Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT MENYIMAK DI KELAS TINGGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah

“Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi”

Dosen Pengampu: Aulia Rika harahap, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok III:

Alfatar Ihsan (0306212198)

Annisa Rohimah Hasri Hasibuan (0306213068)

Hidayati Siregar (0306212042)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

ِ‫الرحِ ي ِْم‬
َّ ‫ن‬ِِ ‫الر ْح َم‬
َّ ‫للا‬
ِِ ‫ــــــــــــــــــم‬
ِِ ‫س‬
ْ ‫ِب‬

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Sholawat serta salam marilah kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw. Sebagai suri tauladan umat Islam dan semoga kita mendapatkan syafaatnya
kelak pada hari akhir.

Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran pemakalah terhadap referensi-referensi


yang pemakalah dapatkan. Tujuan penulisan makalah ini, agar dapat memahami tentang
hakikat menyimak di kelas tinggi. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi dengan judul
Hakikat Menyimak Di Kelas Tinggi.

Dalam penyusunan, penulisan dan semua proses yang menyangkut terselesaikan


makalah ini, pemakalah ini tidak bekerja sendiri. Pemakalah ingin mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Aulia Rika Harahap, M, Pd sebagai dosen mata kuliah Bahasa dan Sastra Indonesia
Di Kelas Tinggi yang telah memberikan banyak bantuan arahan dan petunjuk yang sangat jelas
sehingga mempermudahkan pemakalah dalam menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga
kepada teman-teman seperjuangan yang telah meluangkan waktunya untuk dapat berdiskusi
hingga selesailah makalah ini.

Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik cara
penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk memberikan
kritik dan saran sehat demi perbaikan makalah selanjutnya Akhir kata pemakalah berharap agar
makalah ini dapat menjadi berkat dan bermanfaat bagi kita semua. Aamin.

Medan, 15 Maret 2022

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I: PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

A. Hakikat Menyimak ........................................................................................................ 3


B. Cakupan Menyimak Lanjutan ........................................................................................ 4
C. Pentingnya Menyimak Lanjutan .................................................................................... 7
D. Macam-Macam Metode Menyimak .............................................................................. 8

BAB III: PENUTUP .............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada jenjang pendidikan sekolah dasar, pengajaran bahasa sangatlah penting,


mengingat kegiatan berbahasa sangat dominan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik
di lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Pengajaran bahasa pada
hakikatnya adalah mengajarkan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pengajaran bahasa
adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan
maupun secara tertulis. Namun untuk mampu berkomunikasi dengan baik, siswa harus
memiliki keterampilan berbahasa.

Dalam kegiatan sehari-hari menyimak adalah salah satu kegiatan yang sangat penting
selain keterampilan yang lainnya. Kegiatan menyimak juga dapat menambah ilmu atau
wawasan yang belum dimiliki diantaranya melalui radio, tv ataupun langsung dari
narasumbernya. Jadi menyimak memegang peranan penting setelah itu barulah
keterampilan berbicara, membaca dan menulis. Dalam proses belajar mengajar, menyimak
sering diabaikan karena tanpa dianjarkan pun keterampilan ini dilakukan. Sebenarnya
apabila kita memahami konsep menyimak, apapun yang dilakukan tampaknya selalu ada
proses menyimaknya. Kenyataan ini terjadi di segala sector kehidupan. Melalui proses
menyimaklah seorang mengenal konsep segala informasi baik berupa ilmu pengetahuan
maupun hal-hal yang belum dikenal.

Mengingat menyimak merupakan suatu keterampilan, maka perlu dilakukan dengan


Latihan-latihan secara terus-menerus kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar,
kegiatan menyimak sering diabaikan oleh guru cenderung beranggapan bahwa tanpa
diajarkan pun keterampilan menyimak dapat dilakukan oleh siswa. Namun kenyataannya
kontradiktif terhadap aplikasi di lapangan, yakni kemampuan siswa dalam menyimak
materi pelajaran tertentu masih dianggap kurang. Terkadang guru beranggapan bahwa
keterampilan menyimak dengan mendengar memiliki pengertian yang sama sehingga
persepsi yang demikian pada akhirnya dalam menerapkannya tidak sesuai dengan harapan
guru dalam proses belajar dan mengajar. Kesalahan tersebut menjadikan guru berfikir
sederhana dalam mengajarkan kegiatan menyimak. Hal ini terjadi karena beberapa

