Anda di halaman 1dari 13

Pemahaman Dasar

Kegiatan Pembelajaran 2

LITERASI MEMBACA
JENJANG KEMAHIRAN PERLU INTERVENSI
ASESMEN KOMPETENSI MADRASAH INDONESIA
Kompetensi : Memahami Informasi Literal
Sub-Kompetensi : Memahami informasi eksplisit dalam teks
Tingkat Kemahiran : Perlu Intervensi
Domain : Teks Informasi (Tunggal)
Subdomain : Sosial Budaya
Jenis Teks : Teks Eksposisi
Model Pembelajaran : Discovery Learning

Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

Melalui KP 2 ini, diharapkan guru memperoleh wawasan secara memadai


sehingga dapat membelajarkan peserta didik dalam mencapai pengalaman belajar
yang optimal. Dalam konteks KP 2 ini, guru diharapkan mampu membelajarkan
peserta didik agar memiliki kompetensi memahami informasi literal, khususnya
peserta didik mampu memahami informasi eksplisit dalam teks.Untuk itu, guru
dituntut memiliki pemahaman dan wawasan tentang
1) Konsep dasar, prinsip, dan indikator yang menjadi cakupan kompetensi
mehamami informasi literal, khususnya subkompetensi memahami informasi
eksplisit dalam teks. topik yang berkaitan dengan domain teks informasi,
subdomain sosial budaya, jenis teks eksposisi makanan/minuman daerah yang
digunakan sebagai sumber/media pembelajaran,

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 1


2) Pendekatan, strategi, dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
3) langkah-langkah penyajian materi dalam pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran Discovery Learning yang telah ditentukan,
4) Aktivitas dan problema yang dihadapi dalam pembelajaran, solusi, dan tindak
lanjut aktivitas dan pengalaman belajar yang dicapai peserta didik.

Fokus Kegiatan Pembelajaran 2

Fokus KP2 ini memberikan wawasan dan pemahaman kepada guru dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang
berkaitan dengan kompetensi memahami informasi literal, dengan subkompetensi
khususnya peserta didik mampu memahami informasi eksplisit dalam teks. Untuk
mencapai kompetensi dan subkompetensi tersebut, ada beberapa indikator yang
harus dipahami oleh guru. Dalam membaca sebuah teks informasi, beberapa
indikator bahwa peserta didik dikatakan dapat mehamami informasi literal,
khususnya memahami informasi eksplisit dalam teks. Apabila peserta didik
mampu:
a) membaca teks informasi secara cermat,
b) menentukan judul dari informasi dari teks nformasi tersebut.
c) menemukan kalimat utama dari setiap paragraf informasi yang disajikan.

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 2


d) menemukan asal daerah makanan dari informasi yang disajikan.
e) menemukan rasa makanan dari informasi yang disajikan
f) membuat kesimpulan dari teks informasi yang telah di bacanya
Beberapa indikator tersebut menjadi fokus utama yang akan dicapai oleh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena itu, aktivitas pembelajaran harus
diarahkan pada upaya pencapaian kompetensi tersebut secara lebih terfokus
dengan memanfaatkan berbagai strategi dan model pembelajaran yang dapat
menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar.
Dalam KP 2 ini, domain yang dipilih dalam pembelajaran adalah teks
informasi (tunggal) dengan subdomain sosial buadaya. Dalam konteks tersebut,
sebagai contoh dalam modul ini, dipilih teks informasi, yakni teks eksposisi
informasi makanan/minuman daerah. Teks informasi makanan/minuman daerah
ini dimanfaatkan sebagai materi, sumber belajar, dan media belajar untuk
mencapai kompetensi sesuai indikator (1—6) yang telah dipaparkan di atas. Dalam
menggunakan materi ajar tersebut, guru jangan sampai terjebak pada
membelajarkan peserta didik tentang teks informasi, tetapi harus ingat betul
bahwa teks tersebut hanya digunakan sebagai sarana/materi belajar. Pertanyaan
yang harus dimunculkan oleh guru adalah apa yang harus ditemukan secara
personal dari isi teks tersebut yang dapat digunakan untuk mencapai 6 indikator
dari subkompetensi yang akan dicapai.
Dalam KP 2 ini, contoh model pembelajaran yang dipilih adalah model
Discovery Learning. Model Discovery Learning ini berisi langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang diterapkan oleh guru ketika aktivitas pembelajaran telah
memasuki tahap penyampaian inti pelajaran. Karena itu, sebelum memasuki inti

