Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah saya haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT., atas karunia dan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan modul
yang dibuat ini. Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan (PBK).
Pembahasan modul ini dimulai dengan memberi penjelasan terkait tujuan yang akan
dicapai, sementara kelebihan yang dimiliki oleh modul ini dapat dilihat dalam keterpaduan dengan
ilmu kemampuan membaca.
Pembahasan yang disampaikan juga disertai bentuk soal yang beragam, tujuannya untuk
mengukur tingkat yang dicapai dan kesuksesan dalam menjawab.
Penyusun menyadari jika pembuatan modul ini masih memiliki banyak kekurangan, karena
itu kritik dan saran sangat terbuka untuk diterima dengan sifat yang membangun. Diharapkan
semoga modul ini bisa memberi manfaat dengan baik.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, membaca adalah satu dari empat kemampuan
bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau kompoen dari komunikasi tulisan. Dalam
komunikasi tulisan, sebagaimana telah dikatakan, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi
lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf
menurut alfabet Latin. Kemampuan membaca lanjut, yang merupakan pokok bahasan buku ini,
pada dasarnya adalah porses kognitif.
Adapun manfaat-manfaat dari kegiatan TBM bagi masyarakat adalah sebagai berikut;
Langkah pertama dalam usaha penyusunan program kegiatan TBM ini adalah penulis
mencari informasi dari kepala desa atau perangkat untuk mencari data tentang warga minat belajar
yang masih buta aksara, ataupun yang putus sekolah sehingga mereka mengalami warga sehingga
kemudian mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran kegiatan berdasarkan data
yang diperoleh dari desa. langkah berikutnya menyusun daftar calon peserta yang akan dijadikan
sasaran kegiatan.
Mengetahui,
Kanedi, M.Pd
NIP.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini diharapkan nantinya benar-benar bisa menjadi salah
satu motor penggerak dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa baik secara material maupun mental spiritual khususnya di lingkungan desa
curug. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 7 hari, dimulai pada hari jumat
tanggal 10 november 2023 sampai tanggal 17 november 2023.
TAHAPAN PELAKSANAAN
PROGRAM TBM
Strategi yang dilakukan dalam program kegiatan ini yaitu membaca menyenangkan
"Quantum reading". Jeannette Vos menyatakan bahwa pembelajaran akan berkembang dengan
cepat dan mudah dengan melalui penjelajahan dan kesenangan, diantaranya meliputi kegiatan:
1. Mengkonsentrasikan lingkungan.
2. Menyiapkan suasana yang kondusif dan mencuri perhatian peserta belajar.
3. Memainkan musik atau menyiapkan kegiatan yang kreatif dan inovatif yang dapat menarik
minat peserta belajar agar lebih intensif dalam mengikuti kegiatan belajar dan pembelajaran.
4. Pencanangan tujuan pribadi dan hasil belajar.
Hal ini selaras dengan pernyataan Bobbi De Porter, bahwa tingkat partisipasi anda di dunia
sesungguhnya dapat menentukan kemampuan anda untuk belajar dengan kemudahan serta adanya
lingkungan yang memperkaya menghasilkan pelajar-pelajar yang lebih baik dalam situasi yang
memerlukan pemecahan masalah sementara lingkungan yang melemahkan menghasilkan pelajar-
pelajar yang tidak mempunyai minat
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap proses belajar dan
pembelajaran tentang setting kegiatan, suasana, kondisi lingkungan pembelajaran melalui
penjelajahan dan kesenangan yang kreatif, inovatif dan dapat menarik minat peserta belajar beserta
indikator yang memenuhinya sebagai sebuah proses yang ideal adalah sangat penting dalam
membantu menghasilkan subyek pelajar yang handal.
Upaya yang dilakukan dalam upaya meningkatkan minat baca warga belajar yaitu melalui
program-program yang disusun dalam pelaksanaan TBM antara lain:
a. Memilih bacaan mulai yang sederhana dan tidak terlalu tebal, banyak gambar, serta sesuai
dengan kebutuhan kerja warga.
b. Menarik minat baca warga belajar dengan memberi contoh membaca terlebih dahulu kemudian
meminta kepada warga belajar lain untuk meneruskan bacaan yang telah kita baca tersebut.
c. Apabila ada warga yang mengalami kesulitan mengenal kata, kita bantu dengan menyuruhnya
untuk memperkirakan dengan kalimat sendiri lanjutan dari kalimat yang terpotong tersebut
atau memintanya untuk meneruskan bacaan tersebut.
Adapun skenario yang dijalankan dalam proses kegiatan TBM adalah sebagai berikut:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah proses melihat dan mengerti
isi dari media tulisan yang dibaca, bisa dilakukan dengan melisankan atau dapat dilakukan dalam
hati. Sementara menurut Mr Juel (dalam karya Mr. Sandjaja, 2005), membaca adalah proses
mengenali kata-kata dan memadukannya menjadi arti kata dan kalimat serta struktur baca.
Sementara versi Mr.Fredick Mc Donald (1996), membaca adalah rangkaian respon-respon yang
lengkap mencakup respon sikap, kognitif, dan manipulatif. Serta masih banyak lagi pengertian
membaca oleh para ahli lainnya.
Meningkatnya minat baca tidak terlepas dari apa bahan bacaan serta apa manfaat dari topik
yang dibaca tersebut. Manfaat membaca banyak sekali. Dengan membaca manusia mengetahui
serta mengerti huruf dan kata, mengerti arti dari kata, mengetahui rangkaian kata menjadi kalimat,
memahami arti dari kalimat. Dan yang paling utama, orang bisa mendapatkan ilmu, pengetahuan,
wawasan, serta bisa memberikan respon terhadap dinamika yang terjadi di sekelilingnya.
Contohnya bila ingin switch career seseorang bisa mencari referensi tentang tips alih profesi agar
bisa melakukan transaksi dan jual beli aset kripto dengan mudah.
Ada banyak sekali media untuk memperoleh bahan bacaan. Buku, jurnal, majalah, koran, dan
yang sangat milenium adalah e-book adalah diantaranya. Jenis-jenis bacaan juga sangat beragam.
Mulai dari jurnal ilmiah, buku text book, komik, dan lainnya.
Namun berdasarkan data, minat baca warga Indonesia masih sangat rendah. Menurut UNESCO,
tingkat literasi Indonesia sangat rendah karena berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvey
sementara peringkat pertama adalah Finlandia. Itu artinya Indonesia berada di urutan terbawah di
Asia Tenggara, karena Thailand sendiri berada di peringkat 59.
Adanya masalah-masalah tersebut menjadi tugas bagi Pemerintah selaku pembuat program dan
kebijakan. Selain itu guru, dosen, perpustakaan sebagai lembaga baca, maupun orang tua juga
seharusnya berperan aktif agar minat baca pelajar serta masyarakat tumbuh dan berkembang.
Lalu seperti apa kiranya strategi untuk menumbuhkembangkan minat baca tersebut ? Berikut
adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Orang Tua dan Guru Mengambil Peran Memahamkan Siswa Giat Membaca
Menumbuhkan minat baca dimulai sejak dini, yaitu pada anak-anak. Anak-anak sekarang
lebih menyukai media gawai daripada membuka buku. Oleh kareba itu peran orang tua adalah
mutlak agar anak-anaknya rajin membaca. Orang tua bisa memilihkan bahan-bahan bacaan yang
menarik yang memberikan wawasan dan pengetahuan.
Selain orang tua, guru juga mesti mengambil peran agar siswa di kelas lebih aktif dan
berinisiatif mencari bahan bacaan. Caranya misalnya memberikan tugas mata pelajaran tertentu
dengan menetapkan kriteria : bahan bacaan harus bersumber dari perpustakaan, bahan bacaan boleh
diambil dari internet, bahan bacaan boleh mengambil dari majalah. Tapi saat di kelas, tugas
dikumpulkan terlebih dahulu dan siswa diharuskan menjelaskan isi dari tugas tersebut. Ingat, kata
menjelaskan adalah menceritakan isi, bukan menghafal kalimat demi kalimat.
Cara untuk meningkatkan minat baca berikutnya yaitu pada inovasi bahan bacaan itu
sendiri. Kebanyakan perpustakaan menyediakan lebih banyak literatur ilmiah dan text-book tanpa
memperhitungkan gejala atau dinamika kekinian. Siswa sekarang lebih menyukai komik daripada
buku sejarah, padahal buku sejarah juga isinya menceritakan fakta. Karena itu perpustakaan
sebaiknya juga menyediakan buku-buku bacaan ilmiah yang dikemas dengan menarik namun tetap
mengedepankan unsur fakta dan pengetahuan. Misalnya buku-buku sejarah yang dibuat dalam
bentuk komik.
