Kegiatan Pembelajaran 2
LITERASI MEMBACA
JENJANG KEMAHIRAN PERLU INTERVENSI
ASESMEN KOMPETENSI MADRASAH INDONESIA
Kompetensi : Memahami Informasi Literal
Sub-Kompetensi : Memahami informasi eksplisit dalam teks
Tingkat Kemahiran : Perlu Intervensi
Domain : Teks Informasi (Tunggal)
Subdomain : Sosial Budaya
Jenis Teks : Teks Eksposisi
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Fokus KP2 ini memberikan wawasan dan pemahaman kepada guru dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
berkaitan dengan kompetensi memahami informasi literal, dengan subkompetensi
khususnya peserta didik mampu memahami informasi eksplisit dalam teks. Untuk
mencapai kompetensi dan subkompetensi tersebut, ada beberapa indikator yang
harus dipahami oleh guru. Dalam membaca sebuah teks informasi, beberapa
indikator bahwa peserta didik dikatakan dapat mehamami informasi literal,
khususnya memahami informasi eksplisit dalam teks. Apabila peserta didik
mampu:
a) membaca teks informasi secara cermat,
b) menentukan judul dari informasi dari teks nformasi tersebut.
c) menemukan kalimat utama dari setiap paragraf informasi yang disajikan.
5) Pembuktian (verification)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pengkajian ulang secara cermat sebagai
dasar untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan tadi
dengan temuan alternnatif, dihubungkan dengan hasil data prosessing (Syah,
2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan kreatif seandainya pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman, melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan peserta
didik. Berdasarkan dari hasil pengolahan/ tafsiran, peserta didik diarahkan untuk
memeriksa kembali informasi yang ada, baik penyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Isu
Pernyataan
Pandangan
penulis
Teks
Argumen Fakta
Eksposisi
Simpulan
Penegasan
Saran
Rendang dan masyarakat Minangkabau tak bisa dipisahkan. Kuliner ini sudah
menjadi identitas tersendiri ketika menyambut hari-hari besar seperti memasuki bulan
puasa dan lebaran. Rendang juga diakui sebagai makanan terenak di dunia. Pengakuan
tersebut otomatis meningkatkan eksistensinya di kancah dunia.
Lalu, pernahkan terpikir dari mana asal mula nama Rendang dan bagaimana
sejarahnya hingga menjadi kuliner khas di Ranah Minang? Dalam bahasa
Minangkabau, marandang berarti memasak sesuatu berbahan santan dengan proses yang
lambat (api kecil) hingga mengering.
Sebagai masakan tradisi, Rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar
acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau
berbudaya Melayu lainnya, mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri
seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau.
Masakan Minang mempunyai rasa yang dominan asin dan pedas. Rendang daging ini
dibuat dengan campuran cabai merah, bawang putih, bawang merah, daun kunyit,
lengkuas, jahe, dan serai. Rasa manis dari rendang Indonesia berasal dari manis alami
dari santan kelapa.
Rendang kering sangat awet dan tahan berbulan lamanya. Rendang semakin terkenal
dan tersebar luas sangat jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku
Minangkabau. Perantau dari Minangkabau tak sedikit yang membuka usaha rumah
makan, di seluruh nusantara bahkan hingga Eropa. Secara tak langsung, rumah makan ini
diyakini memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan Rendang di dunia.
https://www.liputan6.com/regional/read/4556586/menilik-asal-mula-
Diadaptasi dari:
rendang-kuliner-khas-ranah-minang-yang-mendunia
Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 2
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam KP 2 modul ini hanya
merupakan contoh yang dapat diacu, digunakan, atau diadaptasi oleh guru dalam
pelakasanaan pembelajaran yang sebenarnya untuk perbaikan kualitas proses dan
hasil belajar peserta didik. Skenario pembelajaran ini merupakan tahap
operasional pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran
yang telah dikembangkan. Skenario pembelajaran ini terdiri atas beberapa tahap,
yang meliputi tahap awal pembelajaran, tahap inti pembelajaran, dan tahap akhir
pembelajaran