1
kemungkinan, diantaranya yaitu guru tidak mengetahui hakikat keterampilan menyimak,
dan guru belum menemukan Teknik yang baik dalam pengajaran menyimak. Selain itu juga
tidak ada upaya guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran menyimak siswa terhadap
materi pelajaran sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi kurang. Menyikapi
hal tersebut maka perlulah bagi kita atau pembaca mengetahui hakikat menyimak.

Oleh karena itu, dalam makalah ini yang di dapatkan dari berbagai latar belakang
masalah yang telah ditemukan, pemakalah akan menjelaskan tentang judul hakikat
menyimak di kelas tinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, pemakalah akan menjelaskan tulis ini dari
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa hakikat menyimak?


2. Bagaimana cakupan menyimak lanjutan?
3. Mengapa pentingnya menyimak lanjutan?
4. Apa saja macam-macam metode menyimak?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan dari uraian rumusan masalah diatas, maka pemakalah akan menjelaskan
tujuan penulisan ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian hakikat menyimak


2. Untuk mengetahui cakupan menyimak lanjutan
3. Untuk mengetahui pentingnya menyimak lanjutan
4. Untuk mengetahui macam-macam metode menyimak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Menyimak

Menyimak merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif.
Kegiatan menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia didapati pengertian menyimak adalah mendengarkan
(memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menurut Askarman Laia,
mendefinisikan menyimak sebagai kegiatan meresepsi, mengelola, serta menginterpetasi suatu
permasalahan dengan melibatkan panca indera seseorang. Menurut Putri dan Elvina
mendefinisikan menyimak sebagai suatu kegiatan mendengarkan atau memahami makna
secara lisan dengan penuh perhatian dan pemahaman tentang suatu yang didengarkan baik
berpa informasi, isi/pesan, sehingga diperoleh makna dari hal yang didengar. Menurut
Martaulina, mendefinisikan menyimak merupakan keterampilan memahami bunyi-bunyi
bahasa yang diucapkan atau dibacakan orang lain dan diubah menjadi bentuk makna untuk
terus diolah, ditarik kesimpulan dan ditanggapi. Menurut Gereda menegaskan bahwa dalam
kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat mengidentifikasi
bunyi-bunyi bahasa, memahaminya, dan mentafsirkan maknanya, sehingga tertangkap pesan
yang disampaikan oleh pembicara.1

Menurut Tarigan menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan


mendengarkan lambing lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interprestasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menurut
Anderson menyatakan bahwa menyimak adalah proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterprestasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan
dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Sedangkan menurut Underwood
berpendapat bahwa menyimak adalah kegiatan mendengar atau memperhatikan baik-baik apa
yang diucapkan orang menangkap dan memahami makna dari apa yang di dengar. Sementara
itu, menurut Baver, berpendapat bahwa menyimak adalah kemampuan seseorang untuk

1
Ali Mustadi, Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dan Sastra yang Efektif Di Sekolah
Dasar, (Yogyakartaa: UNY PRESS, 2021), h. 1-2.

3
menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus menerjemahkan kata demi
kata.2

Dari berbagai pendapat para ahli mengenai pengertian menyimak dapat ditarik kesimpulan
bahwa menyimak adalah suatu kegiatan proses mendengarkan dengan penuh pemahaman,
perhatian, apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh sebuah informasi dalam menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalaui
bahasa lisan.

B. Cakupan Menyimak Lanjutan


1. Tujuan Menyimak Lanjutan

Secara umum tujuan menyimak adalah menangkap, memahami dan menghayati pesan,
ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Tujuan tersebut dapat dirinci berdasarkan
aspek yang ditekankan menjadi:

a). Mendapatkan fakta

b). Menganalisis fakta

c). Mengevaluasi insiprasi

d). Mendapatkan insiprasi

e). Menghibur diri

f). Meningkatkan kemampuan berbicara.3

g). Menyimak untuk belajar

h). Menyimak untuk menikmati

i). Menyimak untuk mengevaluasi

j). Menyimak untuk mengapresiasi

2
Riris Nurkholida Rambe dan Muhammad Shaleh Assingkily, Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas
Tingggi, (Yogyakarta: K-Media, 2023), h. 49-50.
3
Askarman Laia, Menyimak Efektif, (Jawa Tengah: Lutfi Gilang, 2020), h. 86.

