Anda di halaman 1dari 58

BAHASA INDONESIA

MATERI KELAS XI
SEMESTER I

Buku sumber
1. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia Unruk SMA, Penerbit Intan Pariwara.
2. Gemar Membaca dan Menulis KTSP, Y. Budi Artati, S.S
3. Kiat Menulis Karya Ilmiah, Dian Erna Triningsi. Intan Pariwara.
4. B. Wisma Wardana, Bahasa Indonesia Karang Mengarang, Penerbit Intan Pariwara.
5. Tim Edukatif, Berbahasa Indonesia Untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga.
6. E. Kosasih, Khasana Sastra Melayu Klasik. NOBEL.

OLEH

FABIANUS JEHAMAN, S. Pd
BAB I
PEMANASA GLOBAL, SAATNYA KITA BERTINDAK

KD. 1.1 Menemukan pokok- pokok isi sambutan kotbah yang didengar.
“Pengertian sambutan”
Sambutam merupakan jenis pidato yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Contoh sambutan
yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Isi sambutan sesuai dengan situasi berjalan.

Menemukan pokok-pokok isi sambutan


Sambutam merupakan jenis pidato yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan
disampaikan oleh orang tertentu karena jabatan atau kedudukannya. Sambutan dapat
didengarkan dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh sekolah atau tempat tinggal anda.
Kepalah Sekolah atau ketua panitia akan memberikan sambutan saat mengadakan peringatan
hari besar atau kegiatan yang lain.
Isi sambuatan disesuaikan dengan situasi saat acara berlansung. Dalam hal ini, anda
pemberi sambutan harus memahami hal-hal apa saja yang harus anda kemukakan termasuk siapa
saja orang yang hadir. Selain itu, perhatikan juga panjang pemdeknya sambutan yang akan anda
sampaikan. Jangan sampai sambutan yang anda berikan mengganggu acara inti. Begitupun
bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan. Anda dapat memahami isi sambutan
dengan melakukan langkah berikut.
1. Mendengarkan sambutan dengan seksama.
2. Mencatat isi sambutan. Isi pokok sambutan merupakan hal penting yang disampaikan oleh
pembawah sambutan.
Anda dapat mengubah pokok-pokok isi sambuatan menjadi informasi yang berbentuk
paparan. Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Menemukan pokok-pokok isi sambuatan.
2. Menghubungkan pokok-pokok isi sambuatan tersebut menggunakan kata penghubung.
3. Mengembangkan pokok-pokok isi sambutan dalam beberapa kalimat.
Berpidato yang baik tentu haris memilih metode yang baik. Beberapa metode yang baik
seperti berikut ini.
1. Metode naskah, yaitu berpidato dengan mengandalkan naska. Metode ini dipakai dalam
pidato-pidato resmi, pidato di televisi atau radio.
2. Metode menghafal, yaitu metode berpidato yang direncanakan jauh hari sebelumnya.
Metode ini biasanya akan membosankan pendengarnya.
3. Metode impromptu/serta merta, yaitu metode berpidato yang berdasarkan kebutuhan sesaat.
Oleh karena itu metode ini dilakukan oleh pembawah pidato tanpa ada persiapan sehingga
hasilnya akan kurang maksimal.
4. Metode ekstemporan (catatan kecil), yaitu metode berpidato yang direncanakan dengan
menggunakan catatan kecil sebagai inti dan rangkaian pembicaraan yang akan disampaikan
pada pendengarnya.
Keempat metode ini saling melengkapi. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Oleh karena itu, sebagian orang yang kreatif justru mengabungkan berbagai
metode berpidato untuk menarik simpati pendengarnya.

Dengarkanlah sambutan berikut ini!


Assalamualaikun warahmatulahi wabarakatuh.
Hadirin yang saya hormati,
Puji syukur kepada Tuhan atas rahmat dan Hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada
kita. Saya bahagia, kita dapat berkumpul di gedung serbaguna ini untuk memperingati hari
Bumi. Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran kita semua.
Marilah sejenak kita lihat apa yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Pembukaan hutan
semakin marak terjadi. Pembukaan hutan dilakukan dengan jalan pintas seperti pembakaran. Hal
ini dilakukan karena iming-iming mendapatkan hasil kelapa sawit, kertas dan pemnalakan liar
yang menggiurkan. Hampir setiap tahun di Indonesia terjadi kebakaran hutan. Sudah seharusnya
pemerintah Indonesia mencari solusinya. Sebenarnya, sederet peraturan pemerintah tentang
pengelolaan lingkungan hidup sudah disahkan. Namun peraturan tersebut belum mampu
menjerat para pelaku pembalakan liar dan pembakaran lahan.
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai warga negara yang baik kita harus ikut melestarikan hutan Indonesia. Dengan
memelihara hutan berarti kita mencegah terlepasnya karbon (CO2) ke atmosfer karena hutan
berfungsi sebagai pengikat senyawa karbon. Senyawa karbon, misalnya karbon dioksida,
merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global. Pemanasan global
berpengaruh pada perubahan iklim. Seperti yang kita rasakan saat ini, udara sangat panas dengan
suhu mwncapai 340 Celsius.
Hadirin yang saya hormati,
Selain menjaga kelestarian hutan, para ilmuwan memikirkan bagaimana cara mengurangi
misi karbon. Di antaranya, mengelolah sampah dengan baik, yaitu dengan membedakan antara
sampah organik dan bukan organik, mengurangi pemakaian penyejuk ruangan (AC), dan
mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Cara seperti itu harus kita lakukan agar suhu di
bumi tidak semakin panas.
Hadirin yang saya hormati, demikian sambutan saya. Apabilah ada salah kata, saya
mohon maaf.
Wasalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Latihan soal!
1. Catatlah pokok-pokok isi sambutan diatas!
1.2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2. Tulislah pokok-pokok isi sambutan tersebut dalam beberapa kalimat (buat dalam bentuk
paragraf).

1.1. Pengertian artikel


2. Artikel adalah bentuk karangan bebas yang mengangkat berbagai macam tema, terutama
yang menyangkut masalah sosial dan keanusian.
Contoh: Remaja putus sekolah, Wabah Demam Berdarah (Gemar membaca dan menulis.
Hal. 37).
3. Artikel adalah karangan atau tulisan yang dimuat di majalah, tulisan berbagai bidang,
budaya, pendidikan, politik, pertanian.
1.2. Menyampaikan Topik Artikel
Artikel dapat didefenisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena
alam atau sosial dengan maksud menjelaskan siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana dan
mengapa fenomena itu terjadi. Artikel dapat menawakan wawasan baru, baik berupa teori dan
keterampilan atau alternatif pemecah masalah.
Artikel-artikel dalam berbagai majalah dan surat kabar pada umumnya dapat
digolongkan sebagai karangan eksposisi. Karangan yang berbentuk eksposisi biasanya berisi
penjelasan-penjelasan yang bersifat informasi atau instruksi tentang berbagai aspek kehidupan,
seperti pendidikan, agama, keuangan, kesehatan, keluarga, olahraga, ilmu dan teknologi,
kesusastraan, dan hukum.
Artikel juga dapat digolongkan sebagai karangan argumentasi. Karangan yang berbentuk
argumentasi pada umumnya bertujuan untuk menyakinkan pembaca akan pendapat atau sikap
pengarang tentang suatu hal. Untuk tujuan itu, pengarang biasanya mengemukakan fakta,
analisis fakta, dan kesimpulan berdasarkan analisis tersebut. Semua ini merupakan argumentasi
yang digunakan oleh pengarang untuk meyakinkan pembaca.
Setiap artikel memiliki topik. Topik merupakan masalah yang dibahas dalam artikel.
Selain topik, artikel memiliki pokok pikiran. Pokok pikiran merupakan hal-hal penting yang
terdapat dalam artikel. Isi artikel bisa dipahami jika pokok pikiran dan jalinan hubungan antara
semua pokok pikiran telah anda pahami. Oleh karena itu, bacalah artikel untuk mendapatkan
pokok pikiran tiap paragraf. Anda dapat menyampaikan isi artikel kepada orang lain.
Langkah-langkah menyampaikan topik sebuah artikel secara lisan sebagai berikut.
1. Membaca dan memahami artikel secara utuh.
2. Mencatat pokok-pokok isi artikel. Pokok-pokok isi artikel merupakan suatu hal yang
dibahas.
3. Mencatat topik dan pokok permasalahan yang dibahas dalam artikel.
4. Memberikan pendapat atau uraian beserta alasan terhadap topik yang ditemukan.
5. Menyampaikan secara lisan topik artikel yang dibaca dengan memberi alasan
perlunya membaca artikel tersebut.

Latihan soal!
1. Carilah artikel di surat kabar atau majalah dan tentukan pokok-pokok isi artikel!
2. Kemukakan hal yang menarik dari artikel tersebut!
3. Sertakanlah alasan, mengapa anda memilih hal yang menarik!

1.3. Membaca Intensif Paragraf Induktif dan Deduktif


Sebelum membaca dan memahami isi artikel, anda akan memahami jenis paragraf dalam
bahasa Indonesia.
Di antaranya Paragraf induktif dan deduktif.
1. Paragraf induktif dimulai dengan uraian atau rincian hal-hal yang khusus. Kemudian, uraian
disimpulkan pada akhir paragraf. Kesimpulan merupakan hal yang bersifat umum.
Paragraf induktif disebut juga paragraf pengembangan khusus-umum. Paragraf ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
Khusus

Khusus Umum

Khusus
2. Paragraf deduktif dikembangkan mulai dengan menuliskan gagasan utama atau pikiran
utama pada awa paragraf sebagai data yang umum, kemudian dijabarkan dalam beberapa
pikiran penjelas sebagai suatu yang khusus.
Paragraf deduktif disebut juga paragraf pengembang umum-khusus. Paragraf ini dapat
digambarkan sebagai berikut.
Khusus

Umum Khusus

Khusus

Unsur-unurr yang perlu diperhatikan dalam menentukan dan membedakan paragraf pola
khusus umum dan umum khusus sebagai berikut.
1. Setiap paragraf memiliki gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.
2. Gagasan utama merupakan pokok pikiran yang menjadi dasar uraian dalam paragraf.
3. Gagasan penjelas merupakan uraian untuk memperkuat gagasan utama.
4. Dilihat dari letaknya, gagasan utama dapat terletak di awal paragraf atau di akhir paragraf.
5. Gagasan utama terletak di awal paragraf disebut deduktif atau umum ke khusus.
6. Gagasan utama terletak di akhir paragraf disebut induktif atau khusus ke umum.

Contoh Artikel

Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdaat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi
tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai
permukaan bumi, energi berubah dari cahayamenjadi panas yang menghangatkan bumi.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian
dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian
panas tetap terperangkat di atmosfir bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara
lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelmbang radiasi ini. Gas-gas
ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Kibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan
mengakibatkan suhu rata-rata tahuhan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya kondentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkat
dibawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dubutuhkan oleh segala makhluk hidup
yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur
rata-rata sebesar 150C (590F), bumi sebenarnya telah lebuh panas 330C (590F) dengan efek
rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 0C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan
bumi). Akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi
akibatnya.
Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan. Misalnya
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapah hal yang masih diragukan para ilmuan adalah jumlah pemanasan yang akan
diperkirakan akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-
perubahan yang akan terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain.
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang
harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar
negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah
pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
.....
Dikutip dari: http://Wikipedia.org/wiki/pemanasan_gobal,
Diakses tanggal 30 Maret 2010
A. Tentukan gagasan utama pada setiap paragraf! Liat cara pnjelasannya.
Gagasan utama paragraf ke-1 : Suhu rata-rata tahunan di bumi terus meningkat.
Gagasan utama paragraf ke-2 : Gas yang berlebih di atmosfer akan menyebabkan pemanasan
global.
Gagasan utama paragraf ke-3 : kenaikan suhu global akan menyebabkan beberapa
perubahan.
Gagasan utama paragraf ke-4 : Para ilmuwan memperkirakan pemanasan global akan terjadi
pada masa depan
B. Tentukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama pada setiap paragraf!
Kalimat penjelas paragraf ke-1 : Kalimat ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8.
Kalimat penjelas paragraf ke-2 : kalimat ke-1, ke-2, ke-4, dan ke-4.
Kalimat penjelas paragraf ke-3 : kalimat ke-2, dan ke-3.
Kalimat penjelas paragraf ke-4 : kalimat ke-2, dan ke-3.
C. Tentukan jenis paragraf induktif dan deduktif untuk setiap paragraf!
Paragraf ke-1 termasuk paragraf induktif.
Paragraf ke-2 termasuk paragraf induktif.
Paragraf ke-3 termasuk paragraf deduktif.
Paragraf ke-4 termasuk paragraf deduktif.
D. Identifikasilah ciri paragraf induktif dan deduktif pada setiap paragraf tersebut1
Contoh
1. Paragraf pertama (induktif) memiliki ciri sebagai berikut.
a. Kalimat utama terletak di akhir paragaf, yaitu Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
b. Paragraf pertama dimulai dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus (kalimat
ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8), kemudian uraian tersebut
disimpulkan pada akhir paragraf.
2. Paragraf ketiga (deduktif) memiliki ciri sebagai berikut.
a. Kalimat utama terletak di awal paragraf, yaitu kenaikan suhu global diperkirakan
akan menybabkan perubahan-perubahan.
b. Paragraf ketiga dimulai dengan menuliskan gagasan utama (kalimat ke-) sebagai data
yang umum, kemudian dijabarkan dalam beberapa pikiran penjelas sebagai
pernyataan yang bersifat khusus (kalimat ke-2, dan ke-3).
E. Jelaskan perbedaan antara paragraf induktif dan deduktif secara tertulis!
Paragraf induktif merupakan paragraf yang dimulai dengan uraian yang bersifat khusus,
kemudian uraian tersebut disimpulkan dalam pernyataan yang lebih umum dari uraian
sebelumnya. Kesimpulan yang bersifat umum tersebut terletak di akhir paragraf. Sementara
itu, paragraf deduktif merupakan paragraf yang dimulai dengan uraian yang bersifat umum
(sebagai kesimpulan), kemudian dilanjutjan dengan uraian (pernyataan) yang bersifat
khusus. Kesimpulan pada paragraf ini terletak di awal paragraf.

MENULIS RESENSI
Diambil dari buku kiat menulis karya ilmiah, hal 53-57
RESENSI
Hadirnya buku ini dapat menjadi referensi untuk melatih dan mengembangkan atau
mencoba kemampuan menulis. Buku ini dapat membantu siswa, guru, penulis pemula dalam
memperbaiki tulisan yang belum pernah masuk di media massa. Banyak buku yang mengupas
tentang kiat menulis artikel dan karya ilmiah, tetapi buku tersebut lebih banyak kajian teoritis.
Kutipan di atas merupakan penggalan resensi buku pengetahuan. Kita juga dapat
meresensi buku-buku, baik buku fiksi maupun nonfiksi. Resensi mencakup beberapa pokok
yang harus diperhatikan dalam menyusun resensi. Akan tetapi, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa resensi itu dan apa sajakah pokok-pokok resensi tersebut.

A. Pengertian Resensi
Asal kata resensi (Indonesia) dari bahasa Belanda recensie atau dari bahasa Latin
recenseo yang berarti ulasan atau uraian tentang buku, film, drama, teater, ataupun kaset.
Ulasan resensi bersifat informatif mengenai pertimbangan mutu, baik atau buruk sebuah buku
secara objektif. Ini berarti resensi merupakan salah satu upaya menghargai tulisan atau karya
orang lain dengan cara memberikan komentar secara objektif. Penulis resensi harus menghindari
unsus subjektifitas (rasa senang atau tidak senang terhadap penulis karya tersebut). Oleh karena
itu, penulis resensi harus memiliki wawasan luas tentang bahan yang akan diresensi agar dapat
menimbang karya tersebut dengan baik.
Resensi buku bertujuan memberikan ransangan kepada pembaca agar membaca dan
memiliki buku tertentu. Di samping itu, resensi buku dapat membantu penerbit atau pengarang
untuk memperkenalkan buku yang baru diterbutkan. Secara rinci dapat diuraiakan tujuan penulis
resensi. Tujuan penulis resensi antara lain sebagai berikut.
1. Menimbang agar buku atau suatu pementasan memeroleh perhatian dari orang-orang yang
belum membacanya atau menyaksikannya serta dari orang-orang yang membutuhkannya.
2. Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku atau pementasan sehingga
penilaian itu diketahui khalayak.
3. Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan ilmu pengarang (untuk buku) dan kesesuaian
karakterisasi tokoh, penokohan, setting, (untuk pementasan) dengan bahan yang ditulis atau
sajian pementasan.
4. Menghargai keunggulan dari suatu penulisan buku/penyajian pentas.
5. Mengungkapkan kelemahan suatu penulisan dan sistem penulisan/alur pementasan.
6. Memberikan pujian atau kritikan terhadap bobot ilmiah atau nilai karya sastra seseoang.

B. Pokok- Pokok Resensi


Resensi memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut berbedah dengan karya
ilmiah pada umumnya. Karakteristik merupakan ciri-ciri atau pokok-pokok dalam resensi.
Pokok-pokok yang dijadikan sasaran dalam meresensi buku sebagai berikut.

1. Identitas Buku
Identitas buku meliputi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit,
cetakan, serat tebal buku.

2. Pembuka Resesnsi
Penulis pemula kadang-kadang sulit untuk memulai menulis sebuah resensi. Langkah
paling dasar yakni boleh mengutip paragraf dalam buku. Kutipan ini sebagai landasan berpikir.
Penulis dapat juga mengemukakan tema buku secara singkat yang dilengkaipi dengan deskripsi
isi buku dan memperkenalkan kepengarangan (nama, ketenaran, hasil karya, ataupun proses
kreatifnya).
3. Macam atau Jenis Buku
Penulis resensi menunjukkan jenis buku yang diulas kepada pembaca. Dengan kata lain,
ia harus mengklasifikasi buku itu dalam kelas atau kelompok buku tertentu, misalnya fiksi dan
nonfiksi.

4. Keunggulan Buku
Penulis resensi mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Buku-buku
nonfiksi dan fiksi menyebabkan perbedaan nilai dan keunggulan yang dimiliki. Penulis dapat
mempersoalkan hal-hal berikut.
a. Organisasi Buku
Organisasi meliputi kerangka buku, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang
lain. Jadi, ada kepaduan, kejelasan, dan memperlihatkan perkenbangan yang logis.
b. Isi Buku
Ada pengarang yang cermat memberikan rincian, tetapi ada juga yang memaparkan
kesimpulan-kesimpulan umum. Buku dikatakan berbobot jika organisasi dan tema
terangkai padu, baik, dan benar.
c. Bahasa
Penggunaan bahasa yang baik dapat dinilai dari segi struktur kalimat, hubungan
antarkalimat, dan diksi atau pilihan kata. Selain itu, perlu pembedaan antara penggunaan
bahasa untuk buku ilmiah dan buku fiksi sastra. Bahasa dalam buku ilmiah bersifat
denotatif, satu penafsiran, sedangkan bahasa fiksi sastra bersifat konotatif untuk
mengembangkan daya imajinasi.

5. Nilai Buku
Apabilah penulisan resensi telah memberikan gambaran mengenai latar belakang buku
dan mengemukakan pokok-pokok yang menjadi ulasan, penulis resensi sebenarnya telah menilai
buku itu. Nilai sebuah buku akan lebih jelas jika dibandingkan dengan karya-karya lain, baik
yang ditulis oleh pengarang itu sendiri maupun pengarang lain.

6. Kelemahan Buku
Resensi buku juga menampilkan kelemahan, selain nilai keunggulan isi buku.
Kelemahan buku, meliputi cacat fisik (seperti kelengkapan halaman, konsistensi penulisan
antarabab atau bagian, kualitas penjilidan), dan pembahasan yang tidak sistematis. Kelemahan
sistemtis akan tampak jelas jika meresensi buku kumpulan cerpen atau artikel. Sisi kelemahan
ini bisa dicocokkan dengan tema umum yang mengikat buku tersebut.

