DI SD
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
PGSD 5 I
NURFADILLAH (105401131119)
HUSNA (105401129419)
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena
atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah perkuliahan ini dapat disusun
sebagaimana adanya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa di
Kelas Lajut.
Penyusun menyadari segala kekurangan dan keterbatasan tugas perkuliahan ini, oleh
karena itu dengan penuh kerendahan hati penyusun menerima segala perbaikan dari para
pembaca demi perbaikan untuk kedepannya.
Fastabiqul Khaerat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................i
DAFTAR ISI..................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............1
A. LATAR BELAKANG.......................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................1
C. TUJUAN............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................3
A. Pengertian Menyimak..............................................................3
B. Tujuan Menyimak....................................................................3
C. Teknik dan Strategi Menyimak di Sekolah Dasar...................5
D. Pengertian Berbicara................................................................7
E. Tujuan Berbicara......................................................................8
F. Strategi Berbicara di Sekolah Dasar........................................9
G. Hubungan Menyimak dan Berbicara.......................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................12
B. Saran..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yang
menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menuliS, dan membaca.
Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa
lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan
berbahasa tulis. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang
amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Keterampilan menyimak dan
berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan
berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak
dan berbicara dengan baik.
Implikasi dalam pelaksanaan pembelajaran ialah bahwa pengajar hendaknya
memulai pelajarannya dengan kegiatan lisan yaitu dengan memperdengarkan (sebaiknya
secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Indonesia baik berupa kata-
kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru atau dosen memperkenalkan kata-kata
baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dari kegiatan ini adalah
untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata-bunyi
bahasa Indonesia, selain itu dapat menciptakan kondisi belajar penuh semangat dan
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Hal ini sengaja ditekankan dalam kemampuan
yang diharapkan siswa membaca buku teks sejak awal pelajaran.
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
setiap siswa. Secara sederhana menurut berbicara adalah keterampilan menyampaikan
pesan melalui bahasa lisan. Guru berperan memberikan informasi kepada siswa dengan
baik dan dapat dipahami dan dilaksanakan apa yang diperintahkan, maka diperlukan
strategi berbicara yang tepat. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan
berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan
keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan
informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu,
siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan menyimak?
2. Apa saja tujuan dari menyimak?
3. Apa saja teknik dan strategi menyimak di Sekolah Dasar?
4. Apa yang dimaksud dengan berbicara?
5. Apa saja tujuan dari berbicara?
6. Apa saja strategi berbicara di Sekolah Dasar?
7. Apa hubungan menyimak dan berbicara?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari menyimak?
2. Untuk mengetahui tujuan dari menyimak?
3. Untuk mengetahui teknik dan strategi menyimak di Sekolah Dasar?
4. Untuk mengetahui pengertian dari berbicara?
5. Untuk mengetahui tujuan dari berbicara?
6. Untuk mengetahui strategi berbicara di Sekolah Dasar?
7. Untuk mengetahui hubungan menyimak dan berbicara?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa paling awal yang dilakukan oleh
manusia. Sebelum anak dapat berbicara, membaca dan menulis, kegiatan menyimaklah
yang pertama dilakukan. Menyimak adalah proses alamih sebelum dapat berbicara,
menyimak merupakan tahap perkembangan bahasa pertama yang dialamih oleh manusia.
Newton mengemukakan bahwa menyimak secara umum dapat diartikan sebagai proses
pasif dimana pendengar menerima informasi yang dikirim oleh sesorang pembicara.
Menyimak dikatakan sebagai kegiatan berbahasa reseptif dalam suatu kegiatan bercakap-
cakap dengan medium dengar maupun medium pandang.
Menyimak menurut Djago Tarigan adalah “suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi
atas makna yang terkandung didalamnya” sedangkan “Mendengarkan adalah proses
menangkap bunyi bahasa dengan disengaja tetapi belum memahami. Menurut Burhan
Menyimak adalah suatu proses menangkap, memahami, dan mengingat dengan sebaik-
baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif. Pada waktu proses pemelajaran, keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas
siswa atau mahasiswa dibandingkan dengan keterampilan lainnya, termasuk
ketererampilan bebicara. namun, keterampilan ini baru diakui sebagai komponen utama
dalam pembelajaran berbahasa pada tahun 1970-an yang ditandai oleh munculnya Total
Physical Response (TPS) dari James Asher, The Natural Approach, dan Silent
Periodnya. ketiga teori ini menyatakan bahwa menyimak bukanlah suatu kegiatan satu
arah.
B. Tujuan Menyimak
Solchan menyebutkan ada dua aspek tujuan yang perlu diperhatikan dalam proses
menyimak, yaitu: adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan
pembicara, dan pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu sesuai dengan
kehendak pembicara. Berdasarkan dua asapek tujuan tersebut, kalau di perinci lebih jauh
maka tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut:
1. Mendapatkan fakta. Mendapatkan fakta dapat dilakukan dengan berbagai cara, bisa
melalui keterampilan menyimak bisa pula melalui membaca. Menyimak sesuatu
informasi bisa didapat melalui radio, televisi, pertemuan maupun ceramah- ceramah.
