MATERI KELAS XI
SEMESTER I
Buku sumber
1. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia Unruk SMA, Penerbit Intan Pariwara.
2. Gemar Membaca dan Menulis KTSP, Y. Budi Artati, S.S
3. Kiat Menulis Karya Ilmiah, Dian Erna Triningsi. Intan Pariwara.
4. B. Wisma Wardana, Bahasa Indonesia Karang Mengarang, Penerbit Intan Pariwara.
5. Tim Edukatif, Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga.
6. E. Kosasih, Khasana Sastra Melayu Klasik. NOBEL.
OLEH
FABIANUS JEHAMAN, S. Pd
BAB I
PEMANASA GLOBAL, SAATNYA KITA BERTINDAK
KD. 1.1 Menemukan pokok- pokok isi sambutan kotbah yang didengar.
“Pengertian sambutan”
Sambutam merupakan jenis pidato yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Contoh sambutan
yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Isi sambutan sesuai dengan situasi berjalan.
Latihan soal!
1. Catatlah pokok-pokok isi sambutan diatas!
1.2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2. Tulislah pokok-pokok isi sambutan tersebut dalam beberapa kalimat (buat dalam bentuk
paragraf).
Latihan soal!
1. Carilah artikel di surat kabar atau majalah dan tentukan pokok-pokok isi artikel!
2. Kemukakan hal yang menarik dari artikel tersebut!
3. Sertakanlah alasan, mengapa anda memilih hal yang menarik!
Khusus Umum
Khusus
2. Paragraf deduktif dikembangkan mulai dengan menuliskan gagasan utama atau pikiran
utama pada awa paragraf sebagai data yang umum, kemudian dijabarkan dalam beberapa
pikiran penjelas sebagai suatu yang khusus.
Paragraf deduktif disebut juga paragraf pengembang umum-khusus. Paragraf ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
Khusus
Umum Khusus
Khusus
Unsur-unurr yang perlu diperhatikan dalam menentukan dan membedakan paragraf pola
khusus umum dan umum khusus sebagai berikut.
1. Setiap paragraf memiliki gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.
2. Gagasan utama merupakan pokok pikiran yang menjadi dasar uraian dalam paragraf.
3. Gagasan penjelas merupakan uraian untuk memperkuat gagasan utama.
4. Dilihat dari letaknya, gagasan utama dapat terletak di awal paragraf atau di akhir paragraf.
5. Gagasan utama terletak di awal paragraf disebut deduktif atau umum ke khusus.
6. Gagasan utama terletak di akhir paragraf disebut induktif atau khusus ke umum.
Contoh Artikel
MENULIS RESENSI
Diambil dari buku kiat menulis karya ilmiah, hal 53-57
RESENSI
Hadirnya buku ini dapat menjadi referensi untuk melatih dan mengembangkan atau
mencoba kemampuan menulis. Buku ini dapat membantu siswa, guru, penulis pemula dalam
memperbaiki tulisan yang belum pernah masuk di media massa. Banyak buku yang mengupas
tentang kiat menulis artikel dan karya ilmiah, tetapi buku tersebut lebih banyak kajian teoritis.
Kutipan di atas merupakan penggalan resensi buku pengetahuan. Kita juga dapat
meresensi buku-buku, baik buku fiksi maupun nonfiksi. Resensi mencakup beberapa pokok
yang harus diperhatikan dalam menyusun resensi. Akan tetapi, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa resensi itu dan apa sajakah pokok-pokok resensi tersebut.
A. Pengertian Resensi
Asal kata resensi (Indonesia) dari bahasa Belanda recensie atau dari bahasa Latin
recenseo yang berarti ulasan atau uraian tentang buku, film, drama, teater, ataupun kaset.
Ulasan resensi bersifat informatif mengenai pertimbangan mutu, baik atau buruk sebuah buku
secara objektif. Ini berarti resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya
orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif. Penulis resensi harus menghindari
unsus subjektifitas (rasa senang atau tidak senang terhadap penulis karya tersebut). Oleh karena
itu, penulis resensi harus memiliki wawasan luas tentang bahan yang akan diresensi agar dapat
menimbang karya tersebut dengan baik.
Resensi buku bertujuan memberikan ransangan kepada pembaca agar membaca dan
memiliki buku tertentu. Di samping itu, resensi buku dapat membantu penerbit atau pengarang
untuk memperkenalkan buku yang baru diterbutkan. Secara rinci dapat diuraiakan tujuan penulis
resensi. Tujuan penulis resensi antara lain sebagai berikut.
1. Menimbang agar buku atau suatu pementasan memeroleh perhatian dari orang-orang yang
belum membacanya atau menyaksikannya serta dari orang-orang yang membutuhkannya.
2. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku atau pementasan sehingga
penilaian itu diketahui khalayak.
3. Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan ilmu pengarang (untuk buku) dan kesesuaian
karakterisasi tokoh, penokohan, setting, (untuk pementasan) dengan bahan yang ditulis atau
sajian pementasan.
4. Menghargai keunggulan dari suatu penulisan buku/penyajian pentas.
5. Mengungkapkan kelemahan suatu penulisan dan sistem penulisan/alur pementasan.
6. Memberikan pujian atau kritikan terhadap bobot ilmiah atau nilai karya sastra seseoang.
1. Identitas Buku
Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit,
cetakan, serat tebal buku.
2. Pembuka Resesnsi
Penulis pemula kadang-kadang sulit untuk memulai menulis sebuah resensi. Langkah
paling dasar yakni boleh mengutip paragraf dalam buku. Kutipan ini sebagai landasan berpikir.
Penulis dapat juga mengemukakan tema buku secara singkat yang dilengkaipi dengan deskripsi
isi buku dan memperkenalkan kepengarangan (nama, ketenaran, hasil karya, ataupun proses
kreatifnya).
3. Macam atau Jenis Buku
Penulis resensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca. Dengan kata lain,
ia harus mengklasifikasi buku itu dalam kelas atau kelompok buku tertentu, misalnya fiksi dan
nonfiksi.
4. Keunggulan Buku
Penulis resensi mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Buku-buku
nonfiksi dan fiksi menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan yang dimiliki. Penulis dapat
mempersoalkan hal-hal berikut.
a. Organisasi Buku
Organisasi meliputi kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang
lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan memperlihatkan perkenbangan yang logis.
b. Isi Buku
Ada pengarang yang cermat memberikan rincian, tetapi ada juga yang memaparkan
kesimpulan-kesimpulan umum. Buku dikatakan berbobot jika organisasi dan tema
terangkai padu, baik, dan benar.
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur kalimat, hubungan
antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain itu, perlu pembedaan antara penggunaan
bahasa untuk buku ilmiah dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku ilmiah bersifat
denotatif, satu penafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat konotatif untuk
mengembangkan daya imajinasi.
5. Nilai Buku
Apabilah penulisan resensi telah memberikan gambaran mengenai latar belakang buku
dan mengemukakan pokok-pokok yang menjadi ulasan, penulis resensi sebenarnya telah menilai
buku itu. Nilai sebuah buku akan lebih jelas jika dibandingkan dengan karya-karya lain, baik
yang ditulis oleh pengarang itu sendiri maupun pengarang lain.
6. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menampilkan kelemahan, selain nilai keunggulan isi buku.
Kelemahan buku, meliputi cacat fisik (seperti kelengkapan halaman, konsistensi penulisan
antarabab atau bagian, kualitas penjilidan), dan pembahasan yang tidak sistematis. Kelemahan
sistemtis akan tampak jelas jika meresensi buku kumpulan cerpen atau artikel. Sisi kelemahan
ini bisa dicocokkan dengan tema umum yang mengikat buku tersebut.
Unsur entrinsik merupakan unsur yang membangun cerita di luar sastra. Unsur entrinsik
sebagai berikut.
1. Religi (agama)
2. Latar belakang sosia budaya
3. Latar belakang pendidikan
4. Adat istiadat
5. Ekonomi
Tugas kelompok
1. Carilah hikayat dan tentukan ciri-ciri hikayat!
2. Tentukan unsur-unsur intrinsik dan entrinsik hikayat!
Menulis Proposal
Proposal disebut usulan kegiatan. Proposal adalah rencana kegiatan yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja. Proposal diajukan dengan tujuan mendapat izin atau persetujuan atas
kegiatan yang akan dilaksanakan. Adakalanya proposal diajukan untuk memohon bantuan dana.
Isi proposal harus menampilkan hal atau masalah yang diusulkan dengan baik agar dapat
meyakinkan penerima proposal untuk menyetujui proposal tersebut.
Unsur-unsur proposal sebagai berikut.
1. Pendahuluan (Latar Belakang masalah)
Latar belakang masalah menguraikan dengan jelas dan singkat tentang pokok permasalahan.
Latar belakang masalah harus berdasarkan isi dan tujuan proposal. Latar belakang masalah
juga menunjukan pentingnya permasalahan trersebut untuk segera diselesaikan. Anda
perlutahu bahwa ada juga proposal yang tidak mencantumkan latar belakang masalah. Akan
tetapi, dalam proposal teersebut dicantumkan dasar pemikiran.
2. Masalah atau Perumusan Masalah
Masalah yang diungapkan harus berkaitan dengan objek penelitian atau kegiatan. Penetaan
masalah harus beerdasarkan uraian yang digambarkan dalam bagian pendahulan, dasar
pemikiran, atau latar belakang masalah.
3. Tujuan
Tujuan mengungkapkan maksud diadakan kegiatan atau acara.
4. Sasaran
Sasaran ditujukan kepada siapa kegiatan tersebut dilakukan.
5. Pelaksaaan atau Teknik Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan adalah cara menyelesaikan permasalahan yang diajukan dalam proposal.
Teknik pelaksanaan ini disampaikan untuk meyakinkan penerima proposal bahwa
permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara logis dan tepat.
6. Jadwa pelaksanaan
Jadwa pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis kegiatan, dan orang yang menangani
kegiatan, jadwal pelaksaan ini memberikan gambaran tentang kegiatan dari awal hingga
akhir.
7. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang
diungkapkan dalam proposal. Bagian ini menyajikan anggaran yang diperlukan secara
efisien, objektif, dan logis. Artinya biaya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
diperlukan. Biaya yang diperlukan dirinci berdasarkan jenis kegiatan dan memperhatikan
harga yang sesuai.
8. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman, dan harapan terhadap uraian yang disampaikan.
Selain itu, penutup juga berisi tempat, tanggal penyusunan prroposal, tanda tagan, dan nama
penanggung jawab proposal.
Tugas
Buatlah proposal (Kelompok)!
Contoh sambutan
Shalom............
Bapak/Ibu Guru SMA KRISTEN ATAMBUA yang terhormat. Bapak/Ibu alumni SMA
KRISTEN ATAMBUA yang saya hormati dan para peserta pelatihan yang saya cintai. Pertama-
tama, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia kepada kita semua sehingga kita dapat hadir
dalam keadaan sehat wal’afiat pada acara pelatihan wirausaha SMA KRISTEN ATAMBUA ini.
Saya selaku kepala SMA ini sangat bersyukur dan bangga karena banyak diantara alumni
sekolah ini yang melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi ternama baik yang ada didalam
negeri maupun yang ada di luar negeri. Jaringan alumni ini merupakan aset yang sangat penting
tidak hanya bagi sekolah ini, tetapi juga bagi bangsa dan negara itu.
Aset jaringan alumni ini akan menjadi semakin penting jika mampu memberikan manfaat
yang nyata bagi kehidupan masyarakat, terutama di bidang ekonomi sehingga dapat ikut
mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Kita semua tidak menginginkan alumni
sekolah ini menjadi pengangguran yang justru menjaadi beban baik bagi orang tua maupun
masyarakat. Perlu para peserta ketahui bahwa sampai saat ini bangsa kita masih menghadapi
permasalahan yang sangat besar yaitu tingginya angka pengngguran dan kemiskinan.
Berdasarkan data BPS juli 2007, jumlh pengangguran masih sekitar 13,2 juta jiwa dan jumlah
penduduk yang masih miskin sekitar 30,2 juta jiwa.
Memberikan bekal kewirausahaan dan keterampilan usaha sejak dini kepada siswa SMA ini
sangat penting karena pradigma lama bahwa menjadi wirausaha merupakan talenta yang dibawa
sejak lahir sudah terbantakan oleh banyak teori. Menjadi wirausaha tidak hanya dapat dibentuk
melalui proses pembelajaran di dalam kelas. Jiwa dan semangat kewirausahaan harus dibentuk
melalui proses penyadaran bahwa dirinya telah dibekali oleh Tuhan potensi ekomoni yang tidak
terbatas, kecuali oleh keterbatasan pikiran sendiri.
Kita telah dibekali oleh Tuhan berupa kegiatan fisik, kekuatan nalar yang menjadi sumber
kreativitas dan inovasi, serta naluri untuk berinteraksi sosial. Semuanya itu adalah potensi
ekonomi yang dapat menjamin kelansungan hidup kita. Untuk menumbuhkab kesadaran itu
tentu tidak cukup hanya dengan belajar pengetahuan dari guru, tetapi juga harus dibuktikan
dengan praktik.
Saya berkeyakinan bahwa dengan memberikan bekal kewirausahaan sejak dini, sekolah ini
akan memiliki jaringan usaha para alumni yang tangguh. Jaringan alumni tersebut diharapkan
dapat menjadi kekuatan baru untuk ikut mengurangi pengangguran dan kemiskinan di negara
kita.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesmpatan kali ini. Semoga Pelatihan
Wirausaha SMA KRISTEN ATAMBUA ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa senantiasa memberkati usaha kita bersama.
Shalom....
= berhenti sebentar
= berhenti
= intonasi naik
= intonasi datar
= intonasi turun
Contoh:
Pemerintah / masih terus melakukan / program-program kemandirian / untuk mengatasi /
pengangguran //
Seorang pembaca berita harus duduk dengan tegap dan berpenampilan wajar, rapi, dan
beersih saat membacakan berita. Jangan berdandan berlebihan sebab akan mengganggu
konsentrasi orang lain dalam menyimak berita. Seorang pembaca berita juga harus mempunyai
rasa percaya diri agar tidak gugup saat membacakan berita.
BAB IV
DRAMA DAN PEMENTASAN KETOPRAK
Topik yang dibicarakan dalam artikel adalah ketoprak mencoba menjaga dirinya dengan
mengemas mwnjadi bentuk lain yang segar, santai, lucu, dan menarik.
d. Anda telah menemukan topik dalam artikel. Sekarang anda akan menentukan topik sebuah
buku dengan melakukan kegiatan berikut!