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 3


pembelajaran, guru dengan berbagai cara dan gaya yang dikuasainya dapat
melakukan berbagai aktivitas yang mengarah pada penyiapan peserta didik untuk
menerima pembelajaran. Ketika dipandang peserta didik siap melakukan aktivitas
belajar, pembelajaran dapat dilanjutkan ke tahap inti pembelajaran.
Adapun langkah kerja model pembelajaran tersebut secara garis besar dapat
dijelaskan berikut:

1) Pemberian rangsangan (stimulation)


Adapaun proses kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini, guru memberikan
rangsangan kepada peserta didik dimana nantinya peserta didik melakukan tanya
jawab terhadap topik yang disampaikan, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi. Ini semua dimaksudkan agar peserta didik memiliki
keinginan sendiri untuk melakukan penyelidikan sendiri. Pada tahapan proses ini
guru dapat melakukan kegiatan tanya jawab ataupun juga bisa menganjurkan
peserta didik membaca buku untuk memperdalam pemahaman awal mereka
dalam memecahkan permasalahan, disamping juga dapat melakukan aktifiktas
belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)


Setelah melakukan tahapan awal, langkah selanjutnya adalah guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan identifikasi
terhadap permasalahan yang disajikan sebanyak mungkin, kemudian dilanjutkan
dengan menentukan salah satu solusi pemecahan masalah yang dianggap sangat
relevan untuk digunakan dalam proses penyelesaian masalah tersebut. Adapun

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 4


salah satu jenis penyelesaian masalah yang dipilih tersebut digolongkan kedalam
katagori hipotesis (pemecahan masalah sementara atas permasalahan yang
disajikan). Penyelesaian masalah yang telah dipilih tersebut harus dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan yakni berupa pernyataan yang berbentuk jawaban
sementara dan pertanyaan masalah yang diajukan.

3) Pengumpulan data (data collection)


Ketika proses ekplorasi/pengumpulan data berlangsung, pendidik juga
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses pengumpulan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan. Ini dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang telah ditentukan tersebut. Tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan
peserta didik. Ini berarti bahwa pada tahapan ini, peserta didik diberi kesempatan
untuk mengumpulkan data dari berbagai jenis informai yang relevan, melakukan
proses mengamati obyek, melakukan wawancara dengan narasumber tertentu,
melakukan eksperimen (uji coba sendiri) dan lain sebagainya. Konsekuensi dari
tahap ini adalah peserta didik diharapkan untuk dapat belajar secara aktif dalam
menentukan informasi tertentu yang berkenaan dengan permasalahan yang
disajikan, secara implisit. Dengan melalui proses tahaban ini, peserta didik dengan
secara tidak sengaja telah melakukan proses menghubungkan masalah yang ada
dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh mereka.

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 5


4) Pengolahan data (data processing)
Pada tahap ini, semua informasi yang telah didapatkan/dikumpulkan oleh
peserta didik, informasi dari hasil bacaan, melakukan wawancara, melakukan
observasi, dan lain sebagainya, lalu semuanya diolah, diacak, diklasifikasi,
ditabulasi, bahkan jika perlu dihitung dengan menggunakan cara tertentu lalu
kemudian ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Data
prosessing disebut juga dengan pengkodean/katagorisasi yang berfungsi sebagai
dasar untuk membuat konsep, generalisasi. Maka dari hasil generalisasi tersebut
peserta didik mendapatkan pengetahuan atau pemahaman baru tentang
alternative dari jawaban untuk menyelesaikan sebagai dasar pembuaktian secara
logis.

5) Pembuktian (verification)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pengkajian ulang secara cermat sebagai
dasar untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan tadi
dengan temuan alternnatif, dihubungkan dengan hasil data prosessing (Syah,
2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik dan kreatif seandainya pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman, melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan peserta
didik. Berdasarkan dari hasil pengolahan/ tafsiran, peserta didik diarahkan untuk
memeriksa kembali informasi yang ada, baik penyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 6


2) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)
Pada tahap generalisa/manarik kesimpulan adalah sebuah tahapan yang
dilakukan oleh peserta didik untuk menarik sebuah kesimpulan yang dijadikan
sebagai prinsip umum dan berlaku untuk semua masalah/kejadian yang sama,
dengan tetap memperhatikan hasil verifikasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta
didik harus memperhatikan proses generalisasi, dimana proses ini sempat
menekankan pada pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau
prinsip-prinsip yang luas yang menjadi dasar pengalaman seseorang, disamping
menekankan pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-
pengalaman itu.

Materi Kegiatan Pembelajaran 2


Ketika telah menetapkan pilihan domain, guru harus memahami benar
karakteristik dari teks yang dipilihnya. Dalam konteks KP 2 ini, guru harus benar-
benar paham tentang pengertian teks eksposisi, ciri dan struktur teks eksposisi
tersebut. Pemahaman ini penting karena akan memandu guru dalam memilih teks
secara tepat yang sesuai dengan jenis teks.
Teks eksposisi adalah sebuah teks yang berisi sebuah pendapat atau gagasan
dari si penulis yang di sertai alasan logis dan fakta. Komposisi dari teks eksposisi
adalah fakta dan opini. Kejadian sebenarnya di sajikan sebagai kalimat fakta disertai
dengan opini. Fakta merupakan sebuah keterangan berupa pernyataan terhadap
hal yang sebenarnya terjadi. Sedangankan opini merupakan sebuah gagasan

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 7


berupa ide yang bersifat subjektif, atau gampangnya komentar pribadi. Dalam
kalimat eksposisi opini atau pendapat (yang logis) berfungsi untuk mengklarifikasi,
mengevaluasi, maupun membuktikan kebenaran dari sebuah permasalahan.
Sedangkan kalimat fakta berfungsi sebagai penguat dari opini.
Kosasih (2012:17) menyatakan bahwa, teks atau karangan eksposisi adalah
karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu,
sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Karangan eksposisi berisi fakta
ilmiah/nonfiksi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teks
eksposisi merupakan teks atau tulisan yang menjelaskan tentang pengetahuan dan
informasi yang di dalamnya terdapat fakta.
Suatu teks tentunya mempunyai ciri yang berbeda dengan teks satu dan
lainnya, memberikan pengetahuan, informasi kepada pembacanya merupakan ciri
dari teks eksposisi, agar penulis dapat membuat teks eksposisi dengan baik
sehingga eksposisi yang dihasilkan dapat diterima pembacanya. Keraf (1981:5)
berpendapat bahwa, ciri eksposisi lebih senang menggunakan gaya bahasa yang
bersifat informatif. Informasi yang dapat bermanfaat bagi pembacanya. Semi
(2007:62) mengatakan bahwa, ciri-ciri teks eksposisi ialah sebagai berikut.
a) Tulisan itu bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.
b) Tulisan itu bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana.
c) Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.
d) Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.
e) Disajikan dengan netral tidak memancing emosi, tidak memihakkan,
memaksakan sikap penulis kepada pembaca.

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 8


Dapat disimpulkan bahwa eksposisi adalah suatu tulisan yang memberikan
uraian, informasi kepada pembacanya dan dapat menjawab pertanyaan apa,
mengapa, kapan, dimana, dan bagaimana pada teks eksposisi yang membuat
penulis dan bagi pembacanya dapat memberikan informasi, pengetahuan
mengenai suatu hal tertentu, dan tidak mempunyai sifat ajakan atau memaksa
kepada pembacanya.
Struktur Teks Eksposisi

