NIM : 2020110041
Kelas/Prodi : PAI/IV-B
1
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan sub
kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
B. Fungsi dan Kegunaan Bahan Ajar
Kegunaan bahan ajar sebenarnya tidak terlepas dari tujuan agar bahan ajar itu
menjadi lebih bermakna. Adapun tujuan penyusunan bahan ajar menurut Depdiknas
(2008: 9) adalah sebagai berikut.
b. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping bukubuku teks
yang terkadang sulit diperoleh.
d. Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan
kepada peserta didik.
a. Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang
lain.
b. Peserta didik kapan belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki.
2
d. Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
e. Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar/ mahasiswa yang mandiri.
f. Sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang harus dipelajari
atau dikuasainya.
Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang hendak dicapai
sesuai Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran. Proses menyusun bahan ajar,
meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
6. Menyusun silabus;
9. Digunakan
3
Ada beberapa aspek utama bahan ajar yang harus diperhatikan guru. Beberapa
aspek utama tersebut adalah aspek materi, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan.
Berdasarkan aspek materi, bahan ajar yang dikembangkan guru hendaknya memerhatikan
beberapa hal sebagaimana tercermin pada pedoman penilaian bahan ajar yang
dikembangkan Puskurbuk sebagai berikut :
1. Kesesuaian Kurikulum;
a. Bahan pelajaran dengan Kompetensi Inti, kompetensi dasar, dan indikator kurikulum.
4
2. penahapan pembelajaran dilakukan berdasarkan kerumitan materi,
4. penyajian materi membangkitkan minat dan perhatian siswa, serta mudah dipahami
siswa,
6. bahan kajian yang berkaitan harus dihubungkan dengan materi yang disusun,
7. penyajian materi mendorong kreativitas dan keaktifan siswa untuk berpikir dan bernalar,
2. penggunaan bahasa yang dapat meningkatkan daya nalar dan daya cipta anak melalui
penggunaan bahasa laras keilmuan,
3. penggunaan bahasa struktur dan isi sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswa,
5. kesesuaian ilustrasi visual dengan wacana, materi keilmuan, dan kebenaran faktual,
6. kejelasan dan kemenarikan grafemik dan ilustrasi visual yang terdapat dalam bahan ajar,
Ketiga aspek utama dalam pengembangan bahan ajar memiliki peranan penting dalam
mewujudkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan pendidikan yakni menciptakan generasi
muda yang madani secara keilmuan dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan karakter dan
budaya bangsa.
5
Karaktertistik Bahan Ajar, Macam-macam Bahan Ajar dan Sumber-
sumber Materi Bahan Ajar
6
2. Cetak yang disusun sebagai bahan penunjang, dan dirancang bukan sebagai bahan
pelajaran individual. Artinya, belajar menggunakan bahan cetakan ini masih
memerlukan guru atau instruktur secara langsung. Yang termasuk bahan jenis ini adalah
buku-buku paket, diktat, hand-out dan lain sebagainya.
3. Bahan yang tidak dirancang khusus untuk pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam mempelajari sesuatu. Bahan
yang demikian biasanya berisi tentang gagasan dan ide-ide pengarang secara bebas,
atau berisi tentang hasil-hasil penelitian mutakhir dalam suatu bidang kajian tertentu.
Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah berbagai buku populer atau jurnal ilmiah.
C. Karakteristik Bahan Ajar
Bahan ajar tematik harus memunculkan berbagai karakteristik dasar
pembelajaran tematik, yaitu:
1. Menstimulasi siswa agar aktif
2. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning)
3. Menyuguhkan pengetahuan yang holistik (tematik)
4. Memberikan pengalaman langsung (direct experiences) kepada siswa
Dengan kata lain, setidak-tidaknya karakteristik bahan ajar tematik ada empat
macam, yaitu: aktif, menarik atau menyenangkan, holistis, dan autentik (memberikan
pengalaman langsung).
“Menarik atau menyenangkan” artinya bahan ajar memiliki sifat memesona,
merangsang, nyaman dilihat, dan banyak kemanfaatannya sehingga siswa senantiasa
terdorong untuk terus belajar dan belajar darinya, bahkan siswa sampai terlibat asyik
dengan bahan ajar tersebut sampai lupa waktu, karena penuh tantangan yang memicu
andrenalin siswa.
“Holistis” mengandung arti bahan ajar memuat kajian suatu fenomena dari
beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
Dengan demikian, keberadaan bahan ajar tersebut memungkinkan siswa dapat
memahami suatu fenomena dari segala sisi, menjadi lebih arif dan bijaksana.
Adapun “Autentik” adalah karakteristik dari bahan ajar tematik yang
menekankan pada sisi autentik atau pengalaman langsung yang diberikan oleh suatu
bahan ajar.
8
Mengelola bahan ajar, Analisis dan mengembangkan bahan ajar dari
kurikulum, Mengembangkan materi factual
• Menyajikan bahan ajar yang bisa sesuai dengan kebutuhan siswa yang harus
sesuai dengan kurikulum. Selain itu bahan ajar juga harus menyesuaikan diri
dengan sifat dan lingkungan siswa berasal (latar belakang).
• Mempermudah siswa agar bisa mendapatkan bahan ajar alternatif selain dari
sumber di sekolah seperti buku dan teks yang sulit di dapat. Meringankan beban
guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran.
2. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus
diraih. Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak
langsung. Rencana tersebut diantaranya adalah menganalisis dan
mengidentifikasi ranah konsep, afektif, prinsip, prosedur atau paduan dari
materi yang lebih dari satu.
b. Untuk menyusun bahan cetak ,ada enam hal yang harus dimengerti
(Steffe dan Ballstedt dalam Diknas ,2004), yaitu:
4) Adanya stimulan.
5) Kemudahan dibaca.
6) Materi instruksional.
10
a. Dalam penyusunan bahan ajar interaktif ,diperlukan pengetahuan dan
keterampilan pendukung yang memadai,terutama dalam mengoperasikan
peralatan seperti komputer,kamera video,dan kamera foto
c. Menurunkan judul dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan
besar kecilnya materi.
g. Melakukan penilaian terhadap hasil karya dari yang diberikan yang pada
akhir pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui komputer.
11
(1) Konsep adalah suatu ide atau gagasan.
(2) Prinsip adalah suatu kebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir atau
merupakan suatu petunjuk untuk berbuat atau melaksanakan suatu.
(3) Fakta adalah sesuatu yang telah terjadi atau yang telah dikerjakan atau
dialami.
(5) Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model.
1. Menghemat waktu guru dalam mengajar. Adanya bahan ajar, siswa dapat
ditugasi mempelajari terlebih dahulu topik atau materi yang akan dipelajarinya,
sehingga guru tidak perlu menjelaskan secara rinci lagi.
• Dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama
C. PENGETAHUAN FAKTUAL
Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang harus dimiliki peserta didik
jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin ilmu atau untuk memecahkan
masalah apapun di dalamnya yang berkaitan dengan pernyataan yang benar karena
sesuai dengan kenyataan yang sebenernya (Anderson & Krathwohl, 2017:46).
Pengetahuan faktual berkaitan dengan pernyataan yang benar karena sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya. Fakta merupakan informasi yang diperoleh dari
bukti-bukti pada data. Jika ilmuan biologi menguji kembali fakta tersebut maka hasil
pengerjaan, pengukuran, dan pengamatan akan menunjukan hasil yang sama, meskipun
diuji berulang kali, siapapun yang mengerjakannya. Pengetahuan faktual sebagian
besar muncul pada level abstraksi yang relatif rendah. Dua jenis pengetahuan faktual
adalah pengetahuan terminologi dan pengetahuan detail dan elemen yang spesifik.
13
Mengembangkan Materi Konsep/Prinsip, Mengembangkan Materi
Prosedur dan Mengembangkan Materi Metakognisi
14
3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual
peserta didik;
8. Alokasi waktu
3. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis
fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis
materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka
guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya.
15
4. Memilih sumber bahan ajar.Setelah jenias materi ditentukan langkah
berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau
bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran,
majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.
Ketiga, mengembangkan bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan SK-KD
yang telah teridentifikasi tadi. Dan yang keempat, mengembangkan sumber bahan 8
ajar.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada kesimpulan
bahwa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan
memang baik. Paling tidak ada empat langkah utama dalam prosedur pengembangan
bahan ajar yang baik, sebagai berikut:
1. Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan perilaku
awal dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan penguasaan
dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta.
2. Perancangan
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau
diperhatikan yaitu:
a. Perumusan Tujuan Pembelajaran berdasarkan Analisis
b. Pemilihan Topik Mata Tataran
16
c. Pemilihan Media dan Sumber
d. Pemilihan Strategi Pembelajaran
3. Pengembangan
17
yang berharga untuk refleksi dan penilaian; dan dukungan untuk mengembangkan
berbagai cara berpikir dan meningkatkan pemahaman tentang ide-ide disipliner.
1. Media realitas, yaitu benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realitas
ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk
18
mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman.
2. Model, yaitu benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi
atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk
mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realitas.
Media ini adalah salah satu media yang paling umum digunakan di dalam kelas.
• Transparansi OHP
Merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti
biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat
media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat
keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
19
Media pembelajaran visual ini sudah hampir tidak ditemukan lagi di Indonesia, karena selain
tidak praktis juga sudah ada teknologi yang lebih baru yaitu media proyeksi elektronik.
Adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2
inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain.
Yaitu media yang bisa memproyeksikan media grafis elektronik yang diolah
menggunakan komputer atau player (VCD/DVD player), atau gawai lainnya misalnya telepon
selular atau tablet.
1. Media bersifat konkret, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non verbal
sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media visual,
terutama media visual yang menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam
memahami pelajaran yang disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta
didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang
tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya beragam,
pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan
sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap
orang. Misal penggunaan media proyeksi elektronik (infocus).
20
direkam menggunakan alat perekam suara, kemudian diperdengarkan kembali. Media audio
merupakan sarana menyampaikan informasi yang lebih komunikatif dan menarik.
Penggunaan media audio saat ini banyak peminatnya, karena mampu menyampaikan
informasi secara lebih detail dan jelas.
Media audio dalam proses pembelajaran merupakan suatu bahan atau media yang
mengandung pesan bentuk auditif (pita suara atau cakram suara) yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Penggunaan media audio bertujuan untuk menciptakan suara oleh musik latar, efek suara,
suara narator, sehingga menuntut peserta didik berkonsentrasi penuh dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengertian media video yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan
dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap, maka tujuan dari media video
adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik mudah
dimengerti dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera,
terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu.
21
a. Menurut Cheppy Riyana (2007:6) media video pembelajaran sebagai bahan ajar bertujuan
untuk :
1. Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun
instruktur.
1. Dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi siswa kepada
isi pelajaran
2. Dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak
tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi.
3. Membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.
c. Keuntungan Media Video
22
3. Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya
4. Kelas lain terganggu ketika penayangan film berlangsung karena suaranya yang
keras dapat menggangu konsentrasi belajar kelas lain.
f. Manfaat Penggunaan Media Video
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video
pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
23