OLEH
Nama Kelompok
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2019
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat dan berkatnya
sehingga penulis dapat menyelesainkan makalah, dengan judul penyeraan air dan usur hara pada
tumbuhan sebagai tugas dalam memenuhi persyaratan perkuliahan di jurusan biologi, fakultas matematika
dan ilmu pengetahuan alam Universitas Katolik Widya Mandira, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini tidak luput dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak dan dorongan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun material oleh karena itu pada kesemapatan ini penulis ingin
mengucapkan terimaksih kepada ibu Chatarina G. Semiun, S.Si, M,Si.
Selaku dosen mata kuliah biologi yang telah memberikan arahan dan bimbingan guna
menyelesaikan penulisan makalah. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan kedepannya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan
pembaca .
I
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………….…………..8
3.2. Saran………………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA……..…………………………………………………………………………….…….9
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui proses penyerapan air pada tumbuhan
b. Untuk mengetahui proses penyerapan air dan unsure hara pada akar
c. Untuk mengetahui sifat-sifat air yang bermanfaat untuk tumbuhan
d. Untuk mengetahui peranaan kadar air terhadap pertumbuhan tumbuhan
e. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi transpirasi pada tumbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penyerapan air dari tanah ke sel-sel akar dengan jalan difusi ,osmosis dan imbibisi. Air berdifusi
dari suatu larutan yang encer ke suatu larutan yang lebih pekat, atau dengan kata lain air berdifusi dari
larutan yang berkonsantrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi . Keadaan semacam ini memang
kita dapati dalam larutan tanah, pada umumnya larutan tanah merupakan larutan yang konsentrasinya
jauh lebih rendah daripada konsentrasi larutan yang ada dalam sel-sel akar. Hasil penyelidikan
menunjukan bahwa nilai osmosis sel-sel suatu tanaman itu mengalami perubahan sesuai dengan keadaan
air di dalam tanah. terdapat hubungan timbal balik semacam ini. Jika tanah cukup mengandung air maka
osmosis suatu tanaman lebih tinggi dari tanah yang kekurangan air. bahkan nilai osmosis suatu sel pada
siang hari itu berbeda dengan nilai osmosis pada malam hari. Hal ini sesuai dengan keadaan air pada
siang hari dan pada malam hari. Masuknya air dari tanah kedalam sel akar membawa ion-ion yang
terdapat di dalam tanah , ion-ion dari tanah kedalam akar itu dipengaruhi oleh suatu hal yang disebut
antagonisme ion yang artinya, bahwa pemasukka ion yang satu mempengaruhi, bahkan kadang-kadang
menetang pemasukkan-pemasukkan ion jenis lain. Contohnya ion-ion Ca²+ meniadakan ion-ion Na+
terhadap kegiatan masuk keluarnya zat tertentu. Konsentrasi ion-ion Na+ yang agak tinggi menghambat
peresapan ion-ion K+ atau ion-ion Ca² +.
Adanya kation-kation sangan mempengaruhi permeabilitas sel. Hal ini menimbulkan persangkaan,
pada sel , ada bagian-bagian tertentu yang mudah berubah menjadi anion; yang terdiri dari atas
pospolipida, zat ini mengalami disosiasi dan hasil disosiasi ini menimbulkan anion-anion organic
air.`diserap oleh akar tetapi ada pula tumbuhan yang mampu menyerap air lewat daun dan batang.
Penyerapan air oleh akar akan dilakukan oleh bulu akar yang selalu terendam di tanah. Air bedifusi masuk
ke bulu akar, pada dinding sel masuk ruang bebas, melewati membran plasma secara osmosis dan
kembali bedifusi memasuki plasma. Organela dibatasi oleh membran yang diferensial membran semi
permeabel, maka transport air harus menggunakan mekanisme osmosis. Sel akar dapat menyerap air bila
mempunyai potensial air yang lebih besar dari pada larutan tanah. Dalam hal ini akar dapat melakukan
penyerapan pasif dengan tenaga potensial air, potensial osmotik (tekanan osmotik), tekanan turgor dan
tekanan dinding sel. Air bergerak ke dalam tumbuhan melalui rambut akar, yang merupakan tonjolan
berupa rambut dari sel epidermis, dan melalui epidermis akar muda. Mekanisme yang beroperan bagi
gerakan air tanah kedalam akar belum dipahami sepenuhnya. Pada saat ini diduga bahawa air diabsorpsi
melalui dua mekanisme yang berbeda, yaitu Absorbsi Aktif dan Absorbsi Pasif.
2
a. Absorbsi Aktif
Absorbsi aktif dapat dibedakan dari transport aktif seyawa-senyawa yang terlarut melalui membran.
Absorpsi aktif terjadi bilamana kelembaban tanah itu tinggi dan tumbuhan melangsungkan transpirasi yang
rendah. Dalam kondisi ini, absorbsi air dinyatakan terutama akibat osmosis, walaupun mekanisme lain
mungkin ikut terlibat. Gerakan air kedalam tergantung pada konsentrasi solut yang lebih tinggi di dalam
pembuluh xilem yang mati dibandingkan dengan yang ada dalam larutan tanah. Gerakan tersebut dikenal
sebagai absorbsi aktif karena bergantung pada kandungan solut dan ketetapan (permeabilitas) sel-sel akar
hidup.
b. Absorbsi Pasif
Bila gerakan air ke dalam tumbuhan yang mempunyai laju transpirasi yang tinggi, menyangkut
perbedaan tekanan di dalam dan di luar tumbuhan, maka kondisi ini dinamakan absorbsi pasif karena
gaya penyebabnya timbul pada puncak tumbuhan bukan dalam akar. Absorbsi pasif bergantung pada
tarikan transpirasi. Ditinjau dari volume air yang diabsorbsi, absorbsi pasif jauh lebih penting daripada
absorbsi aktif, dan boleh jadi mencakup sekitar 98 % dari jumlah gerakan air ke dalam akar. Bila tumbuhan
mengalami tanspirasi yang tinggi, pengambilan air berlangsung melalui absorbsi pasif. Pada konsisi
tersebut, absorbsi aktif tidak berfungsi karena gerakan air yang cepat melalui akar akan menghanyutkan
solut yang menentukan dalam absorbsi aktif.
Selain penyerapan air oleh akar, tumbuhan melakukan penyerapan air melalui daun dan batang
meskipun jarang terjadi. Penyerapan air oleh daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh:
Tumbuhan dapat memanfaatkan air di sebabkan oleh adanya sifat-sifat air yang mendukung untuk
kehidupanya. Diantara sifat-sifat air tersebut adalah :
- Gaya kohesi yang dimiliki oleh air berguna untuk penyerapan air secara vertikal dalam tumbuhan
dapat di jelaskan dengan tiga elemen atau konsep kohesi yaitu adanya perbedaan potensi air di
antara tanah dan atmosfer sebagai tenaga pendorong , adanya tenaga hidrasi dinding pembulu
xylem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap grafitasi dan adanya gaya kohesi
antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air dalam pembulu xylem
- Gaya adhesi pada tumbuhan terjadi pada dinding xylem. Gaya adhesi pada tumbuhan
mengakibatkan kapilaritas pada tumbuhan dan dapat menyebabkan naiknya cairan kedalam
tabung sempit tumbuhan
- Sifat polaritas air memiliki sifat polaritas yang dapat memungkin air mengubah bentuknya setelah
melewati xylem pada tumbuhan. Setelah melewati xylem, asir akan berubah menjadi bentuk
tetesan karena sifat polaritas yang dimilikinya.
- Sebagi pelarut air dikenal sebagai yang sangat baik untuk tiga kelompok bahan biologis penting,
yakni: bahan organik, ion-ion bermuatan ( K+ Ca2+,NO3) dan molekul kecil.
3
2.5 Factor yang mempengaruhi transpirasi tumbuhan
a. Pengertian Transpirasi
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap melalui stomata dan kutikula ke udara
bebas ( evaporasi ). Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkut air dan zat hara
terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut
fotometer atau transpirometer. Selain itu transpirasi juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada
daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan akar. Tidak semua tumbuhan mengalami proses
transpirasi. Sedangkan pada tumbuhan yang mengalami proses ini, transpirasi terkadang terjadi secara
berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum
akhirnya mati.
4
Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut
gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air
polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian
besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus
transportasi.
1. Faktor Dalam :
a) Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/
tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk stomata
b) Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau tidak, besar
kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak
sedikitnya bulu di permukaan daun
5
2. Faktor Luar :
a) Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan
tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intensitas sinar matahari yang diterima daun, maka
kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
b) Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah
tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan uap
tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi
dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transpirasi akan
semakin tinggi pula.
c) Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering
akan memperlancar transpirasi.
d) Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju
transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju
transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah
sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap
penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran
uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai
pengaruh lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara
keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi.
e) Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang pokok, dari mana
akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh
kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan
dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit
air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu
daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar,
gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat
6
A. Penyerapan air aktif
Dalam penyerapan air aktif, sel-sel rambut akar tanaman menyerap air dari akar bahkan ketika tingkat
transpirasi rendah. Air ini dilakukan dan kemudian didistribusikan keseluruh tanaman dan akhirnya
mencpai daun. ATP digunakan dalam transpor aktif untuk memompa molekul melawan gradien
konsentrasi, dari daerah rendah terlarut ke konsentresi tinggi zat rendah terlarut ke konsentrasi tinggi zat
terlarut.
Dalam penyerapan air pasif, akar sel-sel rambut tetap pasif dan mereka tidak mengambil bagian
dalam meyerap air dan tanah. Trsanspirasi aktif terjadi pada bagian atas tanaman dalam penyerapan air
pasif. Dalam transportasi pasif, gerakan konsentrasi terjadi turun gradient. Jenis penyerpan air pasif difusi,
osmosis dan difasilitasi difusi.
Penyerapan air aktif terjadi melalui sel-sel rambut akar dan penyerapan air pasif terjadi ketika tingkat
transpirasi tinggi. Penyerapan aktif menggunakan energi metabolisme dan penyerapan pasif
menanfaatkan energi surya untuk transpirasi. Penyerapan aktif adalah independen dari transpirasi dan
pasif tergantung pada transpirasi. Air diserap oleh proses osmotik dan non penyerpan aktif
7
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara
bebas . Penyerapan air dapat di serap melalui akar tetapi adapula tumbuhan yang mampu menyerap air
lewat daun dan batang . penyerapan air oleh akar akan dilakukan terutama oleh buluh akar yang selalu
terendam di tanah . Air berdifusi masuk ke bulu akar pada dinding sel masuk ruang bebas melewati
membran plasma secara osmosis dan kembali berdifusi memasuki plasma .
Mekanisme penyeraan air di bedakan di bedakan menjadi dua yaitu penyerapan aktif dan
penyerapan pasif , sedangkan faktor yang mempengaruhi proses penyerapan air ada dua yaitu faktor luar
dan faktor dalam. Faktor dalam terdiri dari kecepatan transpirasi , sistim perakaran pertumbuhan pucuk
dan metabolisme , sedangkan faktor luar terdiri dari ketersediaan air tanah , konsentrasi potensial osmotic
ait tanah , temperature tanah dan aerasi.
Air sangat di butuhkan oleh tanaman tetapi harus dalam jumblah yang cukup karena jika
berlebihan atau kurang memiliki dampak yang buruk bagi tanaman misalnya; kelebihan air menyebabkan
pertumbuhan bakteri dan jamur . kekurangan air juga datap menyebabkan tanaman layu dan mati.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis banyak kekurangan dalam menulis makalah ini maka dari itu kami mohon
maaf sebesarnya jika ada penulisan kata yang kurang tepat dan kurang baik dalam penulisan tersebut
8
DAFTAR PUSTAKA