C. Cara Menyusun Resensi


Penulis resensi harus mengetahui bahan yang akan diresensi. Tujuannya adalah resensi
tersebut tidak hanya mengungkapkan segala sesuatu yang terdapat dalam karya tersebut,
melainkan mencakup uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenis. Maka sebelum
menulis resensi kita harus mengetahui cara menyusun resensi kita harus mengetahui cara
menyusun resensi dengan benar. Cara menyusun resensi sebagai berikut.
1. Membaca dan memahami isi buku yang akan diresensi. Bacalah dengan cermat buku karya
tersebut untuk mendapatkan pokok persoalan.
2. Menyampaikan atau menyajikan fisik buku tersebut, seperti judul, pengarang, harga buku,
penerbit, tahun terbit, dan jumah halaman.
3. Menggambarkan isi buku secara keseluruhan bab per bab, termasuk maksud dan tujuan
penulisan buku.
4. Membahas atau mengkritik fisik buku tersebut, baik dari segi redaksi, desain grafis
(pemilihan huruf, maupun ukuran huruf atau point), perwajaan atau layout, maupun sampul
atau kover.
5. Memberi pendapat tentang keunggulan dan kelemahan isi buku tersebut baik dari unsur
intrinsik, seperti tema, tokoh, penokohan, alur, latar, amanat, serta bahasa maupun unsur
ekstrinsik, seperti nilai sosial, budaya, pendidikan, serta pandangan hidup pengarang.
6. Mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut beserta manfaat yang akan didapatkannya.
D. Contoh Resensi
Simaklah contoh resensi berikut ini!
Kebijakan Hanya Untuk Elite Politik
Judul buku: Kebijakan Elite politik Indonesia
Penulis : Nurudin dkk.
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta Identitas buku
Cetakan : I, Februari 2016
Tebal : xii + 362 halaman
Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi bahkan masuk dalam tiga besar dunia
Indonesia menggoreskan banyak catatan sejarah politik sehingga pasang surut yang menyangkut Pembuka
kebijakan politik harus dievaluasi. Tetapi label demokrasi yang telah menempel tersebut hanya resensi
berada pada tataran ide yang sepenuhnya bertentangan dengan praktik di lapangan.
....
Buku Kebijakan Elite politik Indonesia adalah kritik evaluasi atas penerapan kebijakan
penguasa baik masa lampau dan khususnya belakangan ini. Kajian kritis itu adalah analisis tajam
atas terjadinya ketimpangan di masyarakat, antara masyarakat kelas atas (high class) dan kelas
bawah (lower class). Diskriminasi kebijakan politik dan ekonomi pada akhirnya meruntuh-kan
sistem demokrasi sendiri. Masa depan demokrasi di bumi pertiwi akan digeser oleh tirani. Nilai
Menyimak tulisan Nurudin yang menyorot media massa sebagai penentu suara dalam buku
kebijakan politik sangat menarik. Analisis yang menyatakan bahwa pemilihan presiden dan
wakil presiden secara lansung tidak bisa lepas dari strategi publik relations (PR) adalah benar.
Hal itu karena kehidupan bangsa kita yang semakin modern dengan ditopang perkembangan
sistem teknologi dan informasi yang canggih. Tujuan media relations tidak sekedar memberikan
informasi semata, tetapi menciptakan citra positif bagi lembaga yang bersangkutan.
...
Itulah sekian kebijakan publik, tetapi ditentukan, dirumuskan, dan diperuntukkan bukan
Penutup
untuk publik tetapi elite tertentu. Maka, vox populi vox dei telah berubah menjadi vox elite vox
resensi
dei. Demokrasi pun bukan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, tetapi dari rakyat oleh elite
untuk elite.
Sumber: www.media-indonesia.com
BAB II
SEHAT DENGAN BEROLAHRAGA
“MENDENGARKAN”

KD. Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara.


“Pengertian wawancara”
Kegiatan tanya jawab antara pewawancara dengan pihak yang diwawancarai/narasumber.
Dalam wawancara digunakan beberapa kata tanya yaitu:
Apa : untuk menanyaka suatu benda.
Kapan : untuk menanyakan waktu.
Siapa : untuk menanyakan orang yang melakukan kegiatan subjek atau menyiar objek.
Dimana : menanyakan tempat.
Bagaimana : menanyakan latar belakang.
Mengapa : menanyakan alasan suatu hal.
Dikutip dari buku, Tim Edukatif Berbahasa Indonesia. Hal. 152-153. Penerbit Erlangga

1.2. Merangkum Isi Pembicaraan Dalam Wawancara


Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab dengan tujuan memperoleh informasi,
keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Wawancara berisi pertanyaan, jawaban, dan
gagasan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.
Isi wawancara dapat diketahui dengan menyimak dan mencatat pokok-pokok
pembicaraan. Isi pokok pembicaraan dalam wawancara yaitu pernyataan dan gagasan
pembicara/narasumber wawancara. Isi tersebut dapat dirangkum dengan cara berikut.
1. Menyimak dengan seksama wawancara.
2. Memcatat pertanyaan dan jawaban dalam wawancara.
3. Menyimpulkan setiap pertanyaan dan jawaban ke dalam beberapa kalimat. Penyimpulan
dilakukan dengan mengubah kalimat lansung menjadi kalimat tak lansung.
Contoh:
PB : “Lalu, bagaimana kehadiran klub seperti PB Djarum, misalnya?”
MT : “PB Djarum mempunyai andil cukup besar untuk mendukung atlet-atletnya.
Misalnya, pada saat atlet sedang mengalami kesulitan atau masalah sementara
mereka jauh dari keluarga. Klub akan memberikan rasa tenang sehingga mereka
bisa konsentrasi hanya pada program latihan. Mereka pun dapat meraih hasil
maksimal”.
Penggalan wawancara tersebut dapat disimpulkan menjadi:
Kehadiran Klub seperti PB Djarum memiliki andil cukup besar dalam mendukung
prestasi atlet.
Tugas kelompok :1 kelompok terdiri dari 5 orang.
1. Wajib mewawancarai Tokoh adat yang ada di Kab. Belu.
2. Setelah menyimak wawancara Tokoh Adat, catatlah pokok-pokok isi pembicaraan
dalam wawancara:
a. Siapa yang mewawancarai?
b. Siapa yang diwawancarai?
c. Apa isi pembicaraan dalam wawancara tersebut?
d. Rangkum isi pembicaraan dan susun dalam bentuk paragraf.
Selamat bekerja
Dulcee at Uttile
2.1. Menjelaskan uraian topik dari buku
Pengertian Topik
Topi adalah persoalan yang dibahas dalam makalah atau tulisan
Contoh topik : Membaca pemahaman
Pemilihan topik dapat didasarkan atas beberapa hal sbb:
1. Topik dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk dijadikan makalah.
2. Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat penulis
3. Topik tersebut dikuasai
4. Bahan untuk menulis makalah mudah di peroleh.
Dikutup dari cara penyusunan makalah: Hal. 34
Menjelaskan Uraian Topik dari Buku
Buku mampu memberi informasi mengenai berbagai hal. Buku dapat memperluas
pengetahuan dan wawasan tentang bidan tertentu. Anda dapat memahami dan
menyampaikan isi buku kepada orang lain. Ikuti petunjuk-petunjuk berikut.
1. Membaca buku dengan cermat.
2. Mencatat pokok-pokok isi buku.
3. Menyimpulkan isi buku dengan mengemukakan hal-hal yang menarik dalam buku
disertai alasan.
4. Menyampaikan isi buku dan hal-hal yang menarik dengan memperhatikan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Latihan soal :membaca buku, dan temukan hal-hal yang menarik!
2.2. Menemukan Intrinsik dan Entrinsik Hikayat
Pengertian
Secara etimologis “Hikayat” berasal dari bahasa Arab, yakni : haka, yang berarti
menceritakan atau bercerita.
Dikutip dari buku: Khasana Satra Melayu klasik. Hal. 57.
Menentukan Intrinsik dan Entrinsik Hikayat
Hikayat berasal dari bahasa Arab hikayah yang berarti kisah, atau dongen. Dalam sastra
Melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa
Melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala
kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut raja, putra-
putri raja, ataupun orang-orang suci.
Hikayat termasuk genre yang populer dalam masyarakat Melayu dengan jumlah cerita
yang cukup banyak. Kemunculan genre ini merupakan kelanjutan dari cerita pelipur lara
yang berkembang dalam tradisi lisan dalam masyarakat, kemudian diperkaya dan diperindah
dengan menambah unsur-unsur asing, unsur-unsur hindu dan islam. Dalam kehidupan
masyarakat Melayu sehari-hari, hikayat berfungsi ssebagai media didaktik (pendidikan) dan
hiburan.
Berdasarkan fase historis, hikayat dalam sastra Melayu lama bisa dibagi tiga yaiu: (1)
hikayat berunsur Hindu, (2) hikayat berunsur Hindu-Islam, dan (3) hikayat berunsur Islam.
Hikayat yang berunsur hindu berinduk pada dua hikayat utama: “Hikayat Sri Rama’ dan
“Mahabharata” dari dua kisah ini, berkembang hikayat lain seperti “Hikayat Pandawa
Lima”. Hikayat yang mengadung unsur Hindu dan Islam merupakan hikayat yang berasal
dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan unsur-unsur Islam. Contonya “Hikayat Si
Miskin”, “Hikayat Inderaputera” dan “Hikayat Jaya Lengkara”. Hikayat yang berunsur Islam
adalah hikayat yang berunsur dari sastra Arab-Persia. Contohnya “Hikayat 1001 Malam” dan
“Hikayat Qamar al-Zaman”.
Berdasarkan isi, hikayat dapat digolongkan ke dalam tiga jenis yaitu: (1) jenis rekaan,
contohnya “Hikayat Malim Dewa”; (2) jenis sejarah, contohnya “Hikayat Hang Tua”,
“Hikayat Pattani”, dan “Hikayat Raja-raja Pasai”; (3) jenis biografi, contohnya “Hikayat
Abdullah” dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam”.
Unsur-unsur intrinsik hikayat sebagai berikut.
1. Tema merupakan ide yang menjadi dasar penyusunan cerita dan sasaran cerita tersebut.
2. Alur merupakan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat.
3. Tokoh dan penokohan berkaitan dengan pelaku cerita dan sifat-sifat yang dimiliki pelaku
untuk membentuk cerita.
4. Latar merupakan gambaran tempat, waktu, dan keadaan sosial terjadinya
peristiwa dalam cerita.
5. Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
6. Sudut pandang merupkan cara pengarang dalam menempatkan dirinya dalam cerita.

Unsur entrinsik merupakan unsur yang membangun cerita di luar sastra. Unsur entrinsik
sebagai berikut.
1. Religi (agama)
2. Latar belakang sosia budaya
3. Latar belakang pendidikan
4. Adat istiadat
5. Ekonomi

Tugas kelompok
1. Carilah hikayat dan tentukan ciri-ciri hikayat!
2. Tentukan unsur-unsur intrinsik dan entrinsik hikayat!

2.3. Menulis proposal untuk berbagai keperluan.


Pengertian
Proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu atau juga rancangan kerja.
Proposal bersifat: memberitahu yang di serta dengan harapan dan permohonan proposal
menjelaskan secara rinci kegiatan yang dilakukan.
Tujuan dari proposal: untuk mendapatkan persetujuan dan bantuan baik berupa dana dan
sarana.
Dikutip dari buku: Kiat menulis Karya Ilmiah. Hal. 19

Menulis Proposal
Proposal disebut usulan kegiatan. Proposal adalah rencana kegiatan yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja. Proposal diajukan dengan tujuan mendapat izin atau persetujuan atas
kegiatan yang akan dilaksanakan. Adakalanya proposal diajukan untuk memohon bantuan dana.
Isi proposal harus menampilkan hal atau masalah yang diusulkan dengan baik agar dapat
meyakinkan penerima proposal untuk menyetujui proposal tersebut.
Unsur-unsur proposal sebagai berikut.
1. Pendahuluan (Latar Belakang masalah)
Latar belakang masalah menguraikan dengan jelas dan singkat tentang pokok permasalahan.
Latar belakang masalah harus berdasarkan isi dan tujuan proposal. Latar belakang masalah
juga menunjukan pentingnya permasalahan trersebut untuk segera diselesaikan. Anda
perlutahu bahwa ada juga proposal yang tidak mencantumkan latar belakang masalah. Akan
tetapi, dalam proposal teersebut dicantumkan dasar pemikiran.
2. Masalah atau Perumusan Masalah
Masalah yang diungapkan harus berkaitan dengan objek penelitian atau kegiatan. Penetaan
masalah harus beerdasarkan uraian yang digambarkan dalam bagian pendahulan, dasar
pemikiran, atau latar belakang masalah.
3. Tujuan
Tujuan mengungkapkan maksud diadakan kegiatan atau acara.
4. Sasaran
Sasaran ditujukan kepada siapa kegiatan tersebut dilakukan.
5. Pelaksaaan atau Teknik Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan adalah cara menyelesaikan permasalahan yang diajukan dalam proposal.
Teknik pelaksanaan ini disampaikan untuk meyakinkan penerima proposal bahwa
permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara logis dan tepat.
6. Jadwa pelaksanaan
Jadwa pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis kegiatan, dan orang yang menangani
kegiatan, jadwal pelaksaan ini memberikan gambaran tentang kegiatan dari awal hingga
akhir.
7. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang
diungkapkan dalam proposal. Bagian ini menyajikan anggaran yang diperlukan secara
efisien, objektif, dan logis. Artinya biaya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
diperlukan. Biaya yang diperlukan dirinci berdasarkan jenis kegiatan dan memperhatikan
harga yang sesuai.
8. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman, dan harapan terhadap uraian yang disampaikan.
Selain itu, penutup juga berisi tempat, tanggal penyusunan prroposal, tanda tagan, dan nama
penanggung jawab proposal.

Tugas
Buatlah proposal (Kelompok)!

Menulis Surat Dagang


Surat dagang termasuk surat resmi. Surat dagang disebut juga surat niaga. Surat niaga
adalah surat yang digunakan di dunia bisnis, niaga, atau perdagangan. Keberadaan surat-surat
tersebut sangat mendukung kelancaran berniaga baik untuk pembuat maupun penerima surat
tersebut.
Jenis-jenis surat niaga sebagai berikut.
1. Surat perkenalan usaha
2. Surat permintaan
3. Surat penawaran
4. Surat pengantar barang
5. Surat tagihan
6. Surat tuntutan
Surat niaga memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kepala surat (kop surat)
2. Perihhal atau hal surat
3. Tanggal pembutan surat (bisa di atas dan bisa di bawah)
4. Nama dan alamat tujuan surat
5. Isi surat
6. Tanda tangan dan nama pengirim surat
Selain surat niaga, terdapat pula surat perjanjian. Surat perjanjian termasuk surat resmi.
Salah satu contoh surat perjanjian adalah surat perjanjian jual beli.surat perjanjian jual beli
dibuat oleh pihak penjual dan pihak pembeli. Surat perjanjian tersebut berisi pernyataan secara
tertulis mengenai kesepakatan jual beli antara kedua pihak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat perjanjian jual beli sebagai berikut.
1. Pada umumnya bagian pertama surat perjanjian jual beli adalah identitas penjual dan
pembeli yang henda mengadahkan transaksi jual beli.
2. Isi surat perjanjian jual beli adalah pasal-pasal yang berisi hak dan kewajiban yang harus
dilakukan oleh penjual dan beli.
3. Pada bagian akhir dicantumkan tanda tangan penjual dan pembeli dalam surat perjanjian jual
beli. Jangan lupa, tanda tangan tersebut disertai meterai secukupnya.
BAB III
PENGANGGURAN, MASALAH EKONOMI TERBESAR

KD. Menemukan Pokok-Pokok Isi Sambutan/Khotbah Yang di Dengar

Menemukan Pokok-pokok Isi Sambutan


Pada dasarnya isi sambutan dan khotbah itu sama. Perbedaan yang mendasar antara
sanbutan dan khotbah dapat dilihat pada fungsi atau tujuannya. Sambutan merupakan pidato
yang bertujuan untuk memberi tahu sesuatu kepada pendengar. Sambutan merupakan salah satu
jenis pidato yang dikemukakan pada awal acara tertentu. Misalnya, pada acara perpisahan
sekolah, lomba, pelatihan, atau kongres. Sambutan disampaikan oleh seseorang yang memiliki
jabatan atau kedudukan tertentu.
Di bawah ini merupkan sistematika sambutan.
1. Pembukaan sambutan meliputi:
a. Ucapan puji syukur,
b. Ucapan terima kasih, dan
c. Tujuan.
2. Isi sambutan meliputi:
a. Latar belakang materi atau permasalahan,
b. Uraian materi pokok.
3. Penutup sambutan meliputi:
a. Kesimpulan,
b. Harapan-harapan,
c. Permohonan maaf, dan
d. Permohonan doa restu.

Contoh sambutan
Shalom............
Bapak/Ibu Guru SMA KRISTEN ATAMBUA yang terhormat. Bapak/Ibu alumni SMA
KRISTEN ATAMBUA yang saya hormati dan para peserta pelatihan yang saya cintai. Pertama-
tama, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia kepada kita semua sehingga kita dapat hadir
dalam keadaan sehat wal’afiat pada acara pelatihan wirausaha SMA KRISTEN ATAMBUA ini.
Saya selaku kepala SMA ini sangat bersyukur dan bangga karena banyak diantara alumni
sekolah ini yang melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi ternama baik yang ada didalam
negeri maupun yang ada di luar negeri. Jaringan alumni ini merupakan aset yang sangat penting
tidak hanya bagi sekolah ini, tetapi juga bagi bangsa dan negara itu.
Aset jaringan alumni ini akan menjadi semakin penting jika mampu memberikan manfaat
yang nyata bagi kehidupan masyarakat, terutama di bidang ekonomi sehingga dapat ikut
mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Kita semua tidak menginginkan alumni
sekolah ini menjadi pengangguran yang justru menjaadi beban baik bagi orang tua maupun
masyarakat. Perlu para peserta ketahui bahwa sampai saat ini bangsa kita masih menghadapi
permasalahan yang sangat besar yaitu tingginya angka pengngguran dan kemiskinan.
Berdasarkan data BPS juli 2007, jumlh pengangguran masih sekitar 13,2 juta jiwa dan jumlah
penduduk yang masih miskin sekitar 30,2 juta jiwa.
Memberikan bekal kewirausahaan dan keterampilan usaha sejak dini kepada siswa SMA ini
sangat penting karena pradigma lama bahwa menjadi wirausaha merupakan talenta yang dibawa
sejak lahir sudah terbantakan oleh banyak teori. Menjadi wirausaha tidak hanya dapat dibentuk
melalui proses pembelajaran di dalam kelas. Jiwa dan semangat kewirausahaan harus dibentuk
melalui proses penyadaran bahwa dirinya telah dibekali oleh Tuhan potensi ekomoni yang tidak
terbatas, kecuali oleh keterbatasan pikiran sendiri.
Kita telah dibekali oleh Tuhan berupa kegiatan fisik, kekuatan nalar yang menjadi sumber
kreativitas dan inovasi, serta naluri untuk berinteraksi sosial. Semuanya itu adalah potensi
ekonomi yang dapat menjamin kelansungan hidup kita. Untuk menumbuhkab kesadaran itu
tentu tidak cukup hanya dengan belajar pengetahuan dari guru, tetapi juga harus dibuktikan
dengan praktik.
Saya berkeyakinan bahwa dengan memberikan bekal kewirausahaan sejak dini, sekolah ini
akan memiliki jaringan usaha para alumni yang tangguh. Jaringan alumni tersebut diharapkan
dapat menjadi kekuatan baru untuk ikut mengurangi pengangguran dan kemiskinan di negara
kita.
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam kesmpatan kali ini. Semoga Pelatihan
Wirausaha SMA KRISTEN ATAMBUA ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa senantiasa memberkati usaha kita bersama.

Shalom....

Mengucapkan Dialog dalam Drama


Dialog merupakan ciri khas naska drama. Dialog atau cakapan inilah yang akan diucapkan
oleh pemain drama di atas panggung. Pemain drama harus mengucapkan dialog dengan baik
sehingga dapat menghidupkan isi drama yang dilakonkan atau dipentaskan.
Kalimat-kalimat yang ada dalam naska drama sangat bervariasi. Ada kalimat yang panjang,
ada kalimat yang pendek. Bahkan ada kalimat yang ditulis terputus-putus. Semuanya itu
mengandung maksud tertentu. Setiap kalimat tersebut mempunyai makna untuk mengungkapkan
maksud, pesan, atau amanat penulis. Maksud naska drama tersebut dapat dihayati dengan mudah
bila pemain drama dapat mengucapkan atau menyuarakan setiap variasi kalimat yang ada
dengan tepat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengucapkan dialog drama sebagai berikut.
1. Tekanan dinamik
Tekanan dinamik yaitu tekanan keras lirihnya pengucapan. Kata-kata yang diucapkan
dengan tekanan keras atau lirih merupakan kata-kata yang dianggap lebih penting daripada
kata-kata yang lain.
2. Tekanan nada
Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya nada dalam pengucapan suatu kata dalam
sebuah kalimat.
3. Tekanan tempo
Tekanan tempo yaitu tekanan lambat atau cepatnya dalam pengucapan suatu kata dalam
kalimat.
4. Pengucapan pengembangan
Pengucapan ini dapat dicapai melalui empat cara yaitu:
a. Menaikan volume suara;
b. Menaikan tinggi nada;
c. Menaikan kecepatan tempo suara; dan
d. Mengurangi volume tinggi nada dan kecepatan tempo suara.
Teknik pengucapan tersebut tentu tergantung dari kontes kalimat (dialog), psikolog tokoh,
dan interpretasi terhadap naska. Jadi, tidak setiap kata/kalimat yang bernada marah harus
diucapkan dengan keras, cepat, dan tinggi. Kadang untuk menunjukan rasa marah bisa
menggunakan teknik pengucapan yang lirih, pelan, dan rendah. Dengan kata lain,
pengungkapan rasa amarah orang dewasa (memiliki kematangan emosi tertentu) tentu
berbeda dengan pengucapan rasa amarah anak remaja yang masih labil usianya.
Satu hal yang juga perlu diperhatikan bahwa dialog dalam naskah drama itu mewakili watak
tokoh. Oleh karena itu, pengucapan dialog drama harus disertai dengan gerak-gerik dan
mimik yang sesuai dengan watak tokoh. Jadi, seorang pemeran tokoh harus mampu
pengucapkan dialog dengan menggunakan penekanan yang jelas dan mampu membedakan
karakter suara tokoh orang tua, remaja, anak-anak, perempuan, laki-laki, orang sombong,
penyabar dan sebagainya.

