Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMETER

MAHASISWA PGSD
Nama : Heni Tri Utami
NPM : A1G021058
Semester : III B
Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Berbahasa
Waktu : 100 menit

Petunjuk: 1. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat, tepat, dan jelas!
2. Kumpulkan sesuai dengan waktu setelah file terkirim (75 m)
3. Print out hasil kerja kalian, kumpul besok pagi pk. 8.00 ditaruh di meja
dosen!

1. Mendengar, mendengarkan, dan menyimak merupakan tiga istilah tidak dapat dipisahkan dalam
proses menyimak. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
2. Dalam prose komunikasi, dikenal dengan istilah proses encoding dan decoding. Beri penjelasan
dengan menggunakan diagram!
3. Perhatikan diagram berikut ini!
mendengar Reseptif lisan hasil berbicara
(menerima informatif)
membaca tulisan hasil menulis

Pertanyaan: a. Buat judul diagram di atas!


b. Uraikan maksud dari diagram tersebut!
4. Salah satu bentuk penerapan keterampilan berbicara adalah pidato. Ada empat metode yang
dalam diterapkan oleh pembicara dalam pidato. Uraikan dengan jelas!
5. a. Jelaskan perbedaan dan persaman antara membaca scanning dan skimming!
b. Saat kapan membaca ini diperlukan dan beri contohnya masing-masing?
6. Salah salah syarat paragraf yang baik adalah kesatuan (kohesi). Buatlah sebuah contoh paragraf
yang mengandung kesatuan tersebut (minimal 4 kalimat dalam satu paragraf)

Jawab:
1. Mendengar dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar
tanpa banyak memperhatikan makna bunyinya, sedangkan menyimak atau mendengarkan
dipandangkan sebagai kegiatan mental yang lebih aktif daripada mendengar. Dari penjelasan
tersebut dapat diketahui bahwa dalam peristiwa menyimak tidak hanya alat indra dengar
yang aktif bekerja, tetapi juga mental atau pikiran melakukan aktivitas yang cukup tinggi
untuk dapat menangkap dan memahami pesan yang disampaikan pembicara secara tepat.

2.
Dalam istilah dasar, manusia berkomunikasi melalui proses encoding dan decoding.
 Encoding adalah orang yang mengembangkan dan mengirim pesan. Seperti ditunjukkan

pembuat enkode harus menentukan bagaimana pesan akan diterima oleh audiens, dan
membuat penyesuaian sehingga pesan diterima dengan cara yang mereka inginkan
diterima. Encoding adalah proses mengubah pikiran menjadi komunikasi. Encoder
menggunakan ‘media’ untuk mengirim pesan, panggilan telepon, email, pesan teks,
pertemuan tatap muka, atau alat komunikasi lainnya. Tingkat pemikiran sadar yang
masuk kepesan penyandian dapat bervariasi. Pembuat enkode juga harus
memperhitungkan ‘gangguan’ yang mungkin mengganggu pesan mereka, seperti pesan
lain, gangguan, atau pengaruh. Audiens kemudian menerjemahkan atau menafsirkan,
pesan untuk diri mereka sendiri yang sisebut dengan decoding.
 Decoding adalah proses mengubah komunikasi menjadi pemikiran. Komunikasi yang ada
tidak hanya dibicarakan namun juga dipikiran untuk suatu perubahan, sehingga menjadi
sebuah audiens yang dapat diterima masyarakat.

3. A. Jual diagram diatas adalah hubungan dan menyimak dengan membaca


B. Penjelasan, mendengarkan dan membaca sama-sama merupakan keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif. Mendengarkan berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan,
sedangkan membaca merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Ini sejalan dengan penjelasan
yang dikemukakan oleh ahli Tarigan (1994:4) melalui diagram yang menjadi soal diatas.
Dalam diagram tersebut bukan hanya menggambarkan hubungan antara mendengarkan dan
membaca, melainkan juga memperlihatkan kaitan antara menyimak dan berbicara serta
membaca dan menulis.

4. Pidato adalah kegiatan menyampaikan pikiran atau tulisan yang disampaikan di depan
banyak orang. Pada dasarnya, pidato dapat berisi tema bebas atau tema formal. Untuk dapat
berpidato dengan baik dan benar, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Metode
dalam berpidato adalah.
1. Pidato Improptu. Improptu adalah sebuah metode berpidato yang dilakukan secara
spontan tanpa melakukan persiapan sebelumnya. Metode improptu biasa digunakan oleh
orang yang pandai berimprovisasi dengan baik di depan banyak orang.
2. Pidato Memoriter. Momoriter adalah metode dalam berpidato yang dilakukan dengan
cara menghafal teks sebelum berpidato.
3. Pidato Naskah. Naskah adalah metode berpidato yang dilakukan dengan cara membawa
catatan dan membacanya. Berpidato dengan metode naskah cocok digunakan oleh orang
yang tidak pandai berimprovisasi kata-kata di depan banyak orang.
4. Pidato Ekstemporan. Estemporan adalah metode dalam berpidato yang dilakukan dengan
cara menyampaikan poin-poin pidato saja. Jadi, orang yang berpidato menyiapkan
sebuah teks, kemudian memilih poin-poinnya saja dari teks tersebut untuk disampaikan.
5.
a. Persamaan dan perbedaan antara skimming dan scanning
 Persamaan
 merupakan teknik membaca cepat
 digunakan untuk mencari informasi secara cepat
 pembaca fokus dengan informasi yang dicari dengan melewati atau membaca sekilas
informasi yang kurang penting
 keduanya dilakukan ketika seseorang memilih buku bacaan yang sesuai dengan apa yang
dicari
 Perbedaan
 skimming adalah suatu teknik membaca dengan kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal
yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan, sedangkan
 scanning berarti mencari informasi spesifik secara cepat ke seluruh bagian halaman
tertentu untuk mencari kata dan frasa tertentu.

b. Skimming dan scanning dilakukan dan contohnya


1. Skimming
Teknik membaca ini digunakan saat kita ingin menemukan ide utama secara keseluruhan dari
sebuah buku. Dengan cara ini pula berarti kita tidak membaca buku dari kata perkata,
melainkan berlompat dari satu bagian ke bagian lain guna melihat pokok pikiran utama dari
topik yang kita baca. Contohnya : Membaca koran. Biasanya ketika membaca koran kita tidak
membaca kata per kata namun membaca secara cepat untuk mendapatkan ide dari bacaan
tersebut secara umum.

2. Scanning
Scanning digunakan ketika kita sudah mengetahui apa yang ingin kita cari sehingga akan
berfokus pada isi buku yang spesifik. Contohnya: Mencari suatu kata dalam kamus. Mencari
nomor telepon dalam buku direktori telepon.

6. Riset menyatakan bahwa tingginya kolesterol adalah faktor risiko paling besar yang
menyebabkan manusia terserang penyakit jantung koroner. Penderita jantung koroner di
Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi dengan porsentase 80%. Bahkan,
di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan
yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, umumnya penderita jantung koroner
disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian,
kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner (Suladi, 2015:56-57).

Keterangan:
Paragraf tersebut adalah jenis paragraf campuran (deduktif dan induktif) yang kalimat
utamanya berada di awal dan akhir paragraf. Kedua kalimat utama itu membahas tentang
kolesterol penyebab penyakit jantung koroner. Kalimat lainnya adalah kalimat yang
menjelaskan tentang kolesterol yang menimbulkan jantung koroner. Sementara itu,
berdasarkan isi, paragraf tersebut adalah paragraf eksplanasi yang menjelaskan tentang
penyebab penyakit jantung koroner. Paragraf tersebut adalah paragraf yang kohesif karena
hanya memiliki satu pokok pikiran.

Anda mungkin juga menyukai