Anda di halaman 1dari 17

Makalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA


PERMULAAN SISWA KELAS 1 SD DENGAN METODE
SILABA BERBANTUAN PAPAN RODA BACA

Disusun untuk memenuhi salah satu nilai Tugas Kelompok Mata Kuliah Inovasi
Pembelajaran Bahasa SD

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ida Zulaeha, M. Hum., dan Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd.

Disusun oleh:

Oktavia Kristin 0103522073

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

i
PRAKATA

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dan kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah untuk Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Bahasa SD dengan dosen pengampu Prof.
Dr. Ida Zulaeha, M. Hum., dan Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd. dengan judul “ Peningkatan
Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD Dengan Metode Silaba Berbantuan
Papan Roda Baca ”.

Makalah ini disusun untuk memberikan informasi tentang peningkan keterampilan


membaca permulaan kelas 1 SD dengan metode Silaba berbantuan papan roda baca . Dengan
mempelajari makalah ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan membaca
permulaan siswa kelas 1 SD.

Kami berharap makalah ini bisa memberikan manfaat sebesar mungkin bagi pembaca.
Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa bermanfaat bagi
dunia pendidikan. Kritik dan saran sangat penyusun nantikan untuk menyajikan sesuai yang
lebih baik di masa yang akan datang.

Semarang, 09 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................................i
PRAKATA ................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................2
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD ............................3
2.2. Pengertian Metode Silaba ........................................................................................... 4
2.3. Fungsi Metode Silaba ................................................................................................. 5
2.4. Langkah-langkah Metode Silaba ................................................................................ 6
2.5. Papan Roda Baca ........................................................................................................ 7
2.6. Cara meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1 SD dengan
metode silaba berbantuan papan roda baca ..................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan ................................................................................................................. 111
3.2. Saran ....................................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 133

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Vuri, Devita (2016) Pembelajaran bahasa sangatlah penting, terutama


aspek membaca dan menulis.Sejalan dengan itu, Kurnia, Dina (2023) menuturkan bahwa
Peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar dituntut untuk menguasai kemampuan
membaca, menulis dan berhitung sebagai kelanjutan dari pembelajaran di kelas.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah secara umum ditujukan agar peserta
didik mempunyai kompetensi dalam keempat aspek berbahasa yaitu mendengarkan atau
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Tanpa mengesampingkan ketiga aspek
lainnya, aspek berbahasa yang penting dan perlu mendapat perhatian lebih pada jenjang
Sekolah Dasar khususnya pada kelas rendah adalah aspek membaca. (Hendrayani, Ade
2018).
Namun, berdasarkan realita di lapangan tidak semua siswa kelas satu mampu
menguasai aspek membaca dengan baik. Kelerlambatan membaca pada kelas satu
disebabkan karena belum mampu membedakan huruf dan melafalkan huruf secara jelas,
kesulitan mengenali huruf atau mengejanya, selalu keliru pada kegiatan mengeja dan
melafalkan huruf, seringkali huruf tertukar, misal ‘b’dan ‘p’, kesulitan mengeja dan
menggabungkan suku kata, serta mengeja dengan lambat dan terputus-putus.
Dengan makalah ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca
permulaan siswa kelas satu SD.
Makalah ini membahas tentang peningkatan keterampilan membaca permulaan
siswa kelas 1 SD dengan metode Silaba berbantuan papan roda baca. Uraian pembahasan
meliputi: Pengertian keterampilan membaca, pengertian metode silaba, fungsi metode
silaba, langkah-langkah metode silaba, papan roda baca, serta cara meningkatkan
keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1 SD dengan metode silaba berbantuan
papan roda baca.

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan permasalahan:

1.2.1. Apa yang dimaksud keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1 SD?

1.2.2. Apa pengertian metode silaba?

1.2.3. Apa fungsi metode silaba?

1.2.4. Bagaimana langkah-langkah metode silaba?

1.2.5. Apa yang dimaksud papan roda baca?

1.2.6. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa


kelas 1 SD dengan metode silaba berbantuan papan roda baca?