Membacahkan Naskah Berita


Naskah berita merupakan teks yang biasa dibacakan pembawa berita di televisi atau radio.
Membaca berita berbedah dengan kegiatan membaca seperti pada umumnya. Membaca berita
memerlukan latihan tentang sikap, intonasi, jeda, volume, dan pelafalan.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat membacakan berita seperti uraian dibawah ini.
1. Membaca dengan menggunakan lafal ucapan yang tepat dan jelas.
2. Menggunakan intonasi atau tekanan suara yang baik.
3. Membaca dengan memperhatikan tanda baca.
4. Membaca dengan jelas kalimat-kalimat dalam teks berita.
5. Pandangan kadang-kadang ditujukan ke arah penyimak berita.
6. Ekspresi wajah harus wajar. Tidak perlu menunjukan rasa takut pada saat membaca berita
yang menggembirakan atau menggelikan.
Sebelum membacakan berita anda dapat memberikan tanda-tanda pembacaan seperti berikut.

= berhenti sebentar

= berhenti

- - - - = tekanan pada kata-kata penting

= intonasi naik

= intonasi datar

= intonasi turun

Contoh:
Pemerintah / masih terus melakukan / program-program kemandirian / untuk mengatasi /

pengangguran //

Seorang pembaca berita harus duduk dengan tegap dan berpenampilan wajar, rapi, dan
beersih saat membacakan berita. Jangan berdandan berlebihan sebab akan mengganggu
konsentrasi orang lain dalam menyimak berita. Seorang pembaca berita juga harus mempunyai
rasa percaya diri agar tidak gugup saat membacakan berita.
BAB IV
DRAMA DAN PEMENTASAN KETOPRAK

K.D. Menganalisis Pementasan Drama


A. Mengidentifikasi peristiwa, pelaku, perwatakan, dialog, dan konflik
Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk dialog. Drama memiliki
unsur-unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik drama sebagai berikut.
1. Tokoh
Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Tokoh dalam drama
berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaan.
Tokoh-tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan seperti berikut.
a. Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Tokoh protagonis yaitu tokoh utama yang mendukung cerita.
2) Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang cerita.
3) Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun
untuk tokoh antagonis.
b. Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan menjadi tiga.
1) Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh
sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh
protagonis dan tokoh antagonis.
2) Tokoh utama yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral, dapat juga
sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
3) Tokoh pembantu yaitu tokoh-tokoh yanh memegang peran pelengkap atau
tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut
kebutuhan cerita. Tidak semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
2. Perwatakan/penokohan
Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan/penokohan adalah penggambaran sifat
batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam brama
digambarkan melalui diolog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh.
Watak parah tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut.
a. Keadaan fisik
Keadaan fisik tokoh meliputi umur, jenis kelamin, cirih-cirih tubuh, cacat jasmani, ciri
khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, kurus gemuk,
atau senyum/cemberut.
b. Keadaan psikis
Keadaan psikis tokoh meliputi: watak, kegemaran, mental, standar moral, tempramen,
ambisi, psikologis yang dialami, dan keadaan emosi.
c. Keadaan sosiologis
Keadaan sosiologis tokoh meliputi: jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan
ideologi.
3. Setting atau latar
Setting disebut juga latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi.
a. Setting tempat
Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita dalam drama. Setting tempat tidak
dapat berdiri sendiri. Setting tempat berhubungan dengan Setting ruang dan waktu.
b. Setting waktu
c. Setting waktu adalah waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita dalam drama,
Setting waktu dapat terjadi pada waktu siang, pagi, sore, maupun malam.
d. Setting suasana
Setting suasana adalah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting suasana
dapat didukung dengan tata suara atau tata lampu saat pementasan drama.
4. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuyatan sebuah drama.
Tema yang biasa diangkat dalam drama adalah masalah percintaan, kritik sosial,
kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotisme,
perikemanusiaan, dan renungan hidup.
5. Amanat atau pesan pengarang
Amanat atau pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton melalui
karyanya (termasuk drama). Setiap pembaca atau penonton dapat berbeda-beda dalam
menafsirkan amanat drama. Amanat bersifat klas subjektif dam umum, sedangkan tema
bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema
drama.
6. Dialog (percakapan)
Ciri khas naska drama berbentuk cakapan atau dialog. Dialog inilah yang akan diucapkan
pemeran diatas panggung.
Beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naska drama sebagai berikut.
a. Dialog mencerminkan percakapan sehari-hari karena drama merupakan mimetik
(tiruan) dari kehidupan sehari-hari.
b. Ragam bahasa yang digunakan dalam dialog drama adalah bahasa lisan yang
komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis.
c. Diksi (pilihan kata) yang digunakan dalam drama berhubungan dengan konflik dan
plot.
d. Dialog dalam naska drama bersifat estetis, artinya memiliki bahasa yang mudah
dimengerti dan dipahami.
e. Dialog dapat mewakili watak tokoh yang dibawakan, baik secara psikologis,
sosiologis, maupun fisiologis.
7. Konflik
Konflik adalah pertentangan antarmasalah dalam drama. Konflik dibedahkan menjadi
dua, konflik eksternal dan internal.
a. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu diluar
dirinya.
b. Konflik internal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Setelah menganalisis unsur intrinsik, anda dapat merangkum isi drama seperti langkah-
langkah berikut.
1. Menonton dengan seksama pementasan drama.
2. Mencatat isi atau hal yang diceritakan dalam drama.
3. Mengaitkan hal yang diceritakan dalam drama menjadi sebuah cerita.
B. Menganalisis Teknik Pementasan Drama
Saat menonton pementasan drama anda dapat menganalisis teknik yang berhubungan
dengan pementasan drama. Hal-hal yang berkait dengan teknik pementasan drama sebagai
berikut.
1. Tata Rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain. Tata rias dalam pementasan drama memiliki
tugas sebagai berikut.
a. Memperjelas apa yang akan dinyatakan peran.
b. Memperjelas sifat atau kepribadian pemain (jenis, bangsa, usia, kelas sosial) dalam
memerankan tokoh.
2. Pakaian atau Kostum
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model, maupun cara
mengenakannya. Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain untuk memerankan
karakter yang diperankan. Misalnya pemain menggunakan baju kotor dan compang-
camping untuk memerankan tokoh pengemis.
3. Tata Panggung
Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Tata
panggung menggambarkan latar cerita drama. Panggung menggambarkan tempat, waktu,
dan suasana suatu peristiwa. Peristiwa yang terjadi dalam suatu babak berada dalam
tempat, waktu, dan suasana yang berbeda dengan peristiwa dalam babak yang lain.
Perbedaan ini menuntut perubahan panggung. Misalnya, dalam babak pertama panggung
menggamnarkan ruang tamu, bisa saja dalam kedua babak panggung menggambarkan
tempat ditepi sungai. Perubahan panggung yang menggambarkan perubahan tempat itu
sesuai dengan naska cerita. Penata panggung tugasnya hanya menuruti apa yang diminta
naskah. Meskipun demikian, secara kreatif ia boleh menambah, mengurangi, atau
mengubah letak perabot asalkan perubahan itu menambah baik keadaan panggung.
4. Tata Bunyi
Tata bunyi membantu menggambarkan situasi yang terjadi dalam pementasan drama.
Misalnya, saat pementasan terdengar suara jangkrik berarti suasana saat pementasan
drama sedang sunyi sehingga hanya suara jangkrik yang terdengar.
Selain teknik pementasan drama, anda dapat menilai hal-hal berikut.
1. Penjiwaan pemain dalam memerankan karakter yang dimainkan.
2. Ekspresi yang digunakan pemain.
3. Gerak-gerik pemain.
4. Lafal yang digunakan pemain.
5. Intonasi yang digunakan pemain.
6. Volume suara yang digunakan pemain.

K.D. Menyampaikan Topik Artikel


Artikel merupakan karangan bebas. Artikel dapat mengangkat berbagai tema. Misalnya
sosial, politik, budaya, kemanusian, atau teknologi. Artikel dapat memberikan anda berbagai
informasi. Informasi juga dapat anda temikan dalam sebuah buku. Pada bab I dan II anda
telah belajar menyampaikan topik sebuah artikel. Pada pelajaran ini anda akan kembali
belajar menyampaikan topik artikel dan bulu. Anda dapat memperhatikan kembali teori
tentang langkah-langkah menyampaikan topik artikel dan buku pada Bab I dan II.
Secara umum artikel dapat dibedahkan menurut isinya.. artikel dapat dibedahkan menjadi
beberapa jenis sebagai berikut.
1. Artikel praktis
Artikel praktis membahas petunjuk praktis cara melakukan sesuatu. Artikel praktis lebih
menekankan aspek ketelitian dan keterampilan. Artikel praktis tidak memedulikan hasil
pengamatan atau analisis peristiwa. Artikel praktis ditulis sesuai irutan waktu atau
tahapan pekerjaan. Isi artikel praktis tidak boleh melompat-lompat.
2. Artikel ringan
Artikel ringan dapat ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, dan keluarga. Artikel
ringan membahas masalah yang ringan. Artikel ringan ditulis dengan bahasa yang
informatif dan menghibur. Artikel ringan biasa berisi pengalaman pribadi penulis. Artikel
ringan juga bisa berisi informasi tentang pariwisata. Artikel yang berisi informasi tentang
pariwisata disebut artikel pariwisata. Artikel pariwisata akan memberikan tuntunan
mengenai suatu daerah wisata. Artikel pariwisata juag akan memberikan gambaran tetang
tempat wisata.
3. Artikel halaman opini
Artikel halaman opini biasa ditemukan pada halaman khusus opini. Artikel halaman opini
biasa diletakkan bersama tulisan opini yang lain. Misalnya, tajuk rencana, karikatur, atau
polok. Artikel halaman opini membahas masalah secara tuntas dan serius. Artikel
halaman opini ditupis berdasarkan analisis ilmi pengetahuan. Artikel halaman opini ditlis
oleh orang-orang tertentu. Orang yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan,
atau keahlian. Tidak hanya itu, mereka juga harus andal di bidangnya.
Artikel halaman opini dapat dibedahkan sebagai berikut.
a. Opini
Opini bisa disebut artikel. Opini membahas pokok permasalahan yang berat secara
lugas. Panjang opini bervariasi, ada yang panjang dan ada yang pendek. Opini ditulis
dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan penulis, menampilkan kenyataan yang
ada, meyakinkan pembaca atau membujuk pembaca, dan menghibur pembaca. Dalam
sebuah media massa opini bisa lansung diberi judul “Opini”.
b. Kolom
Kolom adalah opini singkat seseorang terhadap suatu peristiwa. Kolom menekankan
aspek pengamatan terhadap suatu peristiwa. Kolom juga mengemukakan masalah
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kolom lebih mencerminkan sikap dan ciri
penulisnya. Biasanya kolom menampilkan foto penulisnya.
c. Surat pembaca
Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca. Opini singkat ini
dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Surat pembaca berisi keluhan atau
komentar pembaca tentang semua masalah yang menyangkut kepentingan diri atau
masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata 2-4 paragraf. Rubrik surat pembaca lebih
merupakan layanan umum dari pihak redaksi. Dalam rubrik ini pembaca boleh
menuliskan semua masalah. Surat yang ditulis tersebut dapat ditujukan kepada siapac.
Saja.
d. Esai
Dilihat dari bentuknya esai hampir sama dengan opini. Esai membahas suatu masalah
sesuai dengan pendapat penulisnya. Jadi, satu masalah mungkin dapat ditulis menjadi
esai yang berbeda.perbedaan ini sesuai dengan pendapatv penulisnya. Esai sering
berusaha meyakinkan pembaca untuk menerima pendapat penulis. Esai dapat
membahas semua masalah. Dari masalah yang penting sampai masalah yang biasa
saja. Setiap esai dapat ditulis dengan panjang yang berbeda-beda. Esai cenderung
sederhana, padat, dan fokus pada masalah. Bahasa yang digunakan dalam esai sangat
pribadi. Setiap penulis esai memiliki ciri bahsa yang berbeda-beda.
4. Artikel analisis ahli
Artikel analisis ahli ditulis oleh para ahli. Analisis ahli diletakkan pada rubrik khusus.
Artikel analisis ahli ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer. Artikel analisis
ahli juga ditulis dengan bahasa yang komunikatif. Artikel analisis ahli mengupas secara
mendalam mengenai suatu masalah. Masalah yang dibahas dalam artikel analisis ahli bisa
bermacam-macam. Misalnya, ekonomi, kesehatan, sosila, agama, budaya, industri, dan
iptek.

a. Bacalah artikel berikut. Tentukan topik artikel tersebut!


Ketoprak Ringkes, Warna Lain Kesenian Ketoprak
Ketoprak merupakan kesenian sebuah tobong (panggung) sehingga dikenal
tradisional masyarakat Jawa. Di Yogyakarta, juga dengan istilah “Ketoprak Tobong”.
kesenian ini lebih dikenal dengan sebutan Namun, dalam perkembangannya, secara
Ketoprak Mataram yang dimainkan dalam perlahan kesenian ini mulai ditinggalkan
masyarakat karena dianggap tidak menarik terhadap adegan-adegan yang dianggap
lagi. menjenukan ditanggapi para pemain dengan
Dalam upaya menjaga eksistensi dialog-dialog yang mampu memancing
kesenian ketoprak, beberapa seniman tawa.
ketoprak membentuk komunitas Ketoprak Cecak Nguntal Cagak berkisah
Garapan. Ketoprak Garapan dikemas tentang carut marut hukum yang berlaku di
berbeda dengan ketoprak yang sudah ada. kerajaan “Regul Bawana” yang dipimpin
Salah satu contoh karya Ketoprak Ringkes oleh Raja Kasmala Nagara. Raja yang setiap
yang sekarang ini sangat populer dan hari pekerjaannya hanya menjaga citra dan
digemari masyarakat Yogyakarta. terlalu yakin dengan kekuasaannya karena
Pementasan Ketoprak Ringkes merasa segala kebijakan didukung rakyat ini
berusaha memberi warna dalam kesenian justru didemo oleh rakyatnya akibat
ketoprak yang sudah ada. Lakon cerita banyaknya kasus yang tidak terselesaikan.
pementasan Ketoprak Ringkes diambil Uang negara sebesar Rp.6,7 triliun yang
dengan mengadopsi situasi politik sosial menguap entah ke mana belakangan
yang sedang menjadi perbincangan diketahui bahwa uang tersebut ternyata
masyarakat. Sementara gaya pementasan dibagi-bagi oleh konglomerat ‘Digdoyo’
dibawakan secara santai dan penuh dengan untuk penguasa yang sangat korup,
inprovisasi. Kemasan pementasan ini sementara pada sisi yang lain seorang rakyat
membuat kesenian sangat segar, lucu, dan kecil harus dipenjarakan hanya karena
menarik, seperti yang terlihat dalam ‘mengambil sebutir semangka’ milik
pementasan “ Cecak nguntal Cagak (Cecak tetangga. Untuk menghindari tuduhan
Makan Tiang)” yang dimainkan oleh bahwa dirinya terlibat, Raja Kasmala
Komunitas Ketoprak Ringkes Tjap Tjontong Nagara kemudian membentuk tim pencari
di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. fakta. Namun, pembentukan tim ini ternyata
Saat melihat pementasan ini siapa pun akan justru membuat kondisi semakin runyam
sepakat menyatakan bahwa pementasan dan tidak menentu, bahkan, beberapa tokoh
tersebut berlansung sangat sukses. Gedung baik justru rela masuk penjara karena
konser yang berkapasitas sekitar seribu kursi menentang raja. Kisa ini diakhiri dengan
terisi penuh tanpa sisa, sementara puluhan pengunduran diri sang Raja karena rakyat
penonton yang tidak kebagian tempat duduk tak lagi percaya dengan Raja Kasmala
rela duduk lesehan beralas tikar dan koran di Nagara.
depan panggung. Pementasan yang Disadur: http://www.indonesiaseni.com/seni-
pertunjukan/peristiwa-pertunjukan/ketoprak-
berdurasu sekitar 2,5 jam juga berlansung ringkes-warna-lain-kesenian-ketoprak.html,
sangat intensif. Celotehan penonton diakses tanggal 3 April 2010

Topik yang dibicarakan dalam artikel adalah ketoprak mencoba menjaga dirinya dengan
mengemas mwnjadi bentuk lain yang segar, santai, lucu, dan menarik.

b. Tentukan pokok-pokok isi artikel tersebut! Cara penyelesaiannya.

Pokok-pokok isi artikel sebagai berikut.


1. Ketoprak merupakan kesenian tradisional masyarakat Jawa.
2. Di Yogyakarta, kesenian ketoprak lebih dikenal dengan sebutan Ketoprak Mataram yang
dimainkan dalam sebuah tobong (panggung) sehingga dikenal juga dengan istilah “Ketoprak
Tobong”.
3. Dalam upaya menjaga eksistensi kesenian ketoprak, beberapa seniman ketoprak membentuk
komunitas Ketoprak Garapan yang dikemas berbeda dengan ketoprak yang sudah ada.
4. Salah satu contoh karya Ketoprak Garapan adalah pementasan ketoprak Ringkes yang
sekarang ini sangan populer dan digemari masyarakat Yogyakarta.
5. Lakon cerita pementasan Ketoprak Ringkes diambil dengan mengadaptasi situasi polotik
sosial yang sedang menjadi perbincangan maryarakat. Sementara gaya pementasan
dibawakan secara santai penuh dengan inprovisasi.
6. Kemasan pementasan ini membuat kesenian ini menjadi sangat segar, lucu dan menarik,
seperti yang terlihat dalam pementasan “Cecak Nguntal Cagak (Cecak Makan Tiang)” yang
dimainkan oleh komunitas Ketoprak Ringkes Tjap Tjontong di Concert Hall Taman Budaya
Yogyakarta.
7. Cecak Nguntal Cagak berkisah tentang karut marut hukum yang berlaku di kerajaan “Regul
Bawana” yang dipimpin oleh Raja Kasmala Nagara.

c. Kemukakan hal-hal menarik yang anda temukan dalam artikel!


Contoh
Hal-hal menarik yang ditemukan sebagai berikut.
1. Ketoprak mencoba menjaga eksistensi dirinya.
2. Penggarapan ketoprak dengan warna lain dapat membuat penonton terhibur dan kembali
melihat pertunjukan ketoprak.
3. Lakon Ketoprak Ringkes mengambik kehidupan sosial politik yang marak terjadi pada
akhir-akhir ini.

d. Anda telah menemukan topik dalam artikel. Sekarang anda akan menentukan topik sebuah
buku dengan melakukan kegiatan berikut!
1. Pergilah ke perpustakaan!
2. Pilihlah satu buku yang kamu anggap menarik!
3. Bacalah satu bab yabg kamu anggap menarik!
4. Tentukan topik dan hal-hal menarik dalam bab yang kamu baca!
5. Sampaikan topik dan hal-hal menarik yang anda catat secara lisan!

Membaca Intensif Paragraf Deduktif dan Induktif


Sebuah artikel atau bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Ada berbagai bentuk pola
paragraf, yakni induktif, deduktif, dan campuran. Pada Bab I anda telah belajar tentang pola
deduktif dan induktif. Pada pelajaran kali ini anda akan belajar kembali tentang paragraf
induktif dan deduktif.

