Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ STRATEGI PEMBELAJARAN BERBICARA SEBAGAI FOKUS DI SD“


( Dosen Pengampuh : YURFIAH S.Pd.,M.Pd )

( Mata Kuliah Konsep dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sd Kelas Tinggi )


Di susun oleh :
Kelompok VI
WA ODE MUHRANI ASRI ( 032101240 )
AGUS FAHYADDIN ( 032101231 )
LA SABANDIA ( 032101403 )
MUHARNI ( 032101230 )
YOLAN ( 032101255 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMADDIYAH BUTON

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapakan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Strategi
Pembelajaran Berbicara Sebagai Fokus di SD” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusun makalah
dapat dibuat dangan sebaiknya-baiknya. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengaharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Penyusun memohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa
yaitu Allah SWT. Dan kekurangan pasti milik kita sebagai sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHSASAN...................................................................................2
A. Konsep Dasar Berbicara........................................................................2
B. Strateg Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Sd.........................4
C. Hubungan Antara Berbicara Dengan Tiga Keterampilan..................4
D. Faktor-faktor Penunjang Kegiatan Berbicara.....................................6
E. Faktor-faktor Penghambat Kegiatan Berbicara..................................6
F. Pengemabangan Keterampilan Berbicara............................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbiara merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki oleh manusia.
Dengan berbicaramanusia dapat berkomunikasi degan manusia lainnya. Berbicara
selalu tidak jauh dengan bahasa, karena bahasa merupakan unsur penting dalam
berkomunikasi dengan manusia yang lain. Komunikasi dapat dilakukan dengan
cara, diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi
verbal menggunakan bahasa sebagai sarana, sedangkan komunikasi nonverbal
menggunakan sarana gerak gerik seperti warnaa, ga,bar, bunyi, bel dan
sebagainya.
Komunikasi verbal dianggap paling sempurna, efesien, dan efektif.
Komunikasi lissan sering terjadi dalam kehidupan manusia, misalnya dialog
dalam lingkungan kelurga, percakapan antara tetangga, percakapan bertelepon,
dan sebagainnya. Interaksi antara pembicara dan pendengar ada yang langsung
dan ada pula yang tidak langsung. Interksi langsung dapat bersifat dua arah atau
multi arah, sedangkan interaksi tak langsung bersifat searah. Komunikasi lisan
dalam setiap contoh berlangsung dalam waktu, yang tepat, suasana yang tertentu
pula. Sarana untuk menyampaikan sesuatu itu menggunakan bahasa lisan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep dasar berbicara ?
2. Apa itu pembelajaran berbicara di kelas tinggi ?
3. Apa saja factor penghabat dan factor pendukung kemampuan berbicara ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuna penulisan makalah ini yaitu sebagai beritkut :
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar berbiara
2. Untuk mengethui strategi pembelajaran berbicara di kelas tinggi
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan pengambat dalam berbicara

1
BAB II
PEBAHASAN

A. Konsep Dasar Berbicara

Kemampuan berbicara siswa bervariasi, mulai dari taraf baik atau lancar,
sedang, gagap atau kurang. Kenyataan tersebut sebaiknya dijadikan landasan
berbicara di sekolah. Pengajaran berbicara pun harus berlandaskankonsep dasar
berbicara sebagai sarana berkomunikasi.

Konsep dasar berbicara sebagao sarana berkomunikasi mencakup sembila hal,


yaitu :
1. Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun
berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan berbicara dan menyimak
saling melengkapi dan terpadu menjadi komunikasi lisan seperti dalam
berckap-cakap diskusi, bertelepon, tanya jawab, interview dan lain
sebagianya,
2. Berbicara adalah proses individu berkomunikasi
Berbicara digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan lingkungannya.
Bila hal ini dikaitkandenga fungsi bahasa maka berbicara
digunakansebagai sarana memeperoleh pengetahuan megadaptasi,
mempelajari lingkungannya, dan mengontrol lingkunannya.
3. Berbicara adalah ekspresi yang kretif
Melalui berbicara kreatif, manusia melakukan tidak sekedar menyatakan
ide, tetapi juga memanifestasikan kepribadiaannya. Tidak hanya
menggunakan ucapan kata dan dalam menyatakan apa yang hendak
dikatakannya tetapi, dia menyatakan secara murni, fasih, ceria, dan
spontan. Berbicara tidak sekedar alat mengkomunikasikan ide belaka,
tetapi jugaalat utama untuk menciptakan dan memformulasikan ide baru.

2
4. Berbicara adalah tingkah laku
Berbicara adalah ekspresi pembicara. Melalui berbicara, pembicara
sebenarnya menyatakan gambaran dirinya. Berbicara merupakan
simbolisasi kepribadian si pembicara. Dalam kepribadian tersebut telah
terselip tingkah laku kita. Karena itu tepatlah bila dikatakan berbicara
adalah tingkah laku.
5. Berbicara adalah tingkah laku yang di pelajari
Berbicara sebagai tingkah laku, yang sudah dipelajari oleh siswa
dilingkungan kelurga, tetangga, dan lingkungan lainnya di sekitar tempat
tinggal sebelum masuk ke sekolah. Keterampilan berbicara siswa harus
dibina oleh guru melalui latihan, :
a. Pengucapan
b. Pelafalan,
c. Pengontrolan suara
d. Pengendalian diri,
e. Pengontrolan gerak gerik tubuh
f. Pemilihan kata, kalimat dan pelafalannya
g. Pemakaian bahasa yang baik
h. Pengorganisasian ide
6. Berbicara distimulasi oleh pengalaman
Berbicara adalah ekspresi diri. Bila diri si pembicara oleh pengetahuan dan
pengalaman yang kaya, maka degan mudah yang bersangkutan
menguraikan pengetahuan dan pengalaman itu.
7. Berbicara untuk memperluas cakrawala
Paling sedikit berbicara dapat digunakan untuk dua hal. Yang pertama
untuk mengekspresikan ide, perasaan dan imajinasi. Kedua, berbicara
dapat juga digunakan untuk menambah pengetahuan dan memperluas
cakrawala pengalaman.
8. Keterampilan linguistic dan lingkungan
Anak anak adalah produk linkungan. Jika dalam lingkungan hidupnya ia
sering diajak berbicara, dan segala pertanyaannya diperhatikan dan

3
dijawab, serta lingkungan itu sendiri menyediakan kesempatan untuk
belajar dan berlatih berbicara maka dapat diharapkan anak tersebut
terampil berbicara. Ini berarti si anak sudah memiliki kemampuan
linguistik yang memdai sebelum mereka memasuki sekolah.
9. Berbicara adalah pencaran kepribadian
Pribadi seseoran dapat diindentifikasi dengan berbagai cara. Kita dapat
menduganya dari gerak geriknya, tingkah lakunya, kecenderungannya,
kesukaannya, dan cara bicaranya.

B. Strategi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di Sd Kelas


Tinggi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi bermakna rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sarana khusus. Strategi kompetensi disebut
juga dengan strategi komunikasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
strategi komunikasi yaitu :
a. Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung(tidak to the
point)
b. Mengubah kata-kata baru agar lebig dikenal (penyerapan kata asing),
contoh : masjid
c. Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah di kenal
d. Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh: menggunakan bahasa
yang sopan pada orang yang lebih tua.
e. Menggunakan geraj tubuh atau mimik untuk menyakinkan maksud
yang kita inginkan.

C. Hubungan antara berbicara dengan Tiga Keterampilan

Adapun hubungan berbicara denan tiga keterampilan sebagai berikut :


a. Berbicara dengan Menyimak

4
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda namun
berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh
kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan menyimak saling melengkapi dan
berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi,
bertelepon, bertaya jawab, interview dan sebagainya.
Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan, kegiatan berbicara selalu disertai kegiatan menyimak, demikian
pula kegiatan menyimak akan didahului kegiatan berbicara. Keduanya sama-
sama penting dalam komunikasi. Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya
hubungan antara berbicara dan menyimak adalah sebagai berikut :
a.) Ujaran biasanya di pelajari melalui menyimak dan meniru
b.) Kata kata yang akan dipakai serta di pelajari oleh ssang anak biasanya
ditentukan oleh perangsang yang mereka temui dan kata-kata yang
paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam menyampaikan
ide-ide atau gagasan mereka.
c.) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan
masyarakat tempatnya hidup.
d.) Anak yang lebih mudah lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang
jauh lebih Panjang dan rumit daripada kalimat-kalimat yang dapat
diucapkan.
e.) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu
meningkatkan kualitas berbicara seseorang.
f.) Bunyi atau suara merupakan suatu factor penting dalam meningkatkan
cara pemakaian kata-kata sang anak. Oleh karena itu, sang anak akan
tertolong kalua mereka menyimak ujaran-ujaran yang baik dari para
guru dan lingkungan sekitarnya.
g.) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga akan menghasilkan
penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak.

b. Berbicara dengan Membaca

5
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana dan fungsi. Berbicara
bersifat produktif. Ekspresif melalui sarana bahasa lisan dan berfungsi sebagai
penyebar informasi. Membaca bersifat reseptif melalui sarana bahasa tulis dan
berfungsi sebagai penerima informasi. Bahasa pembicaraan Sebagian besar
didapat melalui kegiatan membaca. Semakin sering orang membaca semakin
banyak informasi yang diperolehnya.

c. Berbicara dengan Menulis

Kegiatan berbicara maupun kegiatan menulis bersifat produktif-ekspresif.


Kedua kegiatan itu berfungsi sebagai penyampai informasi. Penyampaian
informasi melalui kegiatan berbicara disalurkan melalui bahasa lisan, sedangkan
penyampaian informasi dalam kegiatan menulis disalurkan melalui disalurkan
melalui bahasa tulis. Menyimak dan membaca erat berhubungan dalam hal bahwa
keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Berbicara dan menulis
erat berhubungan dalam hal bahwa keduanya merupakan cara untuk
mengekspresikan makna atau arti. Dalam penggunaanya, keempat keterampilan
berbahasa tersebut sering sekali saling berhubungan.

D. Faktor-faktor penunjang kegiatan berbicara

Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan individu dalam


usaha menyampaikan pesan secara lisan kepada sekelompok orang, yang disebut
juga audience atau majelis, supaya tujuan pembicaraan atau pesan dapat sampai
kepada audience dengan baik. Kegiatan berbicara juga memerlukan hal-hal di luar
kemampuan berbahasa dan ilmu pengetahuan. Maka dapat disimpulkan bahwa
factor-faktor yang mempengaruhi kegiatan berbicara adalah factor urutan
kebahasaan ( linguitik ) dan nonkebahasaan (nonlinguitik).

E. Faktor-faktor penghambat kegiatan berbicara

6
Ada kalanya proses komunikasi mengalami gangguan yang mengakibatkan
pesan yang diterimah oleh pendengar tidak sama denga napa yang dimaksudkan
oleh pembicara. Tiga factor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
1. Factor fisik, yaitu factor yang ada pada partisipan sendiri dan factor yang
berasal dari luar partispan.
2. Factor media, yaitu factor linguitik dan factor nonlinguitik, misalnya
lagu, irama, tekanan,ucapan , isyarat gerak bagian tubuh, dan
3. Factor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya
dalam keadaan marah, menangis dan sakit.

F. Pengembangan keterampilan berbicara

Salah satu kemampuan berbicara adalah percakapan. Dalam pembelajaran,


percakapan ini sebenarnya dapat menggunakan Teknik percakapan terbimbing dan
bebas. Percakapan terbimbing disini bukan berarti siswa diarahkan untuk
menghafal teks, melainkan dibimbing dengan sebuah kerangka petunjuk dan
kerangka pola bahasa. Melalui Teknik ini siswa dapat menciptkan bahasanya
sendiri.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyii-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan. Tujuan berbicara dapat dibedakan menjadi lima golongan,
yaitu, menghibur, menginformasikan, menstimulasikan, menyakinkan pendengar
terhadap sesuatu dan menggerakkanpendengar dengan kepandaian dalam berbicra.
Strategi dalam berbicara diantaranya, mendonegeng, bermain peran, cerita
berantai, media gambar dalam bercerita, menyajikan informasi, berpartisipasi
dalam diskusi, sandiwara boneka, lihat ucap, bercerita atau membaca puisi, ulang
ucap, bercakap-cakap, laporan lisan, bermain drama, paraphrase, wawancara dan
deskripsi benda.
Berbicara atau kegiatan komunikasi lisan merupakan kegiatan individu
dalam usaha menyampaikan pesan secara lisan kepdada sekelompok orang, yang
disebut juga audiens dengan baik, perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat
menunjang keefektifan berbicara.

B. Saran
Dari makalah yang telah peulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan
kekurangan baik dari penulisa atau dari kata-katanya, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan
motivasi atau nasehat guna memperbaiki makalah ini nantinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Taufani, 2006. Mozaik keterampilan Berbahasa di Sekolah Dasar.


Bandung: Angkasa, Sapani, Suardi, dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa.
Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai