Anda di halaman 1dari 7

Modul 3

Keterampilan Membaca
Model Pengajaran Keterampilan Membaca
Oleh : Risa Farhani

A. Petunjuk Belajar
Modul ini untuk mempelajari dan memahami materi model pengajaran keterampilan
membaca dalam kegiatan belajar mandiri, peserta diharapkan untuk dapat melakukan hal-hal
berikut ini.
1. Bagi siswa
 Bacalah materi yang telah disajikan, jika terdapat materi yang kurang
dimengerti segeralah tanyakan kepada guru.
 Fahami setiap materi yang telah disampaikan kemudian buatlah catatan kecil
supaya mempermudah para peserta untuk menghafal dan memahaminya.
 Kerjakan setiap soal latihan dan soal evaluasi dengan baik supaya melatih
pengetahuan terhadap materi yang telah diberikan.
2. Bagi guru
Dalam kegiatan ini guru berperan sangat penting yaitu untuk :
 Membimbing peserta dalam proses pembelajaran.
 Mendampingi peserta pada saat penyampaian materi.
 Mengarahkan peserta supaya dapat memahami materi yang telah disampaikan
dan supaya dapat mengerjakan soal-soal.

B. Kompetensi Dasar
Adapun dalam mempelajari modul ini, peserta mampu memenuhi kompetensi dasar
sebagai berikut.
1. Peserta dapat menjelaskan kembali materi yang telah diberikan sehingga dapat
memahami materi tersebut.
2. Peserta dapat menggunakan sumber belajar dengan baik dan benar.
3. Peserta dapat mengevaluasi hasil dari pembelajaran yang ada pada materi ini.
C. Uraian Materi
1. Pengertian membaca
Tarigan (2005:07) mengatakan bahwa "membaca adalah suatu proses yang
dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis" Menurut
Subadiyono (2014: 12-19) model proses membaca dibagi menjadi tiga yaitu
model membaca bottom up, model membaca top down, dan model membaca
interaktif. Berikut ini penjelasan tentang model-model tersebut.
1) Model membaca bottom up
Model membaca tersebut merupakan proses pengalihan tulisan menjadi makna
berawal dari sesuatu yang tercetak. Proses itu diawali dengan pembacaan simbol
menuju makna. Dengan demikian, Pada model bottom up, titik dimulainya
terletak pada teks itu sendiri. Kemudian s pembaca berhadapan dengan kata
individual dan struktur dalam teks tersebut. Proses mendapatkan makna suatu
tulisan dalam model bottom up dipicu oleh informasi yang bersifat grafis melekat
pada tulisan.
2) Model membaca Top Down
Model membaca top dipandang sebagai konsep bahwa proses pengalihan
tulisan menjadi makna berawal dari tiga belas pengetahuan awal pembaca. Proses
tersebut diawali dengan membuat prediksi atau menebak makna sejumlah tulisan.
pembaca membaca simbol grafis menjadi suara untuk mengontrol hipotesis
makna. Model top down menekankan bahwa proses informasi selama membaca
dipicu oleh pengetahuan awal pembaca dan pengalaman berhubungan dengan
pesan penulis.
3) Model membaca interaktif
Proses membaca model interaktif ini dipandang sebagai perpaduan antara dua
model proses membaca yaitu bottom up dan top down. Model membaca interaktif
dibangun atas asumsi bahwa proses pengalihan tulisan melibatkan penggunaan,
Baik pengetahuan awal maupun tulisan. Proses tersebut diawali dengan membut
prediksi atau membaca simbol grafis. Pembaca merumuskan hipotesis
berdasarkan interaksi informasi dari aspek semantik sintaktik. pengetahuan awal
maupun informasi grafis tidak digunakan secara eksklusif oleh pembaca ketika
melakukan pembacaan. dalam proses ini diawali dengan perumusan hipotesis
mana dan sekaligus pembacaan huruf dan Kata.
2. Keterampilan membaca
keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa reseptif.
Melalui aktivitas mata dan otak atau pikiran, pembaca dihadapkan pada berbagai
informasi yang terkandung dalam indera penglihatan. Aspek reseptif mengacu pada
proses penerimaan informasi. Selain keterampilan membaca, keterampilan menyimak
juga merupakan bagian aspek reseptif. Perolehan informasi melalui aktivitas mata dan
