Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

MATA KULIAH
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN







Oleh:
Diah Sawitri (06032681318023)

Dosen Pengasuh:
Prof. Dr. H. Fuad Abdul Rachman, M.Pd.
Dr. Djamaah Sopah, M. Sc. Ed





PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi
pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang
memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi
pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan
bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik
diharapkan juga meningkat.
Berbagai aspek tentang bahan ajar, seperti cara penulisan dan penyusunan
bahan ajar, komponen utama bahan ajar, dan penggunaan ilustrasi yang efektif
merupakan pokok-pokok bahasan makalah ini.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
Bagaimana mengembangkan bahan ajar yang baik?

3. Tujuan Makalah
Setelah dirumuskan masalah tersebut maka pembuatan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui pengembangan bahan ajar yang baik.


4. Manfaat Makalah
Hasil perbadingan dalam malakah ini diharapkan dapat bermanfaat:
4.1 Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar untuk dapat meningkatkan
mutu lulusannya. Dapat dijadikan informasi yang bermanfaat untuk proses belajar
mengajar di sekolah.
4.2 Bagi Pembaca
Dapat meningkatkan pemahaman pembaca terhadap pengembangan bahan
ajar yang baik.
4.3 Bagi Penulis
Dapat dijadikan bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.




















B. Pembahasan
1. Hakekat Bahan Ajar
Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan
tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar,
mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan
bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang
banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta
didik secara individual (learner oriented). Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri,
artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan
lengkap (Panen dan Purwanto; 2004).
Menurut Mulyasa (2006) menjelaskan bahan ajar atau materi pembelajaran
(instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri
dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap
atau nilai.
Bahan ajar yang baik dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip
instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang ingin digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga dapat memanfaatkan buku
teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di pasaran untuk dikemas
kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar. Bahan
ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman
berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.
2. Jenis Bahan Ajar
Menurut Mulyasa (2006) dalam bukunya menyebutkan bahwa bentuk
bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain:
1. Bahan cetak seperti; modul, buku , LKS, brosur, hand out, leaflet, wallchart,
2. Audio Visual seperti; video/ film,VCD
3. Audio seperti; radio, kaset, CD audio, PH
4. Visual; foto, gambar, model/ maket
5. Multi Media; CD interaktif, computer Based, Internet
Komponen utama bahan ajar adalah : 1) tinjauan materi; 2) pendahuluan
setiap bab; 3) penyajian setiap bab; 4) penutup setiap bab; 5) daftar pustaka.
Setiap komponen mempunyai sub-sub komponen yang saling berintegrasi satu
sama lain. Susunan komponen-komponen dan sub-sub komponen bahan ajar sama
dengan strategi pembelajaran yang lazim digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu, bahan ajar biasanya dilengkapi dengan berbagai macam
ilustrasi. Ilustrasi memegang peranan penting dalam bahan ajar, karena dapat
memperjelas konsep, pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan dalam bahan
ajar. Selain itu Ilustrasi yang menarik ditambah tata letak yang tepat, dapat
membuat bahan ajar menarik untuk dipelajari.
Disamping komponen-komponen bahan ajar dan ilustrasi, bahan ajar yang
baik dan menarik mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis
yang efektif. Ekspresi tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan,
gagasan, ide, atau konsep yang disampaikan dalam bahan ajar kepada
pembaca/pemakai dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga dapat
menghindarkan salah tafsir atau pemahaman.
Yang biasa terjadi dalam pembelajaran adalah guru menyajikan materi
kepada siswa, selanjutnya guru membantu siswa memahami materi yang
disajikan. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai nara sumber. Namun dalam era
kurikulum baru, pembelajaran dengan pendekatan siswa aktif atau pembelajaran
berpusat pada siswa, peran guru lebih ditekankan sebagai fasilitator. Peran guru
sebagai fasilitator lebih penting dari pada sebagai nara sumber.
Peran guru membantu dan mengarahkan pembelajaran, dengan cara
sebagai berikut : 1) Membangkitkan minat belajar; 2) Menjelaskan tujuan; 3)
Menyajikan materi dengan struktur yang baik; 4) Memberi kesempatan siswa
berlatih dan memberi balikan; 5) Memperhatikan dan menjelaskan hal-hal yang
sukar atau tidak dipahami; dan 6) menciptakan komunikasi dua arah
Beberapa permasalahan yang dihadapi guru, dalam memenuhi kebutuhan
pembelajaran bermutu, kurang dapat dipenuhi karena masalah ekonomi,
kurangnya buku teks, padatnya jadwal mengajar, dan target pencapaian
kurikulum. Dengan demikian dalam pembelajaran sebagian besar waktunya habis
untuk menyajikan materi pembelajaran. Sebagian besar siswa pasif
mempersiapkan. Kesempatan siswa berlatih atau menyelesaikan tugas mandiri
sering kali tidak pernah dibimbing guru dan tidak diberi umpan balik.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menyusun bahan ajar. Bahan ajar yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip
instruksional yang baik akan dapat membantu guru untuk mengurangi waktu
penyajian materi dan memperbanyak waktu pembimbingan bagi siswa,
membantu dalam menyelesaikan target kurikulum dan mencapai tujuan
pembelajaran.

