Anda di halaman 1dari 23

Sejarah Aliran-Aliran Karya

Sastra

Nama : Hanhan Ahmad Septiyana


Nim : 17210271
Kelas : B4 / 2017
No. absen : 21 (ganjil)
Periodeisasi sastra
Jenis-Jenis
Aliran Sastra

Idealisme Materialisme Eksistensialisme

Romantisme Realisme

Simbolisme Impresionisme

Ekspresionisme Naturalisme

Mistisisme Determinisme

Surealisme
ALIRAN IDEALISME
• Aliran idealisme adalah aliran di dalam filsafat yang
mengemukakan bahwa dunia ide, dunia cita-cita, dunia harapan
adalah dunia utama yang dituju dalam pemikiran manusia.

• Contoh : “Habis Gelap Terbitlah Terang“ karya R.A. Kartini;


“Layar Terkembang“ karya Sutan Takdir Alisjahbana,
“Kemarau“ karya A.A. Navis.
ALIRAN ROMANTISME
• Aliran romantisme ini menekankan kepada ungkapan perasaan
sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang sehingga
pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan
perasaannya.
• Contoh : puisi-puisi Amir Hamzah “Buah Rindu“, “ Karena
Kasihmu“, “ Memuji Dikau “, “ Mengawan “, “ Do’a “,
• karya-karya Hamka “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk “, “Di
Bawah Lindungan Ka’bah“, “Di dalam Lembah Kehidupan“,
roman “Upacara“ dan kumpulan sajak “Nyanyian Ibadah“ nya
Korrie Layun Rampan, kumpulan sajak “ Romance Perjalanan
“ Kirjomulyo, “ Buku Puisi “ nya Hartoyo Andangjaya.
• BUAH RINDU
Dikau sambur limbur pada senja
dikau alkamar purnama raya
asalkan kanda bergurau senda
dengan adinda tajuk mahkota.

Dituan rama-rama melayang


didinda dendang sayang
asalkan kandaa selang-menyelang
melihat adinda kekasih abang
ALIRAN SIMBOLISME

Simbolisme adalah aliran kesusastraan yang penyajian tokoh-


tokohnya bukan manusia melainkan binatang, atau benda-benda
lainnya seperti tumbuh-tumbuhan yang disimbolkan sebagai perilaku
manusia.
Contoh: “Mereka Bilang Saya Monyet”, “Nayla” karya Djenar Maesa
Ayu. , “ Kucing “ sajak Sutardji Q.B., “ Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa “
karya Y.B. Mangunwijaya, “Ular dan Kabut“ sajak Ajib Rosidi
“Namun seperti Si Kepala Anjing, sikap Si KUCING Sutardji Calzoum Bachri
Kepala Buaya itu tidak kalah ngiau! Kucing dalam darah dia
berbudayanya jika berada di tempat umum. menderas lewat dia mengalir
Saya yakin, pasti tidak adaa yang mengira ngilu ngiau dia bergegas lewat
kelakuan Si kepala Buaya dan Si Kepala dalam aortaku dalam rimba
Ular juga Si Kepala Anjing, bahkan semua darahku dia besar dia bukan harimau
kepala-kepala binatang ini ketika mereka bukan singa bukan hiena bukan leopar
tidak berada di depan umum.”. (halaman : dia macam kucing bukan kucing tapi
9) kucing ngiau dia lapar dia merambah
Mereka bilang, saya monyet karya rimba afrikaku dengan cakarnya dengan
Djenar Maesa Ayu amuknya
ALIRAN EKSPRESIONISME
Aliran ekspresionisme adalah aliran dalam karya seni, yang
mementingkan curahan batin atau curahan jiwa dan tidak
mementingkan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang nyata.
Ekspresi batin yang keras dan meledak-ledak. biasa dianggap sebagai
pernyataan atau sikap pengarang.
Pengarang Indonesia yang dianggap ekspresionis ialah Chairil Anwar.
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji


Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
(1948)
ALIRAN MISTISISME
• Mistisisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada
pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan
kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa, yang meliputi segala hal di
alam ini.
• Contoh karya sastra yang beraliran ini adalah sebagian besar karya
Amir Hamzah, Bahrun Rangkuti, dan J.E.Tatengkeng, dan Danarto.
KUBURAN ITU MENGANGA!
....... Kuburan Eyang putri yang kami jaga empat puluh hari empat puluh malam, dibongkar
maling, dan kain kafan, ya .... kain kafan itu...
“eyang bakal mati pada malam Selasa Kliwon dini hari, tujuh hari mendatang. Lalu kuburkan
cepat-cepat di siang hari. Soalnya sore hari bakal hujan lebat. Sebagian Jakarta bakal
menemukan ......
Selamat Jalan, Nek karya Danarto
ALIRAN SUREALISME
Aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan tanggapan
secara serentak. Karya sastra yang bercorak surealisme umumnya
susah dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat
dan terkadang terasa agak kacau.
Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio Masyarakat karya
Rosihan Anwar, Merahnya Merah karya Iwan Simatupang, dan
Tumbang karya Trisno Sumardjo.
“Tokoh kita tak suka pada opseter ini, sebagaimana dia tak menyukai
siapa saja yang lapang kerjanya sedikit banyak ada hubungannya
dengan orang mati.” (Ziarah: hlm. 6)
“Begitu malam jatuh, perutnya dituangkannya arak penuh-penuh,
memanggil Tuhan keras-keras, kemudian meneriakkan nama Istrinya
keras-keras, menangis keras-keras, untuk pada akhirnya tertawa
keras-keras.” (Ziarah: hlm. 1)
Aliran Materialisme
Aliran Realisme adalah aliran dalam karya sastra yang
berusaha melukiskan suatu objek seperti apa adanya.
Aliran ini umumnya lebih objektif memandang segala
sesuatu (tanpa mengikut sertakan perasaan).

• Novel PADA SEBUAH KAPAL karya N. H. DINI.


• KOTA HARMONI karya IDRUS.
• TAK ADA HARI ESOK karya MOCHTAR LUBIS.
Kesukaan itu seperti tumpah dari langit memenuhi bumi. Seperti
hujan yang penuh deru merambang dalam musik balian yang
mengelus ke hutan-hutan Tutupan. Seperti teri dan lele sambut-
bersambut seperti tangan yang saling berjabat dengan rasa girang
yang melimpah. (Perjalanan dalam Kelam karya Korrie Layun
Rampan)
Aliran Impresionisme
adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada
apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih
mengutamakan pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan
daripada kenyataan atau keadaan yang sebenarnya.
Beberapa pengarang pujangga baru memperlihatkan
impresionisme dalam beberapa karyanya.
NATURALISME
Aliran yang mementingkan pengungkapan secara terus-terang, tanpa
mempedulikan baik buruk dan akibat negatif.
Kumpulan sajak F. Rahardi, “ Catatan Harian Sang Koruptor “ dan “
Sumpah WTS “, beberapa sajak Rendra “ Bersatulah Pelacur-pelacur
Kota Jakarta “, “ Rick dari Corona “, “ Sajak Gadis dan Majikan “,
Sajak SLA “ bisa ditunjuk sebagai contoh pengibar aliran ini. Dari
khazanah lama “Surabaya“ nya Idrus bisa digunakan sebagai contoh
meskipun tidak seseru punya F. Rahardi dan Rendra.
”Saya tahu persis siapa dirinya. Saya tahu Sarinah
persis Si Kepala Anjing berhubungan Katakan kepada mereka
dengan banyak laki padahal ia sudah Bagaimana kau dipanggil ke kantor
bersuami. Saya persis Si Kepala Anjing menteri
sering mengendus-ngendus kemaluan Si Bagaimana ia bicara panjang lebar
kepala Srigala. Bahkan Si Kepala Anjing kepadamu
juga pernah mengendus-ngendus Tentang perjuangan nusa bangsa
kemaluan saya walaupun kami berkelamin Dan tiba-tiba tanpa ujung pangkal
sama. Tapi tidak di depan umum”. Ia sebut kau inspirasi revolusi
(halaman 8) Sambil ia buka kutangmu
DETERMINISME
Istilah determinisme berasal dari doktrin filsafat yang
menyatakan bahwa setiap kejadian atau peristiwa itu ada
penyebabnya. Dalam sastra, determinisme mencoba
menggambarkan tokoh-tokoh cerita dikuasai oleh nasibnya,
sehingga tokoh tersebut tidak sanggup dan tidak mampu lagi ke
luar dari takdir yang telah jatuh pada dirinya.
Contoh: “Tragedi Sangkurian “, “Pengakuan Pariyem“ nya Linus
Suryadi AG, novel “Kuterima Penderitaan Ini, Ibu“ Motenggo
Boesye
“Ah Ya, maklum Jawa Baru, mas. Semua serba pakai kelas
Bangsawan dan rakyat jelata, Darah biru dan darah biasa. Dalam
kraton dan luar kraton -berbeda derajatnya. Kehormatan serta
kedudukannya. Dan dasar kehidupan yang dijadikan patokan ialah
asal-usulnya. Semua terpateri di jidat jua. Hembusan semangatnya
tersisa dan menempel di abad kita” (hlm. 5, Pengakuan Pariyem)
Aliran Eksistensialisme
Aliran ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul dari
rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi aliran idealisme
dan aliran materialisme dalam memaknai kehidupan ini.
Eksistensialisme ingin mencari jalan ke luar dari kedua
pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran
bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun juga
sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini (Ahmad
Tafsir,1994 hal 193).
Tokoh-tokohnya : Soren Aabye Kierkegaard (1813-1855)
dari Denmark, kemudian Jean Paul Satre (1905-1980)
dari Prancis.
Sastrawan Indonesia : Iwan Simatupang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai