Anda di halaman 1dari 24

PIDATO

1
2
PENILAIAN MATERI TEKS PIDATO

KD 3.4 Pengetahuan
1. Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dalam pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca.
2. Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang
permasalahan aktual yang didengar dan dibaca.

KD 4.4 Keterampilan
1. Menyimpulkan gagasan, pandangan, arahan, atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang
didengar dan/atau dibaca.
2. Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis
dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

Sikap : respect, responsibility, readiness


A. Pengertian Teks Pidato
Teks Pidato merupakan bentuk komunikasi satu arah
berupa pengungkapan gagasan dan pikiran pembicara
tentang suatu hal kepada banyak orang dan tidak
mendapat respons langsung dari pendengar. Orang
yang ahli melakukan pidato disebut sebagai orator.
Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak atau
wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan
khalayak.

PIDATO adalah salah satu komunikasi massa yang


sangat efektif dan berjalan dengan sukses apabila
pembicara dapat menyampaikan materi dengan baik
sesuai dengan situasi, kondisi dan aspirasi/harapan
pendengar.
B. Tujuan Berpidato

1. Mempengaruhi orang lain supaya mau


mengikuti apa kemauan kita dengan suka
rela.
2. Mendidik/memberikan suatu pemahaman
atau sebuah informasi kepada orang lain.
3. Membuat orang lain merasa senang dengan
pidato yang disampaikan dan menghibur
sehingga orang lain senang dengan apa yang
disampaikan.
C. JENIS KATEGORI
BERDASARKAN DARI SIFAT ISI PIDATO
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh
pembaca acara atau MC untuk menuturkan jalannya
acara/susunan acara.
2. Pidato Pengarahan adalah pidato briefing/orientasi untuk
mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, merupakan pidato yang disampaikan pada
suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat
dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas
secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang
yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan
suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan acara/jabatan.

6
D. Metode Berpidato
1. Metode menghafal,/memorize dilakukan dengan persiapan
yang matang. Materi yang akan disampaikan dihafal terlebih
dahulu sebelum akhirnya disampaikan kepada banyak orang.

2. Metode impromptu /serta merta atau spontanitas,


berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan yang cukup.
Metode ini berdasarkan kemampuan dan kemahiran pembicara
serta dipakai dalam keadaan yang mendadak atau darurat
3. Metode naskah, dilakukan dengan membaca naskah pidato
yang dipersiapkan.
4. Metode ekstemporan, dilakukan dengan mengandalkan
kemampuan berbicara dengan hanya menyiapkan poin-
poin/gagasan-gagasan pokok yang akan dikembangkan.
Menulis di kartu/notes hanya pokok pembicaraan lalu di podium
dikembangkan dengan kata-kata sendiri dengan variasi dan suasana
yang fleksibel (metode yang paling baik dan banyak digunakan).
Sisi Positif dan Negatif Teknik
Penggunaan Naskah Pidato

✓ Semua tersusun ✓ Terkesan kurang


rapi menguasai
✓ Tidak mengulang- ✓ Penyampaian
ulang pembahasan monoton
✓ Sangat mudah ✓ Pendengar kurang
✓ Bisa diatur sesuai tertarik
waktu ✓ Kurang komunikatif
8
Sisi Positif dan Negatif Teknik
Pidato tanpa Naskah

✓ Spontan ✓ Rawan pada


✓ Terkesan pengulangan
menguasai materi bahasan
✓ Lebih komunikatif ✓ Dimungkinkan
menyimpang dari
materi

9
E. Struktur Sistematika Pidato

1. Pembukaan/Pendahuluan
2. Penyampaian Isi Pidato
3. Penutup

10
`

1. Pendahuluan : salam / sapaan untuk


audiens, ucapan terimakasih, orientasi
umum pembicaraan untuk mengajak hadirin
menyimak materi.
2. Isi inti pembicaraan : penyampaian ide-ide
secara rinci, menarik dan sistematis.
3. Penutup : simpulan / rangkuman ide-ide
agar diingat, anjuran / ajakan, salam
penutup.
11
Sistematika Berpidato

1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin


2. Menyampaikan pendahuluan dalam bentuk ucapan terima
kasih, ungkapan kegembiraan atau rasa syukur.
3. Isi pidato diucapkan dengan jelas dan menggunakan bahasa
baik, benar mencakup kefasihan, lafal, intonasi, kecepatan
berbicara, pilihan kata, tata kalimat, dan gaya yang menarik
4. Menyampaikan kesimpulan isi pidato agar mudah diingat
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran/ ajakan kepada
pendengar
6. Menyampaikan salam penutup

12
F. Kebahasaan Teks Pidato
1. Kalimat Majemuk
a. Kalimat yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang
saling dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi).

b. Satu klausa minimal terdiri dari satu subjek dan satu


predikat

c. Kalimat majemuk minimal terdiri dari dua subjek dan dua


predikat serta bisa ditambahkan objek, pelengkap, dan
keterangan

Contoh : Gempa yang dahsyat (subjek 1) mengguncang


(predikat 1) Nepal (objek) sehingga bangunan dan rumah
(subjek 2) rata (predikat 2) dengan tanah (keterangan).
Pola Kalimat : SPO
SPK
2. Kalimat Retorik
a. Kalimat retorik adalah kalimat yang memiliki makna dan tidak
memerlukan jawaban.
b. Kalimat retorik mengarah pada bentuk pernyataan pemberi
semangat, kritik ataupun gagasan.
c. Kalimat ini merupakan kalimat tanya, tetapi tidak
memerlukan jawaban karena jawabannya telah diketahui
dan merupakan kalimat lengkap.
d. Kalimat retorik biasanya banyak digunakan saat
penyampaian orasi demo, pidato, nasihat, slogan, dan
sebagainya.