Sedangkan membaca bisa dilakukan melalui koran, majalah dan buku- buku.
2. Menganalisis fakta. Tujuan menyimak adalah menganalisis fakta yang merupakan
proses menaksir fakta- fakta atau informasi sampai pada tingkat unsur- unsurnya dan
menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta tersebut. Tujuan penyimak
supaya lebih bisa memahami informasi yang diperolehnya. Selanjutnya fakta- fakta
tersebut dianalisis lebih mendalam sehingga betul- betul dipahami maknanya.
3. Mengevaluasi fakta. Jika fakta itu sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan berarti
fakta itu dapat diterima. Tapi jika data tersebut kurang bermutu dan tidak akurat serta
kurang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak maka penyimak akan
menolak fakta tersebut.
4. Mendapatkan inspirasi. Inspirasi sering digunakan untuk alasan dalam menyimak,
atau semata- mata mendapatkan inspirasi atau ilham. Pembicaraan inspiratif cukup
banyak apalagi pembicara bisa dan pandai mendorong, menyenyuh emosi pendengar
untuk memberikan semangat. Jika seseorang memerlukan inspirasi dalam hal
pendidikan tentunya harus banyak menyimak dalam hal- hal pendidikan.
5. Mendapatkan hiburan. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan hiburan, dan
hiburan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan kegiatan
menyimak yang bisa menyegarkan pikiran, menyenangkan hati dan menghibur diri.
Hiburan bisa diperoleh dari radio dan televisi.
6. Memperbaiki kemampuan berbicara. Menyimak dapat memperbaiki kemampuan
seseorang dalam berbicara dan menyampaikan pikiran. Penyimak harus mampu
memilih dan menyusun kata- kata sehingga bermakna karena kegiatan menyimak
bukan kegiatan yang disengaja.
Sedangkan Hunt menyatakan bahwa tujuan menyimak adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh informasi yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau profesi.
2. Agar menjadi lebih efektif dalam hubungan antar pribadi dalam kehidupan sehari-
hari di rumah, di tempat kerja, dan di dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Untuk mengumpulkan data agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang masuk
akal.
4. Agar dapat memberikan respons yang tepat terhadap segala sesuatu yang didengar.
Kemampuan menyimak siswa sekolah dasar
Tujuan utama pengajaran bahasa indonesia adalah agar para siswa terampil
berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca,
dan terampil menulis.
1. Kelas satu (5 1/2 – 7 tahun)
a. Menyimak untuk menjelaskan, menjernihkan pikiran dan untuk mendapat
jawaban atas pertanyaan.
b. Dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah didengarkan.
c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata lingkungan.
3. Teknik Simak-Kerjakan
Tehnik ini, mula-mula siswa menyimak apa yang diperdengarkan oleh guru,
kemudian siswa harus mengerjakan apa yang dikerjakan atau dikatakan dalam
kegiatan menyimak tadi. Model biasanya berupa kalimat-kalimat perintah.
4. Teknik Simak-Terka
Guru menyusun deskripsi suatu benda atau mainan siswa yang paling disukainya
atau gambar foto tanpa menyebutkan nama bendanya. Deskripsi diperdengarkan
kepada siswa. Siswa menyimak teks deskripsi dan harus menerkanya.
5. Teknik Memperluas Kalimat
Guru menyebutkan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut.
Kembali guru mengucapkan kalimat tadi. Kemudian guru mengucapkan kata atau
kelompok kata lain. Siswa melengkapi kalimat tadi dengan kelompok kata yang
disebutkan terakhir oleh guru. Hasilnya kalimat yang diperluas.
6. Teknik Menyelesaikan Cerita
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 3-4
orang. Guru memanggil anggota kelompok pertama maju kedepan kelas. Yang
bersangkutan disuruh bercerita, judul bebas. Setelah siswa pertama selesai bercerita
seperempat misalnya, siswa kedua anggota kelompok itu harus meneruskan cerita
temannya yang pertama tadi, terus sampai anggota kelompok selesai kebagian
giliran. Siswa yang belum ke depan harus menyimak dengan baik, sebab ada
kemungkinan giliran jatuh kepada orang yang tidak menyimak. Siswa harus siap
meneruskan cerita.
7. Tehnik Membuat Rangkuman
Siswa menyimak cerita atau teks nonsastra yang agak panjang. Setelah itu siswa
diharuskan membuat rangkuman apa yang telah disimaknya tadi. Apa yang disimak
harus dirangkum menjadi sesingkat mungkin, tapi yang singkat itu tetap
menjelaskan yang panjang.
8. Teknik Menemukan Benda
Guru mengumpulkan sejumlah benda. Benda-benda itu sebaiknya sudah dikenalkan
oleh siswa. Benda-benda itu dimasukkan kedalam sebuah kotak terbuka. Kemudian
guru menyebutkan nama sesuatu benda. Siswa mencari benda yang diucapkan guru.
Bila sudah ditemukan, diperlihatkan kepada teman-temannya.
DAFTAR PUSTAKA