Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN RETORIKA / PUBLIC SPEAKING 1. Secara Bahasa a. RHETORICA (bhs. Latin) b. RHETORIC (bhs. Inggris) c. KHUTHBAH (bhs.

Arab) d. Pidato / Ceramah (bhs. Indonesia) 2. Secara Istilah a. Skill / Art of oratory b. The art of using language effectively c. The study of writing or speaking as a means of communication or persuasion d. Seni berkomunikasi secara efektif untuk mempengaruhi pendengar/pembaca, baik dalam bentuk lisan/tulisan. TUJUAN Mempengaruhi pihak lain agar mau mengikuti keinginan atau minimal memahami maksud si pembicara. UNSUR RETORIKA 1. Komunikator / source 2. Pesan / message 3. Media / channel 4. Komunikan / receiver 5. Skill / art EFEK 1. Efek kognitif/pengetahuan 2. Efek afektif/hati/perasaan 3. Efek behavioural/sikap/perilaku 4. Jika tidak sesuai efek yang diharapkan, mesti ada hambatan komunikasi pada unsur retorika. CARA PENGUASAAN Untuk mahir berpidato, yang diperlukan hanya 2 hal, yaitu: 1. Memahami Ilmu Retorika (Teori) Banyak orang pintar dengan seabrek ide, tapi kesulitan dalam mengkomunikasikan idenya. 2. Perbanyak pengalaman dengan latihan/praktek. Bakat dan pengetahuan memang penting, tetapi bukan jaminan. Sebaliknya, banyak orang yang tidak berbakat tetapi karena mau belajar dan latihan, akhirnya ia bisa dan bahkan menjadi ahli. Biarkan pengalaman yang mengasah karena pengalaman adalah guru terbaik. ILMU RETORIKA TERBAGI 5 BAGIAN: 1. Inventio atau Heresis: penemuan atau penelitian materimateri. Menurut Aristoteles argumen-argumen harus dicari melalui rasio, moral, dan afeksi. 2. Dispositio atau Taxis atau Oikonomia: penyusunan dan pengurutan materi (argumen) dalam sebuah pidato. 3. Elocutio atau Lexis: pengungkapan atau penyajian gagasan dalam bahasa yang sesuai. Ada tiga hal mendasar di dalamnya: komposisi, kejelasan, dan langgam bahasa dari pidato; kerapian, kemurnian, ketajaman, dan kesopanan dalam bahasa; kemegahan hiasan pikiran dengan upaya retorika. 4. Memoria atau Mneme: menghafalkan pidato, yaitu latihan untuk mengingat gagasan-gagasan dalam pidato yang sudah disusun. 5. Actio atau Hypokrisis: menyajikan pidato. Penyajian yang efektif dari sebuah pidato akan ditentukan juga oleh suara, sikap, dan gerak-gerik. Yang perlu diperhatikan seblm berpidato: 1. Kenali medan lebih dulu. a. Jenis acara: Pengajian umum/terbatas, syukuran, manten, taziyah. b. Siapa audiens yang diajak bicara (usia, latar belakang pendidikan dan sosial budaya, kondisi psikis, jamaah tetap/berganti-ganti, apa yang sudah / belum dan perlu mereka ketahui) dan berapa kisaran jumlahnya. Public Speaking

2. Kuasai materi/persoalan. Kita harus selalu siap dengan materi (di saku/dompet) dengan alur pesan yang jelas dan mengalir. Siapkan materi mulai dari: a. Pendahuluan. b. Isi Pidato. c. Penutup berupa kesimpulan. 3. Kuasai teknik berpidato TAHAP PERSIAPAN 1. Pilih topik yang spesifik, berbobot dan menarik bagi kita dan jamaah, serta relevan untuk dibahas. Lebih baik lagi jika topiknya diminta oleh jamaah. 2. Perkaya informasi dengan penelitian sederhana melalui buku referensi yang dapat dipertanggungjawabkan, internet dan diskusi kecil. 3. Catat poin-poin dan dalil-dalil penting dengan alur jelas di kartu/kertas (seukuran kuarto dilipat dan dibagi menjadi 4 atau 6) sebagai penuntun supaya tidak keluar dari konteks. Ingat: catatan hanya sebagai alat bantu sehingga jangan sampai mengganggu kontak komunikasi dengan audien. 4. Gunakan bahasa yang menyenangkan dan mudah dipahami. 5. Gunakan alat bantu audio-visual (multimedia) jika dibutuhkan dan dianggap lebih efektif dalam menyampaikan pesan. PENDAHULUAN PIDATO 1. Pendahuluan / introduksi adalah pengantar awal yang mengkondisikan pendengar siap masuk ke dalam masalah yang akan dibahas, sekaligus menghilangkan sekat komunikasi antara pembicara dengan pendengar (misal dengan perkenalan singkat). 2. Sifat Pendahuluan tidak boleh panjang-panjang dan harus dibuat seefektif mungkin, namun tetap menarik dan menggugah antusias dan rasa penasaran audien untuk mendengar pesan selanjutnya. 3. Ingat: Kesan pertama harus menggoda selanjutnya terserah Anda MEMBUAT PENDAHULUAN YANG EFEKTIF Tips untuk menarik perhatian audien: 1. Mulailah bicara dengan nada positif, penuh keakraban. 2. Jangan mulai dengan minta maaf atas ketidakmampuan. 3. Jelaskan pentingnya topik ini diketahui oleh audien sebagai pemecah masalah yang dihadapinya. 4. Cerita fakta atau anekdot yang memukau audien. 5. Ajak audien untuk berpikir dan memecahkan masalah dengan mengajukan pertanyaan untuk dijawab. 6. Jangan mengawali pidato dengan membaca teks. Bagaimana mengatasi nervous/demam panggung? 1. Nervous adalah hal biasa. Semua orang mengalami. 2. Nervous tidak untuk dihilangkan, tapi dikontrol. Caranya: a. Ketahui Penyebabnya dan latih cara mengatasinya. b. Kuasai materi jika perlu pegang catatan-, karena sangat berpengaruh terhadap mental. c. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. d. Ingat: Jangan bermain di wilayah yang tidak dikuasai. e. Ketika merasa bingung, coba datang lebih awal untuk mengakrabi audien, sambil mencari info pendukung. f. Tarik nafas dalam-dalam namun perlahan g. Pikirkan sesuatu yang positif yang membuat Anda rileks. h. Jika tangan gemetar, jangan pegang kertas/taplak. YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT BERPIDATO 1. Tetap fokus dan konsentrasi. 2. Meski monolog, tapi jangan monoton. 3. Lihat perkembangan sikon (situasi dan kondisi) jamaah, apakah terjadi perubahan antusias audiens

