Anda di halaman 1dari 12

RESUME BAHASA INDONESIA

Tugas ini di susun unntuk memenuhi tugas individu

Dosen pengampu : Amin Basri, M.Pd

Disusun oleh :

TIRTI DARA LESTARI

PGMI6 / semester II

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

MEDAN

T.A 2022/2023
RESUME BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 5

PENALARAN

A. Pengertian penalaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penalaran berasal dari kata dasar nalar yang
berarti aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir logis, jangkauan pikir, atau
kekuatan pikir. Sedangkan penalaran diartikan sebagai cara (hal) menggunakan nalar;
pemikiran atau cara berpikir yang logis.Menurut sumber yang sama, penalaran dapat juga
bermakna hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
dengan perasaan atau pengalaman atau proses mental dalam mengembangkan pikiran dari
beberapa fakta atau prinsip.

B. Fungsi dan tujuan penalaran

fungsi penalaran adalah menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang


ditepati. Penalaran melalui argumentasi hukum merupakan ilmu yang memberikan
prinsipprinsip yang harus diikuti agar dapat berpikir valid menurut aturan yang berlaku.
Tujuan dari penalaran adalah untuk menentukansecara logis atau objektif, apakah yang
kita lakukan itu benar atau tidak sehingga dapat dilaksanakan

C. Metode-metode penalaran

1. Penalaran Deduktif

2. Penalaran Inuduktif

D. Syarat-syarat penalaran

Syarat Kebenaran PenalaranMenalar pada dasarnya mencari kebenaran. Kebenaran dapat


dicapai jikasyarat-syarat dalam menalar dapat dipenuhi. Dalam penalaran, pengetahuan
yangdijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi, semua premis harus benar. Benar
meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Benar secara formal berarti
penalaran memiliki bentuk yang tepat dan diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang
tepat, sedangkan benar menurut material berarti isi atau bahan yangdijadikan sebagai
premis tepat.

KELOMPOK 6

MEMAHAMI TENTANG KORESPONDENSI

A. Arti dan fungsi surat

Bila ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan eksposisi (paparan). Didalam
paparan, penulisan mengutarakan maksudnya, menjelaskan sesuatu yang dipikirkannya
dan dirasakannya. Bigitulah juga surat.

Bila ditinjau dari bentuk tuturannya, surat adalah percakapan yang tertulis. Jadi, sejenis
dengan bentuk percakapan (dialog) seperti yang biasa dipakai di dalam kehidupan sehari-
hari.

Bila ditinjau dari segi fungsinya, surat merupakan suatu alat atau sarana komunikasi
tertulis. Surat dapat dipandang sebagai alat komunikasi tertulis yang paling efisien,
efektif, ekonomis dan praktis.

Surat-surat resmi berfungsi sebagai:

1. Alat komunikasi

2. Alat bukti tertulis

3. Alat historis

4. Duta organisasi, dan

5. Pedoman kerja

B. Syarat-syarat surat yang baik


1. Penyusunan letak bagian-bagian surat yang tepat sesuai dengan aturan yang telash
ditentukan (lihat format surat)

2. Pengetikan yang betul, jelas, bersih dan rapi.

3. Pemakaian kertas yang sesuai dengan ukuran, jenis dan warna yang telah ditentukan
(oleh kantor atau perusahaan)

C. Jenis-jenis surat

1. Berdasarkan Wujud Surat / Cara Pengiriman

 Kartu pos

 Warkat pos

 Telegram

 Surat bersampul

2. Berdasarkan pembuatan surat

 Surat pribadi

 Surat resmi

3. Berdasarkan pesan surat

 Surat keluarga

 Surat setengah resmi

 Surat sosial

 Surat niaga

 Surat dinas

 Surat pengantar

4. Berdasarkan kerahasian surat

 Surat sangat rahasia


 Surat rahasia

 Surat konfidensial

 Surat biasa

5. Berdasarkan ruang lingkup surat

 Memorandum

 Nota

 Surat biasa

6. Berdasarkan jumlah pembaca surat

 Pengumuman

 Surat edaran

 Surat biasa

7. Berdasarkan penyelesain surat

 Surat kilat

 Surat segera

 Surat biasa

8. Berdasarkan pengertian umum

 surat terbuka

 surat tertutup

 surat kaleng

D. Bagian-bagian surat

1. Kepala surat

2. Tanggal
3. Nomor surat

4. Sifat surat

5. Lampiran

6. Hal/perihal

7. Alamat surat

8. Salam pembuka

9. Tubuh surat (pembuka,isu dan penutup)

10. Salam penutup

11. Tanda tangan,nama dan jabatan

12. Tembusan

13. Inisial

KELOMPOK 7

KALIMAT EFEKTIF

A. Pengertian kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara cepat dapat mewakili ide pembicara/penulis
dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan pikiran pendengar/pembaca.
Sebuah kalimat efektif, akan mampu mewakili ide yang ada dalam benak
pembicara/penulis dan pendengar/pembaca, tanpa menimbulkan salah paham.

