Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan 2

PIDATO
Definisi Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum
untuk menyampaikan gagasan, pikiran, atau informasi
serta tujuan dari pembicara kepada orang lain (audience)
dengan cara lisan.

Pidato juga bisa diartikan sebagai art of persuasion, yaitu


sebagai seni membujuk atau mempengaruhi.

Berpidato ada hubungannya dengan retorika, yaitu seni


menggunakan bahasa dengan efektif.
METODE-METODE PIDATO

Secara garis besar ada empat macam metode pidato, yaitu :

1. Metode Naskah
2. Metode Hafalan
3. Ekstemporan
4. Impromptu
METODE-METODE PIDATO

Secara garis besar ada empat macam metode pidato, yaitu :

1. Metode Naskah
– Pembicara yang memilih mempergunakan metode naskah
harus membuat naskah tertulis secara lengkap mengenai apa
yang nantinya akan disampaikan dihadapan publik.
– Pembicara mengembangkan gagasannya dalam kalimat-
kalimat, alinea-alinea mungkin juga bab-bab dan akhirnya
dalam wujud wacana utuh.
– Pada saat tampil pembicara cukup membacakan naskah
tertulis yang telah disiapkannya
2. Metode Hafalan
• Dengan metode ini pembicara menghafalkan di luar kepala
naskah yang sudah disusunnya.
• Pembicara tidak membuat naskah tertulis terlebih dahulu,
tetapi langsung mengingatnya dalam kepala.
• Di depan publik pembicara tinggal menyajikan kalimat-
kalimat yang telah disusun sebelumnya dan telah tersimpan
dalam pikirannya.
3. Ekstemporan
– Pembicara dengan metode ini tidak membuat naskah
tertulis yang lengkap juga tidak menghafalkan gagasan yang
ingin disampaikannya.
– Di sini pembicara hanya membuat garis besar gagasan-
gagasannya.
– Di atas mimbar, dengan berpegang pada kerangka yang
disiapkannya, pembicara membahasakan gagasannya
dengan memilih kata-kata, menyusun kalimat-kalimat,
membuat kesatuan-kesatuan wacana dengan improvisasi.
– Kreativitas dalam berbahasa dituntut dari pembicara.
4. Impromptu
– Metode impromtu adalah metode serta merta, dimana
Pembicara tidak membuat persiapan sama sekali.
– Kemungkinan pertama, hal ini terjadi karena permintaan
tampil kepada pembicara oleh panitia terjadi tiba-tiba.
– Kemungkinan kedua, pembicara sudah dihubungi
sebelumnya, tetapi pembicara menganggap tidak perlu
membuat persiapan.
– Persiapan praktis dilakukan hanya beberapa saat sebelum
tampil Improvisasi sangat berperan di sini.
Jenis Pidato
1. Pidato Pembukaan
2. Pidato Pengarahan
3. Pidato Sambutan
4. Pidato Peresmian
5. Pidato Laporan
6. Pidato Pertanggungjawaban
Berdasarkan tujuan, Pidato
dibedakan menjadi:
1. Pidato Informatif
Bertujuan untuk menyampaikan informasi.
Ehninger, Monroe dan Gronbeck menyebut tiga macam pidato
informatif :
1) Oral reports (laporan lisan) ; laporan ilmiah, laporan panitia,
laporan tahunan, laporan proyek dan sebagainya.
2) Oral Instruction (pengajaran) : guru yang menjelaskan
pelajaran, atasan yang menerangkan pekerjaan atau
pemimpin yang membagi tugas kepada bawahannya.
3) Informative Lectures (kuliah) ; ceramah, presentasi di depan
konferensi, penyajian makalah, pengajian.
2. Pidato Persuasif
Bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan
tindakan orang lain.
3. Pidato Rekreatif
Tujuan anda hanyalah menggembirakan, melepaskan
ketegangan, menggairahkan suasana atau sekedar
memberikans leingan yang enak setelah rangkaian acara
yang melelahkan. Pidato Rekreatif tidak selalu melucu.
Anda dapat menceritakan pengalaman yang luar biasa,
eksotik, aneh tetapi nyata, aneh tetapu tidak nyata.
Contohnya: Perhelatan atau pesta , Pertemuan
kelompok , Jamuan makan malam
<

Lima Langkah Sukses Berpidato

Agar sukses berpidato, ada lima langkah yang harus dilakukan,


yaitu:
1. Survei
2. Analisis Situasi
3. Rencana / bagan Pidata
4. Aktualisasi Pidato
5. Pencatatan dan Evaluasi
1. Survei
▪ Undangan : tanggal, tempat, waktu, acara, busana
▪ Audience : siapa, status sosial, intelektualitas, interest, bahasa
▪ Tempat bicara : jarak dari rumah, akustik, sarana AV,
susunan kursi, podium, dan sebagainya.
▪ Topik : dari sumber primer, sekunder, angka atau gambar
pendukung.
2. Analisis Situasi
▪ Kumpulan data dan fakta
▪ Buat catatan-catatan
▪ Susun menurut urutan prioritas
▪ Kaji secara analitis
▪ perlu ubah susunan prioritas
3. Rencana / bagan Pidato
Buat sistematika pembukaan, inti/isi topik, penutup
▪ Buat teks lengkap (stadium belajar)
▪ Baca dan berlatih, ubah bila perlu
▪ Buat catatan kecil sebagai panduan (stadium mahir)
4. Aktualisasi Pidato
▪ Catatan kecil, pakaian yang sesuai, alat AV
▪ Usahakan tepat waktu
▪ Sikap berdiri, sorot mata, ekspresi wajah yang tepat
▪ Suara, intonasi, bahasa dan gramatika yang baik
▪ Gunakan sela dan pause serta selingan dengan tepat.
▪ Gerakan tangan dan body language yang sesuai
▪ Blocking dan penggunaan alat AV dengan benar.
5. Pencatatan dan Evaluasi

▪ Buat catatan yang perlu tentang hasil pembicaraan


▪ Minta komentar dari teman yang ikut hadir atau
pers
▪ Buat koreksi bila diperlukan
▪ Evaluasi seluruh proses dengan cermat
Gaya bahasa dalam berpidato
1) Metafora, yaitu gaya bahasa yang digunakan kata-kata dengan
makna kiasan. misal,’ the opposition has a heatr of stone’
2) Simile, gaya bahasa yang memberikan perumpamaan secara
langsung, biasanya memakai kata ‘like’ atau ‘as’. misal, He is a
snake (metafora) He is like a snake (simile)
3) Metonymy, penggunaan suatu kata untuk menggantikan kata
lain. Penggantian ini mempunyai pola : - akibat menggantikan
sebab, misalnya:
great people keep great successes.
4) Synecdoche, penggunaan suatu kata atau ungkapan untuk
menunjukkan hal lain.
We are, sixty soul, here in the room.
Bless of God during the smiling year!
Lanjutan Gaya Bahasa
5) Personafikasi, gaya bahasa yang menggunakan benda
mati atau menggunakan ide abstrak sebagai benda
hidup atau mempunyai sifat-sifat benda hidup.

Cliché (Klise)
Adalah kata atau ungkapan yang maknanya menjadi
lemah atau hilang karena terlampau sering diucapkan.
Contoh : ‘murah tetapi bukan murahan’.
Teknik produksi suara :

▪ Kecepatan
Menurut teori kecepatan terbaik bagi seorang orator adalah
130 sapai 185 kata permenit.
▪ Volume
Variasi dalam pengaturan keras lembutnya suara yang
dihasilkan bertujuan untuk mengarahkan, menghentakkan dan
menghidupkan pendengar agar tetap menaruh perhatian pada
pidato.
▪ Pita Titik Nada
Untuk menghasilkan pola titik nada yang proposional
sebaiknya mengikuti tuntutan dari kata-kata yang disampaikan.
Kejelasan
Jangan menggunakan pengucapan kata-kata yang hanya dikenal
oleh golongan tertentu saja.
▪ Kualitas suara
Produksi udara pada pola suara ketika mengucapkan suatu
kata.
▪ Artikulasi dan pengucapannya
Organ yang sangat berpengaruh pada pengucapan yaitu : lidah,
gigi, rahang dan langit-langit.

 Pergerakan tubuh : kontak mata, wajah atau air muka,


gerak tangan, pergerakan.
 Penyampaian efek : efek pada kredibilitas, efek pada
pengungkapan informasi, efek pada tanggapan
emosional pendengar.
Aspek Perilaku dalam Berpidato
Seperti strategis berbahasa, aspek perilaku berfungsi untuk
memperkuat pesan pidato sehingga pidato tersebut efektif.
Aspek Fisik
a. Gestures
Dengan menggunakan tangan, kepala, wajah atau bagian tubuh
lain. Gerakan tersebut harus memilki makna. Gesture terbagi
dalam 2, yaitu :

1. Conventional Gestures
Natural gestures, hal ini perlu dilatih karena
mengandalkan bakat. Ada 4 bagian dalam gestures alami
ini , yaitu
Lanjutan Aspek Perilaku Berpidato
a. Locative Gestures,
Untuk menunjukkan suatu objek, baik riil maupun imajinatif.
b. Emphatic Gestures,
Digunakan untk memberikan tekanan pada suatu ide.
c. Picturing Gestures,
Digunakan untuk membertikan gambaran atau deskripsi.
d. Suggestive Gestures,
Gestures untuk menimbulkan imajinasi hadirin.
b. Kontak Mata
Dapat menimbulkan daya tarik. Tataplah hadirin jangan
sekali-kali menatap kelangit-langit ruangan atau ke luar.
Apalagi melirik seorang gadis cantik yang lewat. Kontak mata
tidak boleh ditujukan hanya kepada sekelompok hadirin,
namun harus ke semua hadirin secara proporsional.
Lanjutan Aspek Perilaku Berpidato

c. Posisi tubuh
Meliputi cara berjalan, sikap berdiri,
menggunakan podium dan mikrofone, serta
jarak berdiri antara pembicara dan hadirin

d. Penampilan
Berkaitan dengan cara berpakaian saat
menyampaikan pidato. Pakaian harus
disesuaikan dengan kesempatan dan topik
pidato, pembicara lain dan dengan hadirin.
Perilaku Hadirin
Langkah pertama yang harus kita lakukaan adalah mencari
informasi mengenai hadirin dalam hal :
a. Pengetahuan hadirin tenatng kita sebagai pembicara
b. Tingkat pendidikan
c. Jenis kelamin
d. Usia
e. Status sosial
f. Afiliasi politik
g. Afiliasi keagamaan
h. Pekerjaan dan pendapatan
i. Keanggotaan dalam suatu klub
j. Latar belakang geografis dan kebudayaan.
Aspek Psikologis
a. Sikap atau perilaku yang menguntungkan
1. Rasa percaya diri
2. Simpati
3. Antusias
4. Berpengetahuan luas
5. Rendah diri
6. Suka cita
7. Konsentrasi
8. Ketulusan
9. Bersahaja
10. Menyakinkan
11. Mempunyai rasa humor
Lanjutan Aspek Psikologis
b. Sikap atau perilaku yang merugikan
1. Rendah diri
2. Terlampau menonjolkan diri
3. Terlampau percaya diri
4. Ragu atau takut membuat kesalahan
5. Minta maaf yang berlebihan
6. Terlampau asyik dengan diri sendiri.
Cara Menutup Pidato Secara Mengesankan
Penutup pidato harus dapat memfokuskan pikiran dan perasaan
khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan penting daris
eluruh isi pidato.
Cara-cara menutup pidato :
1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata
yang berbeda.
3. Mendorong khalayak untuk bertindak
4. Mengakhiri dengan klimaks
5. Mengatakan kutipan sajak, kitab suci, peribahasa atau ucapan
ahli
6. Menceritakan contoh yang berupa ilustrasi dari tema
pembicaraan
7. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
8. Memuji dan menghargai khalayak
9. Membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu
Contoh Naskah Pidato
Lanjutan
Tugas I Individu
• Setiap Mahasiswa Wajib membuat Naskah Pidato
Formal dengan mengambil salah satu tema yang
berkaitan dengan politik, ekonomi, social, budaya
pertahanan dan keamanan. Kemudian Jelaskan Naskah
Pidato yang dibuat sbb:
1. Jenis Pidato yan akan disampaikan
2. Metode yang digunakan
3. Gaya Bahasa yang digunakan dalam naskah pidato
tersebut
4. Perilaku Hadirin seperti apa yang akan mendengarkan
naskah pidato anda.
Ketentuan Tugas
1. Naskah Pidato dibuat minimal 1 halaman full
2. Diketik Rapih dengan jenis kertas Letter Font 11 Arial dengan Spasi
1,5
3. Streples dengan mencantumkan Cover judul Naskah Pidato, nama,
nim, logo BSI, nama akademi dan cabang serta tahun), Naskah
Pidato dan lembar Asisstensi
4. Naskah Pidato Wajib dibuat sendiri tidak Mendowload atau Plagiat.
Jika diketahui ketidak asliannya maka nilai Tugas tidak ada (nol)
5. Asistensi dan pengumpulan naskah pidato dilakukan pada
pertemuan III
6. Naskah pidato yang telah dibuat dan telah melakukan Assitensi,
akan di praktekan pada pertemua VI dan VII
7. Praktek Tugas ini dijadikan sebagai Nilai UTS, Jika Tidak
mengikuti nilai tidak ada (Nol
8. Kriteria Penilaian Naskah Presentasi: Kelayakan materi, Gaya
Bahasa, Kerapihan Naskah
KETENTUAN PIDATO dan PRESENTASI
▪ Prensentasi menggunakan aplikasi power point 2003 (disimpan
dalam CD)
▪ Pidato dan Presentasi Maksimal durasi presentasi 10 menit
▪ Pakaian :
✓ Wanita : blazer/jas, kemeja, menggunakan rok dan sepatu
kantor warna hitam
✓ Pria : jas, dasi, kemeja, celana bahan hitam dan sepatu
kantor warna hitam
❑ Kriteria Penilaian Presentasi:
1. Kelayakan materi
2. Gaya Bahasa
3. Penyajian (kemahiran penggunaan alat bantú; power point,
dll)
4. Gaya bicara

Anda mungkin juga menyukai