Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“BAHAN AJAR PAI”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliyah “BAHAN AJAR PAI”

Dosen Pengampu : Mohammad Firdaus, M.A

Disusun Oleh Kelompok 13

KHAIRUL ANWAR

UMAMUL KHAIR

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN ( IDIA ) PRENDUAN

TAHUN AKADEMIK 2021 – 2022


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Salah satu masalah penting yang sering
dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar
atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi yang
diharapkan.
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan
ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Tugas guru adalah
menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang dikembangkan dan
mudah dipahami oleh siswa. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan
tersebut, diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi yang
pada akhirnya hasil belajar siswa juga ikut meningkat. maka dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang bahan ajar yang merupakan bagian dari hasil perencanaan seorang guru
sebelum mengajar di kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahan ajar?
2. Bagaimana kriteria bahan ajar yang baik?
3. Apa saja prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar?
4. Apa saja langkah-langkah dalam pemilihan bahan ajar?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Mengetahui pengertian bahan ajar.
2. Mengetahui kriteria bahan ajar yang baik.
3. Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar.
4. Mengetahui langkah-langkah dalam pemilihan bahan ajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan ajar
Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang disebut sebagai
sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran.
Bahan ajar atau juga bisa disebut dengan bahan pelajaran adalah subtansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar
tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang kan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan
pelajaran yang kan disampaikannya pada anak didik.
Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran
yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin
keilmuannya). Sedangkan bahn pelajaran pelengkap atau penunjang adalah bahn pelajaran yang
dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian
bahan pelajaran pokok. Bahan penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin
keilmuan guru, tetapi dapat digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan ajar
pokok.
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan
instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi
kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk
mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan
secara umum berorientasi pada peserta didik secara individual (learner oriented). Biasanya,
bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena
sistematis dan lengkap.
B. Kriteria bahan ajar yang baik
Bahan ajar yang baik dan menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan
ekspresi tulis yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan,
gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam bahan ajar kepada pembaca/pemakai
dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga dapat menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar yang
berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan ajar
yang berkualitas.
Menurut Furqon (2009) dalam bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut: Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub
kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan, Substansi yang dibahas harus
benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun
berdasarkan hirarki/step penguasaan kompetensi. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan
bahasa maupun substansi harus sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran. Sistematika
penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.
Sedangkan menurut Anonim (2009) dalam pengembangan bahan ajar, maka bahan ajar
harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut: Bahan ajar harus relevan dengan tujuan
pembelajaran, Bahan ajar harus seuai dengan taraf perkembangan anak. Bahan yang baik ialah
bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai perkembangan pengetahuannya dan keperluan
bagi tugas kelak di lapangan Bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa Bahan

3
itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang Bahan yang disampaikan kepada
siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.
C. Prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi
pembelajaran, yaitu:
1. Prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika
kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran
yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
2. Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang
meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan
juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3. Prinsip kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
D. Langkah-langkah dalam memilih bahan ajar
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar
meliputi:
a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-
aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.
Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan
berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi
jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
Materi yang akan diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur,
afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis
materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara
mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah
memilih jenis materi tersebut yang sesua dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembeljaran
atau metode, media, dan sistem evaluasi yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan
4
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan ingatan, sedangkan metode untuk
mengajarkan prosedur adalah demonstrasi. Selanjutnya pilihlah bahan ajar yang sesuai dan
relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi.
Dengan demikian maka proses pembelajaran dikelas menjadi efektif dan efesien
sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut bisa tercapai dengan baik.
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya menentukan sumber bahan ajar.
c. Memilih sumber bahan ajar.
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan
ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku
pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. Perbanyaklah
sumber materi bahan ajar yang terlahir akan mempunyai banyak referensidan data yang adapun
lebih akurat. Jangan hanya mengandalkan materi-materi dari referensi internet saja, perkaya
pengetahuan dengan buku.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar atau juga bisa disebut dengan bahan pelajaran adalah subtansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar
tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang kan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan
pelajaran yang kan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan
bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
Prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar meliputi : Prinsip relevansi, Prinsip konsistensi dan
Prinsip kecukupan. Langkah-langkah dalam memilih bahan ajar meliputi : Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dan memilih sumber
bahan ajar.
B. Saran
Cukup sekian apa yang dapat kami sajikan kami menyadari banyak kekurangan dalam
isi penulisan makalah ini mohon saran dan kritikannya agar kami dapat memperbaiki lagi.
Khususnya dari bapak atau ibu dosen kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi belajar mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

http://mamanpermatahati.blogspot.com/2013/06/jenis-bahan-ajar-dan-kriteria.html,
diakses pada tanggal 17/02/17 pukul: 09.00

http://Jasmani, dkk, Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Jakarta: PT


Elex Media Komputindo, 2008) diakses tanggal 19 Februari 2017 pada pukul
19.14 WIB.

Anda mungkin juga menyukai