Isu
Pernyataan
Pandangan
penulis
Teks
Argumen Fakta
Eksposisi

Simpulan
Penegasan
Saran

Materi pembelajaran yang disajikan dalam modul KP 2 ini hanya merupakan


salah satu contoh. Guru dapat memilih dan mengembangkan materi lainnya yang
sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik. Saat memilih materi, guru harus
menyesuaikannya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada kegiatan
pembelajaran ini materi yang dianggap cocok adalah sajian teks-teks informasi
yang berisi pelajaran berharga dan memiliki nilai kebaggaan. Namun, tidak
menutup kemungkinan disajikan video-video makanan/minuman daerah yang
dapat menggugah hati peserta didik.
Pada tingkat perlu intervensi, peserta didik diharapkan mampu memahami
informasi eksplisit dalam teks. Teks yang dianggap dapat memotivasi untuk

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 9


memahami bagi peserta didik adalah teks informasi jenis teks eksposisi. Agar
peserta didik paham benar tentang teks eksposisi, maka guru harus benar-benar
paham tentang pengertian teks eksposisi, ciri dan struktur teks eksposisi. Berikut
materi yang dapat digunakan oleh guru sebelum mengajar tentang teks eksposisi
peristiwa sehari-hari.

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 10


RENDANG, MAKANAN YANG MENDUNIA

Rendang dan masyarakat Minangkabau tak bisa dipisahkan. Kuliner ini sudah
menjadi identitas tersendiri ketika menyambut hari-hari besar seperti memasuki bulan
puasa dan lebaran. Rendang juga diakui sebagai makanan terenak di dunia. Pengakuan
tersebut otomatis meningkatkan eksistensinya di kancah dunia.
Lalu, pernahkan terpikir dari mana asal mula nama Rendang dan bagaimana
sejarahnya hingga menjadi kuliner khas di Ranah Minang? Dalam bahasa
Minangkabau, marandang berarti memasak sesuatu berbahan santan dengan proses yang
lambat (api kecil) hingga mengering.

Sebagai masakan tradisi, Rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar
acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau
berbudaya Melayu lainnya, mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri
seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau.
Masakan Minang mempunyai rasa yang dominan asin dan pedas. Rendang daging ini
dibuat dengan campuran cabai merah, bawang putih, bawang merah, daun kunyit,
lengkuas, jahe, dan serai. Rasa manis dari rendang Indonesia berasal dari manis alami
dari santan kelapa.
Rendang kering sangat awet dan tahan berbulan lamanya. Rendang semakin terkenal
dan tersebar luas sangat jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku
Minangkabau. Perantau dari Minangkabau tak sedikit yang membuka usaha rumah
makan, di seluruh nusantara bahkan hingga Eropa. Secara tak langsung, rumah makan ini
diyakini memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan Rendang di dunia.
https://www.liputan6.com/regional/read/4556586/menilik-asal-mula-
Diadaptasi dari:
rendang-kuliner-khas-ranah-minang-yang-mendunia

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 11


Teks informasi memang materi yang cocok disajikan untuk pembelajaran
teks eksposisi, namun tidak menutup kemungkinan guru juga dapat menyajikan
teks eksposisi berupa tayangan video. Berikut teks video yang dapat disajikan saat
mengajar materi teks eksposisi:
1) Rawon, https://bangka.sonora.id/read/502205480/rawon-makanan-khas-
jawa-timur-yang-bercita-rasa-khas-dan-berempah
2) Kerak Telor, https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-kerak-telor-
makanan-khas-jakarta-yang-terkenal-di-luar-negeri-1tf3xxvedRH

Skenario Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 2
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam KP 2 modul ini hanya
merupakan contoh yang dapat diacu, digunakan, atau diadaptasi oleh guru dalam
pelakasanaan pembelajaran yang sebenarnya untuk perbaikan kualitas proses dan
hasil belajar peserta didik. Skenario pembelajaran ini merupakan tahap
operasional pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran
yang telah dikembangkan. Skenario pembelajaran ini terdiri atas beberapa tahap,
yang meliputi tahap awal pembelajaran, tahap inti pembelajaran, dan tahap akhir
pembelajaran

Literasi membaca Jenjang kemahiran Perlu Intervensi 12

Anda mungkin juga menyukai