ataukah tetap. Jika antusias audiens menurun, gaduh dan tidak kondusif menyampaikan pesan, keluarkan jurus baru (cerita, joke, info terbaru, dan semacamnya). 4. Jika tetap gaduh, gunakan jurus pamungkas, yakni akhiri segera dengan inti persoalan, salam dan turun dari mimbar. MEMBUAT PENUTUP YANG EFEKTIF Penutup pidato harus memiliki efektivitas tinggi. Bila kurang efektif bisa merusak seluruh isi presentasi. Beberapa cara menutup pidato yaitu: 1. Menutup pidato dengan kesimpulan (poin-poin penting yang jelas dan tidak lepas dari tujuan). 2. Menutup pidato dengan harapan/ajakan untuk bertindak. 3. Lakukan kontak mata sugestif dan jangan baca teks. 4. Menutup pidato dengan kutipan ayat, hadis atau katakata hikmah. 5. Menutup pidato dengan tantangan. 6. Menutup pidato dengan ilustrasi, humor atau kisah hikmah. UNSUR PENTING RETORIKA DAKWAH 1. Personality a. Kepribadian menarik dan simpatik. b. Dapat diteladani. c. Penampilan proporsional. 2. Struktur pesan a. Kejelasan ide pokok, topik dan tujuan. b. Organisasi pesan dan alur. c. Bobot informasi: urgen, relevan dan dibutuhkan. d. Harus menarik, aktual dan baru. e. Llustrasi: contoh dan fakta. 3. Linguistik a. Bahasa yg mudah dipahami. b. Artikulasi: jelas dan fasih. c. Pitch (nada) dan intonasi. d. Volume dan kecepatan bicara. e. Gesture (gerak/bahasa tubuh). f. Ekspresi wajah (mimik). 4. Proxemic (tingkat kedekatan) a. Kedekatan hubungan. b. Jarak, batas dan tempat. c. Jalinan komunikasi. d. Empati. PERSIAPAN SEBELUM BERTEMU PUBLICK 1. Persiapan Mental 2. Persiapan Materi 3. Persiapan Mimbar; Teknik mendasar, di antaranya: a. Selalu mengarahkan pandangan ke setiap yang hadir. b. Berkonsentrasi penuh terhadap tema sentral yang sedang disampaikan. c. Mengikutkan pembaca untuk merasuk ke dalam tema pembicaraan. d. Menghadapkan badan secara penuh mengikuti pandangan kepada yang hadir. e. Mengkalkulasi poin-poin penting yang menjadi tema pembicaraan. f. Memperkaya poin-poin tersebut. g. Mengakhiri setiap pembicaraan dengan kesimpulan singkat dan sederhana sehingga bisa diingat oleh yang hadir. h. Ditutup dengan kalimat akhir yang menarik. 4. Latihan yang Teratur TIPS PUBLIC SPEAKING LARRY KING
How to talk to anyone, anytime, anywhere

6. Tataplah audiens lihatlah satu jengkal diatas kepala audiens 7. Pelajari pemenggalan kata dan perubahan suara yang ingin digunakan 8. Berdiri tegak 9. Mikrofon 10. Humor 11. Gaya bicara alami 12. Kenali audiens 13. Ringkasan Komunikasi Dakwah Efektif 1. Komunikasi yang ampuh adalah datang dari kekuatan dalam. Jangan mencoba menguasai orang lain secara paksa. 2. Bergaullah dengan setiap orang dalam pekerjaan, perkemahan atau kelompok Anda, dan kurangnya waktu bukanlah alasan yang tepat. 3. Gunakan waktu istirahat anda untuk bertemu dengan orang yang berbeda. Rencanakan untuk makan bersama dengan orang lain. Anda akan membina hubungan yang sangat berarti dengan setiap orang dengan waktu yang singkat. 4. Jangan menunggu yang datang lambat dalam suatu pertemuan. Jika anda lakukan itu, sama halnya anda mengajarkan pada mereka bahwa terlambat adalah boleh-boleh saja, demikian juga menghukum orang yang lebih awal 5. Uraikan dengan kata-kata sendiri pesan yang anda dengar untuk memastikan penyampaian dan penerimaan yang tepat. 6. Ingatlah, semakin banyak yang kita pahami, semakin banyak yang dapat kita atur dan semakin kurang kita memahami semakin banyak kita memanipulasi. 7. Setelah itu kita sampailah pada tahap penafsiran, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam telah mengajarkan kepada kita agar mencari tujuh puluh alasan perlakuan buruk orang lain, dan jika sekiranya tidak ada satu alasan pun yang betul, mungkin ada tafsiran yang belum kita ketahui.

1. 2. 3. 4. 5.

Pidato itu share pemikiran Miliki sesuatu untuk dikatakan Kunci Pertama Bicarakan yang difahami Sistematika : Prolog, isi, penutup Kunci Kedua Persiapan

Public Speaking

Anda mungkin juga menyukai