1. Prinsip-prinsip membaca Biasanya warga belajar sudah mempunyai kemampuan mengenal dan mengucapkan huruf atau kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
2.Cara memilih bahan bacaan
a. Sumber bahan bacaan Sumber bahan bacaan dapat diperoleh dari taman bacaan masyarakat (TBM), perpustakaan, buku, koran, majalah, iklan dan poster. b. Memilih bahan bacaan Beberapa contoh hal yang harus anda perhatikan untuk WB pemula diantaranya: 1. Isi bacaan harus yang sudah dikenal oleh WB. 2. Menggunakan lebih banyak gambar daripada tulisan. 3. Bentuk dan ukuran huruf sesuai dengan kemampuan WB. c. Menyederhanakan bahan bacaan Kita perlu menyederhanakannya dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buatlah rangkuman yang berisi butir-butir penting dari isi bacaan. 2. Bacakan dan jelaskan isi rangkuman tersebut. 3. Mintalah WB untuk menulis kalimat pendek dengan struktur sederhana (mungkin kalimat repetisi atau ulangan dengan campuran kata-kata daerah). 3. Cara membantu warga belajar buta huruf murni melalui pendekatan pengalaman berbahasa (ppb) 4. Cara membantu warga belajar membaca a. Kegiatan pembelajaran, mulailah dengan informasi yang berasal dari WB yang sudah mempunyai kemampuan mengenal huruf dan kata, biasakan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, contohnya: nama sendiri, anak, anggota keluarga, alamat/ tempat tinggal, desa/kampung, kecamatan/kabupaten. b. Langkah-langkah pembelajaran, mulailah selalu mendiskusikan ide secara lengkap kemudian mengenalkan dan membelajarkan WB dimulai dari satu kalimat, kata dan huruf. c. Mengingat huruf, meminta WB membawa benda atau kata dan mencari huruf pertama yang sesuai untuk nama benda/kata. d. Belajar kata (bahasa Indonesia/bahasa ibu) Membantu WB membuat kamu sendiri untuk menulis kata-kata baru, kita mengarahkan dan memastikan apakah WB dapat menemukan kata yang sejenis. e. Membaca lancar, bisa menggunakan berbagai variasi untuk membaca bersama- sama misalkan tutor membaca sedangkan WB mengikuti dan menirukan. f. Menjelaskan atau mengartikan gambar atau informasi memperlihatkan gambar dan mendiskusikan isi/informasinya. g. Mencari bahan bacaan, pergi bersama-sama dengan WB ke TBM atau perpustakaan untuk meminjam bahan bacaan. h. Membuat catatan, selanjutnya WB menyalin atau membuat catatan tentang isi bahan bacaan yang dibacanya. G. STRATEGI PEMBELAJARAN MENULIS 1. Kegiatan pembelajaran untuk perangsang diskusi Contohnya, bawalah sesuatu benda ke pertemuan di kelompok belajar kemudian mintalah WB mengemukakan pendapat tentang benda yang anda tunjukkan. 2. Membentuk kelompok menulis Proses menulis akan lebih mudah WB bekerja sama dan saling membantu dengan yang lain, bila mereka menulis dalam kelompok kecil atau dengan berpasangan (partner). 3. Tutor melatih warga belajar yang mampu Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperingan kerja kita kita sebagai tutor dalam membimbing seluruh WB. 4. Prinsip-prinsip Membantu warga belajar menulis. Sebaiknya kita menggunakan bahan-bahan, peristiwa atau kejadian dan permasalahan yang berasal dari masyarakat setempat. 5. Cara menggunakan hasil tulisan warga belajar a. Praktik membaca hasil tulisan WB, analisislah hasil tulisan WB dan pilihlah beberapa contoh untuk digunakan dalam praktik membaca. b. memperbaiki hasil tulisan, guna membantu memperbaiki hasil tulisannya analisislah hasil tulisan dan identifikasilah kesalahan yang dibuat WB. c. prinsif-prinsif memperbaiki hasil tulisan, tujuan tulisan WB adalah pada hasil akhir dan harus mempunyai arti yang jelas. 6. Menerbitkan hasil tulisan warga belajar a. Cara penerbitan, WB menulis salinan/ tambahan dengan tangan, bukan diketik atau difotokopi percetakan setempat. b. Bentuk dan cara penerbitan, koran dinding atau papan berita berisi informasi pemberitahuan, pengumuman, kliping berita, artikel yang ditulis WB atau tutor. c. Prinsip-prinsip menerbitkan hasil tulisan, 7. Merangsang WB menganalisis situasi a. Menganalisis pengalaman, menulis masalah, diskusi tentang ide-ide, menulis ide-ide. b. Membuat rencana, menulis jadwal, menulis rencana aksi, atau kegiatan pelaksanaan. c. Berkomunikasi dengan orang lain, menulis surat, membuat undangan. H. STRATEGI PEMBELAJARAN BERHITUNG Pengalaman menunjukan bahwa WB juga belum mampu menulis secara benar tentang penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perbandingan. Ada strategi kegiatan berhitung yaitu: 1. Mengamati kegiatan berhitung 2. Pada saat kegiatan belajar berhitung, kita perlu mengamati kegiatan berhitung yang ada di masyarakat. Kita sebagai tutor perlu mengamati cara belajar keterampilan berhitung yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, contohnya; kapan dan di mana orang biasanya melakukan kegiatan berhitung, di rumah di ladang atau di pasar. 3. Prinsip-prinsip berhitung Warga belajar sudah mempunyai kemampuan atau potensi menghitung yang dapat digunakan sehari-hari, contohnya seperti: jumlah anak, jumlah ternak peliharaan, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian sederhana.
