Anda di halaman 1dari 8

A.

    Pengertian Kemandulan
 Kemandulan adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk mencapai
kehamilan setelah selama 1 tahun melaksanakan hubungan seksual secara teratur
dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Kemandulan primer adalah istilah yang
digunakan jika pasangan suami istri sama sekali belum pernah memiliki anak.
Jika sebelumnya pasangan suami istri pernah memiliki anak (minimal 1 kali
kehamilan), tetapi kehamilan berikutnya belum berhasil dicapai, maka digunakan
istilah kemandulan sekunder.
 Sistem kesehatan reproduksi hingga mengalami kemandulan selama ini di artikan
sebagai kondisi yang hanya di alami oleh para wanita saja, padahal tidak menutup
kemungkinan kalau kaum pria sebanyak 40 % juga mengalami kemandulan ini.
Banyak pengertian dari Infertilitas  tapi pada intinya makna dari Infertilitas 
adalah sistem kesehatan reproduksi yang terganggu dan menyebabkan ketidak
mampuan mempunyai seorang anak. Banyak yang sudah menikah selama
bertahun tahun dan belum juga di karunia momongan. Oleh karena itu sudah
saatnya bagi pasangan yang menikah lama dan belum memiliki anak untuk
melakukan cek kesehatan reproduksi, karena mungkin salah satu dari pasangan
suami istri yang hingga saat ini belum mendapatkan anak mengalami Infertilitas 
atau yang lebih di kenal dengan kemandulan.
 Pasangan suami istri di anggap Infertilitas  karena sistem kesehatan reproduksi
salah satu pasangan ada yang terganggu. Hal ini dapat di maklumi karena proses
pembuahan yang berujung pada kehamilan dan lahirnya janin ke dunia merupakan
kerjasama antara suami dan istri. Makna dari kerjasama itu adalah suami yang
mempunyai sistem dan fungsi kesehatan reproduksi yang sehat dan mampu
menghasilkan atau menyalurkan spermatozoa ke organ reproduksi wanita, Istri
yang memiliki sitem dan fungsi reproduksi sehat dan mampu menghasilkan sel
telur atau ovum yang dapat di buahi oleh spermatozoa dan mempunyai rahim
sebagai tempat perkembangan janin, embrio sampai bayi berusia cukup bulan dan
di lahirkan. Apabila salah satu faktor tersebut tidak di miliki oleh salah satu
pasangan, pasangan tersebut tidak akan mampu mempunyai anak.
B.     Akibat Kemandulan
 Masalah pada sperma Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di dalam
testis (buah zakar). Proses pembuatan sperma disebut spermatogenesis. Sel yang
belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang
menjadi sel sperma yang matang.Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke
dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis
menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis
sampai saat terjadinya ejakulasi.
 Kesuburan seorang pria ditentukan oleh kemampuannya untuk mengantarkan
sejumlah sperma yang normal ke dalam vagina wanita.
 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses tersebut sehingga bisa terjadi
kemandulan:
 Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang
berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan
sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen. Pembentukan
sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5? (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis
bisa tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung zakar)
yang berada diluar rongga tubuh. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah
pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan
nitrofurantoin).
 Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan
kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali. Jika di dalam
semen tidak terdapat fruktosa (gula yang dihasilkan oleh vesikula seminalis) berarti tidak
terdapat vas deferens atau tidak terdapat vesikula seminalis atau terdapat penyumbatan
pada duktus ejakulatorius.
 Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan
pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum. Varikokel bisa
menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.
 Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu semen mengalir
ke dalam kandung kemih dan bukan ke penis.
 Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul
(terutama pengangkatan prostat) dan pria yang menderita diabetes.
 Ejakulasi retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.
 Impotensi
 Kekurangan hormon
 Polusi lingkungan.
 Pembentukan jaringan parut akibat penyakit menular seksual.
  Jaringan parut akibat penyakit menular seksual atau endometriosi
  Disfungsi ovulasi (kelainan pada proses pelepasan sel telur oleh ovarium/sel telur).
  Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari ovarium (indung telur).
 Ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi hari pertama.
 Sel telur yang dilepaskan ini siap dibuahi oleh sperma yang berasal dari pria.Jika seorang
wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi
(amenore), maka dicari terlebih dahulu penyebabnya lalu dilakukan pengobatan untuk
merangsang terjadinya ovulasi. Kadang ovulasi tidak terjadi akibat tidak dilepaskannya
GnRH (donadotropin-releasing hormone) oleh hipotalamus.
 Kelainan hormon.
 Kekurangan.
  Kista ovarium.
  Infeksi panggul.
 Tumor.
  Kelainan lendir servikal (lendir reher rahim).
 Lendir pada serviks bertindak sebagai penyaring yang menghalangi masuknya bakteri
dari vagina ke dalam rahim. Lendir ini juga berfungsi memperpanjang kelangsungan
hidup sperma. Lendir pada serviks adalah kental dan tidak dapat ditembus oleh sperma
kecuali pada fase folikuler dari siklus menstruasi. Selama fase folikuler, terjadi
peningkatan hormon estradiol sehingga lendir lebih jernih dan elastis dan bisa ditembus
oleh sperma. Selanjutnya sperma menuju ke rahim lalu ke tuba falopii dan terjadilah
pembuahan di tuba falopii.
 Kelainan sistem pengangkutan dari leher rahim ke tuba falopii (saluran telur).
Kelainan pada tuba falopii.
 Bisa terjadi kelainan struktur maupun fungsi tuba falopii.
 Penyebab yang utama adalah:
 Infeksi
  Endometriosis
  Pengikatan tuba pada tindakan sterilisasi.
Diperkirakan sebanyak 10-20% pasangan mengalami kemandulan.
 Merupakan hal yang penting untuk tidak menunda kehamilan lebih dari 1 tahun;
kemungkinan hamil pada pasangan yang sehat dan keduanya berusia dibawah 30
tahun serta melakukan hubungan seksual secara teratur adalah hanya sebesar 25-
30%/bulan. Puncak kesuburan seorang wanita adalah pada usia 20 tahunan; jika
usia wanita diatas 30 tahun (terutama diatas 35 tahun), maka kemungkinan hamil
adalah sebesar kurang dari 10%/bulan. Selain faktor yang berhubungan dengan
usia, resiko kemandulan juga meningkat pada:
 Berganti-ganti pasangan seksual (karena meningkatkan resiko terjadi penyakit menular
seksual)
 Penyakit menular seksual
   Pernah menderita penyakit peradangan panggul (setelah menderita penyakit ini, 10-15%
wanita menjadi mandul)
  Pernah menderita orkitis atau epididimitis (pria)
  Gondongan (pria)
  Varikokel (pria)
 Pemaparan DES (dietil stilbestrol) (pria maupun wanita)
  Siklus menstruasi anovulatoir
 Endometriosis
   Kelainan pada rahim (mioma) atau penyumbatan leher rahim
 Penyakit menahun (misalnya diabetes).
 Gejalanya berupa:
 Tidak kunjung hamil
 Reaksi emosional (baik pada istri, suami maupun keduanya) karena tidak memiliki anak.
  Kemandulan sendiri tidak menyebabkan penyakit fisik, tetapi dampak psikisnya pada
suami, istri maupun keduanya bisa sangat berat.
  Pasangan tersebut mungkin akan menghadapi masalah pernikahan (termasuk
perceraian), depresi dan kecemasan.

C. Faktor Kemandulan
 Dalam istilah kedokteran, mandul disebut juga dengan infertile. Infertile adalah istilah
yang digunakan pada suatu pasangan suami - istri. Infertile yaitu suatu pasangan suami -
istri yang telah kawin lebih dari satu tahun dan telah melakukan hubungan suami istri
secara adekuat tanpa memakai kontrasepsi tapi tidak memperoleh kehamilan.
 Berdasarkan stastistik di AS pasangan suami istri yang infertile mencapai 10% dan 40%
dari jumlah tersebut disebabkan oleh faktor dari pihak pria.
 Faktor yang menyebabkan kemandulan pada pria antara lain :
 Faktor Hormonal Dalam proses sprematogenesis diperlukan hormon-hormon tertentu,
misalnya hormon gonadotropin. Hormon tersebut harus dalam keseimbangan tertentu
untuk dapat mempengaruhi proses spermatogenesis secara normal. Misalnya jika hormon
FSH kurang dan hormon LH kadarnya tinggi, maka proses spermatogenesis akan
berlangsung secara tidak sempurna. Jadi antara hormon ini perlu adanya keseimbangan.
   Faktor Anatomis Ada beberapa yang termasuk faktor anatomis sebagai penyebab
terjadinya kemandulan, diantaranya :
 Kryptorchismus (kriptorkismus), yakni testis tidak turun seperti semestinya. Adakalanya
tidak turun sebelah atau keduanya.
   Hpospadia, yaitu lobang orifisium urethrae externa terdapat dibatang penis, sedangkan
yang normal terdapat pada ujung penis.
 Faktor Penyakit Tertentu Banyak jenis penyakit yang menimbulkan kemandulan pada
seorang pria, antara lain adalah:
 Varikolel
 Diabetes Melitus
 Parotitis
 Penyakit - penyakit kelamin
 Faktor-Faktor Lain Dalam hal ini ada beberapa faktor yang menyebabkan kemandulan
pada seorang pria, misalnya:

 Faktor suhu, berpengaruh langsung terhadap proses spermatogenesis. Misalnya pada
pekerja-pekerja yang  ditempatkan pada tempat-tempat tertentu dengan suhu tinggi,
dalam jangka waktu yang cukup lama.
 Faktor radiasi, ini terdapat pada orang-orang yang bekerja pada tempat-tempat yang
berhubungan secara langsung dengan radiasi. Misalnya, pegawai-pegawai yang
ditempatkan dibagian rontgen. Jika mereka kurang hati-hati dalam bekerja seperti tidak
memakai alat pengaman, maka besar kemungkinan akan terkena radiasi.

D.  Faktor Kemandulan Di Kalangan Suami


 Antara punca lelaki kurang subur:
   Kemungkinan semasa kanak-kanaknya dia pernah menjalani pembedahan sehingga
meninggalkan kesan pada sistem kelaminnya. Atau mungkin juga kerana alah dengan
penyakit lelah atau beguk.
  Lelaki yang suka mandi air panas juga mungkin mendapat masalah ini.
  Memakai seluar ketat.
    Berat badan yang berlebihan.
  Duduk setempat yang agak lama seperti memandu berjam-jam atau berhari-hari
menyebabkan zakar terdedah kepada haba panas lalu menjejaskan kualiti air mani.
  Merokok melebihi 20 batang sehari.
·         Kerap mengambil alkohol atau arak

 
Kesimpulan

Penyebab kemandulan yang lain ialah karena kecelakaan yang terjadi sehingga
mengakibatkan rusaknya jaringan tubuh pada organ-organ reproduksi sepeti testis dan  indung
telur. Kemandulan yang bersifat tetap dapat juga karena diakibatkan oleh pengaruh obat-obatan
atau pil anti hamil. Hal ini dapat dimengerti karena memang secara esensi pil ini membuat
seseorang menjadi 'mandul' sementara. Akan tetapi bila obat ini dikonsumsi tentu akan
menimbulkan reaksi yang berbeda pada kondisi tubuh yang berlainan. Karena prinsip obat apa
pun adalah hasil percobaan dari sampling. Keakuratannya tidak ada yang 100%. Reaksi orang
terhadap obat-obatan bila kondisi orang tersebut dalam keadaan rata-rata tentu akan sesuai
dengan kinerja obat tersebut, tetapi bila kondisi orang tersebut sangat berbeda dari kondisi
normal / rata-rata, tentu reaksinya juga akan jauh menyimpang. Demikian juga dengan
penggunaan pil anti hamil, pada  kebanyakan orang mungkin bekerja sesuai dengan keinginan,
namun pada orang tertentu mungkin akan membawa dampak yang agak berbeda. Sehingga ada
kemungkinan penyimpangan juga, bila pil-pil ini dipakai dalam jangka waktu yang lama, pada
kondisi tubuh yang kurang prima atau menyimpang dari rata-rata, maka akan berakibat fatal,
yakni pengeringan yang bersifat tetap. Misalnya selaput lendir rahim yang dipengaruhi oleh pil
ini menjadi berkeadaan tetap seperti waktu menggunakan obat. Dan sulit dipulihkan ke dalam
keadaan semula.
Minuman berakohol, merokok dan kebiasaan buruk lainnya dapat juga mengakibatkan
kemandulan. Ini bisa mengenai pada orang wanita maupun pria. Alkohol bersifat panas dan
membakar/merusak jaringan organ internal tubuh. Dan dapat juga menyerang pada sel-sel
sperma dan testis, sehingga sel-sel sperma menjadi banyak yang mati. Maka sulit terjadi
pembuahan jika sel sperma banyak yang mati. Penyakit tumor, penyakit-penyakit kelamin, dan
sebagainya sering juga mengakibatkan orang menjadi mandul. Seperti tumor pada seputar rahim
atau tuba fallopi. Tumor seperti ini akan menyumbat jalan keluar sel telur, mungkin dengan
operasi orang masih bisa ditolong. Penyakit kelamin seperti keputihan, bila sampai menyerang
pada rahim akan sangat berbahaya, bila tidak mandul, maka sering berakibat buruk pada janin, ia
bisa menjadi cacat fisik atau pun mental.

Anda mungkin juga menyukai