A. Anda akan mengidentifikasi paragraf induktif dan deduktif dengan mengerjakan kegiatan
berikut!
1. Tulislah PI jika paragraf yang anda analisis adalah paragraf induktif. Tulislah PD jika
paragraf yang anda analisis adalah paragraf deduktif!
Contoh
Paragraf 1
PI Mereka punya pesona. Ibarat magnet, mereka bisa enyita simpati massa. Orang
terkagum-kagum. Pesona mereka masing-masing menjadi identifikasi fantasi publik.
Mereka adalah idola.
Paragraf 2
PI Kegirangan sontak membahana saat pembacaan acara Cari Bintang Sinetron, Sultan
Antoni, menyatakan Rio Antono sebagai pemenang dan berhak atas hadiah mobil Toyota
Avanza. Dengan agak gugup, Rio Antono kemudian mengacukan simbol kunci mobil
baru itu. Ucapan selamat silih berganti datang dari berbagai sesama rekan. Itulah puncak
hidup remaja asal daerah nun jauh di Kalimantan Tengah tersebut, yang tidak akan
pernah dilupakan sepanjang hayatnya.
Paragraf 3
PI Kejadian itu terjadi sesudah ujung selendang dan kain pembungkus kedok yang
semula menutupinya ia sentakan. Muncullah dia, Sang Panji, sebuah wajah dengan mata
setengah terpejam dan bibir menyungging senyum. Dengan warna dasar yang putih,
dengan tegak tubuhnya, dengan kaki-kakinya yang menancap kukuh di bumi, tetapi
punggung, leher, kepalah, dan lengan-lengannya leluasa untuk bergerak, ia
melambangkan pandangan ideal atas hidup. Itulah pandangannya tentang manusia yang
tetap berurusan dengan dunia, tetapi kesadarannya menerobos batas-batas fisik yang
mendukungnya.
Paragraf 4
PD Ia menjadi seorang yang galak dan lincah di dalam tari Pamindo. Penonton
mengenali beberapa gerak yang ia ambil dari gerak sehari-hari, seperti mencuci baju dan
mencari kutu di rambut yang kemudian ditindas dengan kuku. Namun begitu, gerak
sehari-hari itu tidak menjadi gangguan, tidak seperti yang terjadi pada banyak tari
kontemporer yang berniat mengubah tingkah sehari-hari menjadi bagian dari tari.
Paragraf 5
PD Pergelaran tari Topeng Cirebon ini merupakan bagian dari acara Forum Internasional
Seni Tari Tradisional yang berlansung sampai 7 Mei. Acara diisi dengan seminar dan
pertunjukan seni. Seminar diikuti seniman pelaku maupun para pakar dari Indonesia,
Jepang, Prancis, Jerman, dan malaysia. Acara pertunjukan yang berlangsung setiap
malam di Hotel Mercure Rex Jakarta itu menampilkan juga gambang kromong dari
Jakarta, musik calung dari Minang, dan gambuh dari Bali.
2. Tunjukan letak kesimpulan setiap paragraf! Adalah:
Kesimpulan paragraf 1 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 2 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 3 terletak di akhir paragraf.
Kesimpulan paragraf 4 terletak di awal paragraf.
Kesimpulan paragraf 5 terletak di awal paragraf.
3. Tunjukan pula kalimat yang mengandung kesimpulan pada setiap paragraf!
Contoh
Paragraf ke-1 = Mereka adalah idola.
Paragraf ke-2 = Itulah puncak kehidupan remaja asal daerah nun jauh di Kalimantan
Tengah tersebut, yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang hayatnya.
Paragraf ke-3 = Itulah pandangannya terhadap manusia yang tetap berurusan dengan
dunia, tetapi kesadarannya menerobos batas-batas fisik yang
mendukungnya.
Paragraf ke-4 = Ia menjadi seorang yang galak dan lincah di dalam Tari Pamindo.
Paragraf ke-5 = Pergelaran Tari Topeng Cirebon ini merupakan bagian dari acara Forum
Internasional Seni Tradisional yang berlangsung sampai 7 Mei.
B. Bacalah artikel di bawah ini. Tentukan paragraf induktif dan deduktif yang terdapat dalam
artikel!
Max Havelaar dari Bantul
Sederet properti terpajang di panggung itu lebih lumrah untuk
panggung. Sepasang kursi demang, pementasan teater modern daripada
tenda, dan gapura dengan tongkat- ketoprak.
tongkat ramping, juga lampu-lampu Di panggung juga tidak ada tari
yang tak menyorot secara datar seperti tradisional seperti gamyong. Tarian yang
dalam pertunjukan ketoprak. Dekorasi muncul adalah sebuah koreografi tari
ciptaan Miroto. Peran salto yang menghidupkan panggung. Lelucon dan
biasanya muncul dalam ketoprak guyongan menyenangkan juga keluar
tradisional pun digantikan oleh gerak saat Yani Sapto Hoedojo, yang menjadi
penari secara kolosal. Inilah ketorak Nyonya Belanda dari Banyumas,
Gempa garapan Forum Seniman memainkan perannya. Selain mereka,
Gumregah. ada pula pemain ketoprak kawakan,
Model ketoprak Gempa tetap sama Widayat yang berperan sebagai bupati.
seperti ketoprak tradisional Mataram. Juga Sundari, sang istri, yang luwes dan
Dalam pertunjukan ketoprak Gempa kenes memainkan perannya. Semua
juga ada pelawak, ada tokoh bupati atau pemain ketoprak benar-benar memberi
demang, juga ada penari. Hanya hiburan yang menyenangkan dan
kemasan panggung, tata lampu, dan menyegarkan.
tarinya tidak mengikuti pakem. Sebenarnya, ketoprak gempa
Lakon ketoprak ini diambil dari buku terbentuk secara tidak sengaja. Sebagian
Max Havelaar karya Multatuli (1859) pemain dan pengrawit adalah korban
yang mengambil latar belakang gempa. Rumah mereka roboh karena
maryarakat Lebak, Banten Selatan. gempa. Akan tetapi, mereka segera
Saijah dan Adinda tokohnya. Mereka bangkit dan menghibur sesama korban
ingin hidup aman dan tenteram. Akan gempa. Mereka melakukan pementasan
tetapi, harapan itu tidak perna terwujud. keliling. Saat ini mereka tetap saja eksis
Tindakan sewenang-wenang penguasa meskipun tidak menghibur korban
dan anak buahnya menghapus impian gempa, tetapi untuk menghibur semua
itu. Dua sejoli ini akhirnya mati oleh kalangan.
keserakaan dan kesewenang-wenangan. Disadur oleh: Euis Sulastri, Michiel Karatem,
Florentina Sri Waluyati,
Tawa lepas sekitar 500 penonton di Margaretha Suharti, BSE Bahasa
Gedung Societet Yogyakarta muncul dan Sastra Indonesia Untuk
setelah pelawak Marwoto Kawer dan SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Pusat
Perbukuan Depdiknas, 2008
Susilo Nugroho (pendiri Teater Gandrik)

Cara penyelesaiannya:
Paragraf ke-1 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-2 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-3 merupakan paragraf deduktif.
Paragraf ke-4 merupakan paragraf deduktif.
Paragraf ke-5 merupakan paragraf induktif.
Paragraf ke-6 merupakan paragraf deduktif.

C. Tulislah gagasan utama setiap paragraf yang telah kamu analisis!


Paragraf ke-1 memiliki gagasan utama : Tata panggung yang akan digunakan dalam
pementasan ketoprak Gempa lebih sesuai
digunakan untuk teater modern daripada
pertunjukan ketoprak.
Paragraf ke-2 memiliki gagasan utama : Penampilan Ketoprak Gempa garapan Forum
Seniman Gumregah.
Paragraf ke-3 memiliki gagasan utama : Model ketoprak Gempa tetap sama seperti ketoprak
tradisional Mataram.
Paragraf ke-4 memiliki gagasan utama : Lakon Ketoprak Gempa diamibl dari buku Max
Havelaar karya Multatuli (1859) yang mengambil
latar belakang masyarakat Lebak, Banten Selatan.
Paragraf ke-5 memiliki gagasan utama : Pemain Ketoprak Gempa memberikan hiburan
yang menyenangkan dan menyegarkan.
Paragraf ke-6 memiliki gagasan utama : Ketoprak Gempa terbentuk secara tidak sengaja.
D. Tentukan kalimat penjelas yang terdapat dalam paragraf yang anda analisis!
Paragraf pertama terdiri atas tiga kalimat utama dan dua kalimat penjelas. Kalimat penjelas
paragraf satu terletak pada kalimat pertama dan kedua.
Paragraf kedua terdiri atas empat kalimat, yaitu satu kalimat utama dan tiga kalimat penjelas.
Kalimat penjelas paragraf kedua terletak pada kalimat pertama, kedua, dan ketiga.
Paragraf ketiga terdiri atas tiga kalimat, yaitu satu kalimat utama dan dua kalimat penjelas.
Kalimat penjelas paragraf ketiga terletak pada kalimat kedua dan ketiga.
Paragraf keempat terdiri atas enam kalimat, yaitu satu kalimat utama dan lima kalimat
penjelas. Kalimat penjelas penjelas paragraf keempat terletak pada kalimat kedua, ketiga,
keempat, kelima, dan keenam.
Paragraf kelima terdiri atas lima kalimat, yaitu satu kalimat utama dan empat kalimat
penjelas. Kalimat penjelas penjelas paragraf kelima terletak pada kalimat pertama, kedua,
ketiga, keempat.
Paragraf keenam terdiri atas enam kalimat, yaitu satu kalimat utama dan lima kalimat
penjelas. Kalimat penjelas penjelas paragraf keenam terletak pada kalimat kedua, ketiga,
keempat, kelima, dan keenam.

Melengkapi Karya Tulis dengan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka


A. Catatan kaki
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan
seorang yang terkenal atau mempunyai nama besar, baik yang terdapat dalam buku maupun
majalah.
Kutipan yang akan disajikan dalam karya tulis dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kutipan lansung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat
dengan menuliskan kata demi kata dan kalimat demi kalimat secara lengkap dari teks asli.
Sebaliknya dalam kutipan tidak langsung yang ditulis hanya inti sari atau ikhtisar pendapat
ahli.
Kutipan-kutipan tersebut harus dijelaskan mengenai sumber asalnya pada catatan kaki.
Catatan kaki tidak semata-mata dimaksudkan untuk menunjukan sumber kutipan, tetapi juga
dipakai untuk memberikan keterangan lainnya terhadap isi karya tulis. Oleh karena itu,
catatan dan bagian dari krya tulis tersebut mempunyai hubungan yang erat.
Hubungan antara catatan kaki dan bagian karya tulis biasanya dinyatakan dengan
nomor-nomor penunjukan yang sama baik dalam catatan kaki ataupun bagian tulis. Selain
itu, dapat juga digunakan tanda asterik atau tanda bintang (*). Nomor atau tanda tersebut
diletakkan pada akhir kutipan. Selanjutnya, sumber-sumber kutipan tersebut diletakkan
dibawah teks sebuah karya tulis atau karangan.
Unsur-unsur catatan kaki yaitu nama pengarang, judul buku atau artikel, data publikasi,
jilid, dan nomor halaman. Ada bermacam-macam aturan penulisan catatan kaki.
1. Referensi pada buku dengan seorang pengarang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia,
1992), hlm. 67.
2. Referensi pada buku dengan dua atau tiga pengarang
------------------------------------------------------------------------------------------------------
2
L. Gottschalk, C. Kluckhohn, R. Angell, The Use Personal Document in History,
Anthropology and Sociology (New York: Social Science Research Council, 1945), hlm.
83-173
3. Referensi pada artikel majalah
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
3
Agus Hidayat, Deffan Purnama, Ramdi, “Balas Dendam Si Pasang Merah,” Tempo (Mei
2004), hlm. 92-93.
4. Referensi pada artikel di surat kabar harian
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4
Tajuk Rencana dalam Kompas, 14 Januari 2005, hlm. 4.
5
P.C. Siswantoko, “Pluralisme dan Dialog Kehidupan,” Kompas, 20 Desember 2004, hlm.
41.
5. Referensi dari Ensiklopedia
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6
Robert Ralph Bolgar, “Rhetiric”, Encyclopedia Britannica (1970), XIX, hlm. 257-260.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan mengenai bentuk catatan kaki ini sebagai berikut.
1. Nomor
Nomor mengikuti bahasa yang dikutip, diacu, atau dikomentari. Nomor itu
ditempatkan agak keatas baris, di belakang semua tanda baca, kecuali garis pisah.
Catatan kaki harus diberi nomor secara berurutan dalam seluruh karya tersebut.
2. Penempatan
Catatatan kaki ditulis di bawah garis pada bagian baawah halaman. Setiap catatan kaki
diperlalukan sebagai suatu paragraf terpisah, dimasukan 5 spasi diawali dengan nomor
yang bersangkutan (sedikit berada diatas garis), diikuti oleh catatan yang berspasi
tunggal, dan diakhiri dengan titik. Jika catatan kaki ditempatkan pada akhir karya
tulis, haruslah ditempatkan pada halaman khusus (halaman terpisah). Jarak antara
catatan kaki dan catatan kaki lainnya biasanya dua spasi (atau spasi ganda).
3. Kapitalisasi dalam Judul
Seperti yang telah kita ketahui, huruf pertama pada kata-kata judul hendaklah ditulis
dengan huruf kapital, kecuali kata-kata tugas (kata depan dan kata sambung).
4. Judul, Tanda Kutip, dan Huruf Miring
Semua judul mengikuti peraturan yang sama seperti pada bibliografi: judul buku,
judul majalah, harian, atau ensiklopedia digarisbawahi atau dicetak miring; judul artikel
ditempatkan dalam tanda kutip.
5. Referensi kedua atau belakangan
Kalau kita telah menyajikan semua informasi yang dibutuhkan dalam catatan kaki
yang pertama bagi suatu sumber, demi kepraktisan tidak perlu lagi kita ulangi seperti
catatan kaki yang pertama itu. Cukup kita menuliskan nama akhir pengarang dan nomor
halaman saja, contoh (Jehaman, p. 77). Kalau kebetulan ada dua pengarang yang
mempunyai nama akhir yang sama, kita harus menulis nama mereka secara utuh
(Fabianus Jehaman, p.77); dan kalau pengarang tersebut telah menulis dua atau lebih
karya, sebaiknya kita mencantumkan nama akhir dan singkatan judul karyanya, contoh:
(Jehaman, Membaca, p. 65). Sebagai bentuk pilihan, pada penyebutan kedua dan
seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan sebagainya tidak perlu disebut lagi,
dan digantikan dengan singkatan: ibid, op.cit. loc.cit.

B. Daftar Pustaka
Selain catatan kaki, sebuah karya tulis harus dilengkapi dengan daftar pustaka. Apakah
sebenarnya daftar pustaka itu? Diskusikan dengan teman semeja anda!
Penyusunan karya tulis atau karangan harus mencantumkan sumber (referensi) dari data
yang diambilnya. Sumber-sumber (referensi) tersebut disatukan dalam daftar pustaka. Daftar
pustaka biasanya diletakkan pada akhir sebuah karya tulis ataupun karangan. Seorang
pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang terdapat dalam karya
tulis atau karangan, dapat melihat daftar purtaka.
Pokok-pokok yang harus dicantumkan dalam sebuah daftar pustaka sebagai berikut.
1. Nama pengarang
2. Judul buku
3. Data publikasi
Data publikasi meliputi nama penerbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, dan nomor jilid.
Jika referensi diambil dari artikel, perlu dicantumkan pulah judul artikel yang
bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
Penulisan nama pengarang dalam daftar pustaka dibalik susunannya yaitu nama
keluarga, nama kecil.
Ketentuan-ketentuan menyusun referensi dalam daftar pustaka sebagai berikut.
1. Buku Dengan Seorang Pengarang
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Sastra. Jakarta: Erlangga.
2. Buku Dengan Dua atau Tiga Pengarang
Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993. Kesalahan Bahasa Indonesia. Jakarta: akademia
resindo
3. Artikel dalam Majalah
Hidayat, Agus. “Balas Dendam Si Pasang Merah,” Tempo (Mei 2004), hlm. 92-92
4. Artikel dalam Surat Kabar
Yo7/Jo6. “Pengembangan Ancam Kelestarian Sungai di DI Yogyakarta,” Kompas, 20
Desember 2004, hlm. 8.
5. Lembaran Kerja dari Lembaga Tertentu
Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Surat Dinas. Jakarta: P3B.
Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta.

Daftar pustaka disusun menurut urutn alfabetis dari nama pengarang. Jika nama
pengarang dalam referensi tidak ada, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet. Judul buku dalam daftar pustaka diberi garis miring atau garis bawah. Judul artikel
dalam surat kabar atau artikekl diapit tanda petik.
Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, untuk referensi
yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikutsertakan. Akan tetapi, diganti
dengan garis sepanjang 5-7 ketukan.
Tanda baca yang digunakan.
1. Tanda koma (,) untuk menandai nama yang dibalik.
2. Tanda titik (.) digunakan diantara nama penulis, tahun terbit, judul buku, dan nama kota
tempat penerbit.
3. Tanda titik dua (:) digunakan diantara kota tempat penerbit dan nama penerbit.
Apakah anda perna menyusun referensi daftar pustaka? Jika belum, perhatikan contoh
penulisan referensi dari buku dalam daftar pustaka berikut ini!
Daftar Pustaka
Artati, Y. Budi. 2008. Menulis Rangkuman dan Sinopsis Buku. Klaten: Intan Pariwara.
Darmawati, Uti. 2007. Surat—Menyurat. Yogyakarta: Kompetensi Terapan Sinergi Pustaka.
Pusat Bahasa Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Klaten: Intan Pariwara.
Triningsi, Diah Erna. 2008. Bedah Puisi Baru. Klaten: Intan Pariwara.
A. Perhatikan catatan kaki berikut. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. 1Mike Flynn, Rahasia di Balik Situs Web (terjemahan) (Bandubg: Pakar Raya, 2006),
hlm. 24.
2. 2Yandi M.R.,”Internet Sepanjang Mudik”, Tempo (Edisi 5 Oktober 2008), hlm. 46-46.
a. Siapakah nama pengarang pada catatan kaki tersebut?
b. Apakah judul buku atau artikel tersebut?
c. Apa nama penerbit yang mencetak buku atau artikel tersebut?
d. Terletak pada halaman berapakah buku atau artikel yang memuat kutipan tersebut?
Penyelesaian
1.
a. Mike Flynn
b. Rahasia di Balik Situs Web (terjemahan)
c. Pakar Raya
d. Halaman 24
2.
a. Yandi M.R.
b. Internet Sepanjang Mudik
c. Tempo
d. Halaman 45-46
B. Tuliskan daftar pustaka berdasarkan data buku berikut!
1. Nama pengarang : Hasanuddin W.S.
Judul buku : Ensiklopedi Sastra Indonesia
Penerbit : Titian Ilmu, Bandung
Tahun terbit : 2007
Kota terbit : Bandung
2. Nama pengarang : A.W. Subarkah
Judul buku : Tren Digital Pada Sistem Audio Portabel
Penerbit : Kompas
Tanggal terbit : 5 September 2008
3. Nama pengarang : J.S. Badudu
Judul buku : Pelik-Pelik Bahasa Indonesia Cetakan IX.
Penerbit : Pustaka Prima
Tahun terbit : 1979
Kota terbit : Bandung
4. Nama pengarang : J.S. Badudu
Judul buku : Membina Bahasa Indonesia Baku Seri I
Penerbit : Pustaka Prima
Tahun terbit : 1980
Kota terbit : Bandung
5. Nama pengarang : Lukman Ali
Judul buku : Berbahasa Baik dan Berbahasa dengan baik
Penerbit : Angkasa
Tahun terbit : 1989
Kota terbit : Bandung
Ali Lukman. 1989. Berbahasa Baik dan Berbahsa Dengan Baik. Bandung: Angkasa.
Badudu, J.S. 1979. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Cetakan IX. Bandung: Pustaka Prima.
. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri I. Bandung: Pustaka Prima.
Subarka, A.W. “Tren Digital Pada Sistem Audio Portabel”, Kompas, 5 September 2008,
hlm. 36.
W.S., Hasanuddin. 2007. Ensiklopedia Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu.
C. Ikuti kegiatan berikut!
1. Tentukan sebuah topik!
2. Kemudian lakukan sebuah pengamatan mengenai topik yang anda tentukan!
3. Susunlaj kerangka karya tulis sesuai dengan hasil pengamatan yang telah anda lakukan!
4. Kembangkan kerangka karya tulis yang telah anda buat menjadi karya tulis dengan
dilengkapi dengan daftar pustaka dan catatan kaki!
5. Tukarkan karya tulis anda dengan karya tulis teman sebangku. Selanjutnya, suntinglah
berdasarkan struktur EyD!
Conto
Topik: Pentingnya budaya membaca
Kerangka karya tulis
1. Sastra dapat membawa anak untuk gemar membaca.
2. Respon anak-anak terhadap buku Harry Potter.
3. Buku Harry Potter dapat mengembalikan anak untuk menbaca.
4. Jika anak-anak Indonesia mau membaca berarti penyakit malas membaca bisa
disembukan.

BAB V
MAJU DENGAN KEGIATAN BERMANFAAT
K.D. Mendengarkan Khotbah
Khotbah merupakan salah satu bentuk komunukasi lisan yang dilakukan seseorang ahli
agama untuk menguraikan ajaran agama. Khotbah pada dasarnya sama dengan pidato, ceramah,
atau sambutan. Inti kegiatan tersebut yaitu menyampaikan gagasan atau pesan kepada
pendengar.
Unsur-unsur yang terdapat pada kegiatan khotbah antara lain pembicara (pengkhotbah)
materi atau bahan pembicaraan, dan pendengar. Sementara itu, kerangka naskah khotbah terdiri
atas sapaan (salam hormat), pembukaan, isi, dan penutup.
Khotbah menuturkan gagasan dan pesan. Anda dapat menyampaikan pokok-pokok isi
khotbah dengan langkah-langkah berikut.
1. Mendengarkan khotbah dengan seksama.
2. Mencatat isi pokok khotbah. Isi pokok merupakan masalah atau hal-hal yang dibicarakan
dalam khotbah.
3. Menyampaikan isi khotbah.
Contoh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pertama-tama mari kita senantiasa memuji dan bersyukur ke hadirat Allah swt. yang telah
memberikan kepada kita nikmat iman. Atas rahmat dan karunia-Nya kita diberikan kesehatan
dan kekuatan untuk melakukan slat Jumat di Masjid Allah yang mulia ini.
Salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, kepada para tabiin, serta kepada seluruh
pengikutnya yang isitikamah, setia menjalankan ajaran Dienul Islam sampai akhir zaman,
semoga kita semua termasuk di dalamnya. Amin.
Hadirin, jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah swt.
Dalam kesempatan ini khatid mrngajak, khususnya kepada diri khatib sendiri dan kepada
seluruh jamaah salat Jumat Yang Dimulikan Allah swt., marilah kita meningkatkan ketaqwaan
kepada Allah swt., yakni melaksanakan segala perintah Allah serta menjauhi segala larangan-
Nya. Selanjutnya, perkenankanlah khatib menyampaikan materi khotbah Jumat kali ini tentang
berbuat adil dan berbuat ihsan.
Jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah swt.
Allah swt. berfirman di dalam QS. Al Anfal (16) ayat: 90
“sesungguhnya Allah menyuruh kamu semua untuk berbuat adil dan berbuat ihsan,
memberi (perhatian) kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran,
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu sekalian agar kalian dapat
memikirkan”.
Ayat di atas membicarakan keadilan dan bersikap ihsan, usaha preventif terhadap
perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Jika kita timbang dan renungkan, kandungan
ayat tersebut merupakan pokok-pokok masalah yang aktual dan melekat pada kehidupan
keseharian manusia. Al Quran memang membicarakan hal-hal tersebut dalam sejumlah ayat
sebagai tema-tema pokok falsafah yang penting dan mendasar.
Dalam Hahjul Balaghah (kumpulan nasihat-nasihat Ali Bin Abi Thalib ra) disebutkan
bahwa suatu saat Ali ra ditanya seseorang: “ Manakah yang lebih utama: berbuat adil atau
berbuat ihsan?” Beliau menjawab: “ Keadilan ialah meletakkan sesuatu pada tempatnya,
sedangkan ihsan ialah mengeluarkan sesuatu dari tempatnya”. Maksud dari perkataan dari Ali
ra adalah keadilan merupakan suatu keadaan di mana setiap orang yang berhak menerima hak
nya akan mendapatkan/menerima haknya tersebut. Ihsan adalah mengeluarkan hak milik
seseorang untuk diberikan kepada orang lain dengan pertimbangan kabaikan, kedermawanan,
dan sebagainya.
Jamaah salat Jumat rohimakumullah.
Untuk itu adil dan ihsan keduanya harus diletakkan dalam kenteks azas kehidupan
individual dan kehidupan sosial. Bukanlah sebuah kebetulan jika QS. Al Anfal (16) ayat: 90,
menyebutkan keadilan lebih dulu dari ihsan, begitu pula ayat-ayat yang serupa selalu
menyebutkan keadilan lebih mendesak untuk diwujudkan daripada ihsan. Ini berarti dalam
konsepsi islam mewujudkan keadilan lebih mendesak untuk diwujudkan daripada ihsan.
Keadaan bersifat keharusan, sedangkan ihsan bersifat anjuran, pujian, atau acungan jempol.
Keadaan bersifat tidak pandang bulu. Keadilan merupakan hak-hak setiap individu dalam
masyarakat dan hak masyarakat itu sendiri. Keadilan tidak membeda-bedakan orang per orang,
apakah ia priyayi atau petani, apakah ia pengusaha atau rakyat jelata.keadilan merupakan milik
yang melekat pada kehidupan setiap individu dalam masyarakat.
Jamaah salat Jumat yang dirahmat Allah swt.
Orang yang adil dipandang telah memenihu titik kesempurnaan kemanusian seperti: tidak
merampas hak orang lain, tidak melakukan intrik-intrik dan cara-cara curang untuk kepentingan
diri sendiri, tidak menumpahkan dara orang lain secara sewenang-wenang, dan sebagainya.
Orang yang ihsan selain tidak merampas harta orang lain, ia memberi hartanya kepada
orang lain karena alasan kebaikan, bukan saja ia tidak menumpahkan darah orang lain,
melainkan ia menumpahkan darahnya sendiri untuk kebaikan masyarakat dan sebagainya.
Keadilan selalu dengan ukuran-ukuran kepastian dan stabilitas, sedangkan ihsan kadang-
kadang mengandung kadar relatif dan labilitas. Terkadang suatu perbuatan terlihat jelas
kebaikan, keutamaan, dan manfaatnya, tetapi kadang-kadang dapat menjadi sebaliknya. Oleh
karena itu, melaksanakan ihsan sering dituntut untuk melakukan perhitungan-perhitungan sosial
yang dapat bersifat ekses atau akibat sampingnya. Dengan demikian, setelah perhitungan-
perhitungan sosial dilakukan, seseorang dapat memutuskan apakah suatu perbuatan yang
dianggap baik dilakukan atau tidak dilakukan. Jika tidak pernah mempedulikan maslahat atau
stabilitas sosial, sesuatu yang dikatakan perbuatan baik dapat menimbilkan problem-problem
sosial.
....
Jamaah salat Jumat yang dimulikan Allah.
Demikian khotbah Jumat kali ini, semoga kita menjadi orang yang berbuat adil dan
berbuat ihsan. Amin.
Wassalamualaikum waramahtulahi wabarakatuh.
Sumber:
http://imamprasaja.tripod.com/blog/index.blog/1751.346/berbuat-
ihsan-di-mana-saja , diakses tanggal 31 Maret 2010

A. Tuliskan pokok-pokok isi khotbah tersebut dalam beberapa kalimat!


Cara penyelesaian
Khotbah tersebut membahas cara adil dan ihsan. Pokok-pokok isi khotbah sebagai berikut.
1. Peningkatan ketakwaan kepada Allah swt. dengan melaksanakan perintah dan menjauhi
larangan Allah swt.
2. Al Quran surat Al Anfal ayat: 90 membahas keadilan dan bersikap ihsan, usaha preventif
terhadap perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.
3. Adil dan ihsan diletakkan dalam konteks azas kehidupan individual dan kehidupan
sosial.
4. Penjelasan perbedaan keadilan dan ihsan dalam kehidupan.
5. Harapan kepada pendengar untuk menjadi orang yang berbuat adil dan berbuat ihsan.
B. Ringkaslah pokok-pokok isi khotbah tersebut dalam kesatuan paragraf!
Manusia perlu meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. dengan cara melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan Allah swt. Salah satu wujud ketakwaan dengan berbuat adil
dan ihsan. Seperti perintah Allah swt. dalam surat Al Anfal ayat: 90 yang membahas
keadilan dan bersikap ihsan, usaha preventif terhadap perbuatab keji, kemungkaran, dan
permusuhan. Sikap adil dan ihsan tersebut diletakkan dalam konteks azas kehidupan
individual dan kehidupan sosial. Keadilan bersifat keharusan, sedangkan ihsan bersifat
anjuran. Oleh karena itu, berbuat adil dan berbuat ihsan perlu dilaksanakan dalam
kehidupan.

C. Lakukan kegiatan berikut!


1. Sampaikan ringkasan isi khotbah anda di depan teman-teman anda!
2. Berikan tanggapan terhadap ringkasan isi khotbah yang disampaikan teman anda!
Tanggapan tersebut berdasarkan kelengkapan dan ketepatan isi khotbah dengan
ringkasan yang disampaikan.
Menjelaskan Hasil Wawancara
Pada pelajaran yang lalu anda telah menjelaskan hasil wawancara. Untuk menjelaskan
hasil wawancara anda harus mengetahui isi wawancara. Perhatikan langkah-langkah berikut
untuk menyampaikan hasil wawancara.
1. Menyimak wawancara dengan seksama dari awal hingga akhir.
2. Mencatat orang yang melakukan wawancara baik pewawancara maupun narasumber.
3. Mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara, seperti:
a. Siapa yang mewawancarai;
b. Siapa yang diwawancarai; dan
c. Apa isi pembicaraannya.
4. Membuat rangkuman pokok isi wawancara.
5. Menyampaikan isi wawancara berdasarkan rangkuman isi wawancara yang telah dibuat.
Sampaikan isi wawancara dengan bahasa yang jelas dan runtut. Urutan isi wawancara yang
anda ungkapkan harus sesuai dengan hasil wawancara.

Berdasarkan perilaku mendengarkan atau menyimak terdapat dua tipe perilaku dalam
kegiatan mendengarkan atau menyimak wawancara sebagai berikut.
1. Menyimak faktual
Menyimak faktual berarti menangkap serta memahami fakta, konsep-konsep, serta informasi
yang disampaikan pembicara. Pada saat kita menyimak, kita mencoba menangkap ide-ode
pokok, gagasan-gagasan penting sang pembicara atau narasumber. Kegiatan yang dilakukan
saat menyimak faktual adalah:
a. Memusatkan perhatian pada pesan-pesan orang;
b. Berusaha mendapatkan fakta.
2. Menyimak Empatik
Menyimak empatik menolong kita untuk memahami sikap psikologis dan emosional sang
pembicara atau narasumber dan bagaimana sikap tersebut memengaruhi ujarannya.
Menyimak empatik ini dapat juga disebut menyimak aktif atau menyimak pemahaman.
Setiap pesan berisi dua bagian, yakni isi atau materi faktual dan perasaan atau sikap
pembicara terhadap isi tersebut. Kegiatan yang dilakukan saat menyimak empatik adalah:
a. Memperhatikan isyarat-isyarat nonverbal (gerak-gerik anggota tubuh);
b. Menempatkan diri pada posisi orang lain; dan
c. Memusatkan perhatian pada pesan, bukan pada penampilan.

Perhatikan kutipan wawancara berikut ini!


Linda Chistanty dilahirkan di Pulau Bangka tahun 1970. Setelah menyelesaikan sekolah
dasar dan menengah pertama dan atas, Linda sempat kuliah di Fakultas Sastra Universitas
Indonesia (UI). Selama ini, dia telah memublikasikan karya-karya cerpennya diberbagai media
massa dan mendapat pujian serta perhatian dari sejumlah pengamat sastra.
Apa yang telah dicapai Linda tidak lepas dari kebiasaan masa kecilnya yang suka
menulis dan membaca yang beberapa bacaan diantaranya mungkin dianggap belum saatnya
dibaca anak-anak seusianya.misalnya, buku-buku politik milik kakeknya.

Apa yang sebenarnya menjadi inspirasi bagi karya-karya anda sehingga karya-karya
tersebut menyinggung banyak soal kemanusiaan yang berkaitan dengan politik?
aku menganggap sumberku dalam berkarya adalah kehidupan sehari-hari. Realitas ini
sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari ini banyak peristiwa. Misalnya, ketidakadilan terhadap
orang kecil, pembuhunuhan, penganiayaan, atau perampokan.
Berapa lama biasa anda menyelesaikan cerpen-cerpen yang termuat dalam buku
kumpulan cerpen Kuda Terbang Mario Pinto?
Cerpen yang paling cepat dua jam (cerpen “Makan Malam”), tetapi ada juga yang berbulan-
bulan yang aku bingung menentukan akhirnya, seperti “Pesta terakhir”.
Kendala yang biasa anda alami saat menulis dan menyelesaikan sebuah cerpen?
Kesulitan saya mungkin dialami juga sama penulis lain yaitu tergantung mood dan ide. Saat saya
sedang mood saya merasa benar-benar semangat, asyik, dan saya merasa cerita ini betul-betul
menyatu dengan saya. Misalnya, “Makan Malam” itu saya selesaikan dalam waktu dua jam. Say
tidak perna menulis cerpen sekali tulis walaupun banyak penulis lain (setelah) menulis, tidak
dibaca lagi, langsung kirim. Saya tidak bisa sseperti itu. Saya akan teliti lagi logika bahasanya.
Sejak kapan anda suka menulis?
Saya sudah menulis sejak usia delapan tahun. Pemicunya, sebuah buku catatan harian yang
diberikan oleh kakek saya. Dia berkata kepada saya,”Kalau kamu merasa sedih, senang,
gembira, cobalah ditulis disini”.
Mulai kapan dan bagaimana anda mengasah keterampilan menulis cerpen?
Saya memang sejak kecil menulis. Kemudian, saya mulai menulis fiksi dalam bentuk cerpen
waktu SMP di mading (majalah dinding). Ketika SMA, saya menulis juga. Tahun 1989, saya
mengikuti lomba menulis cerpen yang diselenggarakan harian Kompas. Sekitar empat ribu lebih
naskah masuk ke redaksi Kompas. Waktu itu, cerpen saya berjudul “Daun-Daun Kering”
mendapat juara harapan (pemenang harapan sekitar sepuluh orang). Karya pemenang kemudian
dipublikasikan. Sejak itu saya mulai terpacu secara serius untuk menulis fiksi. Caranya, saya
membaca banyak buku. Kebetulan, saya adalah orang yang suka belajar diam-diam.
Apa obsesi anda saat ini atau yang akan datang?
Obsesi, sebernya cita-cita saya ingin menulis novel. Sayang, saya kurang mendisiplinkan diri.
Saat menulis cerpen saya terlalu asyik kalua sudah 3.000 kata saya tidak mau berhenti. Padahal,
halaman koran itu kalau penuh maksimal 2.500 kata karena ada gambar atau ilustrasi. Sementara
itu, dalam cerpen-cerpenku, cenderung memiliki tokoh yang karakter-karakternya harus lebih
berkembang dan itu mungkin tidak akan atau tidak bisa berkemang hanya dalam sebuah cerpen
yang hanya satu halaman dengan sekian ribu kata.
Sumber: Abdi Abdul Aminudin, Yudi Irawan, BSE, Aktif dan Kreatif Berbahasa
Indonesia, Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta, 2008
A. Setelah anda memahami wawancara di atas, catatlah pokok-pokok hasil wawancara
tersebut! Catatan pokok-pokok wawncara berdasarkan peryanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapakah narasumber dalam wawancara tersebut?
Contoh: Narasumber dalam wawancara tersebut Linda Christanty.
2. Apa topik yang dibahas dalam wawancara tersebut?
Contoh: Topik yang dibahas yaitu kebiasaan Linda menilis cerpen.
3. Bagaimana pendapat narasumber terhadap topik tersebut?
Contoh:
a. Sumber inspirasi cerpen yang ditulis narasumber adalah kehidupan atau realitas
sehari-hari.
b. Narasumber menyelesaikan cerpen-cerpen yang dimuat dalam buku kumpulan cerpen
Kuda Terbang Mario Pinto berbeda-beda. Ada beberapa cerpen yang cepat dan ada
beberapa cerpen yang diselesaikan hampir berbulan-bulan.
c. Kendala yang dihadapi saat menulis cerpen adalah tergantung dari mood dan ide.
d. Linda sudah menulis sejak usia delapan tahun.
e. Pemicu Linda menulis cerpen adalah sebuah buku catatan harian yang diberikan oleh
kakek.
f. Linda mulai mengasah keterampilan menulis dalam bentuk cerpen sejak SMP.
g. Pada tahun 1989 saat Linda SMA cerpen Linda yang berjudul “Daun-Daun Kering”
menjadi juara harapan. Sejak itu, Linda serius menulis fiksi.
h. Obsesi Linda saat ini dan yang akan datang adalah menulis novel.
B. Buatlah rangkuman hasil wawancara tersebut dengan kalimat yang efektif! Rangkuman
dibuat berdasarkan hasil catatan pokok-pokok hasil wawancara.
Linda Christanty menganggap sumber dalam berkarya adalah kehidupan sehari-hari.
Saat membuat karya cerpen, waktu yang paling cepat adalah dua jam, tetapi ada juga yang
berbulan-bulan. Salah satu kesulitan menulis karya adalah saat menulis fiksi karena tidak ada
langkah-langkah yang pasti. Linda juag menulis sejak usia delapan tahun dan pemicunya
adalah sebuah buku catatan harian yang diberikan oleh kakeknya. Ia sejak kecil menulis
kemudian mulai menilis fiksi dalam bentuk cerpen waktu SMP di mading (majalah dinding).
Ketika SMA pun, ia menulis juga. Cerpen Linda yang bejudul “Daun-Daun Kering” menjadi
juara harapan. Sejak itu, linda serius menulis fiksi. Obsesi ke depannya adalah ingin menulis
novel.
C. Lakukan kegiatan berikut!
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi anda sesuai ketentuan guru!
2. Sampaikan rangkuman hasil wawancara anda kepada teman-teman dalam kelompok
anda!
3. Diskusikan rangkuman tersebut! Diskusikan mengenai kelengkapan isi wawancara,
kesesuaian rangkuman dan wawancra, serta ketepatan ejaan, diksi, dan tanda baca.
4. Buatlah laporan hasil diskusi kelompok anda. Kemudian, laporkan kepada guru anda.

Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Indonesia dan Novel


Terjemahan
Karya sastra, dalam pembahasan kali ini yaitu novel, didukung unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.unsur ini
secara lansung membangun cerita sehingga novel berwujud. Unsur-unsur intrinsik sebagai
berikut.
1. Tema merupakan dasar cerita, gagasan umum suatu karya. Gagasan dasar umum tersebut
digunakan untuk mengembangkan cerita.
2. Plot (alur) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-
akibat. Secara umum plot terbagi ke dalam bagian-bagian berikut.
a. Pengenalan situasi cerita
b. Pengungkapan peristiwa
c. Menuju adanya konflik
d. Penyelesaian
e. Puncak konflik
Konflik merupakan inti dari alur. Konflik adalah suatu pertentangan. Macam konflik antara
lain:
a. Pertentangan manusia dengan dirinya sendiri (konflik batin);
b. Pertentangan manusia dengan sesama;
c. Pertentangan manusia dengan lingkungan, baik lingkungan ekonomi, politik, sosial,
budaya; dan
d. Pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinan.
3. Latar merupakan landas tumpu yang mengarang pada pengertian tempat, hubungan waktu,
dan lingkungan sosila tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams,
1981:175 dalam Burhan Nurgiyantoro, 1994:216). Latar tempat menyaran pada lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar waktu berhubunga dengan
masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar sosial menyaran pada
hal-hal yang berhubungan dengan prilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi.
4. Tokoh dan penokohan
Tokoh merupakan pelaku cerita. Tokoh tersebut dilengkapi karakter yang berbeda untuk
menghidupkan tokoh. Penokohan merupakan penggambaran yang jelas tentang tokoh yang
ditampilkan dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh, pengarang dapat
menggunakan teknik berikut.
a. Teknik analitik merupakan karakter tokoh yang diceritakan secara langsung oleh
pengarang.
b. Teknik dramatik merupakan karakter tokoh yang dikemukakan melalui:
1) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
2) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
3) Penggambaran tata kebahasaan tokoh;
4) Penggambaran jalan pikiran tokoh; dan
5) Penggambaran oleh tokoh lain melalui cerita atau dialog.
5. Sudut pandang merupakan strategi, teknik, atau siasat yang digunakan pengarang untuk
mengemukakan gagasan dan cerita. Sudut pandang terbagi menjadi tiga jenis seperti berikut.
a. Sudut pandang persona ketiga “dia”
Pengisahan cerita adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh
cerita dengan menyebutkan atau kata ganti: ia, dia, mereka.
1) “Dia” manatahu
2) “Dia” sebagai pengamat
b. Sudut pandang persona pertama “aku”
Pengisahan cerita adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Sudut pandang ini
terbagi atas dua macam.
1) “Aku” tokoh utama
2) “Aku” tokoh tambahan
c. Sudut pandang campuran
Penggunaan sudut pandang persona ketiga dan persona pertama.
6. Amanat merupakan pesan yang hendak disampaiakan pengarang kepada pembaca.
Unsur unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langusng memengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur-unsur
ekstrinsik terdiri atas keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap,
keyakinan, dan pandangan hidup yang semua itu memengaruhi karya yang ditulis. Selain itu,
unsur ekstrinsik berkaitan dengan psikologi pengarang dan keadaan lingkungan pengarang
baik segi ekonomi, politik, agama, budaya, maupun sosial.

A. Bacalah kedua kutipan novel berikut dengan cermat. Analisislah unsur-unsur intrinsik
kedua kutipan novel tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
Novel Indonesia
Sang Pemimpi
... pagi-pagi sekali aku dan Arai telah Sejak kecil aku terdepak dari garda
menunggu ayahku dengan harapan yang depan karena kepicikanku sendiri, Arai
amat tipis beliau akan datang. Dan kali sudah malas berbicara denganku. Aku
maklum jika beliau enggan bersusah gelisah menyaksikan para orang tua
paya berangkat pagi buta mengayuh tiga murid berduyung-duyung menuju aula.
puluh kilometer, melewati dua bukit dan Mataku lekat memandangi jalan di luar
padang, hanya untuk dipermalukan. gerbang sekolah. Ayahku tak kunjung
tiba. Arai menatapku benci. Hatiku aula. Langkahnya tetap tenang seperti
hampa. dulu aku masih berprestasi. Beliau
Tapi tiba-tiba mataku silau melihat menghampiri kami dan tersenyum.
kap lampu alumunium putih dari sepeda Senyum itu adalah senyum kebanggaan
yang dikayuh seorang pria berbaju safari khas beliau yang tak sedikitpun luntur,
empat saku. Ia mengayuh sepedanya persis seperti dulu ketika aku masih di
kelelahan, terseok-seok, dan semakin garda depan. Ketika beliau menatap
cpat ketika melihat kami. Berhenti di kami satu per satu, masih jelas bahwa
depan kami, pria itu menyeka kesan apa pun yang terjadi
keringatnya. Aku tertegun dan dadaku bagaimanapun keadaan kami, kami
sesak melihat lipatan rapi baju safari itu, tetaplah pahlawan baginya. Beliau
sepatu dan ikat pinggangnya yang senantiasa menerima apa pun adanya
mengkilap, serta kumis dan rambutnya kami. Aku tertunduk diam, hatiku
yang dicukur rapi. Beliau akan duduk di hancur dan air mataku kembali mengalir.
kursu no 75 namun beliau tetap cuti dua Seperti kebiasaannya, beliau menepuk-
hari, dan tetap melakukan prosedur yang nepuk lembut pundak kami dan
sama, dengan suasana hati yang sama, mengucapkan sepata kata salam dengan
untuk mengambil raporku. Harum daun pelan. Aku tersedu sedan melihat ayahku
pandan dari baju safari ayahku membuat menaiki sepedanya dan tertatih
air mataku mengalir. Meskipun akan mengayuh sepedanya meninggalkanku.
kupermalukan, ibuku tetap merendam Dadaku ingin meledak memandangi
daun pandan sehari semalam untuk punggung ayahku perlahan
menyetrika baju safari milik ayahku. meninggalkan halaman sekolah.
Dan ayahku dengan senang hati datang “Puaskah kau sekarang!!??” Arai
jauh-jauh mengambil raporku dengan menumpahkan kemarahannya padaku.
bajunya yang terbaik, dengan bajunya Aku membelakanginya.
yang paling wangi. Aku tak mampu “itukah maumu? Melukai
bicara ketika beliau menyapa kami hatinya? ?”
dengan sapaan pelan Assalamu;alaikum, Aku masih membelakangi Arai
tersenyum, dan menepuk-nepuk pundak karena aku tak ingin ia melihat pipiku
kami dengan bangga, persis sama seperti telah basah.
kebiasaannya selalu. “Apa yang terjadi denganmu,
Membayangkan apa yang dialami Ikal? ? mengapa jadi begini sekolahmu?
ayahku di dalam aula, kurasakan seakan Kemana semangat itu? ? Mimpi-mimpi
langit mengutukku dan bangunan itu? ?!!”
sekolah rubuh menimpaku. Tak lagi “biar kau tahu, Kal. Orang seperti
kudengan tepuk tangan ketika nama kita tak punya apa-apa kecuali semangat
ayahku dipanggil untuk mengambil dan mimpi-mimpi, dan kita akan
raporku. Yang kudengar hanya orang bertempur habis-habisan demi mimpi-
kasak-kusuk bertanya kenapa prestasi mimpi itu!!”
sekolahku sampai anjlok begitu. Aku tersentak dan terpaku
Bagaimana ayahku yang pemdiam memandangi ayahku sampai jauh,
menjawab berondongan pertanyaan yang bentakan-bentakan Arai berdesingan
hanya akan menyakiti hatinya? Aku dalam telingaku, membakar hatiku.
terpuruk dalam penyesalan. Betapa aku “Tanpa mimpi, orang seperti kita
ini anak tak berguna!! Betapa sampai akan mati. . . .”
hati pada ayahku. Aku merasa beku, serasa disiram
Sungguh berat detik demi detik seember air es.
kulalui menunggu ayahku keluar dari “mungkin setelah tamat SMA kita
aula. Dan akhirnya, beliau meninggalkan hanya akan mendulang timah atau
menjadi kuli, tapi di sis Kal, di sekolah almamater Sorbonne! Apa pun yang
ini, kita tak akan perna mendahului terjadi!!”
nasib kita!!” Arai berteriak. Suaranya lantang
Mendahului nasib! Dua kata yang memenuhi lapangan luas sekolah kami,
menjawab kekeliruanku memaknai arah menerobos ruang-ruang gelap kepicikan
hidupku. Pesimistis tak lebih dari sikap dalam kepalaku. Kata-katanya itu seperti
takabur mendahului nasib. sumbu aki yang men-charge batrei
“Kita lakukan yang terbaik di dalam tubuhku.
sisni!! Dan kita akan berkelana ....
menjelajahi Eropa sampai Afrika!! Kita Sumber: Andrea Hirata, Sang pemimpi,
akan sekolah ke Prancis!! Kita akan Yogyakarta, Bentang 2008

menginjakkan kaki di altar suci


Novel terjemahan
Bad Girls
....
Aku tidak tahu mau jadi apa kalau kupintal begitu keluar, merajut hingga
besar nanti. Aku hanya ingin berhenti sedetail mungkin. Mereka semua
menjadi diriku. Aku ingin tumbuh mendengarkan, mempercayai kata-
menjadi orang yang sama sekali berbeda, kataku. Mulut Sarah terdengar lebar,
pokoknya bukan Mandy White. bahkan Kim pun tampak terkesan.
“mereka bukan ayah dan ibu Tapi aku lupa disitu ada Melanie.
kandungku, dan nama asliku Kepalanya tiba-tiba tersentak.
sesungguhnya bukan Mandy White,” “Pembohong!” teriaknya. “Itu tidak
kataku. “sebenarnya ini rahasia. Aku benar, semuanya tidak benar. Aku kan
diadopsi waktu masih bayi. Aku perna pernah keruahmu, aku tahu siapa ayah-
bertemu ibu kandungku dan dia hebat ibumu, mereka benar-benar ayah dan ibu
sekali: dia model, bertubuh bagus, sering kandungmu. Di rumahmu tidak ada peti,
muncul di koran-koran. Kalau dan-----.”
kusebutkan namanya kalian pasti tahu “peti-peti itu disimpan di loteng,
siapa dia, hanya sayang aku tidak boleh tahu. Aku tidak bohong, sumpah,” aku
memberitahukannya. Dia melahirkan aku menandaskan.
waktu masih muda sekali, dan “Ehm, seharusnya kau tidak
kelahiranku bisa menghambat kariernya, bersumpah,” tukas Melanie, “Karena aku
akhirnya dia menyerakan aku untuk tahu semua itu bohong. Waktu ibumu
diadopsi. Tapi dia menyesali datang menjemputmu di rumahku, dia
keputusannya itu, sehingga selalu minum kopi bersama ibuku, dan dia
menghubungiku. Ayah dan ibu angkatku bercerita panjang lebar tentang kau, serta
sebenarnya tidak senang bila dia bagaimana dia menjalani perawatan
menghubungiku, tetapi mereka tidak bisa kesuburan yang menjijikan itu selama
berbuat apa-apa. Ibu kandungku selalu bertahun-tahun sampai mereka putus
mengirimkan hadiah-hadiah indah, isinya harapan bisa punya anak. Dia bilang
baju-baju dan sepatu-sepatu yang keren mereka pernah mencoba mengadopsi
dan oke, tapi ibu angkatku melarangku anak, tapi mereka sudah terlalu tua.
memakainya dan menyimpan semuanya Kemudian, tiba-tiba ibumu hamil kau.
dalam peti yang terkunci rapat, ‘Mukjizat kecil kami.’ Begitu katanya.
memaksaku mengenakan baju-baju bayi Aku tahu dari ibuku. Jadi, kau
ini . . .” Semakin lama semakin mudah, pembohong!”
dan kebohongan itu meluncur begitu saja “Pembohong!” Kim menimpali,
dengan mulus dari dalam mulutku, namun entah mengapa, dia tetap tampak
seperti benang sutra, yang langsung terkesan. Matanya berkilat dan aku
hampir berani berharap dia berhenti “Well, gampang saja. Kami akan
mengejekku sekarang, bahwa dia bertanya padanya. Besok, waktu dia
membiarkan aku pergi. datang menjemputmu. ‘Berapa umur
Aku tidak tahu aku bergerak atau Mandy waktu anda mengadopsi dia, Mrs.
tidak, beringsut-ingsut pergi. Tapi White?’ aku akan bertanya. Dan ibumu
ternyata ia sudah cukup untuk membuat akan menjawab, ‘Oh’ Mandy itu anak
Kim beraksi. kandungku, Sayang. ‘Lalu aku akan
“Oh tidak, kau belum boleh pergi, berkata, ‘Tapi bukan begitu yang
Mandy si mukjizat kecil pembohong,” dikatakan Mandy. Dia bersumpah dia
bentak Kim. anak angkat, ‘” kata Kim, atanya berkilat
“Pembohong,” seru melanie, keji.
kepalanya mengangguk-angguk. Melanie dan Sarah cekikikan,
“Pembohong, pembohong, meski nadanya tidak yakin, karena tidak
bokongnya bolong,” dendang Sarah. tahu Kim bercanda atau tidak.
Ketiganya terkikik-kikik Tapi aku yakin dia serius. Aku
mendengar kata bokong. bahkan bisa membayangkan dia
“Yeah, hari ini bokongmu melakukannya. Aku terbayang wajah
berwarna apa, Mandy?” tanya Kim, tiba- sedih Mummy. Aku tidak tahan.
tiba saja tangannya menyambar rokku “Kau jahat, jahat, jahat!” teriakku,
dan mengangkatnya. lalu menampar wajah Kim kuat-kuat.
“jangan-jangan,” pintaku panik Kim jauh lebih tinggi daripada aku,
sambil memegang rokku erat-erat. tapi lenganku tahu-tahu saja terjulur dan
Tapi Kim sudah sempat melihat. telapak tanganku menghantam wajahnya.
“Oh manis amat,” ledeknya. “Putih Pipinya yang kena tampar langsung
dengan gambar kelinci-kelinci kecil lucu! berubah merah padam, meski pipi
Supaya sama dengan gambar kelinci sebelahnya putih. Matanya mengelap.
mungil lucu yang dirajut Mumsie di “Begitu ya,” ujarnya, lalu maju
jaketmu.” Dia menjentik gambar kelinci- selangkah.
kelinci di jaketku dengan jari-jarinya Mampuslah aku. Kudorong Sarah
yang panjang dan keras. “Kasihan yang menghalangi jalanku, lalu
Mumsie, tak bosan-bosannya merajut menghambur melewati Melanie. Aku
untuk Mandy si anak mukjizat yang berlari secepatnya kearah jalan,
nakal sementara anak kesayangannya menghindari Kim, karena aku tahu Kim
berkoar-koar ke sana kemari, mengatakan akan membunuhku.
dia anak angkat! Kasihan, Mumsie pasti Sekilas kulihat bayangan merah
sangat sedih kalau dia tahu.” berkelebat cepat, disusul decit suara rem
Aku merasa seperti ditonjok. diinjak. Aku sempat melihat bus itu. Aku
“Bagaimana dia bisa tahu?” menjerit. Dan terjatu.
tanyaku dengan suara parau.
Sumber: Bad Girls, Jacqueline Wilson, Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama, 2004

1. Apa tema kedua novel tersebut? Berikan alasan pendukung jawaban anda!
Penjelasanya sebagai berikut:
Sang Pemimpi Bad Girls
Kutipan novel Sang Pemimpi Kutipan novel Bad Girls mengangkat
mengangkat tema kasih sayang. Tema tema moral. Tema tersebut dijelaskan sikap
tersenut dijelaskan sikap Arai terhadap Ikal Mandy White yang terpaksa berbohong
dengan kemarahan yang bertujuan untuk membela diri. Padahal, berbohong
membangkitkan semangat Ikal. Ini merupakan sikap yang bertentangan dengan
merupakan wujud kasih sayang seorang moral kebaikan. Kebohongan tersebut
sahabat. Selain itu kasih sayang orang tua membuat ketiga teman sekolahnya semakin
juga ditunjukan ayah Ikal yang tetap datang menghina Mandy. Sikap teman-temannya
mengambil rapor meskipun berada di urutan juga menegaskan sikap yang bertentangan
nomor 75. Bahkan sikapnya tidak berubah. dengan moral kebaikan.

2. Bagaimana penokohan tersebut digambarkan? Lengkapi jawaban anda dengan menyertakan


data pendukung!
Penjelasan:
Novel Sang Pemimpi
Tokoh Penokohan Data Pendukung
Ikal Menyesali perbuatan dan mulai a. Aku terpuruk dalam penyesalan.
menyadari kesalahan karena Betapa aku ini anak tak berguna!!
sikap pesimistis b. Pesimistis tak lebih dari sikap takabur
melebihi nasib.
Arai Optimis Kita lakukan yang terbaik di sini!! Dan
kita akan berkelana menjelajahi Eropa
sampai ke Afrika!! Kita akan sekolah ke
Perancis!
Ayah Bijaksana dan penyayang a. Sikap bijaksana dan penyayang
diperlihatkan ayah ketika mengambil
rpor Ikal. Meskipun Ikal berada di
nomor 75, tetapi ayah tetap bersikap
seperti biasa.
b. Langkahnya tetap tenang seperti dulu
aku masih berprestasi. Beliau
menghampiri aku dan tersenyum.

Novel Bad Girls


Tokoh penokohan Data Pendukung
Mandy White Pembohong demi a. Semakin lama semakin mudah dan
melupakan jati diri dan kebohongan itu meluncur begitu saja
menyelamatkan diri dari dengan mulus dari dalam mulutku,
hinaan temannya seperti benang sutra, yang langsung
kupintal begitu keluar, merajutnya
hingga sedetail mungkin.
b. Oh, tidak, kau belum boleh pergi,
Mandy si mukjizat kecil pembohong,”
bentak Kim.
Kim, Sarah, Nakal karena selalau a. Tapi bukan begitu yang dikatakan
Melanie mengejek Mandy Mandy. Dia bersumpah dia anak
angkat.” Kata Kim, matanya berkilat
keji
b. Melanie dan Sarah cekikikan.
3. Tunjukan latar yang mendukung cerita pada kutipan kedua novel tersebut. Tuliskan pula data
pendukung jawaban anda!
Contoh
Novel Sang Pemimpi
Latar Data Pendukung
Latar sosila berkaitan a. Membayangkan apa yang dialami ayahku di dalam aula,
dengan kehidupan sekolah kurasakan seakan langit mengutukku dan bangunan
yang menegangkan ketika sekolah rubuh menimpaku.
acara pengambilan rapor b. Sungguh berat detik demi detik kulalui menunggu ayahku
keluar dari aula.
“Puaskah kau sekarang!!??” Arai menumpahkan
kemarahannya kepadaku.
Latar tempat di sekolah a. Dadaku ingin meledak memandangi punggung ayahku
perlahan-lahan meninggalkan halaman sekolah.
b. Arai berteriak. Suaranya lantang memenuhi lapangan luas
sekolah kami . . . .
Latar waktu pagi hari Pagi-pagi sekali aku dan Arai telah menunggu ayahku dengan
harapan yang amat tipis beliau akan datang.

Novel Bad Girls


Latar Data Pendukung
Latar tempat di pinggir a. Aku berlari secepatnya ke arah jalan, menghindari Kim
jalan raya karena aku tahu dia akan membunuhku.
b. Aku sempat melihat bus itu.
Latar waktu tidak
dijelaskan secara implisit -
ataupun eksplisist
Latar sosial berkaitan a. Kim jauh lebih tinggi daripada aku, tapi lenganku tahu-
dengan kehidupan anak- tahu saja terjulur dan telapak tanganku menghantam
anak yang sering wajahnya.
bertengkar atau saling b. “Oh, manis amat,” ledeknya.
mengejek dan berkelahi

4. Bagaimana alur yang terjalin dalam kedua kutipan novel tersebut? Berikan alasan yang logis
untuk jewaban anda!
Contoh:
Novel Sang Pemimpi
a. Pengenalan situasi cerita
Pengenalan diawali dengan tindakan Arai dan Ikal yang menunggu ayah Ikal untuk
pengambilan rapor.
b. Pengungkapan peristiwa
Peristiwa diungkapkan kegelisaan Ikal karena prestasinya menutun. Ayahnya harus
duduk di kursi no 75. Selain itu, Arai menatap Ikal dengan tatapan kebencian.
c. Menuju adanya konflik
Peristiwa ini diawali dengan sikap ayah yang tetap tenang dan bbersikap seperti biasa
membuat Ikan sangat tersiksa dan menyesal.
d. Puncak konflik
Arai marah dengan sikap Ikal yang pesimis sehingga prestasinya menurun dan membuat
ayah Ikal kecewa. Ikal membela, tetapi Arai tetap berkeras agar hidup dipenuhi mimpi
dan bersikap optimis.
e. Penyelesaian
Ikal sadar mendengar kata-kata Arai. Kata-kata itu membuat Ikal semangat.

Novel Bad Girls


a. Pengenalan situasi cerita
Cerita diawali dengan lamunan Mandy White tentang keinginannya ketika besar.
b. Pengungkapan peristiwa
Mandy White membohongi teman-temannya tentang keadaannya. Mandy menjelaskan
bahwa ia hanya anak angkat.
c. Menuju adanya konflik
Melanie, sahabat karib mandy dahulu, tidak percaya terhadap penjelasan Mandy karena
ibu Mandy telah menceritakan semuanya kepda ibu Melanie.
d. Puncak konflik
Mandy di cap pembohonh oleh Kim, Sarah, dan Melanie. Mereka akan memberi tahu
kebohongan Mandy kepada ibunya. Mandy marah dan menampar Kim. Kim pun tidak
terima.
e. Penyelesaian
Mandy takut kepada Kim. Akhirnya, Mandy kabur dan berlari menghindari teman-
temannya.

5. Tentukan sudut pandang kedua novel tersebut. Tunjukan kitipan novel yang mendukung
jawaban anda!
Contoh
Sang Pemimpi menggunakan sudut pandang campuran karena menggunakan kata
“Aku” dan penyebutan nama Arai, Ikal, ia (“Dia”).
Bukti:
Sejak mengetahui aku terdepak dari garda depan karena kepicikanku sendiri, Arai sudah
malas bicara dengaku. Aku gelisah menyaksikan para orang tua murid berduyung-duyung
menuju aula. Mataku lekat memandangi jalan di luar gerbang sekolah. Ayahku tak kunjung
tiba. Arai menatapku benci. Hatiku hampa.
Bad Girls menggunkan sudut pandang campuran karena menggunakan kata “Aku” dan
“Dia”.
Bukti:
Aku tidak tahu mau jadi apa kalau besar nanti. Aku hanya ingin berhenti menjadi diriku.
Aku ingin tumbuh menjadi orang yang sama sekali berbeda, pokoknya bukan Mandy White.

6. Analisislah amanat yang terdapat dalam kutipan kedua novel tersebut!


Penyelesaiaan
Sang Pemimpi Bad Girls
a. Jangan bersikap pesimis dalam a. Jangan berbohong apalagi terhadap orang
menghadapi hidup. tua.
b. Hidup perlu berharap dan bermimpi b. Sesama teman harus saling menyayangi.
untuk memacu semangat. c. Setiap manusia memiliki kelebihan dan
c. Sesama teman harus saling menasehati. kekurangan.

B. Analisislah unsur ekstrinsik kedua kutipan novel tersebut!


Penyelesaian
1. Nilai yang terkandung dalam kutipan novel Bad Girls yaitu nilai moral yang menonjol
yaitu sebaiknya kita tidak berbohong demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Selain
itu, kita perlu menjaga sikap sopan santun kepada teman agar teman tidak sakit hati.
2. Nilai yang terkandung dalam novel Sang Pemimpi yaitu nilai tradisi (orang tua/walli
murid akan datang ke sekolah untuk mengambil rapor), selain itu, terdapat nilai moral
bahwa sesama teman harus saling menasehati.
C. Anda telah menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik kedua kutipan novel tersebut. Coba
bandingkan unsur-unsur dalam kedua kutipan novel tersebut!
Penyelesaian
Novel Indonesia Novel Terjemahan
1. Tema berkisar masalah kehidupan. 1. Tema berupa masalah kehidupan.
2. Tokoh menggunakan nama-nama 2. Tokoh menggunakan nama-nama asing
Indonesia. (Ikal, Arai, Ayah) (Mandy White, Melanie, dan lain-lain)
3. Penokohan setiap tokoh jelas. 3. Penokohan setiap tokoh jelas.
4. Sudut pandang campuran. 4. Sudut pandang campuran.
5. Latar tempat lebih dekat dengan 5. Latar tempat menyesuaikan dengan
kehidupan tokoh (di Indonesia). lokasi novel tersebut ditulis (luar negeri)
6. Amanat menyebutkan pesan-pesan 6. Amanat menyebutkan pesan-pesan
kepada pembaca tentang keteladanan.
7. Alur tersusun secara runtut. 7. Alur tersusun secara runtut.
(Jadi, ceritanya dapat dimengerti dan (Jadi, ceritanya dapat dimengerti dan
dipahami oleh pembaca) dipahami oleh pembaca)

D. Lakukan kegiatan berikut!


1. Bergabunglah dengan kelompok anda sesuai dengan petunjuk guru!
2. Pergilah ke perpustakaan dan carilah novel Indonesia dan novel terjemahan!
3. Bacalah novel tersebut dengan seksama!
4. Analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsik novel tersebut!
5. Buatlah sinopsis novel yang anda baca!’
6. Laporkan hasil kerja kelompok atau diskusi kepada guru anda!

Menulis Proposal
Anda sering melakukan dan merencanakan kegiatan-kegiatan di sekolah. Untuk
merencanakan kegiatan tersebut perlu dibuat proposal agar kegiatan lebih matang dan berjalan
lancar.anda telah belajar membuat proposal pada Bab II. Coba, pelajari kembali unsur-unsur
proposal tersebut. Selain itu, amatilah contoh proposal yang disajikan pada materi berikut.

A. Identifikasilah unsur-unsur dalam proposal tersebut! Untuk mengidentifikasi unsur-unsur


proposal, anda dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Proposal
Bulan Bahasa dan Sastra
SMA Kristen Atambua
1. Pendahuluan
Kegiatan pembelajran yang dilaksanakan di sekolah tidak hanya berupa kegiatan di
dalam kelas. Kegiatan di luar pelajaran sehari-hari pun dapat dilaksanakan, salah satunya
dengan kegiatan nyata untuk siswa. Bentuk kegiatan nyata yang dapat dilakukan adalah
kegiatan yang turut membawa siswa dalam olah kreasi dan apresiasi. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan yang sesuai dengan jiwa para siswa sebagai remaja. Tujuan kegiatan
tidak lain dapat menampung ekspresi dan kreasi siswa. Oleh sebab itu, kami selaku
pengurus OSIS bermaksud mengadakan kegiatan apresiasi dan kreasi bahasa dan sastra.
2. Latar Belakang
Kegiatan yang akan kami laksanakan tidak terlepas dari momen peringatan Sumpah
Pemuda yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2009 nanti. Selain itu, kegiatan ini
dilatarbelakangi kenyataan bahwa bahasa dan sastra perlu lebih displikasikan siswa
dalam kehidupan keseharian.
3. Tujuan
Kegiatan “Bulan Bahasa dan Sastra” yang akan dilaksanakan bertujuan:
a. Agar siswa lebih memahami Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928;
b. Menjadi ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam bidang sastra dan bahasa; dan
c. Mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah.
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 23 s.d. 28 Oktober 2009
Tempat : SMA Kristen Atambua
5. Sasaran
Siswa SMA Kristen Atambua dan masyarakat sekitar
6. Acara dan kegiatan
a. Lomba pidato antarkelas
b. Lomba mengarang cerpen
c. Lomba menulis puisi
d. Lomba membaca puisi
e. Lomba cerdas cermat terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
f. Temu penyair dan sastrawan
g. Seminar “Bahasa Indonesia di Tengah Arus Globalisasi” (bekerja sama dengan balai
bahasa, Pusat Bahasa, Depertemen Pendidikan Nasional)
h. Penyuluhan bahasa Indonesia di masyarakat sekitar SMA Kristen Atambua
7. Susunan Kepanitiaan
Pelindung : Kepala Sekolah
Pengarah : Guru Bahasa Indonesia
Penanggung jawab : Ramos (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Rudy
Wakil Ketua : Yandri
Sekretaris : Yuli
Bendahara : Sisilia
Seksi Acara : Rokky
Seksi Dana Usaha : Irja
Seksi Humas : Fatima
Seksi Keamanan : Yohanes
Seksi Dokumentasi : Elmon
Seksi peralatan : Joni
8. Penutup
Kegiatan ini akan berjalan baik dan lancar dengan dukungan dan bantuan semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, kami ucapkan terima
kasih.
Atambua, 1 Oktober 2009

Ketua Pelaksana Sekretaris

Rudy Yuli

Penanggung Jawab

Ramos

1. Apa judul proposal tersebut


Penyelesaian
Judul proposal yaitu Bulan Bahasa dan Sastra SMA Kristen Atambua.
2. Mengapa SMA Kristen Atambua mengadakan kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra?
Penyelesaian
Kegiatan yang akan kami laksanakan tidak terlepas dari momen peringatan Sumpah Pemuda
yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2009. Selain itu, kegiatan ini dilatarbelakangi kenyataan
bahwa bahasa dan sastra perlu lebih diaplikasikan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Apakah tujuan diadakannya kegiatan tersebut?
Penyelesaian
Kegiatan “Bulan Bahasa dan Sastra” yang akan dilaksanakan bertujuan:
a. Agar siswa lebih memahami Makna Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928;
b. Menjadi ajang apresiasi dan kreasi siswa dalam bidang sastra dan bahasa; dan
c. Mengakrabkan tali persaudaraan di lingkungan sekolah.
4. Siapa sasaran kegiatan tersebut?
Penyelesaian
Siswa SMA Kristen Atambua dan masyarakat sekitar.
5. Kapan dan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan?
Penyelesaian
Waktu : 23 s.d. 28 Oktober 2009
Tempat : SMA Kristen Atambua
6. Bagaimana isi penutup dalam proposal tersebut?
Penyelesaian
Penutup dalam proposal tersebut berisi harapan, ucapan terima kasih, permintaan kritik dan
saran, serta penulisan tempat dan tanggal pembuatan proposal yang dilengkapi tanda tangan
dan nama terang ketua dan sekretaris panitia kegiatan.
B. Berdasarkan sistematik proposal, buatlah proposal kegiatan yang dilakukan di sekolah
anda!
Proposal Festival Band SMA
Se-Kabupaten Belu
I. Latar belakang
Musik itu indah dan menyenangkan. Banyak orang menyukai musik karena menemukan
kepuasan dan kedamaiaan di dalam musik. Generasi muda khususnya para pelajar SMA
adalah sebagian besar dari kelompok masyarakat yang menyukai musik. Musik bagi
mereka sudah menjadi identitas khusus yang memiliki kebanggaan sendiri.
Dalam rangka ulang tahun yang ke 16 SMA Kristen Atambua, OSIS SMA Kristen
Atambua akan menyelenggarakan fesrival band tingkat SMA se-Kabupaten Belu.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk menampung dan menyalurkan bakat serta
kemampuna para siswa dalam olah suara yang dipadukan dengan musik.

II. Tujuan kegiatan


1. Menampung dan menyalurkan bakat seni, kuhusnya di bidang musik bagi siswa dan
siswi SMA se-Kabupaten Belu.
2. Meningkatkan kemampuan para peserta dalam mengapresiasikan musik.
3. Membina kebersamaan para pelajar SMA se-Kabupaten Belu.
III.Tema
“melalui festival band kita tingkatkan apresiasi musik di kalangan para pelajar SMA se-
Kabupaten Belu”.
IV.Peserta pendaftaran
Peserta adalah para pelajar SMA Negeri dan Swata se-Kabupaten Belu.
Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang teleh disiapkan dengan ketentuan
sebagai berikut.
a. Mengisi formulir pendaftaran seharga Rp 150.000,00 setiap grup.
b. Setiap sekolah dapat mengirimkan satu grup band.
c. Formulir pendaftaran diserahkan kepada panitia paling lambat 25 Juli 2016.
V. Tempat pendaftaran
Ruang OSIS SMA Kristen Atambua
VI.Syarat pendaftaran
Membayar biaya pendaftaran dan menyerahkan formulir yang telah diisi kepada panitia
penyelenggara.
VII. Kategori lagu
1. Lagu wajib : “I Have A Dream” (Westlife)
2. Lagu pilihan : a. “She All I Ever Had” (Ricky Martin);
. b. “No Matter What” (Boyzone);
c. “Old Before I Die” (Robbie Williams);
d. “I Want It That Way” (Backsteet Boys); dan
e. “You Needeed Me” (Boyzone).
VIII. Waktu pelaksanaan
Technical Meeting
Hari/Tanggal : 27 Juli 2016
Tempat : Aula SMA Kristen Atambua
Pukul : 10.00
Lomba
Hari/Tanggal : 28 Juli 2016
Tempat : ula SMA Kristen Atambua
Pukul : 09.30 sampai selesai
Hadiah
Juara I : Rp 2.500.000,00;tropi; dan piagam
Juara II : Rp 2.000.000,00;tropi; dan piagam
Juara III : Rp 1.500.000,00;tropi; dan piagam
IX. Kepanitiaan
Penanggung jawab : Kepala SMA Kristen Atambua
Ketua : Ramos
Wakil ketua : Yuli
Sekretaris : Carmen
Bendahara : Elisabeth
Kordinasi acara : Candra
Konsumsi : Weni
Dokumentasi : Sisto
Dekorasi : Windigo
X. Dewan Juri
1. P. Seran (pengamat musik)
2. Sisilia (Penyanyi)
3. Hebron (Gitaris)
XI. Anggaran
Pemasukan
Peserta 40 x Rp 150.000,00 Rp 6.000.000,00
Subsidi OSIS Rp 3.000.000,00
Sumbangan Depdiknas Rp 1.000.000,00
Sponsor Rp 3.200.000,00 +
Rp 13.200.000,00
Pengeluaran
Konsumsi Rp 1.700.000,00
Sewa sound sistem Rp 1.000.000,00
Honor tiga dewan juri Rp 3.000.000,00
Pembelian hadiah Rp 6.000.000,00
Dokumentasi Rp 600.000,00
Dekorasi Rp 600.000,00
Lain-lain Rp 300.000,00 +
13.200.000,00
XII. Penutup
Kegiatan ini akan berjalan baik dan lancar dengan dukungan dan bantuan semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Oleh karena itu, kami ucapkan terima
kasih.
Atambua, 2 Februari 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah, Ketua Panitia,

Simon Fahik, S.Pd Ramos

BAB VI
KORUPSI, MAKIN MARAK DI INDONESIA

Kompetensi Dasar:
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
6.2 Mengekspresikan prilaku dan dialog yokoh protagonis dan atau antagonis
3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik
4.2 Menulis surat dagang dan surat kuasa
Korupsi, Makin Marak di
Indonesia

Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Kebahasaan

-- naska drama -- Bagian-bagian pokok


- Pokok-pokok wawancara - Pokok-pokok isi berita
- Suara, lafal, intonasi, surat kuasa Berbagai bentuk
-Rangkuman isi - Suara, lafal, intonasi, dan pribahasa
gesture, dan mimik yang - Hal-hal penting dalam
wawancara sikap yang baik
tepat surat kuasa

Wawancraa Naska Drama Naska Berita Surat Kuasa Peribahasa

Merangkum Isi Wawancara


Wawancara atau interview merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lansung kepada seorang informan atau seorang ahli atau yang
berwewenang dalam suatu masalah. Untuk mengetahui permasalahan yang dibicarakan
dalam kegiatan wawancara, anda harus menyimak dan mencatat pokok-pokok pembicaraan
dalam suatu wawancara. Berdasarkan pokok-pokok pembicaraan tersebut anda dapat
membuat rangkuman. Anda dapat menyimak kembali BAB II tentang cara merangkum.

Dengarkan dengan seksama wawancara berikut!


PW : Pewawancara
N: Narasumber (Gufroni dari West Java Corruption Watch (WJCW )

PW : “Apa pendapat anda tentang korupsi yang semakin parah di Indonesia?”


N: “Menurut kami, korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit yang sulit disembuhkan
atau dihilangkan. Korupsi di Indonesia semakin sulit dicegah dan diberantas secara
tuntas karena banyak sebab yang saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat
dikatakan bahwa keadaan sudah semakin rumit, kompleks, dan parah. Akan tetapi, bukan
berarti kita sebagai masyarakat lalu frustasi melihat kondosi Indonesia seperti ini karena
bagi kami penyakit korupsi ini tetap bisa disembuhkan. Syaratnya adalah seluruh
masyarakat harus peduli dan sadar tentang bahaya korupsi. Masyarakat harus sadar
bahwa yang diambil oleh koruptor itu adalah harta masyarakat yang dititipkan kepada
pemerintah, bukan sekedar uang negara yang dikelola oleh pemerintah. Ketika
masyarakat menyadari hal tersebut, kami menganggap masyarakat mau tidak mau harus
bergerak. Hal ini karena hak mereka yang diambil. Secara berjamaah masyarakat harus
bergerak melawan korupsi. Kalau hanya mengandalkan polisi dan LSM itu hanya omong
kosong, tidak akan berhasil. Itulah yang membuat WJCW fokus terhadap
pengorganisasian rakyat. Tidak boleh ada kata menyerah dalam memberantas korupsi.”
PW : “Apakah pemerintah telah serius dalam menangani kasus korupsi?”
N: “Kalau dibilang serius, dari beberapa statement (pernyataan) pemerintah di media massa
mungkin kelihatan keseriusannya. Akan tetapi, kita tidak perna lihat dari statement, kita
melihat apa yang terjadi dilapangan. Faktanya memenag banyak koruptor yang terjerat
oleh hukum. Namun, bagi kami itu bukan suatu keberhasilan, itu bukan bentuk
keseriusan. Karena bagi kami, indikator keberhasilan pemberantasan korupsi adalah
kesejateraan rakyat meningkat, bukan koruptor masuk penjara. Bagi kami filosofi
pemberantasan korupsi adalah jika korupsi dihancurkan maka kesejateraan rakyat
meningkat. Percuma saja para koruptor ditangkap, tetap harta hasil korupsi tidak
dikembalikan untuk rakyat. Meskipun begitu banyak penegakan hukum dan aturan-
aturan yang digunakan untuk memberantas korupsi, justru korupsi melembaga di tubuh
eksekutif hingga masyarakat sipil.”
PW : “Bagaimana dengan kepedulian dari masyarakat sendiri?”
N: “Kepedulian terhadap masalah korupsi di Indonesia tampaknya sangat menonjol,
terutama di pihak lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam kegiatan
antikorupsi dan ada di tiap propinsi. Namun demikian, keberadaan lembaga-lembaga
sejenis itu pun masih kurang memadai dam menggigit untuk membangun masyarakat
turut serta dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Masyarakat pada zaman
sekarang kurang peduli dan hany mengandalkan lembaga swadaya masyarakat dan para
mahasiswa. Padahal, keberadaan lembaga-lembaga tersebut sesungguhnya hanya
merupkan pemicu dalam pemberdayaan publik,”
PW : “Jadi, solusinya bagaimana?”
N: “Dalam sambutan Sofyan Djalil kemarin mengatakan pemerintah mengakui meski sudah
memiliki perangkat hukum untuk memberantas korupsi, tetapi korupsi semakin meluas.
Bahkan, dikenal istilah budaya korupsi dan korupsi berjamaah. Banyak negara
membuktikan bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai dari pimpinannya, mulai dari
presiden sampai kepala desa/lurah. Untuk itu mari kita sebagai masyarakat yang peduli
tuntut bersama-sama bukti konkret yang sudah dilakukan oleh para koruptor sesuai
dengan Inpres. No. 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi.”
PW : “bagaimana program antikorupsi yang ideal?”
N: “Menurut kami, program pemberantasan korupsi yang ideal diantaranya reformasi
pelayanan publik sehingga lebih mudah, cepat dan terjangkau, menandatangani Fakta
Integritas Anti-korupsi, mengeluarkan perda dan menjalankan prinsip transparansi
informasi, akuntabilitas keuangan daerah, pembangunan partisipatif, menyediakan
lembaga pengaduan korupsi dan membentuk tim pemberantasan korupsi tingkat daerah,
mengumumkan secara berkala kekayaan pejabat mulai dari eselon 3, 2, dan eselon satu
termasuk seluruh anggota DPR dan DPRD, menurut pengesahan aturan pembuktian
terbaik terhadap mereka yang diduga melakukan tindakan pidana korupsi dan berbagai
upaya lain guna mengurangi korupsi secara bermakna, dan lain-lain. Kalau program di
atas dapat dijalankan dengan baik, saya pikir para koruptor akan berpikir ulang untuk
melakukan korupsi.”
....
Disadur dari: hilmansomad.multiply.com/journal/item/4

A. Sambil mendengarkan, catatlah pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara!


Cara penyelesaiaan adalah:
Pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara sebagai berikut.
a. Ibarat penyakit korupsi termasuk penyakit yang sulit disembuhkan. Meskipun begitu,
korupsi tetap bisa disembuhkan dengan sebuah obat. Obat itu adalah seluruh masyarakat
harus sadar dan peduli tentang bahaya korupsi. Masyarakat harus bergerap melawan
korupsi karena hak mereka yang diambil.
b. Indikator keberhasilan pemberantasan korupsi bukan dari bentuk keseriusan penanganan
pemerintah terhadap masalah korupsi atau menangkap koruptor dan memasukannya
kedalam penjara, melainkan kesejateraan masyarakat meningkat.
c. Pihak yang menonjol dan peduli terhadap masalah korupsi adalah lembaga swadaya
masyarakat. Sementara itu, masyarakat kurang peduli terhadap masalah korupsi karena
hanya mengandalkan lembaga swadaya masyarakat dan para mahasiswa.
d. Solusi untuk memberantas korupsi adalah mari sebagai masyarakat yang peduli tuntut
bersama-sama bukti konkret yang sudah dilakukan oleh koruptor sesuai dengan Inpres
No. 5 Tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi.
e. Program antikorupsi yang ideal, antara lain reformasi pelayanan publik sehingga lebih
mudah, cepat dan terjangkau, menandatangani Fakta Integritas Anti-Korupsi,
mengeluarkan perda dan menjalankan prinsip transparai informasi, akuntabilitas
keuangan daerah, pembangunan partisipatif, menyediakan lembaga pengaduan korupsi
dan membentuk tim pemberantasan korupsi tingkat daerah, mengumumkan secara
berkala kekayaan pejabat mulai dari eselon 3,2, dan 1 termasuk seluruh anggota DPR
dan DPRD, dan pengesahan aturran pembuktian terbaik terhadap mereka yng diduga
melakukan tindak pidana korupsi.
B. Anda telah menemukan pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara. Selanjutnya, buatlah
rangkuman terhadap isi pembicaraan dalam wawancara tersebut!
Contoh penyelesaiaannya adalah:
Wawancara tersebut membahas masalah korupsi di Indonesia itu ibarat penyakit yang
sulit disembuhkan. Meskipun begitu, korupsi tetap bisa disembuhkan dengan sebuah obat.
Obat itu adalah seluruh masyarakat harus peduli dan sadar terhadap bahaya korupsi.
Masyarakat harus bergerak melawan korupsi karena hak mereka yang diambil.
Masalah korupsi memang telah ditangangi oleh pemerintah. Namun, indikator
keberhasilan penyelesaian masalah korupsi bukan dari keseriusan pemerintah menangangi
masalah korupsi atau menangkap koruptor dan memasukannya kedalam penjara, melainkan
dari meningkatnya kesejahteraan rakyat.
Selama ini pihak yang tampak menonjol dan peduli terhadap masalah korupsi adalah
lembaga swadaya masyarakat. Sementara itu, masyarakat kurang peduli terhadap masalah
korupsi karena hanya mengandalkan lembaga swadaya masyarakat dan para mahasiswa.
Padahal korupsi harus diberantas. Solusinya adalah masyarakat harus menuntut bersama-
sama bukti konkret yang sudah dilakukan oleh koruptor sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun
2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi.
Berkaiatan dengan masalah pemberantasan korupsi ini ada beberapa program antikorupsi
yang ideal untuk dilaksanakan. Program tersebut antara lain reformasi pelayanan publik
sehingga lebih mudah, cepat dan terjangkau, menandatangani Fakta Integritas Anti-Korupsi,
mengeluarkan perda dan menjalankan prinsip transparai informasi, akuntabilitas keuangan
daerah, pembangunan partisipatif, menyediakan lembaga pengaduan korupsi dan membentuk
tim pemberantasan korupsi tingkat daerah, mengumumkan secara berkala kekayaan pejabat
mulai dari eselon 3,2, dan 1 termasuk seluruh anggota DPR dan DPRD, dan pengesahan
aturran pembuktian terbaik terhadap mereka yng diduga melakukan tindak pidana korupsi.
C. Sampaikan rangkuman yang telah anda buat secara lisan kepada guru anda!
Diserahkan kepada siswa.

Berbicara
Memerangkan Drama secara Ekspresif
Agar dapat memerangkan drama dengan baik, pemain drama harus menguasai teknik
peran (acting). teknik peran (acting) adalah cara mendayagunakan peralatan ekspresi (baik
jasmani maupun rohani) serta keterampilan dalam menggunakan unsur penunjang. Peralatan
ekspresi jasmani, meliputi keterampilan menggunakan tubuh, kelenturan tubuh, kewajaran
bertingkah laku. Sementarra itu, peralatan eksperi rohani atau kejiwaan, meliputi daya imajinasi,
emosi, kemauan, daya ingat, inteligensi, perasaan, dan pikiran.
Setiap tokoh dalam naskah drama tentu memiliki watak yang berbeda-beda. Watak-
watak tokoh itu dapat digambarkan dengan berbagai penampilan oleh seorang pemeran drama,
antara lain:
1. Penampilan fisik, misalnya gagah, bongkok, gemuk, kurus;
2. Penampilan laku fisik, misalnya lamban, keras, dinamis;
3. Penampilan vokal, misalnya lafal kata-kata, dialog, nyanyian; dan
4. Penampilan emosi dan IQ, misalnya pemarah, sabar, licik.
Hal-hal tersebut dapat dipelajari dan dilatih dengan olah vokal/suara dan olah sukma.
Seorang pemain drama yang baik harus memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berakting dengan wajar.
2. Menjiwai atau menghayati peran.
3. Terampil dan kreatif.
4. Berdaya imajinasi kat.
5. Mengesankan (meyakinkan penonton).
Selain harus memiliki kelima kemampuan tersebut, pemain drama juga harus memiliki
kemampuan dibawa ini.
1. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah ini dapat dibagi lagi menjadi ekspresi wajah dan mulut. Mata
merupakan pusat ekspresi sehingga harus diolah, dilatih, dan disesuaikan terlebih dahulu
sesui dengan berbagai emosi. Anda dapat berlatih didepan cermin untuk menunjukan
rasa girang, marah, dan sebagainya dengan berimajinasi/membayangkan satu hal.
Bilah ekspresi mata telah dilatih atau disesuaikan, anda dapat berlatih ekspresi
mulut. Ha ini karena perasaan yang terpancar dari mata akan merambat ke mulut dengan
cara yang sama. Usahakan ekspresi mata sesuai dengan ekspresi mulut sehingga
keduanya saling mendukung dan mempertegas emosi yang akan ditonjolkan melalui
ekspresi seluruh wajah.
2. Improvisasi
Seorang pemain drama harus dapat berimprovisasi agar tanggap terhadap
rangsangan spontanitas yang ada dalam sebuah pementasan drama. Akan tetapi,
spontanitas itu harus sesuai dengan tuntutan seluruh sajian pementasan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Memlalui inprovisasi mungkin akan tercipta aktin yang wajar
dan tidak dibuat-buat.
3. Suara dan ucapan
Ketika memerangkan drama, pemain dituntut untuk bersuara lantang agar dapat
meraih sejauh munkin pendengar. Suara dan ucapan merupakan dua hal pokok yang
menentukan suksesnya pementasan. Oleh karena itu, vokal harus menarik dan jelas
sehingga dapat menarik dan memikat penonton.
4. Penafsiran/interpretasi
Interpretasi merupakan penghayatan terhadap naskah drama. Dalam hal ini seorang
pemain harus memahami keseluruhan cerita yang dijalin dalam plot tertentu serta
mengenal watak tokoh yangdiperankannya.