I.STRATEGI PEMBELAJARAN AKSI/KETERAMPILAN
Aksi fungsional/keterampilan adalah cara pembelajaran WB untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti kegiatan praktek, kunjungan lapangan, membuat jaringan kerja, membuat proposal, dana belajar, untuk bisa mererapkan hasil belajarnya dlm kehidupan sehari-hari. 1. Membuat jaringan kerja Tujuan jaringan kerja adalah membelanjakan WB dalam memfungsikan keaksaraannya, memanfaatkan kesediaan instansi-instansi tersebut agar bersedia membantu kegiatan belajar dikelompok. 2. Keterampilan fungsional Kegiatan di kelompok belajar ini akan lebih menggairahkan jika disertai dengan keterampilan fungsional yang bermanfaat bagi peningkatan taraf hidup wb. Keluarga belajar tidak hanya belajar baca, tulis, dan berhitung saja, tetapi perlu diintegrasikan dengan kegiatan keterampilan fungsional, seperti membuat kue, menjahit,nmembuat anyaman, menanam sayuran. Kegiatan keterampilan fungsional ini sangat penting dilakukan sebagai wahana mempraktikkan hasil belajar mereka. 3. Membuat proposal dana belajar Tujuan membuat proposal dana belajar adalah membantu WB membuat suatu rencana untuk memperoleh dana belajar sebagai penunjang kegiatan di kelompok belajar. 4. Proses membuat rencana untuk memperoleh dana belajar program keaksaraan fungsional menyediakan dana belajar, untuk membantu WB meningkatkan penghasilan dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Sambil belajar menulis, membaca, dan berhitung, mereka sekaligus belajar keterampilan untuk memperbaiki mutu dan taraf kehidupannya. =>Penilaian pembelajaran Tahap penilaian yang dikembangkan dalam program pemberantasan buta aksara dengan menggunakan pendekatan keaksaraan fungsional terdiri atas penilaian awal, penilaian proses, dan penilaian hasil belajar. 1. Tahap penilaian sebelum kegiatan pembelajaran Penilaian pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal WB baik aspek keterampilan calistung dasarnya maupun minat dan kebutuhan serta kemampuan fungsionalnya. Ada beberapa tahap penilaian pembelajaran yaitu: a. wawancara Ada beberapa hal-hal berikut, yaitu: 1. bersifat santai dan informal sehingga WB merasa senang. 2. menanyakan apa alasan WB ingin belajar membaca dan menulis. 3. menjelaskan manfaat belajar dalam kelompok belajar. 4. mendorong WB untuk aktif mengungkapkan pendapat nya. b. Menilai kemampuan membaca Perhatikan beberapa contoh berikut 1. mintalah WB untuk memilih bahan bacaan mana yang mereka sukai. 2. mintalah WB untuk membaca judul, menjelaskan gambar, dan membaca isinya. 3. untukn WB yang belum bisa membaca, jelaskan isi bahan belajar dan manfaatnya bisa membaca. c. Menilai kemampuan menulis Beberapa contoh kegiatan ini, yaitu: 1. ajaklah WB untuk mengutarakan nya dalam menulis. 2. perhatikanlah kemampuan menulis dari masing-masing WB. 3. simpulkan bahan mana yang perlu dipelajari/dibahas. d. Penilaian berhitung Beberapa pertanyaan seperti contoh berikut: 1.apakah bapak/ibu saudara sudah berhitung ? 2. taukah bapak/ibu saudara cara menulis nomor? 3. berhitung seperti apa yang sering bapak/ibu/saudara lakukan? Setelah selesai wawancara dan menilai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung WB, tutor mengisi checklist penilaian kemampuan calistung dasar (lihat di modul 6). Selanjutnya tutor menggunakan informasi penilaian awal ini untuk membuat rencana belajar. ketika membuat rencana pembelajaran, tutor harus menciptakan kegiatan calistung guna membuat WB. J. TAHAP PENILAIAN SELAMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menilai kemajuan warga belajar Checklist keterampilan calistung digunakan untuk WB yang belum lancar membaca, menulis, dan berhitung. Checklist kemampuan fungsional digunakan untuk menilai kemajuan semua WB dalam 5 jenis kegiatan fungsional yang meliputi: diskusi, membaca, menulis, berhitung, dan aksi. 2. Menilai kemajuan kelompok belajar a. Buku catatan harian untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran dan kemajuan WB. buku catatan harian ini merupakan salah satu instrumen belajar dari pengalaman sendiri (BDPS) untuk membantu anda sebagai tutor melaksanakan program keaksaraan fungsional di lapangan. b. Laporan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, setiap bulan petugas yang ditunjuk mengunjungi dan memonitor kelompok belajar untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan WB dan berdiskusi bersama anda sebagai tutor tentang metode, strategi, dan bahan belajar yang dapat digunakan untuk membantu WB dalam kegiatan pembelajaran. K. TAHAP PENILAIAN SETELAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Penilaian akhir warga belajar Beberapa contoh penilaian akhir WB yaitu: a. Mengisi format biodata. b. Membaca dan menjawab pertanyaan tentang kegiatan keaksaraan fungsional dalam kehidupan sehari-hari sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, Misalnya, kegiatan mengikuti arisan, membawa bayi ke Puskesmas, menulis, mengirim surat, pinjam buku dari TBM atau perpustakaan desa. 2. Membuat laporan akhir kegiatan kelompok belajar Laporan akhir ini merupakan kesimpulan laporan bulanan yang dibuat oleh tutor yang berisi: 1. Kesimpulan rencana atau kesepakatan yang telah diselesaikan. 2. Kesimpulan kegiatan aksi penerapan atau keterampilan yang dilaksanakan. 3. Kesimpulan proposal yang dibuat dan kepada siapa proposal tersebut ditujukan. 4. Kesimpulan hambatan dan strategi mengatasi hambatan.