MAKALAH
KETERAMPILAN DIRI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA
O
L
E
H
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TYM yang telah menuntun serta membimbing saya
hingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
guna memenuhi tugas Matkul Seminar. Selain itu menambah wawasan tentang Keterampilan
Diri Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara bagi saya penulis dan juga pembaca.
Saya menyadari makalah yang saya buat masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik dimasa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan bisa bermanfaat bagi kita semua untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
3
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
A . LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................1
C TUJUAN.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEMAMPUAN BERBICARA..............................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kemampuan berbicara?
2. Bagaimana seorang guru dalam membangun keterampilan berbicara di sekolah?
3. Bagaimana ketrampilan berbicara seorang guru dalam kurikulum merdeka belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan berbicara
2. Untuk mengetahui bagaimana seorang guru dalam membangun keterampilan berbicara
di sekolah
3. Untuk mengetahui bagaimana ketrampilan berbicara seorang guru dalam kurikulum
merdeka belajar
5
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fungsi khusus
Seorang ahli linguistic jakobson membagi fungsi bahasa atas lima macam
fungsi, yakni:
a. Emotif
Fungsi emotif, bahasa digunakan dalam mengungkapkan perasaan manusia.
Misalnya rasa sedih, gembira, marah, kesal, kecewa, puas.sebagai alat untuk
mengungkapkan perasaan atau ekspresi diri tujuan manusia mengungkapkan
perasaannya bermacam macam antara lain agar terbebas dari semua tekanan
emosi keadaaan hatinya.
b. Fungsi konatif, bahasa digunakan untuk memotivasi agar orang lain bersikap
dan berbuat sesuatu.
c. Fungsi reverensial, bahasa yang digunakan sekelompok manusia untuk
membicarakan suatu permasalahan dengan topic tertentu.
6
d. Fungsi fatik, bahasa digunakan manusia untuk saling menyapa sekedar untuk
mengadakan kontak bahasa mempersatukan anggota anggota masyarakat.
e. Fungsi mentalingual, bahasa digunakan untuk membicarakan masalah
bahasa dengan bahasa tertentu.
Setiap guru bisa berbicara, tetapi tidak semua guru bisa berbicara dihadapan orang
banyak. Berbicara dalam kehidupan keseharian sangtlah mudah, tetapi tidak
semudah berbicara dengan lugas, jelas, dan tepat sasaran.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Menjadi seorang tentunya harus bisa membangun keterampilan berbicara di sekolah.
Dimana menjadi seorang guru harus bisa mengolah kata menjadi sebuah kalimat
baik dan benar keterampilan berbicara juga sangat penting untuk seorang guru agar
bisa menyampaikan materi pelajaran secara jelas dan tepat. Sehingga apa yang
menjadi nasehat, teguran, dan penjelasan dapat langsung ditangkap oleh siswa.
Salah satu keterampilan yang dapat menunjang keberhasilan guru sebagai pendidik
sekaligus motivator bagi para siswa adalah kemampuan public speaking. Secara
umum public speaking adalah ilmu berbicara untuk menyampaikan sesuatu hal
dihadapan banyak orang dengan tujuan tertentu. Kemampuan public speaking
bukanlah keahlian yang harus dipelajari. Mungkin saja, ada guru yang memiliki
bakat berbicara yang dengan baik, tapi tanpa latihan yang serius bakat ini lama
kelamaan akan berkurang kualitasnya.sebagai guru, kita harus mahir menyampaikan
materi pelajaran agar dapat dengan mudah dimengerti siswa. Semudah apapun suatu
materi, jika guru kurang lihai menyampaian dengan teknik komunikasi yang
menarik, niscaya materi tersebut sulit dicerna siswa. Sayangnya kesadaran akan
pentingnya kemampuan komunikasi ini masih belum dimiliki oleh para guru.
Padahal guru adalah faktor utama dan pertama dari kunci sukses sebuah proses
belajar mengajar di sekolah. Guru yang memiliki public speaking yang baik akan
lebih dekat dengan siswa. Dalam suasana belajar mengajar di kelas guru perlu
memperhatikan teknik teknik menjelaskan menurut ilmu public speaking yaitu
orientasi, bahasa yang sederhana, artikulasi, nada suara, tempo bicara, volume suara,
kontak mata, bahasa tubuh, humor, danumpan balik.orientasi atau pengarahan
berarti guru berusaha mengantarkan siswa pada materi yang akan dibahas. Pada
awal pembelajaran, penting sekali siswa tahu dengan jelas apa tujuan pelajaran dan
apa pokok persoalan yang dibicarakan. Dengan bahasa yang sederhana dan kalimat
yang pendek diharapkan siswa akan lebih perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru. Teknik artikulasi adalah kemampuan mengucapkan kata secara
jelas. Sehingga tak akan ada lagi siswayang meninterupsi guru untuk meminta
mengulangi kembali penjelasan karena kurang mendengar penuturan guru. Nada
juga menentukan tinggi rendahnya suara. Variasikan nada suara kita saat agar
mengajar agar terkesan tidak monoton dan mampu menyesuaikan dengan penjelasan
yang kita tuturkan. Selain itu guru juga menjaga tempo bicaranya dengan stabil. Jika
7
berbicara terlalu cepat, siswa kesulitan mencerna apa yang guru katakana.begitupun
sebaliknya bila terlalu lambat pikiran siswa akan melantur kemana-mana. Volume
suara juga ikut menentukan kesuksesan guru dalam menjelaskan suatu materi.
Terkadang kita tidak menyadari bila terdapat masalah pada volume terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Kontak mata pun turut membangun hubungan yang hangat
antara guru dan siswa. Siswa tidak akan memperhatikan guru yang kurang
memperhatikan siswa. Maka usahakan pandangan mata jangan hanya tertuju pada
satu sudut atau sekelompok siswa saja. Gerakan tubuh guru harus wajar dan jangan
melakukan gerakan yang tidak bermakna. Misalnya ada siswa yang bertanya dan
kita belum tahu jawabannya maka guru tak perlu mengaruk garuk kepala atau
memperlihatkan ekpresi binggung. Selanjutnya selipkan humor di sela sela guru
menjelaskan khususnya pada materi yang cukup berat dan serius. Humor lucu dan
sopan yang dilemparkan guru akan membuat suasana kelas lebih cair. Yang terakhir
adalah gunakan umpan balik saat ingin mengakhiri penjelasan suatu materi.
Sebelumnya, kurikulum ini juga disebut Kurikulum Prototipe yang merupakan salah satu bagian
dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi penerus yang lebih kompeten dalam berbagai
bidang. Kurikulum merdeka belajar menjadikan guru lebih bebas mengeksplorasi dirinya sebagai
pribadi pembelajar. Hal ini membuka peluang bagi guru untuk lebih kreatif, dan inovatif
mengembangkan potensi dirinya untuk membawa para siswanya menuju bahtera pembelajaran
yang menyenangkan tanpa tekanan. Dalam konsep merdeka belajar, guru diberi kebebasan untuk
berpikir dalam menentukan langkah yang tepat dan strategis sehingga bisa menjawab semua
tantangan dan permasalahan pendidikan yang dihadapi dalam wilayah pendidikan. Dalam konsep
ini, guru harus bisa menentukan treatment yang tepat tanpa intervensi terlalu jauh dari pihak luar.
Penerapan treatment tersebut tentunya harus memiliki dasar kuat dan bisa dipertanggung
jawabkan. Dalam kurikulum merdeka belajar guru juga dituntut agar dapat menerjemahkan
konsep sehingga mampu merealisasikan dalam penerapan pembelajaran yang dilaksanakannya.
Untuk sampai pada kenyataan tersebut guru harus memiliki keluasan wawasan dan kedalaman
pengalaman sebagai modalnya. konsep merdeka belajar harus dimaknai sebagai pemberian
peluang bagi guru sehingga mereka berani mencoba, berekpresi, bereksperimen, menjawab
tantangan, serta berani berkolaborasi untuk berkontribusi dalam melahirkan pendidikan lebih
baik dan bermakna. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan,
guru, dan peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat
(bakat) alami, guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki
peserta didik. Mendidik anak sama dengan mendidik masyarakat. Dalam Kurikulum Merdeka
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kemampuan Berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang perlu dimiliki oleh
seseorang, terutama mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan kelak akan menjadi seorang guru
kemampuan ini bukanlah kemampuan yang diwariskan secara turun temurun, walaupun pada
dasarnya secara alamiah manusia dapat berbicara. Namun kemampuan berbicara secara formal
memerlukan latihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif.
Dan pentingnya seorang guru dalam mengembangkan ketrampilan berbicara karena guru harus
memberikan informasi yang jelas kepada siswa dan dan memenuhi tuntutan kurikulum
merdeka belajar.
9
DAFTAR PUSTAKA