1. Pergilah ke perpustakaan!
2. Pilihlah satu buku yang kamu anggap menarik!
3. Bacalah satu bab yabg kamu anggap menarik!
4. Tentukan topik dan hal-hal menarik dalam bab yang kamu baca!
5. Sampaikan topik dan hal-hal menarik yang anda catat secara lisan!
A. Anda akan mengidentifikasi paragraf induktif dan deduktif dengan mengerjakan kegiatan
berikut!
1. Tulislah PI jika paragraf yang anda analisis adalah paragraf induktif. Tulislah PD jika
paragraf yang anda analisis adalah paragraf deduktif!
Contoh
Paragraf 1
PI Mereka punya pesona. Ibarat magnet, mereka bisa enyita simpati massa. Orang
terkagum-kagum. Pesona mereka masing-masing menjadi identifikasi fantasi publik.
Mereka adalah idola.
Paragraf 2
PI Kegirangan sontak membahana saat pembacaan acara Cari Bintang Sinetron, Sultan
Antoni, menyatakan Rio Antono sebagai pemenang dan berhak atas hadiah mobil Toyota
Avanza. Dengan agak gugup, Rio Antono kemudian mengacukan simbol kunci mobil
baru itu. Ucapan selamat silih berganti datang dari berbagai sesama rekan. Itulah puncak
hidup remaja asal daerah nun jauh di Kalimantan Tengah tersebut, yang tidak akan
pernah dilupakan sepanjang hayatnya.
Paragraf 3
PI Kejadian itu terjadi sesudah ujung selendang dan kain pembungkus kedok yang
semula menutupinya ia sentakan. Muncullah dia, Sang Panji, sebuah wajah dengan mata
setengah terpejam dan bibir menyungging senyum. Dengan warna dasar yang putih,
dengan tegak tubuhnya, dengan kaki-kakinya yang menancap kukuh di bumi, tetapi
punggung, leher, kepalah, dan lengan-lengannya leluasa untuk bergerak, ia
melambangkan pandangan ideal atas hidup. Itulah pandangannya tentang manusia yang
tetap berurusan dengan dunia, tetapi kesadarannya menerobos batas-batas fisik yang
mendukungnya.
Paragraf 4
PD Ia menjadi seorang yang galak dan lincah di dalam tari Pamindo. Penonton
mengenali beberapa gerak yang ia ambil dari gerak sehari-hari, seperti mencuci baju dan
mencari kutu di rambut yang kemudian ditindas dengan kuku. Namun begitu, gerak
sehari-hari itu tidak menjadi gangguan, tidak seperti yang terjadi pada banyak tari
kontemporer yang berniat mengubah tingkah sehari-hari menjadi bagian dari tari.
Paragraf 5
PD Pergelaran tari Topeng Cirebon ini merupakan bagian dari acara Forum Internasional
Seni Tari Tradisional yang berlansung sampai 7 Mei. Acara diisi dengan seminar dan
pertunjukan seni. Seminar diikuti seniman pelaku maupun para pakar dari Indonesia,
Jepang, Prancis, Jerman, dan malaysia. Acara pertunjukan yang berlangsung setiap
malam di Hotel Mercure Rex Jakarta itu menampilkan juga gambang kromong dari
Jakarta, musik calung dari Minang, dan gambuh dari Bali.
2. Tunjukan letak kesimpulan setiap paragraf! Adalah:
Kesimpulan paragraf 1 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 2 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 3 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 4 terletak di awal paragraf.
Kesimpulan paragraf 5 terletak di awal paragraf.
3. Tunjukan pula kalimat yang mengandung kesimpulan pada setiap paragraf!
Contoh
Paragraf ke-1 = Mereka adalah idola.
Paragraf ke-2 = Itulah puncak kehidupan remaja asal daerah nun jauh di Kalimantan
Tengah tersebut, yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang hayatnya.
Paragraf ke-3 = Itulah pandangannya terhadap manusia yang tetap berurusan dengan
dunia, tetapi kesadarannya menerobos batas-batas fisik yang
mendukungnya.
Paragraf ke-4 = Ia menjadi seorang yang galak dan lincah di dalam Tari Pamindo.
Paragraf ke-5 = Pergelaran Tari Topeng Cirebon ini merupakan bagian dari acara Forum
Internasional Seni Tradisional yang berlangsung sampai 7 Mei.
B. Bacalah artikel di bawah ini. Tentukan paragraf induktif dan deduktif yang terdapat dalam
artikel!
Max Havelaar dari Bantul
Sederet properti terpajang di panggung itu lebih lumrah untuk
panggung. Sepasang kursi demang, pementasan teater modern daripada
tenda, dan gapura dengan tongkat- ketoprak.
tongkat ramping, juga lampu-lampu Di panggung juga tidak ada tari
yang tak menyorot secara datar seperti tradisional seperti gamyong. Tarian yang
dalam pertunjukan ketoprak. Dekorasi muncul adalah sebuah koreografi tari
ciptaan Miroto. Peran salto yang menghidupkan panggung. Lelucon dan
biasanya muncul dalam ketoprak guyongan menyenangkan juga keluar
tradisional pun digantikan oleh gerak saat Yani Sapto Hoedojo, yang menjadi
penari secara kolosal. Inilah ketorak Nyonya Belanda dari Banyumas,
Gempa garapan Forum Seniman memainkan perannya. Selain mereka,
Gumregah. ada pula pemain ketoprak kawakan,
Model ketoprak Gempa tetap sama Widayat yang berperan sebagai bupati.
seperti ketoprak tradisional Mataram. Juga Sundari, sang istri, yang luwes dan
Dalam pertunjukan ketoprak Gempa kenes memainkan perannya. Semua
juga ada pelawak, ada tokoh bupati atau pemain ketoprak benar-benar memberi
demang, juga ada penari. Hanya hiburan yang menyenangkan dan
kemasan panggung, tata lampu, dan menyegarkan.
tarinya tidak mengikuti pakem. Sebenarnya, ketoprak gempa
Lakon ketoprak ini diambil dari buku terbentuk secara tidak sengaja. Sebagian
Max Havelaar karya Multatuli (1859) pemain dan pengrawit adalah korban
yang mengambil latar belakang gempa. Rumah mereka roboh karena
maryarakat Lebak, Banten Selatan. gempa. Akan tetapi, mereka segera
Saijah dan Adinda tokohnya. Mereka bangkit dan menghibur sesama korban
ingin hidup aman dan tenteram. Akan gempa. Mereka melakukan pementasan
tetapi, harapan itu tidak perna terwujud. keliling. Saat ini mereka tetap saja eksis
Tindakan sewenang-wenang penguasa meskipun tidak menghibur korban
dan anak buahnya menghapus impian gempa, tetapi untuk menghibur semua
itu. Dua sejoli ini akhirnya mati oleh kalangan.
keserakaan dan kesewenang-wenangan. Disadur oleh: Euis Sulastri, Michiel Karatem,
Florentina Sri Waluyati,
Tawa lepas sekitar 500 penonton di Margaretha Suharti, BSE Bahasa
Gedung Societet Yogyakarta muncul dan Sastra Indonesia Untuk
setelah pelawak Marwoto Kawer dan SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Pusat
Perbukuan Depdiknas, 2008
Susilo Nugroho (pendiri Teater Gandrik)
Cara penyelesaiannya:
Paragraf ke-1 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-2 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-3 merupakan paragraf deduktif.
Paragraf ke-4 merupakan paragraf deduktif.
Paragraf ke-5 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-6 merupakan paragraf deduktif.
B. Daftar Pustaka
Selain catatan kaki, sebuah karya tulis harus dilengkapi dengan daftar pustaka. Apakah
sebenarnya daftar pustaka itu? Diskusikan dengan teman semeja anda!
Penyusunan karya tulis atau karangan harus mencantumkan sumber (referensi) dari data
yang diambilnya. Sumber-sumber (referensi) tersebut disatukan dalam daftar pustaka. Daftar
pustaka biasanya diletakkan pada akhir sebuah karya tulis ataupun karangan. Seorang
pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat dalam karya
tulis atau karangan, dapat melihat daftar purtaka.
Pokok-pokok yang harus dicantumkan dalam sebuah daftar pustaka sebagai berikut.
1. Nama pengarang
2. Judul buku
3. Data publikasi
Data publikasi meliputi nama penerbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, dan nomor jilid.
Jika referensi diambil dari artikel, perlu dicantumkan pulah judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
Penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka dibalik susunannya yaitu nama
keluarga, nama kecil.
Ketentuan-ketentuan menyusun referensi dalam daftar pustaka sebagai berikut.
1. Buku Dengan Seorang Pengarang
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Erlangga.
2. Buku Dengan Dua atau Tiga Pengarang
Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993. Kesalahan Bahasa Indonesia. Jakarta: akademia
resindo
3. Artikel dalam Majalah
Hidayat, Agus. “Balas Dendam Si Pasang Merah,” Tempo (Mei 2004), hlm. 92-92
4. Artikel dalam Surat Kabar
Yo7/Jo6. “Pengembangan Ancam Kelestarian Sungai di DI Yogyakarta,” Kompas, 20
Desember 2004, hlm. 8.
5. Lembaran Kerja dari Lembaga Tertentu
Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Surat Dinas. Jakarta: P3B.
Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta.
Daftar pustaka disusun menurut urutn alfabetis dari nama pengarang. Jika nama
pengarang dalam referensi tidak ada, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet. Judul buku dalam daftar pustaka diberi garis miring atau garis bawah. Judul artikel
dalam surat kabar atau artikekl diapit tanda petik.
Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk referensi
yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikutsertakan. Akan tetapi, diganti
dengan garis sepanjang 5-7 ketukan.
Tanda baca yang digunakan.
1. Tanda koma (,) untuk menandai nama yang dibalik.
2. Tanda titik (.) digunakan diantara nama penulis, tahun terbit, judul buku, dan nama kota
tempat penerbit.
3. Tanda titik dua (:) digunakan diantara kota tempat penerbit dan nama penerbit.
Apakah anda perna menyusun referensi daftar pustaka? Jika belum, perhatikan contoh
penulisan referensi dari buku dalam daftar pustaka berikut ini!
Daftar Pustaka
Artati, Y. Budi. 2008. Menulis Rangkuman dan Sinopsis Buku. Klaten: Intan Pariwara.
Darmawati, Uti. 2007. Surat—Menyurat. Yogyakarta: Kompetensi Terapan Sinergi Pustaka.
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Klaten: Intan Pariwara.
Triningsi, Diah Erna. 2008. Bedah Puisi Baru. Klaten: Intan Pariwara.
A. Perhatikan catatan kaki berikut. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. 1Mike Flynn, Rahasia di Balik Situs Web (terjemahan) (Bandubg: Pakar Raya, 2006),
hlm. 24.
2. 2Yandi M.R.,”Internet Sepanjang Mudik”, Tempo (Edisi 5 Oktober 2008), hlm. 46-46.
a. Siapakah nama pengarang pada catatan kaki tersebut?
b. Apakah judul buku atau artikel tersebut?
c. Apa nama penerbit yang mencetak buku atau artikel tersebut?
d. Terletak pada halaman berapakah buku atau artikel yang memuat kutipan tersebut?
Penyelesaian
1.
a. Mike Flynn
b. Rahasia di Balik Situs Web (terjemahan)
c. Pakar Raya
d. Halaman 24
2.
a. Yandi M.R.
b. Internet Sepanjang Mudik
c. Tempo
d. Halaman 45-46
B. Tuliskan daftar pustaka berdasarkan data buku berikut!
1. Nama pengarang : Hasanuddin W.S.
Judul buku : Ensiklopedi Sastra Indonesia
Penerbit : Titian Ilmu, Bandung
Tahun terbit : 2007
Kota terbit : Bandung
2. Nama pengarang : A.W. Subarkah
Judul buku : Tren Digital Pada Sistem Audio Portabel
Penerbit : Kompas
Tanggal terbit : 5 September 2008
3. Nama pengarang : J.S. Badudu
Judul buku : Pelik-Pelik Bahasa Indonesia Cetakan IX.
Penerbit : Pustaka Prima
Tahun terbit : 1979
Kota terbit : Bandung
4. Nama pengarang : J.S. Badudu
Judul buku : Membina Bahasa Indonesia Baku Seri I
Penerbit : Pustaka Prima
Tahun terbit : 1980
Kota terbit : Bandung
5. Nama pengarang : Lukman Ali
Judul buku : Berbahasa Baik dan Berbahasa dengan baik
Penerbit : Angkasa
Tahun terbit : 1989
Kota terbit : Bandung
Ali Lukman. 1989. Berbahasa Baik dan Berbahsa Dengan Baik. Bandung: Angkasa.
Badudu, J.S. 1979. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Cetakan IX. Bandung: Pustaka Prima.
. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri I. Bandung: Pustaka Prima.
Subarka, A.W. “Tren Digital Pada Sistem Audio Portabel”, Kompas, 5 September 2008,
hlm. 36.
W.S., Hasanuddin. 2007. Ensiklopedia Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu.
C. Ikuti kegiatan berikut!
1. Tentukan sebuah topik!
2. Kemudian lakukan sebuah pengamatan mengenai topik yang anda tentukan!
3. Susunlaj kerangka karya tulis sesuai dengan hasil pengamatan yang telah anda lakukan!
4. Kembangkan kerangka karya tulis yang telah anda buat menjadi karya tulis dengan
dilengkapi dengan daftar pustaka dan catatan kaki!
5. Tukarkan karya tulis anda dengan karya tulis teman sebangku. Selanjutnya, suntinglah
berdasarkan struktur EyD!
Conto
Topik: Pentingnya budaya membaca
Kerangka karya tulis
1. Sastra dapat membawa anak untuk gemar membaca.
2. Respon anak-anak terhadap buku Harry Potter.
3. Buku Harry Potter dapat mengembalikan anak untuk menbaca.
4. Jika anak-anak Indonesia mau membaca berarti penyakit malas membaca bisa
disembukan.
BAB V
MAJU DENGAN KEGIATAN BERMANFAAT
K.D. Mendengarkan Khotbah
Khotbah merupakan salah satu bentuk komunukasi lisan yang dilakukan seseorang ahli
agama untuk menguraikan ajaran agama. Khotbah pada dasarnya sama dengan pidato, ceramah,
atau sambutan. Inti kegiatan tersebut yaitu menyampaikan gagasan atau pesan kepada
pendengar.
Unsur-unsur yang terdapat pada kegiatan khotbah antara lain pembicara (pengkhotbah)
materi atau bahan pembicaraan, dan pendengar. Sementara itu, kerangka naskah khotbah terdiri
atas sapaan (salam hormat), pembukaan, isi, dan penutup.
Khotbah menuturkan gagasan dan pesan. Anda dapat menyampaikan pokok-pokok isi
khotbah dengan langkah-langkah berikut.
1. Mendengarkan khotbah dengan seksama.
2. Mencatat isi pokok khotbah. Isi pokok merupakan masalah atau hal-hal yang dibicarakan
dalam khotbah.
3. Menyampaikan isi khotbah.
Contoh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama mari kita senantiasa memuji dan bersyukur ke hadirat Allah swt. yang telah
memberikan kepada kita nikmat iman. Atas rahmat dan karunia-Nya kita diberikan kesehatan
dan kekuatan untuk melakukan slat Jumat di Masjid Allah yang mulia ini.
Salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, kepada para tabiin, serta kepada seluruh
pengikutnya yang isitikamah, setia menjalankan ajaran Dienul Islam sampai akhir zaman,
semoga kita semua termasuk di dalamnya. Amin.
Hadirin, jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah swt.
Dalam kesempatan ini khatid mrngajak, khususnya kepada diri khatib sendiri dan kepada
seluruh jamaah salat Jumat Yang Dimulikan Allah swt., marilah kita meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah swt., yakni melaksanakan segala perintah Allah serta menjauhi segala larangan-
Nya. Selanjutnya, perkenankanlah khatib menyampaikan materi khotbah Jumat kali ini tentang
berbuat adil dan berbuat ihsan.
Jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah swt.
Allah swt. berfirman di dalam QS. Al Anfal (16) ayat: 90
“sesungguhnya Allah menyuruh kamu semua untuk berbuat adil dan berbuat ihsan,
memberi (perhatian) kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu sekalian agar kalian dapat
memikirkan”.
Ayat di atas membicarakan keadilan dan bersikap ihsan, usaha preventif terhadap
perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Jika kita timbang dan renungkan, kandungan
ayat tersebut merupakan pokok-pokok masalah yang aktual dan melekat pada kehidupan
keseharian manusia. Al Quran memang membicarakan hal-hal tersebut dalam sejumlah ayat
sebagai tema-tema pokok falsafah yang penting dan mendasar.
Dalam Hahjul Balaghah (kumpulan nasihat-nasihat Ali Bin Abi Thalib ra) disebutkan
bahwa suatu saat Ali ra ditanya seseorang: “ Manakah yang lebih utama: berbuat adil atau
berbuat ihsan?” Beliau menjawab: “ Keadilan ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya,
sedangkan ihsan ialah mengeluarkan sesuatu dari tempatnya”. Maksud dari perkataan dari Ali
ra adalah keadilan merupakan suatu keadaan di mana setiap orang yang berhak menerima hak
nya akan mendapatkan/menerima haknya tersebut. Ihsan adalah mengeluarkan hak milik
seseorang untuk diberikan kepada orang lain dengan pertimbangan kabaikan, kedermawanan,
dan sebagainya.
Jamaah salat Jumat rohimakumullah.
Untuk itu adil dan ihsan keduanya harus diletakkan dalam kenteks azas kehidupan
individual dan kehidupan sosial. Bukanlah sebuah kebetulan jika QS. Al Anfal (16) ayat: 90,
menyebutkan keadilan lebih dulu dari ihsan, begitu pula ayat-ayat yang serupa selalu
menyebutkan keadilan lebih mendesak untuk diwujudkan daripada ihsan. Ini berarti dalam
konsepsi islam mewujudkan keadilan lebih mendesak untuk diwujudkan daripada ihsan.
Keadaan bersifat keharusan, sedangkan ihsan bersifat anjuran, pujian, atau acungan jempol.
Keadaan bersifat tidak pandang bulu. Keadilan merupakan hak-hak setiap individu dalam
masyarakat dan hak masyarakat itu sendiri. Keadilan tidak membeda-bedakan orang per orang,
apakah ia priyayi atau petani, apakah ia pengusaha atau rakyat jelata.keadilan merupakan milik
yang melekat pada kehidupan setiap individu dalam masyarakat.
Jamaah salat Jumat yang dirahmat Allah swt.
Orang yang adil dipandang telah memenihu titik kesempurnaan kemanusian seperti: tidak
merampas hak orang lain, tidak melakukan intrik-intrik dan cara-cara curang untuk kepentingan
diri sendiri, tidak menumpahkan dara orang lain secara sewenang-wenang, dan sebagainya.
Orang yang ihsan selain tidak merampas harta orang lain, ia memberi hartanya kepada
orang lain karena alasan kebaikan, bukan saja ia tidak menumpahkan darah orang lain,
melainkan ia menumpahkan darahnya sendiri untuk kebaikan masyarakat dan sebagainya.
Keadilan selalu dengan ukuran-ukuran kepastian dan stabilitas, sedangkan ihsan kadang-
kadang mengandung kadar relatif dan labilitas. Terkadang suatu perbuatan terlihat jelas
kebaikan, keutamaan, dan manfaatnya, tetapi kadang-kadang dapat menjadi sebaliknya. Oleh
karena itu, melaksanakan ihsan sering dituntut untuk melakukan perhitungan-perhitungan sosial
yang dapat bersifat ekses atau akibat sampingnya. Dengan demikian, setelah perhitungan-
perhitungan sosial dilakukan, seseorang dapat memutuskan apakah suatu perbuatan yang
dianggap baik dilakukan atau tidak dilakukan. Jika tidak pernah mempedulikan maslahat atau
stabilitas sosial, sesuatu yang dikatakan perbuatan baik dapat menimbilkan problem-problem
sosial.
....
Jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah.
Demikian khotbah Jumat kali ini, semoga kita menjadi orang yang berbuat adil dan
berbuat ihsan. Amin.
Wassalamualaikum waramahtulahi wabarakatuh.
Sumber:
http://imamprasaja.tripod.com/blog/index.blog/1751.346/berbuat-
ihsan-di-mana-saja , diakses tanggal 31 Maret 2010
Berdasarkan perilaku mendengarkan atau menyimak terdapat dua tipe perilaku dalam
kegiatan mendengarkan atau menyimak wawancara sebagai berikut.
1. Menyimak faktual
Menyimak faktual berarti menangkap serta memahami fakta, konsep-konsep, serta informasi
yang disampaikan pembicara. Pada saat kita menyimak, kita mencoba menangkap ide-ode
pokok, gagasan-gagasan penting sang pembicara atau narasumber. Kegiatan yang dilakukan
saat menyimak faktual adalah:
a. Memusatkan perhatian pada pesan-pesan orang;
b. Berusaha mendapatkan fakta.
2. Menyimak Empatik
Menyimak empatik menolong kita untuk memahami sikap psikologis dan emosional sang
pembicara atau narasumber dan bagaimana sikap tersebut memengaruhi ujarannya.
Menyimak empatik ini dapat juga disebut menyimak aktif atau menyimak pemahaman.
Setiap pesan berisi dua bagian, yakni isi atau materi faktual dan perasaan atau sikap
pembicara terhadap isi tersebut. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak empatik adalah:
a. Memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal (gerak-gerik anggota tubuh);
b. Menempatkan diri pada posisi orang lain; dan
c. Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan.
Apa yang sebenarnya menjadi inspirasi bagi karya-karya anda sehingga karya-karya
tersebut menyinggung banyak soal kemanusiaan yang berkaitan dengan politik?
aku menganggap sumberku dalam berkarya adalah kehidupan sehari-hari. Realitas ini
sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari ini banyak peristiwa. Misalnya, ketidakadilan terhadap
orang kecil, pembuhunuhan, penganiayaan, atau perampokan.
Berapa lama biasa anda menyelesaikan cerpen-cerpen yang termuat dalam buku
kumpulan cerpen Kuda Terbang Mario Pinto?
Cerpen yang paling cepat dua jam (cerpen “Makan Malam”), tetapi ada juga yang berbulan-
bulan yang aku bingung menentukan akhirnya, seperti “Pesta terakhir”.
Kendala yang biasa anda alami saat menulis dan menyelesaikan sebuah cerpen?
Kesulitan saya mungkin dialami juga sama penulis lain yaitu tergantung mood dan ide. Saat saya
sedang mood saya merasa benar-benar semangat, asyik, dan saya merasa cerita ini betul-betul
menyatu dengan saya. Misalnya, “Makan Malam” itu saya selesaikan dalam waktu dua jam. Say
tidak perna menulis cerpen sekali tulis walaupun banyak penulis lain (setelah) menulis, tidak
dibaca lagi, langsung kirim. Saya tidak bisa sseperti itu. Saya akan teliti lagi logika bahasanya.
Sejak kapan anda suka menulis?
Saya sudah menulis sejak usia delapan tahun. Pemicunya, sebuah buku catatan harian yang
diberikan oleh kakek saya. Dia berkata kepada saya,”Kalau kamu merasa sedih, senang,
gembira, cobalah ditulis disini”.
Mulai kapan dan bagaimana anda mengasah keterampilan menulis cerpen?
Saya memang sejak kecil menulis. Kemudian, saya mulai menulis fiksi dalam bentuk cerpen
waktu SMP di mading (majalah dinding). Ketika SMA, saya menulis juga. Tahun 1989, saya
mengikuti lomba menulis cerpen yang diselenggarakan harian Kompas. Sekitar empat ribu lebih
naskah masuk ke redaksi Kompas. Waktu itu, cerpen saya berjudul “Daun-Daun Kering”
mendapat juara harapan (pemenang harapan sekitar sepuluh orang). Karya pemenang kemudian
dipublikasikan. Sejak itu saya mulai terpacu secara serius untuk menulis fiksi. Caranya, saya
membaca banyak buku. Kebetulan, saya adalah orang yang suka belajar diam-diam.
Apa obsesi anda saat ini atau yang akan datang?
Obsesi, sebernya cita-cita saya ingin menulis novel. Sayang, saya kurang mendisiplinkan diri.
Saat menulis cerpen saya terlalu asyik kalua sudah 3.000 kata saya tidak mau berhenti. Padahal,
halaman koran itu kalau penuh maksimal 2.500 kata karena ada gambar atau ilustrasi. Sementara
itu, dalam cerpen-cerpenku, cenderung memiliki tokoh yang karakter-karakternya harus lebih
berkembang dan itu mungkin tidak akan atau tidak bisa berkemang hanya dalam sebuah cerpen
yang hanya satu halaman dengan sekian ribu kata.
Sumber: Abdi Abdul Aminudin, Yudi Irawan, BSE, Aktif dan Kreatif Berbahasa
Indonesia, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008
A. Setelah anda memahami wawancara di atas, catatlah pokok-pokok hasil wawancara
tersebut! Catatan pokok-pokok wawncara berdasarkan peryanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapakah narasumber dalam wawancara tersebut?
Contoh: Narasumber dalam wawancara tersebut Linda Christanty.
2. Apa topik yang dibahas dalam wawancara tersebut?
Contoh: Topik yang dibahas yaitu kebiasaan Linda menilis cerpen.
3. Bagaimana pendapat narasumber terhadap topik tersebut?
Contoh:
a. Sumber inspirasi cerpen yang ditulis narasumber adalah kehidupan atau realitas
sehari-hari.
b. Narasumber menyelesaikan cerpen-cerpen yang dimuat dalam buku kumpulan cerpen
Kuda Terbang Mario Pinto berbeda-beda. Ada beberapa cerpen yang cepat dan ada
beberapa cerpen yang diselesaikan hampir berbulan-bulan.
c. Kendala yang dihadapi saat menulis cerpen adalah tergantung dari mood dan ide.
d. Linda sudah menulis sejak usia delapan tahun.
e. Pemicu Linda menulis cerpen adalah sebuah buku catatan harian yang diberikan oleh
kakek.
f. Linda mulai mengasah keterampilan menulis dalam bentuk cerpen sejak SMP.
g. Pada tahun 1989 saat Linda SMA cerpen Linda yang berjudul “Daun-Daun Kering”
menjadi juara harapan. Sejak itu, Linda serius menulis fiksi.
h. Obsesi Linda saat ini dan yang akan datang adalah menulis novel.
B. Buatlah rangkuman hasil wawancara tersebut dengan kalimat yang efektif! Rangkuman
dibuat berdasarkan hasil catatan pokok-pokok hasil wawancara.
Linda Christanty menganggap sumber dalam berkarya adalah kehidupan sehari-hari.
Saat membuat karya cerpen, waktu yang paling cepat adalah dua jam, tetapi ada juga yang
berbulan-bulan. Salah satu kesulitan menulis karya adalah saat menulis fiksi karena tidak ada
langkah-langkah yang pasti. Linda juag menulis sejak usia delapan tahun dan pemicunya
adalah sebuah buku catatan harian yang diberikan oleh kakeknya. Ia sejak kecil menulis
kemudian mulai menilis fiksi dalam bentuk cerpen waktu SMP di mading (majalah dinding).
Ketika SMA pun, ia menulis juga. Cerpen Linda yang bejudul “Daun-Daun Kering” menjadi
juara harapan. Sejak itu, linda serius menulis fiksi. Obsesi ke depannya adalah ingin menulis
novel.
C. Lakukan kegiatan berikut!
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi anda sesuai ketentuan guru!
2. Sampaikan rangkuman hasil wawancara anda kepada teman-teman dalam kelompok
anda!
3. Diskusikan rangkuman tersebut! Diskusikan mengenai kelengkapan isi wawancara,
kesesuaian rangkuman dan wawancra, serta ketepatan ejaan, diksi, dan tanda baca.