pikiran disebut membaca. Sementara mengumpulkan informasi melalui aktivitas
telinga dan pikiran disebut menyimak atau mendengarkan. Kemudia dalam proses
berkomunikasi tidak terlepas dari dua aspek keterampilan berbahasa lainnya yang
tergolong aspek produktif, yakni menulis dan berbicara. Kegiatan membaca terjadi
karena ada pesan yang disampaikan penulisnya. Membaca merupakan salah satu dari
empat keterampilan berbahasa dan merupakan kegiatan yang penting untuk dikuasai
oleh peserta. Kemudian pada proses pembelajaran setiap peserta diharuskan dapat
melakukan kegiatan membaca, karena membaca dapat memperluas wawasan, bahkan
keberhasilan peserta juga tergantung pada pemahaman membaca karena dapat dinilai
dari sejauh mana pemahaman peserta terhadap isi dari bahan bacaan materi yang
telah dibacanya. Maksudnya kegiatan membaca memerlukan tingkat kemampuan
berpikir tinggi agar seseorang mengetahui makna dari apa yang dibaca, terutama pada
saat belajar mengajar.
Dalam sejarah pun belum mencatat ada orang pintar dan hebat dengan tidak
banyak membaca. Sehingga dalam menyikapi hal tersebut diperlukan sebuah strategi
supaya para peserta termotivasi dan melalukan kegiatan membaca tersebut. Karena
pada proses pembelajaran setiap peserta diharuskan dapat melakukan kegiatan
membaca. Karena pada saat ini mayoritas peserta masih mengalami kesulitan dalam
proses membaca, dapat disebabkan karena guru belum menerapkan model pengajaran
yang baik dan benar sehingga peserta masih kesulitan dalam membaca. untuk
memahami model pengajaran lebih dalam, maka disajikan beberapa model
pengajaran.
1) Macam-macam model pengajaran
a. Model Pengajaran Sim
Dalam model pengajaran sim tersebut menjelaskan bahwa proses pengajaran ini
berlaku melalui interaksi diantara beberapa unsur yaitu guru, murid, isi pelajaran
dan objektif. Model ini didasarkan pada konsep mengajar sebagai bidang
komunikasi, yaitu interaksi antara guru dan peserta dengan tujuan dan isi
pengajaran di lingkungan tertentu. Oleh karena itu model ini menekankan atau
menerapkan hubungan baik antara guru dengan pesertanya, supaya menimbulkan
interaksi yang baik dan suasana pengajaran dan pembelajaran yang berkesan.
b. Model Pengajaran Robert Glaser
Menurut Robert Glaser model tersebut dipandang sebagai suatu model pengajaran
dengan membahagiakan proses pengajaran kepada empat komponen utama yaitu.
objektif pengajaran, pegetahuan sedia ada pelajar, kaidah mengajar dan menilai.
c. Model Inkuiri
Model ini dipandang sebagai suatu model yang merangkumi segala proses soal
selidik untuk mendapatkan jawaban atau kesimpulan soal atau dari masalah yang
dikemukakan. Aktivitas soal selidik ini memerlukam peserta yang mengenal pasti
soal bermasalah, membentuk hipotesis, merancang aktiviti kajian, dll.
d. Model Pengajaran Tara
Dalam model ini meneraokan dan menekankan bahan-bahan pengajaran dalam
suatu sistem yang sesuai dengan meningkatkan kemahiran berfikir peserta.
Penyusunan informasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran diutamakan
dalam model ini, sehingga Model ini menerangkan bahawa seseorang pelajar
melakukan operasi kognitif pada bahan ajar atau memilih suatu konsep, ia harus
berproses dalam empat langkah berikut; menyusun data atau fakta dengan
mencatat ciri-ciri persamaan dan perbedaan, mengklarifikasikan dan
mengkategorikan fakta dan memberinya nama, sehingga membuat generalisasi
berdasarkan kesimpulan tentang hubungan antar kategori, dan menerapkan
generalisasi yang diperoleh.

2) Rumusan latihan
Setelah membaca dan mempelajari materi tersebut, peserta harus mengisi soal
latihan sebagai berikut.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca!
2. Pengertian model membaca didefnisikan oleh siapa?
3. Bagaimana pandangan model membaca menurut Subadiyono?

3) Petunjuk kerja
Petunjuk kerja ini bertujuan untuk mempermudah para peserta dalam
mengerjakan soal latihan.
1. Memahami atau menghafalkan materi yang telah diuraikan.
2. Membaca basmallah dan bedoa sebelum mengerjakan soal.
3. Siapkan alat tulis seperti kertas, pulpen, pensil, penghapus dan tip-x.
4. Tulislah jawaba pada kertas selembar, dan jangan lupa beri nama.
5. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang benar.
6. Waktu pengerjaan selama kurang lebih 1 jam.
7. Kerjakan soal latihan dengan jujur.

4) Evaluasi
 SOAL PILIHAN GANDA !!
1. keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa….
a. Produktif
b. Reseptif
c. Inovatif
d. Aktivitas
2. Perolehan informasi melalui aktivitas mata dan pikiran disebut…..
a. Membaca
b. Menulis
c. Menyimak
d. Berbicara
3. Sementara mengumpulkan informasi melalui aktivitas telinga dan pikiran
disebut.….
a. Berbicara atau meulis
b. Menyimak atau membaca
c. menyimak atau mendengarkan
d. ceramah atau berbicara
4. kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan yang dapat
memperluas….
a. Pemikiran
b. Kesosialisasian
c. Kemampuan
d. Wawasan
5. Model membaca tersebut merupakan proses pengalihan tulisan menjadi
makna berawal dari sesuatu yang tercetak. Merupakan definisi model….
a. PQ2R
b. Bottom up
c. PQ4R
d. Mind map
6. Model yang dipandang sebagai perpaduan antara dua model proses
membaca yaitu bottom up dan top down adalah model…
a. Model membaca interaktif
b. Model membaca bottom up
c. Model pengajaran sim
d. Model membaca Top Down
7. Dalam materi yang telah diuraikan, materi ini menjelaskan tentang
keterampilan…..
a. Menulis
b. Menyimak
c. Membaca
d. Berbicara
8. Model ini dipandang sebagai suatu model yang merangkumi segala proses
soal selidik untuk mendapatkan jawaban atau kesimpulan. Merupakan
model….
a. Model Pengajaran Tara
b. Model inkuiri
c. Model membaca
d. Model pengajaran Robert Glaser
9. membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-kata/bahasa tulis. Definisi tersebut dikemukaan oleh…..
a. Robert Glaser
b. Nasution
c. Subadiyono
d. Tarigan
10. Dalam ……. pun belum mencatat ada orang pintar dan hebat dengan tidak
banyak membaca. lengkapi titik-titik tersebut!
a. Buku
b. Tulisan
c. Sejarah
d. UUD

 ESSAY !!
1. Jelaskan pengertian model bottom up !
2. Sebutkan macam-macam model membaca
3. Jelaskan mengapa peserta mengalami kesulitan dalam menyelesaikan proses
membaca!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model pengajaran sim!
5. Sebutkan macam-macam model pengajaran!
5) Daftar pustaka

Mulyati, Y. Model-model Membaca.

Sarimanah, E. (2018). Model Pembelajaran Membaca Berbasis Strategi


Metakognitif PQ4R.

Nasution, N. H. (2017). Pengaruh model pembelajaran pq4r terhadap hasil


belajar siswa kelas X SMA materi
ekosistem. Proceeding Of Biology Education, 1(1), 24-
29.

Rijal, A., & Egok, A. S. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Membaca


Berorientasi Strategi Pq4R Di Kelas Iv Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu, 3(2), 355-371.

Pohan, A. A., Abidin, Y., & Sastromiharjo, A. (2020). Model Pembelajaran


Radec Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman
Siswa. In Seminar Internasional Riksa Bahasa (pp.
250-258).

Mustari, M. I., Jasmi, K. A., Muhammad, A., & Yahya, R. (2012). Model
pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab.

Yahaya, A., & Sharudin, S. A. (2010). Model Pengajaran. Jurnal Fakulti


Pendidikan, Universiti Teknologi Malaysia, 1-3.

AL FIRDAUS, F. A. T. I. K. H. A. T. U. L. (2019). IMPLEMENTASI MODEL


BOTTOM UP DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
HURUF 3D UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MEMBACA PADA PESERTA DIDIK
KELAS 1 SD MUHAMMADIYAH 3 GRESIK (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik).

Anda mungkin juga menyukai