Disusun Oleh :
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas pembelajaran berwawasan
kemasyarakatan. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran untuk warga belajar (WB) dilakukan juga seperti kegiatan
pembelajaran sekolah formal. Artinya, kegiatan pembelajaran nya mengacu pada standar
kompetensi keaksaraan. Standar kompetensi keaksaraan fungsional dikembangkan
berdasarkan level atau tingkat kompetensi keaksaraan yang ingin dicapai oleh WB.
Ciri-ciri WB pada tingkat keaksaraan dasar adalah mereka yang belum mengenal
semua huruf, belum bisa merangkai kata kata dengan lancar, dan belum mengerti arti
sebuah kalimat dengan jelas. Meskipun mereka belum bisa menulis, membaca, atau
berhitung, tetapi mereka sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan menulis sederhana,
tetapi masih belum lancar. Walaupun mereka sudah memiliki pengetahuan, mereka
belum memiliki semua kemampuan Fungsional yang diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal tersebut karena mereka biasanya jarang menggunakan keterampilan
membaca, menulis, dan berhitung dalam kehidupan sehari-hariny.
Pada tingkat ini Webbe diharapkan sudah mempunyai sikap untuk belajar secara
mandiri. Mereka juga diharapkan dapat memecahkan masalah keaksaraan yang
dihadapi dan mencari informasi serta narasumber sendiri.
1. Konteks Lokal
3. Proses Partisipatif
Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran efektif dalam program keaksaraan
fungsional (KF) yang harus diterapkan di kelompok belajar. Tujuan diskusi adalah
membuka pikiran WB dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan
pengetahuannya. Topik yang harus pertama kali di diskusikan dalam kelompok belajar
adalah menyangkut minat, kebutuhan, potensi, dan hambatan yang mungkin ditemui
selama proses kegiatan pembelajaran. Sebagai pembukaan kegiatan belajar, Anda dapat
memilih teknik teknik, seperti peta, tabel, dan kalender kegiatan atau jadwal. Melalui
teknik teknik tersebut, ada dapat mengumpulkan dan menganalisis informasi dari
pengalaman WB. Anda perlu membimbing dan mengarahkan WB dengan menggunakan
pertanyaan pertanyaan fleksibel berikut, misalnya
Di mana ?
Di mana WB tinggal ?
Di mana WB bekerja
Kapan ?
Berapa ?
1. Prinsip-prinsip membaca
Berikan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan, serta yang
biasa digunakan WB dalam kehidupan sehari harinya.
b. Memilih bahan bacaan
Isi bacaan harus yang sudah dikenal oleh WB, menggunakan lebih banyak
gambar dari pada tulisan, Ukuran dan bentuk bahan bacaan mudah digunakan
WB, dan bentuk dan ukuran huruf sesuai dengan kemampuan WB.
Jika kalimat, gila, dan gambar yang terdapat dalam bahan bacaan tidak sesuai
dengan tingkat keaksaraan WB, Anda perlu menyederhanakannya dengan langkah
langkah sebagai berikut.
1. Buatlah rangkuman yang berisi butir butir dari isi bacaan.
2. Bacakanlah dan jelaskanlah isi rangkuman tersebut.
3. Mintalah WB mengungkapkan pokok pokok isi bacaan menurut bahasanya
sendiri.
4. Pilihlah kata kata kunci atau kata yang dianggap paling penting.
5. Mintalah WB untuk menulis kalimat pendek dengan struktur sederhana.
2. Prinsip-prinsip berhitung
Penilaian Pembelajaran
1. Latar belakang
Program TBM telah dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan
Pembaharuan dari Taman Pustaka Rakyat (TPR) Yang didirikan oleh masyarakat pada
tahun lima puluhan. Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan
budaya baca masyarakat.
2. Pengertian
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini adalah
membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang
cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung
peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka buta aksara sehingga mereka
yang telah “melek huruf” tidak menjadi buta aksara kembali.
1. Fungsi
2. Manfaat
Struktur organisasi TBM terdiri dari seorang kepala TBM dibantu dengan bidang
administrasi dan teknis serta bidang layanan pembaca. Struktur organisasi yang ada di
kolaborasikan dengan manajemen atau pengelolaan yang dapat dipertanggungjawabkan,
mulai dari
a. Biaya penyelenggaraan
Biaya penyelenggaraan TBM terdiri atas sumber dana dan anggaran. Sumber dana
TBM diperoleh dari swadaya masyarakat, pemerintah, swasta, kemasyarakatan, dan
sumbangan lainnya yang tidak mengikat.
b. Koleksi
Jumlah TBM minimal 300 judul terdiri atas, majalah, surat kabar, leaflet, dan bahan
audiovisual.
c. Perlengkapan
Sebagai sarana dan prasarana yang harus mendukung, sebuah TBM minimal
memiliki perlengkapan atau mebeler yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
setiap TBM.
d. Ruang TBM
e. Tenaga pengelolaan.
1. Lembaga Kepemudaan
Lembaga kepemudaan memiliki peran utama dalam pembangunan apabila dilihat
dari publik. Peran sektor publik pada dasarnya terdiri dari peran-peran :
a. Memonitoring kebijakan pemerintah dan swasta
b. Data assessmeng
c. Pendidikan masyarakat dan penyebaran informasi
Ada 6 faktor penentu agar lembaga kepemudaan dapat memiliki daya tanggap
terhadap lingkungannya, meliputi :
a. Hukum dan kebijakan organisasi
b. Organisasi dan sumber daya manusia
c. Anggaran lembaga kepemudaan
d. Infrastruktur
e. Pengetahuan dan teknologi
f. Peningkatan infrastruktur sistem informasi