1.3. Tujuan

Merujuk pada rumusan masalah tersebut maka, tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1.3.1. Untuk mengetahui keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1 SD

1.3.2. Untuk mengetahui metode silaba

1.3.3. Untuk mengetahui fungsi metode silaba

1.3.4. Untuk mengetahui langkah-langkah metode silaba

1.3.5. Untuk mengetahui papan roda baca

1.3.6. Untuk mengetahui cara meningkatkan keterampilan membaca permulan


siswa kelas 1 SD dengan metode silaba berbantuan papan roda baca

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 SD

Membaca sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa merupakan suatu


masalah yang mendapat banyak perhatian dalam kehidupan manusia. Perhatian ini
berakar kepada kesadaran akan pentingnya arti, nilai, dan fungsi membaca dalam
kehidupan bermasyarakat.
Membaca adalah proses berpikir yang termasuk di dalamnya memahami,
menceritakan menafsirkan arti dari lambang-lambang tertulis dengan melibatkan
penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, dan ingatan. (Harianto, E. 2020)
Menurut Rahman, B (2014) Keterampilan membaca sangat penting dalam
kehidupan, karena setiap aspek kehidupan tidak luput dari kegiatan membaca. Oleh
karena itu keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa di SD
karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar
siswa di SD. Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami
kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang
disajikan dalam berbagai buku bacaan.
Dalam tingkatan membaca, membaca permulaan merupakan tingkatan yang
paling penting. Hal ini dikarenakan membaca permulaan merupakan kemampuan
membaca dasar yang harus dikuasai anak sebelum anak melanjutkan tahapan
membaca dasar yang membaca yang lebih tinggi (Hidayat, 2014:400).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca
merupakan salah satu aspek berbahasa yang penting dan harus dikuasai siswa SD
karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan proses belajar siswa di
SD khususnya kelas 1 SD.

3
2.2. Pengertian Metode Silaba

Metode adalah cara atau teknik yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Trianto dalam Widiastuti, E, H.
2017). Secara umum, metode dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran atau untuk memecahkan suatu
masalah atau menjawab suatu pertanyaan penelitian.
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca
pada anak berdasarkan konsep kebahasan menurut Muhyidin, Asep. Dkk (2018)
beberapa metode diantaranya adalah 1) metode bunyi, 2) metode abjad, 3) metode
suku kata, dan 4) metode kata lembaga.
Metode bunyi digunakan oleh guru untuk mengenal huruf a sampai dengan z
serta cara pengucapannya. Dalam pelaksanaannya, metode bunyi melalui proses
latihan terus menerus (drill). Contoh metode bunyi: huruf /p/ dilafalkan [ep] /d/
dilafalkan [ed]. Dengan demikian. Kata padi dieja menjadi: /ep-a/ [pa]/ed-i/ [di]
dibaca [pa-di].Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai
dengan mengenalkan huruf- huruf secara alfabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan
dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Pada huruf-huruf
tertentu yang ada kemiripan bentuk, guru membedakan huruf-huruf /b-d/, /p-q/, /n-u/,
dan /m- w-v/ dengan cara memberi warna yang berbeda pada kartu abjad. Kemudian
dilatih secara berulang-ulang sampai mengerti.
Metode suku kata ini diawali dengan langkah guru mengenalkan suku kata
seperti ba, bi bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya.
Kemudian suku-suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata- kata yang bermakna,
misalnya: /ba – bi/, /cu – ci/, /da – da/. Lalu, dari suku kata tersebut dirangkaikan
menjadi kalimat sederhana yang dimaksud dengan proses perangkaian kata menjadi
kalimat sederhana.
Metode kata lembaga merupakan metode peralihan antara metode bunyi
dengan metode global. Guru memulai materi ajar dari kata yang dekat dengan anak,
dipahami, dan sering didengar. Karena dalam konsep seperti ini, maka materi ajar
itu dalam bentuk gambar dan nama gambar di bawahnya. Misalnya gambar seorang
anak laki-laki bernama Didi atau gambar bola dan gambar-gambar yang lain. Di
4
bawah gambar anak tersebut tersebut ditulis nama Didi. Di bawah gambar bola
ditulis kata bola. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) kata yang telah dipilih
diuraikan menjadi suku kata; 2) suku kata diuraikan menjadi huruf-huruf; 3) huruf-
huruf itu kemudian dirangkaikan menjadi suku kata kembali; 4) suku kata itu
dirangkaikan menjadi kata; dan 5) kata dirangkaikan menjadi kalimat.
Salah satu metode yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam
kegiatan pembelajaran agar siswa mampu membaca dengan baik yaitu metode
silaba atau metode suku kata.
Menurut Laila, Z. dkk (2021) Metode silaba ialah metode suku kata yang
menyajikan kata jadi suku kata setelah itu merangkai suku kata jadi kata dengan
tujuan siswa yang belum bisa membaca kata bisa membaca kata. Oleh karena itu
dibutuhkan metode yang menarik dan memberikan kesan berbeda kepada siswa
untuk membaca. Metode yang tidak hanya menghafal terhadap bahan ajar. Metode
silaba menjadi pilihan yang memungkinkan di antara metode-metode lainnya untuk
diterapkan dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca.
Sedangkan menurut Tarigan J.dkk dalam Rahmd Hidayat (2014: 401)
metode silaba didefinisikan sebagai proses pembelajaran membaca permulaan yang
diawali dengan pengenalan suku kata, seperti ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co dan
seterusnya, selanjutnya suku-suku kata tersebut, dirangkaikan menjadi kata-kata
bermakna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode silaba
merupakan cara yang digunakan pada kegiatan membaca yang dimulai dari
pengenalan suku kata, kata dan seterusnya kepada siswa.

2.3. Fungsi Metode Silaba

Menurut Rinja Efendi (dalam Isnatunnikmah, A (2016) Metode silaba


memiliki fungsi untuk memudahkan siswa merangkai suku kata menjadi kata yang
bermakna sehingga dapat menimbulkan minat kepada siswa serta memberikan
motivasi untuk merangkai sendiri suku kata tersebut menjadi katakata bermakna dan
menuliskan kata tersebut ke dalam bentuk kalimat sederhana.

5
Apabila pada awal pembelajaran siswa telah termotivasi untuk belajar
dengan baik, maka pembelajaran yang dilakukan akan menjadi lancar,
menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
dengan maksimal. Selain itu metode silaba ini membantu siswa menjadi kreatif
dalam merangkaikan suku kata menjadi kata-kata bermakna. Hal tersebut membuat
siswa lebih cepat memahami materi dan lebih semangat untuk belajar.
Metode silaba dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas satu
SD karena kesulitan yang dihadapi siswa ketika membunyikan kata-kata panjang
(berimbuhan) dapat teratasi dengan tampilan kata-kata panjang yang ditemui,
menjadi beberapa suku kata yang dapat dibaca dengan mudah sehingga proses
maupun tujuan selanjutnya dapat dilaksanakan. (Risnowati, 2022)
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode silaba
memiliki fungsi untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan
membaca dengan merangkai suku kata menjadi kata yang bermakna serta membuat
siswa lebih cepat memahami materi.

2.4. Langkah-langkah Metode Silaba

Metode silaba merupakan metode yang mempermudah kegiatan membaca


agar lebih mudah dilakukan oleh siswa. Metode ini tidak dilakukan begitu saja, ada
langkah-langkah yang harus disusun dan dilakukan agar lebih 26 sistematis.
Menurut Mulyati (2011 dalam Isnatunnikmah, A 2016) ada tiga tahapan yang harus
ditempuh dalam pembelajaran dengan metode silaba, antara lain:
1. Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata
2. Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata
3. Tahap ketiga, perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat
sederhana.
Penggunaan metode silaba dapat dimodifikasi oleh guru disesuaikan dengan
karakteristik siswa. Pengaplikasian dari tahapan-tahapan dari metode silaba
dilakukan dengan cara sistematis agar berjalan dengan baik.

6
2.5. Papan Roda Baca

Menurut Abi Hamid, M (2020) Media pembelajaran adalah segala sesuatu


yang dapat menyampaikan pesan melalui berbagai saluran, dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar untuk menambah informasi baru pada diri siswa sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Daryanto (2013) memberikan penjelasan terkait beberapa kegunaan media
pembelajaran yaitu:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan
sumber belajar.
4) Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori, dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan
tujuan pembelajaran
Klasifikasi media ini dikemukakan oleh Rudy Bretz (dalam , Aghni, R. I.
2018) yang menyatakan bahwa terdapat tiga ciri utama dalam pembagian media
yaitu;
a). Ciri berdasarkan suara,
b). Ciri berdasarkan visual, yaitu; Gambar, Garis, Simbol
c). Ciri berdasarkan gerak.
Berhubung siswa kelas satu sekolah dasar masih berfikir konkrit, maka
media visual cocok digunakan untuk mengatasi keterlambatan membaca. Karena
semua yang guru utarakan atau sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan
mata mereka, kemudian media visual merupakan sumber belajar yang berisikan
pesan atau materi pelajaran yang di buat secara menarik dalam bentuk kombinasi
gambar, teks, gerak dan animasi yang di sesuaikan dengan usia peserta didik yang
7
dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga pembelajaran akan
menyenangka dan tidak menjenuhkan. (Rosidah, Ani 2016).
Pembelajaran visual ini memungkinkan terciptanya situasi belajar yang
menyenangkan, meningkatkan interaksi dan kerjasama siswa baik terhadap
kelompoknya maupun terhadap guru, serta menciptakan situasi belajar mengajar
yang kondusif. Adanya kompetisi dalam kelompok juga dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa yang nantinya berpengaruh terhadap pemahaman konsep
dalam belajar.
Menurut Simbolon, Redina (2019) Media roda baca merupakan alat untuk
membangun kemampuan membaca yang berbentuk lingkaran menyerupai roda yang
bisa berputar-putar atau berkeliling dan bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
Sedangkan menurut Aulia, A (2016:12) media roda putar adalah sebuah media
pembelajaran yang berbentuk bundar/lingkaran yang bisa diputar dan terbagi
menjadi beberapa bagian/sector. Dalam media roda putar terdapat beberapa gambar
yang disertai kalimat sesuai gambar, serta terdapat anak panah yang digunakan
untuk menandakan bagian mana roda putar tersebut akan berhenti.
Menurut Hikmawati, H dkk (2021) Kelebihan yang dimiliki media roda baca
pintar adalah sifatnya konkrit, mudah ketika digunakan, siswa lebih tertarik karena
di dalamnya menggunakan variasi warna, terdapat umur permainan sehingga siswa
merasa belajar sambil bermain. Sedangkan kelemahan yang dimiliki pada media
roda baca pintar adalah proses pembuatannya rumit, penggunaannya masih secara
manual (ketika diputar), tidak mudah untuk dibawa kelain tempat.
Cara pembuatan media roda pintar, Alat dan bahannya sebagai berikut a) alat:
gergaji, penggaris, gunting, bor kayu, pensil dan b) bahan: triplek, skotlet warna-
warni, lem, baut.
Proses pembuatan media roda pintar sebagai berikut:
a) menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan;
b) membuat sketsa lingkaran yang berdiameter 40 cm pada papan triplek 1, 30 cm
pada papan triplek 2, 20 cm pada papan triplek 3; 10 cm pada papan triplek 4.
c) potong sketsa lingkaran yang sudah dibuat menggunakan gergaji;
d) membuat 5-7 buah petak pada papan lingkaran 1 berisi huruf-huruf vokal, 17
petak pada papan lingkaran 2 berpusat pada titik tengah lingkaran berisi huruf-
8
huruf konsonan, begitu seterusnya berselang dari huruf vokal kemudian huruf
konsonan;
e) lapisi papan lingkaran 1-4 dengan warna berbeda.
f) buat sebuah persegi panjang dengan 4 lubang sebagai penanda huruf-huruf
yang dipakai.
g) lubangi bagian pusat lingkaran pada papan lingkaran 1,2,3,4 dan persegi
panjang penanda dengan menggunakan bor;
h) masukkan baut pada lubang yang telah dibor. Kemudian tumpuk papan
lingkaran 1,2,3,4 dan persegi panjang penanda menjadi satu;
i) pastikan baut dapat menembus papan lingkaran 1,2,3,4 dan persegi panjang
penanda lalu pasang mur dan kencangkan, dan
j) terakhir cek apakah roda berputar dengan baik.
k) media roda berputar dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Dengan mengganti
susunan huruf, lingkaran 1/terdalam berisi huruf-huruf konsonan, lingkaran 2
berisi huruf-huruf vokal, begitu selanjutnya sampai lingkaran 5/terluar berisi
huruf-huruf konsonan. Sehingga nantinya dapat membentuk kata yang terdiri
dari 5 huruf (jalan, makan, tikus, dll).
Prosedur Penggunaan Media Roda Pintar:
a) berikan kata sederhana kepada siswa (buku, mata, dll)
b) mintalah siswa untuk memutar roda dari yang terluar ke dalam sesuai kata yang
diminta. Mulai dari m kemudian a, t dan akhirnya a.
c) lakukan berulang hingga siswa benar-benar mampu menyusun kata dengan
baik.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa papan roda baca
merupakan alat untuk membangun kemampuan membaca yang berbentuk lingkaran
menyerupai roda yang bisa berputar-putar atau berkeliling dan bisa digunakan
sebagai media pembelajaran yang memiliki kelebihan menarik untuk siswa dan
membuat siswa merasa belajar sambil bermain.

9
2.6. Cara meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas satu SD
dengan metode silaba berbantuan papan roda baca

Metode silaba berbantuan papan roda baca dapat menjadi salah satu cara
efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1 SD.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1.Kenalkan siswa pada huruf dan bunyi-bunyi dasar bahasa Indonesia. Pastikan
siswa memahami bunyi dari setiap huruf dan cara mengucapkannya dengan
benar.
2.Latih siswa untuk mengenal silaba dan bagaimana silaba tersebut membentuk
kata. Gunakan papan roda baca untuk membantu siswa mengenal dan
memahami kombinasi dalam membentuk kata.
3.Latih siswa untuk mengenali kata-kata secara visual. Setelah siswa mengenal
kata-kata secara visual, bantu siswa untuk mengucapkan kata-kata tersebut.
4.Berikan siswa banyak kesempatan untuk membaca. Berikan bahan bacaan yang
mudah dipahami dan sesuai dengan tingkat pembacaan siswa. Bahan bacaan ini
bisa berupa cerita pendek, buku gambar, atau majalah anak-anak.
5.Latih siswa untuk membaca dengan cepat dan lancar. Berikan siswa latihan
membaca dengan waktu yang ditentukan. Latihan ini dapat membantu siswa
untuk membaca dengan cepat dan lancar.
6. Berikan pujian dan dorongan kepada siswa. Berilah pujian kepada siswa ketika
mereka berhasil membaca dengan baik. Berikan juga dorongan agar siswa tetap
bersemangat dalam belajar membaca.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan siswa kelas 1 SD akan
meningkatkan keterampilan membaca permulaan mereka dengan metode silaba
berbantuan papan roda baca.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

3.1.1. Keterampilan membaca merupakan salah satu aspek berbahasa yang penting
dan harus dikuasai siswa SD karena keterampilan ini secara langsung
berkaitan dengan proses belajar siswa di SD khususnya kelas 1 SD.
3.1.2. Metode silaba merupakan cara yang digunakan pada kegiatan membaca yang
dimulai dari pengenalan suku kata, kata dan seterusnya kepada siswa.
3.1.3. Metode silaba memiliki fungsi untuk membantu siswa dalam meningkatkan
keterampilan membaca dengan merangkai suku kata menjadi kata yang
bermakna serta membuat siswa lebih cepat memahami materi.
3.1.4. Menurut Mulyati (2011 dalam Isnatunnikmah, A 2016) ada tiga tahapan yang
harus ditempuh dalam pembelajaran dengan metode silaba, antara lain: 1.
Pengenalan suku-suku kata, 2. Perangkaian suku-suku kata menjadi kata, 3.
Perangkaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana.
3.1.5. Papan roda baca merupakan alat untuk membangun kemampuan membaca
yang berbentuk lingkaran menyerupai roda yang bisa berputar-putar atau
berkeliling dan bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang memiliki
kelebihan menarik untuk siswa dan membuat siswa merasa belajar sambil
bermain.
3.1.6. Metode silaba berbantuan papan roda baca dapat menjadi salah satu cara
efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas 1
SD.

3.2. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hali ini dikarenakan masih menimnya pengetahuan penulis. Oleh karena

11
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abi Hamid, M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif, M.,
& Simarmata, J. (2020). Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Aghni, R. I. (2018). Fungsi dan jenis media pembelajaran dalam pembelajaran
Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16(1), 98-107.
Aulia, A. (2016). Penerapan Metode Tanya Jawab dalam Bentuk Roda
Keberuntungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran PAI di SMP Seri Tanjung Kabupaten Ogan
Ilir(Skripsi)(Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah Palembang).
Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam
Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Harianto, E. (2020). Keterampilan membaca dalam pembelajaran
bahasa. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 9(1), 1-8.
Hendrayani, A. (2018). Peningkatan minat baca dan kemampuan membaca
peserta didik kelas rendah melalui penggunaan reading corner. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 17(3), 235-248.
Hidayat,R.(2014).Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Metode Silaba Untuk Anak Berkesulitan Belajar Kelas 2 SD Negeri 09
Koto Luar Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus Vol.3 (1):Hal400-
401
Hikmawati, H., Rosyidin, O., & Yuliana, R. PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN PAPAN RODA BACA PINTAR PADA
MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 DI SDN CILEGON
X. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(1), 213-225.
Isnatunnikmah, A (2016) Metode Silaba Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan.
Kurnia, D., Adnan, A., & Ridwan, Y. (2023). UPAYA GURU MENGATASI
KETERLAMBATAN MEMBACA PADA PESERTA DIDIK DI
KELAS III MI RAUDHATUL ULUM PARIT SETIA TAHUN

13
PELAJARAN 2018/2019. Lunggi Journal: Literasi Unggulan Ilmiah
Multidisipliner, 1(1), 43-50.
Lailah, Z., Amin, S. M., Nafiah, N., & Hartatik, S. (2021). Meningkatkan
Kemampuan Membaca Siswa Kelas I dengan Metode Silaba di Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 5(5), 3677-3688.
Muhyidin, A., Rosidin, O., & Salpariansi, E. (2018). Metode pembelajaran
membaca dan menulis permulaan di kelas awal. JPsd (Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar), 4(1), 30-42.
Rahman, B., & Haryanto, H. (2014). Peningkatan keterampilan membaca
permulaan melalui media flashcard pada siswa kelas I SDN Bajayau
Tengah 2. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 127-137.
Risnowati. (2022). Penerapan Metode Silaba Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Permulaan. https://joglojateng.com/2022/04/28/penerapan-
metode-silaba-untuk-meningkatkan-kemampuan-membaca-permulaan/
diakses pada 09 Maret 2023 pukul 20:17
Rosidah, A. (2016). Penerapan media pembelajaran visual untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran ips. Jurnal Cakrawala
Pendas, 2(2).
Silvia, S., Pebriana, P. H., & Sumianto, S. (2021). Penerapan Metode Silaba
Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 3(1), 7-12.
Simbolon, R. (2019). Penggunaan roda pintar untuk kemampuan membaca
anak. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar
(JPPGuseda), 2(2), 66-71.
Vuri, D. (2016). Penerapan pendekatan pengalaman berbahasa dalam
pembelajaran bahasa di sekolah dasar kelas rendah. Jurnal Ilmiah Guru
Caraka Olah Pikir Edukatif, 20(1).
Widiastuti, E. H. (2017). Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran
mata pelajaran IPS. Satya Widya, 33(1), 29-36.

14

Anda mungkin juga menyukai