PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan isi hati/perasaan dan
memungkinkan kita untuk menyalurkan maksud kita kepada orang lain melalui ucapan-ucapan.
Penyajian lisan merupakan puncak dari seluruh persiapan, khususnya latihan oral. Namun
latihan-latihan pendahuluan tetap diperlukan untuk membiasakan diri dan menemukan cara dan
gaya yang tepat. penyajian lisan pada suatu kelompok kecil , maupun penyajian pada suatu
kelompok besar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Penyajian lisan merupakan puncak dari seluruh persiapan, khususnya latihan oral. Namun
latihan-latihan pendahuluan tetap diperlukan untuk membiasakan diri dan menemukan cara dan
gaya yang tepat. penyajian lisan pada suatu kelompok kecil , maupun penyajian pada suatu
kelompok besar.
Metode penyajian lisan yaitu Metode menghafal yaitu pembicara menghafal materi yang
akan dibacakan kata demi kata, Metode naskah yaitu pembicara menyiapkan naskah untuk
dibaca, Metode serta-merta yaitu pembicara secara serta-merta berbicara berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya yang berhubungan dengan topik pembicaraannya dan metode
ekstemporan yaitu pembicara menyiapkan catatan-catatan penting yang dibuat secara cermat.
Sedangkan jenis penyajian lisan ada dua yaitu dialog atau bebicara dua arah adalah bentuk
berbicara yang memerlukan partisispasi pendengar dan percakapan adalah bentuk dialog yang
tidak terlalu formal. Percakapan selalu bersifat antar persona, meskipun percakapan dihadiri oleh
orang banyak.
Sikap mental penyajian lisan adalah rasa komunikasi, rasa humor dan rasa kepemimpinan.
Hambatan dalam penyajian lisan bisa dari internal dan eksternal. Internal adalah hambatan yang
berasal dari dalam diri pembicara sedangkan eksternal adalah hambatan yang berasal dari
keadaan di sekitar pembicara.