3. Sistematika Penyusunan Bahan Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan
ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan (Anonim
2006).
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan
atau ada kaitannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Misalnya, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal
fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau bahan
hafalan.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus
meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
tidak perlu untuk mempelajarinya.
Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang
hendak dicapai sesuai Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran. Proses
menyusun bahan ajar, meliputi langkah-langkah sbb : 1) Perumusan tujuan
instruksional atau standar kompetensi; 2) Melakukan analisis
instruksional/kurikulum; 3) Menentukan perilaku awal siswa atau indikator
kompetensi; 4) Merumuskan kompetensi dasar; 5) Menyusun rencana kegiatan; 6)
Menyusun silabus; 7) Menulis/ menyusun bahan ajar; 8) Evaluasi bahan ajar dan
perbaikan; dan 8) Digunakan
Disamping itu materi dilengkapi dengan pedoman belajar untuk siswa,
yang berisi : petunjuk penggunaan materi, latihan-latihan, dan tugas yang perlu
dilakukan siswa, umpan balik. Materi tambahan berupa pedoman belajar untuk
siswa perlu disusun oleh guru berdasarkan tujuan/standar kompetensi, indikator
kompetensi, dan silabus. Penataan berurutan berdasarkan standar kompetensi dan
indikator atau tujuan pembelajaran. Setelah tersusun rapi, guru memberi halaman
penyekat berisi: nomor pertemuan, Tujuan Pembelajaran (kompetensi), pokok
bahasan dan diskripsi singkat, bahan bacaan yang dikompilasi, tugas, dan lain-lain
yang perlu diketahui siswa. Prosedur kompilasi:
1. Kumpulkan seluruh bahan yang akan dijadikan acuan, seperti yang tercantum
dalam GBPP atau silabus.
2. Tentukan bagian-bagian buku atau sumber yang sesuai GBPP atau silabus
3. Fotocopy seluruh bagian sumber yang digunakan per pokok bahasan
4. Pilah-pilahlah berdasarkan urutan pokok bahasan
5. Buatlah halaman penyekat untuk masing-masing pokok bahasan
6. Jilidlah dengan rapi

Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.
Adapun tujuan penulisan modul adalah :
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau
peserta diklat maupun guru/instruktur.
3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti :
a. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat;
b. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung
dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya,
c. memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai
kemampuan dan minatnya.
d. Memungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau
mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

4. Penggunaan Ilustrasi dalam Bahan Ajar
Ilustrasi adalah alat komunikasi kasat mata (visual) yang menyertai naskah
(text) di dalam buku. Ilustrasi pada prinsipnya untuk memperjelas gagasan
penulis. Beberapa buku bahkan menggunakan ilustrasi sebagai bagian utama, dan
naskahnya sebagai pendukung. Selain itu ilustrasi juga menyajikan sejumlah
informasi dengan serempak dalam satu ruang.
Ilustrasi yang digunakan dalam bahan ajar dapat berupa : daftar tabel,
diagram, grafik, gambar, dan simbol. Adapun tujuan ilustrasi tersebut adalah :
1. Memperjelas informasi yang diberikan
2. Memberikan variasi dan menarik
3. Membantu mengingat gagasan yang disampaikan
4. Mengurangi narasi/tulisan, menghemat tempat
Langkah-langkah dalam pembuatan Ilustrasi, antara lain :
1. Identifikasi
a) Bagian bahan ajar yang perlu ilustrasi
b) Jenis ilustrasi yang dibutuhkan
c) Letak ilustrasi
d) Ukuran ilustrasi
2. Desain
a) Membuat ilustrasi sesuai dengan isi pesan
b) Memilih ilustrasi dari sumber yang ada
c) Modifikasi
d) Tata letak
3. Editing
a) Menilai ketepatan dengan isi pesan
b) Revisi kesalahan


















MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Terpadu
Semester : 2 (genap)
Kelas : VII (Tujuh)
Standar kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui
pengamatan.

Kompetensi Dasar :5.4 Menerapkan keselamatan kerja dalam
melakukan pengamatan gejala-gejala alam.

Analisis Intruksional (Penjabaran dari KD) : .
1. Mengetahui peraturan yang harus ditaati ketika berada di dalam
laboratorium.
2. Mengetahui cara membawa dan menggunakan alat demi untuk
keselamatan.
3. Menyebutkan bahan-bahan kimia dan simbol - simbol di dalam
laboratorium yang berbahaya bagi kesehatan.

Analisis karakteristik awal (Indikator) :
1. Siswa kelas VII mampu menjelaskan peraturan selama di dalam laboratorium
2. Siswa kelas VII mampu mengetahui cara membawa dan menggunakan alat
demi untuk keselamatan
3. Siswa kelas VII mampu menyebutkan bahan-bahan kimia dan simbol simbol
di dalam laboratorium yang berbahaya bagi kesehatan.
Perumusan Tujuan Intruksional khusus (Tujuan Pembelajaran) :
1. Setelah mendapat penjelasan dari guru siswa mampu menjelaskan peraturan
yang ada di dalam laboratorium.
2. Setelah mengetahui siswa mampu membawa dan menggunakan alat demi
untuk keselamatan dengan benar
3. Setelah melakukan diskusi siswa mampu menyebutkan bahan-bahan kimia
dan simbol - simbol di dalam laboratorium yang berbahaya bagi kesehatan
Menyusun Alat Penilaian hasil belajar
1. Sebutkan peraturan yang ada di dalam laboratorium?
2. Jelaskan cara membawa miksroskop dengan benar?
3. Sebutkan 10 bahan bahan kimia yang ada dilaboratorium dan berbahaya bagi
kesehatan?
4. Jelaskan 5 simbol dalam bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan?

TABEL STRATEGI INSTRUKSIONAL
Mata Pelajaran : IPA
KD : 5.4. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan
pengamatan gejala-gejala alam.
TIK : 1 dan 2
Kelas : VII
URUTAN
KEGIATAN
PEMBELAJA
RAN
GARIS BESAR ISI METODE
MEDIA&
ALAT

WAKT
U

1 2 3 4 5
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N

Deskripsi
singkat
Perlunya mengetahui apa
yang dimaksud keselamatan
kerja di laboratorium,
peraturan yang ada
dilaboratorium dan
bagaimana cara membawa
dan mengunakan alat alat
laboratorium
Ceramah
Laptop dan
LCD/ Infocus
3
Relevansi
dan manfaat
Dengan mengetahui peraturan
dan cara cara membawa alat
alat laboratorium, maka kita
akan mengerti apa saja yang
boleh dilakukan di dalam
laboratorium dan cara cara
membawa alat alat di
laboratorium
Ceramah
Leptop dan
LCD/ Infocus
5
TIK
1.Setelah mendapat
penjelasan dari guru siswa
dapat mengetahui lebih
jelas peraturan di
laboratorium dan cara
cara membawa dan
menggunakan alat alat
laboratorium dengan benar
2.Setelah mendapatkan
penjelasan siswa dapat
menjelaskan kembali
peraturat dan mengetahui
cara cara membawa alat
alat dengan benar
Ceramah
Laptop dan
LCD/ Infocus
2
P
E
N
Y
A
J
I
A
N

Uraian
Peraturan di dalam
laboratorium
Tata cara membawadan
menggunakan alat alat
laboratorium
Diskusi
kelompok,
Tanya jawab
dan
Presentasi.
LKS, Laptop,
LCD, dan
Buku
panduan
pelajaran IPA
VII
45
Contoh &
non contoh
Memberikan beberapa contoh
kegiatan apa saja yang
dilakukan di laboratorium.dan
tata cara membawa dan
Tanya jawab,
Diskusi
kelompok,
Laptop, LCD,
dan, buku
panduan
pelajaran IPA
10








menggunakan alat alatnya VII
Latihan
1.Apa yang harus dilakukan
di dalam laboratorium?
2.Bagaimana tata cara
membawa dan
menggunakan alat alat
laboratorium?
Tanya jawab

10
P
E
N
U
T
U
P

Tes
Formatif
dan umpan
balik
1.Sebutkan peraturan yang
ada di laboratorium?
2.Sebutkan tata cara
membawa mikroskop
Tes kertas kerja 10
Tindak
Lanjut
Penjelasan kembali bagian
yang belum dimengerti
Ceramah dan
Pekerjaan
Rumah (PR)
Buku
panduan
pelajaran IPA
VII
5
Jumlah waktu 90
TABEL STRATEGI INSTRUKSIONAL
Mata Pelajaran : IPA
KD : 5.4. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan
pengamatan gejala-gejala alam
TIK : 3
Kelas : VII
URUTAN
KEGIATAN
PEMBELAJA
RAN
GARIS BESAR ISI METODE
MEDIA&
ALAT

WAKT
U

1 2 3 4 5
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N

Deskripsi
singkat
Perlunya mengetahui bahan
bahan kimia dan simbol
simbolnya
Ceramah
Laptop dan
LCD/ Infocus
3
Relevansi
dan manfaat
Dengan mengetahui bahan
bahan kimia, simbol
simbolnya yang berbahayas
bagi keselamtaan kerja maka
kita akan terhindar dari
kecelakaan kerja
Ceramah
Laptop dan
LCD/ Infocus
5
TIK
Setelah melakukan diskusi
siswa dapat menyebutkan 10
bahan bahan kimia dan
simbol simbolnya
Ceramah
Laptop dan
LCD/ Infocus
2
P
E
N
Y
A
J
I
A
N
Uraian
Mendiskusikan
a.Bahan bahan kimia yang
Diskusi
kelompok,
Tanya jawab
LKS, Laptop,
LCD,
gambar, vidio
45
berbahaya
b.Silmbol simbol bahan
bahan kimia yang
berbahaya
dan
Presentasi.
dan Buku
panduan
pelajaran IPA
VII
Contoh &
non contoh
Memberikan beberapa contoh
bahan bahan kimia dan
simbol simbolnya yang
berbahaya
Tanya jawab,
Diskusi
kelompok,
Laptop,LCD,
video,
gambar, dan
Buku
panduan
pelajaran IPA
VII
10
Latihan
Sebutkan 15 bahan bahan
kimia dan simbol- simbolnya
yang berbahaya bagi
keselamatan kerja!
Tanya jawab

10
P
E
N
U
T
U
P

Tes
Formatif
dan umpan
balik
1. Sebutkan 10 bahan bahan
kimia yang berbahaya bagi
keselamatan kerja?
2. Gambarkan 5 simbol bahan
kimia yang berbahaya bagi
keselamatan kerja
3. Jelaskan 5 arti simbol
simbol bahan berbahaya ?
Tes Kertas kerja 10
Tindak
Lanjut

Penjelasan kembali bagian
yang belum dimengerti
Ceramah dan
Pekerjaan
Rumah (PR)
Buku
panduan
pelajaran IPA
VII
5
Jumlah waktu 90
C. Penutup
Kesimpulan
1. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
2. Komponen utama bahan ajar adalah : 1) tinjauan materi; 2) pendahuluan setiap
bab; 3) penyajian setiap bab; 4) penutup setiap bab; 5) daftar pustaka, dan 6)
senarai
3. Bahan ajar dapat berupa : Bahan cetak seperti: modul, buku , LKS, brosur,
hand out, leaflet, wallchart. Audio Visual seperti: video/ film,VCD. Audio
seperti; radio, kaset, CD audio, PH. Visual: foto, gambar, model/ maket. Multi
Media; CD interaktif, computer Based, Internet

Saran
Setelah mengetahui cara membuat bahan ajar yang baik, maka dalam
pembelajaran guru dapat membuat atau menciptakan bahan ajar yang baik
sehingga akan membantu siswa dalam belajar dan pada akhirnya akan
meningkatkan hasil belajar siswa.














Daftar Pustaka

Anonim. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Gafur A. 2004. Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional
Material. Jakarta: Depdiknas

Mulyasa E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Panen, P & Purwanto, 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti
Depdikbud

Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga

Tri, Widodo A. 1993. Tingkat Keterbacaan Teks. Suatu Evaluasi Terhadap Buku
Teks Ilmu Kimia Kelas 1 SMA. Disertasi. Jakarta: IKIP Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai