Anda di halaman 1dari 9

1

MAKALAH
KETERAMPILAN DIRI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA

O
L
E
H

NAMA: BERNADETHA BIRI


NIM : 2020.02.02.007
SEMESTER :4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MAUMERE

2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TYM yang telah menuntun serta membimbing saya
hingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
guna memenuhi tugas Matkul Seminar. Selain itu menambah wawasan tentang Keterampilan
Diri Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara bagi saya penulis dan juga pembaca.
Saya menyadari makalah yang saya buat masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik dimasa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan bisa bermanfaat bagi kita semua untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
3

DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
A . LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................1
C TUJUAN.................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEMAMPUAN BERBICARA..............................................................2

B. BAGAIMANA SEORANG GURU DALAM MEMBANGUN KETRAMPILAN


BERBICARA DI SEKOLAH...........................................................................................2

C. BAGAIMANA KETRAMPILAN BERBICARA SEORANG GURU DALAM


KURIKULUM MERDEKA BELAJAR...........................................................................3

BAB III PENUTUP......................................................................................................................4


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................5
4

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan Berbicara merupakan sebuah kemampuan dalam mengolah kata menjadi


sebuah kalimat yang menarik dan memiliki makna dan arah tujuan pembicaraan yang jelas.
Kemampuan dalam mengolah situasi harus dimiliki oleh seorang aktor sehingga dapat
menjadi sebuah informan yang baik dalam memberikan informasi yang terkait. Aktor yang
dimaksutkan ini adalah guru dimana tugasnya adalah sebagai motor dalam dunia
pendidikan.
Dunia pendidikan kini telah berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.Dimana
kebutuhan ini selalu berdampingan dengan situasi sosial masyarakat . keadaan
sosial,politik,dan ekonomi memacu dunia pendidikan untuk selalu melakukan perubahan
guna menanggapi peradaban zaman. Guru yang adalah agen perubahan dalam dunia
pendidikan kini harus mampu menumbuhkan kreativitasnya untuk membentuk dan
mengarahkan pendidikan dimasa yang akan datang. Tuntutan yang menjadi alasan dasar
dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di era globalisasi ini salah satunya meningkatkan
kemampuan dalam berbicara( speaking). Sesuai dengan tuntutan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum merdeka bahwa pembelajaran berbasis projek pengembangan soft skill
dan karakter profil pelajar pancasila , dan pembelajaran kompetensi dasar seperti literasi
dan numerasi. Dengan begitu seorang pendidik atau guru harus mampu membangun
kretivitas dalam dirinya sebagai bagian dari narasumber yang baik untuk mentrasfer ilmu
pengetahuan kepada anak didiknya atau siswa dengan penjelasan yang baik.Dengan
demikian ada banyak hal yang harus dikembangkan oleh seorang guru sehingga mampu
menerjemahkan dan memberikan daya tarik tersendiri bagi siswa atau peserta didik melalui
gaya bahasa dan cara mengolah pembelajaran yang baik dengan menggunakan
keterampilan dalam berbicara.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kemampuan berbicara?
2. Bagaimana seorang guru dalam membangun keterampilan berbicara di sekolah?
3. Bagaimana ketrampilan berbicara seorang guru dalam kurikulum merdeka belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan berbicara
2. Untuk mengetahui bagaimana seorang guru dalam membangun keterampilan berbicara
di sekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana ketrampilan berbicara seorang guru dalam kurikulum
merdeka belajar
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemampuan Berbicara


Kemampuan Berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu
dimiliki oleh seseorang, terutama mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan kelak akan
menjadi seorang guru kemampuan ini bukanlah kemampuan yang diwariskan secara
turun temurun, walaupun pada dasarnya secara alamiah manusia dapat berbicara.
Namun kemampuan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan
atau bimbingan yang intensif.
Dari kenyataan berbahasa, seseorang lebih banyak berkomunikasi secara lisan
dibandingkan dengan cara lain. Berbicara dalam situasi formal dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar memerlukan latihan dan
bimbingan yang intensif. Demikian juga halnya bagi mahasiswa sebagai calon
ilmuwan dan yang kelak akan menjadi seorang guru yang sering terlibat dalam
kegiatan berbicara formal, misalnya bertanya dalam kelas, berdiskusi, berseminar,
berceramah, berpidato,dan sebagainya.

Kemampuan berbicara juga tidak terlepas dari penggunaan bahasa dimana


keduannya saling berkaitan.

Dalam Penggunaan bahasa memiliki dua fungsi yaitu sebagai berikut:


1. Fungsi umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa sangat
menyatu dengan kehidupan manusia menjadi anggota masyarakat. Aktifitas
sebagai anggota masyarkat sangat tergantung pada penggunaan bahasa
masyarakat setempat. Aksi reaksi manusia dalam kelompok masyarakat
bergantung pada bahasa yang digunakan.

2. Fungsi khusus
Seorang ahli linguistic jakobson membagi fungsi bahasa atas lima macam
fungsi, yakni:
a. Emotif
Fungsi emotif, bahasa digunakan dalam mengungkapkan perasaan manusia.
Misalnya rasa sedih, gembira, marah, kesal, kecewa, puas.sebagai alat untuk
mengungkapkan perasaan atau ekspresi diri tujuan manusia mengungkapkan
perasaannya bermacam macam antara lain agar terbebas dari semua tekanan
emosi keadaaan hatinya.
b. Fungsi konatif, bahasa digunakan untuk memotivasi agar orang lain bersikap
dan berbuat sesuatu.
c. Fungsi reverensial, bahasa yang digunakan sekelompok manusia untuk
membicarakan suatu permasalahan dengan topic tertentu.
6

d. Fungsi fatik, bahasa digunakan manusia untuk saling menyapa sekedar untuk
mengadakan kontak bahasa mempersatukan anggota anggota masyarakat.
e. Fungsi mentalingual, bahasa digunakan untuk membicarakan masalah
bahasa dengan bahasa tertentu.

B. Bagaimana Seorang Guru dalam membangun keterampilan berbicara di sekolah

Setiap guru bisa berbicara, tetapi tidak semua guru bisa berbicara dihadapan orang
banyak. Berbicara dalam kehidupan keseharian sangtlah mudah, tetapi tidak
semudah berbicara dengan lugas, jelas, dan tepat sasaran.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Menjadi seorang tentunya harus bisa membangun keterampilan berbicara di sekolah.
Dimana menjadi seorang guru harus bisa mengolah kata menjadi sebuah kalimat
baik dan benar keterampilan berbicara juga sangat penting untuk seorang guru agar
bisa menyampaikan materi pelajaran secara jelas dan tepat. Sehingga apa yang
menjadi nasehat, teguran, dan penjelasan dapat langsung ditangkap oleh siswa.
Salah satu keterampilan yang dapat menunjang keberhasilan guru sebagai pendidik
sekaligus motivator bagi para siswa adalah kemampuan public speaking. Secara
umum public speaking adalah ilmu berbicara untuk menyampaikan sesuatu hal
dihadapan banyak orang dengan tujuan tertentu. Kemampuan public speaking
bukanlah keahlian yang harus dipelajari. Mungkin saja, ada guru yang memiliki
bakat berbicara yang dengan baik, tapi tanpa latihan yang serius bakat ini lama
kelamaan akan berkurang kualitasnya.sebagai guru, kita harus mahir menyampaikan
materi pelajaran agar dapat dengan mudah dimengerti siswa. Semudah apapun suatu
materi, jika guru kurang lihai menyampaian dengan teknik komunikasi yang
menarik, niscaya materi tersebut sulit dicerna siswa. Sayangnya kesadaran akan
pentingnya kemampuan komunikasi ini masih belum dimiliki oleh para guru.
Padahal guru adalah faktor utama dan pertama dari kunci sukses sebuah proses
belajar mengajar di sekolah. Guru yang memiliki public speaking yang baik akan
lebih dekat dengan siswa. Dalam suasana belajar mengajar di kelas guru perlu
memperhatikan teknik teknik menjelaskan menurut ilmu public speaking yaitu
orientasi, bahasa yang sederhana, artikulasi, nada suara, tempo bicara, volume suara,
kontak mata, bahasa tubuh, humor, danumpan balik.orientasi atau pengarahan
berarti guru berusaha mengantarkan siswa pada materi yang akan dibahas. Pada
awal pembelajaran, penting sekali siswa tahu dengan jelas apa tujuan pelajaran dan
apa pokok persoalan yang dibicarakan. Dengan bahasa yang sederhana dan kalimat
yang pendek diharapkan siswa akan lebih perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru. Teknik artikulasi adalah kemampuan mengucapkan kata secara
jelas. Sehingga tak akan ada lagi siswayang meninterupsi guru untuk meminta
mengulangi kembali penjelasan karena kurang mendengar penuturan guru. Nada
juga menentukan tinggi rendahnya suara. Variasikan nada suara kita saat agar
mengajar agar terkesan tidak monoton dan mampu menyesuaikan dengan penjelasan
yang kita tuturkan. Selain itu guru juga menjaga tempo bicaranya dengan stabil. Jika
7

berbicara terlalu cepat, siswa kesulitan mencerna apa yang guru katakana.begitupun
sebaliknya bila terlalu lambat pikiran siswa akan melantur kemana-mana. Volume
suara juga ikut menentukan kesuksesan guru dalam menjelaskan suatu materi.
Terkadang kita tidak menyadari bila terdapat masalah pada volume terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Kontak mata pun turut membangun hubungan yang hangat
antara guru dan siswa. Siswa tidak akan memperhatikan guru yang kurang
memperhatikan siswa. Maka usahakan pandangan mata jangan hanya tertuju pada
satu sudut atau sekelompok siswa saja. Gerakan tubuh guru harus wajar dan jangan
melakukan gerakan yang tidak bermakna. Misalnya ada siswa yang bertanya dan
kita belum tahu jawabannya maka guru tak perlu mengaruk garuk kepala atau
memperlihatkan ekpresi binggung. Selanjutnya selipkan humor di sela sela guru
menjelaskan khususnya pada materi yang cukup berat dan serius. Humor lucu dan
sopan yang dilemparkan guru akan membuat suasana kelas lebih cair. Yang terakhir
adalah gunakan umpan balik saat ingin mengakhiri penjelasan suatu materi.

C. Bagaimana Keterampilan Berbicara Seorang Guru dalam Kurikulum Merdeka


Belajar

Menurut BSNP atau Badan Standar Nasional pendidikan, pengertian kurikulum


merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada
pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar (baik siswa maupun mahasiswa)
dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan
minatnya. Kurikulum atau program Merdeka Belajar ini diluncurkan oleh Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem
Makarim sebagai bentuk dari tindak evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.

Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut Kurikulum Prototipe yang merupakan salah satu bagian
dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi penerus yang lebih kompeten dalam berbagai
bidang. Kurikulum merdeka belajar menjadikan guru lebih bebas mengeksplorasi dirinya sebagai
pribadi pembelajar. Hal ini membuka peluang bagi guru untuk lebih kreatif, dan inovatif
mengembangkan potensi dirinya untuk membawa para siswanya menuju bahtera pembelajaran
yang menyenangkan tanpa tekanan. Dalam konsep merdeka belajar, guru diberi kebebasan untuk
berpikir dalam menentukan langkah yang tepat dan strategis sehingga bisa menjawab semua
tantangan dan permasalahan pendidikan yang dihadapi dalam wilayah pendidikan. Dalam konsep
ini, guru harus bisa menentukan treatment yang tepat tanpa intervensi terlalu jauh dari pihak luar.
Penerapan treatment tersebut tentunya harus memiliki dasar kuat dan bisa dipertanggung
jawabkan. Dalam kurikulum merdeka belajar guru juga dituntut agar dapat menerjemahkan
konsep sehingga mampu merealisasikan dalam penerapan pembelajaran yang dilaksanakannya.
Untuk sampai pada kenyataan tersebut guru harus memiliki keluasan wawasan dan kedalaman
pengalaman sebagai modalnya.  konsep merdeka belajar harus dimaknai sebagai pemberian
peluang bagi guru sehingga mereka berani mencoba, berekpresi, bereksperimen, menjawab
tantangan, serta berani berkolaborasi untuk berkontribusi dalam melahirkan pendidikan lebih
baik dan bermakna. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan,
guru, dan peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat
(bakat) alami, guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki
peserta didik. Mendidik anak sama dengan mendidik masyarakat. Dalam Kurikulum Merdeka
8

dengan memberikan pembelajaran Project Based Learning memberikan ruang kepada guru dan


peserta didik untuk melihat masalah dalam keseharian dan mencoba menemukan solusi dari
masalah tersebut. Sekolah harus memberikan inovasi baru dalam segi fasilitas pembelajaran,
kegiatan, ektrakurikuler, kegiatan pembelajaran bekerja sama dengan lingkungan/perusahaan,
Guru harus berinovasi dalam pembelajaran, untuk menumbuhkan inovasi dari peserta didik.
Dengan lingkungan seperti ini maka pembelajaran menjadi sesuatu yang dirindukan oleh
siswa. Dalam konteks kurikulum merdeka belajar Guru dan siswa juga harus mempunyai
ketrampilan dalam berbicara. Salah satu keterampilan yang perlu ditanamkan pada siswa dan
membutuhkan perhatian guru secara menyeluruh yakni keterampilan berbicara. Keterampilan
berbicara merupakan satu dari empat kemampuan berbahasa yang perlu ditanamkan agar
kemampuan komunikatif siswa dapat dikembangkan secara maksimal. Kemampuan berbicara
dalam hal ini bukan sekadar kemampuan siswa menyampaikan hal sederhana dalam percakapan
biasa, tetapi juga kemampuan berbicara dalam situasi yang bersifat formal. Sesuai dengan
pendapat Arsjad dan Mukti U.S. (1988:1) kemampuan berbicara secara formal tidak dimiliki
seseorang secara instan. Untuk memperoleh kemampuan tersebut harus melalui segala bentuk
ujian dalam bentuk latihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif. Kemampuan berbicara
yang perlu dikembangkan tidak sekadar berkaitan dengan penampilan, tetapi juga kreativitas
siswa dalam mengembangkan ide saat praktik berbicara. Persoalannya untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berbicara tidak mudah. Meskipun dalam kurikulum merdeka
belajar guru di beri kebebasan tetapi guru juga harus tetap memberikan arahan dalam
ketrampilan berbicara untuk siswa dan juga untuk guru sendiri.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kemampuan Berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki oleh
seseorang, terutama mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan kelak akan menjadi seorang guru
kemampuan ini bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, walaupun pada
dasarnya secara alamiah manusia dapat berbicara. Namun kemampuan berbicara secara formal
memerlukan latihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif.
Dan pentingnya seorang guru dalam mengembangkan ketrampilan berbicara karena guru harus
memberikan informasi yang jelas kepada siswa dan dan memenuhi tuntutan kurikulum
merdeka belajar.
9

DAFTAR PUSTAKA

Maulana ,Unsa.Aditya Pratama,Hj.Sri Murjani,Ikrar Firdiansyah.Agustus 2021.Pembinaan


kemampuan berbicara bahasa Indonesia.Bandung:Tata Akbar.
 http://disdikkbb.org/news/guru-dalam-konteks-merdeka-belajar/.
https://pintek./id/blog/ini-beda-kurikulum-merdeka-belajar-dan-kurikulum-sebelumnya/.

Anda mungkin juga menyukai