Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN

RENCANA DAN PELAKSANAAN PRAKTIK


TAMAN BACAAN MASYARAKAT
“GUBUK HATI NURANI”

Oleh:

Meta Pransisko (857578246)

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
A. Latar Belakang

Minat baca merupakan suatu perhatian yang kuat dan mendalam


disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Minat
baca sebaiknya ditanamkan diusia dini pada anak, karena pada saat usia dini
merupakan usia ideal anak untuk menerima hal baru dan mengajarkan secara
tidak langsung nilai-nilai dan norma dalam kehidupan sehari-harinya.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu program


pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionaL, pasal 26 ayat (4),
tcrcantum bahwa satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat,
majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Peningkatan kualitas
sumber daya masyarakat dalam bentuk program taman bacaan ini telah dirintis
sejak tahun lima puluhan berupa program kegiatan Taman Pustaka Rakyat
(TPR), kemudiandiperbaharui pada tahun 1992/1993 dengan adanya program
kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Dengan Program kegiatan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) ini diharapkan nantinya dapat mewujudkan
masyarakat gemar belajar (learning society) dengan salah satu indikatonya
berupa masyarakat gemar membaca (readingsociety).

Di Indonesia sendiri, terbentuknya suatu Taman Bacaan Masyarakat


bermula dari kurangnya penyedia layanan informasi seperti perpustakaan
umum. Melihat dari pengertian perpustakaan umum yaitu sebagai unit/lembaga
layanan informasi yang diselenggarakan ditempat tinggal penduduk baik
Kota/Desa yang diperuntukan bagi semua golongan masyarakat tanpa
memandang latar belakang, agama, pendidikan, maupun status sosial ekonomi
sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan
masyarakat/penduduk pada umumnya.

1
B. Strategi Praktik di laksanakan

Strategi yang dilakukan dalam program kegiatan ini yaitu membaca


menyenangkan “Quantum reading”. Jeannette Vos menyatakan bahwa
pembelajaran akan berkembang dengan cepat dan mudah dengan melalui
penjelajahan dan kesenangan, diantaranya meliputi kegiatan:
1. Mengkonsentrasikan lingkungan.
2. Menyiapkan suasana yang kondusif dan mencuri perhatian peserta belajar.
3. Memainkan musik atau menyiapkan kegiatan yang kreatif dan inovatif
yang dapat menarik minat peserta belajar agar lebih intensif dalam
mengikuti kegiatan belajar dan pembelajaran.
4. Pencanangan tujuan pribadi dan hasil belajar.

Hal ini selaras dengan pernyataan Bobbi De Porter, bahwa tingkat


partisipasi anda di dunia sesungguhnya dapat menentukan kemampuan anda
untuk belajar dengan kemudahan serta adanya lingkungan yang memperkaya
menghasilkan pelajar-pelajar yang lebih baik dalam situasi yang memerlukan
pemecahan masalah sementara lingkungan yang melemahkan menghasilkan
pelajar-pelajar yang tidak mempunyai minat.

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam setiap


proses belajar dan pembelajaran tentang setting kegiatan, suasana, kondisi
lingkungan pembelajaran melalui penjelajahan dan kesenangan yang kreatif,
inovatif dan dapat menarik minat peserta belajar beserta indikator yang
memenuhinya sebagai sebuah proses yang ideal adalah sangat penting dalam
membantu menghasilkan subyek pebelajar yang handal.

Deskripsi Jalannya Kegiatan TBM “Gubuk Hati Nurani”


Langkah pertama dalam usaha penyusunan program kegiatan TBM ini
adalah mencari informasi dari Kepala Kelurahan Tegalsari atau perangkat
untuk mencari data tentang 20 warga belajar yang masih buta aksara, kemudian

2
mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran kegiatan
berdasarkan data yang diperoleh dari kelurahan, langkah berikutnya menyusun
daftar calon peserta yang akan dijadikan sasaran kegiatan, selanjutnya
melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya kegiatan TBM, serta pengenalan
bahan bacaan dan sosialisasi tentang orientasi program ke depan yang akan
dilakukan dalam TBM “Gubuk Hati Nurani”.

Pada tahap pelaksanaan program TBM meliputi kegiatan:

a. Memilih bacaan mulai yang sederhana dan tidak terlalu tebal, banyak
gambar, serta sesuai dengan kebutuhan kerja warga.
b. Menarik minat baca warga belajar dengan memberi contoh membaca
terlebih dahulu kemudian meminta kepada warga belajar lain untuk
meneruskan bacaan yang telah kita baca tersebut.

c. Apabila ada warga yang mengalami kesulitan mengenal kata, kita bantu
dengan menyuruhnya untuk memperkirakan dengan kalimat sendiri
lanjutan dari kalimat yang terpotong tersebut atau memintanya untuk
meneruskan bacaan tersebut.
d. Untuk membuat suasana belajar makin menyenangkan kegiatan membaca
ini diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain berupa kegiatan penyuluhan
tentang cara bercocok tanam yang bagus, atau informasi aktual lainnya
yang bermanfaat untuk diketahui warga belajar gemar baca atau diselingi
dengan senam kebugaran jasmani.
e. Tempat untuk melakukan kegiatan gemar baca tidak selalu berada di dalam
ruangan, namun kadang-kadang dilakukan di tempat-tempat rekreasi
seperti di lokasi taman bermain Tegalsari di area kompleks perumahan AL
(angkatan laut).

3
C. Temuan Hasil Kegiatan
Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh selama
proses kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) “Gubuk Hati Nurani”
berlangsung. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat sekaligus
tutor pendidikan masyarakat anggota TBM. Peneliti tidak menggunakan tutor
Dikmas kelurahan dikarenakan tutor Dikmas dari kelurahan tidak ada dan
belum tersedia.

Selama proses pelaksanaan kegiatan belajar di TBM “Gubuk Hati


Nurani”, peneliti mencatat hal-hal penting antara lain:

1. Pihak kelurahan ternyata belum mempunyai data lengkap mengenai


warganya yang berkemampuan membaca sangat kurang, sehingga peneliti
harus mencari dan menghubungi sendiri untuk mencari ketujuh anggota
peserta TBM.
2. Dari kedua puluh orang peserta TBM yang terpilih, mempunyai latar
belakang kemampuan membaca yang beragam, ada yang agak kurang,
kurang dan sangat kurang.
3. Pada saat pertemuan pertama yang diselenggarakan pada hari minggu pagi,
ternyata tidak seluruh peserta bisa hadir secara serentak.
4. Tutor pendidikan dengan peserta belajar telah membuat kesepakatan,
bahwasanya pertemuan-pertemuan berikutnya dilaksanakan pada hari
Jum’at sore, dimulai jam
15.00 s/d 17.00 WIB.
5. Buku bacaan yang tersedia telah disesuaikan dengan kebutuhan kerja
peserta belajar di TBM, namun koleksi yang ada sangat terbatas.
6. Untuk membuat suasana belajar makin menyenangkan kegiatan membaca
ini diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain berupa kegiatan penyuluhan
tentang cara bercocok tanam yang bagus, atau informasi aktual lainnya
yang bermanfaat untuk diketahui warga belajar gemar baca atau diselingi
dengan senam kebugaran jasmani.

4
7. Tempat untuk melakukan kegiatan gemar baca tidak selalu berada di
dalam ruangan, namun kadang-kadang dilakukan di tempat-tempat
rekreasi seperti lokasi taman bermain Tegalsari di area kompleks
perumahan AL (angkatan laut).

D. Hambatan dalam praktik

Dalam pelaksanaan praktik pembinaan di TBM “Gubuk Hati Nurani”


ini penulis menemui beberapa kendala. Dari diri penulis sendiri sekaligus
sebagai tutor pendidikan, kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu: (1)
kurang mengajak peserta belajar terlibat secara aktif saat proses belajar
sehingga penguasaan kelas masih kurang, (3) pada saat memberikan penjelasan
dan contoh bacaan sedikit terlalu cepat sehingga agak sulit dipahami oleh
peserta belajar yang kategorinya lambat, (2) masih kurangnya membimbing
peserta belajar dengan cara berkeliling pada saat peserta belajar menyelesaikan
latihan dan praktik membaca secara berpasangan, sehingga tidak mengetahui
peserta belajar mana yang mengalami kesulitan.

Untuk mengatasi hal tersebut, tutor pendidikan mendiskusikan dengan


peserta belajar dan berkonsultasi dengan suami, serta teman se-angkatan yang
menangani kegiatan serupa untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi diketahui
bahwa selama pembelajaran berlangsung masih banyak peserta belajar yang
kurang perhatian dan masih ada yang belum paham tentang cara atau teknik
membaca menyenangkan secara benar. Oleh karena, itu peran tutor pendidikan
dalam membimbing dan mengajak aktif peserta belajar dalam penanaman
konsep perlu ditingkatkan. Dalam arti aktivitas tutor pendidikan masih perlu
ditingkatkan.

5
Media pembelajaran yang digunakan masih terbatas pada bahan bacaan
yang kurang begitu menarik bagi para peserta belajar (umumnya mereka sudah
berusia setengah baya), misalnya cerita rakyat nusantara, buku-buku sejarah
nasional. Patut dimaklumi, sebab bahan bacaan tersebut adalah koleksi penulis
sendiri sebagai bahan mengajar di sekolah dasar tempat penulis bekerja. Untuk
mengatasi hal ini, kemudian penulis berusaha untuk mencari bahan bacaan
yang sesuai dengan membeli di toko buku dan meminta bantuan ke teman-
teman yang mempunyai koleksi bacaan yang relevan dengan peserta belajar
untuk kemudian dihibahkan secara cuma-cuma di TBM “Gubuk Hati Nurani”
tempat penulis mengadakan pembinaan taman bacaan masyarakat.

Dalam hal ini penulis sekaligus tutor pendidikan melakukan evaluasi


dalam dua bagian, yaitu tes sisipan yang dilakukan setelah beberapa
pertemuan, dan tes akhir pada akhir praktik pembinaan di Taman Bacaan
Masyarakat “Gubuk Hati Nurani”.

Dari hasil tes sisipan dan tes akhir diperoleh nilai yang memuaskan dari
keseluruhan peserta belajar. Perlu diketahui bahwa kedua tes ini merupakan
suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan bahan pada satu
periode tertentu dalam beberapa pokok bahasan/bahan wacana. Adapun dalam
proses penilaian ini adalah didasarkan atas beberapa kriteria keterampilan
belajar individual diantaranya yaitu: (1) pelafalan, (2) intonasi, (3) kelancaran
membaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anies Baswedan, “Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah” artikel diakses pada
16/09/20
18.20 WIB dari http:// Republika.co.id/ berita/pendidikan/education16/03/31

Prestanti.W 2013. Jurnal Pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat Sebagai Sumber


Belajar Bagi Masyarakat di Kabupaten Semarang. Jurnal Pendidikan. Jakarta (ID)
:UNEES

Sulistyo basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,


1993), h. 48

Jeannette Vos. 2003. Revolusi Cara Belajar, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Johnson, David. W. 1991. Learning together and alone. Boston: University
of Minnesoto.
Kompas, 2 Maret 2003. kualitas pendidikan sangat menentukan masa depan bangsa.
Jakarta.

Saukah, Ali.dkk. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel Makalah, Laporan Penelitian). Malang: Universitas Negeri Malang.

7
RANCANGAN KEGIATAN
TAMAN BACAAN
TBM “GUBUK HATI NURANI”

Taman Bacaan Masyarakat “GUBUK HATI NURANI”

1. Visi
“Tercipta masyarakat baru yang gemar membaca”
2. Misi
“Tercipta masyarakat baru yang gemar membaca”
3. Konsep
Membangun TBM yang
 Menyenangkan
 Mengasyikan, dan
 Mencerdaskan
4. Tujuan
 Memberikan pelayanan Pendidikan informal pada masyarakat
 Mengangkat kualitas hidup masyarakat melalui membaca, berkarya dan
bersosialisasi
 Menjalankan amanah Tuhan YME
5. Target
 Jumlah Pengunjung meningkat
 Jumlah Buku yang diperbaiki meningkat
 Jumlah Permintaan buku meningkat
 Kebutuhan Pengunjung bertambah

8
GAMBAR TARGET
YANG DIINGINKAN TBM “GUBUK HATI NURANI”

1. Foto Mahasiswa UT Pokjar Slawi Prodi PGSD berkoordinasi di rumah Ibu


Riani,, pemilik TBM “Gubuk Hati Nurani”

2. Foto TBM “Gubuk Hati Nurani”

9
3. Jumlah pengunjung meningkat

10
11
DISEMINASI ATAU SOSIALISASI
KEPADA MASYARAKAT
TAMAN BACAAN MASYARAKAT
(TBM) “GUBUK HATI NURANI”

Kegiatan Diseminasi atau sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 30


April 2021 pukul 09.00 WIB di Kelurahan Tegalsari jalan Sepat No. 2 Kecamatan
Tegal Barat Kota Tegal , Di pimpin oleh Bapak Agung Budiman, 3 mahasiswa
Universitas Terbuka Pokjar Slawi dan dihadiri 20 warga belajar yang masih buta
aksara, kemudian mendokumentasikan calon peserta yang akan menjadi sasaran
kegiatan berdasarkan data yang diperoleh dari kelurahan, langkah berikutnya
menyusun daftar calon peserta yang akan dijadikan sasaran kegiatan, selanjutnya
melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya kegiatan TBM, serta pengenalan
bahan bacaan dan sosialisasi tentang orientasi program ke depan yang akan
dilakukan dalam TBM “Gubuk Hati Nurani”.

12
Lampiran 8

LEMBAR DISEMINASI RANCANGAN


TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
“GUBUK HATI NURANI”

I. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat-manfaat dari kegiatan TBM bagi masayrakat adalah


sebagai berikut:
a. Dapat menumbuhkan minat, kecintaan, dan kegemaran membaca.
b. Memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat.
c. Menumbuhhkan kegiatan belajar mandiri.
d. Membantu pengembangan kecakapan membaca.
e. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).
f. Meningkatkan pemberdayaan masayarakat.

II. Strategi untuk melaksanakan diseminasi

1. Mengkonsentrasikan lingkungan.
2. Menyiapkan suasana yang kondusif dan mencuri perhatian peserta belajar.
3. Memainkan musik atau menyiapkan kegiatan yang kreatif dan inovatif yang
dapat menarik minat peserta belajar agar lebih intensif dalam mengikuti
kegiatan belajar dan pembelajaran.
4. Pencanangan tujuan pribadi dan hasil belajar.

13
III. Produk / Hasil / Target yang ingin / Di cita-citakan di capai

bahwa dalam setiap proses belajar dan pembelajaran


tentang setting kegiatan, suasana, kondisi lingkungan pembelajaran melalui
penjelajahan dan kesenangan yang kreatif, inovatif dan dapat menarik minat
peserta belajar beserta indikator yang memenuhinya sebagai sebuah proses yang
ideal adalah sangat penting dalam membantu menghasilkan subyek pebelajar yang
handal.

IV. Dokumentasi Foto Kegiatan Diseminasi / Sosialisasi

Gambar 1
Warga Belajar mengisi daftar hadir sosialisasi

14
Gambar 2
Daftar Hadir Diseminasi atau Sosialisasi

15
Gambar 3
Diseminasi atau sosialisasi Warga Belajar

16

Anda mungkin juga menyukai