Bacalah kutipan dramaberjudul “Maling” berikut ini!


Maling
Para pelaku
1. L (Lurah) 3. C (Carik)
2. J (Jagabaya) 4. W (Wongsokariyo)
Pentas menggambarkan sebuah pendapat kelurahan. Malam hari itu Lurah sedang berbincang-
bincang dengan Jagabaya dan Carik.
1. L : Saya mesti tetap memikirkannya,Pak Jagabaya. Sebagai seorang lurah saya tidak
akan berdiam diri menghadapi persoalan ini.
2. J : Tapi maaf, Pak Lurah, saya rasa tindakan Pak Lurah dalam menghadapi masalah
ini kurang tegas. Maaf, Pak Lurah kurang cak-cek, kurang cepat.
3. L : Memang, saya sadari saya kurang tegas dalam hal ini, ini saya sadari betul, Pak
Jagabaya. Tapi tindakan saya yang kurang cepa ini sebetulnya bukan berarti apa-
apa. Terus terang dalam menghadapi persoalan ini saya tidak mau grusa-grusu.
4. J : Memang tidak perlu grusa-grusu, Pak Lurah. Tapi tidak grusa-grusu bukan pula
berarti diam saja hanya plompang-plompong menunggu berita. Pak Lurah kan
tinggal memberikan perintah atau izin kepada saya untuk menggerakkan pemuda
desa kita untuk mengadakan ronda kampung tiap malam.
5. L : Iya, saya tahu, dik, eh, Pak Jagabaya. Tapi dalam saat-saat terakhir ini pemuda
desa kita sedang saya gembleng dalam mendalami kesenian. Pak Jagabaya tahu,
dalam tempo satu bulan lagi Bapak Bupati akan meninjau desa kita. Saya sedang
mempersiapkan pemuda-pemuda desa kita untuk menyambutnya dengan acara
kesenian. Saya mengerti benar tentang selerah Pak bupati. Dia adalah seorang
pencinta kesenian dan ia aka bangga sekali jika tahu rombongan kesenian yang
menyambutnya adalah pemuda dari desa kia.
6. J : Tapi apa artinya jika kita dapat pujian Bapa Bupati, jika kenyataan desa kita
sendiri malahan tidak aman? Walaupun Pak Bupati tidak tahu, tapi yang
merasakan terganggunya keamanan adalah penduduk desa kita, rakyat kita, Pak
Lurah.
7. L Berapa banyak penduduk yang menderita kerugian akibat gangguan maling itu?
Dan bandingkan dengan pujian yang akan kita terima. Bayangkan pak Jagabaya,
seluruh penduduk desa kita ikut bangga dipuji oleh Bapa Bupati karena maju
dalam dunia kesenian.
8. J : Kalau Pak Lurah punya cita-cita semacam itu, ya, sudah. Akan lebih baik lagi
kalau semua rakyat desa ini baik tua-muda, anak laki-laki dan perempuan dilatih
saja kerawitan, dilatih ketoprak. Semuanya dilatih kesenian. Jangan cuman
pemuda-pemuda tok, tapi semuanya, semuanya! Nggak usah mengurusi sawah
dan ladang atau ternak-ternak mereka .... jadikan saja desa ini desa kesenian!
(Mau pergi saking marahnya, tapi dicegah oleh Pak Lurah dan Pak Carik).
9. L : Lho... lho... kok terus begitu, Pak Jagabaya! Sabar toh, sabar, kalau memang Pak
Jagabaya tidak setuju ya mari kita rembug secara baik-baik. Sekarang duduk
dulu. Pak Jagabaya, mari duduk dulu. Nah, sekarang maunya Pak Jagabaya
bagaimana! Coba katakan dengan sabar. Dik Carik, mbok coba Dik Carik
memberikan pendapatnya! Katakan, Dik Carik bagaimana?
10. C : (Gugup) Wah, anu, eh, saya kira usul dari Mas Jagabaya untuk mengadakan
ronda kampung memang perlu luga sebab ... eh ... si maling yang tiap malam
mengacau itu memang perlu dirondai! Eh, kita perlu meronda untuk mengatasi
nekadnya s i maling yang kurang ajar itu.
11. L : Jadi Pak Carik tidak setuju dengan adanya kegiatan kesenian yang tiap malam
diajarkan di Balai kelurahan?
12. C : Welah, ya, setuju banget! Akur saja, Pak Lurah. Tapi memang maling itu nekad
banget kok, Pak Lurah.
13. L : Malingnya nekad bagaimana? Nyatanya rumah saya belum perna kemalingan
kok, Pak Cardik.
14. J : Malingnya tidak akan mencuri di rumah Pak Lurah. Karena rumah Pak Lurah
berdekatan dengan Balai Kelurahan yang tiap malam selalu ramai dengan
pemuda-pemuda yang sedang belajar kesenian. Tapi rumah penduduk yang di
pojok-pojok desa itu?
15. C : Benar, Pak Lurah, rumah Pak Wongso Kariyo yang berada di pojok desa sebelah
selatan ini ... wah ... hampir setiap malam mosok ada maling masuk. Pak Lurah
sudah mendapat laporan yang lebih jelas, bukan?
16. L : Laporan tentang kemalingan di rumah Pak Wongso Kariyo memang tiap hari
saya dengar, Dik Cardik. Tapi ini yang saya katakan maling nekad, ta ini. Maling
itu memenag menjadi langganan maling di rumah Pak Wongso Kariyo karena
setiap malam minggu dia secara rutin datang dua kali dan sampai-sampai Pak
Wongso Kariyo selalu menyediakan nasi serta lauk pauknya kalau maling itu
datang.
17. L : Kenapa Pak Wongso Kariyo tidak melapor ke Pak Jagabaya?
18. J : Dia sudah melapor Pak Lurah!
19. L : Kenapa Pak Jagabaya diam saya?
20. L : Edan! Diam saja atau telinga Pak Lurah yang sudah budeg! Tiap hari saya datang
kemari. Tiap hari saya ribut dengan Pak Lurah. Tiap hari saya teriak otot-ototan
dengan Pak Lurah tapi Pak Lurah Cuma diam saya. Cuma plonga-plongo.
21. L : Edan! Diam saja atau telinga Pak Lurah yang sudah budeg! Tiap hari saya datang
kemari. Tiap hari saya ribut dengan Pak Lurah. Tiap hari saya teriak otot-ototan
dengan Pak Lurah tapi Pak Lurah Cuma diam saya. Cuma plonga-plongo.
22. L : Lho, menangkap maling toh tidak perlu dengan pemuda desa. Sebagai seorang
Jagabaya, Pak Jagabaya mesti bisa menangkap maling itu sendiri.
23. J : Edan! Apakah Pak Lurah tidak perna dengar kabar bahwa maling itu badannya
tinggi besar?
24. L : Lho, biarpun malingnya tinggi besar apa Pak Jagabaya tidak bisa menangkap
sendiri? Pak Jagabaya kan perna belajar pencak di Kelurahan? Pak Jagabaya
perna jadi jagoan pencak di desa ini.
25. J : Tapi .... anu .... Pak Lurah kabarnya maling itu bisa main karate dan kungfu.
26. L : Apa, kaukira pencak akan kalah, kalau bertanding dengan karate dan kungfu?
27. J : Saya tidak mau membuktikan apakah pencak akan kalah dengan karate atau
kungfu. Tapi kalau Pak Lurah mau membuktikan, kami persilakan sekali-kali Pak
Lurah bertanding dengan maling itu.
28. W : (Terdengar teriakannya, kemudian muncul berlari tergesa-gesa; bingun tetapi
gembira) Pak Luraaaaaaaah, Pak Luraaaaaah, saya telah membunuh orannnnnng!
Pak Lurah, saya telah membunuh orang! Hebat Pak Lurah orang itu bisa saya
bunuh?!
29. L/J/C : Apa? Kau telah membunuh orang?!
30. W : Edan, saya telah membunuh orang! Edan! Orang itu bisa saya bunuh sendiri,
tanpa bantuan siapaun juga.
31. L : Tenang! Tenang! Coba ceritakan dengan jelas.
32. W : Edan! Orang itu berhasil saya bunuh sendiri. Orang itu bisa, saya bunuh sendiri,
edan!
33. L : Sabar! Sabar! Sabar, Kang! Ada apa?
34. W : Anu, Pak Lurah, saya telah berhasil membunuh orang. Eh .... anu... saya telah
membunuh maling itu.
35. L : Maling itu kau bunuh?
36. W : Maling itu telah saya bunuh! Seperti bisanya maling itu datang ke rumah saya
sore ini, tapi saya bukan orang yang bodoh lagi. Sudah sejak siang aku persiapkan
perangkap untuk menangkap maling itu. Siang tadi aku sudah membeli racun
tikus. Dan sore ini waktu maling itu datang seperti biasanya maling itu langsung
makan malam di rumah saya. Dia tidak tahu bahwa makanan itu telah saya
campur dengan racun tikus tadi. Ya, sayur lodeh unutk maling itu telah saya
campuri dengan racun tikus. Eeee, saya Cuma mengharapkan maling itu kelenger.
Tapi, malahan mati. Ya, sudah saya mesti dihukum Pak Polisi, tidak apa-apa.
Sebab sekarang saya telah menjadi orang yang hebat, bisa menangkap maling
hingga mati.
37. L : Jadi maling itu mati?
38. W : Mati, Pak Lurah! Mati!
39. L : Kenapa maling itu tidak kaubawa kemari?
40. W : Saya nggak kuat membawanya sendiri Pak Lurah. Dan untuk meminta bantuan
dari tetangga saya tidak mau, sebab tidak berani lancang sebelum Pak Lurah
melihat sendiri siapa maling itu.
41. L : Bawa kemari maling itu, lekas!
42. W : Tapi Pak Lurah apa nanti tidak malu?
43. L : Kenapa mesti malu?
44. W : Karena maling itu ternyata adalah ... ternyata adalah adik lelaki Pak Lurah
sendiri.
Sumber: A. Rumadi, Kumpulan Drama Remaja, Jakarta, Gramedia, 1987

Latihan soal
A. Anda akan bermain drama. Sebelumnya, lakukan kegiatan berikut!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat siswa!
2. Pahami peran yang akan diperankan bersama kelompok anda!
3. Hayati watak tokoh yang akan anda perankan!
4. Berlatilah bermain drama bersama kelompok anda!
Diserahkan kepada siswa
B. Bermain drama di depan kelas bersama kelompok anda! Pada saat bermain peran, anda
dapat memperhatikan hal-hal berikut!
1. Sampaikan dialog dengan gerak-gerik dan mimik yang sesuai dengan watak tokoh.
2. Hayati karakter tokoh yang akan anda perankan.
3. Ekspresikan perilaku dan dialog tokoh yang anda perankan.
C. Kelompok yang belum memerankan drama di depan kelas, mendiskusikan pengekspresian
perilaku dan dialog yang dilakukan teman.
Hal-hal yang dapat didiskusikan sebagai berikut.
1. Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan dialog dalam drama.
2. Kesesuaian mimik dan gerak-gerik dengan karakter tokoh yang diperankan.

Membaca teks berita


Anda telah memahami teori cara membacakan berita pada BAB III. Pada bab ini anda
akan mengasah kemampuan anda kembali dalam membacakan berita. Ingatkah anda cara
membaca berita?

Bacalah berita “Kejari Blangkejereng Tegakkan Hukum” berikut ini!


Kejari Blangkejereng Harus Tegakkan Hukum
Unsur masyarakat dari berbagai elemen meminta Kejari Blangkejereng, H. Basrulnas,
S.H. yang baru dilantik, dapat menegakkan hukum di Gayo Lues dan menuntaskan perkara-
perkara lama yang masih tertunda. Sebelumnya H. Basrulnas bertugas di Kejari kepri
sebagai kabag TU. Sementara itu M.P. Yusup, kejari lama [indah tugas ke Lampung menjadi
Kejari Blambang Umpu.
Hasan (52), sebagai tokoh masyarakat, mengatakan hukum ibarat pedang keadilan yang
dapat memutuskan satu perkara. Bila dipermainkan, hukum akan dapat melukai diri sendiri.
Untuk itu sebagai tokoh masyarakat dirinya berharap agar hukum dapat ditegakkan sesuai
dengan koridornya. Jangan sampai ada ank tiri anak kandung dalam menindaklanjuti suatu
perkara. Siapapun dia harus dihukum bila melakukan kesalahan.
Selama ini, Hasan menilai penegakan hukm di Gayo Lues tidak jelas. Yang kecil dilibas,
yang besar dielus-elus. Unutk itu, ke depan dia berharap kasus-kasus tindak pidana korupsi
harus betul-betul dituntaskan. Hal ini karena tindak korupsi sangat merugikan banyak
masyarakat, terutama masyarakat kecil.
Armada, S.H., anggota Advocat Gayo Lues, mengatakan dalam penegakkan hukum
diharapkan kejari jangan pilih-pilih. Mana yang salah harus ditindak sesuai dengan hukum
yang berlaku. Ketika hukum sudah diperjualbelikan, kehancuran akan datang. “Untuk itu
kita berharap kejari yang baru dilantik bisa bekerja maksimal,” ujarnya.
Kejari Gayo Lues, H. Basrules, S.H., menanggapi harapan masyarakat, dirinya
ditugaskan di Gayo Lues untuk menegakkan hukum. Namun, dirinya akan tetap melakukan
kerja sama dengan instansi terkait, dalam arti kerjasama yang positif. Dalam hal ini tidak
bisa jalan sendiri-sendiri termasuk dukungan dari insan pers. Selain membenahi ke dalam, di
awal kerjanya ia juga akan menyelesaikan kasus yang tertunda.
Sumber: http://www.rakyataceh.com/index.php?
Diakses: 9 April 2010

A. Berilah tanda-tanda pembacaan berita pada berita “Kejari Blangkejereng Harus Tegakkan
Hukum”!
Contoh jawaban:

Unsur masyarakat dari berbagai elemen meminta Kejari Blangkejereng, H. Basrulnas, S.H.
yang baru dilantik, dapat menegakkan hukum di Gayo Lues dan menuntaskan perkara-

perkara lama yang masih tertunda. Sebelumnya H. Basrulnas bertugas di Kejari kepri

sebagai kabag TU. Sementara itu M.P. Yusup, kejari lama pindah tugas ke Lampung
menjadi

Kejari Blambang Umpu.


B. Berlatilah membacakan berita “Kejari Blangkejereng Harus Tegakkan Hukum” sesuai
dengan tanda-tanda yang anda berikan!
C. Setelah berlatih, bacakan berita “Kejari Blangkejereng Harus Tegakkan Hukum”!
D. Siswa yang belum mendapatkan giliran membacakan berita bertugas memberikan komentar
terhadap pembacaan berita yang dilakukan teman.
Hal-hal yang dapat anda komentari meliputi:
1. Lafal atau ucapan,
2. Lagu kalimat atau intonasi yang digunakan,
3. Ketepatan jeda,
4. Sikap saat membacakan berita,
5. Pandangan mata, dan
6. Ekspresi wajah.

Menulis Surat Kuasa


Surat kuasa merupakan surat yang berisi pengalihan atau pelimpahan wewenang kepada
seseorang untuk menyelesaikan suatu urusan atas nama pemberi hak kuasa tersebut. Misalnya
untuk menyelesaikan urusan penjualan tanah, penandatanganan akta jual beli, pengambilan
wesel atau tabungan, pengambilan pensiun, ataupun yang lainnya.
Pemberi dan penerima kuasa dapat berupa perorangan atau lembaga. Dengan demikian,
jika pemberi kuasa itu perorangan, surat itu termasuk surat pribadi. Jika pemberi kuasa itu
lembaga, surat itu termasuk surat dinas.
Surat kuasa memiliki ciri-ciri umum yang relatif sama dengan ciri-ciri umum surat dinas
lainnya. Perbedaan yang paling pokok adalah adanya pemberi dan penerima kuasa serta isi yang
berupa pelimpahan kewenangan untuk melakukan sesuatu atas nama pemberi kuasa.
Bagian-bagian surat kuasa sebagai berikut.
1. Kepala surat (kop surat)
2. Perihal atau hal surat
3. Tanggal pembuatan surat (bisa di atas dan bisa di bawah)
4. Nama dan alamat tujuan surat
5. Isi surat
6. Tanda tangan dan nama pengirim surat
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat kuasa sebagai berikut.
1. Ditulis di atas kertas segel atau kertas bermeterai yang cukup.
2. Baik yang memberi kuasa maupun yang mendapat pelimpahan kuasa dalam kondisi jiwa
maupun tubuh yang sehat dan tidak berada dalam satu tekanan atau paksaan pada salah satu
dan atau di antara mereka.
3. Isi surat kuasa harus menjelaskan secara tegas perihal kedua belah pihak, baik yang memberi
kuasa maupun yang mendapat pelimpahan kuasa, seperti:
a. Nama,
b. Usia,
c. Pekerjaan,
d. Alamat, dan
e. Tanda tangan.
4. Surat kuasa harus ditegaskan perihal:
a. Hal atau masalah yang dikuasakan,
b. Tanggal pembuatan, dan
c. Masa berlaku surat kuasa.

Perhatikan surat kuasa berikut!

Lembaga Bantuan Hukum (LBH)


INSAN MADANI
Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ir. Ferdy Hasan
Jabatan : Ketua LHB INSAN MADANI
Alamat : Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
Memberikan kuasa penuh kepada
Nama : Muhamad Iqbal, S.Sos
Jabatan : Wakil Ketua LHB INSAN MADANI
Alamat : Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
Untuk memberikan bantuan hukum pada kasus tuduhan penggelapan uang oleh Saudara
Pambudidi Kantor Aksara bermakna. Semua tanggung jawab saya selaku ketua LBH INSAN
MADANI sudah saya limpahkan kepada Saudara Iqbal. Semua yang diputuskan saudara Iqbal
sama artinya dengan keputusan saya.

Surat kuasa ini kami buat dengan maksud agar semua pihak yang berkepentingan menjadi
maklum adanya.

Samarinda, 4 Mei 2010


Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa
Meterai
ttd 6000 ttd

Muhamad Iqbal, S.Sos Ir. Ferdy Hasan


Wakil Ketua LHB INSAN MADANI Ketua LHB INSAN MADANI

A. Identifikasilah surat kuasa tersebut! Anda dapat mengidentifikasi surat kuasa berdasarkan
unsur-unsur surat kuasa tersebut.
Cara penyelesaian
1. Kepala surat:
Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
INSAN MADANI
Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda

2. Perihal: SURAT KUASA


3. Isi surat:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ir. Ferdy Hasan
Jabatan : Ketua LHB INSAN MADANI
Alamat : Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
Memberikan kuasa penuh kepada
Nama : Muhamad Iqbal, S.Sos
Jabatan : Wakil Ketua LHB INSAN MADANI
Alamat : Jalan Imam Bonjol 65, Samarinda
4. Masalah yang di kuasakan: Untuk memberikan bantuan hukum pada kasus tuduhan
penggelapan uang oleh Saudara Pambudidi Kantor Aksara bermakna.
5. Tanggal pembutan surat: 4 Mei 2010
6. Surat kuasa disertai meterai dan tanda tangan pemberi kuasa dan yang diberi kuasa.
B. Setelah memahami contoh surat kuasa di depan, buatlah sebuah surat kuasa!
Contoh penyelesaian:
Lembaga Swadaya masyarakat (LSM)
MANDIRI
Jalan halilintar 27, Malang
SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sari Indah
Jabatan : wakil ketua LSM MANDIRI
Alamat : Jalan Halilintar 27, malang
Memberikan kuasa penuh kepada
Nama : Intan Hapsari
Jabatan : Sekretaris LSM MANDIRI
Alamat : Jalan Halilintar 27, malang

Untuk memberikan bantuan sarana prasarana pendidikan di Panti Asuhan Kasih ibu.
Hal-hal yang terjadi akibat dari pemberian surat kuasa ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab saya.

Malang, 10 Mei 2010


Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa
Meterai
ttd 6000 ttd

Intan Hapsari Sari indah


C. Tukarkan surat kuasa yang telah anda buat dengan surat kuasa yang ditulis teman anda!
D. Periksalah surat kuasa yang ditulis teman anda. Perbakilah surat kuasa teersebut jika
terdapat kesalahan. Anda dapat memperbaiki surat kuasa tersebut berdasarkan struktur
kalimat dan EyD!

Anda mungkin juga menyukai