Contoh :
1. Apakah kalian berniat terjerumus dalam narkoba?
2. Menjaga kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Siapakah yang tidak ingin lingkungan yang bersih, nyaman, dan
sehat?
3. Kalimat Efektif
a. Kesatuan gagasan yaitu harus memiliki ide pokok
yang jelas
Contoh : (1) Di dalam keputusan itu merupakan
kebijakan yang dapat membantu keselamatan
umum. (2) Kepada para peserta harap mengisi
formulir sebelum bertanding
b. Koherensi (Kepaduan) meliputi penggunaan kata hu-
bung/kata depan/pilihan kata yang tepat,
penggunaan kata yang maknanya sama dalam satu
kalimat, dan struktur kalimat yang benar.
c. Kesejajaran (Keparalelan) yaitu Penggunaan bentuk
gramatikal yang sama/sejajar.
Contoh :
Pemerintah telah merencanakan untuk mendirikan industri,
pembukaan hutan, pelebaran jalan desa, dan pembuatan tali
air. (membuka hutan, melebarkan jalan, dan membuat tali
air)
d. Kehematan adalah penggunaan kata atau frasa serta tidak
menyalahi kaidah tata bahasa (tidak mengandung
pleonasme=makna berlebihan)
a
Contoh :
Sesudah ia turun ke bawah, ia naik ke atas (tidak efektif).
e. Kelogisan adalah alur berpikir yang menghubungkan unsur-
unsur dalam sebuah kalimat sehingga membentuk kesatuan
pikiran yang masuk akal (tidak terjadi keambiguitasan)
Contoh :
Kepada Bapak Tarjo, waktu dan tempat kami persilakan
(tidak efektif).
Contoh Pidato

⚫ Tema ?
⚫ Audiens ?
⚫ Posisi Pembicara?
⚫ Tujuan?
⚫ Metode?

17
Pidato tentang Bahaya Merokok

Ass. Wr. Wb, Salam sejahtera, Om sawstiastu, Namo


budaya
Yang Terhormat...
Juga para hadirin yang saya...
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada
panitia acara ... dalam rangka menyambut hari tanpa
tembakau sedunia yang jatuh pada tanggal 31 mei
setiap tahunnya, yang telah memberikan waktu dan
kesempatan bagi saya sebagai….untuk
menyampaikan pidato singkat dalam rangka
mewujudkan hari bebas rokok ini.
18
Rekan-rekan sekalian yang saya hormati,
Bukan menjadi rahasia umum lagi dan tidak dapat
dipungkiri lagi kalau di kalangan para perokok

sebetulnya sudah mengetahui ataupun merasakan


dampaknya dari bahaya merokok tersebut, namun
mereka seolah menutup mata dengan bermacam
alasan, Padahal, asap rokok secara ilmiah sudah
terbukti menyebabkan setidaknya 25 jenis penyakit.
Artinya, saat berbagai negara, termasuk kita sebagai
negara berkembang, memperketat peraturan soal
rokok untuk melindungi kesehatan rakyatnya, namun
Indonesia justru menjadi surga bagi industri rokok.

19
Rekan-rekan sekalian yang saya hormati,
Ibarat anjing menggonggong Kafilah
tetap berlalu
demikianlah kondisinya di negara kita.
Meskipun sudah banyak perda-perda yang
dikeluarkan dan sudah banyak peraturan dan
larangan yang telah diberlakukan, misalnya
"Larangan Merokok di Tempat Umum", tapi
tidak sedikit pula atau banyak para perokok
tidak menaati peraturan yang telah berlaku
tersebut, bahkan 70% generasi muda di
bawah usia 17 telah akrab dengan rokok.
20
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara
yang baik dan juga peduli akan kesehatan,
marilah kita wujudkan hidup sehat tanpa

asap rokok diawali dari diri kita sendiri.


Melalui peringatan hari tanpa tembakau
sedunia yang akan kita isi dengan berbagai
kegiatan positif seperti lomba poster anti
rokok, seminar penyuluhan bagi pelajar
SMP dan pentas seni anti rokok, kita
berharap dapat mendukung kebebasan
generasi muda Indonesia dari asap rokok.

21
Demikian sambutan Saya. Saya memohon
maaf jika ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati Anda.

Semoga hari ini menjadi momentum agar


kita benar-benar menjadikan hari yang
terbebas dari asap rokok selamanya.
Akhir kata Wass. Wr. Wb. ……..Dengan
mengucap… acara ini Saya buka
(pemukulan Gong tiga kali/membunyikan
sirene)

22
Referensi

⚫ Parera, Jos Daniel. 1984. Belajar Mengemukakan


Pendapat. Jakarta: Erlangga.
⚫ Mahmudah & Siti Sahara. 2008. Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Jakarta: UIN.
⚫ Sudiati, V. dan A. Widyamartaya. 1996. Kreatif
Berbahasa Menuju Keterampilan. Yogyakarta:
⚫ Tarigan, Henry Guntur. 1983. Berbicara sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung:
Angkasa,
23
Referensi

Charles Bonar Sirait. 2008.The Power of


Public Speaking. Jakarta: Gramedia.

24

Anda mungkin juga menyukai