4
k). Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi.4

2. Fungsi Menyimak Lanjutan

Adapun fungsi menyimak lanjutan yaitu sebagai berikut:

a) Menentukan tujuan penutur sebagai informasi untuk bisa mengingatnya.


b) Menyaring suatu sebagai pendeteksi.
c) Mendengarkan penutur atau pembaca sebagai suatu kesenangan.5
d) Untuk memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan
pekerjaan atau profesi.
e) Agar menjadi lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari dirumah, di tempat kerja, dan
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
f) Untuk mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk akal.
g) Agar dapat memberikan renspon yang tepat terhadap segala sesuatu yang di dengar.6
3. Tahap-Tahap Menyimak

Menurut Ruth G. Strickland menyimpulkan bahwa adanya Sembilan tahap menyimak


yaitu:

a) Menyimak berkala, yaitu menyimak yang terjadi pada saat sang anak merasakan
keterlebihan langsung dalam pembicaraan mengenai dirnya.
b) Menyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapatkan gangguan dengan
adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.
c) Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk
mengekpresikan isi hati serta mengutarakan apa yang terpendam dalam hati sang anak.
d) Menyimak sarapan karena sang anak keasyikan menyerap atau mengaborsi hal-hal
yang kurang penting. Hal ini merupakan penjaringan posif yang sebenarnya.
e) Menhyimak sekali-sekali, yaitu menyimpan sebentar-sebentar apa yang disimak
perhatian secara saksama berganti dengan keasyikan lain, hanya memperhatikan kata-
kata sang pembicara yang menarik hatinya saja.

4
Haerazi, Pendekatan Pembelajaran Bahasa (Approach of Languange Learning), (Yogyakarta: Samudra
Biru, 2011), h. 69.
5
Muhammad Asip, dkk, Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SD, (Jawa Barat: Media Sains,
2022), h. 48.
6
Dila Fadhillah, dkk, Materi Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi, (Jawa Barat: Jejak,
2022), h. 13-14.

5
f) Menyimak asosiatif, yaitu hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara
konstan yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak memberikan reaksi
terhadap pesan yang disampaikan sang pembicara.
g) Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat komentar atau
mengajukan pertayaan.
h) Menyimak secara saksama dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran sang
pembicara.
i) Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan
gagasan sang pembicara.7
4. Teknik Menyimak Efektif Lanjutan
Untuk dapat menyimak dengan baik, perlu mengetahui syarat menyimak efektif. Adapun
syarat-syarat menyimak efektif adalah
a) Menyimak dengan berkonsentrasi, adalah memusatkan pikiran perasaan dan perhatian
terhadap bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara. Untuk dapat memusatkan
perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik,
penyimak harus menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya
sendiri maupun yang berasal dari luar.
b) Menelaah materi simakan
c) Menyimak dengan kritis, ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat
langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta
argumentasi pembicara.
d) Membuat catatan, yaitu hal yang dianggap penting bagi penyimak.8
5. Manfaat Menyimak Lanjutan
Menurut Setiawan, manfaat menyimak adalah sebagai berikut:
a) Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan,
sebab menyimak memiliki nilai informatif.
b) Meningkatkan kualitas intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan
khasanah ilmu kita.
c) Memperkaya kosakata

7
Dilla Fadhillah, Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia SD/MI Kelas Tinggi, (Jawa Barat: Jejak,
2022), h. 9-10.
8
Umi Hijriyah, Menyimak Strategi Dan Implikasinya Dalam Kemahiran Berbahasa, (Bandar
Lampung: IAIN Raden Intan Lampung, 2016), h. 51-52.

6
d) Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta membina sifat terbuka
dan objektif.
e) Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial melalui menyimak dapat mengenal
seluk beluk kehidupan dan segala dimensinya.
f) Meningkatkan citra artistik dari bahan simakan yang isinya halus dan bahannya indah.
g) Mengunggah kreativitas dan semangat mencipta untuk mampu menghasilkan ujaran-
ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri.9

C. Pentingnya Menyimak Lanjutan

Dalam dunia komunikasi, menyimak diakui sebagai suatu keahlian komunikasi verbal
yang sulit dan unik dibandingkan dengan komunikasi lainnya, seperti berbicara, menulis dan
membaca. Menyimak dapat dikatakan sebagai suatu pembeda paling besar dari semua
keterampilan komunikasi. Seberapa baik kita menyimak memiliki dampak yang besar terhadap
efektivitas pekerjaan dan kualitas hubungan dengan orang lain. Melaui aktivitas menyimak kita
dapat memahami orang lain secara alami, sehingga kita perlu bekerja keras untuk dapat
menyimak secara efektif. Kita dituntut untuk mendengarkan dan memperhatikan pesan-pesan
verbal serta non verbal pembicara. Kita dituntut untuk memahami isi, maksud dan berabagai
aspek lain yang sifatnya kompleks seperti suasana hati, kebiasaan, motif, sikap, dorongan,
kebutuhan dan pendapat pembicara.

Selain itu, menyimak penting dalam kerap informasi karena satu kekurangan dari
kebanyakan pendekatan peningkatan kekuatan otak adalah focus yang hampir seluruhnya pada
pembaca. Padahal statistik dan sedikit pemikiran ahli menunjukkan bahwa kita menyerap
informasi tiga kali lebih banyak melalui mendengar, rapat, kuliah, percakapan, radio, telivisi,
pita radio dan sebagainya. Alangkah banyaknya kesempatan untuk mendengar. Namun, kita
masih ragu apakah kita sudah mampu menyimak dengan efektif.

Pentingnya keterampilan menyimak dikembangkan karena proses mendengar belum tentu


menyimak. Menyimak disinilah dapat memahami ide, gagasan, pendapat orang lain secara
lisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan yang menyatakan bahwa kita sama-sama
maklum bahwa mungkin mendengar dengan sempurna, tetapi belum tentu dapat menyimak

9
Waginah Dwi Nuryaningsih, Peta Pikiran Untuk Memahami Teks Berita, (Jawa Tengah: NEM, 2021),
h. 12.

7
dengan baik. Selanjutnya, ada kemunkinan untuk menyimak tetapi belum tentu memahami
maksudnya.

Pentingnya peranan menyimak dalam komunikasi bukan saja karena ia memiliki manfaat
yang besar dalam aktivitas komunikasi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50%
aktivitas komunikasi adalah menyimak. Adler, berpendapat bahwa 53% aktivitas komunikasi
didominasi oleh menyimak. Sedangkan menulis 14%, berbicara 16% dan membaca 17%.
Menurut Laderman, orang dewasa meluangkan waktunya sekitar 42% untuk melakukan
aktivitas menyimak, sedangkan anak-anak sekitar 58%.10

Pentingnya menyimak di sini adalah seorang pembicara yang baik adalah seorang
penyimak yang baik dalam menyimak penting dalam komunikasi agar dapat memahami pesan
yang disampaikan orang lain kepada kita. Menyimak itu sangatlah penting agar tidak terjadi
kesalah pahaman antara pembicara dan pendengar, bahkan menyimak sangatlah penting dalam
kegiatan-kegiatan urgent mislanya dalam sebuah perdebatan, seorang yang berdebat bisa
disaksikan di telivisi. Semakin baik menyimak lawan bicara berargumen semakin mudah dia
mencari titik lemah lawan debatnya itu, dan mampu mematahkan argument lawan debatnya. 11

D. Macam-Macam Metode Menyimak


Berikut ini macam-macam metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran menyimak,
yaitu sebagai berikut:

1) Simak – Ucap

Teknik ucapan-ucapan yang akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat. Isi


model ucapan dapat berupa fonem, kata, kata berimbuhan, semboyan, dan puisi pendek.
Model tersebut dapat dibacakan oleh guru atau berupa rekaman suara guru atau suara orang
lain. Model ini disimak dan ditiru siswa.

2) Simak – Kerjakan

Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi
siswa itu berbentuk perbuatan.

3) Simak – Terka

10
Elvi Susanti, Keterampilan Menyimak, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2019), h. 4-2.
11
Ahmad Zubair, Develop Your Self With The Community, (Jawa Timur: AE Publishing, 2019), h. 130.

8
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya.
Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka
nama benda itu.

4) Simak Berantai

Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan
pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga.
Begitu seterusnya. Siswa terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan
kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau
tidak.12

Dari berbagai macam metode menyimak diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa metode
ucapan-ucapan yang diperdengarkan, dipersiapkan secara cermat dapat berupa fonem, kata,
kata berimbuhan, semboyan, dan puisi pendek. Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda
tanpa menyebut nama bendanya dan disampaikan secara lisan kepada siswa.

12
Riris Nurkholida Rambe dan Muhammad Shaleh Assingkily, Op. Cit, h. 70.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menyimak adalah suatu kegiatan proses mendengarkan dengan penuh pemahaman,


perhatian, apresiasi serta interprestasi untuk memperoleh sebuah informasi dalam menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalaui
bahasa lisan.

Cakupan menyimak lanjutan memuat tujuan menyimak lanjutan, fungsi menyimak


lanjutan, tahap-tahap menyimak lanjutan, taknik menyimak lanjutan dan manfaat menyimak
lanjutan. Hal ini sangatlah penting untuk dibahas dan dipahami sebab seorang calon guru harus
menguasai hakikat-hakikat apa saja yang mencakup dalam keterampilan menyimak lanjutan
agar peserta didik bisa menerapkan keterampilan menyimak dengan baik dan efektif.

Pentingnya menyimak di sini adalah seorang pembicara yang baik adalah seorang
penyimak yang baik dalam menyimak penting dalam komunikasi agar dapat memahami pesan
yang disampaikan orang lain kepada kita. Menyimak itu sangatlah penting agar tidak terjadi
kesalah pahaman antara pembicara dan pendengar, bahkan menyimak sangatlah penting dalam
kegiatan-kegiatan urgent mislanya dalam sebuah perdebatan, seorang yang berdebat bisa
disaksikan di telivisi. Semakin baik menyimak lawan bicara berargumen semakin mudah dia
mencari titik lemah lawan debatnya itu, dan mampu mematahkan argument lawan debatnya
Macam-macam metode menyimak yaitu Simak – Ucap, Simak, Simak – Terka, dan Simak –
Berantai

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami berharap ini bisa menjadi bahan bacaan referensi dan
inspirasi yang baik khususnya dari kalangan akademika. Kami menyadari makalah ini banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran kami diharapkan untuk menperbaiki makalah ini
kedepannya. Terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asip, Muhammad dkk, 2022. Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di SD, Jawa Barat:
Media Sains.

Fadhillah, Dilla dkk, 2022. Materi Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi, Jawa
Barat: Jejak.
Fadhillah, Dilla, 2022. Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia SD/MI Kelas Tinggi, Jawa
Barat: Jejak.
Haerazi, 2011. Pendekatan Pembelajaran Bahasa (Approach of Languange Learning),
Yogyakarta: Samudra Biru.

Hijriyah, Umi, 2016. Menyimak Strategi Dan Implikasinya Dalam Kemahiran Berbahasa,
Bandar Lampung: IAIN Raden Intan Lampung.
Laia, Askarman, 2020. Menyimak Efektif, Jawa Tengah: Lutfi Gilang.

Mustadi, Ali, 2021. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dan Sastra yang Efektif
Di Sekolah Dasar, Yogyakartaa: UNY PRESS.

Nuryaningsih, Waginah Dwi, 2021. Peta Pikiran Untuk Memahami Teks Berita, Jawa Tengah:
NEM.
Shaleh Assingkily, Muhammad Shaleh dan Riris Nurkholida Rambe, 2023. Bahasa dan Sastra
Indonesia Di Kelas Tingggi, Yogyakarta: K-Media.

Susanti, Elvi, 2019. Keterampilan Menyimak, Depok: Raja Grafindo Persada.

Zubair, Ahmad, 2019. Develop Your Self With The Community, Jawa Timur: AE Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai