan.
Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu itu sangat

17
berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan
peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki banyak waktu
dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang tinggi
dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belajar.

Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa
itu sendiri yang meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

1) Faktor Jasmaniah
Faktor Kesehatan yang berarti sehat dalam keadaan baik segenap
badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar
seseorang akan terganggu jika jesehatan seseorang terganggu, selain
itu juga ia akan cepat merasa lelah, kurang bersemangat, mudah sakit
kepala, kurang darah ataupun ada faktor-faktor yang mengurangi
fungsi alat indera dan tubuhnya. Maka hal ini akan sangat mengganggu
proses belajar serta prestasi belajar individu dan Cacat Tubuh yang
berartiKeadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang
cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau di usahakan alat bantu
agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacaranya itu.
2) Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada lima faktor yang tergolong ke dalam faktor
psikologis yang mempengaruhi belajar. Keadaan psikologis yang
terganggu akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa,
adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:
a. Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam
situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau
menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.

18
b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu
minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam
mata pelajaran tertentu.
c. Bakat, menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan
perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang
nyata sesudah belajar atau berlati. Jika bahan pelajaran yang di
pelajari individu sesuai dengan bakatya, maka jasil belajarnya
lebih baik karena ia senang dengan belajr dan pastikanlah
selajutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
d. Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sesuatu
perubahan tenaga dalam diri atau pribadi seseorang yang
ditandai Oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha
mencapai tujuan.
e. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi dan merespons dengan
cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan
sebagainya, baik secara positf maupun negatif.
4. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Azra (2005) dalam Susanto (2016:226) menyatakan, pendidikan
kewargaegaraan (PKn) merupakan bidang pelajaran yang membahas dan
mendalami tentang konstitusi, HAM, demokrasi, pemerintahan, rule of
law, serta hak dan kewajiban warga negara. Pendidikan kewarganegaraan
(PKn) adalah usaha yang dilakukan dalam proses pembelajaran agar siswa
secara aktif dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya untuk
memperoleh kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, keterampilan serta
kesadaran mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara, pelestarian
lingkungan hidup, HAM, keberagaman bangsa, demokrasi, taat pada

19
hukum, kesetaraan gender, tanggung jawab sosial, serta ikut serta dalam
dunia global.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2006: 49) Pendidikan
Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia 1945. Pendidikan Kewarganegaraan menurut
Noor Ms Bakry (2011: 3) adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk
berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia. Sedangkan menurut
Winataputra (Ruminiati, 2008: 25) Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada
awalnya diatur dalam undang-undang No. 2 tahun 1949. Undang-undang
ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi
atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia
Jadi dapat disimpulkan bahwa PKn adalah bidang studi yang
mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konsititusi, demokrasi,
HAM, hak dan kewajiban, tingkah laku, potensi warga negara,
patriotisme, nasionalisme dan lainnya. Tujuannya adalah agar siswa secara
aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk memperoleh
pengetahuan, kecerdasan, kecakapan, keterampilan serta kesadaran
tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Selain itu pada suatu PKn merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara seperti yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang
berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

20
b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar
siswa mampu memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya secara
baik, jujur, santun, dan demokratis sebagai warga negara terdidik,
berkarakter dan bertanggungjawab. Selain itu, tujuan PKn yaitu
menjadikan siswa memiliki perilaku dan karakter yang sesuai dengan nilai
pancasila, cinta tanah air, dan rela berkorban untuk nusa bangsanya.
Dengan demikian, diharapkan kelak dapat menjadi generasi bangsa yang
cerdas sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2006: 49), tujuan
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali
siswa dengan kompetensi sebagai berikut, antara lain :
1) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2) Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu mengenai
Kewarganegaraan.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn bertujuan agar


siswa mampu berpikir rasional, kritis, santun, kreatif, demokratis, jujur,
bertanggungjawab dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat, sehingga
dapat berinteraksi dengan bangsa lain dalam peraturan dunia. Selain itu tujuan
dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mengenal,
memahami, dan menguasai secara nalar konsep Pancasila sebagai falsafah,
dasar ideologi, dan pandangan hidup, Sehingga mampu mewujudkan
masyarakat bernegara yang menerapkan konsep pancasila sebagai ideologi.

5. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar

21
Minat membaca besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar.
Karena hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca, apalagi
dalam kaitanya dengan mata pelajaran PKn. Karena Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan ilmu yang dinamis, senantiasa berubah sesuai
perkembangan dunia, sehingga untuk menguasai ilmu tersebut dibutuhkan
pengetahuan juga pengalaman yang luas. Pengetahuan dan pengalaman akan
terbentuk apabila seorang siswa banyak membaca hal-hal yang berhubungan
dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Kegiatan membaca tidak gampang
dilakukan apabila tidak ada minat yang besar dari seorang siswa dalam
melakukan kegiatan membaca. Menurut Wigfield dan Gutrie (Soedjanto dan
Sandjaja:1) telah menegaskan bahwa “anak-anak yang memiliki minat
membaca tinggi juga akan berprestasi tinggi di sekolah, sebaliknya anak-anak
yang memiliki minat membaca rendah akan rendah pula prestasi belajarnya”.
Karena pada dasarnya belajar memang tidak lepas dari membaca, dan prestasi
adalah hasil dari belajar itu sendiri. Dalam belajar, siswa tentunya memiliki
tujuan yang hendak dicapai. Selain itu untuk mencapai tujuan tersebut siswa
melakukan segala bentuk usaha yang hasilnya akan dapat terlihat apakah siswa
tersebut sukses atau tidak. Penilaian atas baik buruk usaha yang dilakukan
siswa akan tergambar dalam bentuk prestasi belajar siswa.
B. Penelitian Terdahulu
1) Penelitian yang relevan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Ahmad
Kurniawan dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams
Games Tournaments) bagi Siswa Kelas V SD Terban Bantul. Jenis penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas berkolaborasi dengan guru kelas VI.
Penelitian ini dilakukan di SD Terban Bantul pada bulan Maret sampai bulan
Mei 2011. Hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar bagi siswa kelas V
SD TerbanBantul. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebanyak 58% siswa yang

22
memenuhi KKM, kemudian naik pada siklus II menjadi 83% siswa memenuhi
KKM mata pelajaran PKn.
2) Selain itu Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebelumnya pernah
dilakukan oleh Siti Khatijah dengan judul “Pengaruh Minat Baca Cerita Anak
dan Intensitas Menonton Film Anak Terhadap Kemampuan Mengarang Siswa
Kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Pakualaman Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/2011”. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian ex-post facto
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar
Negeri yang terdapat di Kecamatan Pakualaman Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Berdasarkan hasil analisis data
menunjukkan bahwa minat baca cerita anak dan intensitas menonton film anak
secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan
mengarang siswa secara simultan dengan nilai koefisien determinan (R2)
0,223 dan Fhitung sebesar 18,362. Sumbangan efektif (SE) secara serentak
sebesar 22,30% dengan persamaan regresi Y = 48,044 + 0,810X1 + 0,989X2.
C. Kerangka Berfikir
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah minat baca.
Dengan membaca, seseorang akan mengetahui banyak informasi dari belahan
dunia mana pun. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
membaca. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk membaca
adalah minat. Minat membaca adalah keinginan dan perhatian seseorang yang
disertai usaha dan rasa senang untuk membaca. Dengan membaca, dapat membuat
seseorang memenuhi tuntutan intelektual dan mengetahui hal-hal yang aktual.
Bahkan hanya dengan membaca sekilas atau membaca dangkal pada surat
kabar dapat menambah wawasan seseorang. Bagi pelajar, khususnya siswa
sekolah dasar, membaca akan membuka jendela pengetahuan bagi siswa tersebut.
Membaca bagi siswa sekolah dasar tidak terpaku pada membaca buku pelajaran
saja. Tetapi juga dapat diperoleh melalui surat kabar, majalah, bahkan buku cerita.
Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa keserasian bersekolah. Pada
masa keserasian bersekolah ini, secara relatif anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelum dan sesudahnya. Oleh karena itu bila budaya membaca

23
dimiliki oleh masa usia sekolah dasar akan mampu mengembangkan kemampuan
intelaktual anak secara optimal. Dengan pengetahuan yang luas, siswa dapat
membangun prestasi yang baik di sekolah.
Dalam dunia pendidikan, khususnya ilmu sosial seperti Pendidikan
Kewarganegaraan menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan intelektual
yang tinggi. Karena pada dasarnya Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara seperti yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta
untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang
berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir, maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut. Ada pengaruh yang signifikan minat baca terhadap
prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas III SD Padokan.

24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan kegiatan cara dari keseluruhan yang
dilakukan dalam seuatu penelitian yang dimulai dari perumusan masalah hingga
membuat suatu kesimpulan. Pendekatan penelitian sendiri terbagi menjadi dua
yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian tersebut secara
garis besar menggunakan penelitian kuantitatif.
Desain penelitian merupakan sebuah kerangka teknik dan metode
penelitian yang dipilih atau digunakan oleh seorang peneliti. Sehingga dalam hal
ini peneliti dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.
Metode penelitian ex post facto kuantitatif merupakan sebuah penelitian yang
fokus mengkaji mengeni hubungan sebab dan akibat yang bersumber pada
pengamatan dan mencari penyebab melalui pengumpulan data. Dengan hal ini
penelitian dapat mengungkapkan hubungan-hubunga dari variabel yang satu
dengan yang lainnya.
Menurut Sugiyono (2012:63), menjelaskan bahwa variabel penelitian
pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah
ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari, sehingga dapat diperoleh segala
informasi mengenai hal tersebut yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya.
Variabel bebas (Independent variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi munculnya variabel dependent. Variabel bebas pada penelitian ini
yaitu variabel bebas (X) minat dan motivasi membaca. Sedangkan Variabel terikat
(Dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhikarena adanya variabel
independent. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah prestasi belajar PKn.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi merupakan wilayah atau daerah yang terdiri dari suatu objek atau
subjek yang memiliki kualitas ataupun karakteristik tertentu yang telah ditetapkan
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas III SD Padokan, yang berjumlah 133 siswa dan
terbagi dalam 5 Sekolah.

25
No Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa
1. SD Padokan 1 43
2. SD Padokan 2 18
3. SD Padokan 3 35
4. SD Padokan 4 15
5. SD Padokan 5 22
Jumlah total populasi 133

Sampel dan teknik sampel


Sampel merupakan sebagian populasi untuk diambil dari keseluruhan objek yang
akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Hasil perhitungan dari
jumlah populasi 133 siswa diperoleh ukuran sampel sebanyak 97,94352. Dalam
pelaksanaan penelitian, peneliti tidak mungkin mengambil sampel sesuai dengan
jumlah sampel dari hasil perhitungan tersebut karena jumlah siswa di setiap
Sekolah Dasar tidak memenuhi. Peneliti mengambil sampel sebanyak 100 siswa
dari lima Sekolah Dasar, yaitu SD Padokan 1, SD Padokan 2, SD Padokan 3, SD
Padokan 3 dan SD Padokan. Pengambilan sampel sebanyak 100 dikarenakan
untuk mengantisipasi apabila pada saat penelitian terdapat siswa yang tidak hadir.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling.
Populasi dibagi dua berdasarkan jenis kelamin. Kemudian pada setiap kelompok
diurutkan menurut alfabetis. Setiap siswa yang memiliki kelipatan 5 pada setiap
kelompok di eliminasi. Kemudian akan tersisa 105 siswa. Kemudian daftar
tersebut diurutkan kembali secara alfabetis pada masing-masing kelompok. Pada
daftar kelompok yang baru ini, setiap siswa yang memiliki nomor urut 20 dan
kelipatannya akan dieliminasi. Sehingga akan diperoleh ukuran sampel 100 siswa.
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Menurut Arikunto, (2006: 175) teknik pengumpulan data adalah cara yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam
penggunaan tenik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat
bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Data yang

26
digunakan adalah data primer. Maka dari itu metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kuesioner
Kuisioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui formulir yang berisi beberapa pertanyaan yang diajukan secara tertulis
maupun lisan pada sekumpulan orang dengan tujuan mendapatkan jawaban. Nana
Syaodih (2010: 219), kuesioner atau angket (quetionnaire) merupakan suatu
teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya-jawab dengan responden). Menurut Sugiyono (2012: 192), kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Nasution (2003: 128), angket atau questionnaire adalah daftar
pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau
dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti.
Lembar skala digunakan untuk mengukur minat baca pada siswa. Siswa
yang dipilih sebagai sampel diminta untuk mengisi lembar skala. Skala
pengukuran yang dipakai adalah skala likert. Lembar skala ini dibuat berdasarkan
kisi-kisi yang mengacu pada teori-teori unsur minat yang telah dibahas pada
kajian teori. Berikut adalah kisi-kisi lembar skala yang akan digunakan untuk
mengukur minat baca siswa.
No. Indikator Kisi-kisi No Butir Jumlah
Positif Negatif Soal
1. Perasaan Semangat dalam 1,2,4 3 4
senang dalam membaca buku
membaca
buku
2. Kebutuhan Kesadaran sebagai 5,7 6 3
terhadap siswa untuk
bacaan buku membaca buku

27
Kesadaran akan 8,9,11 10 4
pentingnya buku

3. Ketertarikan Ketertarikan untuk 12,14 13 3


terhadap buku membaca buku

Ketertarikan 15,16,17 18 4
terhadap buku
bacaan

4. Keinginan Memanfaatkan 19,21,22,24 20,23 6


membaca waktu untuk
buku membaca buku
5. Keinginan Memilih buku 26,27 25 3
mencari bahan bacaan
bacaan buku Keinginan
mencari sumber 28,29 30 3
bacaan buku

Butir Indikator

No. Pertanyaan SS S TS STS


1. Saya senang membaca buku dimanapun berada
2. Saya rajin membaca buku
3. Saya malas membaca buku
4. Saya selalu bersemangat dalam membaca buku
5. Saya perlu nilai baik jadi harus rajin membaca
buku
6. Sebagai siswa SD, saya tidak harus membaca
buku
7. Saya merasa wajib membaca buku, karena saya
pelajar

28
8. Saya harus membaca buku, maka pengetahuan
saya bertambah
9. Ketika saya membaca buku, maka pengetahuan
saya bertambah
10. Membaca buku itu hanya untuk siswa yang
pintar saja
11. Membaca buku membantu saya memahami
pelajaran di sekolah
12. Lebih senang membaca buku daripada bermain
atau menonton televise
13. Lebih baik tidur daripada membaca buku
14. Saya selalu ingin membaca buku di
perpustakaan
15. Saya tertarik dengan buku yang terdapat di
perpustakaan
16. Buku pengetahuan lebih menarik dari bermain
game
17. Saya lebih suka uang ditabung untuk membeli
buku dari pada untuk bermain game
18. Lebih baik isi waktu luang dengan bermain dari
pada membaca buku
19 Setiap ada waktu luang saya perlu membaca
buku
20. Saya membaca buku ketika akan ujian saja
21. Pada hari libur saya tetap membaca buku
22. Saya ingin mendatangi perpustakaan yang lebih
lengkap dari perpustakaan yang ada disekolah
23. Bacaan yang ada di perpustakaan sudah cukup
bagi saya
24. Setiap malam saya membaca buku

29
25. Saya lebih suka dibelikan mainan daripada buku-
buku baru
26. Saya lebih suka membaca buku pelajaran dari
pada membaca komik.
27. Pengetahuan saya lebih besar berasal dari
membaca buku
28. Pengetahuan yang saya dapat lebih banyak
berasal dari membaca
29. Saya ingin membaca buku-buku terbaru
30. Saya tidak suka berada di perpustakaan

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk membuktikan
hipotesis. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu minat membaca dan prestasi
belajar PKn. Minat membaca merupakan variabel bebas, sedangkan prestasi
belajar PKn merupakan variabel terikat. Teknik analisis data digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kecenderungan minat membaca terhadap prestasi belajar
PKn siswa kelas III di SD Padokan.
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan adalah
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data
penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu statistic deskriptif dan uji prasarat
analisis. Uji Hipotesis, untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yang
merupakan hipotesis pengaruh, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan
penghitungan koefisiensi korelasi dan koefisiensi determinasi. Untuk mencari
nilai koefisiensi korelasi, menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment.
Suharsimi Arikunto (2010: 271) menjelaskan bahwa korelasi product-moment
digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval.

30
DAFTAR PUSTAKA

Simbolon, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.


Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2).

Hakim, Lukmatul.2009 Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Slameto.2010 Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhi: Jakarta Rineka cipta.

Djamarah, B.S.2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Koeswara, Motivasi Teori dan Penelitian, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1995), h. 1-2.

Rita Eka Izzaty, Dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Noor MS Bakry. (2011). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Press.

Ruminiati. (2008). Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional.

Sardiman A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Yunita Ratnasari. (2011). Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat Baca Siswa
Kelas V SD Negeri Bojongsari I Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Yogyakarta: FIP.

Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

31

Anda mungkin juga menyukai