Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat
keterampilan tersebut merupakan catur tunggal.
Sadar atau tidak, keterampilan menyimak ini tidak begitu mendapat perhatian
pada sekolah-sekolah kita selama ini, bahkan di negara-negara yang telah maju. Suatu
penelitian yang pernah dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1929 terhadap 68
orang dari berbagai pekerjaan dan jabatan di Detroid sampai pada suatu kesimpulan
bahwa mereka ini mempergunakan waktu berkomunikasi 9% untuk menulis, 16%
untuk membaca, 30% untuk berbicara, dan 45% untuk menyimak. Tetapi walaupun
survey itu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu untuk
menyimak hampir tiga kali sebanyak waktu membaca, sedikit sekali perhatian
diberikan untuk melatih keterampilan menyimak. Pada sekolah-sekolah di Detroid,
Rankin menemukan fakta bahwa dalam penekanan pengajaran di kelas, membaca
memperoleh 52% dan menyimak hanya 8% (Salisbury, 1955:229).
Makalah ini dapat sekedar menanamkan pengertian akan pentingnya menyimak
dalam kehidupan serta dapat pula membantu untuk meningkatkan keterampilan siswa
sekolah menengah dalam bidang menyimak, maka tercapailah sudah sebagian dari
maksud penulis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang disampaikan diatas, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apa saja aneka pengalaman audio pemertinggi kemampuan menyimak?
2) Apa saja aneka kegiatan peningkat daya simak?
3) Apa sajakah Aneka Kegiatan Peningkat Daya Simak?

1
4) Bagaimana kualifikasi guru dalam bidang menyimak?
5) Apa saja upaya menjadi penyimak efektif?
6) Bagaimana cara mengatasi kendala dalam kegiatan menyimak?
7) Apa aneka kaidah kemajuan menyimak?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka makalah ini disusun untuk:
1) mengatahui aneka pengalaman audio pemertinggi kemampuan menyimak.
2) mengetahui aneka kegiatan peningkat daya simak.
3) mengetahui aneka kegiatan peningkat daya simak.
4) mengetahui kualifikasi guru dalam bidang menyimak.
5) Mengetahui upaya menjadi penyimak efektif.
6) Mengetahui bagaimana cara mengatasi kendala dalam kegiatan menyimak.
7) Mengetahui aneka kaidah kemajuan menyimak.

1.4 Sistematika Penulisan


Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN MATERI
2.1 Aneka Pengalaman Audio Pemertinggi Kemampuan Menyimak
2.2 Aneka Kegiatan Peningkat Daya Simak
2.3 Sikap Guru Turut Mempertinggi Daya Simak
2.4 Kualifikasi Guru Dalam Bidang Menyimak

2
2.5 Berupaya Menjadi Penyimak Efektif
2.6 Mengatasi Kendala Menyimak
2.7 Aneka Kaidah Peningkatan Menyimak
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

Salah satu tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa,
terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.
Oleh karena itu, diharapkan timbulnya upaya untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa. Beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan daya simak antara lain:

2.1 Aneka Pengalaman Audio Pemertinggi Kemampuan Menyimak


Tidak dapat disangkal lagi bahwa pengalaman-pengalaman audio pun dapat
meningkatkan daya simak seseorang. Diantara pengalaman-pengalaman menyimak
serta kegiatan-kegiatan yang akan turut mempertinggi daya simak siswa yaitu:
A. Menyimak pada guru apabila dia:
1) Memperkenalkan bunyi-bunyi, urutan-urutan bunyi, pola intonasi dan
ucapan-ucapan dengan tekanan serta jeda-jeda yang kontrastif;
2) Memberikan petunjuk-petunjuk yang ada hubungannya dengan kegiatan
kelas sehari-hari, misalnya: mencatat kehadiran, memberikan pekerjaan
rumah, atau tugas lainnya.
3) Memberikan isyarat-isyarat atau mengemukakan pertanyaan untuk
memancing respon dalam kegiatan-kegiatan latihan pola bahasa.
4) Menceritakan suatu kisah, dongeng, atau fiksi lainnya.
5) Membacakan suatu paragraf, puisi, atau sebabak drama secara lisan;
B. Menyimak pada film-film dan acara-acara radio dan televisi yang terpilih.
C. Ikut serta dalam percakapan-percakapan telepon;
D. Mewawancarai, mengadakan tanya-jawab dengan orang-orang tertentu;
E. Turut berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi atau diskusi panel.

4
2.2 Aneka Kegiatan Peningkat Daya Simak
Seorang guru yang berpengalaman dengan mudah dapat menemukan beraneka
ragam kegiatan yang akan turut meningkatkan kegiatan menyimak (yang tajam dan
dalam). Beberapa kegiatan tersebut diantaranya adalah:
A. Menyimak konservatif
Demi perbaikan, peningkatan serta kemajuan bagi kegiatan menyimak
konservatif maka prosedur berikut ini dapat dimanfaatkan:
1) menyiagakan anak-anak untuk keperluan perbaikan dengan jalan diskusi.
2) Mengadakan norma-norma.
3) Membuat rekaman percakapan.
4) Membuat suatu daftar norma-norma.
5) Mengevaluasi percakapan kelas.
6) mendorong para siswa untuk mengevaluasi diri sendiri dengan mengunakan
daftar norma di atas.
7) Dan akhirnya memberikan kesempatan kepada wakil-wakil kelas untuk
mengadakan evaluasi di atas berdasarkan norma-norma yang telah
ditetapkan.
Agaknya kita perlu mengingat bahwa menyimak kritis pun turut pula terlibat
tatkala anak-anak bekerja bersama-sama untuk meningkatkan kebiasaan-kebiasaan
menyimak mereka.

B. Menyimak apresiatif
Dalam kegiatan menyimak apresiatif ini haruslah mempertimbangkan dua
aspek yang berbeda, yaitu keresponsifan dan pengolahan serta pengembangan cita
rasa.
Menyimak kreatif terlibat pula dalam sejumlah kegiatan diantaranya adalah
membaca nyaring atau membaca bersuara nyaring yang merupakan latar belakang
bagi menyimak responsif atau menyimak apresiatif apabila para penyimak:
a) Membuat sketsa atau bagan;

5
b) Memantomimkan, memainkan boneka atau mendramatisasikan secara
spontan sebagai suatu responsi terhadap suatu cerita yang baru saja di
simaknya;
c) Menceritakan atau menuliskan suatu kesimpulan;
d) Membuat latar belakang suara pada saat guru membacakan suatu puisi atau
cerita yang melukiskan berbagai jenis suara misalnya pada saat tokoh jalan-
jalan, berjalan cepat, tersandung dan lain-lain.
Begitu pula halnya dengan bercerita, kita memberikan kesempatan kepada
anak-anak untuk belajar menyimak secara apresiatif dan kreatif, misalnya pada saat
mereka menceritakan kisah-kisah berantai yang setiap peserta harus
menyambungnya mulai dari awal sampai berhenti, menyaksikan adegan suatu
lakon, menyimak cerita-cerita yang telah disiapkan, atau bagi siswa lanjutan dapat
memperhatikan serta mencatat ide-ide yang disarankan.
Dalam upaya meningkatkan serta mengembangkan para siswa dalam menyimak
ini maka kegiatan-kegiatan berikut ini dapat memberi bantuan yang bermanfaat:
1) membuat rekaman berbagai cerita dan puisi yang di gemari oleh para siswa,
setelah itu didiskusikan dalam kelas mengenai kualitas-kualitas yang
terkandung dalam puisi atau cerita tersebut;
2) melukis atau menggambar pemandangan-pemandangan yang di sarankan
oleh pilihan yang terbanyak yang merupakan pujian;
3) membuat suatu lembaran penilaian yang kooperatif menunjukan tahapan-
tahapan untuk mengevaluasi penyimakan radio atau televisi;
4) membentuk suatu komite atau panitia yang akan memberikan pengumuman
kemajuan acara-acara pilihan yang disajikan pada suatu teater lokal atau
pada radio atau televisi.

6
C. Menyimak Eksploratif
Peningkatan serta kemajuan dalam bidang menyimak eksploratif atau menyimak
penjelajahan ini dapat timbul dari kegiatan-kegiatan yang akan kita jelaskan berikut
ini:
a) Dalam memperluas dan mendalami makna-makna kata, para siswa dapat
menyimak pada kata-kata tertentu yang telah didaftarkan di papan tulis
sebelum menyimak suatu bacaan pilihan. Mereka akan memahami makna
dengan memperhatikan konteks pemakaian kata-kata tersebut.
b) Setelah menyimak pada petunjuk, para siswa akan mengadakan suatu
eksperimen sederhana yaitu melaksanakan beberapa usaha dalam keahlian
atau kontruksi.
c) Setelah menyimak, para siswa menuliskan petunjuk-petunjuk, misalnya bagi
penyelamatan diri di pantai atau bagi permainan sepak bola.
d) Menyimak informasi baru mengenai suatu topik yang sebagian telah pernah
di pelajari.
Cara yang paling baik untuk membantu para siswa menyimak informasi ialah
melihat apakah mereka menyimak dengan suatu pertanyaan atau masalah. Guru
dapat mengajukan berbagai pertanyaan yang timbul dari diskusi kelas ataupun
yang di kemukakan oleh seorang siswa secara individual yang belum memahami
sepenuhnya beberapa pengalaman yang menimbulkan semangat atau
kegairahan.guru dapat memikirkan serta merencanakan berbagai latihan khusus,
misalnya:
1) Membuat suatu catatan atau arsip laporan berita dan menyuruh para siswa
menyimak secara khusus terhadap kontradiksi-kontradiksi dan pertanyaan-
pertanyaan yang telah usang atau yang menggelikan.
2) Guru dapat menuliskan pertanyaan uang bertentangan atau tidak masuk akal.
3) Para siswa dapat menyimak laporan-laporan atau suatu penjelasan untuk
mempelajari fakta-fakta yang memperbaiki ide-ide yang keliru terdahulu.

7
4) Seluruh kelas dapat menonton serta menyimak film dengan tujuan utama
memikirkan masalah-masalah yang dapat membimbing diskusi kelompok.

D. Menyimak konsentratif
Bentuk lain dari menyimak konsentratif yang menuntut siswa untuk
memperhatikan urutan ide-ide sebagai berikut:
a) Permainan sederhana yang mengikutsertakan anak-anak mengulangi apa
yang telah di katakan dalam pertanyaan-pertanyaan kumulatif para siswa
terdahulu.
b) Tugas kedua yang menarik adalah memantomimkan suatu cerita yang telah
disajikan secara lisan.
c) Tugas alternatif adalah penceritaan kembali cerita tersebut dalam urutan
wajar.
d) Alternatif lain adalah membuat gambar-gambar yang sesuai dengan adegan-
adegan cerita tersebut.
Salah satu dari pelajaran-pelajaran penting yang harus dipetik oleh siswa ialah
perbedaan antara fakta dan fantasi, antara kenyataan dan khayalan, selanjutnya
dapat dibedakan antara fakta dan opini, serta antara kenyataan dan pendapat.

2.3 Sikap Guru turut mempertinggi daya simak


Dari pengalaman dapat kita lihat bahwa sikap guru dapat mempengaruhi para
siswa, inklusif terhadap penyimak. Seorang guru yang baik selalu menyimak untuk
membesarkan hati dan mendorong ekspresi anak. R.G.Nichols dan Leonard A.
Stevens dalam buku mereka yang berjudul “Are You Listening” memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1) Sediakanlah waktu untuk menyimak;
2) Berilah perhatian;
3) Berikanlah reaksi lisan yang wajar
4) Jangan mengorek-ngorek fakta tambahan

8
5) Jangan menilai apa yang telah dikatakan
6) Jangan menghilangkan kepercayaan akan kemampuan si pembicara untuk
memecahkan serta menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
Kegiatan-kegiatan dalam kelas pun dapat memberikan penekanan pada
keterampilan-keterampilan menyimak yang kita harapkan. Seseorang dikatakan
sebagai penyimak yang baik apabila dia berperilaku sopan santun, memperoleh fakta-
fakta, benar-benar memusatkan perhatian, menyimak dengan pertimbangan sehat, dan
dapat memanfaatkan apa yang disimaknya.

2.4 Kualifikasi guru menyimak


Berbicara mengenai kualifikasi seorang guru bahasa, khususnya dalam bidang
menyimak, Steering Committee of the Modern Language Association telah
menetapkan bahwa untuk menyimak ada tiga tingkatan, yaitu:
a. Kualifikasi minimal
Seorang guru bahasa khususnya guru sekolah menengah dikatakan memiliki
kualifikasi minimal apabila dia memiliki kemampuan untuk menangkap
pengertian tentang sesuatu yang dikatakan atau diucapkan penutur asli yang
terpelajar apabila dia mengucapkannya secara hati-hati dan berbicara secara
sederhana mengenai suatu pokok atau subjek yang umum.
b. Kualifikasi baik
Seorang guru bahasa khususnya guru sekolah menengah dikatakan memiliki
kualifikasi baik apabila dia memiliki kemampuan untuk memahami percakapan,
pembicaraan yang mempunyai kecepatan sedang pada kuliah dan ceramah,
siaran-siaran berita pada radio dan televisi.
c. Kualifikasi baik sekali
Kualifikasi seorang guru bahasa dalam bidang menyimak yang mempunyai baik
sekali atau sangat baik adalah apabila dia memiliki kemampuan untuk mengikuti
dengan cepat dan teliti serta mudah memahami semua jenis ujaran baku, seperti
percakapan yang cepat atau percakapan kelompok, sandiwara, dan bioskop.

9
2.5 Berupaya Menjadi Penyimak Efektif
Upaya-upaya untuk menjadi penyimak efektif
1) Berupayalah mengembangkan kemauan dan keikhlasan untuk menyimak lebih
lama dan lebih sering.
2) Berupayalah menyimak dengan penuh rasa hormat pada pembicara sambil
memancing umpan balik darinya.
3) Berupayalah menyimak seseorang tanapa evaluasi dan keputusan yang terlalu
dini, yang bersifat prematur.
4) Berupayalah menyimak secara analitis dengan perilaku tanpa membela diri
terhadap pembicara, jauhkanalah prasangka-prasangka dan perkecilah stereotip-
stereotip yang ada.
5) Berupayalah menyimak tanda-tanda atau isyarat-isyarat nonverbal dari
pembicara dan carilah ketidakkonsekwenan yang dilakukan olehnya (disarikan
dari: Russel & Black, 1981:1992).
Kalau kita selalu berupaya menempa diri sendiri menjadi penyimak tepat guna, hal
itu berarti bahwa kita telah meningkatkan dan mempertinggi daya simak kita sendiri.

2.6 Mengatasi kendala menyimak


Kurangnya perhatian terhadap pembicara maupun isi pembicaraannya merupakan
kendala bagi menyimak yang efektif. Kendala tersebut harus diatasin dengan cara
sebagai berikut:
1) Jauhkan sifat egosentris.
2) Jangan enggan untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan diskusi.
3) Jangan takut dan khawatir bahwa komunikasi lisan dapat mengubah
pendapat dan pikiran kita.
4) Jangan malu meminta penjelasan dari pembicara.
5) Jangan lekas merasa puas dengan penampilan-penampilan luar pembicara.

10
6) Jangan membuat pertimbangan-pertimbangan yang gegabah dan ceroboh
terhadap makna sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara.
7) Perkaya kosakata baru.
(disarikan dari: Russel & Black, 1981 : 187).

2.7 Aneka kaidah peningkatan menyimak


Setiap orang tentu ingin meningkatkan daya simaknya. Beberapa kaidah bagi
kemajuan dan peningkatan kegiatan menyimak diantaranya adalah mengembangkan
dan meningkatkan keinginan untuk menyimak karena tanpa minat yang besar tidak
mungkin dapat kita berikan perhatian yang baik terhadap pembicara. Jadikanlah
menyimak menjadi sebuah kebutuhan dan budaya dalam kehidupan kita. Ambil
hikmah yang terkandung dari isi pembicaraan dan jangan memberikan penilain
terhadap pembicara sebelum kita memperoleh gambaran keseluruhan atau bobot dari
pembicaraan tersebut. Yang paling penting dari semuanya adalah manfaatkan
kemampuan dan kecepatan berpikir secara wajar dan manfaatkanlah kedua telinga
kita yang merupakan anugerah Tuhan Maha Penyimak.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demikian pembahasan makalah mengenai cara meningkatkan daya simak. Dari
pembahasan diatas dapat kita rangkum dan simpulkan bahwa menyimak merupakan
salah satu keterampilan berbahasa yang harus dilatih agar dapat menangkap makna
dari pembicaraan maupun tulisan dengan baik. Untuk meningkatkan daya simak
diperlukan kesadaran dari diri kita sendiri akan pentingnya kegiatan menyimak dalam
kehidupan sehari-hari. Cara meningkatkan keterampilan menyimak diantaranya
adalah dengan memahami maksud dari pembicara, menghindari tergesa-gesa,
memahami maksud sendiri, memperhatikan perbedaan pemakaian bahasa, menyadari
prasangka sendiri, memahami prasangka pembicara, memeriksa fakta-fakta
pembicara, menyimak pembicara sampai selesai, dan memanfaatkan waktu
menyimak sebaik-baiknya (disarikan dari Webb, 1975 : 147).

3.2 Saran
Makalah ini merupakan resume dari sumber, untuk lebih mendalami isi naskah
kiranya dapat merujuk pada sumber asli yang tercantum dalam daftar pustaka. Kririk
dan saran yang membangun tentunya sangat diharapkan untuk kesempurnaan
makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur.2015.Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung:Angkasa

13

Anda mungkin juga menyukai