BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005
Pasal 8 disebutkan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.” Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
tersebut meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Dari masing-masing kompetensi tersebut, kompetensi-kompetensi inti yang wajib
dimiliki seorang guru atau dosen diantaranya adalah “mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan bidang pengembangan yang diampu” dan “menyelenggarakan kegiatan
pengembangan yang mendidik” untuk kompetensi pedagogis, serta “mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu secara kreatif” dan “memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri” untuk kompetensi professional.
Dari tuntutan-tuntutan sekaligus kewajiban-kewajiban ini, guru ataupun dosen dituntut
mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan ajar cetak, model/ maket,
bahan ajar audio, bahan ajar visual, bahan ajar audio-visual, ataupun bahan ajar inovatif)
sesuai dengan kurikulum, perkembangan kebutuhan peserta didik, maupun perkembangan
teknologi informasi. Mengingat juga bahwa bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting
dalam suatu proses pembelajaran.
Oleh karena itu, kiranya perlu dipaparkan mengenai strategi pemilihan, penyusunan serta
pemanfaatan bahan ajar dalam suatu proses pembelajaran. Agar sebagai calon pendidik,
nantinya tidak akan mengalami salah jalan dan salah pedoman dalam menggunakan bahan
ajar. Selamat membaca dan mengkritisi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat bahan ajar ?
2. Bagaimana strategi pemilihan bahan ajar ?
3. Bagaimana penyusunan bahan ajar ?
4. Bagaimana pemanfaatan bahan ajar ?
C. Tujuan
Agar kita dapat mengetahui dan memahami hakikat bahan ajar.
Agar kita dapat mengetahui dan memahami strategi pemilihan bahan ajar.
Agar kira dapat mengetahui dan memahami strategi penyusunan bahan ajar.
Agar kita dapat mengetahui dan memahami strategi pemanfaatan bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: prinsip relevansi,
konsistensi, dan kecukupan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan materi
pelajaran adalah:
a) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan/ menunjang tercapainya tujuan instruksional.
b) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan perkembangan siswa pada
umumnya.
c) Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan
d) Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi: 1) Identifikasi
jenis-jenis materi pembelajaran, 2) Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar, dan 3) Memilih sumber bahan ajar.
Dalam penyusunan bahan ajar, ada beberapa kriteria yang harus
diperhatikan, yaitu: a) Novelty, b) Proximity, c) Conflict, dan d) Humor. Selain kriteria, ada
beberapa pertimbangan teknis yang perlu diperhatikan dalam mengemas materi pelajaran,
yaitu: a) Kesesuaian dengan tujuan yang harus dicapai, b) Kesederhanaan, c) Unsur-unsur
desain pesan, d) Pengorganisasian bahan, dan e) Petunjuk cara penggunaan.
Menurut Andi Prastowo, ada tiga langkah utama pembuatan bahan ajar yang mudah
diaplikasikan, yaitu: a) Analisis kebutuhan bahan ajar, b) Menyusun peta bahan ajar, dan c)
Membuat bahan ajar berdasarkan struktur masing-masing bentuk bahan ajar.
Memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by designed) maupun
yang digunakan (by utilization) untuk maksud kegiatan belajar-mengajar, sebaiknya
didasarkan pada bagan arus (flowcart) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, yang terdiri
dari tujuh langkah.
DAFTAR PUSTAKA