4. Buatlah laporan hasil diskusi kelompok anda. Kemudian, laporkan kepada guru anda.
A. Bacalah kedua kutipan novel berikut dengan cermat. Analisislah unsur-unsur intrinsik
kedua kutipan novel tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
Novel Indonesia
Sang Pemimpi
... pagi-pagi sekali aku dan Arai telah Sejak kecil aku terdepak dari garda
menunggu ayahku dengan harapan yang depan karena kepicikanku sendiri, Arai
amat tipis beliau akan datang. Dan kali sudah malas berbicara denganku. Aku
maklum jika beliau enggan bersusah gelisah menyaksikan para orang tua
paya berangkat pagi buta mengayuh tiga murid berduyung-duyung menuju aula.
puluh kilometer, melewati dua bukit dan Mataku lekat memandangi jalan di luar
padang, hanya untuk dipermalukan. gerbang sekolah. Ayahku tak kunjung
tiba. Arai menatapku benci. Hatiku aula. Langkahnya tetap tenang seperti
hampa. dulu aku masih berprestasi. Beliau
Tapi tiba-tiba mataku silau melihat menghampiri kami dan tersenyum.
kap lampu alumunium putih dari sepeda Senyum itu adalah senyum kebanggaan
yang dikayuh seorang pria berbaju safari khas beliau yang tak sedikitpun luntur,
empat saku. Ia mengayuh sepedanya persis seperti dulu ketika aku masih di
kelelahan, terseok-seok, dan semakin garda depan. Ketika beliau menatap
cpat ketika melihat kami. Berhenti di kami satu per satu, masih jelas bahwa
depan kami, pria itu menyeka kesan apa pun yang terjadi
keringatnya. Aku tertegun dan dadaku bagaimanapun keadaan kami, kami
sesak melihat lipatan rapi baju safari itu, tetaplah pahlawan baginya. Beliau
sepatu dan ikat pinggangnya yang senantiasa menerima apa pun adanya
mengkilap, serta kumis dan rambutnya kami. Aku tertunduk diam, hatiku
yang dicukur rapi. Beliau akan duduk di hancur dan air mataku kembali mengalir.
kursu no 75 namun beliau tetap cuti dua Seperti kebiasaannya, beliau menepuk-
hari, dan tetap melakukan prosedur yang nepuk lembut pundak kami dan
sama, dengan suasana hati yang sama, mengucapkan sepata kata salam dengan
untuk mengambil raporku. Harum daun pelan. Aku tersedu sedan melihat ayahku
pandan dari baju safari ayahku membuat menaiki sepedanya dan tertatih
air mataku mengalir. Meskipun akan mengayuh sepedanya meninggalkanku.
kupermalukan, ibuku tetap merendam Dadaku ingin meledak memandangi
daun pandan sehari semalam untuk punggung ayahku perlahan
menyetrika baju safari milik ayahku. meninggalkan halaman sekolah.
Dan ayahku dengan senang hati datang “Puaskah kau sekarang!!??” Arai
jauh-jauh mengambil raporku dengan menumpahkan kemarahannya padaku.
bajunya yang terbaik, dengan bajunya Aku membelakanginya.
yang paling wangi. Aku tak mampu “itukah maumu? Melukai
bicara ketika beliau menyapa kami hatinya? ?”
dengan sapaan pelan Assalamu;alaikum, Aku masih membelakangi Arai
tersenyum, dan menepuk-nepuk pundak karena aku tak ingin ia melihat pipiku
kami dengan bangga, persis sama seperti telah basah.
kebiasaannya selalu. “Apa yang terjadi denganmu,
Membayangkan apa yang dialami Ikal? ? mengapa jadi begini sekolahmu?
ayahku di dalam aula, kurasakan seakan Kemana semangat itu? ? Mimpi-mimpi
langit mengutukku dan bangunan itu? ?!!”
sekolah rubuh menimpaku. Tak lagi “biar kau tahu, Kal. Orang seperti
kudengan tepuk tangan ketika nama kita tak punya apa-apa kecuali semangat
ayahku dipanggil untuk mengambil dan mimpi-mimpi, dan kita akan
raporku. Yang kudengar hanya orang bertempur habis-habisan demi mimpi-
kasak-kusuk bertanya kenapa prestasi mimpi itu!!”
sekolahku sampai anjlok begitu. Aku tersentak dan terpaku
Bagaimana ayahku yang pemdiam memandangi ayahku sampai jauh,
menjawab berondongan pertanyaan yang bentakan-bentakan Arai berdesingan
hanya akan menyakiti hatinya? Aku dalam telingaku, membakar hatiku.
terpuruk dalam penyesalan. Betapa aku “Tanpa mimpi, orang seperti kita
ini anak tak berguna!! Betapa sampai akan mati. . . .”
hati pada ayahku. Aku merasa beku, serasa disiram
Sungguh berat detik demi detik seember air es.
kulalui menunggu ayahku keluar dari “mungkin setelah tamat SMA kita
aula. Dan akhirnya, beliau meninggalkan hanya akan mendulang timah atau
menjadi kuli, tapi di sis Kal, di sekolah almamater Sorbonne! Apa pun yang
ini, kita tak akan perna mendahului terjadi!!”
nasib kita!!” Arai berteriak. Suaranya lantang
Mendahului nasib! Dua kata yang memenuhi lapangan luas sekolah kami,
menjawab kekeliruanku memaknai arah menerobos ruang-ruang gelap kepicikan
hidupku. Pesimistis tak lebih dari sikap dalam kepalaku. Kata-katanya itu seperti
takabur mendahului nasib. sumbu aki yang men-charge batrei
“Kita lakukan yang terbaik di dalam tubuhku.
sisni!! Dan kita akan berkelana ....
menjelajahi Eropa sampai Afrika!! Kita Sumber: Andrea Hirata, Sang pemimpi,
akan sekolah ke Prancis!! Kita akan Yogyakarta, Bentang 2008
1. Apa tema kedua novel tersebut? Berikan alasan pendukung jawaban anda!
Penjelasanya sebagai berikut:
Sang Pemimpi Bad Girls
Kutipan novel Sang Pemimpi Kutipan novel Bad Girls mengangkat
mengangkat tema kasih sayang. Tema tema moral. Tema tersebut dijelaskan sikap
tersenut dijelaskan sikap Arai terhadap Ikal Mandy White yang terpaksa berbohong
dengan kemarahan yang bertujuan untuk membela diri. Padahal, berbohong
membangkitkan semangat Ikal. Ini merupakan sikap yang bertentangan dengan
merupakan wujud kasih sayang seorang moral kebaikan. Kebohongan tersebut
sahabat. Selain itu kasih sayang orang tua membuat ketiga teman sekolahnya semakin
juga ditunjukan ayah Ikal yang tetap datang menghina Mandy. Sikap teman-temannya
mengambil rapor meskipun berada di urutan juga menegaskan sikap yang bertentangan
nomor 75. Bahkan sikapnya tidak berubah. dengan moral kebaikan.
4. Bagaimana alur yang terjalin dalam kedua kutipan novel tersebut? Berikan alasan yang logis
untuk jewaban anda!
Contoh:
Novel Sang Pemimpi
a. Pengenalan situasi cerita
Pengenalan diawali dengan tindakan Arai dan Ikal yang menunggu ayah Ikal untuk
pengambilan rapor.
b. Pengungkapan peristiwa
Peristiwa diungkapkan kegelisaan Ikal karena prestasinya menutun. Ayahnya harus
duduk di kursi no 75. Selain itu, Arai menatap Ikal dengan tatapan kebencian.
c. Menuju adanya konflik
Peristiwa ini diawali dengan sikap ayah yang tetap tenang dan bbersikap seperti biasa
membuat Ikan sangat tersiksa dan menyesal.
d. Puncak konflik
Arai marah dengan sikap Ikal yang pesimis sehingga prestasinya menurun dan membuat
ayah Ikal kecewa. Ikal membela, tetapi Arai tetap berkeras agar hidup dipenuhi mimpi
dan bersikap optimis.
e. Penyelesaian
Ikal sadar mendengar kata-kata Arai. Kata-kata itu membuat Ikal semangat.
5. Tentukan sudut pandang kedua novel tersebut. Tunjukan kitipan novel yang mendukung
jawaban anda!
Contoh
Sang Pemimpi menggunakan sudut pandang campuran karena menggunakan kata
“Aku” dan penyebutan nama Arai, Ikal, ia (“Dia”).
Bukti:
Sejak mengetahui aku terdepak dari garda depan karena kepicikanku sendiri, Arai sudah
malas bicara dengaku. Aku gelisah menyaksikan para orang tua murid berduyung-duyung
menuju aula. Mataku lekat memandangi jalan di luar gerbang sekolah. Ayahku tak kunjung
tiba. Arai menatapku benci. Hatiku hampa.
Bad Girls menggunkan sudut pandang campuran karena menggunakan kata “Aku” dan
“Dia”.
Bukti:
Aku tidak tahu mau jadi apa kalau besar nanti. Aku hanya ingin berhenti menjadi diriku.
Aku ingin tumbuh menjadi orang yang sama sekali berbeda, pokoknya bukan Mandy White.
Menulis Proposal
Anda sering melakukan dan merencanakan kegiatan-kegiatan di sekolah. Untuk
merencanakan kegiatan tersebut perlu dibuat proposal agar kegiatan lebih matang dan berjalan
lancar.anda telah belajar membuat proposal pada Bab II. Coba, pelajari kembali unsur-unsur
proposal tersebut. Selain itu, amatilah contoh proposal yang disajikan pada materi berikut.
Rudy Yuli
Penanggung Jawab
Ramos
BAB VI
KORUPSI, MAKIN MARAK DI INDONESIA
Kompetensi Dasar:
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
6.2 Mengekspresikan prilaku dan dialog yokoh protagonis dan atau antagonis
3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik
4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa
Korupsi, Makin Marak di
Indonesia
Berbicara
Memerangkan Drama secara Ekspresif
Agar dapat memerangkan drama dengan baik, pemain drama harus menguasai teknik
peran (acting). teknik peran (acting) adalah cara mendayagunakan peralatan ekspresi (baik
jasmani maupun rohani) serta keterampilan dalam menggunakan unsur penunjang. Peralatan
ekspresi jasmani, meliputi keterampilan menggunakan tubuh, kelenturan tubuh, kewajaran
bertingkah laku. Sementarra itu, peralatan eksperi rohani atau kejiwaan, meliputi daya imajinasi,
emosi, kemauan, daya ingat, inteligensi, perasaan, dan pikiran.
Setiap tokoh dalam naskah drama tentu memiliki watak yang berbeda-beda. Watak-
watak tokoh itu dapat digambarkan dengan berbagai penampilan oleh seorang pemeran drama,
antara lain:
1. Penampilan fisik, misalnya gagah, bongkok, gemuk, kurus;
2. Penampilan laku fisik, misalnya lamban, keras, dinamis;
3. Penampilan vokal, misalnya lafal kata-kata, dialog, nyanyian; dan
4. Penampilan emosi dan IQ, misalnya pemarah, sabar, licik.
Hal-hal tersebut dapat dipelajari dan dilatih dengan olah vokal/suara dan olah sukma.
Seorang pemain drama yang baik harus memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berakting dengan wajar.
2. Menjiwai atau menghayati peran.
3. Terampil dan kreatif.
4. Berdaya imajinasi kat.
5. Mengesankan (meyakinkan penonton).
Selain harus memiliki kelima kemampuan tersebut, pemain drama juga harus memiliki
kemampuan dibawa ini.
1. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah ini dapat dibagi lagi menjadi ekspresi wajah dan mulut. Mata
merupakan pusat ekspresi sehingga harus diolah, dilatih, dan disesuaikan terlebih dahulu
sesui dengan berbagai emosi. Anda dapat berlatih didepan cermin untuk menunjukan
rasa girang, marah, dan sebagainya dengan berimajinasi/membayangkan satu hal.
Bilah ekspresi mata telah dilatih atau disesuaikan, anda dapat berlatih ekspresi
mulut. Ha ini karena perasaan yang terpancar dari mata akan merambat ke mulut dengan
cara yang sama. Usahakan ekspresi mata sesuai dengan ekspresi mulut sehingga
keduanya saling mendukung dan mempertegas emosi yang akan ditonjolkan melalui
ekspresi seluruh wajah.
2. Improvisasi
Seorang pemain drama harus dapat berimprovisasi agar tanggap terhadap
rangsangan spontanitas yang ada dalam sebuah pementasan drama. Akan tetapi,
spontanitas itu harus sesuai dengan tuntutan seluruh sajian pementasan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Memlalui inprovisasi mungkin akan tercipta aktin yang wajar
dan tidak dibuat-buat.
3. Suara dan ucapan
Ketika memerangkan drama, pemain dituntut untuk bersuara lantang agar dapat
meraih sejauh munkin pendengar. Suara dan ucapan merupakan dua hal pokok yang
menentukan suksesnya pementasan. Oleh karena itu, vokal harus menarik dan jelas
sehingga dapat menarik dan memikat penonton.
4. Penafsiran/interpretasi
Interpretasi merupakan penghayatan terhadap naskah drama. Dalam hal ini seorang
pemain harus memahami keseluruhan cerita yang dijalin dalam plot tertentu serta
mengenal watak tokoh yangdiperankannya.
Latihan soal
A. Anda akan bermain drama. Sebelumnya, lakukan kegiatan berikut!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat siswa!
2. Pahami peran yang akan diperankan bersama kelompok anda!
3. Hayati watak tokoh yang akan anda perankan!
4. Berlatilah bermain drama bersama kelompok anda!
Diserahkan kepada siswa
B. Bermain drama di depan kelas bersama kelompok anda! Pada saat bermain peran, anda
dapat memperhatikan hal-hal berikut!
1. Sampaikan dialog dengan gerak-gerik dan mimik yang sesuai dengan watak tokoh.
2. Hayati karakter tokoh yang akan anda perankan.
3. Ekspresikan perilaku dan dialog tokoh yang anda perankan.
C. Kelompok yang belum memerankan drama di depan kelas, mendiskusikan pengekspresian
perilaku dan dialog yang dilakukan teman.
Hal-hal yang dapat didiskusikan sebagai berikut.
1. Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan dialog dalam drama.
2. Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan karakter tokoh yang diperankan.
A. Berilah tanda-tanda pembacaan berita pada berita “Kejari Blangkejereng Harus Tegakkan
Hukum”!
Contoh jawaban:
Unsur masyarakat dari berbagai elemen meminta Kejari Blangkejereng, H. Basrulnas, S.H.
yang baru dilantik, dapat menegakkan hukum di Gayo Lues dan menuntaskan perkara-
perkara lama yang masih tertunda. Sebelumnya H. Basrulnas bertugas di Kejari kepri
sebagai kabag TU. Sementara itu M.P. Yusup, kejari lama pindah tugas ke Lampung
menjadi
Surat kuasa ini kami buat dengan maksud agar semua pihak yang berkepentingan menjadi
maklum adanya.
A. Identifikasilah surat kuasa tersebut! Anda dapat mengidentifikasi surat kuasa berdasarkan
unsur-unsur surat kuasa tersebut.
Cara penyelesaian
1. Kepala surat:
Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
INSAN MADANI
Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
Untuk memberikan bantuan sarana prasarana pendidikan di Panti Asuhan Kasih ibu.
Hal-hal yang terjadi akibat dari pemberian surat kuasa ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab saya.