B. Ciri-ciri kalimat efektif

a. Kelugasan

b. Ketepatan

c. Kejelasan
d. Kehematan

e. Kesejajaran

C. Faktor ketiakefektian kalimat

a. Kontaminasi atau Kerancuan

b. Pleonasme

c. Ambiguitas

d. Ketidakjelasan Unsur Inti Kalimat

e. Kemubaziran Preposisi dan Kata

f. Kesalahan Nala

g. Ketidaktepatan Bentuk Kata

h. Ketidaktepatan Makna Kata

i. Pengaruh Bahasa Daerah

j. Pengaruh Bahasa Asing

KELOMPOK 8

ALINEA

Paragraf adalah sejumlah kalimat yang tersusun secara sistematis, yang menjadi satu kesatuan
pikiran yang relavan (selaras) dan mendukung pokok pikiran yang tersirat dalam karangan.
Paragraf yang berupa himpunan kalimat saling terkait dalam mengemukakan gagasan utama
berfungsi penting bagi penulis paragraf dan bagi pembaca paragraf dalam teks.

Adapun fungsi paragraf bagi penulis paragraf untuk mengungkapkan sebuah ide atau pokok
pikiran secara tertulis, sedangkan fungsi paragraf bagi pembaca paragraf agar mudah menikmati
karangan secara utuh sehingga memperoleh informasi penting dan kesan yang kondusif. Paragraf
yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi
penggunaan sudut pandang.
Unsur-unsur paragraf adalah beberapa unsur yang membangun paragaraf, sehingga paragraf
tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Seperti Kata penghubung antar alinea atau paragraf
(transition), Kata penghubung antar alinea atau paragraf (transition), Kalimat pengembang
(development sentences), dan Kalimat penegas (punch line).

Sebelum membuat paragraf, sebaiknya menyusun kerangka paragraf. Karena dengan menyusun
kerangka paragraf, maka akan mempermudah penulis dalam membentuk sebuah paragraf.
Penyusunan paragraf sebagai berikut : Menentukan tema, Menentukan ide pokok dengan
menuangkan kalimat yang menjadi ide dasar paragraf, serta Menuliskan kalimat penjelas untuk
mendukung ide pokok. Paragraf dapat dibedakan menjadi beberapa macam, macam-macam
tersebut dapat ditinjau berdasarkan letak ide pokok yaitu Paragraf Deduktif, Paragraf Induktif,
Paragraf Kombinasi, dan Paragraf Penuh. Sedangkan berdasarkan sifat isi (bentuk) yaitu :
Paragraf Argumentasi, Paragraf Persuasi, Paragraf Deskripsi, Paragraf Eksposisi, serta Paragraf
Narasi.

KELOMPOK 9

KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah adalah suatu karya (karangan) yang berbetuk tulisan yang ditulis atas dasar
pengamatan terhadap suatu masalah dan disusun menurut metode penulisan yang baik dan benar
serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Ciri-ciri karya tulis ilmiah yaitu reproduktif, tidak ambigu, tidak emotif, penggunaan bahasa
baku, penggunaan kaidah keilmuan, bersifat dekoratif dan rasional, terdapat kohesi dan bersifat
straight forward, dan menggunakan kalimat efektif. Macammacam karya tulis ilmiah yaitu
laporan, artikel ilmiah, makalah, buku pelajaran atau diktat, skripsi, tesis dan disertasi. Adapun
karakteristik penulisan karya ilmiah diantaranya, logis, sistematis, objektif, andal, akumulatif,
tuntas dan menyuluruh, saksama, jelas, kebenarannya dapat diuji, tebuka, berlaku umum, dan
penyajiannya memperhatikan santun bahasa dan tata tulis yang berlaku

Tujuan penulisan karya ilmiah yaitu penulisan karya ilmiah ialah untuk memecahkan suatu
permasalahan tertentu, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang suatu pokok permasalahan
tertentu, melatih kemampuan menulis dan berfikir ilmiah bagi penulis yang menulis karya ilmiah
tersebut. Fungsi penulisan karya ilmiah diantaranya, fungsi pengembangan (alat pengembangan
ilmu tambahan bahan pustaka), berfungsi sebagai bahan rujukan atau referensi untuk persiapan
dalam penulisan karya tulis maupun kegiatan yang bersifat ilmiah. Berfungsi sebagai fungsi
edukatif, dimana ketika kita data menulis karya ilmiah maka wawasan yang didapat akan
meningkat terhadap berbagai bidang keilmuan. Dan karya ilmiah juga berfungsi sebagai fungsi
sentral.

Stuktur penulisan karya tulis ilmiah yakni menggunakan bahasa tulis sebagai media, membahas
konsep ilmu pengetahuan, disusun secara sistematis dan dituangkan dengan menggunakan
bahasa yang benar. Adapun tahap penulisan karya tulis ilmiah terdiri tiga yaitu tahap persiapan,
tahap pemeriksaan dan penyuntingan konsep dan tahap penyajian.

KELOMPOK 10

PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKAPENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR


PUSTAKA

A. PENULISAN KUTIPAN

Kutipan yang sangat umum digunakan untuk membuat sebuah karya ilmiah memiliki dua
jenis, adapun jenis tersebut adalah kutipan langsung dan tidak langsung. Penulisan
sumber rujukan dan tata cara pengutipan berdasarkan The American Psychological
Association (APA) 7 th Edition yang dirilis pada Oktober 2019 digunakan oleh UMMI

B. Jenis dan Teknik Penyusunan Daftar Sumber Rujukan

Jenis sumber rujukan dalam karya ilmiah dapat berupa buku teks, artikel ilmiah, laporan
penelitian, sumber rujukan online.

Contoh

Sugiyono (2015) menjadi Sugiyono, S. (2015).

C. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka atau daftar sumber rujukan harus memuat semua sumber rujukan yang
diacu dalam naskah karya ilmiah. Dalam merujuk sumber rujukan, penulis karya ilmiah
dapat mendasarkan, membandingkan, dan atau hanya menunjuk pendapat, temuan, data,
dan atau informasi dari sumber yang telah dirujuk. Pencantuman sumber rujukan
merupakan tanggungjawab akademis dan apresiasi penulis terhadap hal-hal yang pernah
memberikan informasi yang jelas tentang identitas sumber rujukan sesuai dengan yang
dirujuk dalam naskah/tulisan.

Tiap-tiap jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan yang berbeda. Sistematika itu
dapat diikuti satu per satu berikut ini :

a. Penulisan daftar pustaka berdasakan sumber buku

Contoh :

Bailey, K. M., and R. Ochsner. 1983. A Methodological Review of The Diary Studies:

Windwill Tilting or Social Science? dalam K. M. Bailey, M. H. Long, dan S. Peck

(Eds.). Second Language Acquisition Studies. Rowley, Mass.: Newbury House


Cohen, J. 1977. Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised Ed.).
New

York : Academic Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

b. Penulisan daftar pustaka berdasarkan Internet

Contoh :

Beasley, C.J. 1990. “Content-based Language Instruction: Helping ESL/EFL Students


with

Language and Study skills at Tertiary”. TEASOL in Context, 1, 10-14.

http://cleo.murdoch.edu.au/ 08/04/04.
Cook, Vivian. 1996. “Some Relationships between Linguistics And Second Language

Research”, http://privatewww.essex.ac.uk/~vcook/. Diakses pada tanggal 8 April


2004

c. Penulisan daftar pustaka berdasarkan sumber jurnal dan terbitan karya ilmiah
sejenisnya

Contoh :

Nuryanto, F. 1996. “Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah oleh Dosen IKIP

Yogyakarta”. Jurnal Kependidikan, 1, XXIV, hlm. 85-100.

Herawati, E. N. 1996 “Beksan Srimpi dan Nilai-nilai yang Dikandungnya: Sebuah

Tinjauan Apresiatif”. Diksi, 9, IV, hlm. 81- 9

d. Penulisan daftar pustaka berdasarkan koran atau majalah

Contoh :

Sarjono, Hari. 2010. “Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober

Ubaddah, Nashif. 2011. “Teror Bom: Penyebaran Ketakutan dan Tips Menghadapi
Terorisme”. Kompasonline Edisi 20 September

http://hankam.kompasiana.com/2011/09/25/teror-bom-penyebaranketakutan-

dantips-menghadapi-terorisme//. Diakses pada tanggal 26

e. Penulisan daftar pustaka berdasarkan dokumen resmi


Contoh:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis Besar Program


Pengajaran:

Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud.

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1994. Peraturan Akademik 1994.

Yogyakarta: UPP IKIP YOGYAKARTA.

f. Penulisan daftar pustaka berdasarkan rujukan dengan pengarang yang sama

Contoh :

Ellis, R. 1992. Understanding Second Language Acquisition (2nd Ed.). Oxford: Oxford

University Press.

_____ 1990a. Classroom Second Language Development. London: Prentice Hall

_____ 1990b. Instructed Second Language Development. Oxford: Blackwell.

Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat
kembali pada sumber aslinya.

Anda mungkin juga menyukai