3. Kerja Sama Pemerintah, Penulis, dan Publisher Membuat Buku Bacaan Yang Menarik
Dan Edukatif
Selain mendorong peran orang tua, guru, dan perpustakaan, kerja sama antara pemerintah
dengan penulis dan penerbit juga bisa mendorong meningkatnya minat baca masyarakat Indonesia.
Terlebih dahulu dilakukan survey minat berdasarkan kelompok umur, misalnya umur 4-7
tahun menyukai bacaan berisi gambar-gambar lucu, umur 8-12 tahun menyukai pelajaran ilmiah
dengan desain cerita dan gambar ilustrasi yang menarik, umur 13-15 tahun lebih menyukai buku
bacaan komik fiksi tapi menyisipkan unsur-unsur mata pelajaran, umur 17-18 tahun menyukai
komik, umur 19-25 tahun lebih menyukai novel, usia 26-35 tahun lebih menyukai topik tips, umur
36 ke atas lebih menyukai topik berita dan artikel kesehatan.
Bukan cuma mendorong minat baca bagi pelajar saja yang perlu didorong, tapi juga minat
baca di lingkungan pemerintah. Ini karena jajaran pemerintah lebih berkutat pada tupoksi kerjanya
sehingga sangat jarang membaca buku. Oleh karena itu pemerintah perlu melakukan gerakan
membaca di lingkungan pemerintah, misalnya hari jumat sore melakukan aktivitas membaca di
perpustakaan kelurahan selama 1 jam, sebagai alternatif kegiatan pelatihan dan pengembangan.
Bagi sebagian kalangan, harga buku cukup mempengaruhi daya beli meskipun punya minat
baca tinggi. Bagi sebagian lagi akan melakukan apa saja agar buku yang diminatinya bisa dimiliki.
Dengan melakukan pameran, siapa pun berkesempatan memiliki buku kesayangan. Pemerintah,
pihak ketiga maupun pegiat literasi bisa terlibat di dalamnya dengan melakukan promosi serta
membiayai penyelenggaraannya.
Sebenarnya lomba minat baca sudah sering dilakukan khususnya di era 90'an. Penulis (saya
sendiri) pernah menjadi Juara 3 Lomba Minat Baca Perpustakaan Daerah tingkat pelajar Tahun
1991 di salah satu Propinsi di Pulau Sumatera. Umur saya waktu itu lebih kurang 11tahun, dengan
topik mereview buku tentang Penemu-Penemu Dunia.
Saya tidak tahu apakah lomba itu sekarang masih ada. Kalau tidak ada, sangat disayangkan
sekali karena lewat lomba minat baca para pelajar bisa berkompetisi melakukan review melalui
buku-buku bacaan yang temanya telah ditentukan. Terlepas dari menjadi juara atau tidak, pelajar
tahu apa yang dibacanya, dan tahu apa yang harus dilakukan setelah membacanya.
Cara lain menumbuhkan minat baca adalah dengan membentuk komunitas baca dan forum
pegiat literasi. Siapapun bisa bergabung didalamnya, mulai pelajar, mahasiswa, maupun penyuka
buku. Pengurus menentukan agenda-agenda yang menarik, misalnya Pekan Baca dimana setiap
Sabtu atau Minggu komunitas menyelenggarakan kegiatan baca bersama di daerah-daerah tertentu
antara lain di Kelurahan atau di Balai Desa. Dengan kegiatan ini warga di sekitar lokasi kegiatan
akan tertarik dan ikut bersama-sama membaca buku-buku yang dibawa oleh komunitas.
8. Beri Penghargaan Pembaca Terbaik Reader Of The Month dan Reader Of The Year
Memberikan penghargaan adalah salah satu wujud apresiasi atas tindakan seseorang.
Kegiatan memberikan penghargaan kepada pembaca terbaik dapat dilakukan sebagai bagian dari
kompetisi.
Misalnya pembaca A sanggup membaca 8 buku hingga selesai, pembaca B hanya 6 buku.
Maka Pembaca A adalah juara pertama dan mendapatkan penghargaan Reader Of The Month
dengan pernak-pernik hadiah. Para juara setiap bulan kemudian diadu lagi pada ajang Reader of
The Year.
Salah satu unsur utama dalam kegiatan membaca adalah penulis. Ada begitu banyak penulis
di Indonesia, namun tidak semuanya punya karya yang diterbitkan.
Siapapun bisa menjadi penulis, tidak mesti harus ikut kursus menulis. Penulis sendiri harus
punya literatur dan referensi sebelum menghasilkan karya. Itu artinya penulis yang bagus adalah
yang punya kemampuan menulis yang baik, punya referensi yang terpercaya, dan bisa menarik
minat pembaca untuk membaca karya-karyanya.
Mengadakan program Penulis Terbaik, Penulis Berbakat, atau Penulis Terfavorit akan
mendorong pembaca ingin tahu apa karya yang ditulis penulisnya. Program bisa diselenggarakan
secara komersil, bisa juga secara non profit. Secara komersil artinya berorientasi pada jumlah buku
yang dibeli, sementara secara non profit berorientasi pada jumlah pembacanya dan ada baiknya
program ini melibatkan penilaian dari pembaca serta penilaian dari panelis/tim penilai. Tahu kan
acara kompetisi menyanyi di sebuah TV nasional ? Nah kira-kira seperti itulah konsepnya.
Pembaca yang benar-benar membaca akan memberikan penilaian secara objektif. Sementara
pembaca yang sekedar membaca hanya akan memberikan komentar "bagus tulisannya, semoga jadi
juara ya". Respon-respon seperti ini tidak membangun, hanya untuk memberikan kebesaran hati
saja.
Nah, membangun sebuah gerakan gemar membaca bisa jadi alternatif cara meningkatkan
minat baca dan keingintahuan masyarakat tentang isi dari media baca. Secara legal, kegiatan ini
Panitia dalam gerakan ini dapat berasal dari latar belakang apa saja, baik dari tenaga pendidik,
anggota DPRD, tokoh masyarakat, hingga ibu-ibu PKK di Kelurahan/Desa.
11. Undang Penulis Nasional Atau Tokoh Berpengaruh Dalam Sosialisasi Gerakan Membaca
Intinya, semua cara meningkatkan minat baca masyarakat ini hanya bisa dilakukan bila
dilakukan sosialisasi. Baik itu sosialisasi buku-buku terekomendasi, sosialisasi penulis-penulis
terfavorit, sosialisasi penerbit, maupun promosi buku oleh ibu tukang cuci yang dibiayai oleh
sponsor tertentu.
Salah satu inovasi yang bisa dilakukan untuk melakukan sosialisasi ini adalah dengan
melakukan event gebyar buku dan mengundang tokoh nasional yang berkompeten dalam hal
literasi. Misalnya Najwa Shihab. Atau bisa juga mengundang pemimpin daerah yang akrab dengan
kaum milenial, misalnya Ridawan Kamil.
Di event Gebyar Buku ini, panitia bisa mengadu tokoh-tokoh tersebut dengan pengunjung
dengan cara diberi kesempatan membaca 1 buah buku. Misalnya Najwa Shihab dan Ridwan Kamil
diadu kebolehannya dengan 8 peserta umum untuk menyampaikan opini terhadap buku yang
menjadi target yang dimaksud. Dengan ide ini, masyarakat akan tergugah keingintahuannya tentang
buku yang dijadikan bahan kompetisi tersebut.
Tips terakhir yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca adalah dengan
mengadakan kegiatan pelatihan menulis.
Pelatihan adalah salah satu kegiatan untuk menambah kapasitas akan keterampilan tertentu.
Ada sangat banyak kegiatan-kegiatan untuk pengembangan kapasitas, misalnya pelatihan membuat
buku. Dengan pelatihan ini orang bisa membuat buku bacaan yang menarik dengan berbagai ide
dan objek tulisan.
Minat baca hanya bisa tergugah bila dimulai dari sendiri dan atas kesadaran penuh bahwa
setiap orang memang membutuhkan bahan bacaan, serta ketersediaan buku-buku yang didesain
semenarik mungkin dengan mengedepankan edukasi. Menumbuhkan minat baca adalah tugas
bersama, bukan tugas satu atau dua orang saja.
………………………. ……………………….
NIP NIP