Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA

Sunday, September 25th, 2016 - Bahasa Indonesia, Kelas 11 SMA


Rangkuman materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 SMA pada halaman ini disusun
berdasarkan buku paket pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 11 SMA yang diterbitkan Oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berikut rangkuman materi pelajaran Bahasa

Indonesia kelas 11 SMA secara lengkap.


Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA
Bagian 1 : Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Berlatih mendengarkan pidato atau sambutan merupakan kegiatan yang berproses dan
memiliki tahap-tahap, yakni mendengar, memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan
menanggapi.
2. Tulisan esai membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Esai bisa berisi pengalaman pribadi. Tak jarang isi esai berupa tulisan yang
menyanggah pandangan orang lain yang ada dalam tulisan. Penggunaan bahasa dalam esai
tidak terlalu sulit kita pahami karena ditunjang dengan penggambaran masalah.
3. Kegiatan membaca akan begitu berguna jika Anda mampu memahami topik penting yang
dibahas dalam teks. Hal tersebut dapat Anda lakukan dengan membaca secara baik dan
mengungkapkan hal-hal pokok yang didapatkan dari isi bacaan.
4. Vokal dan konsonan merupakan bagian dari bunyi bahasa. Vokal dan konsonan memiliki
perbedaan yang didasarkan pada ada tidaknya hambatan pada alat bicara. Bunyi vokal
dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit. Bunyi konsonan dihasilkan dari pita suara
terbuka dan mendapat hambatan berdasarkan poisisi pita suara, tempat artikulasi, dan cara
artilkulasi.
Pelajaran 2 Pengalaman
1. Khotbah atau biasa kita sebut ceramah keagamaan termasuk kegiatan berpidato di muka
umum. Tujuan khotbah bisa berisi ajakan melakukan kebaikan dan motivasi hidup ataupun
beribadah.
2. Menceritakan pengalaman berguna karena berisi infomasi yang perlu disampaikan. Apalagi
jika pengalaman tersebut disampaikan secara sistematis.
3. Paragraf deskriptif bertujuan memberikan kesan kepada pembaca terhadap objek gagasan
tempat, atau peristiwa yang ingin disampaikan.
4. Proses morfologis pembentukkannya bersistem atau terstruktur sehingga kata-kata yang
dihasilkan pun berstruktur. Proses nonmorfologis (abreviasi, tingkatan, akronim)
pembentuknya terkadang tidak bersistem.
Pelajaran 3 Tokoh
1. Ketika melakukan wawancara, pertanyaan yang diajukan kepada narasumber harus singkat
jelas, dan tidak bertele-tele. Pertanyaan yang akan dipakai dalam wawancara harus
ditentukan dahulu. Tujuannya adalah agar pertanyaan terfokus pada suatu permasalahan
dan tidak melenceng jauh dari pokok persoalan tersebut. Pertanyaan dipilih sesuai dengan
masalah atau tema yang berhubungan dengan apa yang dilakukan oleh narasumber.
2. Wawancara biasanya dilakukan oleh seorang reporter surat kabar, radio, atau televisi kepada
narasumber. Narasumber adalah orang yang dimintai keterangan mengenai suatu hal.
Wawancara bisa juga dilakukan peneliti terhadap narasumber penelitian atau kepala
personalia terhadap pelamar pekerjaan. Pada saat mendengarkan wawancara, Anda dapat
memahami isi wawancara dengan mencatat pokok-pokoknya.
3. Anda dapat mengamati hal-hal apa saja yang dibicarakan dalam biografi. Anda dapat
menemukan keteladanan sang tokoh berdasarkan uraian perjalanan hidup. Hal utama yang
terdapat dalam buku biografi adalah kita dapat mengambil nilai-nilai perjuangan hidup dari
sang tokoh.
4. Dalam karangan naratif, kita harus bisa menghadirkan tulisan yang membawa pembaca pada
petualangan seperti yang kita alami. Dengan demikian, para pembaca akan merasakan
urutan waktu yang digambarkan dalam tulisan. Urutan waktu yang diisi dengan berbagai
kegiatan akan menghasilkan tulisan naratif yang menarik untuk dibaca
5. Frasa merupakan gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim disebut juga
gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, objek, pelengkap,
keterangan) di dalam kalimat. Frasa itu dapat dibedakan menjadi frasa berdasarkan kategori
dan konstruksi.
Pelajaran 4 Kemasyarakatan
1. Salah satu keterampilan membaca adalah merangkum isi pikiran-pikiran pokok yang terdapat
dalam bacaan. Saat membaca, Anda harus memahami hal-hal pokok yang ada. Kegiatan
merangkum berbeda dengan meringkas. Ringkasan adalah bentuk ringkas dari sebuah teks
dengan mempertahankan isi dan diungkapkan secara lengkap. Dengan demikian, ringkasan
merupakan bentuk tulisan atau karangan baru yang lebih singkat dari teks aslinya.
2. Karangan ekspositif bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca
menerima atau mengikutinya. Karangan ekspositif biasa digunakan untuk menyajikan
pengetahuan/ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, dan
proses terjadinya sesuatu. Oleh sebab itu, karangan eksposisi sangat membutuhkan data
dan fakta yang akurat dan lengkap.
3. Jenis klausa dapat dibedakan bedasarkan strukturnya dan berdasarkan kategori yang
menjadi predikatnya. Berdasarkan strukturnya, klausa dapat dibedakan menjadi klausa bebas
dan klausa terikat. Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur lengkap,
sekurang-kurangnya mempunyai subjek dan predikat.
4. Kalimat berdasarkan intonasinya dibedakan atas kalimat tanya, kalimat berita, dan kalimat
perintah. Kalimat tanya ditandai dengan intonasi final berupa tanda tanya (?) dan berfungsi
menanyakan sesuatu. Kalimat berita ditandai dengan intonasi final tanda titik (.) dan berfungsi
memberitakan sesuatu; serta kalimat perintah ditandai dengan intonasi final dengan tanda
seru (!) dan berfungsi mengharapkan tanggapan yang berupa tindakan dari orang lain.
Pelajaran 5 Pariwisata
1. Ada hal yang harus diperhatikan ketika Anda menyimak sebuah percakapan, yaitu
kemampuan membedakan informasi dan pendapat. Informasi (fakta) adalah sesuatu yang
benar-benar terjadi atau dapat dibuktikan kebenarannya. Adapun pendapat adalah pendirian
atau sikap seseorang terhadap suatu hal.
2. Ringkasan dapat diartikan sebagai penyajian singkat dari suatu karangan asli dengan tetap
mempertahankan urutan isi dan sudut pandang penulisnya. Dengan demikian, meringkas
merupakan kegiatan menyingkat bacaan dengan tetap mempertahankan urutan isinya.
3. Tajuk rencana adalah artikel di surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor atau
pimpinan redaksi. Membedakan fakta dan opini dalam sebuah tajuk rencana dapat dilakukan
dengan kegiatan membaca intensif. Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang tidak
hanya bertujuan mengetahui apa yang ditulis dalam sebuah teks namun juga bertujuan
mengetahui mengapa bacaan tersebut ditulis.
4. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah afiks (imbuhan). Afiks adalah satuan gramatik terikat
yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok
kata baru (Ramlan, 2001: 55). Afiks terbagi atas tiga macam yaitu: prefiks (awalan), infiks
(sisipan), dan sufiks ( akhiran).
Pelajaran 6 Lingkungan Hidup
1. Kegiatan diskusi selalu diwarnai tanya jawab antar peserta. Sebagai peserta diskusi kita
dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan. Ada hal yang harus diperhatikan
ketika kita mengajukan pertanyaan/tanggapan dalam berdiskusi yaitu hendaknya kita
mengajukan pertanyaan/tanggapan dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit, ajukan
pertanyaan atau tanggapan dengan bahasa yang sopan. Mengajukan tanggapan disertai
dengan alasan yang logis, dan pertanyaan diajukan dengan maksud mengetahui apa yang
belum kita ketahui bukan untuk menguji kemampuan peserta diskusi lain
2. Menyimak secara intensif sangat diperlukan ketika kita mengikuti kegiatan diskusi. Dengan
menyimak intensif, kita dapat memahami semua informasi yang didengar. Pada akhirnya, kita
dapat merangkum semua informasi dalam diskusi sebagai bentuk pemahaman diri kita
terhadap masalah yang dibahas.
3. Setelah merangkum informasi dari kegiatan mendengarkan diskusi, Anda dapat membuat
laporan hasil diskusi. Unsurunsur laporan diskusi pada umumnya terdiri atas latar belakang
penyelenggaraan diskusi, tema diskusi, tujuan diskusi, waktu dan tempat diskusi; daftar dan
keterangan tentang panelis; peserta/partisipan, susunan acara (pengantar diskusi, tanya
jawab, penyimpulan, penutup), dan rangkuman, serta kesimpulan.
Pelajaran 7 Penelitian
1. Membaca cepat adalah kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan membaca
dengan tidak mengabaikan pemahamannya. Kemampuan membaca dengan cepat dan
memahami isi bacaan biasa disebut dengan Kecepatan Efektif Membaca (KEM). Dengan
demikian, ada dua aspek yang diperhatikan dalam kecepatan efektif membaca, yaitu
kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Tingkat kecepatan membaca diukur
dengan menghitung banyaknya kata yang dapat dibaca setiap menit. Sementara itu, tingkat
pemahaman isi bacaan ditentukan dengan menghitung besarnya presentase jawaban yang
benar terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan.
2. Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar. Sistematika Karangan Ilmiah: Bagian
Pembuka dan Bagian Inti Karangan Ilmiah (Bab I Pendahuluan, Bab 2 Landasan Teori, Bab 3
Pembahasan, Daftar Pustaka).
3. Melaporkan hasil penelitian biasanya berlangsung dalam situasi formal. Hal yang harus ada
dalam laporan hasil penelitian adalah: Data Penelitian (objek penelitian, tempat dan waktu
penelitian, waktu yang dibutuhkan untuk penelitian, serta peralatan yang dibutuhkan), Hasil
Penelitian, dan Kesimpulan.
4. Konfiks adalah gabungan dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk
satu arti. Konfiks melekat secara bersama-sama pada sebuah kata dasar. Beberapa konfiks
dalam bahasa Indonesia adalah: ke-an, pe-an, dan per-an.
Pelajaran 8 Transportasi
1. Membaca ektensif artinya membaca secara luas. Objeknya meliputi banyak bacaan dalam
waktu yang singkat. Membaca ektensif terdiri dari membaca survei, membaca sekilas, dan
membaca dangkal. Membaca ektensif yang akan Anda lakukan adalah membaca sekilas.
Membaca dilakukan dengan cara menggerakkan mata secara cepat tanpa memerhatikan
detail isi buku.
2. Catatan singkat mengenai jalannya rapat dinamakan notulen. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menulis notulen yaitu: Setiap pembicara yang menyampaikan pendapat
harus dicatat, setiap keputusan yang telah diambil hendaknya dicatat secara teliti, serta
waktu dan tempat pelaksanaan rapat harus dituliskan.
3. Dalam kegiatan debat, pembicara (dan kelompoknya) berusaha memengaruhi orang lain
untuk menerima usul yang disampaikan. Ketika berdebat, Anda harus menyampaikan
argumen disertai alasan, bukti, dan contoh yang kerap sulit dibantah. Argumen adalah alasan
yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan.
4. Dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk gabungan kata yang menimbulkan suatu kata baru
yang mempunyai makna yang berbeda dari kata asalnya. Kata yang yang terjadi dari
gabungan dua kata tersebut dinamakan kata majemuk.
Pelajaran 9 Memahami Cerita Pendek
1. Hal yang harus diperhatikan dalam menelaah cerpen adalah konflik, perwatakan, latar dan
nilai-nilai moral.
2. Konflik ialah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang
seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan reaksi balasan.
3. Klimaks ialah konflik yang telah sedemikian meruncing (titik puncak).
4. Bentuk konflik yaitu konflik eksternal dan konflik internal.
5. Protagonis ialah pelaku yang mempunyai watak baik.
6. Setting atau latar adalah peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu maupun
peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi fsikologis.
7. Antagonis ialah pelaku yang mempunyai watak jahat.
8. Perkembangan konflik: Pengenalan konflik → konflik muncul → konflik memuncak → konflik
mereda → penyelesaian.
Pelajaran 10 Memahami Drama
1. Dalam menelaah sebuah cerpen ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti konflik,
perwatakan, latar, nilai-nilai (moral).
2. Konflik dibedakan menjadi dua kategori konflik eksternal dan konflik internal.
3. Konflik eksternal dibedakan menjadi dua konflik fisik dan konflik sosial.
4. Dialog ialah perwujudan jalan cerita lakon darama melalui percakapan.
5. Pemain, pelakon, atau aktor adalah orang yang memeragakan naskah drama.
6. Pelatihan dasar calon aktor meliputi potensi tubuh, potensi driya, potensi akal, potensi hati,
potensi imajinasi, potensi vokal, dan potensi jiwa.
7. Potensi dria adalah potensi semua panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
perasaan dan pengecap).
8. Ciri utama naskah drama terdiri dari dialog, dibagi ke dalam beberapa bab, berisi keterangan
atau petunjuk (kramagung).
9. Perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu eksposisi, konflik, komplikasi, krisis,
resolusi, dan keputusan.
10. Unsur drama meliputi tema, pelaku dan perwatakan, dialog, plot dan konflik, gaya bahasa,
dan amanat.
Pelajaran 11 Menganalisis Karya Sastra
1. Analisis pementasan drama dapat diamati dengan memerhatikan unsur perwatakan,
peristiwa dan latar.
2. Penggolongan setting atau latar dapat dikelompokkan dalam latar tempat, latar waktu,
maupun latar sosial.
3. Tingkatan konflik.
Pengenalan konflik → timbul permasalahan (konflik) → permasalahan memuncak →
permasalahan mereda → penyelesaian masalah.
4. Penggambaran tokoh dapat ditempuh dengan beberapa jalan seperti apa yang diperbuat
oleh para tokoh, melalui ucapanucapan tokoh, ataupun melalui penggambaran fisik tokoh,
melalui pikiran-pikirannya, melalui penerangan langsung.
5. Plot tersembunyi di balik jalannya cerita. Namun jalan cerita bukanlah plot. Jalan cerita
merupakan manifestasi, bentuk, atau wadah, bentuk jasmaniah dari plot cerita.
Pelajaran 12 Apresiasi Puisi dan Hikayat
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeklamasikan puisi adalah mendeklamasikan
puisi dengan disertai gerak dan mimik, perhatikan pula intonasi dan temponya, puisi harus
dihayati,
pengucapan harus jelas.
2. Langkah-langkah membuat puisi terdiri atas menentukan tema dan topiknya, pengembangan
imajinasi, penuangan ide imajinasi.
3. Suatu imaji adalah suatu pengalaman rasa yang merupakan suatu gambaran pengalaman
perasaan di dalam kata-kata.
4. Simbol ialah suatu yang mengandung arti lebih daripada apa yang terdapat dalam fakta.
5. Ciri khas hikayat adalah tokoh dalam hikayat umumnya berasal dari kalangan istana (istana
sentris), latar hikayat lebih dominan menceritakan kehidupan istana dan dunia gaib bahkan
kahyangan.
Pelajaran 13 Hikayat
1. Hikayat merupakan hasil karya sastra lama yang berbentuk prosa dan banyak yang bercerita
tentang riwayat yang ajaib dari raja atau putri-putrinya.
2. Menyusun sinopsis hikayat dibuat untuk mempermudah mengetahui dan memahami isi
ceritanya.
3. Langkah-langkah menyusun sinopsis hikayat adalah sebagai berikut. Bacalah seluruh isi
hikayat, catat pikiran utama dan gunakan sebagai bahan menulis sinopsis. Susunlah kembali
pikiran utama sebagai suatu rangkaian kalimat yang lengkap.
4. Cari makna kata yang dianggap sulit dalam hikayat.
Pelajaran 14 Cerita Pendek
1. Ciri khas hikayat :
a. Tokoh berasal dari kalangan istana (istana sentris),
b. Latar, dominan menceritakan kehidupan istana,
c. Tema dapat berupa cinta, dendam kejujuran, kesatriaan, dan hal lainnya,
d. Motif hikayat biasanya berupa kekuasaan, cinta, dendam, atau kejujuran.
2. Mengepresikan cerpen berdasarkan realitas sosial dapat dilakukan dengan pengembangan
tokoh, alur, tema dan sudut pandang.
3. Karya cerpen dapat dianggap besar apabila mengandung kebenaran dan kejujuran yang
bersifat universal, dapat menghadirkan perasaan secara jujur.
4. Hal-hal yang membuat karya cerpen dianggap benar meliputi karya sastra mengandung
kebenaran, menghadirkan perasaan secara jujur, memiliki penyajian yang menarik, dan
memiliki sifat abadi.
Pelajaran 15 Drama
1. Komponen kesastraan teks drama terdiri atas:
a. Alur ialah pergerakkan cerita dari permukaan, pertengahan, dan menuju penyelesaian,
b. Tokoh ialah tokoh terdiri atas tokoh pembantu, tokoh serba bisa, tokoh statis, dan tokoh
berkembang,
c. Tema ialah merupakan pikiran utama yang akan diutarakan kepada khalayak,
d. Amanat ialah nilai atau teladan yang akan diutarakan kepada khalayak,
e. Dialog.
2. Tahap menulis teks drama:
a. menentukan tema,
b. perwatakkan harus dipikirkan secara matang,
c. ketiga penggunaan bahasa dalam dialog harus menciptakan suasana atau nada,
d. latar/setting perlu diperhatikan,
e. memerhatikan hubungan waktu dan ruang dalam satu adegan.
3. Mengevaluasi drama meliputi unsur:
a. penghayatan tokoh,
b. alur cerita,
c. kostum,
d. tata cahaya,
e. tata suara.
4. Langkah berlatih memerankan lakon.
a. Membaca umum ialah membaca berbagai dialog secara bergiliran dari awal hingga akhir
cerita,
b. Membaca terpusat ialah membaca dialog berdasarkan dialog yang akan diperankannya
kelak oleh setiap pemain,
c. Berlatih akting dan bloking, para pemain harus tahu bagaimana teknik muncul yang baik,
d. Observasi ialah latihan mengamati berbagai peristiwa di sekitar tempat tinggal sehari-hari,
e. Uji coba ialah menguji hasil latihan yang bertujuan memastikan semua pemain hafal
dialog, menguasai akting dan bloking, serta mantapnya peralatan pendukung
pementasan.
Pelajaran 16 Menganalisis Drama
1. Bloking ialah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya
2. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi
pertunjukkan, membahas, dan mengkritik.
3. Dalam meresensi drama yang dipentaskan, Anda harus dapat menyampaikan dua lapis
penilaian atau pertimbangan, yakni nilai sastra (drama) dan manfaat untuk hidup. Nilai
kesastraan terungkap dari kegiatannya yang disebut apresiasi sastra, sedangkan manfaat
untuk hidup terungkap dari apresiasinya atas kebutuhan masyarakat.
4. Aliran kesusastraan antara lain: Realisme, Determinisme, Naturalisme, Neonaturalisme.
5. Periodesasi sastra Indonesia: Pujangga Lama. Sastra “Melayu Lama” Angkatan Balai
Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan’45, Angkatan ’50-an, Angkatan ’66-70-an, Angkatan ’60-
70-an, Dasawarsa ’80-an, Angkatan Reformasi.
Semoga dengan disusunnya rangkuman materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas 11 SMA seperti
diatas dapat mempermudah kita mempelajari materi Bahasa Indonesia di kelas 11 SMA.
Share with your friends :
Twitter Facebook Google +

◄ Previous Post
Home
Next Post ►

Pustaka Materi adalah website dengan informasi pendidikan untuk siswa dan guru
dalam bentuk materi pelajaran, Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang dapat didownload gratis, soal
latihan, soal ujian dan peraturan tentang pendidikan.
Anda dapat menghubungi atau berpartisipasi dengan kami

Artikel Terkait
 Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA
 Rangkuman Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5 SD
 Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 SD
 Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP
 Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 SD
 Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP
 Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP
 Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 3 SD

Materi Terbaru
 Letak Geografis Indonesia Kelas 8 SMP
 Sejarah Gerakan Pramuka
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan
 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
 Bakteri
 Buku Tematik Kelas 8 SMP Kurikulum 2013
 Kelainan Fungsi Saraf Kelas 11 SMA
 Protista Menyerupai Jamur
 Memaksimalkan Browser
 Objek Dan Bidang Kajian Ilmu Kesehatan SMK Kesehatan Kelas 10

Topik
 Dalam Permainan Sepak Bola Formasi 4-2-4 Menempatkan Pemain Penyerang
 Rangkuman Ekonomi Kelas X
 Rangkuman Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X-XIIsma
 Materi Sbdp Anak Sd Kelas 2
 Metode Penyuluhan Kesehatan
 Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Kelas 2 Sd
 Gambar Ornamen Modern
 Materi Matematika Kelas 5 K13
 Rangkuman Materi Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013
 Materi Pelajaran Kelas 2 Sd

Anda mungkin juga menyukai